MAKNA DAN
HAKIKAT GURU
"TUGAS GURU"
Dina Khaeriyah
(2023116003)
KELAS D
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
puji syukur senantisa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya
dengan rahmat, hidayah, kasih sayang, dan barokahnya, penulis dapat menyelesaikan
makalah yang bertema “Makna dan Hakikat Guru“. Shalawat serta salam
tidak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita, Rasulullah SAW sebagai
pembawa refolusioner sejati, beserta keluarga, para sahabat, dan umatnya sampai
hari kiamat, amin. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar di. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan.
Dan tidak lupa pula
penulis ucapkan terima kasih kepada bapak “Muhammad Ghufron, M.S.I” selaku dosen pengajar mata kuliah Strategi
Belajar Mengajar yang telah membimbing
penulis. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan.semoga tulisan in bermanfaat, amin.
Pekalongan, September 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Tema : Makna dan Hakikat
Guru
Sub Tema : Tugas Guru
Mengapa penting untuk dikaji? Karena guru adalah sebuah profesi yang mulia di tangan merekalah masa depan
bangsa ini ditentukan. Guru juga dianggap sebagai pahlawan pembangun, karena di
tangan mereka juga akan lahir pahlawan-pahlawan
pembangunan yang kelak mengisi ruang-ruang publik di negeri ini.
Seorang guru bisa menjadi pahlawan pembangun yang
memiliki jiwa juang, memiliki semangat untuk berkorban, dan menjadi pionir bagi
kemajuan pendidikan. Oleh sebab itu,
tugas yang diemban oleh seorang guru tidak ringan, karena guru yang baik tidak
hanya memberitahu, menjelaskan atau mendemonstrasikan, tapi juga dapat
menginspirasi. Seorang guru juga harus dapat mengemban tugasnya sebagai
motivator yang mampu memotivasi anak didiknya agar penuh semangat dan siap menghadapi
serta menyongsong perubahan hari esok.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tugas guru
Guru adalah seseorang yang menjadi pemegang
peranan utama dalam memberikan ilmu dengan cara proses belajar mengajar. Proses
belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan
guru dan siswa sebagai hubungan timbal balik untuk mencapai tujuan tertentu.
Untuk menjadi seorang guru harus mempunyai keahlian yang khusus, karena guru
merupakan jabatan atau profesi.[1]
Profesi keguruan mempunyai dimensi yang sangat
luas dan mendalam, mulai dari pemahaman secara mendalam tentang wawasan yang
mendasari pergaulan pendidikan antara guru dan murid, penguasaan materi ajar
sampai ke pemahaman tentang latar keadaan atau dalam lingkungan.
Didalam pendidikan guru mempunyai tiga tugas
pokok yang bisa dilakukan yaitu: tugas profesional, tugas kemasyarakatan dan
tugas kemanusiaan.
1. Tugas profesional
Guru adalah pendidik profesional harus secara tepat dalam bertindak dan
bertanggung jawab atas segala tugasnya yaitu dengan tugas utama medidik,
mengajar, melatih, membimbing, mengarahkan, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar
dan pendidikan menengah.[2]
Tugas guru relatif sangat berat, tetapi didambakan oleh setiap lapisan
masyarakat, terutama para orang tua peserta didik. Dalam rangka untuk mencapai
pelayanan yang prima dalam pengabdiannya dengan memiliki keahlian yang handal,
bekerja dengan hati dan profesional.
Menurut Moelino, profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan
keahlian (keterampilan, kejujuran, dan sebagainya) tertentu. Profesional adalah
bersangkutan dengan profesi, memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya
dan mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya. “profesionalisasi ialah
proses membuat suatu badan organisasi agar menjadi profesional”.
Menurut UU Guru dan Dosen, profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakupan yang memenuhi standar mutu atau
norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Seorang pekerja profesional dapat dibedakan dari seorang tukang karena
disamping sama-sama menguasai sejumlah teknik dan prosedur kerja tertentu,
seorang pekerja profesional juga memiliki “ketanggapan yang berdasarkan
kearifan” terhadap implikasi kemasyarakatan atas objek kerjanya. Dengan
perkataan lain, seorang pekerja profesional memiliki filosofi yang menyikapi
dan melaksanakan pekerjaannya.[3]
Guru dalam melakukan kewajiban profesinya harus mampu sebagai pendidik,
pengelola, pelaksana, dan peneliti pendidikan disekolah:
a. Pendidik
Guru sebagai pendidik artinya bisa menjadi panutan, uswatun hasanah,
idola bagi peserta didiknya, memiliki standar kualitas pribadi yang mempunyai
tanggung jawab, berwibawa, mandiri, dan disiplin.[4]
Tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh guru (guru kelas, guru mata
pelajaran, maupun guru bimbingan dan konseling) tersebut secara umum antara
lain:
1)
Memberikan pendidikan dan pengajaran kepada
individu dan kelompok tentang permasalahan pendidikan, khususnya terkait dengan kewenangan terhadap
peserta didiknya.
2)
Mendidik dan membimbing peserta didik dalam
lingkup sekolah.
b. Pengelola
Peran guru sebagai pengelola mempunyai dua tugas penting, yaitu tugas
pengembangan pelayanan dasar pendidikan dan tugas partisipasi dalam tim
(kelompok). Peran guru dalam pengelolaan pendidikan disekolah lebih pada peran
layanan, masing-masing ada penjelasannya, yaitu sebagai berikut:
1)
Pengembangan pelayaanan dasar pendidikan yaitu
guru bertugas mengembangkan pelayanan dasar pendidikan, terutama pelayanan
pendidikan untuk individu, kelompok kelas atau sekolah di lingkungannya dengan
melibatkan unsur-unsur kebutuhan, rencana kerja, layanan, pelaksanaan,
pengembangan, dan pendokumentasi.
2)
Berpartisipasi dalam tim yaitu untuk
melaksanakan program pendidikan dengan sektor lain melalui peningkatan
kemampuan teman sejawat, dan tenaga kependidikan yang lain yang berada pada
sekolah.
c. Pelaksana
Guru sebagai pelaksana memiliki tiga tugas,
yaitu:
1)
Tugas mandiri guru, yaitu tugas yang menjadi
tanggungjawab guru sesuai kewenangannya.
2)
Tugas kolaborasi merupakan tugas yang
dilakukan oleh guru dalam kegiatan sebagai anggota tim. Tugas tersebut
dilakukan secara bersama-sama atau sebagai salah satu urutan dari proses
kegiatan pelayanan pendidikan.
3)
Tugas ketergantunagn, yaitu tugas yang
dilakukan oleh guru dalam rangka rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi,
yaitu pelayanan yang dilakukan oleeh guru pada saat menerima laporan tentang
kejadian yaang dialami oleh peserta didik.
d. Peneliti
Berbagai bidang pendidikan terus tumbuh dan berkembang. Kondisi tersebut
sangat menuntut kreativitas guru untuk berkreasi dan berinovasi supaya tidak
tertinggal oleh kemajuan ipteks dibidang pendidikan.
Guru adalah praktisi pendidikan, maka kegiatan penilitian bersifat operasional
atau terapan (penelitian dan pengembangaan). Penelitian terapan yang dilakukan
oleh guru dikenal dengan istilah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Langkah-langkah kegiatan penelitian guru dalam pelaksanaan PTK tersebut adalah:
1)
Mengidentifikasi permasalahan atau kebutuhan
penelitian tindakan.
2)
Mempelajari konsep atau teori-teori yang
mendukung dalam pemecahan permasalahan.
3)
Menentukan jenis PTK, memecahkan masalah atau
pengembangan model.
4)
Menyusun rencana kerja.
5)
Melaksanakan penelitian, dari pengumpulan
data, melakukan tabulasi, sampai dengan analisis data.
6)
Mengolah dan menginterpretasikan data hasil
penelatian.
7)
Menyusun laporan hasil penelitian dan tindak
lanjut.
8)
Memanfaaatkaan hasil penelitian dalam rangka
meningkatkan dan mengembangkan program pendidikan atau pelayanan pendidikan.[5]
2. Tugas kemanusiaan
Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan
dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu menarik simpati sehingga ia
menjadi idola para siswanya. Pelajaran apapun yang diberikan hendaknya dapat
menjadi motivasi bagi siswanya dalam belajar. Bila seorang guru dalam
penampilanny,a sudah tidak menarik, maka kegagalan pertama adalah ia tidak akan
dapat menemukan benih pengajarannya itu kepada siswanya. Para siswa akan enggan
menghadapi guru yang tidak menarik.
Untuk menjadi guru idola, guru harus menata diri dan harus melakukan
intropeksi diri. Memperbaiki hal-hal yang kurang tepat dilakukan oleh seorang
guru. Tidak ada guru yang langsung menjadi idola para siswa, meskipun guru
tersebut berwajah cantik ataupun tampan. Sebab cantik dan tampan tidak menjadi
jaminan guru itu mrnjadi guru idola para siswa. Guru idola bukan hanya guru
yang digugu dan ditiru saja, tetapi tercermin dari tingkah lakunya yang selalu
satu kata antara perkataan dan perbuatan. Mampu memberikan keteladanan kepada teman
sejawat dan anak didiknya.
3. Tugas kemasyarakatan
Masyarakat menempatkan guru pada tempat yang lebih terhormat di lingkungan.
Dalam tugas kemasyarakatan, selain guru sebagai pendidik untuk para siswa
disekolah, guru juga harus bisa mendidik dan mengajarkan masyarakat dengan baik
untuk menuju pembentukan manusia Indonesia yang seutuhnya dengan berdasarkan
Pancasila. Keberadaan guru bagi bangsa sangatlah penting, apalagi bagi suatu
bangsa yang sedang membangun keberlangsungan hidup ditengah-tengah lintasan
perjalanan zaman dengan teknologi yang semakin canggih.
Sejak dulu sampai sekarang guru menjadi panutan masyarakat dan juga
diperlukan oleh masyarakat lingkungan dalam menyelesaikan beragam permasalahan
yang dihadapi. Masyarakat mendudukkan guru pada tempat yang terhormat untuk
kehidupaannya, yakni didepan memberi suri teladan, di tengah-tengah membangun,
dan dibelakang memberikan dorongan dan motivasi, yang biasa dikenal dengan
kata: Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.[6]
Di samping melayani kebutuhan masyarakat, guru juga harus mengembangkan
cara berpikir ilmiah, yaotu berpikir berdasarkan data, menyelesaikan masalah
dengan alternatif serta merumuskan kesimpulan secara kritis dan hati-hati.
Berpikir seeperti ini bermanfaat bagi setiap orang dalam aktivitasnya
sehari-hari untuk kemajuan dirinya, keluarganya, dan masyarakat.[7]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru adalah seseorang yang menjadi pemegang
peranan utama dalam memberikan ilmu dengan cara proses belajar mengajar, tanpa
adanya guru pembelajaran akan sulit dilakukan. Guru memiliki peran yang paling
aktif dalam pelaksanaan pendidikan demi mencapai tujuan pendidikan yang hendak
dicapai. Didalam pendidikan guru mempunyai tiga tugas pokok yang bisa dilakukan
yaitu:
1.
Tugas profesional
Guru adalah pendidik profesional harus secara tepat dalam bertindak dan
bertanggung jawab atas segala tugasnya.
2.
Tugas kemanusiaan
Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan
dirinya sebagai orang tua kedua.
3.
Tugas kemasyarakatan
Sejak dulu sampai sekarang guru menjadi panutan, sebagai motivator bagi
masyarakat dan juga diperlukan oleh masyarakat lingkungan dalam menyelesaikan
beragam permasalahan yang dihadapi.
DAFTAR PUSTAKA
Sabri Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar, Ciputat:
PT. Ciputat Press
Soetjipto, Raflis Kosasi. 1999. Profesi
Keguruan, Jakarta: PUSAT PERBUKUAN
Pupuh Faturrohman, Aa Suryana. 2012. Guru
Profesional, Bandung: PT Refika Aditama
Tri Jaka Kartana. 2015. Profesi dan Etika Guru,
Yogyakarta: PT Pustaka Rihama
Zainal Asril. 2010. Micro teaching, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Nama : Dina
Khaeriyah
Tempat tangal lahir : Pemalang, 26
Agustus 1998
Alamat :
Desa Pamutih, Kec. Ulujami, Kab. Pemalang
Riwayat Pendidikan :
1. TK Aisyiyah Bustanul Athfal Pamutih
2. MI Muhammadiyah Pamutih
3. SMP Negeri 01 Ulujami
4. SMA Negeri 01 Ulujami
Tidak ada komentar:
Posting Komentar