HADITS TARBAWI
"BAHASA
MANUSIA DI DUNIA"
Fatminatul
Istiyani
Nim:
2021214460
Kelas : M
Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri STAIN
Pekalongan
2016
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Hadits Tarbawi
II yang membahas tentang “Bahasa Manusia di Dunia” tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Hadits Tarbawi II, juga agar pembaca dapat mengetahui dan menjelaskan mengenai Bahasa Manusia di Dunia tersebut.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Hadits Tarbawi II, juga agar pembaca dapat mengetahui dan menjelaskan mengenai Bahasa Manusia di Dunia tersebut.
Penulis berharap informasi yang ada dalam makalah ini dapat
memberi manfaat bagi penulis serta bagi pembaca. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu serta
mendukung penyelesaian makalah ini. terutama bpak dosen pengampu, Bapak Gufron
Dimyati yang telah memberikan tugas ini, yang menjadikan penulis semangat
karena merasa bertangguang jawab dalam menyusun makalah ini. Penulis menyadari
pada makalah ini masih banyak kekurangan, karena “tak ada gading yang tak
retak”. Oleh karena itu penulis senantiasa mengharapkan masukan dari pembaca
demi penyempurnaan makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr Wb
Pekalongan,
24 Maret 2016
Fatminatul
Istiyani
BAB I
A.
Latar Belakang
Masalah.
Sejak zaman dahulu, Bahasa
merupakan salah satu aspek yang tidak dapat Pisiahkan
dari seluruh kehidupan umat Manusia. Oleh
karena itu Bahasa sampai saat ini merupakan salah satu persoalan
yang sering muncul dan dicari jawabanya. Mulai
dari pertanyaan “apa itu Bahasa?” sampai dengan “ apa manfaat dari
berbahasa?”.
Bahasa sering hadir dan di hadirkan. Ia berada dalam diri Manusia,
dalam alam, dalam sejarah, dalam wahyu Tuhan.
Ia hadir karena karunia Tuhan. Tuhan sendiri menampakan diri pada Manusia
melalui bahasa-Nya, yaitu alam dan Kitab suci (ayat kauniyah dan wahyu).
Allah sendiri telah mengajarkan Manusia
berbahasa, yaitu, Nabi Adam ketika disurga telah di perkenalkan nama-nama yang
ada di surga. Allah juga memerintahkan Manusia
untuk mempelajari Mahasa, yaitu dalam firmanya Q.S Al- Alaq
ayat 1-5. Selain itu, dalam Hadis yang di riwayatkan oleh Tirmidzi, bahwa
Rosulullah SAW, memerintahkan kepada Zaid
bin Tsabit untuk mempelajari Bahasa yang ada dalam kitab orang Yahudi. Hal ini
secara tidak langsung, Rosul juga memerintahkan kepada seluruh umatnya untuk
mempelajari bahasa (bahasa duni/ bahasa negara lain) agar kita mampu memahami Bangsa
lain, terutama yang berhubungan dengan Bangsa kita. Hingga memudahkan kita
dalam berinteraksi dengan mereka.
BAB II
BAHASA MANUSIA DI DUNIA
A.
Pengertian.
Didalam Kamus Bahasa Indonesia, kata
bahasa berarti 1. Sistem lambang bunyi berartikulasi yang bersifat
sewenag-wenang dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk
melahirkan peraaan dan pikiran; 2. Perkataan-perkatan yang di pakai oleh suatu
bangsa; 3. Percakapan yang baik. Sedangkan menurut Bloch dan Trager, bahasa
adalah suatu sitem simbol-simbol bunyi yang arbriter yang di pergunakan oleh
suatu kelompok sosial sebagai alat untuk berkomunikasi. Karena bahasa merupkan
sistem simbol maka yang memiliki bahasa tidak hanya manusi. Tuhan, Malaikat, Jin,
binatang juga memiliki bahasa yang tentunya berbeda dengan Bahasa
Manusi. Seperti yang Telah di paparkan dalam Al-Quran
dialog antara malaikat dengan Tuhan (Q.S. Al- Baqarah: 30). Dalam dunia
binatang, Bahasa di gunakan sewaktu mengadakan hubungan, membutuhkan
perlindungan, perkelahian, dan sewaktu membutuhkan makanan. Berbeda dengan Bahasa
Manusi yang melibatkan pemikiran dan kesadaran, Bahasa
binatang bersifat fisis.
Salah satu aspek terpenting dari
sebuah Bahasa adalah aspek fungsi. Fungsi utama Bahsa
bagi Manusia adalah sebagai alat komunikasi. Istilah komunikasi mencakup
makna mengerti dan berbicara, mendengar dan merespon suatu tindakan.
Apabila di kaitkan dengan aspek
makna, Bahasa Manusi memiliki ciri khusus yang membedakan dengan Bahasa
binatang, atau mahluk lain; diantanya yaitu:
1.
Bersifat tetap
dan memiliki kriteria tertentu.
2.
Memiliki
hubungan timbal balik.
3.
Menggunakan
kriteria prakmatik, berkaitan dengan bunyi-bunyian.
4.
Mengandung
kriteria semantis.
5.
Memiliki
kritera sintaksis.
6.
Audivisual.
7.
Memiliki
kriteria kombinasi dan bersifat produktif.
8.
Bersifat
arbiter.
9.
Transmisi budaya
10.
Bahasa itu
dapat di pelajari.[1]
B.
Ayat pendukung.
Nikmat yang pling besar yang Allah
berikan kepada manusia sekaligus yang membedakan Manusia dengan Binatang adalah
kemampuan mempelajari Bahasa. Bahasa memiliki tingkat urgensi yang tinggi dalam
kehidupan Manusia serta membuat manusia mampu menghadapi kemajuan yang
berkesinambungan dalam belajar dan berpikir. dengan kebijaksanaan serta kasih
sayang-Nya, Allah telah mengajarkan kepada Adam a.s nama-nama segala sesuatu “ dan
dia mengajarkan kepada Adam seluruh nama-nama, kemudian Dia mengemukakan kepada
para Malaikat..........” ( Q. S. Al- Baqarah: 31).
Untuk menyebut pentingnya belajar Bahasa
dalam kehidupan Manusia. Allah menurunkan ayat pertama dalam Al-quran yang mendorong
Manusia untuk membaca. “ bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu
yang telaj menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dai segumpal darah.
Bacalah, dan tuhanmu yang maha pemurah dia yang telah mengajari manusia apa
yang tidak dia ketahui...” (Al - Alaq: 1-5). Ayat itu juga menunjukan
karunia Allah SWT kepada Manusia sebab ia dapat menemukan kemampuan belajar Bahasa.
selain itu, Manusia juga dapat mempelajari baca tulis, ilmu pengetahuan,
keterampilan yang beragam petunjuk dan keimanan, serta hal yang sebelumnya
tidak di ketahui oleh manuasia.[2]
C.
Teori
Pengembangan.
Telah di jelaskan dimuka, bahwa bahasa merupakan perkataan perkataan yang
dipakai oleh suatu bangsa (suku bangsa, daerah, negara, dsb).[3] Di
dunia ini Manusia hidup berbangsa-bangsa, tergolong dalam Benua yang berbed, hidup dalam ras, suku,
yang berbeda. maka jelas, bahasa digunakan
oleh orang di suatu daerah/ Bangsa yang
ada di dunia memiliki perbedaan memiliki karakteristik tersendiri. Beberapa Bahasa
yang ada di dunia ini, diantaranya adalah bahasa Inggris, Bahasa Mandari, Bahasa
Brab, Bahasa Indonesia. bahkan, di indonesia yang merupakan negara kepulauan, dari
sabang sampai merauke, memiliki bahasa Daerah yang berbeda beda di seiap Daerah
yang ada.
Identitas individu dapat mudah di
ketahui dari warna Bahasa dan cara berbahasa atau ideoleknya. Perangi seseorang dengan
demikian juga mudah di kenali dari ciri khas kebahasaan yang di milikinya.
Dengan demikian dialek Bahasa juga
dapat dapat digunakan sebagai indikator identitas pemiliknya. [4]
D.
Aplikasi hadis
dalam kehidupan.
Seiring dengan perkembangan zaman, Sekat
pembatas antara bangsa- bangsa, negara- negara, bahkan antar benua mulai
terkikis bahkan hilang karena perkembangan teknologi. Kebutuhan akan barang dan
jasa pun akan semakin meningkat. Dengan demikian kebutuhan akan barang dan jasa
dari negara tetangga angat mutlak di perlukan. Dari siani peranan Bahasa
di perlukan. Individu perlu memiliki keterampilan dalam berbahasa demi
kelangsungan hidup serta perkembngan lingkunganya. Maka perlulah bagi setiap
individu untuk belajar Bahasa Dunia.
Dalam duni pendidikan, bahasa sangat
dibutuhkan guna memperkaya pengetahuan. Menengok sejarah pada masa islam
menduduki masa keemasa di bidang pendidikan, ilmuan- ilmuan islam mempelajari
bahasa yunani untuk memahami karya-karya filsuf-filsuf yunani terdahulu yang
karya tersebut hampir punah. Dari situ, ilmuan Islam melakukan penelitian akan
kebenaran teori yang di ciptakan oleh filsof Yunai, seperti Plato, Socrates,
dan filsof lain, hingga menemukan kebenaran akan teori yang telah ada bahkan
menemukan teori yang lebih nyata karena telah dibuktikan dengan penelitian
ilmiah serta merujuk pada kebenaran ayat Al-qur’an. Kembali ke abat 21,
kejayaan pendidian di pegang oleh bangsa Eropa, hal ini perlu lah bagi kita
untuk mempelajari Bahasa yang di gunakan oleh Bangsa Eropa guna memahami serta
mengembangkan keilmuan yang di miliki Eropa.
E.
Nilai Tarbawi.
Nilai tarbawi (pendidikan) dari hadis bahasa-bahasa Mnausia
di dunia adalah sebagai berikut:
1.
Bahasa suatau
anugrah yang di berikan oleh Allah kepada manusi untuk di syukuri.
2.
Dengan bahasa
manusisia mamp mengenali lingkungan sekitarnya, hingga mempermudah dalam proses
belajarnya.
3.
Dengan
mempelajari bahasa dunia, kita dapat lebih mudah memhami ilmu-ilmu yang ada di
dunia ini.
4.
Memahami bahasa
memudahkan seseorang dalam berinteraksi dengan sesamanya.
5.
Dengan bahasa
manusia mampu melakukan hubung dengan bangsa lain, terutama dalam proses
belajar mengajar.
Hadis 39: bahasa anusia di dunia
عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَا بِتٍ قَالَ: } اَمَرَنِيْ رَسُوْلُ الله ص.م. اَنْ
اَتَعَلَّمَ لَهُ كَلِمَاتٍ مِنْ كِتَابٍ يَهُوْدَ قَالَ اِنِّي وَالله مَااَمَنُ
يَهُوْدَ عَلَى كِتَابِيْ قَالَ فَمَا مَرَّبِى نِصْفُ شَهْرٍ حَتَّى
تَعَلَّمْتُهُ لَهُ قَالَ فَلَمَّا تَعَلَّمْتُهُ كَانَ اِذَا كَتَبَ اِلَى
يَهُوْدَ كَتَبْتُ اِلَيْهِمْ وَاِذَا كَتَبُوْا اِلَيْهِ قَرَأْتُ لَهُ
كِتَابَهُمْ { قَالَ اَبُوا عِيسَى هَذَا حَدِيْثٌ
حَسَنٌ صَحِيْحٌ وَقَدْ رُوِي مِنْ غَيْرِ هَذَا الْوَجْهِ عَنْ زَيْدِ بْنِ
ثَابِتٍ رَوَاهُ الأَعْمَشُ عَنْ ثَابِتِ بْنِ عُبَيْدٍ الأَنْصَارِيِّ عَنْ
زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ قَالَ } اَمَرَنِيْ رَسُوْلُ الله ص.م. اَنْ اَتَعَلَّمَ السُرْيَانِيَّةَ { رواه الترمذي فى الجامع, كتاب الاِستئذان والأداب عن رَسُوْلُ
الله ص.م., باب ما جاء فى تعلم السريانية (
Artinya:
“Dari
Zaid Bin Tsabit berkata : Rasulullah SAW memerintahkan kepadaku untuk
mempelajari beberapa kalimat dari kitabnya orang Yahudi, beliau bersabda:
Sesungguhnya demi Allah aku tidak merasa aman kepada orang Yahudi terhadap
suratku, Zaid berkata maka tidak lebih dari setengah bulan aku belajar hingga
aku selesai mempelajarinya untuk beliau. Zaid berkata maka setelah aku
mempelajari kitabnya orang Yahudi, apabila Rasulullah berkirim surat kepada
orang Yahudi, maka aku yang menuliskannya kepada mereka, dan apabila mereka
berkirim surat kepada Rasulullah, maka aku yang membacakan untuk Rasullullah.”
(HR. At-Tirmidzi)
BAB III
SIMPULAN
Manusia
sebagai mahluk yang di bekali otak yang dpat digunakan untuk berpikir oleh
Allah SWT mampu mempelajari berbagai ilmu. Dengan kemampuan itu menjadikan
manusia satusatunya mahluk allah yang mampu mempelajari serta memiliki bahasa
yang mereka gunakan untuk beinteraksi dengan sesamnya. Manusia yang tenggal di
duni yang sangat luas ini dengan terpisah pisah oleh pulau dan benua menjadikan
manusi memiliki ragam bahasa yang mereka gunakan untuk berinteraksi dengan
sesmanya. Dengan mempelajari bahsa yang ada di dunia ini, maka manusia mampu
memahami maksud dari manusia yaang lain di belahan duni yang berbeda. Manusia
juga dapat berinteraksi dengan manusi di seluruh dunia, hingga memudahkan
mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Lebih dari itu, dengan
mempelajari bahasa manusia dapat dengan mudah memahami serta mengembangkn ilmu
pengetahuan yang ada diseluruh dunia ini.
Profil
Penulis
|
Semangatnya yang begitu tinggi membuatnya pantang menyerah dalam
menuntut ilmu. Selain belajar di lembaga pendidikan formal, ia ikut beljar di
ponpes Al- Mahfudz, Pucung dengan mengkaji kitap kitab klasik. Ia juga aktif di
organisasi kepemudaan, yaitu IPPNU. moto hidupnya adalah “Belajar, Berjuang dan
Bertaqwa serta Belajar Ikhlas”. Semboyan itu yang terus ia ingat dan mencoba
praktikan dalam hidupnya.
Daftar Pustaka
Hidayat, Asep, Ahmad. 2009.Filsafat Bahasa, Mengungkap Hakikat makna
Dan Tanda,Bandung :
RemajaRosda Karta.
Najati, Muhammad, Utsman,. 2005. Psikologi dalm Al-Qur’an,
Terapi Quran dalam menyembuhkan
Gangguan Jiwa. Bandung: Pustaka Setia.
Rahardi, Kunjana. 2006. Dimens i- Dimensi Kebahasaan. Jakarta
: Penerbit Erlangga
[1] Asep Ahmad
Hidayat, Filsafat Bahasa, Mengungkap Hakikat akna Dan Tanda, (Remaja
Rosda Karta: Bandung, 2009, cetakan ke-2), hal: 21- 27.
[2]Muhammad Utsman
Najati, Psikologi dalm Al-Qur’an, Terapi Quran dalam menyembuhkan Gangguan
Jiwa, (Bandung: pustaka Setia, 2005), hal: 252-256.
[3]Asep Ahmad
Hidayat: loc cit, hal.22
[4]Kunjana
Rahardi, dimensi- Dimensi Kebahasaan, (Jakarta: Penerbit Erlangga,
2006), hal: 11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar