1. Ahad, 1 April 2010
(Hadits tentang larangan memukul wajah)
اِذَا ضَرَبَ اَحَدُكُمْ فَلْيَجْتَنِبُ الْوَجْهَ . (رواه البخا رى)
“Apabila seseorang diantara kalian memukul,
janganlah memukul bagian muka. (HR. Bukhari)
Dalam
hadits tersebut, di jelaskan bahwa seorang pendidik boleh memberi hukuman
terhadap muridnya, salah satunya boleh memukul. Namun memukul tersebut bukan dengan
tujuan untuk menyakiti murid, memukul hanya sebatas pengajaran. Dalam hadits
memberikan batasan bahwa kita sebagai pendidik atau calon pendidik dilarang
memukul bagian wajah karena wajah adalah bagian terpenting dan terindah bagi
manusia. Dalam islam ketika anak telah berusia 7 tahun namun belum mau
mengerjakan sholat maka orang tuanya boleh memukul anak sebagai pengajaran. Dalam
ilmu pendidikan dijelaskan bahwa hukuman memukul dilakukan pada bagian tubuh
yang tidak berbahaya dan jangan sampai mengangkat tangan, dengan kata lain
pukulan tersebut tidak boleh keras bahkan sampai membekas.
2. Ahad, 8 April 2012
(Hadits
tentang perintah taqwa)
مَا اُعْطِى الْسَا ئِلِيْنَ وَفَضْلُ كَلَامِ اللهِ عَلَى سَائِدِ الْكَلاَمِ كَفَضْلِ اللهِ عَلَى خَلْقِهِ . (اخرجه الترمذى)
“ Hai anak adam;Taatlah
kepada tuhan mu, maka kamu termasuk orang yang berakal dan janganlah kamu
mendurhakainya karena kamu akan dinamai seseorang yang jahil. (HR, Abu naim
melalui abu Hurairah ra)
Manusia diciptakan dimuka
bumi sebagai kholifah fil ardh yaitu
pemimpin di muka bumi, dengan tujuan hanya untuk beribadah kepada Allah swt.
Beribadah dalam artian taqwa pada Allah swt. Taqwa adalah taat mematuhi
perintah-perintahNya dan menjauhi segala larangan-laranganNya. Manusia
diberikan kelebihan dari makhluk-makhluk lain berupa akal, sehingga segala
perbuatan yang akan dilakukan haruslah dengan pertimbangan terlebih dahulu
tidak seperti hewan yang hanya menggunakan nafsu dan insting. Dengan akal
manusia dapat mempertimbangkan baik buruknya amal perbuatan karena pada saatnya
nanti akan di mintai pertanggung jawaban Allah swt atas segala perbuatannya.
Sehingga sebagai orang yang berakal manusia harus taat pada Allah swt.
3. Ahad, 8 April 2012
Tentang balasan orang yang
belajar dan mengajarkan Al-quran, Ustadz Drs. HM Chumaidi ZM menyebutkan dalam
sebuah hadits qudsi berikut:
عَنْ اَبِى سَعِيْدٍ الْخُدْرِى رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ الرُّبُّ عَزَّوَجَلَّ مَنْ سَغَلَهُ الْقُرْاَنُ وَذِكْرِى عَنْ مَسْأَ لَتِى, اَعْطَيْتُهُ اَفْضَلُ مَا اُعْطِى الْسَا ئِلِيْنَ وَفَضْلُ كَلَامِ اللهِ عَلَى سَائِدِ الْكَلاَمِ كَفَضْلِ اللهِ عَلَى خَلْقِهِ . (اخرجه الترمذى)
“Dari Abu
Sa’id Al Khudri Ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda, “Tuhan Yang Maha Mulia
dan Maha Besar berfirman , “ Barang siapa yang sibuk membaca Al-quran dan
dzikir kepada-Ku dengan tidak memohon kepada-Ku, maka ia Aku beri sesuatu yang
lebih utama daripada apa yang Aku berikan kepada orang yang minta.” Kelebihan
firman Allah atas seluruh perkataan, seperti kelebihan Allah atas seluruh
makhluk-Nya.” ( Hadits di takhrij oleh Tirmidzi)[1]
Dari hadits diatas memberikan
semangat untuk seorang pendidik/guru yang ikhlas dalam mengajarkan ilmu (Al-quran).
Kadang sebagai seorang pendidik khawatir mendapatkan upah yang kecil dan tidak
dapat memenuhi kebutuhannya. Namun Allah swt dalam sebuah hadits qudsi diatas menjanjikan
akan memberikan sesuatu yang belum diminta kepada orang-orang yang mau belajar
Al-quran dan yang mengajarkannya. Sesuatu yang belum diminta sekalipun akan
diberikan bahkan melebihi pemberian pada orang yang meminta pada Allah.
Sehingga sebagai orang mukmin,
seorang pendidik harus ikhlas dalam mengajarkan ilmu pada muridnya tanpa
mempertimbangkan besar kecilnya materi yang akan didapat, karena balasan Allah
lebih baik dari balasan makhlukNya.
4. Ahad, 22 April 2012
(Hadits tentang belajar dan
mengajarkan Al-Quran)
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْاَنَ وَعَلَّمَهُ(رواه البخا رى) .
“ Sebaik-baiknya Manusia adalah yang belajar
Al-quran dan yang mengajarkannya.”(HR.
Bukhari)
Dalam pertemuan dan bahasan hadits ini, Ustadz Drs.HM.
Chumaidi ZM, menjelaskan bahwa orang islam harus belajar Al-quran atau
mengajarkan Al-quran. Orang yang mau belajar dan mengajarkan Al-quran maka
hidupnya akan bahagia, tentram, tenang jiwanya dan mendapatkan keberkahan dari
Allah swt. Ada sebuah hadits yang menjelaskan kurang lebih “ Barang siapa yang
membaca al-quran maka setiap hurufnya itu adalah sepuluh hasanah dan satu
hasanah menjadi seratus kebaikan.”
Sehingga kita senantiasa diperintahkan untuk belajar
dan mengajarkan Al-quran.
5.
Ahad, 29 April 2012
( Hadits tentang “Lupa adalah bencana ilmu”)
اَفَةُ الْعِلْمِ النَّسْيَانُ, وَاِضَاعَتُهُ اَنْ تُحَدَّثَ بِهِ غَيْرَ اَهْلِهِ.
(رواه ابن ابى شيبة)
“ Bencana ilmu adalah lupa dan menyia-nyiakannya ialah
bila engkau membicarakannya dengan orang yang bukan ahlinya.” (HR. Ibnu Abu
Syaibah)
Dari penjelasan hadits ini, pelajaran yang dapat saya
tangkap bahwa kita jangan pernah menyia-nyiakan ilmu. Apabila kita belajar
sesuatu haruslah pada orang yang professional/ menguasai dalam bidangnya.
Karena jikalau kita bertanya suatu ilmu bukan pada orang yang ahli dalam
bidangnya maka itu akan menjadi sia-sia belaka karena ilmu yang kita dapat
tidak akan sesuai dan mungkin akan jauh dari kebenaran.
Ada sebuah cerita tentang Rasulullah saw suatu hari
pernah ditanyai tentang masalah pertanian oleh seorang sahabat, dan beliau
hanya menjawab sekedarnya saja. Kemudian suatu hari sahabat tersebut datang lagi
menemui Rasulullah saw dan meminta penjelasan kenapa jawaban yang disampaikan
tidak sesuai dengan harapan petani, hama bukan hilang malah menjadi banyak.
Kemudian Rasulullah menjelaskan bahwa Beliau tidak mengetahui dalam bidang
pertanian, seandainya mau bertanya sesuatu maka bertanyalah pada ahlinya maka
akan mendapatkan pengetahuan yang benar.
Sehingga untuk mendapatkan pengetahuan yang benar dan
tidak menyia-nyiakan ilmu kita harus belajar dari ahlinya.
Nama Majlis Ta’lim : Pentashih Pengajar Dan Pembimbing Buku Qiroati
Pengasuh / Pembicara : Drs. H.M. Chumaidi ZM
Hari / Tanggal : Ahad / 1 April-22April 2012
Waktu : 06.30-09.00 WIB
Alamat : Jln. Yudha Bakti, Medono, Pekalongan
Tema Pengajian : Balasan dan Keutamaan belajar Al-Quran
Sumber/ Kitab : Durrotul Ahadits (Mutiara hadits, jilid 2)
H. Taufiqul Hakim, Bangsri Jepara.
Pekalongan, 1 Mei 2012
Wiwid Prihartanti
2021110062
Kelas C
Validasi:
Nur
Maila
2021110087
Tidak ada komentar:
Posting Komentar