PENDEKATAN BELAJAR MENGAJAR
TUJUAN PENDEKATAN BELAJAR MENGAJAR
Fina Su’ada
(2023116100)
Kelas D
JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT, yang telah berkenan memberi petunjuk dan kekuatan kepada kami
sehingga makalah, “Tujuan Pendekatan Belajar Mengajar” ini dapat
diselesaikan.
Dalam kesempatan ini kami
menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, bimbingan dan arahan
kepada penyusun.
Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan
sangat kami nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penyusun dan para pembaca pada umumnya.
Pekalongan, Oktober 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam proses belajar mengajar, kita
sering menggunakan berbagai macam metode dan pendekatan. Dan secara tidak sadar
kita melakukan “strategi” untuk memerangi ketidaktahuan Namun sebelum metode,
sebuah pendekatan nampaknya penting diketahui hal ini untuk mengoptimalisasi
kegiatan belajar dikelas, karena nampaknya kita sering lupa bahwa kita amat
terpengaruh oleh semua lingkungan yang kita tinggali. Adalah resiko bagi
seorang pendidik untuk mendekati semua ini yang berpengaruh pada proses
pelaksanaan pendidikan, karena hasil pendidikan itupun yang menjadi pengaruh
terbesar dalam peradaban manusia, tidak ada yang tidak berkembang tanpa
pendidikan.
Dalam mengajar,
guru harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana.
Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan
perbuatan. Setiap pendidik tidak selalu memiliki suatu pandangan yang sama dalam hal mendidik anak didik. Guru
perlu menyadari dan memaklumi bahwa anak didik itu merupakan individu dengan
segala perbedaannya sehingga diperlukan beberapa pendekatan dalam proses belajar mengajar. Guru ingin
memberikan layanan yang terbaik bagi anak didik, dengan menyediakan lingkungan
yang menyenangkan. Guru berusaha menjadi
pembimbing yang baik dengan peranan yang aktif dan bijaksana, sehingga tercipta
hubungan dua arah yang harmonis antara guru dan anak didik. Oleh karena itu,
sebelum guru melakukan pengajaran diharapkan telah mengetahui pendekatan yang
diambil adalah tepat untuk anak didiknya. Supaya proses belajar mengajar bisa
berjalan lancar.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa Pengertian Pendekatan Belajar Mengajar?
2.
Apa Macam-Macam Pendekatan?
3.
Apa Tujuan Pendekatan Belajar Mengajar?
C. Tujuan Makalah
1.
Untuk Mengetahui Pengertian Belajar Mengajar.
2.
Untuk Mengetahui Macam-Macam Pendekatan.
3.
Untuk Mengetahui Tujuan Pendekatan Belajar Mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendekatan Belajar Mengajar
Belajar merupakan apa yang harus dilakukan
seseorang baik sebagai subjek maupun objek pembelajaran, sedangkan mengajar
merupakan apa yang harus dilakukan oleh guru baik sebagai pengajar maupun
pendidik.[1] Belajar
mengajar merupakan proses interaksi antara guru dan peserta didik pada saat
pengajaran.[2]
Pendekatan adalah titik tolak atau sudut
pandang guru terhadap proses pembelajaran.[3] Pengertian
Pendekatan dalam pembelajaran menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1.
Menurut Babbage, Byers dan Redding : bahwa
“teaching approach is a way to begin and introduce ideas” artinya pendekatan
pembelajaran adalah untuk memulai dan mengenalkan berbagai gagasan/materi ajar.
2.
Menurut sanjaya, bahwa pendekatan dapat diartikan
sebagi titik tolak atatu sudut pandang kita terhadap suatu proses pembelajaran.
Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadi suatu proses yang
sifatnya masih umum. Oleh karenanya stretegi atau metode pembelajaran yang
digunakan dapat bersumber atau tergantung pada pendekatan tertentu.
3.
Menurut gulo, bahwa pendekatan pembelajaran adalah
titik tolak atau sudut pandang kita dalam memandang seluruh masalah yang ada
dalam proses pembelajaran. Sudut pandang tertentu tersebut menggambarkan cara
berfikir dan sikap seorang guru dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi.
4.
Menurut suprihatiningrum, bahwa pendekatan
pembelajaran merupakan sebuah filosofi atau landasan sudut pandang dalam
melihat bagaimana proses pembelajaran dilakukan sehingg tujuan yang diharapkan
tercapai.
Dari pengertian diatas kita dapat menyimpulkan
bahwa pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang kita yang
kemudian dijadikan landasan dalam pengelolaan proses pembelajaran.[4]
B.
Macam-Macam Pendekatan
Terdapat sejumlah
klasifikasi pendekatan dalam pembelajaran yang telah banyak disampaikan oleh
para ahli. Secara umum pendekatan pembelajaran dibagi menjadi dua jenis
pendekatan, sebagaimana disampaikan oleh Royy Killen yakni pendekatan yang
berpusat pada guru (teacher-centered approach) dan pendekatan yang berpusat
pada siswa (student-centered approach).
a.
Pendekatan yang
berpusat pada guru (teacher-centered approach)
Adalah pembelajaran yang menempatkan guru sebagai ahli yang memegang
control selama proses pembelajaran, baik organisasi, materi maupun waktu. Artinya ketika dalam proses pembelajaran dikelas,
lebih dominan peran guru dalam memberi materi sementara peserta didik hanya
mendengarkan dan menerima materi yang disampaikan oleh guru bahkan peserta
didik tidak diberi kesempatan sedikitpun untuk mengembangkan materi, maka pada
saat itu proses pembelajar telah berpusat pada guru.
b.
Pendekatan yang
berpusat pada siswa (student-centered approach).
Adalah pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek pembelajar yang
bertugas mengeksplorasi materi dengan bantuan guru sebagai fasilitator. Artinya tugas guru hanyalah membimbing,
mengarahkan, mengorganisasi kegiatan dan senantiasa memotivasi peserta didik
selalu berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran.[5]
C.
Tujuan Pendekatan Belajar Mengajar
Tujuan pembelajaran biasanya diarahkan pada salah
satu kawasan dari taksonomi. Benyamin S. Blom dan D. Krathwohl memilih
taksonomi pembelajaran dalam tiga kawasan.
1.
Kawasan kognitif
Adalah kawasan yang membahas tujuan pembelajaran berkenaan dengan proses
mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ketingkat yang lebih tinggi
yakni evaluasi. Tingkatan yang paling rendah sampai yang paling tinngi sebagai
berikut:
a.
Tingkat pengetahuan
Pengetahuan di sini diartikan kemampuan seseorang dalam menghafal atau
mengingat kembali atau meengulang kembali pengetahuan yang pernah diterima.
b.
Tingkat pemahaman
Pemahaman disini diartikan kemampuan seseorang dalam mengartikan,
menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri
tentang pengetahuan yang prnah diterimanya.
c.
Tingkat penerapan
Penerapan disini diartikan kemampuan seseorang dalam menggunakan
pengetahuan dalam memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan
sehari-hari.
d.
Tingkat analisis
Penerapan disini diartikan kemampuan seseorang dalam menggunakan
pengetahuan dalam memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan
sehari-hari.
e.
Tingkat sintesis
Sintesis disini diartikan kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan
berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru
yang lebih menyeluruh
f.
Tingkat evaluasi
Evaluasi disini diartikan kemampuan seseorang dalam membuat perkiraan atau
keputusan yang tepat berdasarkan kriteria atau pengetahuan yang dimilikinya.
2.
Kawan afektif
Adalah satu domain yang berkaitan dengan sikap, nilai-nilai interes,
apresiasi dan penyesuaian perasaan sosial.[6]
Pembelajaran tersebut menggambarkan
proses seseorang dalam mengenali dan mengadopsi suatu nilai dan sikap tertentu
menjadi pedoman dalam bertingkah laku.[7]
Tingkatan yang paling sederhana sampai yang kompleks sebagai berikut:
a.
Kemauan menerima
Meruapakan keinginan untuk memperhatikan suatu gejala atau rancangan
tertentu, seperti keinginan membaca buku.
b.
Kemauan menanggapi
Merupakan kegiatan yang menunjukpada partisipasi aktif dalam kegiatan
tertentu, seperti mengikuti diskusi kelas.
c.
Berkenyakinan
Berkenyakinan berkenaan dengan kemauan menerima sistem nilai tertentu pada
diri individu, seperti menunjukkan kepercayaan terhadap sesuatu.
d.
Penerapan karya
Penerapan karya berkenaan dengan penerimaan terhadap berbagai sistem nilai
yang berbeda-beda berdasarkan pada suatu sitem nilai yang lebih tinngi, seperti
memahami dan menerima kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
e.
Ketekunan dan ketelitian
Adalah tingkatan afeksi yang tertinggi. Pada taraf ini individu yang sudah
memiliki sistem nilai selalu menyelaraskan perilakunya sesuai dengan sistem
nilai yang dipegangnya, seperti bersikap objektif terhadap segala hal.
3.
Kawasan psikomotor
Domain psikomotor mencakup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan yang
bersifat manual atau motorik. Tingkatan yang dari sederhana sampai ke yang
paling kompleks (tinggi) sebagai berikut:
a.
Persepsi
Persepsi berkenaan dengan penggunaan indra dalam melakukan kegiatan,
seperti mengenal kerusakan mesin dari suaranya.
b.
Kesiapan
Kesiapan berkenaan dengan kegiatan melakukan sesuatu kegiatan. Termasuk
didalamnya mental set, physical set atau emotional set untuk melakukan suatu
tindaka.
c.
Mekanisme
Mekanisme berkenaan dengan penampilan respons yang sudah dipelajari dan
menjadi kebiasaan.sehingga gerakan yang ditampilkan menunjukkan kepada suatu
kemahiran, seperti menari.
d.
Respons terbimbing
Respons terbimbing seperti meniru atau mengikuti, mengulangi perbuatan yang
diperintahkan atau ditunjukkanoleh orang lain, melakukan kegiatan coba-coba.
e.
Kemahiran
Kemahiran adalah penampilan gerakan motorik dengan keterampilan penuh,
seperti keterampilan menyetir kendaraan bermotor.
f.
Adaptasi
Adaptasi berkenaan dengan keterampilan yang sudah berkembang pada diri
individu sehingga yang berkaitan mampu memodifikasi pada pola gerakan sesuai
sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu., seperti orang yang bermain tenis.
g.
Originasi
Originasi menunjukkan kepada penciptaan pola gerakan baru untuk disesuaikan
dengan situasi atau masalah tertentu. [8]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau
sudut pandang kita yang kemudian dijadikan landasan dalam pengelolaan proses
pembelajaran. Secara umum pendekatan pembelajaran dibagi menjadi dua
jenis pendekatan, sebagaimana disampaikan oleh Royy Killen yakni pendekatan yang
berpusat pada guru (teacher-centered approach) dan pendekatan yang berpusat
pada siswa (student-centered approach). Tujuan pembelajaran biasanya diarahkan pada salah satu kawasan dari
taksonomi. Benyamin S. Blom dan D. Krathwohl memilih taksonomi pembelajaran
dalam tiga kawasan yaitu kawasan kognitif, kawsan afektif dan kawasan
psikomotor.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik Dan
Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia. .
Mustakim. Mustakim.
2017. Strategi Dan Metode Pembelajarn. Pekalongan: IAIN Press.
Sunarti Dan Subana. 2011.
Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia Berbagai Pendekatan,
Metode, Teknik, Dan Media Pengajaran. Bandung: CV Pustaka Setia.
Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan
Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Uno B. Hamzah. 2006. Perencanaan
Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
PROFIL DATA
DIRI
Nama :
Fina Su’ada
Tempat, tanggal lahir : Pekalongan, 16 Agustus 1997
Alamat :
Desa Sapugarut Rt 09 Rw 03 Buaran Pekalongan
Riwayat Pendidikan : - MIS Sapugarus
-
MTSs Simbang Kulon II
-
MAS Simbang Kulon
[2] Subana Dan Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia Berbagai
Pendekatan, Metode, Teknik, Dan Media Pengajaran, (Bandung: CV Pustaka
Setia, 2011), Cet III, hlm, 14.
[3] Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2013, hlm, 15.
[7] Hosnan, Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), Cet 1, hlm, 11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar