ALAT DAN MEDIA BELAJAR MENGAJAR
“ Manfa’at Alat dan Media”
Beta
Dwi Kurniasari
(2021115317)
Kelas
: G (PAI)
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2017
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum.Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT. Karena rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan makalah bertemakan “Manfa’at Alat dan Media” untuk
memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar. Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada Nabi
kita, Baginda Nabi Agung Muhammad saw, semoga kita semua termasuk umat beliau
yang akan mendapat syafa’atnya di yaumul akhir. Aamiin.. , penulis mengucapkan
terima kasih yang pertama dan yang paling utama kepada Allah SWT yang selalu
memberi kemudahan dalam segala hal. Yang kedua terimakasih kepada Bapak M.
Hufron, M.S.I yang telah menyampaikan Ilmu dalam Mata Kuliah Strategi Belajar
Mengajar dengan bimbingan yang tiada habisnya. Juga kepada Staf perpustakaan
IAIN Pekalongan yang telah menyediaan
buku-buku bacaan terkait makalah ini. Yang terakhir saya ucapkan terimakasih
kepada kedua Orang Tua saya yang selalu mendukung saya dalam mencari ilmu lewat
iringan doa-doanya serta teman-teman seperjuangan yang saling bahu-membahu
dalam aktifitas perkuliahan.
Penulis berharap makalah ini dapat
menambah wawasan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun
penulis. Penulis mohon ma’af apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan
didalam penulisan makalah ini. Penulis berharap adanya kritik dan saran guna memperbaiki makalah yang penulis
buat.
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb
Pekalongan,
November 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Tema
Alat
dan Media Belajar Mengajar.
B.
Sub Tema
Manfa’at
Alat dan Media
C.
Mengapa Penting Untuk dikaji?
Karena
pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif
inilah yang mewarnai interaksi antara pendidik dan peserta didik. Harapan yang
tidak pernah sirna dan selalu diharapkan oleh pendidik adalah bagaimana bahan
pelajaran yang disampaikan dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas. Salah
satu usaha yang dapat dilakukan agar proses pembelajaran berjalan dengan baik
yaitu dengan memanfa’atkan alat dan media pendidikan.
Alat
pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk membantu pencapaian
tujuan pembelajaran. Sedangkan Media pembelajaran adalah alat bantu dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi dari
pendidik ke peserta didik. Media memiliki kontribusi dalam meningkatkan mutu
dan kualitas pembelajaran. Kehadiran media tidak saja membantu pengajar dalam
menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah pada kegiatan
pembelajaran. Hal ini berlaku bagi segala jenis media, baik yang canggih dan mahal
ataupun media yang sederhana dan murah.
Jika
seorang pendidik tidak mengerti manfa’at alat dan media pembelajaran maka
peserta didik bisa mengalami kejenuhan dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Salah satu cara untuk meningkatkan belajar siswa adalah dengan memanfa’atkan
alat dan media pembelajaran. Dengan memanfa’atkan alat dan media pembelajaran, proses
belajar mengajar menjadi menarik dan menyenangkan.
Ada
banyak manfa’at jika guru mau memanfa’atkan alat dan media pembelajaran. Secara
umum, manfa’at alat dan media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara
guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi
secara lebih khusus ada beberapa manfa’at alat dan media pembelajaran yaitu:
-
Penyampaian
materi pelajaran dapat diseragamkan.
-
Proses
pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
-
Proses
pembelajaran menjadi interaktif.
-
Efisiensi
dalam waktu dan tenaga.
-
Meningkatkan
kualitas hasil belajar siswa.
-
Media
memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
-
Media
dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
-
Proses
pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Alat dan Media Pembelajaran
Alat pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan
untuk membantu pencapaian tujuan pembelajaran. Kata “segala sesuatu” memberikan
pengertian bahwa alat pembelajaran mempunyai wujud fisik dan non fisik. Contoh
dari alat pembelajaran fisik yaitu media pembelajaran. Sedang alat pembelajaran
yang berwujud non fisik antara lain berupa perintah, larangan, hukuman.
Alat-alat pembelajaran non fisik ini mempunyai kedudukan dan fungsi yang sama
dengan alat pembelajaran fisik yaitu digunakan untuk membantu pencapaian tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Penggunaan alat pembelajaran sepenuhnya menjadi wewenang pendidik,
tentunya dengan memperhatikan asas edukatif. Sehingga dalam proses pembelajaran
tidak akan terjadi hal-hal yang kurang baik. Sebagai contoh, penggunaan alat
pembelajaran berupa hukuman harus dilakukan dengan cara mendidik (hukuman yang
mendidik) yaitu dengan syarat dilakukan secara bermartabat (tidak merendahkan
peserta didik), tidak berupa hukuman fisik, dilakukan tidak karena dendam dan
hukuman yang diberikan sesuai dengan tingkat kesalahan (tidak berlebihan).[1]
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam
proses belajar. Hal tersebut menuntut agar guru atau pengajar mampu menggunakan
alat-alat yang disediakan oleh sekolah dan tidak tertutup kemungkinan bahwa
alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru
sekurang-kurang nya dapat menggunakan media yang murah dan efisien yang
meskipun sederhana, tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Untuk itu, guru atau pengajar harus memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran.
Media
pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi
untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan. Sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran dengan lebih baik. Mengingat banyaknya bentuk-bentuk media
tersebut, maka guru harus dapat memilihnya dengan cermat, sehingga dapat
digunakan dengan tepat.[2]
Alat
dan Media mempunyai peranan yang sangat penting. Sebab alat dan media merupakan
sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indera
pendengaran dan penglihatan. Adanya alat atau media bahkan dapat mempercepat
proses pembelajaran murid karena dapat membuat pemahaman murid lebih cepat
pula.[3]
Dengan
tersedianya alat atau media pembelajaran, guru dapat menciptakan berbagai
situasi kelas, menentukan metode pengajaran yang akan ia pakai dalam situasi
yang berlainan serta menciptakan iklim yang emosional dan sehat diantara
murid-muridnya. Bahkan alat dan media pengajaran ini selanjutnya membantu guru
“membawa” dunia kedalam kelas.[4]
B.
Manfa’at Alat dan Media Pembelajaran
Ø Manfa’at Alat
Pembelajaran
Selain meningkatkan daya ingat anak terhadap sebuah pelajaran, penggunaan
alat pembelajaran juga memiliki sejumlah kegunaan lainnya, diantaranya:
-
Memperkokoh konsentrasi
Pada zaman modern ini, ada
banyak sekali hal yang dapat mengalihkan perhatian anak dari pelajaran sekolah.
Misalnya, suara musik penjual es krim, gangguan teman sebaya yang bosan atau
temannya yang menangis. Semua itu dapat mengganggu konsentrasi anak dalam
mendengarkan cerita. Belum lagi, ada banyak media hiburan yang lebih menarik
seperti televisi, DVD dan mainan anak.
Mendapat pesaing-pesaing
yang sedemikian berat ini, mau tak mau para pendidik harus mencari cara yang
dapat mempertahankan konsentrasi anak. Ini bukan pekerjaan yang mudah. Jika
pendidik hanya bercerita secara lisan, perhatian anak-anak mudah mengalih ke
hal-hal lain dalam waktu kurang dari 5 menit. Untuk menyiasati hal ini,
pendidik dapat memanfa’atkan alat pembelajaran.
-
Mengajar dengan lebih cepat
Waktu untuk menyampaikan pelajaran sering kali terbatas. Bila pelajaran
hanya disampaikan dengan kata-kata saja mungkin dapat disalahpahami oleh
pendengarnya, belum lagi waktu yang dipakai juga panjang. Namun, dengan bantuan
alat pembelajaran, pendidik juga dapat menjelaskan banyak hal dalam waktu yang
lebih singkat, juga dapat mencapai hasil mengajar dengan lebih cepat.
-
Mengatasi masalah keterbatasan waktu
Waktu yang sudah berlalu
tidak akan pernah kembali. Bagaimana mungkin kita bisa mengulang kembali
peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi dimasa lampau? Dengan alat-alat
pembelajaran, kita dapat menampilkan kembali peristiwa-peristiwa sejarah dalam
bentuk alat-alat peraga tertentu. Dengan demikian, masalah keterbatasan waktu
dapat teratasi.
-
Mengatasi masalah keterbatasan tempat
Hampir semua peristiwa yang
dalam Al Qur’an terjadi di wilayah Palestina. Jaraknya ribuan kilometer dari
Indonesia. Kita hampir tidak mungkin mengajak anak-anak mengunjungi langsung ke
sana. Kendala ini dapat disiasati dengan penggunaan alat pembelajaran.
Misalnya, dengan menunjukan peta atau foto wilayah Palestina.
-
Menyampaikan suatu konsep dalam bentuk yang baru
Alat pembelajaran yang berbentuk gambar sketsa, bagan, dan lain-lain,
memudahkan penerimaan suatu konsep yang jelas dengan segera dan dapat
merangsang pikiran. Alat pembelajaran juga dapat memberikan penerangan dan
penjelasan yang baru dan nyata.
-
Menambah daya pengertian
Cara mengajar yang monoton
membuat orang merasa bosan, tetapi bila disampaikan dengan bentuk yang
berbeda-beda akan memberikan kesegaran pada murid, menambah suasana belajar
yang menyenangkan dan mampu membangkitkan motivasi belajar. Penggunaan alat
pembelajaran harus bervariasi agar di tengah suasana yang segar dan
menyenangkan, murid dapat mempelajari kebenaran dengan lebih efektif.[5]
Ø
Manfa’at Media Pembelajaran
Secara umum manfa’at media
pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga
kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus
manfa’at media pembelajaran adalah:
-
Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan media
pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari.
-
Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadi
komunikasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara
satu arah.
-
Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media tujuan belajar
akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal
mungkin.
-
Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Media pembelajaran dapat
membantu siswa menyerap materi belajar lebih mendalam dan utuh.
-
Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan
dimana saja dan kapan saja.
Media pembelajaran dapat
dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar
dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun.
-
Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap
materi dan proses belajar.
Proses pembelajaran menjadi
lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan
gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
-
Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan
produktif
Guru dapat berbagi peran
dengan media sehingga banyak memiliki waktu untuk memberi perhatian pada
aspek-aspek edukatif lainnya, seperti memotivasi belajar siswa.[6]
-
Pelajaran akan lebih menarik perhatian siswa
sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
-
Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga
dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran
lebih baik.
-
Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak
semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru. Sehingga
siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar
untuk setiap jam pelajaran.
-
Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar. Sebab
tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, malakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.[7]
Lebih lanjut Arsyad (dalam
Sumanto, 2012) mengidentifikasikan manfa’at media , yaitu:
-
Memperjelas penyajian pesan dan informasi.
-
Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga
menimbulkan motivasi belajar dan interaksi secara langsung.
-
Mengatasi keterbatasan indra, ruang dan waktu.
-
Memberikan kesamaan pengalaman belajar pada siswa.[8]
C.
Pengaruh Alat dan Media dalam Dunia Pendidikan
Menurut Yusuf Hadi Miraso dkk menyatakan bahwa alat
atau media berupa benda dalam pendidikan yang memiliki nilai-nilai praktis
edukatif, meliputi:
- Membuat konsep abstrak menjadi konkret.
- Membawa objek yang sukar didapat dalam lingkungan
belajar siswa.
- Menampilakan objek yang terlalu besar.
- Menampilkan objek yang diamati dengan mata
telanjang.
- Mengamati gerakan yang terlalu cepat.
- Memungkinkan keseragaman pengamatan dan presepsi
bagi pengalaman belajar siswa.
- Membangkitkan motivasi belajar.
- Menyajikan informasi belajar yang konsisten dan
dapat diulang maupun disimpan. Sedangkan alat berperan dalam pemahaman nilai.
Dari uraian pendapat diatas, peranan alat dan media
sangat penting dalam proses pembelajaran. Begitu pentingnya alat dan media
dalam pendidikan, maka sudah tentu didalam pendidikan Islam perlu dilengkapi
dengan alat atau media dan tidak diterangkan saja secara verbal.[9]
D.
Pola Pemanfa’atan
Ada beberapa pola pemanfa’atan media pembelajaran:
1.
Pemanfa’atan media dalam situasi kelas (classroom
setting)
Dalam tatanan ini media
pembelajaran dimanfa’atkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu dan
pemanfa’atannya dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas.
Pemanfa’atan media
pembelajaran di luar situasi kelas dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu:
-
Pemanfa’atan secara bebas
Yang dimaksud dengan
pemanfa’atan secara bebas ialah bahwa media itu digunakan tanpa di kontrol atau
diawasi. Pemakai media menggunakan media itu menurut kebutuhan masing-masing.
Biasanya mereka menggunakannya secara perorangan. Dalam menggunakan media ini
mereka tidak dituntut untuk mencapai tingkat pemahaman tertentu. Mereka juga
tidak diharapkan untuk memberikan umpan baik kepada siapapun dan juga tidak
perlu mengikuti tes atau ujian.
Sebagai contoh jenis pemanfa’atan media seperti ini ialah, pemakaian
kaset pelajaran bahasa inggris. Di toko banyak dijual kaset pelajaran bahasa
inggris untuk melengkapi buku-buku pelajaran bahasa inggris tertentu. Orang
yang merasa memerlukan program itu dapat membelinya secara bebas. Menggunakannya pun secara bebas juga, artinya
kaset itu dapat digunakan kapan saja, dimana saja dan untuk keperluan apa saja.
Semuanya tergantung kepada pemilik kaset itu sendiri. Tidak ada orang yang ikut
mengaturnya. Hasil yang dicapaipun tergantung pada orang itu sendiri secara
perorangan.
-
Pemanfa’atan media secara terkontrol
Yang dimaksud dengan
pemanfa’atan media secara terkontrol ialah bahwa media itu digunakan dalam
suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara sistematik untuk mencapai tujuan
tertentu.
Contohnya pemanfa’atan
siaran radio pendidikan untuk penataan guru SD yang berada di daerah terpencil
dan sulit komunikasinya yang perlu menambah pengetahuan dan keterampilan
mengajarnya tetapi tidak dapat memperoleh fasilitas sumber belajar yang memadai
di daerah masing-maing. Tujuan yang akan dicapai oleh proyek ini adalah
meningkatkan kemampuan mengajar guru SD dalam mengajarkan berbagai bidang
pelajaran, seperti Bahasa Indonesia, IPA dan sebagainya. Sesuai dengan
kurikulum yang berlaku.
-
Pemanfa’atan media secara perorangan, kelompok atau
massal
Media dapat digunakan secara
perorangan. Artinya media itu digunakan oleh seseorang sendirian saja. Media
dapat digunakan secara berkelompok. Kelompok itu dapat berupa kelompok kecil
dengan anggota 2 sampai 8 orang. Atau berupa kelompok besar yang beranggotakan
9 sampai 40 orang. Media juga dapat digunakan secara massal. Orang yang
jumlahnya puluhan, ratusan bahkan ribuan dapat menggunakan media itu
bersama-sama.[10]
E.
Strategi Pemanfa’atan
Supaya media dapat digunakan secara efektif dan
efisien ada tiga langkah utama yang perlu diikuti dalam menggunakan media,
yaitu:
-
Persiapan sebelum menggunakan media
Supaya penggunaan media
dapat berjalan dengan baik kita perlu membuat persiapan dengan baik pula.
-
Kegiatan selama menggunakan media
Yang perlu dijaga selama
kita menggunakan media ialah suasana ketenangan. Gangguan-gangguan yang dapat
mengganggu perhatian dan konsentrasi harus dihindarkan.
-
Kegiatan tindak lanjut
Maksud kegiatan tindak
lanjut ini ialah untuk menjajagi apakah tujuan telah tercapai dan untuk
memantapkan pemahaman terhadap materi instruksional yang disampaikan melalui
media bersangkutan.[11]
BAB III
PENUTUP
Alat
pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk membantu pencapaian
tujuan pembelajaran. Manfa’at alat pembelajaran adalah:
-
Memperkokoh
konsentrasi.
-
Mengajar
dengan lebih cepat.
-
Mengatasi
masalah keterbatasan waktu.
-
Mengatasi
masalah keterbatasan tempat.
-
Menyampaikan
suatu konsep dalam bentuk yang baru.
Sedangkan
media pembelajaran adalah alat bantu dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi dari
pendidik ke peserta didik. Manfa’at media pembelajaran adalah:
-
Media
dapat meningkatkan minat dan perhatian peserta didik untuk belajar.
-
Siswa
lebih banyak melakukan aktivitas pembelajaran tidak hanya mendengarkan uraian
guru.
-
Metode
mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui
penuturan kata-kata oleh guru. Sehingga peserta didik tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga. Apalagi guru yang mengajar untuk setiap jam pelajaran.
-
Bahan
pembelajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga lebih mempermudah peserta
didik memahaminya.
-
Media
mampu memberikan pengalaman nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan mandiri pada
setiap peserta didik.
Namun demikian betapa baiknya
sebuah program media, bila program itu tidak dimanfa’atkan dengan baik tentulah
tidak akan banyak gunanya. Ada beberapa pola pemanfa’atan media pembelajaran:
1.
Pemanfa’atan media dalam situasi
kelas (classroom setting)
2.
Pemanfa’atan media diluar situasi
kelas:
-
Pemanfa’atan secara bebas
-
Pemanfa’atan secara terkontrol
-
Pemanfa’atan media secara
perorangan, kelompok atau massal
Supaya media dapat digunakan secara
efektif dan efisien ada tiga langkah utama yang perlu diikuti dalam menggunakan
media, yaitu:
-
Persiapan sebelum menggunakan media
-
Kegiatan selama menggunakan media
-
Kegiatan tindak lanjut
Alat dan media pembelajaran memiliki
kontribusi dalam meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran. Kehadiran alat
dan media pembelajaran tidak saja membantu pengajar dalam menyampaikan materi
ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah pada kegiatan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Cecep Kustandi. 2013. Media Pembelajaran (Manual dan Digital). Bogor:
Ghalia Indonesia
Muhammad Muntahibun Nafis. 2011. Ilmu
Pendidikan Islam.Yogyakarta: Teras
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. Media
Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Nunuk Suryani dan Leo Agung. 2012.
Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Ramayulis. 2009. Dasar-Dasar
Kependidikan. Padang: The Zaki Press
Sa’dun Akbar. 2013. Instrumen
Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Zaenal Mustakim. 2017. Strategi dan
Metode Pembelajaran (Edisi Revisi). Pekalongan: IAIN Pekalongan Press
Zakiah Dradjat. 2011. Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta: Rajawali Press
Nama : Beta Dwi Kurniasari
NIM : 2021115317
Prodi : PAI
Pendidikan : TK ABA Pekalongan
SDN Podosugih 01
Pekalongan
SMP N 01 Kedungwuni
MA Al Fadhilah Kendal
IAIN Pekalongan
[1] Zaenal
Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran (Pekalongan: IAIN Pekalongan
Press, 2017), hlm. 158
[2] Cecep
Kustandi, Media Pembelajaran (Manual dan Digital), (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2011), hlm. 6-9
[3]Zakiah Dradjat,
Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Rajawali Press, 2012), hlm. 88
[4] Ramayulis, Dasar-Dasar
Kependidikan (Padang: The Zaki Press, 2009), hlm. 186
[5] Zaenal
Mustakim, Op.cit., hlm 165-167
[6] Nunuk Suryani dan Leo Agung, Strategi Belajar Mengajar (Yogyakarta:
Penerbit Ombak, 2012), hlm. 154-156
[7] Nana Sudjana
dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran (Bandung: Sinar Baru Algensindo,
2001), hlm. 2
[8] Sa’dun Akbar, Instrumen
Perangkat Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 119
[9]Muhammad
Muntahibun Nafis, Ilmu Pendidikan Islam(Yogyakarta: Teras, 2011), hlm. 188
[10] Arief S Sadiman,
dkk, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan Pemanfa’atannya),
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 189-197
[11] Ibid, hlm 197-199
Tidak ada komentar:
Posting Komentar