MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
“TEACHER CENTER”
Kelas G
PRODI PAI / JURUSAN TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PEKALONGAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan syukur kepada Allah Swt yang telah melimpahkan taufiq, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Model – Model Pembelajaran : Teacher Center”. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad saw, sahabatnya, keluarganya, serta segala umatnya hingga hari akhir.
Makalah ini disusun guna menambah wawasan pengetahuan mengenai model – model pembelajaran yang khususnya adalah model pembelajaran berpusat pada guru. Tugas ini disajikan sebagai bahan materi mata kuliah Strategi Belajar Mengajar.
Penulis menyadari bahwa kemampuan dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Penulis sudah berusaha dan mencoba mengembangkan dari beberapa referensi yang saling berkaitan. Apabila dalam penulisan makalah ini ada kekurangan dan kesalahan baik dalam penulisan dan pembahasannya maka penulis sangat menyadari bahwa semua itu karena keterbatasan kemampuan penulis. Akhir kata, semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca yang budiman. Amin
Pekalongan, 3 November 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan siswa. Perilaku guru adalah mengajar dan perilaku siswa adalah belajar. Perilaku mengajar dan perilaku belajar tersebut terkait dengan bahan pembelajaran. Bahan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, nilai – nilai kesusilaan, seni, agama, sikap, dan ketrampilannya.
Kegiatan pembelajaran, dalam implementasinya mengenal banyak istilah untuk menggambarkan cara mengajar yang akan dilakukan oleh guru. Saat ini, begitu banyak macam strategi ataupun metode pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi lebih baik.
Kegiatan pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai media. Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentu kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan – bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain.
Oleh karena itu, makalah ini akan membahas tentang model – model pembelajaran yang berpusat pada guru. Mengenai definisi dan juga macam – macam dari model pembelajaran (teacher center).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat model pembelajaran ?
2. Bagaimana macam – macam model pembelajaran yang berpusat pada guru ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Model-Model Pembelajaran Interaktif yang Berpusat Pada Guru
1. Hakikat Model Pembelajaran
Setrategi menurut Kemp adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus di kerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien. Senada dengan pendapat Kemp, Dick dan Carey juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu perangkat materi dan prosedur pembelajaran yang di gunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada peserta didik /siswa.
Pendekatan dapat di artikan sebagai titik tolak atau sudat pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Roy Kellen mencatat bahwa terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centered approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (studens-centered approaches).Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efesien untuk mencapai tujuan pendidikannya.
B. Macam-macam Model Pembelajaran (Teacher Center)
1. Presentasi dan Penjelasan
Presentasi adalah model yang berpusat pada guru. Presentasi (ceramah) dan penjelasan memakan waktu yang cukup lama. Secara singkat model presentasi ini cukup jelas dan tidak ruwet malahan hal ini membantu siswa memperoleh, mengasimilasikan dan menyimpan infomasi baru, memperluas struktur konseptual dan mengembangkan kebiasaan mendengarkan dan memikirkan tentang informasi. Namun sebelum guru mempresentasikan dan menjelaskan kepada siswa, maka guru perlu merencanakan terlebih dahulu dengan melakukan:
1) Memilih tujuan dan isi presentasi
2) Mendiagnosis pengetahuan yang sudah dimiliki siswa
3) Memilih advance organizer (kerangka pendukung bagi info baru) yang tepat dan kuat
4) Merencanakan penggunaan waktu dan ruang
Setelah direncanakan kemudian diadaptasikan kepada siswa yang mempunyai kemampuan. Guru dapat mengadaptasikan presentasi dengan berbagai cara, diantaranya:
a. Menyiapkan penggunaan gambar dan ilustrasi (media)
b. Menggunakan beragam tes
c. Sedikit banyak konkret (contoh)
Cara melaksanakannya yaitu:
a) Mengklasifikasikan tujuan pelajaran dan menyiapkan siswa untuk belajar.
b) Mempresentasikan advance organizer.
c) Mempresentasikan info baru yang dimaksud.
d) Memantau dan memeriksa pemahaman siswa serta memperluas dan memperkuat keterampilan berpikir mereka.
Presentasi multimedia, biasanya mengacu pada mengintegrasikan lebih dari satu media, dengan berbagai media tersebut dapat meningkatkan prentasi dibidang studi apapun, misal: seperangkat komputer, dengan itu guru dapat merancang presentasi yang interaktif dan menarik. Banyak guru yang mengatakan bahwa tipe kegiatan belajar semacam ini (presentasi) dapat membantu siswa dalam mencapai tujuan belajar. Sehingga keduanya (guru dan siswa) sama-sama aktif.
2. Pengajaran Langsung
a. Pengertian Pengajaran Langsung
Pengajaran langsung yaitu gaya mengajar dimana guru terlibat aktif dalam mengusung isu pelajaran kepada seluruh kelas. Model pengajaran langsung dimaksudkan untuk membantu siswa mempelajari berbagai keterampilan dan pengetahuan dasar yang dapat diajarkan langsung secara bertahap. Model ini agak mudah untuk diterapkan dan dapat di kuasai dalam waktu yang relatif pendek.
Pengajaran langsung adalah suatu model pengajaran yang bersifat teacher center. Menurut Arends, model pengajaran yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.
Pengajaran langsung digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang ditransformasikan langsung oleh guru kepada siswa. Penyusunan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran harus seefisien mungkin, sehingga guru dapat merancang dengan tepat waktu yang digunakan.
b. Ciri-Ciri Model Pembelajaran Langsung
1) Adanya tujuan pembelajaran
Pembelajaran langsung ini menekankan tujuan pembelajaran yang harus berorientasi kepada siswa dan spesifik, mengandung uraian yang jelas tentang situasi penilaian (kondisi evaluasi) dan kriteria keberhasilan.
2) Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran.
Pada model pembelajaran langsung terdapat lima fase yang sangat penting, yaitu menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, mendemonstrasi pengetahuan dan keterampilan, membimbing pelatihan, memeriksa pemahaman dan memberikan umpan balik, memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan dan penerapan konsep.
3) Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung berlangsung dan berhasilnya pembelajaran.
c. Elemen-Elemen Utama Pengajaran Langsung
1. Pelajaran yang distrukturisasikan dengan jelas
Pelajaran harus memiliki struktur yang jelas, sehingga murid dapat memahami dengan mudah isi pelajaran itu dan hubungannya dengan apa yang telah mereka ketahui. Tujuan pelajaran dapat dijelaskan kepada murid pada awal pelajaran. Selama pelajaran guru perlu menekankan poin-poin kunci pelajaran, agar tidak kehilangan arah. Pengulangan dengan jumlah tertentu tidak ada ruginya untuk dilakukan. Pada akhir pelajaran poin-poin utama harus dirangkum sekali lagi, baik oleh guru atau lebih baik oleh murid sendiri, misalnya menanyakan kepada mereka tentang apa yang telah mereka pelajari selama pelajaran.
2. Presentasi yang terstruktur dan jelas
Di dalam struktur keseluruhan ini disarankan agar materinya dipresentasikan dalam langkah-langkah kecil yang dipaskan dengan tingkat murid, yang kemudian dipraktikkan, sebelum dilanjutkan ke langkah berikutnya. Guru perlu memfokuskan pada poin demi poin, menghindari sikap melantur, dan menghindari frasa atau penggunaan pronoun (kata ganti) yang ambigu. Ada sejumlah cara untuk meningkatkan kejelasan presentasi. Dua model tradisional untuk menyampaikan sebuah topik adalah model deduktif dan model induktif.
1) Model deduktif, presentasi dimulai dengan prinsip atau aturan umum kemudian dilanjutkan dengan contoh-contoh yang lebih terinci dan spesifik.
2) Model induktif, presentasi dimulai dengan contoh-contoh (aktual) dan kemudian beralih ke aturan atau prinsip umum.
Borich menyarankan sejumlah metode lain untuk menstrukturisasikan isi (pelajaran):
1) Part-whole format (format bagian-keseluruhan): sebuah topik diintroduksikan dalam bentuknya yang paling umum, kemudian dibagi menjadi sub-sub bagian yang dapat dibedakan (dan dapat dicerna) dengan mudah.
2) Sequential ordering (mengurutkan). Dengan metode ini isi/ aturan diajarkan dengan urutan yang sesuai dengan kemunculannya secara aktual. Metode ini sering digunakan dalam mengajarkan aturan-aturan matematis.
3) Combinational relationships (hubungan kombinasional). Di dalam medtode ini guru menyatukan berbagai keputusan atau elemen yang mempengaruhi penggunaan aturan, fakta, atau urut-urutan di dalam sebuah format.
4) Comparatif relationship (hubungan komparatif). Elemen-elemen yang berbeda di tempatkan berjajar sehingga murid dapat membandingkan dan memperbandingkannya.
3. Pacing, Pacing pelajaran adalah bagian penting dari pengajaran langsung yang efektif meskipun bukan tanpa kontroversi. Disarankan oleh para peneliti efektivitas guru agar pelajarn-pelajaran yang dirancang untuk mengajarkan keterampilan-keterampilan dasar diberikan dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga selama reviu mingguan atau bulanan murid mampu merespons 90-95 kasus dengan benar.
4. Modelling
Modellling berarti mendesmonstrasikan sebuah prosedur kepada murid. Ini lebih efektif dibanding menggunakan penjelasn verbal, khususnya untuk murid yang masih belia dan mereka yang lebih menyukai gaya belajar visual. Guru perlu mendemostrasikan berbagai bagian perilaku tersebut dengan cara yang jelas, terstruktur, dan berurutan, dan menjelaskan apa yang dikerjakannya setelah setiap langakah selesai dikerjakan.
5. Penggunaan pemetaan konseptual
Salah satu strategi yang dapat membantu menstrukturisasikan pelajaran dalam pikiran murid adalah penggunaan pemetaan konseptual. Peta konseptaul adalah kerangka kerja yang dapat dipresentasikan kepada murid sebelum topik pelajaran itu dipresentasikan, memberikan ikhtisar yang menghubungkan berbagai bagian dari sebuah topik dan struktur siap-pakai (atau skema) kepada murid.
6. Tanya jawab interaktif
Peran praktik individual dalam pengajaran langsung, yaitu:
a) Menyiapkan seatwork (bahan dalam jumlah yang culup untuk digunakan murid selama praktik)
b) Penggunaan workbook/textbook
c) Mengorganisasikan seatwork
d) Umpan balik terhadap seatwork
e) Mendiferensikan seatwork.
d. Tahap-Tahap Pelaksanaan Model Pembelajaran Langsung
1) Guru menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
Kegiatan ini bertujuann untuk menarik perhatian siswa, memusatkan perhatian siswa pada pokok pembicaraan, dan mengingatkan kembali pada hasil belajar yang telah dimilikinya, yang relevan dengan pokok pembeljaran yang akan dipelajari.
2) Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar atau menyampaikan informasi tahap demi tahap. Kunci keberhasilan dalam tahap ini adalah mempresentasikan informasi sejelas mungkin dan mengikuti langkah-langkah demonstrasi yang efektif.
3) Membimbing pekatihan
Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep. Pada fase ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih konsep atau keterampilan.
4) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Guru memeriksa atau mengecek kemampuan siswa seperti memberi kuis terkini dan memberi umpan balik seperti membuka diskusi untuk siswa.
5) Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan dan penerapan konsep
Guru dapat memberikan tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk meningkatkan pemahamanya terhadap materi yang telah mereka pelajari. Guruj juga mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus terhadap penerapan pada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari.
e. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Langsung
1) Kelebihan Model Pembelajaran Langsung antara lain sebagai berikkut :
a) Guru dapat mengendalikan isi materi dan urutan materi yang akan di berikan ke siswa.
b) Model ini memungkinkan untuk di terapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun yang kecil.
c) Melalui pembimbingan guru dapat menekankan hal-hal penting atau kesulitan-kesulitan yang mengkin dihadapi siswa.
d) Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah karena guru memberikan binbingan secara individu.
e) Informasi yang banyak dapat tersampaikan dalam waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secar serata oleh seluruh siswa.
f) Salah satu metode yang di pakai dalam model ini adalah ceramah. metode ceramah merupakan cara yang bermanfaat untuk menyampaikan infrmasi kepada siswa yang tidak suka membaca atau yang tidak memiliki keterampilan dalam menyusun dan menafsirkan informasi.
g) Model pembelajaran langsung yang menekankan kegiatan mendengar (misalnya :ceramah )dan mengamati (misalnya : demonstrasi ) dapat membantu siswa yang cocok dengan cara-cara ini.
h) Model pembelajaran langsung ( terutama demonstrasi ) dapat memberi siswa tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan yang terdapat di antara teori ( yang seharusnya terjadi ) observasi ( kenyataan yang mereka lihat).
i) Model pembelajaran ini berguna bagi siswa yang tidak memiliki kepercayaan diri atau keterampilan dalam melakukan tugas seperti yang di demonstrasikan oleh guru.
2) Keterbatasan model pembelajaran langsung sebagai berikut :
a) Tidak semua siswa mwmiliki kemampuan untuk mendengarkan, mengamati, dan mencatat dngan baik. oleh karena itu guru masih harus mengajarkan dan membimbing siswa.
b) Guru kadang kesulitan untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar atau ketertarikan siswa.
c) Kesempatan siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpesonal terbatas karena partisipasi aktif lebih banyak di lakukan oleh guru.
d) Keseksuaan pembelajaran ini sangat bergantung pada guru. jika guru siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias dan berstuktur siswa dapat belajar dengan baik.
e) Model pembelajaran ini dapat berdampak negatif terhadap kemampuan penyelesaian masalah, kemandirian dan keingintahuan siswa karena ketidaktahuan siswa akan selesai dengan pembimbingan guru.
f) Model pembelajaran langsung membutuhkan keterampilan komunikasi yang baik dari guru, jika komunikasi tidak berlangsung efektif, dapat di pastikan pembelajaran tidak akan berhasil.
g) Guru sulit untuk mendapatkan umpan balik mengenai pemahaman siswa, sehingga dapat berakibat ketidakpahaman siswa atau kesalahpahamn siswa.
h) Model pembelajaran ini akan sulit di terapkan untuk materi-materi yang abstrak dan kompleks.
i) Jika model pembelajaran langsung tidak banyak melibatkan siswa, siswa akan kehilangan perhatian setelah 10-15 menit dan hanya akan mengingat sedikit isi materi yang di sampaikan.
j) Siswa menjadi tidak bertanggung jawab mengenai materi yang harus di pelajari oleh dirinya karena menganggap materi akan di ajarkan oleh gurunya.
3. Pengajaran Konsep
a. Pengertian Pengajaran Konsep
Konsep dalam subjek apapun adalah pemikiran balok-balok bangunan dasar untuk berpikir terutama bagi individu untuk menghasilkan berbagai objek dan ide serta membuat aturan dan prinsip tentang konsep.Model –model pengajaran konsep telah di kembangkan untuk mengajarkan konsep-konsep fungsi yang berfungsi bagi siswa untuk berfikir dengan tingkat lebih tinggi dan menjadi dasar pemahaman bersama dan komunikasi.
Pendekatan yang di gunakan dalam pengajaran konsep adalah pendekatan direct presentation (presentasi langsung) dan pendekatan concept attainment (pencapaiaan konsep). sebuah konsep pengajaran pada dasarnya terdiri dari 4 frase, yaitu :
1) Mempresentasikan tujuan
2) Memberikan masukan baik examples atau non-examples
3) Menguji pencapaian konsep
4) Menganalisis proses berfikir siswa
Concept Learning (belajar konsep) pada dasarnya adalah meletakkan berbagai macam masalah ke dalam golongan dan setelah itu mampu mengenali golongan itu. sifat konsep yaitu:
a) Konsep dapat ditemptkan ke dalam kategori-kategori seperti subjek atau ide lain kemudian di beri nama atau label.
b) Konsep dipelajari melalui contoh-contoh dan bukan contoh, maka itu guru aharus memberikan contoh dan bukan cotoh yang jelas untuk konsep yang sedang di ajarkan kepada siswa guna memastikan pemahaman menyeluruh tentang konsep.
c) Konsep bisa di pengaruhi oleh konteks sosial.
d) Konsep memilki definisi dan label.
e) Konsep memiliki atribut-atribut kritis yang dapat digunakan untuk membedakan antara sebuah konsep satu dengan konsep yang lainnya.
f) Konsep memiliki atribut yang non kritis.
b. Merencanakan dan Melaksanakan Pengajaran Konsep
1. Cara merencanakan pengajaran konsep
a) memilih konsep
Dalam proses memilih konsep yang akan di ajarkan, guru harus mengingat suatu hal ini, yaitu membantu siswa memahami sebuah konsep lebih dari sekedar membuat mereka mampu memberikan difinisi tentang perbendaharaan kata.
b) Memutuskan pendekatan yang dipakai.
c) Mendefinisikan konsep.
d) Menganalisis konsep.
e) Memilih dan mengurutkan berbagai contoh dan bukan contoh.
f) Menggunakan gambar-gambar visual.
2. Cara melaksanakan pengajaran konsep
a) Mengklasifikasikan maksud dan establishing.
b) Memberikan masukan dan bukan contoh serta menguci pencapaian.
c) Menganalisah pikiran dan mengintegrasikan pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Setrategi menurut Kemp adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus di kerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien. Ada dua pendekatan dalam pembelajaran, salah satunya adalah pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centered approaches). Dalam hal ini, strategi pembelajaran banyak diarahkan oleh guru.
Adapun mosel-model pembelajaran interaktif yang berpusat pada guru, diantaranya yaitu presentasi atau penjelasan, pengajaran langsung dan pengajaran konsep. Dari model-model pembelajaran yang berpusat pada guru ini memilki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual: kkonsep, landasan, dan implementasinya pada kurikulum. Jakarta : Prenadamedia Group.
Majid, Abdul. 2013. Strategi pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mustakim, Zaenal. 2015.Strategi dan Metode Pembelajaran. Yogyakarta: STAIN Pekalongan Press.
Reynolds, Daniel Muijs dan David. 2008. Efective Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi.. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Profil Penulis
Nama : Listi Bahati
TTL : Pemalang, 12 Maret 1996
Alamat : Ds. Gendoang, Moga, Pemalang
Motto : mulailah dari diri kita sendiri dan belajarlah untuk mencintai apa yang telah menjadi pilihan kita J
Nama : Afyfah Nur Akhmad
TTL : Tegal, 31 Maret 1996
Alamat : Ds. Sindang, Dukuhwaru, Tegal
Motto : be my self and to be good people
Nama : Baitinnajmah
TTL : 13 Juni 1996
Alamat : Perum Grogolan Baru Gg.Mawar II, Pekalongan Barat.
Motto : Success never comes to the indolence
Nama : Lutfa Nur Atikoh
TTL : Tegal, 18 November 1996
Alamat : Ds. Kesamiran RT.05/ RW 01 kec.Tarub kab. Tegal
Motto : Never give up
Tidak ada komentar:
Posting Komentar