PROFIL GURU
Muhammad Afa (2021114344)
Roja’i
(2021115303)
Kelas H
JURUSAN TARBIYAH / PAI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PEKALONGAN
2016
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur
kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya,
makalah yang berjudul “Profil Guru” ini dapat terselesaikan.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad
saw, keluarganya, dan sahabatnya.
Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar,
yang diampu oleh Bapak Muhammad Hufron, M.S.I
Dalam menyelesaikan makalah ini,
kami banyak mengalami kesulitan, terutama karena kurangnya ilmu pengetahuan
yang menunjang. Namun dengan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, makalah
ini dapat terselesaikan. Untuk itu kami ucapkan terimakasih terutama kepada Dosen
Pengampu Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar yang senantiasa memberi arahan,
saran serta bimbingannya kepada kami.
Kami menyadari dalam penulisan
makalah ini masih banyak didapati kesalahan dan kekurangan yang mendasar, baik
dalam pengetikan maupun isinya. Namun kami telah berupaya menyajikan makalah
ini degan sebaik-baiknya. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca guna penyempurnaan penulisan berikutnya. Harapan
kami, semoga makalah yang kami buat ini bisa menambah khasanah keilmuan dan
bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan pembaca pada umumnya.
Pekalongan,
November 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah......................................................................................... 1
C. Metode
Pemecahan Masalah......................................................................... 1
D. Sistematika
Penulisan Makalah..................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Profil Guru.................................................................................. 3
B.
Syarat-syarat Guru........................................................................................ 3
C.
Tugas dan Tujuan Guru................................................................................. 4
D. . Profil
Guru yang Sukses............................................................................. 8
E.
. Ciri-ciri Guru yang Baik.............................................................................. 9
F. Kompetensi
Guru.......................................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Daftar
Pustaka...............................................................................................
C. Profil .............................................................................................................
BAB Ι
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Profesi guru
memiliki tugas melayani masyarakat dalam bidang pendidikan. Tuntutan profesi
ini memberikan layanan yang optimal
dalam bidang pendidikan kepada masyarakat. Secara khusus guru dituntut untuk
memberikan layanan profesional kepada peserta didik agar tujuan pembelajaran
tercapai. Sehingga guru yang dikatakan profesional adalah orang yang memiliki
kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melaksanakan
tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal.
Guru merupakan salah satu komponen
pendidikan yang memegang peranan penting dalam dunia pendidikan. Bahkan bisa
dikatakan bahwa maju atau tidaknya pendidikan di suatu negara ditentukan oleh
kualitas guru-guru yang ada di negara itu. Oleh sebab itu, kesuksesan dunia
pendidikan di negara kita dipengaruhi oleh kesuksesan seorang guru. Guru secara
sederhana dapat diartikan sebagai orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada
anak didik. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia harus
memenuhi persyaratan dan kompetensi sebagai seorang guru.
Dalam makalah ini akan dibahas
mengenai profil guru mencakup pengertian
hakikat guru, peran guru dalam proses belajar mengajar, kedudukan guru dalam
masyarakat dan kompetensi yang harus dimiliki guru.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk
terfokusnya kajian masalah ini. Adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana hakikat seorang guru ?
2.
Bagaimana peran guru dalam proses
belajar mengajar ?
3.
Apa saja kompetensi yang harus
dimiliki seorang guru ?
4.
Bagaimana kedudukan seorang guru
dalam masyarakat ?
C. Metode
Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literature atau
metode kajian pustaka, menggunakan beberapa referensi buku dan dari referensi
lain yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Langkah pemecahan masalahnya
dimulai dengan menentukan tema yang akan dibahas, melakukan perumusan masalah,
serta perumusan masalah dengan mengkaji sumber-sumber yang ada.
D.
Sistematika
Penulisan Makalah
Makalah ini
ditulis menjadi 3 bagian, meliputi: Bab Ι, bagian pendahuluan yang terdiri
dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan
sistematika penulisan masalah; Bab ΙΙ, adalah pembahasan; Bab ΙΙΙ, bagian
penutup yang terdiri dari simpulan dan saran-saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Profil Guru
Kata profil berasal dari bahasa
Italia, profilo dan profilare, yang berarti gambaran garis besar. Arti kata
profil antara lain : a) Gambaran tampang atau wajah seseorang yang dilihat dari
samping. Arti ini dilihat dari dunia seni. b) Dalam bidang komunikasi dan
bahasa, berarti biografi atau riwayat hidup singkat seseorang. Arti inilah yang
digunakan dalam ”Membaca Profil Tokoh”. Sedangkan pengertian guru ialah secara
kamus besarbahasa indonesia berarti orang yang bekerjanya mengajar. Sedangkan
dalam arti umum kata guru mengartikan salah satu komponen manusiawi dalam
proses belajar mrngajar, yang ikut berperan dalam suatu pembentukan sumberdaya
manusia yang potensial di bidang pengembangan.
Dengan kata lain Profil Guru ialah
gambaran riwayat singkat hidup seseorang yang pekerjaannya mengajar dan ikut
berperan dalam suatu pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang
pembangunan. Pengertian profil Guru dalam makalah ini adalah cara pembelajaran
guru dalam bentuk kreatifitas, inovasi, keterampilan, kemandirian, dan tanggung
jawab dalam berinteraksi dengan siswa. Profil guru dalam bentuk kreatifitas
diartikan bagaimana guru dapat membuat anak didiknya menjadi faham keterangan
yang dijelaskannya dengan metode pembelajaran yang sekiranya dapat menarik siswa
untuk menyukai pelajaran. Profil guru dalam bentuk keterampilan diartikan
sebagai kemampuan guru dalam menguasai suasana emosional siswa. Guru yang
kreatif, inovatif, dan trampil merupakan bentuk ideal kemandirian guru. Dengan
kecakapan yang dimiliki guru, secara mandiri guru mampu membuat suasana
kondusif yang telah memenuhi arti dunia pendidikan yang selama ini kurang
berfungsi sebagai mana mestinya, yaitu sebagai lembaga yang dipergunakan untuk
menyempurnakan perkembangan individualnya.[1]
B.
Syarat-syarat
Guru
Tidak sembarangan orang dapat
melakukan tugas guru, tetapi orang-orang tertentu yang memenuhi persyaratan
yang dipandang mampu, yakni
1). Bertaqwa kepada Allah Swt
Dalam hal ini mudah difahami bahwa
guru yang tidak takwa sangat sulit atau tidak mungkin bisa mendidik muridnya
menjadi bertaqwa kepada Allah Swt
.
2). Berilmu
Bahwa guru harus mempunyai ijazah
memang benar, akan tetapi jelas tidak cukup selembar ijazah yang tidak disertai
dengan keluasan dan kedalaman ilmu pengetahuan, terutama bidang ilmu yang
ditekuninya. Guru yang dangkal penguasaan ilmunya, akan mengalami kesulitan
dalam berinteraksi dengan para muridnya.
3). Berkelakuan baik
Mengingat tugas guru antara lain untuk mengembangkan
akhlak yang mulia. Maka sudah barang tentu dia harus memberikan contoh untuk
berakhlak mulia terlebih dahulu. Diantara akhlak mulia yang harus dicerminkan
dalam kehidupannya adalah, sikap bersabar menghadapi suatu persoalan,
berdisiplin dalam menunaikan tugas, jujur dalam menyelesaikan pekerjaan,
bersikap adil kepada semua orang, tidak pilih kasih, mampu menjalin kerjasama
dengan orang lain, menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi dan sebagainya.
4). Sehat Jasmani
Kendatipun kesehatan psikis jauh
lebih penting untuk dimiliki guru, namun bukan berarti kesehatan pisik atau
jasmani tidak diperlukan. Kesehatan pisik adalah guru tersebut tidak mengalami
sakit kronis, menahun, atau jenis penyakit lain, termasuk cacat tubuh yang
dapat menghalangi kehadiran, kedisiplinan, dan kessungguhan dalam menunaikan
tugasnya sebagai guru.[2]
C. Tugas dan Tujuan Guru
1.
Tugas guru
Guru adalah figur
seorang pemimpin. Guru adalah sosok arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan
watak peserta didik. Guru mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun
kepribadian peserta didik menjadi seorang yang berguna bagi agama, nusa dan
bangsa. Bila dipahami, makna tugas guru tidak hanya sebatas dindingan sekolah,
tetapi juga sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat. Bahkan bila
dirinci lebih jauh, tugas guru tidak hanya yang telah disebutkan. menurutReostiyah
N.K., bahwa guru dalam mendidik peserta didik bertugas untuk:
a. menyerahkan
kebudayaan kepada peserta didik berupa kepandaian, kecakapan dan
pengalaman-pengalaman.
b. Membentuk
keperibadian anak yang harmonis, sesuai cita-cita dan dasar negara kita
pancasila.
c. Menyiapkan
anak menjadi warga negara yang baik sesuai undang-undang pendidikan yang
merupakan keputusan MPR No. II Tahun 1983.
d. Sebagai
perantara dalam belajar. Di dalam proses belajar guru hanya sebagai
perantara/medium, anak harus berusaha sendiri mendapatkan suatu pengertian/
insight, sehingga timbul perubahan dalam pengetahuan, tingkah laku dan sikap.
e. Guru adalah
sebagai pembimbing, untuk membawa peserta didik ke arah kedewasaan, pendidik
tidak maha kuasa, tidak dapat membentuk anak menurut kehendaknya.
f. Guru adalah
sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat anak nantinya akan hidup dan
bekerja, serta akan mengabdikan diri dalam masyarakat, dengan demikian anak
harus dilatih dan dibiasakan di sekolah di bawah pengawasan guru.
g. Sebagai penegak
disiplin, guru menjadi contoh dalam segala tata tertib berjalan bila guru dapat
menjalani lebih dahulu.
h. Guru sebagai
administrator dan menejer.
i.
Pekerjaan guru sebagai suatu profesi
j.
Guru sebagai perencana kurikulum.
k. Guru sebagai
pemimpin (guidnce worker). Guru mempunyai kesempatatan dan tanggung
jawab dalam banyak situasi untuk membimbing anak ke arah pemecahan soal,
membentuk keputusan dan menghadapi anak-anak pada problem.
l.
Guru sebagai sponsor dalam kegiatan
anak-anak. Guru harus tirut aktif dalam segala aktivitas anak, misalnya
ekstrakulikuler membentuk kelompok belajar dan sebagainya.
2.
Fungsi Guru
a.
guru sebagai pendidik
Guru adalah
pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para peserta
didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki setandar
kualitas pribadi tertntu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan
displin.
b.
Guru sebagai pengajar
Guru
membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang
belum diketahuinya, membentuk kopetensi, dan memahami materi standar yang di
pelajarinya.
c.
Guru sebagai pembimbing
Guru dapat
di ibaratkan sebagai pembimbing perjalanan (journey), yang berdasarkan
pengetahuan dan pengalaman bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu.
Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga
perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual, yang lebih
dalam dan kompleks.
d.
Guru sebagai pelatih
Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan, baik intelektual
maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih.
e.
Guru sebagai penasehat
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik, bahkan bagi orang tua,
meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa
hal tidak dapat berharap untuk menasehati anak.
f.
Guru sebagai pembaharu (inovator)
Guru menerjemahkan pengalaman yang
telah lalu kedalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik.
g.
Guru sebagai model dan teladan
Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan oleh guru akan
mendapatkan sorotan peserta didik serta orang disekitarnya,
h.
Guru sebagai pribadi
Sebagai individu yang berkecimpung dalam pendidikan, guru harus memiliki
kepribadian yang mencerminkan seseorang pendidik.
i.
Guru sebagai peneliti
Pembelajaran merupakan seni yang dalam pelaksanaannya memerlukan
penyesuain-penyesuaian dengan kondisi lingkungan untuk itu diperlikan berbagi
penelitian, yang didalmnya melibatkan guru.
j.
Guru sebagai pendorong kreativitas
Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran, dan guru
dituntut untuk mendomostrasikan dalam menunjukan proses kreativitas tersebut.
k.
Guru sebagai pembangkit pandangan
Dunia ini panggung sandiwara, yang penuh dengan berbagai kisah dan
peristiwa, mulai dari kisah nyata sampai yang di rekayasa dalam hal ini, guru
dituntut untuk memberikan dan memelihara pandangan tentang keagungan kepada
peserta didiknya.
l.
Guru sebagai pekerjaan rutin
Guru bekerja dengan keterampilan dan kebiasaan tertentu, serta kegiatan
rutin yang amat diperlukan dan seringkali memberatkan.
m.
Guru sebagai pemindah kemah
Hidup ini selalu berubah, dan guru
adalah seorang pemindak kemah, yang suka memindah-mindahkan, dan membantu
peserta didik meninggalkan hal lama menuju sesuatu yang baru yang bisa mereka
alami.
n.
Guru sebagai emansipator
Dengan kecerdikannya, guru mampu memahami potensi peserta didik,
menghormati setiap insan, dan menyadari bahwa kebanyakan insan menghormati
“budak” stagnasi kebudayaan.
o.
Guru sebagai evaluator
Evaluator atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks,
karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan serta variabel yang
mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin
dapat dipisahkan dengan setiap segi npenilaian.
p.
Guru sebagai pengawet
Sebagai pengawet, guru harus berusaha mengawetkan pengetahuan yang telah
dimiliki dalam pribadinya, dalam arti guru harus berusaha menguasai materi
setandar yang akan disajikan kepada peserta didik.
q.
Guru sebagai pembawa cerita
Guru dengan menggunakan suaranya, memperbaiki kehidupan melalui puisi, dan
berbagai cerita tentang manusia. Guru tidak menjadi alat untuk menyampaikan
cerita-cerita tentang kehidupan, karena ia tahu sepenuhnya bahwa cerita itu
sangat bermanfaat bagi manusia.
r.
Guru sebagai aktor
Sebagai seorang aktor, guru harus melakukan apa yang ada dalam naskah yang
telah disusun dengan mempertimbangkan pesan yang akan disampaikan kepada
penonton.
s.
Guru sebagai kulminator.
Belajar si ruangan kelas tidak
bersifat insidental, melainkan terencana, artifisial, dan sangat selektif. Guru
harus mampu menghentikan kegiatannya pada suatu unit tertentu dan kemudian maju
ke unit berikutnya.[3]
D. Profil Guru yang Sukses
1. Memandang
bahwa pekerjaan mendidik/mengajar sebagai sesuatu yang menarik dan menantang.
Guru yang sukses tidak memandang pekerjaan mendidik atau mengajar sebagai suatu
pekerjaan yang membosankan, yang pada gilirannya akan menyebabkan hilangnya
rasa tanggung jawab terhadap siswa yang dididik. Guru harus menyadari bahwa
mendidik merupakan suatu pekerjaan yang memerlukan tanggung jawab pribadi untuk
mendidik siswa.
2. Menganggap
bahwa adanya masalah (baik dalam proses hubungan dengan siswa atau dalam proses
pembelajaran) sebagai sesuatu yang harus ditangani dan dipecahkan. Guru tidak
boleh menyerah terhadap masalah yang ada. Jangan jadikan masalah yang ada
sebagai beban, namun jadikan sebagai tantangan yang harus diatasi dalam proses
belajar mengajar.
3. Bersedia
bekerja atau melayani siswa yang lambat. Guru yang sukses tidak boleh menolak
melayani siswa yang lambat dalam menerima pelajaran. Berikanlah dukungan dan
motivasi bagi siswa tersebut. Jangan sampai ada perasaan kurang nyaman dalam
mengajar, hanya karena ada siswa yang lambat dalam menerima pelajaran.
4. Bersikap
realistik terhadap siswa. Guru harus menyadari bagaimana kemampuan yang
dimiliki oleh siswanya. Perbedaan kemampuan yang dimiliki oleh siswa merupakan
suatu hal yang wajar. Jangan sampai adanya perbedaan tersebut membuat guru
subjektif dalam melakukan proses belajar mengajar.
5. Suka
melakukan hubungan antar pribadi dengan siswa. Guru yang sukses mampu untuk
melakukan hubungan yang baik dengan semua siswa. Tidak boleh ada perlakuan yang
berbeda antara siswa yang pandai dan rajin dengan siswa yang malas
dan kurang pintar. Jangan sampai guru membuat jarak yang tegas dengan siswa.
6. Menganggap
siswa sebagai pribadi yang sedang belajar. Jangan jadikan siswa sebagai beban
dalam proses belajar mengajar, namun hargailah mereka sebagai individu yang
sedang belajar, yang memerlukan arahan dan bimbingan.
7. Hangat
dan tampak istimewa di mata siswa. Guru yang sukses mampu memberikan kesan
sebagai pribadi yang hangat dalam berhubungan dengan siswa. Jangan bersikap
dingin terhadap siswa yang pada gilirannya nanti dapat berakibat hubungan
dengan siswa menjadi pahit dan getir.
8.Melihat
diri sendiri sebagai orang yang berperan memecahkan masalah yang timbul. Guru
yang sukses mampu memecahkan masalah yang timbul dalam proses belajar mengajar
di sekolah. Jangan terlalu bergantung kepada kepala sekolah dalam menyelesaikan
suatu permasalahan.[4]
E. Ciri-ciri Guru yang Baik
- Guru yang mempunyai anggapan bahwa orang lain itu mempunyai kemampuan
untuk memecahkan masalah mereka sendiri dengan baik
- Guru yang melihat bahwa orang lain mempunyai sifat ramah, bersahabat dan
bersifat ingin berkembang
- Guru yang cenderung melihat orang lain sebagai orang yang sepatutnya
dihargai
- Guru yang melihat orang-orang dan perilaku mereka pada dasarnya
berkembang, dia mellihat orang-orang itu mempunyai kreativitas dan dinamika,
bukan orang tang pasif atau lamban
- Guru yang melihat orang lain itu dapat memenuhi dan meningkatkan dirinya,
bukan menghalangi apalagi mengancam.[5]
F. Kompetensi Guru
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kompetensi berarti (kewenangan)
kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan suatu hal. Pengertian dasar
kompetensi yakni kemampuan atau kecakapan.[6]
Menurut UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1, Ayat 10,
disebutkan kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan.
Kemudian
dalam pasal 8 dinyatakan, guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selanjutnya pasal 10 ayat 1 menyatakan
kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional
yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik
meliputi
·Pemahaman wawasan guru akan landasan dan filsafat pendidikan
· Guru memahami potensi dan keberagaman peserta didik, sehingga dapat
didesain strategi pelayanan belajar sesuai keunikan masing-masing pesera didik
· Guru mampu mengembangkan kurikulum atau silabus baik dalam bentuk
dokumen maupun implementasi dalam bentuk pengalaman belajar
· Guru mampu menyusun rencana dan strategi pembelajaran berdasarkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar
· Mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan suasana
dialogis dan interaktif, sehingga pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kretif,
efektif, dan menyenangkan
· Mampu melakukan evaluasi hasil belajar dengan memenuhi prosedur dan
standar yang dipersyaratkan
· Mampu mengembangkan bakat dan minat peserta didik melalui kegiatan
intrakurikuler dan ekstrakurikuler untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya.
2. Kompetensi Kepribadian
Dilihat dari aspek psikologi kompetensi kepribadian guru menunjukkan
kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian
· Mantap dan stabil yaitu memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai
norma hukum, norma sosial, dan etika yang berlaku
· Dewasa yang berarti mempunyai kemaandirian untuk bertindak sebagai
pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru
· Arif dan bijaksana yaitu tampilannya bermanfaat bagi peserta didik,
sekolah dan masyarakat dengan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan
bertindak
· Berwibawa yaitu perilaku guru yang disegani sehingga berpengaruh
positif terhadap peserta didik
· Memiliki akhlak mulia dan perilaku yang dapat diteladani oleh
peserta didik
3. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional berkaitan dengan bidang studi terdiri dari
sub-kompetensi
· Memahami
mata pelajaran yang telah dipersiapkan untuk mengajar
· Memahami standar kompetensi dan standar isi mata
pelajaran yang tertera dalam Peraturan Menteri serta bahan ajar yang ada dalam
KTSP
· Memahami
struktur, konsep, dan metode keilmuan yang menaungi materi ajar
· Memahami
hubungan konsep antar mata pelajaran terkait
· Menerapkan
konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari
4. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial terkait dengan kemampuan guru sebagai makhluk sosial
dalam berinteraksi dengan orang lain yang terdiri dari sub-kompetensi
· Memahami dan menghargai perbedaan serta memiliki kemampuan mengelola
konflik dan benturan
· Melaksanakan kerjasama secara harmonis dengan kawan sejawat, kepala
sekolah, dan wakil kepala sekolah, dan pihak-pihak terkait lainnya
· Membangun kerja tim yang kompak, cerdas, dinamis, dan lincah
· Melaksanakan komunikasi secara efektif dan menyenangkan dengan
seluruh warga sekolah dan orang tua peserta didik
· Memiliki kemampuan memahami dan menginternalisasikan perubahan
lingkungan yang berpengaruh terhadap tugasnya
· Memiliki kemampuan mendudukkan dirinya dalam sistem nilai yang
berlaku di masyarakat sekitar
· Melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola yang baik (misalnya:
partisipasi, transparansi, akuntabilitas, penegakan hukum, dan profesionalisme)[7]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pemaparan makalah profil guru
di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar mengajar guru harus
bisa menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan menyenangkan sehingga
siswa-siswa betah belajar di kelas. Pembelajaran yang menyenangkan bukan
semata-mata pembelajaran yang mengharuskan anak-anak untuk tertawa
terbahak-bahak, melainkan sebuah pembelajaran yang di dalamnya terjalin
hubungan yang harmonis antara guru dan murid dalam suasana yang sama sekali
tidak ada tekanan. Yang ada hanyalah jalinan komunikasi yang saling mendukung.
Dan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, guru diharapkan
dapat selalu mengikuti perkembangan yang ada. Jadi guru dapat menginformasikan
kepada siswa mengenai apa-apa saja yang sedang terjadi, sehingga dengan begitu
siswa tidak akan ketinggalan zaman.
PROFIL
Nama : Muhammad Afa
NIM : 2021114344
Prodi : PAI
Jurusan : Tarbiyah
Riwayat
Pendidikan : MI
MTs Sunan Kalijaga Bawang
MA Sunan Kalijaga Bawang
DAFTAR PUSTAKA
Djmarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru
dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Fathurrohman, Pupuh. 2009. Strategi
Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama.
Prayitno. 2008. Dasar
Teori dan Praksis Pendidikan, Padang: UNP
Sagala,Syaiful. 2009. Kemampuan
Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
Mustakim Zaenal,2015strategi
dan metode pembelajara, Pekalongan, STAIN PRESS,
[1].
Zaenal Mustakim,strategi dan metode pembelajara, (Pekalongan, STAIN
PRESS,:2015) hal 9
[2]Syaiful Sagala, Kemampuan
Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009),
h. 21-22
[3]Zaenal
Mustakim Op :cit hal 12
[4]Prayitno, Dasar Teori dan Praksis Pendidikan, (Padang: UNP, 2008)
[5]Pupuh
Fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Refika
Aditama, 2009), h. 49
[6]Pupuh
Fathurrohman, Op. Cit., h. 44
[7]Syaiful Sagala, Op. Cit., h. 29-40
Tidak ada komentar:
Posting Komentar