“KEKUATAN ILMU
PENGETAHUAN”
(Q.S AR-RAHMAN
AYAT 33)
Kelas: B
JURUSAN
TARBIYAH/PAI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI IAIN PEKALONGAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam tetap kita curahkan kepada baginda nabi agung
Muhammad SAW, semoga kita semua termasuk umat yang mendapat syafaat di Yaumul
Akhir nanti. Aamiin.
Makalah tentang
“Kekuatan Ilmu
Pengetahuan”, dibuat guna
memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Tarbawi.
Pada kesempatan ini,
penulis mengucapkan
Terima Kasih kepada Bapak Muhammad Ghufron selaku dosen
pengampu mata kuliah Tafsir Tarbawi yang telah memberikan waktu untuk mengizinkan penulis menyelesaikan
makalah ini dengan semampu penulis. Serta
teman-teman yang telah mendukung sehingga makalah ini dapat
terselesaikan .
Dengan
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi bahasa,
analisis materi kajian ataupun cara penulisannya. Maka dari itu penulis sangat
mengharap kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami
berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis pada khususnya
dan para pembaca pada umumnya. Aamiin
Pekalongan, 24 September 2016
Rizka Barokah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an mengajak manusia untuk
menyelidiki, mengungkap keajaiban dan kegaiban, serta berusaha memanfaatkan
kekayaan alam yang melimpah ruah untuk
kesejahteraan umat manusia. Manusia diberi potensi oleh Allah Swt.
berupa akal. Akal ini harus terus diasah, dengan cara belajar dan berkarya.
Dengan belajar, manusia bisa mendapatkan ilmu dan wawasan yang baru. Dengan
belajar pula ilmu pengetahuan yang di peroleh dapat digunakan untuk mengetahui
apa yang ada di bumi dan di luar bumi (luar angkasa).
Untuk mengetahui apa yang
ada di bumi dan untuk mengetahui apa yang ada di luar bumi (luar angkasa), harus
dengan kekuatan seperti dalam firman Allah dalam surat Ar-Rahman ayat 33 yang
artinya ““Wahai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus
(melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah! Kamu tidak akan mampu
menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah Swt.)”.
Pada makalah ini lah
Kekuatan Ilmu Pengetahuan dan tafsir Surat Ar-Rahman ayat 33 akan dibahas.
B. Judul Makalah
Judul atau sub tema yang akan dibahas pada makalah ini adalah “Kekuatan
Ilmu Pengetahuan”.
C. Nash beserta Artinya
Artinya: “Wahai golongan jin dan manusia, jika kamu
sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah! Kamu
tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah Swt.)”. (Surah
ar-Rahman/55: 33).
D. Arti Penting
Surat
Ar-Rahman perlu untuk dipelajari, karena ayat ini menjelaskan tentang betapa
pentingnya ilmu pengetahuan bagi kehidupan umat manusia. Dengan ilmu
pengetahuan, manusia dapat mengetahui apa yang ada di bumi dan di luar angkasa.
Dengan ilmu pengetahuan pula manusia dapat memperoleh wawasan serta dapat
menggunakan ilmu nya untuk berkarya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori
Kata ilmu berasal dari bahasa Arab ‘Ilm yang berarti pengetahuan, merupakan
lawan kata jabl yang berarti ketidaktahuan atau kebodohan. Sumber lain
mengatakan bahwa kata ’ilm adalah bentuk masdar dari ‘alima, ya’lamu-‘ilman.
menurut al-Asfahani dan al-Anbari, ilmu adalah mengetahui hakikat sesuatu.[1] Di
dalam kamus bahasa indonesia, ilmu merupakan pengetahuan tentang suatu bidang
yang tersusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan
untuk menerangkan gejala-gejala tertentu. Sedangkan pengertian Pengetahuan
ialah hasil dari keingintahuan manusia dengan suatu objek yang ingin diketahui.
Dapat juga dikatakan pengetahuan adalah informasi common sense, tanpa memiliki
metode dan mekanisme tertentu.[2]
Pengetahuan di bagi menjadi dua : pengetahuan biasa dan pengetahuan ilmiah.
Pengetahuan biasa diperoleh dari keseluruhan bentuk upaya kemanusiaan, seperti
perasaan, pikiran, pengalaman, pancaindera, dan intuisi untuk mengetahui
sesuatu tanpa memperhatikan objek, cara dan kegunaannya. Pengetahuan ilmiah
merupakan keseluruhan bentuk upaya manusia untuk mengetahui sesuatu , dengan
memperhatikan objek yang di telaah, cara yang digunakan, dan kegunaan
pengetahuan tersebut. Dengan kata lain pengetahuan ilmiah memperhatikan obyek
ontologis, landasan epistemologis, dan landasan aksiologis dari pengetahuan itu
sendiri. Jenis pengetahaun ini dalam bahasa inggris disebut science.[3]
Menurut Perspektif Al-Qur’an, pengetahuan tidak hanya di dapat melalui
empiris atau pengalaman indrawi serta penalaran rasional semata, tetapi bisa
juga didapatkan melalui ilham. Bahkan menurut Al-Ghazali ilham merupakan jalan
pengetahuan yang benar yang dapat mengantarkan manusia kepada Ilm al-yaqin
yaitu suatu keadaan yang benar-benar terbuka pada sesuatu yang diketahui
sehingga tidak ada lagi keraguan.[4]
Dari pengertian Ilmu dan Pengetahuan diatas serta penjelasan mengenai Ilmu
dan Pengetahuan dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan adalah seluruh usaha
sadar menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai
segi kenyataan dalam alam manusia.
Ilmu pengetahuan tumbuh dan berkembang dalam diri manusia melalui
pengalaman empiris, rasional, dan ilham yang masuk melalui indra, baik zahir,
batin, maupun kalbu. Dengan kata lain, indra merupakan bagian dari unsur
kepribadian manusia yang menjembatani masuknya ilmu pengetahuan ke dalam diri,
sehingga ilmu tersebut menjadi internal kepribadian manusia. Indra juga
berfungsi karakter. Adapun karakter terbangun berdasarkan ilmu pengetahuan dan
ilmu itu sendiri dipasok oleh indra. Dengan demikian, semakin aktif indra
berinteraksi dengan objek pengetahuan, semakin dalam pengetahuan seseorang.
Oleh karena itu Al-Qur’an selalu mengajak manusia menggunakan indranya untuk
mengkaji alam dan fenomena yang terjadi. [5]
B. Tafsir Q.S Ar-Rahman Ayat 33
Artinya: “Wahai golongan jin dan manusia, jika kamu
sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah! Kamu
tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah Swt.)”. (Surah
ar-Rahman/55: 33).
1. Tafsir Al-Azhar
“ Wahai sekalian jin dan manusia! jika kamu
sanggup melintasi semua penjuru langit dan bumi, lintasilah!” (pangkal ayat
33). artinya bahwa di antara Rahmat-Nya Allah itu kepada kita manusia dan jin
ialah kebebasan yang diberikan kepada kita untuk melintasi alam ini dengan
sepenuh tenaga yang ada pada kita, dengan segenap akal dan budi kita, karena
mendalamnya pengetahuan. Namun di akhir ayat Tuhan memberi ingat bahwa
kekuatanmu itu tetap terbatas: “Namun kamu tidaklah dapat melintasinya kalau
tidak dengan kekuatan.”(ujung ayat 33).
Suku kata pertama diberi kebebasan bagi manusia melintasi segala penjuru
bumi, baik untuk mengetahui rahasia yang terpendam di muka bumi ini, ataupun
hendak menuntut berbagai macam ilmu. Banyaklah rahasia dalam alam yang
tersembunyi, sudah menjadi tabiat manusia untuk ingin tahu. Suku kata yang
kedua memberi ingat bahwa semua pekerjaan itu sangat tergantung kepada
kekuasaan, yang dalam ayat disebut Sulthan.
2. Tafsir ibnu katsir
Ibnu katsir dalam tafsirnya mengatakan ialah: “ bahwa kamu tidaklah akan
sanggup lari daripada kehendak Allah dan takdirnya, bahwa takdir itulah yang
selalu mengelilingi kamu dan kamu tidak akan sanggup membebaskan diri pada
kehendak-Nya atas dirimu, ke mana saja pun kamu pergi takdir itu mengelilingi
kamu, demikianlah kamu selalu dalam kedudukan tertawan di dalamnya. Malaikat
berdiri rapat sampai tujuh lapis sekeliling kamu, sehingga tidaklah kamu akan
sanggup membebaskan diri daripada-Nya, kecuali dengan kekuasaan. Artinya dengan
kehendak Tuhan. [6]
3. Tafsir Al-Mishbah
“ Hai kelompok jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus penjuru-penjuru
langit dan bumi maka tembuslah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan
kekuatan.”
Awal ayat mengancam manusia dan jin bahwa Allah akan berkonsentrasi untuk
melakukan perhitungan terhadap amal-amal mereka. Ayat diatas menegaskan bahwa
mereka tidak dapat menghindari dari pertanggungjawaban serta akibat-akibatnya.
Allah menantang mereka dengan menyatakan: “ Hai jin dan manusia, jika kamu
sanggup menembus keluar menuju penjuru-penjuru langit dan bumi guna menghindar
dari pertanggungjawaban atau siksa yang menimpa kamu itu, maka tembuslah
keluar. Tetapi sekali-kali kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan
kekuatan, sedangkan kamu tidak memiliki kekuatan! Maka nikmat Tuhan kamu berdua
yang manakah yang kamu berdua ingkari? (Ayat 34).
Peringatan diatas merupakan salah satu bentuk nikmat Allah SWT, dan karena
itu pertanyaan yang mengandung kecaman tersebut di ulang lagi.
Kata “Ma’syar” berarti jamaah/kelompok yang banyak. Agaknya ia terambil
dari kata “ ‘asyrah” yang juga berarti sepuluh karena mereka tidak dihitung
satu persatu, tetapi sepuluh demi sepuluh.
Didahulukannya penyebutan jin di sini atas manusia, karena jin memiliki
kemampuan lebih besar dari pada manusia dalam mengarungi angkasa. Bahkan suatu
ketika dalam kehidupan duniawi, mereka pernah memiliki pengalaman, waktu dalam
bentuk terbatas (Q.S Al-jinn[72]: 9). Ketika menantang untuk membuat semacam
al-Qur’an, yang didahulukan penyebutannya adalah manusia (Q.S Al-Isra’ [17]:
88). Itu karena dalam bahasa Al-Qur’an manusia memiliki kemampuan lebih tinggi
dari pada kemampuan jin, apalagi secara tegas menolaknya adalah manusia.[7]
C. Aplikasi dalam kehidupan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan dari tafsir
surat Ar-Rahman maka dapat diambil pelajaran untuk diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari, yaitu Senang membaca buku-buku pengetahuan sebagai bukti
cinta ilmu pengetahuan. Selalu ingin mencari tahu tentang alam semesta, baik di
langit maupun di bumi, dengan terus menelaahnya. Meyakini bahwa alam semesta
ini diciptakan oleh Allah Swt. untuk manusia. Oleh karena itu, manusia harus
merasa haus untuk terus menggali ilmu pengetahuan. Manusia memiliki ilmu pengetahuan yang dapat memperkuat
iman untuk menjadikan dirinya memiliki derajat tinggi di dunia dan di akhirat. Rendah hati atas kesuksesan yang diraihya dan tidak
merasa rendah diri dan malu terhadap kegagalan yang dialaminya.
D. Aspek Tarbawi
1. Manusia dan jin tidak akan mampu menembus
penjuru langit dan bumi untuk mengetahui isinya kecuali atas kekuatan dari
Allah SWT.
2. Kekuatan dari Allah SWT itu berupa akal yang
harus dikembangkan dengan cara belajar.
3. Belajar itu wajib agar kita dapat menguasai
dunia untuk kebaikan umat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu Pengetahuan adalah seluruh usaha sadar menyelidiki, menemukan dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
Ilmu pengetahuan tumbuh dan berkembang dalam diri manusia melalui
pengalaman empiris, rasional, dan ilham yang masuk melalui indra, baik zahir,
batin, maupun kalbu. Dengan kata lain, indra merupakan bagian dari unsur
kepribadian manusia yang menjembatani masuknya ilmu pengetahuan ke dalam diri,
sehingga ilmu tersebut menjadi internal kepribadian manusia.
Dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia, maka ilmu pengetahuan dapat
memperkuat iman untuk menjadikan manusia memiliki derajat tinggi di dunia dan
di akhirat. Ilmu pengetahuan pula lah manusia dapat
mengetahui apa yang ada di bumi dan langit.
Daftar Pustaka
Hamka. 1982. Tafsir Al-Azhar:Juzu’ XXVII. Jakarta:
Pustaka Pajimas.
M. Yusuf Kadar. 2013. Tafsir Tarbawi:
Pesan-pesan Al-Qur’an tentang pendidikan. Jakarta: Amzah.
Nata Abuddin. 2009. Tafsir Ayat-ayat
Al-Qur’an. Jakarta: Rajawali Pers.
Shihab M. Quraish. 2005. Tafsir
Al-Mishbah:Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an. Tanggerang: Lentera Hati.
www:http//meiisya.blogspot.co.id. diakses pada tanggal 23 September 2016, pukul:
20.30 WIB.
Biodata Diri
Nama :
Rizka Barokah
Ttl : Pekalongan, 27 Oktober 1997
Alamat : Dk.
Pekanyaran Ds. Galang Pengampon Wonopringgo
Cita-cita : menjadi seorang Guru
Riwayat Pendidikan:
1.
SDN 01 Galang Pengampon
2. SMP N 02 Wonopringgo
3.
SMK Gondang
[1] Abuddin Nata, Tafsir Ayat-ayat pendidikan, (Jakarta: Rajawali pers,
2009) hlm. 155
[2] www:http//meiisya.blogspot.co.id. diakses
pada tanggal 23 september 2016, pukul: 20.30 WIB.
[4] Kadar M. Yusuf, Tafsir Tarbawi: Pesan-pesan Al-Qur’an tentang pendidikan,
(Jakarta: Amzah, 2013), hlm. 28
[7] M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah:Pesan, Kesan dan Keserasian
Al-Qur’a, (Tanggerang: Lentera Hati, 2005), hlm. 518-519
Tidak ada komentar:
Posting Komentar