Mengkonsumsi dan Mengelola Harta
MAKALAH
Makalah ini disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Hadist Tarbawi II
Dosen Pengampu : M. Ghufron, M.Ag
Disusun Oleh :
NURUL HIDAYAH
2021 111 269
Kelas D
TARBIYAH / PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2013
PENDAHULUAN
Islam tidak membatasi
kehendak seseorang dalam mencari dan memperoleh harta, bila harta tersebut
telah di peroleh maka untuk selanjutnya mereka berhak untuk memakan dan
memanfaatkanya. Tujuan utama dari harta itu di ciptakan oleh Allah adalah untuk
menunjang kehidupan manusia, seperti makanan, pakaian, perumahan. Namun
demikian memanfaatkan hasil usaha itu ada beberapa hal yang dilarang untuk
dilakukan oleh setiap muslim yaitu isrof (berlebih-lebihan dalam memanfaatkan
harta), tabzir atau boros dan lain lain.
Di dalam makalah ini penulis mencoba
menjelaskan suatu hadits tentang bijak dalam mengkonsumsi dan mengelola harta.
PEMBAHASAN
A.
Hadits I
عَنْ عَمْرِو ابْنِ شُعَيْبٍ عَنْ اَبِيْه عن جَدِّهِ
قاَلَ قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { كُلُوْا
وَتَصَدَّقُوْا وَألْبَسُوْا فِى غَيْرِ اِسْرَافٍ وَلاَ مَخِيْلَةٍ } (رواه النسائ فى السنن, كتاب الزكاة, باب الإختيال
فى الصدقة )
B.
Terjemah
Dari ‘Amr bin Syu’aib dari
ayahnya dari kakeknya r.a berkata Rasulallah SAW bersabda:” Makanlah kamu
dan bersedekahlah serta berpakaianlah dengan tidak berlebih-lebihan dan tidak
sombong. (Hr. An Nasa’i).[1]
C.
Mufrodat
Indonesia
|
Arab
|
Makanlah kamu
|
كلوا
|
Bersedekah
|
تصدّقوا
|
Berpakaian
|
البسوا
|
Tidakberlebih-lebihan
|
غير إسراف
|
Tidak sombong
|
مخيله
|
D.
Biografi Perawi
‘Amr ibn Syu’aib
Nama lengkap ‘Amr ibn Syu’aib adalah
‘Amr ibn Syua’ib ibn Muhammad ibn Abd Allah ibn ‘Amr ibn al Ash,al-Quraisy al
Sahimi. ’Amr bertampat tinggal di Mekkah, namun kemudian pindah ke
Thaif. Menurut al Zubair ibn Bakar dan Muhammad ibn Sa’ad bahwa nama ibunya
adalah Habibah binti Murrah ibn ‘Amr ibn Abd Allah ibn ‘Amr al-Jumali.
Syu’aib Ibn Muhamad adalah ayah dari ‘Amr Ibn Syu’aib dan kakeknya
yakni Abdullah Ibn ‘amr Ibn ‘Ash, tercatat sebagaisalah satu diantara enam
orang guru yang meriwayatkan hadits kepadanya. Abdullah Ibn ‘Ash memiliki nama
lengkap ibn al-Ash Ibn Waki’il Ibn hasyim Ibn Su”aid Ibn Sa’d Ibn Sham Ibn
‘Amr Ibn Mushais Ibn Ka’ab Ibn Ghalib al Qurasyi, gelarnya adalah Abu
Muhamad. Nama Abdullah sebenarnya merupakan
nama pemberian Nabi, yang sebelum masuk islam ia bernama al-‘Ash. Abdullah
merupakan salah seorang sahabat nabi yang menurut Abu Hurairoh paling banyak
meriwayatkan hadits.
Menurut kholifah ibn
Khayyat, Yahya ibn Bakar dan Abd Baqi ibn Qani,’Amr ibn Syu’aib wafat tahun 118
H di Thaif. Ia meriwayatkan hadis dari ayahnya, adapun muridnya antara lain
Sawwar, Abu Hamzah, Amir al Ahwal, Abbas al Juzairi.[2]
Imam Nasa’i
Beliau adalah Al Hafizh Abu Abdurrahman
Ahmad ibnu syu’aib ibnu Ali ibnu Bahar ibnu Sinan ibnu Dinar An Nasa’i.
Beliau dilahirkan di desa “Nasa” sebuah desa terkenal Khurasan sejauh dua hari
perjalanan dari kota Sarkhas atau lima hari perjalanan dari kota Mora. Kota tersebut telah benyak mengeluarkan tokoh-tokoh Islam yang
tersohor. Beliau lahir tahun 215 H.
Imam Nasa’I pernah berguru pada beberapa guru besar-guru
besar seperti Ishaq ibnu Rahawaih, Ishaq ibnu Hubaib ibnu Syahid, Sulaiman ibnu
Asy’ats, Ishaq ibnu Syahiin, Al Haarits ibnu Miskin, dan masih banyak lagi para
Hafidz dan para ulama’ besar yang pernah menjadi gurunya.
Imam Nasa’I adalah seorang ulama’ yang amat takwa dan wara’. Beliau juga
merupakan salah satu dari Imam yang hafidz dan termasuk pakar ilmu agama islam
yang amat kenamaan. Beliau wafat pada bulan Sya’ban tahun 303 H, dalam usia 89
tahun. Para ahli berbeda pendapat tentang dimanakah beliau wafat? Sebagian
orang berpendapat bahwa beliau wafat di kota Ar Ramlah (Palestina), namun
sebagian lain berpendapat bahwa Imam Nasa’I wafat di kota Mekah dan dimakamkan
diantara bukit Safa dan Marwah.
E.
Keterangan Hadits I
Bab Makan
Tidak
berlebihan dalam mengkonsumsi makanan. Pesan agung dari Rasulallah SAW ini
melengkapi tuntunan adab makan dalam Islam. Pesan ini sekaligus mempertegas
larangan makan dan minum secara berlebihan yang telah disampaikan oleh
Alqur’an. “Makan dan minumlah, dan jangan berlebihan. Sesungguhny Allah
tidak menyukai orang-orang yang berlebihan. (QS. Al A’raf:31).
Lambung memiliki daya tampung dan kemampuan
yang sudah ditentukan, yaitu hendaknya sepertiga untuk makanannya, sepertiga
untuk minumnya, sepertiga untuk oksigen atau nafasnya. Hadits ini terdapat
dalam Sunan Tirmidzi nomor 2380.
Makanan yang
masuk kedalam lambung harus sesuai dengan kebutuhan manusia, tidak boleh lebih
dan tidak boleh kurang. Dalam Islam
sikap berlebihn disebut dengan israf. Israf bisa terjadi dalam semua aktifitas
manusia, khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan harta dan pemanfaatan
materi. Langkah yang tepat dalam mengelola dan memanfaatkan meteri ialah
mengambil jalan tengah di antara keduanya.“sebaik-baiknya urusan ialah yang
pertengahan”.Sabda Rasulallah sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Baihaqi. [3]
Bab Sedekah
Allah menganjurkan setiap umatnya untuk
bersedekah, tetapi tidak asal-asalan bersedekah atau tergesa-gesa yang kemudiam
dapat mengakibatkan sikap pamer atau riya’. Agar cara sedekah itu cocok untuk
semua orang maka sedekah ada aturannya yang berlaku untuk semua orang, yaitu:
دِيْنَارٌ اَنْفَقْتَهُ فِىسَبِيْلِ اللهِ وَدِيْنَارٌ اَنْفَقْتَهُ
فِى رَقَبَةٍ وَدِيْنَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِيْنٍ وَدِيْنَارٌ
اَنْفَقْتَهُ عَلَى اَهْلِكَ اَعْظَمُ اَجْرًا اَلَّذِى اَنْفَقَتْهُ عَلَى
اَهْلِكَ
"Satu dinar (koin 4,25 gr emas) yang
diinfaqkan di jalan Allah, satu dinar untuk memerdekakan budak, satu dinar
dishadaqahkan untuk orang miskin, satu dinar dinafkahkan untuk keluarga, maka
yang lebih besar ganjarannya atau pahalannya adalah yang diinfaqkan kepada
keluargamu." (HR. Muslim no.995).
Di dalam Al-Quran
juga terdapat
larangan pelit sedekah dan larangan boros sedekah. Ayat
yangg melarang berlebihan dalam bersedekah ialah:
وَٱلَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُواْ لَمۡ يُسۡرِفُواْ وَلَمۡ يَقۡتُرُواْ
وَڪَانَ بَيۡنَ ذَٲلِكَ
"Dan
orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan
tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang
demikian. " (QS. Al Furqan: 67).
Masih banyak lagi yang dapat kita
sedekahkan, dan Islam tidak membatasinya hanya dalam bentuk uang. Ketika kamu
bertemu dengan sahabat, teman, kenalan maka tersenyumlah. Sapalah ayah, ibu,
adik dan kakak yang sedang menunggumu di meja makan dengan senyuman terindah.
Begitu juga dengan orang-orang yang Anda kenal, hadiahi mereka dengan senyuman
yang penuh ketulusan. Karena senyuman yang demikian, akan menebarkan kehangatan
cinta, penerimaan yang tulus, dan keceriaan hati. Namun yang terpenting bagi
kita, setiap senyum yang kita berikan itu bernilai sedekah. Teramat indah dan
mudah, bukan? Senyummu di muka saudaramu adalah sedekah bagimu. (HR.
Bukhari).
Begitu gampangnya sedekah. Buanglah
duri, batu, kayu, beling atau apa saja yang mengganggu di jalan. Maka, apa yang
lakukan itu sama dengan sedekah. Kamu menyingkirkan batu, duri dan tulang
dari tengah jalan itu adalah sedekah bagimu (HR. Bukhari). Dan, ini tidak
butuh uang satu rupiah pun.
Bab Pakaian
Pakaian sebagai pelindung tubuh dan sebagai penutup aurat,
merupakan kebutuhan yang sangat essensial. Disamping itu pakaian telah menjadi
symbol, status, mode dan alat pemikat atau daya tarik . Oleh karena itu
berlebih-lebihan modelnya dan harga nya sangat tidak di anjurkan, karena di
luar sana masih banyak orang yang kedinginan kerena membutuhkan pakaian.[4]
Bab Tidak Sombong
Sombong merupakan sikap
membanggakan diri sendiri, mengganggap dirinya yang lebih dari yang lain.
Membuat dirinya terasa lebih berharga dan bermartabat sehingga dapat merendahkan orang lain. Sesungguhnya Allah melarang kita untuk tidak sombong
seperti yang dijelaskan didalam QS.Al Isra’:37 Yang Artinya "Dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya
kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai
setinggi gunung.”
A. Materi Hadits II
ﻋﻦ ﺃنس ﺑﻦ مالك ﻗﺎل ﻗﺎل رسول الله صلى الله عليه و سلم :
{من بنى بناء أكثر مما يحتاج إليه كان عليه وبالا يوم القيام} . (رواه البيهقى فى
شعب الإيمان)
B. Terjemahan Hadits
Dari Anas bin
Malik berkata Rasulallah SAW bersabda : “baranga siapa yang membangun gedung
lebih dari yang dibutuhkan dan tidak untuk hari kiamat".
C.
Mufrodat
Indonesia
|
Arab
|
Membangun gedung
|
بني بنا
|
Lebih
|
أكشر
|
Dibutuhkan
|
يحتا ج
|
Hari
|
يوم
|
Kiamat
|
القيام
|
D.
Biografi Rawi
Anas bin Malik
Anas
bin Malik memiliki nama lengkap Anas bin Malik bin Nadhar bin Dhamdham bin Zaid
bin Haram bin Jundab bin Amir bin Ghanam bin Adai bin Najam Al-Madini. Dia
tinggal di Bashrah. Ibunya bernama Ummu Sulaim binti Malhan. Nama kuniyah Anas bin Malik ialah Abu
Hamzah, tapi kadang dia di panggil dengan Abu Tsumamah Al-Anshari.
Anas bin malik meriwayatkan hadis
dari nabi saw, Abu bakar Umar Utsman, Tsabit bin Qais bin Syammasy, Abdullah
bin Rahawah Fatimah Al-Zahra, Abdu Al- Rahman bin Auf, Ibnu mas’ud, Abu Dzarrin,
Ubayy bin ka’ab, Mu’adz bin jabal dan ibunya, Ummu sulaim, serta dari kalangan
sahabat yang lain.[5]
Anas bin
malik mengabdikan diri kepada Rosulullah saw ketika usianya masih 10 tahun
lebih beberapa bulan. Dia melayani nabi selama 9 tahun lebih. Dia menjadi
pelayan nabi melalui perantaraan ibunya dan ternyata dia menjadi pelayan nabi
yang paling baik. Berkat melayani nabi itulah dia memperoleh keagungan dan
derajat yang tinggi. Dia mendapatkan banyak hadis dari nabi saw, dan memperoleh
manfaat yang besar dari arahan yang diberikan oleh Rosulullah, sehingga
keharuman nabi saw membekas pada dirinya dan tingkah lakunya menjadi teladan.
Beliau wafat setelah
menjalani hidupnya yang penuh dengan jihad, ilmu, dan amal.menurut pendapat
yang kuat, Anas bin malik adalah sahabat yang tinggal di Bashrah yang paling
akhir meninggal dunia, yaitu pada tahun 93 H diusia 103 tahun.[6]
Al-Baihaqi
Nama lengkapnya adalah Ahmad bin Husain bin Ali bin Abdullah
Al-Baihaqi yang sering dipanggil dengan nama Abu Bakar dan dinisbatkan ke negaranya
Baihaq.
Dilahirkan di Khasrujard Baihaq negeri Naisabur pada tahun 384 H. Mempelajari
hadits di kota Baihaq dan mendalami ilmu fikih madzab Syafe’i, sedangkan ilmu
akidah ia mengikuti madzab Al-Asy’ari. Dia pergi mencari ilmu ke Baghdad, Kufah dan Makkah
kemudin kembali ke Baihaqi.
Kesibukannya mengajar di Naisabur, serta orang
pertama yang mengumpulkan naskah-naskah fikih Syafe’i dalam kitabnya Al-Mabtsuth
dan penyebar fikih Syafe’i. Imam Adz-Dzahabi berkata: “Kalau Al-Baihaqi
mnghendaki maka ia mampu membuat madhzab sendiri, karena keluasan ilmu dan
pemahamannya terhadap masalah-masalah khilafiyah. “Imam Al-Haramain Al-Juwaini
berkata:”Tidak ada pengikut madzhab Syafe’i yang mempunyai keutamaan melebihi
Baihaqi, karena karyanya dalam mengembangkan madzahab dan pendapat Syafe’i.
Karya-karyanya antara lain As-Sunan al-Kubra,
Fadhail Ash-Shahabah, Dalail an-Nubuwah dan Syu’abul al-Iman. Mengakhiri
hayatnya di Naisabur pada tahun 458 H dan disemayamkan di Khasrujard. Seorang
ulama bermimpi di langit ada cahaya terang, dan kemudian bertanya:” cahaya apa
itu?”,dijawab:”itu adalah kitab-kitab karya Al-Baihaqi.[7]
E.
Syarah atau Keterangan
Hadits
8567 (baranga siapa yang
membangun gedung lebih dari yang dibutuhkan dan tidak untuk hari kiamat) dan
kemudian Rasulallah menaruh batu-bata di batu dan batang di tulang kering dan
kemudian Rasulallah bersabda* (akhirat hanyalah untuk orang-orang yang tidak
menginginkan kerusakan di muka bumi dan tidak korup) [Al-Qoshos:83] yang memimpin
dan menghina dalam pembangunan. Pekerja mengatakan: saya tahu bahwa adanya
bisnis pembangunan hanya bertujuan untuk bangunan perumahan bertingkat dengan
bermacam-macam bentuk dan model. Semua itu
telah terjadi persis seperti apa yang disinyalir Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Pembangunan masjid dan tempat ibadah semakin dibuat
seindah mungkin tetapi semua itu hanya untuk memamerkan kekayaan dan percuma
membangun jika niatnya untuk kepentingan
dunia saja tidak untuk akhirat, karenn itu tidak akan berarti apa-apa, tidak
akan mendapat imbalan. [8]{Faidhul Qodir Syar Jami’ Shoghir (8567)}
Berlomba-lomba meninggikan
bangunan ini adalah salah satu tanda kiamat yang muncul dekat dengan masa
kenabian. Setelah itu menyebar sehingga manusia berbangga-bangga mendirikan
bangunan tinggi dan berlomba-lomba didalamnya. Semua hal ini telah terjadi,
sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Dijelaskan dalam ash-Shahiihain dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasanya
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Jibril Alaihissallam ketika
ia bertanya tentang waktu terjadinya Kiamat:
“Akan tetapi aku akan menyebutkan kepadamu tanda-tandanya. (lalu beliau menyebutkan, di antaranya:) jika para pengembala kambing berlomba-lomba meninggikan bangunan, maka itulah di antara tanda-tandanya.”
“Akan tetapi aku akan menyebutkan kepadamu tanda-tandanya. (lalu beliau menyebutkan, di antaranya:) jika para pengembala kambing berlomba-lomba meninggikan bangunan, maka itulah di antara tanda-tandanya.”
Hal ini nampak
dengan jelas di masa sekarang ini. Banyak orang berlomba-lomba mendirikan
bangunan, merasa bangga dengan ketinggian, luas, dan keindahannya, bahkan
masalah ini sampai pada pembangunan gedung pencakar langit yang terkenal di
Amerika dan negeri-negeri lainya.[9]
F. Aspek Tarbawi
1.
Berlebihan dalam urusan apapun berakibat tidak baik. Kehidupan akan menjadi
harmonis dan serasi jika semua sesuai dengan takarannya. Kelebihan dan kekurangan
bisa menjadi ancaman serius bagi keseimbangan.
2.
Hendaknya
kita hidup sederhana tanpa meninggalkan dunia. Maksudnya adalah ketika kita
mendapatkan nikmat dari Allah, kita gunakan nikmat itu untuk taat kepada Allah.
Seperti halnya sedekah dan menginfakkan harta di jalan Allah dengan berbagai
cara selama dengan cara yang makruf dan tidak melanggar syariat.
3.
Hidup
sederhana lebih banyak manfaatnya dari pada hidup berlebih-lebihan. Sebagaimana
dilakukan oleh ibunda Aisyah, yang memilih menginfakan hartanya pada fakir
miskin ketimbang dirinya pribadi.
4.
Hidup
sederhana mampu menjauhkan kita dari nafsu syaiton, karena syaiton senantiasa
membisikan hidup mewah dan boros. Sedang boros itu adalah ajaran syaitan. Dan
lawan dari boros adalah hidup secukupnya atau sederhana.
5.
Kesederhanaan atau tidak berlebih-lebihan akan
memunculkan sikap qona’ah dan boros akan menimbulkan sikap rasa tidak puas
diri atau enggan bersyukur.
PENUTUP
Dalam mengkonsumsi dan mengelola harta tidaklah seorang itu sombong dan
berlaku isrof yaitu berlebih-lebihan dalam memanfaatkanya seprti dalam
mengkonsumsi makanan, cara berpakaian dan membelanjakan harta. Hendaknya berlaku sederhana dan mengeluarkan sebagian harta kita
untuk bersedekah kepada fakir miskin, Islam sangat menganjurkan untuk
bersedekah dan mengecam atas kesombongan, adapun kesombongan yang dimana
definisi yang benar bukanlah berpakaian bagus lagi menarik melainkan sombong
adalah menolak kebenaran serta meremehkan orang lain.
Akan menjadi lebih baik lagi, jika
setiap muslim memiliki motivasi yang besar untuk berlomba-lomba dalam
mengeluarkan hartanya di jalan Allah. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadist
dari Abdullah bin Mas’ud yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, bahwa Rasulullah
bersabda, “Tidak ada iri hati yang diperbolehkan, selain terhadap dua hal,
yaitu terhadap seorang yang dianugerahi kelebihan harta, lalu dihabiskannya
untuk jalan Allah. Dan, iri terhadap seorang yang telah dikarunikan Allah ilmu
yang luas lalu mengajarkannya kepada manusia.”
Daftar Pustaka
Arifin, bay, Al Muhdhor, Yunus Ali.1992.Terjemahan
Sunan An Nasa’iy. Semarang: CV
Asy-Syifa.
Sumbulan, Umi. Kritik Hadis Pndekatan Historis
Metodologis. Yogyakarta: UIN Malang Press.
Shihab
Quraish,2002,Tafsir Al Misbah vol.4,Jakarta: Lentera Hati
Abdur Rahman Ahmad An
Nasa’iy, Abu. 1993. Sunan An Nasa’iy. Semarang : CV Asy Syifa.
Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy,
Teungku. 2009. Sejararah dan Pengantar Ilmu Hadits. Semarang : PT
Pustaka Rizki Putra.
Mardani. Ayat-ayat Hadis Ekonomi
.2001. Jakarta: PT Rajagrafindo Press.
Sayadi, Wajidi. Hadits Tarbawi.
2011. Jakarta: PustakaFirdausi.
Khon, Abdul Majid. Ulmul Hadis.2009.Semarang:Bumi Aksara.
[2]
Umi Sumbulah, Kritik Hadis pendekatan
hiostoris Metodologis (Malang : UIN-Malang Press, 2008) hlm. 220-221.
[3]
Mardani,Ayat-ayat Hadis Ekonomi (Jakarta: PT Rajagrafindo
Press,2001)hlm.92-93.
[4]
Wajidi Sayadi, Hadits Tarbawi (Jakarta: PustakaFirdausi,2011)
159-162
[6]Teungku
Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Sejararah dan Pengantar Ilmu Hadits,(Semarang
: PT Pustaka Rizki Putra, 2009) , hlm.223-224.
[7]
Muhammad Sa’id Mursi. Tokoh-Tokoh Besar Sepanjang
Islam Sejarah. (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2008) hlm. 335.
FAISAL FAHMI (2021111255)
BalasHapusD
assalamualaikum ,, mbak bro yang cantik,, wkwkwkwkwk :D
saya tertarik untuk menanyakan tentang pembuatan gedung yang tinggi. nah, tanggapan pemakalah, apakah pesan "dilarang mendirikan gedung secara tinggi-tinggi" salah satu tanda-tanda hari kiamat, apakah itu pesan secara tersirat atau tersurat dari Allah kepada kita semua,,,
bila anda tidak paham dengan yang saya tanyakan bisa sms,,, hehe... trims,
wassalamualaikum wr,, wb
wa'alaikumsalam lek da'un... :P
Hapusterimakasih atas pertanyaannya,...
jadi gini ya mas faisal, di dalam hadis di atas memeringatkan kepada kita, bahwasannya barang siapa yang mendirikan gedung atau bangunan yang tinggi, yang bertujuan untuk berlomba-lomba memamerkan keindahan dan kemegahan,nah ini adalah salah satu tanda kiamat yang muncul dari sekian tanda-tanda kiamat yang sudah nampak di sekeliling kita. dan itu merupakan bukti tersurat, buktinya hadis di atas jelas kan menjelaskan hal ini????? :)
MIRZA MUHAMMAD ABDA
BalasHapus2021 111 153
D
pendapat pemakalah tentang tanda kiamat dilihat dari materi diatas seperti pembangunan gedung, makan yang berlebih lebihan dan lain lain yang bersangkutan dengan isi makalah diatas. Bisa dijelaskan lagi tanda tanda yang lebih spesifik.Trima kasih
terimakasih atas pertanannya mas mirza..
Hapusjadi dda tanda fenomenal dari tanda-tanda Kiamat yang perlu diantisipasi dewasa ini oleh umat manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya. Di antara tanda penghubung antara tanda-tanda kiamat kecil dengan tanda-tanda besar Kiamat besar ialah diutusnya Al-Mahdi. Al-Mahdi merupakan tanda Kiamat yang menghubungkan antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat karena datang pada saat dunia sudah menyaksikan munculnya seluruh tanda-tanda kecil Kiamat yang mendahului tanda-tanda besar Kiamat. Allah tidak akan mengizinkan tanda-tanda besar Kiamat datang sebelum berbagai tanda kecil Kiamat telah tuntas kemunculannya.
Banyak orang barangkali belum menyadari bahwa kondisi dunia dewasa ini ialah dalam kondisi di mana hampir segenap tanda-tanda kecil Kiamat yang diprediksikan oleh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam telah bermunculan semua. Coba perhatikan beberapa contoh tanda-tanda kecil Kiamat berikut ini:
perceraian banyak terjadi
banyak terjadi kematian mendadak (tiba-tiba)
banyak mushaf diberi hiasan (ornamen)
masjid-masjid dibangun megah-megah
berbagai perjanjian dan transaksi dilanggar sepihak
berbagai peralatan musik dimainkan
berbagai jenis khamr diminum manusia
perzinaan dilakukan terang-terangan
Dan para pengkhianat dipercaya (diberi jabatan kepemimpinan)
Dan orang yang amanah dianggap pengkhianat (penjahat/teroris)
Tersebarnya Pena (banyak buku diterbitkan)
Pasar-pasar (Mall, Plaza, Supermarket) Berdekatan
Penumpahan darah dianggap ringan
Makan riba
Jadi kalau kita perhatikan, contoh-contoh di atas jelas sudah kita jumpai di zaman kita dewasa ini. Bahkan bila kita buka kitab para Ulama yang menghimpun hadits-hadits mengenai tanda-tanda kecil Kiamat, lalu kita baca satu per satu hadits-hadits tersebut hampir pasti setiap satu hadits selesai kita baca kita akan segera bergumam di dalam hati: “Wah, yang ini sudah..!” Hal ini akan selalu terjadi setiap habis kita baca satu hadits.
NAMA: KHOLIS ARIFAH
BalasHapusNIM: 2021 111 293
KELAS: D
Assalamu'alaikum,
di dalam makalah saya ingin menanyakan tentang bab makan tidak boleh berlebihan,
misalkan kita baru saja makan dan sudah merasa kenyang dan cukup atas makanan itu, pada saat itu juga ada tetangga yang mengirim makanan, bila makanan tersebut tidak dimakan maka mubadzir karena bila tidak dimakan saat itu juga akan segera basi, sedangkan diwaktu itu tidak ada siapa-siapa hanya sendirian.
menurut pemakalah apakah makanan itu tetap dimakan dengan rasa kenyang yang berlebih atau tidak dimakan dan menjadi mubadzir.
terimakasih
waalaikum salam mba kholis... :)
Hapusmenurut saya, merujuk pada suatu hadis, bahwasannya "makanlah ketika lapar, berhentilah sebelum kenyang", nah, dari hadis tersebut, malarang kita tidak makan secara berlebihan, oleh karena itu, cara kita menghargai pemberian makanan tersebut agar tidak mubadzir alangkah baiknya jika diberikan kepada saudara dekat, atau tetatangga yang lain yang dekat dengan kita.
NAIS STANAUL ATHIYAH
BalasHapus2021 111 280
yang saya tanyakan dalah,,
apakah ada batasan-batasan seorang dikatakan sombong? jelaskan,,
terima kasih,,:)
terimakasih atas pertanyaannya mba nais....
HapusBangga.....
Sombong....
Siapa yang tidak pernah merasa bangga, siapa juga yang tidak pernah merasakan sombong?
Kapan kita sombong atau pun kita bangga, mungkin kita tidak pernah menyadarinya..
Terkadang kita merasa hal yang biasa, tetapi mungkin bagi orang lain itu tidak biasa, atau mungkin hal yang menjadikan kita sombong.
Bagaimana seharusnya menyikapinya?
Ya,...cukup sulit untuk mengontrolnya...
Apa yang yang dapat kita banggakan dari diri kita?
Sehebat apa kemampuan atau kelebihan yang kita miliki?
Berapa besar energi yang kita keluarkan saat kita membanggakan apa yang kita anggap hebat, yang kita anggap lebih dari orang lain, dan saat kita memamerkan itu kepada orang lain?
Sungguh asyik saat kita memamerkan sesuatu yang kita banggakan yang ada pada diri kita, sangat mengasyikan...
Kita ceritakan dengan penuh semangat, menggebu, dan .......mungkin ada yang di lebihkan dalam menceritakannya. Dalam melebihkan cerita tersebut, mungkin terselip sedikit kebohongan. Kebohongan yang kita harapkan menjadi nilai lebih dari apa yang kita banggakan.
Coba sejenak kita renungkan,
jikalau setiap hari kita melakukan perbuatan tersebut, hitung berapa banyak kebohongan yang kita lakukan dalam setahun, berapa banyak kebohongan yang kita lakukan dalam 10 tahun, berapa banyak yang kita lakukan seumur hidup kita?
Cukupkah amalan kita untuk mengimbangi perbuatan tersebut?
Bagaimana dengan amalan yang kita lakukan, pernahkan kita melakukan amalan yang benar-benar ikhlas..
jadi menurut saya, batasan orang sombong berada pada sikap dan perilaku kita terhadap apa yang kita punya dan apa yang kita rasa..
nama: fiza umami
BalasHapusnim: 2021 111 152
assalamualikum,,
di dalam makalah dijelaskn "Makanlah kamu dan bersedekahlah serta berpakaianlah dengan tidak berlebih-lebihan dan tidak sombong" menurut pemakalah pakaian yang berlebih-lebihan itu yang bagaimana, apakah model pada zaman sekarang seperti berhijab yang dimodel-model itu bisa disebut berlebihan ?? dan bagaimana hukumnya ???
terimakasih,,
wa'alaikum salam mba fiza...
Hapusterimakasih atas pertanyaannya...
menurut saya, tren atau gaya berhijab sakarang ini merupakan suatu model atau hanya veriasi dalam hal berkerudung, karena pada hakekatnya, berkerudung itu bertujuan untuk menutupi aurat, ketika tujuan tersebut sudah terpenuhi atau terlaksana secara syar'i maka gaya atau model beserta motif berhijab sepenuhnya diserahkan kepada para muslimah disesuaikan dengan kebutuhan dan keingainan.
awaliyah nailis saadah
BalasHapus2021 111 339
D
menurut pemakalah bagimana cara kita untuk meredam rasa ketidakpuasan kita terhadap sesuatu yang bisa menyebabkan kita berlebih-lebihan dalam suatu hal?
terimakasih mba atas pertanyaannya,,,
Hapusmenurut saya, salah satu kunci, agar kita merasa cukup dengan apa yang kita miliki yaitu dengan di tanamkan pada diri kita rasa bersyukur. di dalam hidup kita harus penuh bersyukur dengan apa yang kita punya, gaboleh ngeluh dengan kenyataan yang ada dan jangan selalu melihat ke atas, lihatlah kebawah ! masih banyak sodara-sodara kita yang butuh bantuan kita.
Bersyukur tidak hanya akan menambah rahmat yang akan diberikan Allah kepada kita. Namun bersyukur juga melatih kita menjadi pribadi yang matang,yaitu menjadi pribadi yang pandai menjaga dalam kelebihan.
Serta pandai bersabar dalam kekurangan. Disaat kita sedih, bersyukurlah karena mata kita dapat menangis..
Bila tidak, bagaimana mungkin tangan lembut ibu kita bisa menyentuh pipi dan mengusap air mata yang mengalir diwajah kita.
Banyak diantara kita yang selalu berdoa meminta apa yang belum kita punya, Lalu berjanji akan berubah menjadi insan yang lebih baik apabila doa dan pintanya saat ini terkabul.
Padahal, dengan mensyukuri apa yang telah kita miliki sekarang, lalu menggunakanya dengan sebaik mungkin, semakin besar rahmat Allah yang akan dititipkannya kepada kita..
Faroh Maulida
BalasHapus2021 111 209
D
Yang ingin saya tanyakan adalah, bagaimana bila kita (Muslim) bersedekah makanan kepada orang non-muslim, atau sebaliknya?
Bagaimana pendapat pemakalah mengenai hal ini?
terimakasih mba faroh atas pertannyaannya...
Hapusmenurut saya, tidak ada betasan seseorang untuk bersedekah atau pun beramal. hanya saja, prioritaskan orang muslim yang paling utama yang akan menerima sedekah kita.
Khususnya bila non muslim itu termasuk faqir yang sangat membutuhkan bantuan, atau tinggal di tengah-tengah masyarakat muslim, Siapa tahu dengan kebaikan yang kita berikan, dia akan masuk Islam. Atau paling tidak, ada nilai tambah tersendiri dalam pandangannya tentang Islam dan umatnya, sehingga tidak memusuhi, bahkan berbalik menjadi simpati.
eka kurnia rizki
BalasHapus2021 111 251
D
assalamu'alaikum
melihat kondisi rill saat ini, dimana disatu sisi merasa sangat kurang dalam hal konsumsi dan harta dan satu sisi lainnya justru sangat kelebihan. bagaimana tanggapan anda dengan kondisi tersebut?
Soraya Nailatul Izzah
BalasHapus2021 111 097
Kelas D
menurut anda apa batasan berpakaian agar tidak dikatakan berlebihan? bagaimana dg seorang wanita yang berkerudung besar dan bercadar?
SHOFATUL JANNAH
BalasHapus2021 111 183
D
baranga siapa yang membangun gedung lebih dari yang dibutuhkan dan tidak untuk hari kiamaT, MAKSUDNYA untuk tidak hari kiamat itu apa? padahal fenomena sekarang banyak gedung-gedung pencakar langit. bagaimana mengenai hal tersebut?
NUR HIDAYAH
BalasHapus2021111145
D
Menurut anda bagaimana mengelola harta dengan baik dan sebagian dari kekayaan yang kita miliki ada hak fakir miskin,bagaimana tanggapan pemakalah mengenai orang kaya yang memberikan sebagian hartanya untuk hal riya atau malu karena tidak mau disebut orang kaya yang pelit?
WILDAN FAZA
BalasHapus2021 111 206
kelas D
Bagaimana hukumnya jika kita mengkonsumsi, mengelola harta ternyata dari hasil yang haram sedangkan kita tidak tahu tentang hal itu? Jelaskan...
nihLatul Maziyah (2021 111 130)
BalasHapuskelas D
bagaimana caranya kita mengelola harta dengan baik
,,dan bisa hidup sederhana??? adakah batasan-batasan dalam sederhana???
naila syarifah
BalasHapus20212 111 149
d
yang saya tanyakan, pada makalah tidak di perbolehkan berlaku sombong... tapi ketika kita berlaku sombong karena untuk mempertahankan diri didepan orang yang sombong gmana???apakah diperbolehkan?
terimakasih mba atas pertannyaanya..
Hapusseperti hadis di atas kan sudah dijelaskan mengenai larangan bersifat sombong, karena dengan bersikap sombong dapat merugikan diri kita sendiri, lalu untuk apa pula kita membelas kesombongan seseorang terhadap kita, bukankah itu justru yang membuat diri kita lebih buruk dari orang tersebut. alangkah baiknya jika kita berusahan untuk mencairkan suasana, kita mencari tahu apa yang menyebabkan dia sombong dihadapan kita. jika hal tersebut tidak berhasil ada beberapa cara yang bisa kita gunakan untuk menghadapi orang sombong:
yang pertama, Diemin.
Ini yang paling gampang. Ketika temen kita itu udah mulai sombong, diemin aja. Kalo perlu langsung tinggal begitu dia mulai berkoar. Mungkin efeknya gak banyak, tapi ini menunjukkan prinsip kita yang sejati (emang bikin bangga). Dengan demikian, diharapkan suatu hari nanti si sombong ini akan sadar bahwa kita gak suka disombongin.
kedua, Kagumi Kesombongannya
Tapi gak selamanya orang sombong itu jelek. Kalo misalnya dia sombong tapi kesombongannya itu bisa dijustifikasi, misalkan dia sombong soal kekayaan tapi dia emang kaya, mungkin ini bisa jadi bahan inspirasi kita. Kita bisa mengagumi kisah kesuksesannya dia, dengan harapan bahwa kisah sukses itu bisa menjadi teladan bagi kita untuk ikutan sukses juga.
ketiga, Sabar
Pastinya disini kita memang harus lebih sabar menghadapinya. Rasanya saya tidak perlu menjelaskan tentang ini, apa jadinya jika kita tidak bisa sabar. berikan kritik dan saran juga buat dia Ketika kita merasa tindakannya adalah salah, maka kita sebagai sahabat harus segera mengingatkannya. Maka dari itu, ketika kita mendapatkan waktu yang tepat, berikan dia kritik dan saran bahwa ada sesuatu hal yang tidak kamu sukai dan juga tidak baik untuknya.