SEJARAH PERADABAN ISLAM
MASA KHULAFAURROSYIDIN
M.
Ulul Albab (2021114150)
Afyfah Nur Akhmad (2021114222)
Risqi Ginanjar (2021113136)
Khoerul Mar’ah (2021112022)
Kelas
: F
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2015
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur kehadirat Allah SWT, atas
segala nikmat dan karunia-Nya , makalah yang berjudul “Masa
Khulfaurrosyidin” sebagai bagian dari Sejarah peradaban islam”.ini dapat
terselesaikan .Tak lupa Shalawat dan
salam juga kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, yang
kita nantikan syafaatnya besok di Yaumil Qiyamah . Aamiinn...
Pembuatan
makalah ini bertujuan guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pendidikn Islam, dimana
Makalah ini menjelaskan tentang bagaimana karakter,kepribadian,strategi
para khalifah adalam mengatur dan menyelesaikan masalah negara.Dan sebagai
teladan umat bagaimana cara memimpin negara dengan baik sesaui kaedah islam.
Dengan
demikan diharapkan materi makalah dapat membantu kita dalam membangun karakter
mahasiswa yang lebih baik. Sebagai mahasiswa harus dapat menganalisis,mengamti
dan meneladani kepribdaian para sahabat yang mulia dan memfilter segala
peradaban yang da sesuai kaedah islam.
Penulis
telah berupaya menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya, meskipun masih
jauh dari kata sempurna, disamping itu apabila dalam penulisan makalah ini
didapati kekurangan dan kesalahan ,dalam penulisan, maupun isinya, maka penulis
dengan senang hati menerima saran dan kritik guna penyempurnaan pembuatan
makalah berikutnya.Semoga makalah yang sederhana ini menambah khasanah dan bermanfaat.
Pekalongan
14 September 2015
Penulis
DAFTAR ISI
BAB l
PENDAHULUAN
Islam merupakan agama
yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw kepada Umatnya.Beliau berkorban,mempin
dan mengatur hingga masyarakat sejahtera.Berbagai maslah dan rintangan dilalui
dengan penuh semangat.tetapi Rasulullahwafat tanpa meninggalkan wasiat kepada
seseorang untuk meneruskan kepemimpinannya (kekhalifahan).Para sahabat bingung
bahkan belum memakamkan jenazah nabi sebelum menemukan penerusnya.
Sekelompok sahabat berpendapat bahwa yang
berhak Abu Bakar dan ada yang berpendapat bahwa Ali Bin Abi Tholib karena masih
kerabat Nabi.Memang Rasulullah wafat mengejutkan kaum muslimin tetapi
sesungguhnya dalam sakitnya.Sepeninggal Rasulullah, Akhirnya telah tercapai
mufakat dan musyawarah para penerus perjuangan Nabi yakni .empat orang
pengganti beliau adalah para pemimpin yang adil dan benar. Mereka menyelamatkan
dan mengembangkan dasar-dasar tradisi dari sang Guru Agung bagi kemajuan Islam
dan umatnya. Oleh karena itu, gelar Al-Khulafa Ar-Rasyidin yang mendapat bimbingan
di jalan lurus diberikan kepada mereka.
B.Rumusan Masalah
Berdasar pada
latarbelakang diatas, kita dapat menyimpulkan beberapa rumusan masalah. Adapun
rumusan masalahnya sebagai berikut :
1.
Apa
Yang dimaksud dengan Khulfaurrroyidin?
2.
Bagaimana
Profil para Khulafarrosyidin?
3.
Bagiamana
Karakter Para Khaulafaurrosyidin?
4.
Mengapa
Para Sahabat memilih Ke empat Khulafaurrosyidin Sebagai penerus Nabi?
5.
Siapa
Yang Membunuh Para Khulafaurrosyidin?
Khulafaurrosyidin
Khulafaurrosyidin merupakan para pengganti atau penerus nabi
Muhammad SAW untuk memimpin,mengatur kehidupan umat manusia.Posisi Rosulullah
tak akan tergantikan.Melainkan diteruskan oleh para sahabatnya.Karena tanpa
adanya generasi penerus sebagai pemimpin maka kehiudupan tak akan berjalanan
lancar.
Abu
bakar, mempunyai nama lengkap Abdullah bin Abi Quhafa At-Tamimi. Di zaman pra
islam bernama Abdul Ka’bah, kemudian diganti oleh Nabi menjadi Abdullah. Ia
merupakan sahabat yang utama dan pertama meyakini ajaran Rasulullah sehingga ia
dijuluki Abu Bakar, dan gelar Ash-Shiddiqnya diperoleh karena ia dengan segera
membenarkan nabi dalam berbagai peristiwa, terutama isra’ dan mi’raj.
Rasulullah mempercayainya sebagai pengganti untuk menangani tugas-tugas
keamanan dan mengurusi persoalan-persoalan aktual di madinah.
Setelah
wafatnya Rasulullah kemudian Abu bakar di angkat menjadi penggantinya, dan
dalam pidatonya ia mengucapkan penegasan totalitas kepribadian dan komitmen abu
bakar terhadap nilai-nilai islam dan strategi meraih keberhasilan tertinggi
bagi umat sepeninggal Rasulullah. Abu bakar memangku jabatan khalifah selama
dua tahun 3 bulan 11 hari, yang dihabiskan terutama untuk mengatasi berbagai
masalah dalam negeri yang muncul akibat wafatnya nabi.
Masalah-masalah
yang muncul akibat wafatnya Rasulullah diantaranya:
A.riddah
yaitu
gerakan pengingkaran terhadap islam. Riddah yang berarti murtad ,
beralih agama dari islam ke kepercayaan semula, yang secara politis merupakan
bentuk pembangkangan terhadap khalifah. Oleh karena itu khalifah dengan tegas
melakukan peperangan.
B.Nabi-nabi
palsu
Tahun-tahun
terakhir kehidupan Nabi, telah muncul nabi-nabi palsu di wilayah Arab bagian
selatan dan tengah. Pertama yang mengaku dirinya nabi adalah Aswad Ansi di
Yaman, kemudian Musailamah Al-Kadzab, yang menyatakan bahwa dirinya diangkat
oleh Rasulullah sebagai mitra (partner) dalam kenabian, kemudian
Tulaihah dan Sajjah Ibnu Haris seorang wanita dari Arab tengah.
C.Orang-orang
yang enggan membayar zakat
Adapun
orang yang enggan membayar zakat diantaranya mereka mengira bahwa zakat adalah
serupa dengan pajak yang dipaksakan dan penyerahanya ke perbendaharaan pusat di
madinah yang sama artinya dengan penurunan kekuasaan, merupakan suatu sikap
yang tidak disukai oleh suku Arab karena bertentangan dengan karakter mereka
yang independen.[1]
Penumpasan
terhadap orang-orang murtad dan para pembangkang tersebut terutama setelah
mendapat dukungan dari suku Gatafan yang kuat ternyata banyak menyita
konsentrasi khalifah, baik secara moral maupun politik. Dalam memerangi kaum
murtad, dari kalangan kaum muslimin banyak hafizh (penghafal Alqur’an) yang
tewasPeristiwa tersebut yang mendasari adanya pengumpulan
ayat-ayat Al-Qur’an yang di pelopori oleh Umar bin Khattab, dan di setujui oleh
khalifah Abu Bakar, dan dalam hal ini zaid bin tsabitlah yang di utus oleh
khalifah Abu Bakar untuk mengumpulkan semua tulisan ayat-ayat Al-Qur’an. Dengan
demikian khalifah Abu Bakar berjasa dalam menyelamatkan keaslian materi dasar
pendidikan islam.[2]
Khalifah mengirim tentaratentaranya untuk menaklukan Hirah ke Irak dan ke
Syiria, suatu negara di utara Arab yang dikuasai Romawi Timur (Bizantium) yang
ingin menghancurkan dan menguasai agama islam, selain itu karena umat islam
memandang Syiria sebagai bagian integral dari semenanjung Arab yang di diami
oleh suku bangsa Arab dengan menggunakan bahasa Arab bicaranya. Dengan demikian
untuk keamanan umat Islam (Arab) maupun untuk pertalian nasional dengan orang
Syiria adalah sangat penting bagi kaum muslimin (Arab).
Ketika pasukan Islam sedang mengancam Palestina, Irak, dan Kerajaan
Hirah, dan telah meraih kemenangan yang dapat memberikan kepada mereka beberapa
kemungkinan besar bagi keberhasilan selanjutnya, Khalifah Abu Bakar meninggal
dunia pada hari Senin, 23 Agustus 624 M setelah terbaring di tempat tidur
kurang lebih 15 hari, Ia berusia 63 tahun.
[3]
B.Umar Bin Khaththab (13-23 H/ 634-644 M)
Profil
Sayydina Umar Bin Khottob
Umar bin khahthab nama lengkapnya adalah umar
bin khaththab bin nufail keturunan Abdul Uzza Al-Quraisy dari suku adi; salah
satu suku yang terpandang mulia. Umar dilahirkan di Mekkah empat tahun sebelum perang
fijar.Silsilah Umar bersambung pada Rosulullah pada kakek ketujuh,sedangkan dri
pihak Umar beretamu Rosulullah pada kakek ke enam.Panggilan Kunyah Umar adalag
Abu Hafash. ia adalah seorang yang berbudi luhur, fasih, dan adil serta
pemberani.
Karakteristik Sayyidina Umar Bin Khottob
Umar Bin Khttob Ra adalah seorang yang berwatak tegas dalam hak.Sebelum
masuk islam,beliau dikenal sebagai orang quraisy yang paling berbahaya bagi
kaum muslimin.akan tetapi ketika sudah masuk islam,Suasana menjadi berubah
drastis dan beliau menjadi orang yang paling berani dan gigih dalam membela
agama.Beliau juga dikenal sebagai orang yang teguh dalam memegang prinsip,tegas
pada gubernurnya,perhatian kepada kaum muslimin,sangat adil,alim,wara dan
meninggalkan kemewahan.
Umar masuk Islam pada tahun kelima setelah kenabian,
dan menjadi salah satu sahabat terdekat Nabi SAW serta dijadikan sebagai tempat
rujukan oleh Nabi mengenai hal-hal yang penting. Ia dapat memecahkan masalah
yang rumit tentang siapa yang berhak mengganti Rasulullah dalam memimpin uat
setelah wafatnya Rasulullah sehingga ia mendapat penghormatan yang tinggi dan
dimintai nasihatnya serta menjadi tangan kanan khalifah yang baru itu.[4]
Sayyidina
Umar Bin KHottob Di Baiat Menjadi Kholifah
Terpilihnya umar sebagai khalifah, berbeda dengan
pendahulunya, Abu Bakar. Ia mendapatkan mandat kepercayaan sebagai khalifah
kedua tidak melalui pemilihan dalam suatu forum musyawarah yang terbuka, tetapi
melalui penunjukan atau wasiat oleh pendahulunya. Abu bakar sebelum meninggal
pada tahun 634 m/ 13 h telah menunjuk umar sebagai penggantinya. Setelah Abu
Bkar meninggal dunia, umar bin khathab ternyata dikukuhkan sebagai khalifah
kedua pada hari selasa tanggal 22 Jumadil Akhir 13 H/ 634 M dalam suatu bai’at
umum secara sepakat dan terbuka di Masjid Nabawi.[5]
Kebijakan Umar Ibn al-Khathab
Dalam rangka menjalankan pemerintahannya Umar ibn
al-Khathab melakukan beberapa hal yang dipandang penting. Kebijakan ini perlu
dilakukan dalam upaya melanjutkan pemerintahan Islam yang sudah kondusif pasca
meninggalnya Abu bakar. Mereka semua memiliki kepentingan bersama dan juga hak
yang sama untuk mendapatkan perolehan-perolehan pemerintah madinah.
Selain
Umar ibn al-Khathab melakukan konsolidasi internal, dia juga melakukan upaya
untuk mengakomodasi potensi dan bakat aministratur pemerintah.[6]
A.Peluasan wilayah
Di zaman khalifah Umar ibn al-Khathab, perluasan
wilayah banyak dilakukan. Perluasan wilayah itu diawali dengan penaklukan kota
Damaskus di Suriah pada tahun 635 M/ 13 H dibawah pimpinan panglima Abu Ubaidah
bin Jarah. Kemudian seluruh wilayah Suriah dapat dikuasai setelah kekuasaan
Bizantium menyerah akibat kekalahan dalam eprtemuran Yarmuk pada tahun 637 M/
16 H. selanjutnya ekspansi diteruskan ke mesir di bawah pimpinan Amr bin Ash
dan Mesir pun dikuasai pada tahun 640 M/ 19 H.
kesuksesan demi kesuksesan dicapai oleh pasuka Islam dalam perluasan
wilayah.Suriah, Mesir,.[7]
B.Administrasi pemearintahan
Umat Islam di zaman Umar ibn al-Khathab mengalami
kemajuan di bidang tata administrasi pemerintahan, juga dirumuskan sejumlah
kebijakan dan menerbitkan peraturan-peraturan baru. Pada masanya pula
diterbitkan gaji, diaturnya administrasi pajak tanah,
didirikanpengadilan-pengadilan, dan ia juga memisahkan bidang yudikatif dan
eksekutif. Pada masa ini beberapa departemen pemerintah negara yang pentng
telah terbentuk seperti majlis permusyawaratan yang beranggotakan
sahabat-sahabat dari golongan Muhajirin dan Anshor.
Penguatan wilayah keuangan juga dilakukan dengan
dibangunnya lembaga baitul mal, menempa mata uang, mengadakan Hisbah, yaitu
pengontrolan terhadap pasar, timbangan dan takaran, juga pengaturan
administratif lain berupa pengaturan perjalanan pos, dan menetapkan tahun
Hijriyah, serta penjagaan terhadap tata tertib dan susila, dan pengawasan
terhadap kebersihan.Hal lain yang juga tidak kalah penting yang menjadi perhatian
Umar adalah kepentingan pertahanan keamanan dan mendirikan pos-pos militer di tempat-tempat strategis.[8]
Peristiwa Wafatnya sayyidina Umar
Khalifah
Umar memerintah selama 10 tahun 6 bulan (13-23 H/ 634-644 M). masa jabatannya
berakhir dengan kematian yang tragis yaitu seorang budak bangsa Persia bernama
Feroz atau yang dikenal dengan Abu Lu’luah secara tiba-tiba menyerang dari
belakang, ketika Umar hendak berjamaah sholat Subuh di Masjid Nabawi. Umar meningga pada tanggal 25 Dzulhijjah 23 H. Dalam
kepemimpinannya yang terakhir beliau menunjuk 6 sahabat untuk dicalonkan
sebagai pengganti. Mereka adalah Utsman ibn Affan, Ali ibn Abi Thalib, Zubair
ibn al-Awwan, Sa’ad ibn Abi Waqash, Abdurrohman ibn Auf, Thalhah ibn
Ubaidillah.[9]
C.UTSMAN BIN AFFAN (23-36 H / 644-656 M)
Profil Sayyaidina Ustman
Khalifah
ketiga adalah Utsman bin Affan. Nama lengkapnya adalah Utsman bin Affan bin
Abil Ash bin Umayyah Bin Abdul Syam Bin Abdul manaf Bin Qushay Al Amawi dari
suku Quraisy. Beliau dilahirkan enam tahun stelah tahun gajah.Ibunya bernama
Arwa Binti Kuraiz Bin Rabiah Bin Habib Bin Abdul Syams.Sedangkan ennek dari
ibunya bernama Al Baidha’ Binti Abdul Mutholib,Bibi Rpsulullah yakni saudara
kandung Abdullah.Beliau memeluk Islam karena ajakan Abu Bakar, dan menjadi
salah seorang sahabat dekat Nabi.
Ia
sangat kaya tetapi berlaku sederhana, dan sebagian besar kekayaannya digunakan
untuk kepentingan Islam. Ia mendapat julukan zun nurain, artinya yang
memiliki dua cahaya, karena menikahi dua putri Nabi secara berurutan setelah
yang satu meninggal.Yakni beliau dinikahkan pada Roqoyyah dan Ummu Kultsum.
Karakteristik Sayyidina Ustman Bin Affan
Ia
juga merasakan penderitaan yang disebabkan oleh tekanan kaum Quraisy terhadap
muslimin di Mekah, dan ikut hijrah ke Abesinia beserta istrinya. Beliau dikenal
kedermawan,takwa dan wara’.Utsman menyumbang 950 ekor unta dan 50 bagal serta
1000 dirham dalam ekspedisi untuk melawan Bizantium di perbatasan Palestina. Ia
juga mebeli mata air orang-orang Romawi yang terkenal dengan harga 20.000
dirham untuk selanjutnya diwakafkan bagi kepentingan umat Islam, dan pernah
meriwayatkan hadis kurang lebih 150 hadis. Seperti halnya Umar, Utsman diangkat
menjadi khalifah melalui proses pemilihan. Bedanya, Umar dipilih atas
penunjukan langsung sedangkan Utsman diangkat atas penunjukan tidak langsung,
yaitu melewati badan Syura yang dibentuk oleh Umar menjelang wafatnya.
Sayyidina Ustman Di Baiat Menjadi Kholifah & Kebijakan-kebijakan
Ustman Bin Affan
Pada
masa-masa awal pemerintahannya, Utsman melanjutkan sukses para pendahulunya,
terutama dalam perluasan wilayah kekuasaan Islam. Daerah-daerah strategis yang
sudah dikuasai Islam seperti Mesir dan Irak terus dilindungi dan dikembangkan
dengan melakukan serangkaian ekspedisi militer yang terencanakan secara cermat
dan simultan di semua front. Di Mesir pasukan muslim diinstrusikan untuk
memasuki Afrika Utara. Salah satu pertempuran penting disini ialah “Zatis
Sawari” (Peperangan Tiang Kapal) yang terjadi di Laut Tengah dekat kota
Iskandariyah, antara tentara Romawi di bawah pimpinan Kaisar Constantin dengan
Laskar Muslim Pimpinan Abdullah bin Abi Sarah. Dinamakan perang kapal karena
banyaknya kapal-kapal perang yang digunakan dalam peperangan tersebut.
Disebutkan terdapat 1000 buah kapal, dan 200 buah kapal milik kaum muslim
sedangkan sisanya milik bangsa Romawi. Pasukan Islam berhasil mengusir pasukan
lawan.
Karya
monumental Utsman lain yang dipersembahkan kepada umat Islam ialah penyusunan
kitab suci Alquran. Penyusunan Alquran dimaksudkan untuk mengakhiri
perbedaan-perbedaan serius dalam bacaan Alquran.disebutkan bahwa selama
pengiriman ekspedisi militer ke Armenia dan Azerbaijan, perselisihan tentang
bacaan Alquran muncul di kalangan tentara muslim, di mana sebagiannya direkrut
dari Suriah dan sebagian lagi dari Irak. Ketua dewan penyusunan Alquran, yaitu
Zaid bin Tsabit, sedangkan yang mengumpulkan tulisan-tulisan Alquran antara
lain adalah dari Hafsah, salah seorang istri Nabi. Kemudian dewan itu membuat
beberapa salinan naskah Alquran untuk dikirimkan ke berbagai wilayah
kegubernuran sebagai pedoman yang benar untuk masa selanjutnya.
Ketika
Utsman mengangkat Marwan bin Hakam, sepupu khalifah yang dituduh sebagai orang
yang mementingkan diri sendiri dan suka intrik menjadi sekretaris utamanya,
segera timbul mosi tidak percaya dari rakyat. Begitu pula penempatan Muawiyah,
Walid bin Uqbah dan Abdullah bin Sa’ad masing-masing sebagai gubernur Suriah,
Irak dan Mesir, sangat tidak disukai oleh umum. Ditambah lagi tuduhan-tuduhan
keras bahwa kerabat khalifah memperoleh harta pribadi dengan mengorbankan
kekayaan umum dan tanah negara. Hakam, ayah Marwan mendapatkan tanah Fadah,
Marwan sendiri menyalahgunakan harta baitul mal, Muawiyah mengambil alih tanah
negara Suriah dan khalifah mengizinkan Abdullah untuk mengambil seperlima dari
harta rampasan perang Tripoli untuk
dirinya dan lain-lain.Dengan kata lain, mereka mendakwa Utsman secara
tidak benar telah menggunakan kekuasaan keagamaan yang dimilikinya.[10]
Terhadap
berbagai kecaman tersebut, khalifah telah berupaya untuk membela diri dan
melakukan tindakan politis sebatas kemampuanSelain karena harta yang ia miliki
digunakan untuk membantu sanak familinya, juga karena seluruh waktunya
dihabiskan untuk mengurusi permasalahan kaum muslimin, sehingga tidak ada lagi
kesempatan mengumpulkan harta seperti di masa sebelum beliau menjadi khalifah.
Ali Bin Abi Tholib (35 – 40H/656-661 M)
Profil Sayyaidina Ali
Ali Bin Abu tholib merupakan
kholifah yang keempat.Beliau merupakan sepupu nabi Muhammad SAW.Ayahnya bernama
Abu tholib bin Abdul Mutholib bin Hasyim Bin Abdul Manaf Bin Luay Bin Kilab Al
Quraisyi dan ibunya bernama fatimah binti As’ad bin Hasyim bin Abdul manaf.Beliau
dilahirkan dikota Makkah hari jumat 13 rajab tahun 570M atau 32 setelah
kelahiran Nabi Muhammad SAW.Abu Tholib(ayah Ali) merupakan orang yang dikaruni
oleh banyak anak.Sehingga nabi pun simpati untuk meringankan bebannya yakni
dengan mengambil Ali untuk didik.Beliau didik langsung nabi Muhammad Sehingga
tumbuh menjadi remaja yang pemberani,berbudi luhur,berjiwa luhur dan
tangguh.Akhirnya Rosulullah pun menikahkan putrinya yakni fatimah dan dikarunia
oleh dua putra yakni Hasan Dan Husen.Beliau dikenal degan panggilan Abu
Turob(bapaknya Tanah.
Beliau termasuk sahabat Assabiqunal Awwalun dan masuk islam disaat
ikut hijrah bersama nabi Muhammad SAW.Ia masuk islam sebelum genap usia tiga
belas tahun.Ia merupakan salah satu sahabat yang turut serta bersama Rosulullah
disaat senang dan susah seperti dalam peperangan kecuali peraang Tabuk.Beliau
juga banyak meriwayatkan Hadits dari nabi..
Peran Sayyidina Ali dizaman Rosulullah.
ü Sebagai penyelesai masalah-masalah yang berkaitan dengan amanat
nabi
Ø Posisi Ali dsisi Nabi sebagaimana posisi Harun dengan Nabi Musa as
dalam hadits:
“Dari Saad Bin Abi Waqqash berkata,Rosulullah bersabda”Posisi
Engkau disisiku sperti posisi Harun diposisi Musa kecuali tidak ada nabi
Setelahku”(Muttafaqun Alaih)[11].
Karakteristik Sayyidina Ali Bin Abi Tholib
Ali bin Abi Tholib merupakan orang yang berhias budi pekerti yang
terpuji.Beliau tumbuh ditengah kehidupan Rosulullah sehingga terbentuk
kepribadian yang sangat etis dan berakhlak mulia.Ia tulus dalam membela agama
islam dan dikenal sebagai ksatria pahlawan gagah berani.Sehingga Rosulullah
menempatkan beliau diposisi tinggi(diberi amanat banyak untuk mengurusi kaum
muslimin dan terselesaikan dengan baik) dan selalu diperhatikan Rosulullah.Karakter
ini merupakan karakter bukan orang munafik sebgaiamana hadits nabi”tanda-tanda
ornag munafik ada tiga:Jika berkata dusta,Jika berjanji dia mengingkari &
jika dipercaya khianat “(Hr.Muttafaqun alaih)
Beliau dikenal sebagai orang yang pemalu,menepati janji,menghormati
janji dan sangta berhati-hati serta memperhatikan harta kaum
muslimin.Sebagaimana diriwayatkan oleh At Thabari”pada suatu hari ia masuk dan
melihat saudari putrinya memakai mutiara
yang bersal dari baitul mal maka yyida Ali bertanya”darimna kau mendapatkan
mutiara ini?Demi Allah! Akan aku potong tangannya.Sunggauh tegas dalam
menegakkan keadilan walaupun itu kerabatnya.
Dalam Buku Al Fakhri diterangkan bahwa Aqil Bin Abu Tholib (saudara
kandung Ali Bin Abi Tholib) meminta sesuatu dari baitul mal yang bukan haknya.Maka
Ali seraya menolaknya dan berkata”Wahai saudaraku engkau tak mempunyai hak atas
harta ini,melainkan bersabarlah apa yang aku berikan padamu.Niscaya aku akan
memberi apa yang kamu inginkan”.Bahkan beliau terhadapnya putra Hsan Husen
tidak pernah memberikan sesuatu melebihi haknya.Kutipan memberikan pelajaran
betapa pentingnya hidup beristiqomah dan fadhilah tidak bermegah-megahan[12]..
Sayyidina Ali Di Baiat Menjadi Kholifah
Pemilihan Ali sebagai kholifah yang terpilih dengan prosedur yang
berbeda dengan kholifah yang lain.ketika zaman Abu Bakar dipilih berdasarkan
persetujuan dari sahabat di madinah walaupun ada sedikit perbedaan.Pada zaman
Umar bin Khotton tidak terdapat perbedaan karena sebelumnya Sayyidina umarv
telah diangkat menjadi kholifah(atas saran Abu bakar).Pada zaman Sayyidina
Utsman bin Affan terplih berdasarkan undang-undang musyawarah yang digariskan
Umar bin khottab.Pada zaman Ali bin Abi Tholib ,terdapat sedikit keributan
yakni adanya pemberontakan yang dipimpin oleh Ibnu Saba untuk mengangkat
Ali.walaupun akhirnya disepakati oleh kaaum muhajirin dan kaum anshor[13].
Beliau dibaiiat menjadi kholifah dan langsung bergerak aktif yakni
menggeser para gubernur yang diangkat oleh ustman bin affan dan mengambil alih tanah-tanah yang diberikan
oelh Yutsman Bin Affan kepada para kerabatnya untuk dijadikan baitul mal.Oleh
sebab itu,timbul pemberontakan yang dilpimpin oleh Muawwiyah bin Abu
sufyan.Perang terjadi pada tahun 37H.
Dalam masa awal pemerintahan,kelompok islam terpecah menjadi
tiga yaitu:
ü Kelompok Muawwiyah menuntut bela atas wafatnya Khalifah Utsman Bin
Affan dan Kholifah Ali harus ikut bertanggungjawab..Disaat peperangan dan
Muawwiyah diambang kekalahan.Amr bin Ash pembantu utama Muawwiyah
memerintahakan kepada pasukannya untuk mengangkat Alquran diujung tombak yang
berarti tanda kedaimaian menurut Kitabullah. Inilah penyebab terpecahnya
golongan Ali menjadi dua yakni:
·
Syiah
·
Khawarij
Golongan menganggap Ali kurang handal dalam mengambil keputusan[14].
ü Kelompok Aisyah,zubair dan tholhah menyetakan tidak setuju atas
tuntutan muawwiyah dan atas pengangkatan kholifah Ali.Karena Zubair anak angkat
Aisyah ingin menduduki jabatan kholifah.
ü Kelompok Pendukung Khalifah Ali.
Ketiga kelompok tersebut memiliki pengikut yang kuat dan
setia,Ditambahkan masuknya islam orang yahudi (Abdullah Bin Saba’) yang
berpura-pura yang bermaksud untuk mengadu domba.Siasat Abdullah Saba’ pun
berhasil dengan munculnya beberapa peperangan
Peristiwa Wafatnya sayyidina Ali
Peristiwa terbunhnya sayyidina Ali merupakan tindakan kriminal yang
direncanakan oleh tiga orang dari kaum
khawarij.Mereka sepakat akan membunuh Ali,Muawwiyah dan amr bin Ash.Disaat hari
yang sama yakni bertepatan ketika Sayyidina Ali ingin menyerang muawwiyah
dengan pasukan empat puluh ribu tentara.Sebelum terjad perang,beliau dibunuh
oleh Abdurrahman Ibnu Muljam pada saat mengimami shalat subuh di majsid
Kuffah.Bertepatan pada tanggal 21 Ramadhan 40H.Ketika berusia 63 tahun.Beliau
dikuburkan di Najaf secara rahasia.Bahkan riwayat lain menyatakan kuburan
ditempat lain.
A.Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa suatu negara atau bangsa tanpa adanya seorang pemimpin tak
akan sejahtera bahkan hancur dan penuh kekacauan.Tetapi setiap pemimpin
memiliki karakter,cara,strategi yang berbeda-beda untuk mengatur negara.Yang
terpenting adalah pemimpin ersebut dapatv bersifat adil,dan bijaksana.Karena
negara akan maju,makmur dan sejahtera jika pemimpinnya adil.
Setiap generasi pemimpinpasti memiliki halangan,rintangan.Oleh sebab
itu,diperlukan pemimpin yang adil,peka terhadap masalah.Karena didalam
kehidupan pasti memiliki masalah.Hidup itu mencari dan menyelesaikan masalah.
B.Saran
Dengan mengetahui
berbagai karakters,cara,strategi pemimpin dalam mengatur negara.Diharapakan
para pembaca dapat mneledani sifat dan sikap pemimpin yang baik.Serta agar
tidak terulang peristiwa yang dahulu.Karena manfaat mempelajari sejarah yakni
meneledani,meniru,hal yang baik dan menghindar dari peristiwa yang dulu pernah
terjdi agar tak menjdai kesalahan yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
ü
Amin ,Samsul Munir,. 2010.Sejarah Peradaban Islam,.Jakarta: Amzah
ü Fu’adi ,Imam, 2011.Sejarah Peradaban Islam.Yogyakarta: Sukses Offset
ü Syukur ,Fatah, 2012. Sejarah Peradaban Islam .Semarang: Pustaka
Rizki Putra
ü Mas’ud ,Abdurrahman, Sejarah Peadaban Islam.Bandung
ü Yatim, ,Badri . 1997.Sejarah dan kebudayaan Islam.Jakarta:
Rdaaya Grafindo Pers
ü Hasan ,Hasan Ibrohim, 2001Sejarah dan kebudayaan Islam.Jakarta:
Kalam Mulia
ü Zuhairiini. 1986.Sejarah dan kebudayaan Islam. Jakarta.
BIODATA PENULIS
Nama :Muhammad ulul Albab
TTL :Pekalongan
23 Juni 996
Alamat :Tangkil
Tengah Kedungwuni pekalongan
Riwayat pendidikan :RA Tangkil Tengah
MI
Walisongo Tangkil Tengah
Mts.S.Wonoyoso
MAS
Simbang Kulon
Nama :Afyfah Nur
Akmad
TTL :Tegal,
31 Maret 1996
Alamat :Dukuhwaru,
Tegal
Riwayat
Pendidikan : SDN VI Bintara Jaya
Bekasi Barat
MTs
Al-Hikmah 2 Benda
SMA
N 1 Dukuhwaru
Nama :
Risqi Ginanjar
TTL :
Batang, 22 mei 1993
Alamat :
Jl. Tentara Pelajar Kalisalak, batang
Riwayat Pendidikan : SDN Kalisalak Batang
SMP Islam YPI Buaran, Pekalongan
MAS Simbang Kulon, Pekalongan
Nama :Khoerul
Mar’ah
TTL :12
Juni1994
Alamat :RanduDongkal,Pemalang
Riwayat Pendidikan :SDN
02 Kalitorong
SMPN
02 Randudongkal
MA
Nururl Huda Mereng WarungPring
[1]
. Samsul Munir
Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: AMZAH, 2010) hlm 93-96
[2].
Zuhairini, Sejarah
Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), hlm. 71
[3]
.Opcit, Samsul
Munir Amin, hlm: 98
[10]
H.Abdurrahman Mas’ud, Sejarah Peadaban Islam, hlm.105
[11]Badri Yatim, Sejarah
dan kebudayaan Islam, (Jakarta: Rdaaya Grafindo Pers,1997), Hlm. 245
[12]
Ibid,Hlm507
[13]Hasan Ibrohim
Hasan, Sejarah dan kebudayaan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,2001), Hlm. 505
[14]Dra.Zuhairiini,
Sejarah dan kebudayaan Islam, (Jakarta:,1986), Hlm. 6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar