KONSEP DASAR
PEMBELAJARAN
“PRINSIP-PRINSIP
PEMBELAJARAN”
Wilda Karimah (2021115156)
Kelas
: E
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT , karena dengan Rahmat, karunia,
serta Taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Prinsp-prinsip pembelajaran” . Saya sangat
berterima kasih kepada bapak Muhammad hufron, M.S.I selaku Dosen mata kuliah Strategi Belajar Mengajar di IAIN pekalongan yang telah
membimbing saya untuk menyelesaikan tugas ini.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Prinsp-prinsip pembelajaran , saya menyadari sepenuhnya bahwa di makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya,
sebelumnya saya memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari Bapak dosen dan
para pembaca yang budiman demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Pekalongan, 18 September 2017
Wilda karimah
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Tema
Tema garis besar makalah ini adalah “Konsep Dasar Pembelajaran”.
B.
Sub Tema
Sub Tema nya adalah
“prinsip-prinsip pembelajaran”.
C.
Mengapa Penting dikaji
tema ini penting dikaji karena kita nantinya akan menjadi seorang
guru harus tahu tentang prinsip-prinsip pembelajaran supaya nantinya dalam kita
mengajar akan berjalan lancar teratur dan terhindar dari beberapa hambaan dalam
proses pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN
Agar lalu lintas pengajaran bisa
berjalan dengan lancar dan terhindar dari berbagai hambatan yang berakibat pada
stagnasi pengajaran, maka guru haru mengerti, memahami, menayati berbagai
prinsip pengajaran sekaligus mengaplikasikan pada saat dia melaksanakan
tugasnya.[1]
prinsip umum yang harus dijadikan
pegangan untuk guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar adalah sebagai
berikut:
a.
mengajar harus didasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa. apa yang
dipelajari merupakan dasar dalam mempelajaribahan yang akan diajarkan.
b.
pengetahuan dan ketrampilan yang diajarkan harus bersifat praktis. bahan
pelajaran yang bersifat praktis berhubungan dengan situasi kehidupan.hal ini
menarik minat sekaigus memotivasi belajar.
c.
mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa.
d.
kesiapan dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam mengajar.
e.
tujuan pengajaran harus diketahui siswa.
f.
mengajar harus mengikuti prinsip psikologis tentang belajar. para ahli
psikologi merumuskan prinsip, bahwa belajar itu harus bertahap dan meninggkat. oleh
karena itu mengajar haruslah mempersiapkan bahan pelajaran yang bersifat dari
mudah ke yang lebih sulit, dari umum ke yang lebih khusus, dan dari konkret ke
abstrak dan seterusnya.[2]
prinsip pembelajaran ini
berkedudukan sebagai asas atau kebenaran yang menjadi pokok dalam berfikir dan
bertindak selama proses pembelajaran berlangsung. oleh karena itu pembelajaran akan
membantu pendidik dalam memilih tindakan yang tepat sehingga terhindar dari
tindakan yang kelihatan baik tapi justru merugikan peserta didik atas
pencapaian tujuan pembelajaran. Dimyati dan Mujiono (1994) memaparkan
prinsip-prinsip pembelajaran yang meliputi:
1.
Prinsip Aktivitas
Thomas M. Risk dalam bukunya
“principles & practices of teacing”, mengemukakan teacing is evidance
of learning experiences (mengajar adalah
proses membimbing pengalaman belajar). pengalaman belajar itu mungkin bisa
diperoleh jika peserta didik dengan keaktifannya sendiri bereaksi terhadap
lingkungan. dengan demikian belajar yang berhasil meski melalui berbagai macam
aktivitas baik aktivitas fisik maupun psikis.
prinsip aktivitas-aktivitas
didasarkan pada pandangan psikologis bahwa segala ssuatu (pengetahuan) harus
diperoleh melalui pengamatan (mendengar, melihat, dan sebagainya) dan
pengalaman sendiri. jiwa itu dinamis, memiliki energi, untuk dapat menjadi aktf
sebab didorong oleh kebutuhan-kebutuhan.[3]
2.
Prinsip Motivasi
walker (1967) dalam bukunya “conditioning
and instrumntal learning” menyatakan “perubahan-perubahan yang dipelajari
memberi hasil yang baik bila mana orang mempunyai motivasi untuk melakukannya”.
thomas m. risk memberi pengertian
motivasi sebagai berikut. motivasi adalah usaha yang didasari oleh pihak guru
untuk menimbulkan motif-motif para peserta didik yang menunjang kearah tujuan
belajar.
kemudian, Pof.S. Nasution
mengemukakan: motivasi peserta didik adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa
sehingga anak itu mau melakukan apa yang dapat dilakukan.
motivasi berperan penting dalam
proses pembelajaran.dengan alasan ini guru berusaha menyajikan materi
pembelajaran yang dikemas sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didikseprti
dengan menggunakan media pembelajaran interaktif. disamping itu motivasi juga
berperan penting dalam proses pembelajaran karena merupakan daya yang dapat
menggerakan dan mengarahkan peserta didik untuk belajar.[4]
3.
Prinsip Individualis
individu sebagai manusia
merupakan orang-orang yng memiliki pribadi atau jiwa sendiri. kekhususan jiwa
itu menyebabkan individu yang satu berbeda dengan individu yang lain.
Iqbal mengatakan bahwa
perkembangan individualitas merupakan suatu proses yang kreatif. dalam proses
individu harus memainkan peran yang aktif, selalu mengadakan aksi dan reaksi
yang bertujuan trhadaplingkunannya. dengan demikian tumbu kembangnya individu
sangat didukung oleh lingkungan (kelas).
Alghozali mengatakan bahwa
kejadian pertama dan utama bagi guru adalah mengajarkan kepada peserta didik
apa yang mudah dipahami, sbab suatu bidang studi yang sukar akan berakibat
kericuhan mental / akal dan peserta didik akan menjauhi/tidak memperhatikan.[5]
peran sebagai guru harus
memandang perbedaan tiap individu dan berusaha memfasilitasinya dalam kegiatan
belajar. guru tidak boleh menyamakan individu yang satu dengan individu yang
lain,kadang individu yang satu berbeda penangkapan materinya dengan individu
yang lain.[6]
4.
Prinsip Lingkungan
pembawaan yang potensial pada
individu itu tidak spesifik melainkan bersifat umum dan dapat berkembang
menjadi bermacam macam kenyataan hasil interaksi dengan lingkunggan.
hasil penyediaan pakar psikologi
menyebutkan bahwa faktor pembawaan lebih menentukan dalam hal intelegensi,
fisik dan reaksi indrawi. adapun faktor lingkungan lebih berpengaruh dalam hal
pembentukan kebiasaan, kepribadian, sikap dan nilai.
ada dua macam menggunakan lingkungan sebagai sumber pengajaran:
a.
membawa peserta didik dalam lingkungan dan masyarakat untuk keperluan
pelajaran.
b.
membawa sumber-sumber dari masyarakat kedalam kelas pelajaran untuk
kepentingan pribadi.
5.
Prinsip Konsentrasi
secara psikologis jika memusatkan
perhatian pada sesuatu maka segala stimulus lainnya yang tidak diperlukan tidak
masuk dalam alam sadarnya. akibatnya dalam keadaan ini adalah pengamatan
menjadi sangat cermat dan berjalan dengan baik. stimulus yang menjadi
perhatiannya kemudian menjadi mudah masuk kedalam ingatan, juga akan
menimbulkan tanggapan yang terang, kokoh, tidak mudah hilang bahkan dapat dengan
mudah untuk direproduksikan.
6.
Prinsip Peragaan
peragaan meliputi semua pekerjaan
pancaindera yang bertujuan untuk mencari pemberian pemahaman suatu hal secara
lebih tepat dengan mengunakan alat-alat indera.
7.
Prinsip Kerja Sama dan Persaigan
Jean D.Grambs berpendapat bahwa
pengajaran disekolah yang demokratis, kerjasama maupun persaingan sama
pentingnya, hanya persaingan yang dimaksud bukan bertujuan untuk memperoleh hadiah/kenaikan
pangkat, tetapi untuk mencapai hasil yang lebih tinggi atau untuk memecahkn
masalaah yang dihadapi kelompok.[7]
8.
Prinsip Keterlibatan Langsung
pendidik seharusnya menyadari
bahwa peserta didik perlu terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
keterlibatan yang dimaksud adaah berkaitan dengan keterlibatan secara fisik, mental,
emosional, dan intelektual dalam kegiatan pembelajaran. prinsip ini dapat
terlibat dalam berbagai macam kegiatan pembelajaran seperti dibawah ini.
a.
menggunakan media langsung yang dapat digunakan oleh peserta didik.
b.
memberikan tugas untuk mempraktikan gerakan yang ditentuka oleh pendidik.
c.
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan eksperimen.
9.
Prinsip Pergaulan
teori yang memperkuat prinsip
pergaulan adalah teori psikologiasosiasi. yang mengemukakan bahwa belajar
adalah pembentukan gabungan antara stimulus dan respon. teori ini
mengisyaratkan bahwa memperbanyak pergaulan akan memperbesar timbulnya respon
secara tepat.
10. Prinsip Tantangan
prinsip
tantangan menyangkut materi pembelajaran yang bersifat menantang. hal ini mengindikasikan
bahwa pendidik diharapkan menyediakan materi pembelajaran yang memerlukan
pemecahan masalah, tanggapan, dan latihan-latihan kepada peserta didik.
11. prinsip umpan balik dan penguatan
dalam proses pembelajaran
terdapat dua macam penguatan yang diberikan kepada peserta didik, yaitu: penguatan
positif dan penguatan negatif.
penguatan pertama diberikan
ketika peserta didik mendapatkan hasil belajar yang baik sehimgga terdorong
untuk belajar dengan giat. penguatan kedua diberikan kepada beserta didik yang
mendapatkan hasil belajar yang kurang baiksehimgga terdorong untuk mempelajari
dan tekun setelah mengetahui penjelasan atas kesalahan hasil pekerjaannya.
pendk kata umpan balik atas hasil pekerjaan peserta didik juga diperlukan dalam
proses pembelajaran.[8]
B.
PRINSIP-PRINSIP DALAM PEMBELAJARAN AKTIF KREATIF
EFEKTIF DAN MENARIK (PAKEM)
Sekurang
kurangnya ada empat prinsip PAKEM, yaitu sebagai berikut:
1.
mengalami : dalam hal ini peserta didik mengalami langsung dengan
memanfaatkan banyak indera. bentuk konkritnya adalah peserta didik melakukan
pengamatan, percobaan, wawancara.
2.
interaksi : dalam hal ini interaksi antar peserta didik dengan dirinya
sendiri, dengan guru, baik melalui diskusi atau tanya jawab maupun melalui
metode lain.
3.
komunikasi: dalam halii komunikasi perlu diupayakan. komunikasi adalah cara
kita menyampaikan apa yang kita ketahui. interaksi tidak cukup jika tidak
terjadi komunikasi. bahkan interaksi menjadi lebih bermakna jika interaksi itu
komunikatif.
4.
refleksi: merupakan hal penting yang lain agar pembelajarannya itu
bermakna. pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang memungkinkan
terjadinya refleksi dari peserta didik ketika mempelajari sesuatu. refeksi
disini adalah memikirkan kembali apa yang telah diperbuat atau dipikirkan
dengan refleksi kita bisa menilai efektif atau tidaknya pembelajaran.[9]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Prinsip pembelajaran ini
berkedudukan sebagai asas atau kebenaran yang menjadi pokok dalam berfikir dan
bertindak selama proses pembelajaran berlangsung. Dimyati dan Mujiono (1994)
memaparkan prinsip-prinsip pembelajaran yang meliputi Prinsip Aktivitas,
Prinsip Motivasi, Prinsip Individualis, Prinsip Lingkungan, Prinsip
Konsentrasi, Prinsip Peragaan, Prinsip Kerja Sama dan Persaigan, Prinsip
Keterlibatan Langsung, Prinsip Pergaulan, Prinsip Tantangan, prinsip umpan
balik dan penguatan.
Prinsip-prinsip dalam pembelajaran
aktif kreatif efektif dan menarik (pakem) ada empat yaitu : mengalami,
interaksi, komunikasi, refleksi.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto dan Tasrial. 2012. Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta : Gava Media.
B.
Uno , Hamzah. 2011. Perencanaan Pembelajaran.
Jakarta : PT. Bumi Aksara
Mustakim,
Zaenal . 2011. Strategi & Metode Pembelajaran. Pekalongan : STAIN
Pekalongan Press
Mustakim,
Zaenal. 2017. Strategi & Metode
Pembelajaran (Edisi Revisi). Pekalongan
: IAIN Pekalongan Press
PROFIL PEMAKALAH
Nama : Wilda Karimah
Nim :
2021115156
TTL :
pekalongan, 4 november 1995
Alamat : Jl. Jrebeng
kembang rt/rw: 1/1 no.02 kec.karangdadap kab.pekalongan
Riwayat Pendidikan :
1. TK muslimat NU prawasan
barat kedungwuni
2. SD NEGERI 1 Kedungwuni
3. SMP NEGERI 1 kwdungwuni
4. SMA ISLAM YMI
Wonopringgo
5. IAIN Pekalongan Tahun
2015 sampai sekarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar