KONSEP DASAR
PEMBELAJARAN
"Persiapan Pembelajaran"
KHUSNUL KHOTIMAH
(2021115107)
Kelas: F
JURUSAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN
ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
membahas tentang Strategi Belajar Mengajar dengan sub tema “Persiapan
Pembelajaran”. Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas perkuliahan mata
kuliah Strategi Belajar Mengajar. Penulis mencoba memberikan suatu pemahaman
yang berguna untuk pembaca serta mengembangkan minat untuk mempelajarinya.
Harapan penulis semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan bisa menambah wawasan mengenai ilmu Strategi
Belajar Mengajar. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna.
Penulis mohon maaf apabila ada kesalahan
dan kekurangan, kritik dan saran senantiasa kami harapkan.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam
keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar dan mengajar merupakan kegiatan
yang paling pokok. Tidak dapat
dipungkiri bahwa dalam kegiatan pembelajaran, terdapat sejumlah norma untuk
ditanamkan ke dalam pribadi setiap peserta didk. Guru memfasilitasi proses
pembelajaran untuk membelajarkan peserta didik. Hal ini mengindikasikan bahwa
guru yang mengajar dan peserta didik yang belajar. Perpaduan dari kedua unsur
manusiawi ini melahirkan interaksi edukatif dengan memanfaatkan materi
pembelajaran sebagai mediumnya.
Semua komponen
pembelajaranyaitu: tujuan, materi, guru, peserta didik, metode, alat, dan sumber
serta evaluasi dilibatkan secara optimal untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditentukan. Untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang dapat
membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran, peran guru dalam
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi semua peserta didik sangat
dibutuhkan. Oleh karena itu, diharapkan seorang guru bisa menciptakan kondisi
pembelajaran yang aktif dan komunikatif.
B.
Tema “KONSEP DASAR PEMBELAJARAN” dengan sub tema “Persiapan
Pembelajaran”.
C.
Arti Penting Dikaji
Materi ini sangat penting untuk dikaji karena pada dasarnya kita
calon pendidik harus mengetahui pengetahuan mengenai strategi belajar mengajar.
Dalam makalah ini menjelaskan tentang persiapan pembelajaran, yang mana akan
kita jadikan bekal untuk kita nanti ketika sudah terjun dalam bidangnya yaitu
sebagai guru. Tanpa kita mengetahui bagaimana persiapan pembeljaran yang baik,
maka tujuan pembelajaran kita juga tidak bisa tercapai hasil maksimal.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran
merupakan gabungan dari dua konsep, yaitu: belajar dan mengajar. Kedua konsep
ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar merupakan apa yang harus
dilakukan seseorang baik sebagai subjek maupun objek pembelajaran, sedangkan
mengajar merupakan apa yang harus dilakukan oleh guru, baik sebagai pengajar
atau pendidik.
Menurut Gagne
(1989), belajar dapat diartikan sebagai suatu proses dimana setiap individu
mengalami perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pengalaman. Dapat
didefinisikan bahwa belajar merupakan aktivitas yang dilakukan secara sadar
untuk memperoleh suatu pengetahuan, pemahaman, atau pengalaman baru sehingga memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku
yang lebih baik.
Adapun mengajar
(teaching) merupakan bagian dari pembelajaran, dimana guru berperan untuk
merancang berbagai sumber dan fasilitas yang tersedia untuk dimanfaatkan oleh
peserta didik dalam mempelajari suatu materi. Dengan kata lain, proses mengajar
memfungsikan guru sebagai aktor utama yang mengatur pemberian konsep,
informasi, atau pengalaman baru kepada peserta didik. Dua konsep tersebut
menjadi suatu kegiatan yang terpadu apabila terjadi interaksi antara guru dan
peserta didik yang tercermin dalam kegiatan pembelajaran.[1]
B.
Pengertian Persiapan pembelajaran
Persiapan pembelajaran merupakan tahapan penting yang harus dilakukan
guru sebelum melaksanakan kegiatan belajar-mengajar dan untuk mencapai tujuan
akhir pembelajaran. Pembelajaran bukan sekedar aktivitas rutin pendidikan
tetapi merupakan komunikasi edukatif yang penuh pesan, prosedural, dan tujuan.
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat tujuan pembelajaran, meteri ajar, metode pengajaran,
sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Kegiatan pembelajaran harus
direncanakan guru bersama peserta didik.
C.
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi
(SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan
pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.[2]
D.
Perlunya Penyiapan Rancangan Kegiatan Pembelajaran
Rancangan kegiatan pembelajaran (RKP) adalah seperangkat tulisan yang
berisi rencana dan praktikum dari dosen atau tenaga pengajar dalam memberikan
kuliah/praktikum. Dalam membuat RKP perlu ditampilkan atau disiapkan tujuan
pembelajaran yang jelas dan dapat
dilaksanakan sesuai dengan kondisi setempat. Secara konkret dapat diukur sampai
seberapa jauh tujuan yang ditentukan itu dapat dicapai. Setiap dosen atau
tenaga pengajar yang belum menyiapkan RKP sebaiknya menyiapkannya dengan baik.
Hal ini sangat bermanfaat terutama dalam menyukseskan proses belajar mengajar
(PBM).
E.
Menyusun Rancangan Kegiatan Pembelajaran
Banyak pandangan para pakar tentang bagaimana menyusun rancangan kegiatan
pembelajaran. Paling tidak ada sepuluh langkah yang dilalui dalam menyiapkan
kegiatan pembelajaran. Beberapa yang dapat dijadikan acuan misalnya apa yang
pernah ditulis oleh Atwi Suparman (1993), Toeti Soekamto,dkk. (1993), dan
Asmawi Zainul, dkk. (1993), secara singkat digambarkan:
1. Pentingnya dosen mencari informasi sebanyak-banyaknya
Terdapat tiga hal penting didalamnya:
a) Bahan ajar apa yang akan diberikan kepada mahasiswa
b) Apa yang diinginkan dosen dalam memberi kuliah dan apa pula yang harus
dikerjakan mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan.
c) Sejauh mana mahasiswa mengetahui materi kuliah yang diberikan dosen.
2. Menuliskan pokok bahasan dan sub pokok bahasan
3. Menyusun pokok bahasan dan sub pokok bahasan dalam skema hubungan
4. Menentukan frekuensi kuliah untuk setiap pokok bahasan
5. Merumuskan sasaran belajar
6. Membuat matriks rencana kegiatan perkuliahan (RKP)
Untuk penulisan matriks ini sudah relatif buku, yaitu:
a) Nomor urut
b) Pokok bahasan
c) Subpokok bahasan
d) Sasbel
e) Bentuk pengajaran
f) Media pengajaran
g) Waktu yang diperlukan setiap tata muka dalam menjelaskan pokok bahasan
tersebut
h) Penulisan pustaka
7. Menentukan ujian dan bobot soal
8. Menyusun pedoman perkuliahan dan RKP
9. Menyerahkan rencana kegiatan perkuliahan (RKP).[3]
F.
Pengelolaan Pembelajaran
Pikiran-pikiran
utama yang terdapat dalam prinsip, strategi, dan tahapan KBM PAI mencerminkan
bahwa pembelajaran PAI tidak sesederhana dalam proses penyampaiannya. Tetapi
lebih jauh dari itu, fungsi dan peran PAI sampai pada pembentukan akhlak
karimah dan kepribadian seutuhnya (kaffah).
Konsekuensi dari pemikiran tadi, maka pengembangan pembelajaran PAI memerlukan
model-model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan isi dan hasil yang
diharapkan.[4]
G.
Kesiapan Untuk Belajar
Kesiapan
belajar adalah kondisi-kondisi yang mendahului kegiatan belajar itu sendiri.
Tanpa kesiapan atau kesediaan ini proses belajar tidk akan terjadi. Pra-kondisi
belajar ini terdiri atas : perhatian, motivasi, dan perkembangan persiapan.
Untuk mengamati sesuatu diperlukan perhatian. Kita tentu dapat memikirkan
bagaimana cara menarik perhatian anak dengan memberikan stimulus yang baru,
aneka ragam, atau berintensitas tinggi.[5]
H.
Model Persiapan Mengajar
Memang tidak
ada format buku dalam penyusunan persiapan mengajar. Dengan demikian guru
diharapkan dapat mengembangkan format-format buku. Ada beberapa model persiapan
mengajar sebagai bahan pembanding dan stimulus untuk lahirnya model-model baru.
1. Model Ropes
Dalam model ini terdapat beberapa
langkah-langkah sebagai berikut :
a) Review, kegiatan ini dilakukan dalam waktu 1 sampai 5
menit, yakni mencoba mengukur kesiapan siswa untuk mempelajari bahan ajar
dengan melihat pengalaman sebelumnya yang sudah dimiliki oleh siswa dan
diperlukan sebagai prerequisite untuk
memahami bahan yang disampaikan hari itu.
b)
Overview,
sebagaimana review, overview dilakukan
tidak terlalu lama berkisar 2 sampai 5 menit. Guru menjelaskan program
pembelajaran yang akan dilaksanakan pada hari itu dengan menyampaikan isi (content) secara singkat dan strategi
yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Hal i9ni dimaksudkan untuk
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pandangannya atas
langkah-langkah pembelajaran yang hendak berlangsung.
c)
Presentation,
tahap ini merupakan inti dari proses kegiatan belajar mengajar, karena
disini guru sudah tidak lagi memberikan penjelasan-penjelasan singkat, akan
tetapi sudah masuk pada proses telling,
showing, dan doing. Proses
tersebut sangat diperlukan untuk meningkatkan daya serap dan daya ingat siswa
tentang pelajaran yang mereka dapatkan. Semakin bervariasi strategi
pembelajaran yang digunakan, semakin baik proses dan hasil yang dicapai, karena
tidak menjadikan siswa jenuh, melainkan mengantarkan mereka menikmati proses
pembelajaran dengan suasana asyik dan menyenangkan.
d)
Exercise,
yakni suatu proses untuk memberikan kesempatan kepada siswa mempratekkan
apa yang telah mereka pahami. Hal ini9 dimaksudkan untuk memberikan pengalaman
langsung kepada siswa sehingga hasil yang dicapai lebih bermakna. Oleh karena
iytu guru harus mempersiapkan rencana pembelajaran tersebut dengan baik melalui
skenario yang sistematis.
e)
Summary,
dimaksudkan untuk memperkuat apa yang telah mereka pahami dalam proses
pembelajaran. Hal ini sering tertinggal oleh guru karena mereka disibukkan
dengan presentase dan bahkan mungkin guru tidak pernah membuat summary (kesimpulan) dari apa yang telah
mereka ajarkan.
Hal yang ganjil dari rencana prosedur pembelajaran yang dikemukakan oleh
Hunts adalah tidak mencantumkannya aspek penilaian, padahal hasil penilaian
selain mengukur tingkat pencapaian kompetensi siswa, juga dapat dijadikan input
untuk melakukan perbaikan pada proses pembelajaran berikutnya. Untuk melengkapi
ide/pemikiran Hunts tersebut, kiranya guru dapat memasukkan unsur penilaian,
karena melalui penilaian guru memperoleh gambaran tingkat penguasaan siswa
terhadap materi yang disampaikan sehingga dapat mengembangkan materi yang akan
disajikan pada pertemuan berikutnya.
2. Model Satuan Pelajaran
Pembelajaran atau proses belajar mengajar
adalah proses yang diatur dengan langkah-langkah tertentu, agar pelaksanaannya
mencapai hasil yang diharapkan. Langkah-langkah tersebut biasanya dituangkan
dalam bentuk perencanaan mengajar.
Rencana mengajar atau persiapan mengajar
atau lebih dikenal dengan satuan pelajaran adalah program kegiatan belajar
mengajar dalam satuan terkecil (Sudjana, 2002:137).
Secara
sitematis rencana pembelajaran dalam bentuk satuan pelajaran adalah sebagai
berikut:
1. Identitas mata pelajaran
2. Kompetensi dasar dan indikator
3. Materi pokok
4. Media
5. Strategi pembelajaran
Tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran
meliputi:
1. Kegiatan awal (pendahuluan)
2. Melaksanakan apersepsi atau penilaian kemampuan awal
3. Menciptakan kondisi awal pembelajaran
4. Kegiatan inti (penyampaian materi)
5. Penutup (kesimpulan dan penilaian)[6]
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Persiapan pembelajaran merupakan tahapan penting yang harus dilakukan
guru sebelum melaksanakan kegiatan belajar-mengajar dan untuk mencapai tujuan
akhir pembelajaran. Pembelajaran bukan sekedar aktivitas rutin pendidikan
tetapi merupakan komunikasi edukatif yang penuh pesan, prosedural, dan tujuan.
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi
(SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan
pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.
Dalam membuat RKP perlu ditampilkan atau disiapkan tujuan pembelajaran
yang jelas dan dapat dilaksanakan sesuai
dengan kondisi setempat. Secara konkret dapat diukur sampai seberapa jauh
tujuan yang ditentukan itu dapat dicapai. Setiap dosen atau tenaga pengajar
yang belum menyiapkan RKP sebaiknya menyiapkannya dengan baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Hamzah. 2006. Perencanaan
Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Majid, Abdul. 2005. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Mustaqim, Zaenal. 2017.
Strategi dan Metode Pembelajaran.
Pekalongan: IAIN Pekalongan Press.
Nasution. 1982. Belajar
dan Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
BIODATA
DIRI
Nama : Khusnul Khotimah
Nim : 2021115107
TTL : Pemalang, 10 September 1996
Alamat : Karang
Rejo 03/07, Desa Limbangan, Kec. Ulujami, Kab. Pemalang
Prodi :
Pendidikan Agama Islam
Motto : pingin
urep mulyo kudu gelem rekoso
Riwayat Pendidikan:
1.
SD N 02 LIMBANGAN
2.
SMP N 3 ULUJAMI
3.
SMA TAKHASSUS AL-QUR’AN WONOSOBO
4.
IAIN PEKALONGAN (proses)
[1] Zaenal Mustaqim, Strategi dan Metode Pembelajaran,
(Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2017), hal. 40.
[2] Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2013), hal. 38.
[3] Hamzah, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2006), hal. 112-116.
[4] Abdul Majid, Perencanaan
Pembelajaran, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2005 ), hal. 129.
[5] Nasution, Belajar dan Mengajar, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 1982), hal.179-180.
[6] Abdul Majid, Perencanaan
Pembelajaran, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2005 ), hal. 99-105.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar