Metode Penelitian Dasar
"POPULASI DAN SAMPEL"
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
TAHUN 2017
PRAKATA
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
segala rahmat dan hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Metode Penelitian Dasar yang berjudul “Populasi dan Sampel”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan, agar dapat menyempurnakan kembali dimasa yang akan datang.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada M. Ghufron
Dimyati, M.S.I Selaku dosen pembimbing Metodelogi Penelitian Dasar dan kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi
teman-teman dan pihak yang berkepentingan.
Pekalongan, 12
juli 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
PRAKATA.................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 2
C. Tujuan
Penulisan........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Populasi........................................................................ 3
B.
Pengertian
Sampel.................................................. ………………...4
C.
Jenis-jenis
Populasi.............................................................................6
D.
Cara Pengambilan Sampel atau Teknik Sampling..............................7
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
................................................................................ 11
B. Saran
............................................................................................ 11
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................... 12
PROFIL
PENULIS.........................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu
gejala melalui cara tersendiri sehingga diperoleh suatu informasi. Pada
dasarnya, informasi tersebut merupakan jawaban atas masalah-masalah yang
dipertanyakan sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian juga dapat dipandang
sebagai usaha mencari tahu tentang berbagai masalah yang dapat merangsang pikiran
atau kesadaran seseorang.
Penelitian bertujuan menemukan jawaban atas pertanyaan melalui
aplikasi prosedur ilmiah. Prosedur ini dikembangkan untuk meningkatkan taraf
kemungkinan yang paling relevan dengan pertanyaan serta menghindari adanya
bias. Sebab, penelitian ilmiah pada dasarnya merupakan usaha memperkecil
interval dugaan peneliti melalui pengumpulan dan penganalisaan data atau
informasi yang diperolehnya.
Dalam penelitian, salah satu bagian dalam langkah-langkah penelitian
adalah menentukan poulasi dan sampel penelitian. Seorang peneliti dapat
menganalisa data keseluruhan objek yang
diteliti sebagai kumpulan atas komunitas tertentu. Seorang peneliti juga dapat
mengidentifikasi sifat-sifat suatu kumpulan yang menjadi objek penelitian hanya
dengan mengamati dan mempelajari sebagian dari kumpulan tersebut. Kemudian,
peneliti akan mendapatkan metode atau langkah yang tepat untuk memperoleh
keakuratan penelitian dan penganalisaan data terhadap objek.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah yang dimaksud dengan populasi?
2.
Apakah yang dimaksud dengan sampel?
3.
Apa sajakah jenis-jenis populasi?
4.
Bagaimana cara pengambilan sampel atau teknik sampling?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian populasi dan jenis-jenisnya.
2.
Untuk mengetahui pengertian sampel.
3.
Untuk mengetahui jenis-jenis populasi.
4.
Untuk mengetahui cara pengambilan sampel atau teknik sampling.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Populasi
Dalam
kerangka penelitian (terutama sekali penelitian kuantitatif), populasi
merupakan salah satu hal yang esensial dan perlu mendapat perhatian dengan saksama
apabila peneliti ingin menyimpulkan suatu hasil yang dapat dipercaya dan tepat
guna utuk daerah (area) atau objek penelitiannya. Sax (1978) menyatakan bahwa
populasi adalah keseluruhan manusia yang terdapat dalam area yang telah
ditetapkan, sedangkan Truckman mengemukakan bahwa populasi atau target populasi
adalah kelompok dari mana peneliti mengumpulkan informasi dan kepada siapa
kesimpulan akan digambarkan.[1]
Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas
dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga
obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah
yang ada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karateristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek dan obyek yang diteliti itu.[2]
Dalam penelitian populasi dibedakan menjadi 2 (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009),
yaitu populasi secara umum dan populasi target (target population).
Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran keterbelakuan kesimpulan
penelitian kita.
Contoh : - Populasi umum adalah seluruh dosen negeri di
Yogyakarta
- Populasi
targetnya adalah seluruh dosen M IPA di Yogyakarta
- Maka hasil
penelitian kita tidak berlaku bagi dosen diluar fakultas MIPA
Orang,
benda, lembaga, organisasi, dsb. Yang menjadi sasaran penelitian merupakan
anggota populasi. Anggota populasi yang terdiri dari orang-orang biasa disebut
dengan subjek penelitian, sedangkan anggota penelitian yang terdiri dari
benda-benda atau bukan orang sering disebut dengan objek penelitian.
B.
Pengertian Sampel
Sampel adalah bagian darui populasi yang memiliki sifat-sifat yang
sama dari objek yang merupakan sumber data. Secara sederhana sampel dapat
dikatakan, bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan
mewakili populasi tersebut. Sebagian dan mewakili dalam batasan diatas
merupakan dua kata kunci dan merujuk pada semua ciri populasi dalam jumlah yang
terbatas pada masing-masing karakteristiknya.
Ciri-ciri sampel yang baik sebagai berikut:
a.
Sampel dipilih dengan cara hati-hati, dengan meggunakn cara
tertentu dengan benar.
b.
Sampel harus mewakili populasi, sehingga gambaran yng diberikan
mewakili keseluruhan karakteristik yang terdapat pada populasi.
c.
Besarnya ukuran sampel hendaklah mempertimbangkan tingkat kesalahan
sampel yang dapat ditoleransi dan tingkat kepercayaan yang dapat diterima
secara statistik.[3]
Terdapat dua syarat yang harus dipenuhi dalam prosedur pengambilan
sampel, yaitu sampel harus representatif (mewakili) dan besarnya sampel
harus memadai (Atherton & Klemmack, 1982; Goode & Hatt, 1952).
Suatu sampel dikatakan representatif apabila ciri-ciri sampel yang
berkaitan dengan tujuan penelitian sama atau hampir sama dengan ciri-ciri
populasinya. Dengan sampel yang representatif seperti ini, maka informasi yang
dikumpulkan dari sampel hampir sama telitinya dengan informasi yang dapat
dikumpulkan dari populasinya.[4]
Suatu sampel yang baik juga harus memenuhi syarat bahwa ukuran atau
besarnya memadai untuk dapat menmeyakinkan kestabilan ciri-cirinya. Berapa
besar sampel yang memadai bergantung kepada sifat populasi dan tujuan
penelitian. Semakin besar sampel, akan semakin kecil kemungkinan salah menarik
kesimpulan tentang populasi. Bailey (1982) berpendapat bahwa untuk penelitain
yang akan menggunakan analisis data dengan statistik, besar sampel yang paling
kecil adalah 30, walaupun ia juga mengakui bahwa banyak peneliti lain
menganggap bahwa sampel sebesar 100 merupakan jumlah yang minimum.
Dengan pendekatan statistik, kita dapat menentukan besarnya suatu
sampel jika kita dapat memperkirakan besarnya simpangan baku (standard
deviation) populasi dan kita menetapkan kesalahan maksimum yang dapat kita
terima dalam menaksir rata-rata populasi.[5]
Ada beberapa
kekeliruan yang mengakibatkan bias dalam penarikan sampel (Nana Syaodih
Sukmadinata, 2009) antara lain:
a.
Dalam menentukan populasi target.
Contoh : populasi target
dalam penelitian adalah guru IPA SMA Negeri, tapi dalam penarikan sampel hanya
dilakukan pada guru biologi saja.
b.
Karakteristik sampel yang diambil tidak mewakili karakteristik
populasi target.
Contoh: penelitiannya adalah presepsi para siswa terhadappemberian
layanan BK disekolah, tapi angketnya diberikan kepada seluruh siswa termasuk
siswa yang belum mendapatkan layanan BK di sekolah.
c.
Salah dalam menentukan wilayah.
Contoh: populasi target adalah seluruh DIY, tapi penarikan sampel
hanya dilakukan di daerah perdesaan saja.
d.
Jumlah sampel yang terlalu kecil, tidak proporsional dengan jumlah
populasinya.
e.
Kombinasi dari beberapa kekeliruan diatas.
C.
Jenis-jenis Populasi
1.
Populasi berdasarkan atas jumlah, dibedakan menjadi:
a.
Populasi terbatas (definite), yaitu objek
penelitian yang dapat dihitung, seperti luas area sawah, jumlah ternak, jumlah
murid, dan jumlah mahasiswa.
b.
Populasi tak terbatas (indefinite), yaitu
objek penelitian yang mempunyai jumlah tak terbatas, atau sulit dihitng
jumlahnya; seperti tinta, air, pasir di pantai, padi di sawah, atau beras di
gudang.[6]
2.
Populasi berdasarkan atas turunan dari populasi terbatas tetapi
dengan ruang lingkupyang lebih diersempit, yang digolongkan menjadi:
a.
Populasi teoritis, yaitu populasi yang diturunkan dari populasi
terbatas, memugkinkan hasil penelitian berlaku untuk lingkungan populasi yang
lebih luas.
b.
Populasi tersedia (Accessible ppulation), yaitu
populasi turunan dari populasi teoritis yang akan dilakukan penelitian dengan
mempertimbangkan jumlah dana, waktu dan tenaga yang tersedia dengan
memperhatikan karakteristik yang telah ditentukan pada populasi teoritis.
3.
Populasi berdasarkan atas variasi unsur pembentuk sumber data:
a.
Populasi bersifat homogen, yaitu populasi dimana sumber
datanya yang unsur-unsur pembentuknya memiliki sifat yang sama. Populasi
semacam ini banyak dijumpai dalam bidang ilmu keteknikan.
b.
Populasi bersifat heterogen, yaitu populasi dimana pembentuk
sumber data yang unsur-unsurnya memiliki sifat-sifat atau keadaan yang
bervariasi sehingga perlu ditetapkan lebih lanjut batas-batasnya baik secara
kualitatif maupun kuantitatif.[7]
D.
Cara Pengambilan Sampel atau Teknik Sampling
Teknik
sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel
yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang
digunakan. Macam-macam teknik sampling:
1. Probabillity Sampling
(pengambilan sampel bardasarkan peluang)
Probabillity
Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi:
a. Simple Random Sampling (pengambilan
sampel secara acak)
Dikatakan simple
(sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Prosedur
pengambilan sampel dalam suatu survei biasanya dilakukan tanpa pengembalian.
Pengambilan sampel tanpa pengembalian seperti ini disebut simple random
sampling (Bailey, 1982).
b. Propotionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila
populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara
proporsional.
c. Disproportionate Stratified Random
Sampling
Teknik ini digunakan
untuk menentukan jumlah sampel,bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
d. Cluster sampling (Area Sampling)
Digunakan untuk menentukan sampel bila
obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas,misal penduduk dari suatu
negara, provinsi atau kabupaten. Arti cluster adalah tandan, rumpun, atau
kelompok. Berbeda dengan teknik-teknik sampling sebelumnya, dalam teknik
samplin ini yang menjadi unit sampling dalam kerangka sampling adalah
rumpun-rumpun, bukan unsur-unsur sampling itu sendiri. Oleh karena itu, dengan
teknik sampling ini, akan dilakukan pengambilan sampel lebih dari satu tahap
yang disebut multi-stage random sampling. Pada tahap pertama,
dipilih beberapa rumpun dari semua rumpun yang ada. Pada tahap kedua, dapat
dipilih rumpun-rumpun yang lebih kecil daripada rumpun yang sudah terpilih,
atau dapat langsung dipilih unsur-unsurnya, bergantung kepada sifat
populasinya.
Teknik sampling ini dilakukan jika
kerangka sampling yang berisi unsur-unsur sampling tidak dapat dibuat atau
tidak praktis untuk membuatnya. Misalnya, suatu penelitian akan dilakukan
dengan populasi anak asuh dalam panti-panti asuhan. Pada tahap ketiga, dapat
diambil semua anak asuh yang tinggal di rumah atau barak yang terpilih, atau
juga dapat diambil sampel lagi dari seluruh anak asuh yang tinggal di rumah
atau barak yang terpilih. Dalam hal yang terakhir ini, maka perlu dibuat
kerangka sampling ketiga dengan nama-nama anak asuh di rumah atau barak yang
terpilih sebagai unit samplingnya.
Jika rumpun-rumpun yang menjadi unit
sampling merupakan daerah atau wilayah geografis, seperti misalnya kota,
kecamatan, atau desa, maka teknik sampling ini disebut area rando sampling
[8]
2. Nonprobability sampling
(pengambilan sampel tidak berdasarkan peluang)
Nonprobability
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dengan demikian, sampel yang diambil
tidak dapat dikatakan sebagai sampel yang representatif sehingga sukar untuk
melakukan generalisasi di luar sampel yang diteliti. Teknik sampling ini
meliputi :
a. Teknik sistematis
Adalah teknik
pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi
nomer urut. Sampling kuota
Adalah teknik untuk
menentukan sampel dari populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah
yang di inginkan. Teknik ini mirip teknik stratified random sampling, kecuali
tanpa menggunakan teknik acak. Setiap lapisan dalam populasi harus mewakili dengan
proporsi yang sama seperti proporsi dala populasinya. Dengan proporsi tersebut
maka jumlah unsur atau kuota untuk setiap lapisan dapat ditentukan. Siapa yang
akan diambil sebagai anggota sampel dari setiap lapisan (stratum),
diserahkan kepada pengumpul data, asalkan ia termasuk dalam lapisan yang
bersangkutan dan jumlahnya sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya.
b. Accidental sampling (pengambilan sampel
secara kebetulan)
Adalah
teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Teknik
ini juga disebut incidental sampling atau convenience sampling.
Seperti ditunjukan oleh namanya, orang yang diambil sebagai anggota sampel
adalah mereka yang kebetulan ditemukan atau mereka yang mudah ditemui atau di
jangkau.
c. Sampling purposive
Adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam teknik ini, siapa yang akan diambil
sebagai anggota sampel diserahkan pada pertimbangan pengumpul data yang menurut
dia sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Jadi, pengumpul data yang telah
diberi penjelasan oleh penelitiakan mengambil siapa saja yang menurut
pertimbangannya sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.
d. Sampling jenuh
Adalah
teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Hal ini sering dilakukan bila populasi yang relative kecil, kurang dari 30
orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang
sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota
populasi dijadikan sampel.[9]
e. Snowball sampling (pengambilan sampel
seperi bola salju)
Adalah
teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Dalam
teknik ini, penugumpulan data dimulai dari beberapa orang yang memenuhi
kriteria untuk dijadikan anggota sampel. Mereka kemudian mejadi sumber
informasi tentang orang-orang lain yang juga dapat dijadikan anggota sampel dan
selanjutnya diminta menunjukkan orang lain lagi yang memenuhi kriteria menjadi
anggota sampel. Demikian prosedur ini dilanjutkan sampai jumlah anggota sampel
yang diinginkan terpenuhi.[10]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya
orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.
Sampel adalah bagian darui populasi yang memiliki sifat-sifat yang
sama dari objek yang merupakan sumber data. Secara sederhana sampel dapat
dikatakan, bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan
mewakili populasi tersebut.
Jenis-jenis populasi diantaranya Populasi berdasarkan atas jumlah,
dibedakan menjadi: Populasi terbatas (definite), dan Populasi tak terbatas
(indefinite). Populasi berdasarkan atas turunan dari populasi terbatas
tetapi dengan ruang lingkupyang lebih diersempit, yang digolongkan menjadi:
Populasi teoritis, dan populasi tersedia. Populasi berdasarkan atas variasi
unsur pembentuk sumber data yaitu: Populasi bersifat homogen, dan populasi
bersifat heterogen.
Cara pengambilan sampel atau teknik sampling secara garis besar
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu Probabillity
Sampling (pengambilan sampel bardasarkan
peluang), dan Nonprobability sampling (pengambilan sampel tidak
berdasarkan peluang).
B.
Saran
Demikianlah makalah
yang dapat kami susun. Kami sadar makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan makalah selanjutnya. Kami minta maaf apabila ada kesalahan dalam
penulisan dan isi makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf,
Muri, 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan; Jakarta Kencana.
Sugiyono,
2014. Metode Penelitian Kombinasi
(Mixed Methods), Bandung: Alfabeta.
Soehartono,
Irawan, 1995. Metode Peelitian Sosial,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sukandarrumidi, 2012. Metodelogi
Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula, Yogyakarta:Gadjah Mada
University Press.
PROFIL PENULIS
Nama : Vicky Setiani
Nim : 2023114019
Alamat :
Jl. Kh. Samanhudi Gg. 01 no.14 Karangjompo
Nama : Devi Puspitasari
Nim : 2023114168
Alamat : Pekalongan
Nama : Septiani Santika Sari
Nim : 2024115043
Alamat : Tulis
Batang
[1] Muri Yusuf, Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan, (Jakarta:
Kencana ,2014), hlm. 145.
[2] Prof.Dr.
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm.119.
[3] Ibid, hlm.
146-161.
[4] Dr. Irawan
Soehartono, Metode Peelitian Sosial, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
1995), hlm. 58.
[5] Ibid, hlm.58.
[6] Muri Yusuf, Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan, (Jakarta:
Kencana ,2014), hlm. 145-161.
[7] Prof.Ir.
Sukandarrumidi, MSc., Ph.D., Metodelogi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk
Peneliti Pemula, (Yogyakarta:Gadjah Mada University Press, 2012), hlm.
47-49.
[8] Dr. Irawan
Soehartono, Metode Peelitian Sosial, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
1995), hlm. 60-62.
[9] Ibid.,
hlm 62-63.
[10] Ibid.,
hlm. 63.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar