MEDIA DALAM STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN
TARBIYAH
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Media dalam Strategi Belajar Mengajar”. Shalawat serta salam semoga
senantiasa kita curahkan kepada Baginda Nabi Muhammad Saw. beserta keluarga dan
sahabat beliau.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Muhammad Hufron, M.S.I yang
senantiasa membimbing kami dalam mata kuliah Strategi Belajar Mengajar, dan tak
lupa kepada teman-teman kami di Program Studi Pendidikan Agama Islam IAIN
Pekalongan, khususnya teman-teman mata kuliah Strategi Belajar Mengajar kelas
G.
Makalah ini menjelaskan tentang Media
dalam Strategi Belajar Mengajar, yang pembahasannya meliputi: hakikat media dalam proses belajar
mengajar dan macam-macam media dalam belajar mengajar. Makalah ini disajikan
dalam mata kuliah Strategi Belajar MengajarIAIN Pekalongan.
Dan kepada para pembaca, penulis
membuka kritik dan saran baik dari segi penulisan maupun isinya untuk
penyempurnaan penulisan berikutnya.Akhirnya, semoga makalah yang sederhana ini
dapat menambah wawasan keilmuan kita.
Pekalongan,
20 September 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................ i
Kata Pengantar ........................................................................................... ii
Daftar isi ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang
Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................ 1
C. Metode Pemecahan Masalah............................................................... 1
D. Sistematika Penulisan Makalah .......................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A.
Hakikat Media dalam Proses
Belajar Mengajar.................................. 3
B.
Kedudukan dan Manfaat Media
Pengajaran ....................................... 4
C. Ciri-ciri Media Pengajaran ................................................................. 7
D. Prinsip Pemanfaatan Media Pembelajaran ......................................... 8
E. Berbagai Media dalam Belajar Mengajar ........................................... 10
F. Aplikasi ............................................................................................... 12
BAB III
PENUTUP...................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Semakin
majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi dan
komunikasi menuntut perlunya perubahan paradigma tentang mengajar. Mengajar bukan hanya dipandang
sebagai proses menanamkan atau menyampaikan materi ilmu pengetahuan saja, namun
mengajar harus dipandang sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa dalam
memanfaatkan segala fasilitas dan sumber daya yang ada agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai.
Dengan
demikian, maka seorang guru dituntut untuk lebih mengasah dan mengeksplorasi
kemampuan dirinya dalam mendidik dan mencerdaskan anak bangsa. Sehingga
diharapkan dengan adanya perubahan kemajuan zaman dalam bidang IPTEK (Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi), akan menunjang juga kemajuan dan perubahan ke segi
positif dalam dunia pendidikan.
Oleh
karena itu, maka pada makalah ini akan dibahas mengenai media dalam strategi
belajar mengajar. Dengan adanya makalah ini, diharapkan seorang guru mampu
menciptakan dan menggunakan media
pendidikan yang baik, agar pembelajaran yang dilakukan tidak monoton, dan
peserta didik memperoleh pengetahuan serta pengalaman yang lebih maksimal.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, kami merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apahakikat media dalam proses belajar mengajar?
2. Apa saja macam-macam media dalam belajar mengajar?
C.
Metode Pemecahan
Masalah
Dalam makalah ini, metode yang
digunakan adalah dengan melakukan studi pustaka dan pengkajian terhadap
buku-buku yang sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas. Metode ini dibagi
menjadi 2 macam:
1. Tahap Pengumpulan Data
Pada tahap ini penulis
mengumpulkan data dari beberapa buku yang berhubungan dengan tema yang menjadi
pokok permasalahan dalam makalah ini.
2. Tahap Diskusi Analisa
Setelah semua data terkumpul, penulis
mendiskusikan dan menganalisa data yang sesuai dengan pokok permasalahan yang
akan dibahas.
D.
Sistematika
Penulisan Makalah
Makalah ini ditulis menjadi tiga
bagian meliputi :
Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penulisan makalah, metode pemecahan masalah, dan
sistematika penulisan makalah;
Bab II, pembahasan yang merupakan kajian inti dari
permasalahan yang akan dibahas;
Bab III, penutup yang merupakan simpulan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Media dalam Proses Belajar Mengajar
1.
Pengertian Media
Media berasal dari bahasa Latin dan
merupkan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara atau
pengantar”.Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar
atau penyalur pesan.[1]
Menurut
Association for Education and Communication Technology (AECH), media
ialah segala bentuk yang diprogramkan untuk suatu proses penyaluran informasi.
Sedangkan menurut Education Association, media merupakan benda yang
dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakanbeserta instrumen
yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat
mempengaruhi terjadinya proses belajar mengajar.[2]
Rossi
dan Bridle mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan
yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran
, majalah, dan sebagainya.[3]
Gagne menyatakan bahwa media adalah
berbagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs berpendapat
bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar.[4]
2.
Media dalam Proses Belajar Mengajar
Dalam proses belajar mengajar
kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan
tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan
media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak
didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang
kurang mampu guru ucapkan melalui kata kata atau kalimat tertentu. Bahkan
keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media.Dengan demikian
anak didik lebuh mudah mencerna bahan dari pada tanpa bantuan media.
Namun perlu diingat, bahwa peranan
media tidak akan terlihat bila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran yang
telah dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal
acuan untuk menggunakan media.[5]
Guru
yang efektif dalam menggunakan media dapat meningkatkan minat siswa dalam
proses belajar mengajar dan siswa akan lebih cepat dan mudah memahami dan
mengerti terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru.[6]
B.
Kedudukan dan
Manfaat Media Pengajaran
Kedudukan media
pengajaran menurut Nana Sudjana dan A. Rifai sebagaimana dikutip oleh Zaenal
Mustakim dalam bukunya berjudul Strategi dan Metode Pembelajaran diantaranya
ialah:
1.
Alat untuk
memperjelas bahan pengajaran pada saat guru menyampaikan pelajaran. Dalam hal
ini media digunakan sebagai variasi penjelasan verbal mengenai bahan
pengajaran.
2.
Alat untuk
mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan
oleh para siswa dalam proses belajarnya. Paling tidak guru dapat menempatkan
media sebagai sumber pertanyaan atau stimulasi belajar siswa.
3.
Sumber belajar
bagi siswa, artinya media tersebut berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari
para siswa baik individual maupun kelompok.[7]
Dalam artikel dijelaskan
bahwa kedudukan media pengajaran adalah:
1.
Media sebagai
alat bantu
Sebagai alat
bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan
pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar
dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang
waktu yang cukup lama. Itu berarrti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan
media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa
bantuan media.[8]
2.
Media sebagai
sumber belajar
Sumber belajar
menurut Udin Saripudin dan Winataputra sebagaimana yang dikutip oleh Zaenal
Mustakim dalam bukunya berjudul Strategi dan Metode Pembelajaran ada
lima kategori sumber-sumber belajar:
a.
Manusia;
b.
Buku/Perpustakaan;
c.
Media Masa;
d.
Alam Lingkungan;
e.
Media
Pendidikan.
Media pendidikan
sebagai salah satu sumber ikut membantu guru memperkaya wawasan anak didik
serta diakui sebagai alat bantu auditif, visual dan audio visual. Penggunaan
ketiga sumber belajar ini tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan
perumusan tujuan instruksional dan kompetensi itu sendiri.
Secara umum
manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan
siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Sedangkan
secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:
1.
Penyampaian
materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan
media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan
dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun
berada.
2.
Proses
pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat
menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara
alami maupun manipulasi, sehinggasuasana belajar menjadi lebih hidup.
3.
Proses
pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media
akan terjadi komunikasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru
cenderung bicara satu arah.
4.
Efisiensi dalam
waktu dan tenaga
Dengan media
tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan
tenaga seminimal mungkin.
5.
Meningkatkan
kualitas hasil belajar siswa
Media
pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mendalam dan
utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang
memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh,
merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
6.
Media
memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
Media
pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan
kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung
pada seorang guru.[9]
7.
Media dapat
menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
Proses
pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai
ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
8. Mengubah peran
guru kearah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media
sehingga banyak memiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek lain.
Sedangkan menurut Wina Sanjaya dalam
bukunya yang berjudul Media Komunikasi Pembelajaran disebutkan bahwa
manfaat media yaitu:
1. Menangkap suatu objek
atau peristiwa-peristiwa tertentu.
Peristiwa-peristiwa penting atau
objek yang langka dapat diabadikan dengan foto, film atau direkam melalui video
atau audio, kemudian peristiwa itu dapat disimpan dan dapat digunakan manakala
diperlukan.
2. Memanipulasi
keadaan, peristiwa atau objek tertentu.
Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi
kongkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme. Misalnya
untuk menyampaikan bahan pelajaran tentang sistem peredaran darah pada manusia
dapat disajikan melalui film.
3. Menambah gairah
dan motivasi belajar siswa.
Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa
sehingga perhatian peserta didik
terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat. Misalnya sebelum
menjelaskan materi pelajaran tentang polusi, untuk daoat menarik perhatian peserta didik terhadap topik tersebut, maka
guru memutar film terlebih dahulu tentang banjir atau tentang kotoran limbah
industri dan lain sebagainya.[10]
C. Ciri-ciri Media Pengajaran
Media pendidikan yang layak digunakan dalam pembelajaran adalah
sebagai berikut:
1. Fikastif (fixative property)
Berarti media harus memiliki kemampuan untuk
merekam, menyimpan, dan merekonstruksi objek atau kejadian. Misalnya,video
tape, foto, audio tape, disket, CD, film, suatu waktu dapat dilihat kembali
tanpa mengenal waktu.
2. Manipulatif (manipulative property)
Berarti media harus memiliki kemampuan dalam
memanipulasi objek atau kejadian. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari
dapat disajikan kepada siswa hanya dalam waktu beberapa menit dengan
pengambilan gambar atau rekaman fotografi.Selain dapat dipercepat dan
diperlambat.
3. Distributif (distributive property)
Berarti media harus memiliki kemampuan untuk
diproduksi dalam jumlah besar dan disebarluaskan.[11]
D. Prinsip Pemanfaatan
Media Pembelajaran
Media pengajaran digunakan dalam rangka upaya
peningkatan atau mempetinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar. Oleh karena
itu harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaannya yang antara lain:
1. Penggunaan media
pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan
hanya sebagai alat bantu yang berfungsi untuk tambahan yang digunakan bila
dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu dibutuhkan.
2. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber
belajar yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam
proses belajar mengajar.
3. Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari
suatu media pengajaran yang digunakan.
4. Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya
pemanfaatan suatu media pengajaran.
5. Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara
sistematis bukan sembarang menggunakannya.
6. Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari
satu macam media, maka guru dapat memanfaatkan multy media yang
menguntungkan dan memperlancar proses belajar mengajar dan juga dapat
merangsang siswa dalam belajar.
Sedangkan syarat
yang harus dipenuhi dalam pemanfaatan media pengajaran dalam PBM (Proses
Belajar Mengajar), yakni:
1.
Media pengajaran
yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan;
2.
Media pengajaran
tersebut merupakan media yang dapat dilihat atau didengar;
3.
Media pengajaran
yang digunakan dapat merespon siswa belajar;
4.
Media pengajaran
juga harus sesuai dengan kondisi individu siswa;
5.
Media pengajaran
tersebut merupakan perantara (medium) dalam proses pembelajaran siswa.
Penggunaan media
pengajaran seharusnya
mempertimbangkan beberapa hal berikut ini:
1.
Guru harus
berusaha dapat memperagakan atau merupakan model dari suatu pesan (isi
pelajaran) disampaikan;
2.
Jika objek yang
akan dipergunakan tidak mungkin dibawa ke dalam kelas, maka kelaslah yang
diajak ke lokasi objek tersebut;
3.
Jika kelas tidak
memungkinkan dibawa ke lokasi objek tersebut, usahakan model atau tiruannya;
4.
Bilamana model
atau maker juga tidak didapatkan, usahakan gambar atau foto-foto dari
objek yang berkenaan dengan materi (pesan) pelajaran tersebut;
5.
Jika gambar atau
foto juga tidak didapatkan, maka guru berusaha membuat sendiri media sederhana
yang dapat menarik perhatian belajar siswa;[12]
6.
Bilamana media
sederhana tidak dapat dibuat oleh guru, gunakan papan tulis untuk mengilustrasikan
objek atau pesan tersebut melalui gambar sederhana dengan garis lingkaran.[13]
E.
Berbagai Media
dalam Belajar Mengajar
Klasifikasi
media pengajaran dapat dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dari bahannya serta dari bahan pembuatannya.
1.
Dilihat dari
jenisnya, media dibagi menjadi:
a. Media Auditif
Media auditif adalah media yang hanya
mengandalkan kemampuan suara saja.Seperti radio, kaset, recorder, piringan
hitam.
b. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya
menghandalkan indra penglihatan.Contohnya seperti film rangkai, film bingkai
foto, gambar atau lukisan, cetakan, film bisu dan film kartun.
c. Media
Audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur
unsur suara dan unsur gambar.Jenis
media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media
pertama dan yang kedua. Media dibagi kedalam:
1) Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan
suara dan gambar seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai
suara dan cetak suara.
2) Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat
menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video
casette.
3) Audiovisual murni, yaitu baik unsur suara
maupun unsur gambar berasal dari satu sumber seperti: film video-casette.
4) Audiovisual tidak murni, yaitu yang unsur suara
dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda. Misalnya, film bingkai
suara yang unsur gambarnya bersumber dari tape recorder. Contohnya adalah
seperti film strim suara dan cetak suara.[14]
2. Dilihat dari
daya liputnya, media dibagi menjadi:
a. Media dengan
daya liput luas dan serentak
Penggunaan media ini tidak terbatas
oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak
dalam waktu yang sama.
b. Media dengan
daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat
Media ini dalam menggunakannya
membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slide, film
rangkai, yang harys menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.
c. Media untuk
pengajaran individual
Media ini penggunaanya hanya untuk
seorang diri.Yang termasuk media ini dalah modul berprogram dan pengajaran
melalui komputer.
3. Dilihat dari
bahan pembuatannya,media dibagi menjadi:
a. Media Sederhana
Media ini bahan dasarnya mudah
diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaanya tidak
sulit.
b. Media Kompleks
Media ini adalah media yang bahan
alat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya dan
penggunaanya memerlukan ketermpilan yang memadai.[15]
Jenis
media secara umum yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran, antar lain:
a. Media grafis seperti gamabar, foto, grafik,
bagan, diagram, kartun, poster, dan komik.
b. Media tiga dimensi yaitu media dalam bentuk
model padat, model penampang, model susun, model kerja, dan diorama.
F.
Aplikasi
Berikut adalah penerapan media pembelajaran sesuai
mata pelajaran pendidikan agama Islam:
1. Media
pembelajaran Al-Quran dan Hadits
Media pembelajaran al-Qur’an dan
hadis dapat menggunakan media audio, yaitu misalnya dengan menggunakan media
tape recorder, peserta didik mendengarkan rekaman yang berisi ayat-ayat
al-Qur’an atau hadis-hadis Nabi, sehingga peserta didik dapat mengetahui,
menulis, dan melafalkan bacaan-bacaan yang didengarkannya.
2. Media
pembelajaran akhlak
a. Melalui bahan
bacaan atau bahan cetak
Melalui bahan ini peserta didik akan memperoleh
pengalaman dengan membaca. Yang termasuk media ini buku teks akhlak, buku teks
agama pelengkap, bahan bacaan umum seperti, majalah, koran dan sebagainya.
b. Melalui
alat-alat audio visual (AVA)
Melalui media ini peserta didik akan memperoleh
pengalaman secara langsung dan mendekati kenyataan, misalnya dengan alat dua
atau tiga dimensi, maupun dengan alat-alat teknologi modern seperti televisi,
internet, dan lain sebagainya.
c. Melalui
contoh-contoh kelakuan
Melalui profil pendidik yang baik, dalam menyampaikan
bahan pembelajaran diharapkan peserta didik bisa meniru tingkah laku pendidik,
misalnya mimik, berbagai gerakan badan dan anggota badan, dramatisasi, suara
dan perilaku sehari-hari.
d. Melalui media
masyarakat dan alam sekitar
Untuk memperoleh suatu pemahaman dan pengalaman yang
komprehensif, pendidik dapat membawa anak ke luar kelas untuk memperoleh
pengalaman langsung dan masyarakat maupun alam sekitar.[17]
3.Media pembelajaran Fiqh
Pembelajaran fiqih, media yang sering
digunakan adalah media bahan cetakan seperti buku bacaan, koran, majalah, dan
sebagainya. Kemudian media suara yang didengar, video dan lingkungan secara
langsung.
4. Media
pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Sebagai contoh, dalam menguraikan
peristiwa hijrah Nabi misalnya pendidik dapat menggunakan slide atau film yang
tersedia, memperdengarkan rekaman tentang drama yang sering diputar dari
pemancar radio pada hari-hari besar seperti Maulid, Hijrah Nabi ataupun Isra’ Mi’raj.[18]
BAB III
PENUTUP
Setiap media
pembelajaran memiliki karakteristik dan keampuhan masing-masing, maka guru harus
mampu menentukan media yang sesuai dengan kebutuhan pada saat melakukan
kegiatan belajar mengajar. Hal ini dimaksudkan agar jangan sampai penggunaan media menjadi
penghalang proses belajar mengajar yang dilakukan guru dalam kelas. Guru juga hendaknya dapat
menggunakan media yang lebih ekonomis dan efisien sehingga media tersebut dapat dimiliki dengan mudah oleh siswa misalnya ataupun sekolah.
Kesiapan guru dalam menguasai media yang digunakan adalah hal yang sangat
penting,karena media pembelajaranyang digunakan secara tepat dan sesuai sangat
mendukung untuk tercapainya pembelajaran siswa yang optimal sehingga tujuan
pendidikan dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Asnawir dan Basyiruddin Usman. 2002. Media
Pembelajaran. Jakarta:
Ciputat Pers.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2013. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Mustakim, Zaenal. 2015. Strategi dan
Metode Pembelajaran. Pekalongan: STAIN Pekalongan Press.
Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar dan Micro
Teaching.Ciputat: Quantum Teaching.
Sadiman, Arief S. 1996. Media Pendidikan: Pengertian,
Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Sundayana, Rostina. 2014. Media dan Alat Peraga dalam
Pembelajaran Matematika. Bandung: CV Alfabeta.
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori & Aplikasi. Yogyakarta:
AR-RUZZ MEDIA.
Suryani, Nunukdan Leo Agung S. 2012.Strategi Belajar
Mengajar. Yogyakarta: Ombak.
Thoha, Chabib dkk. 1999. Metodologi Pembelajaran Agama.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PROFIL PENULIS
Nama :
M. Hufron Al Afid
NIM :
2021114074
Tempat Tanggal Lahir : Pekalongan, 3 Desember
1995
Nama :
Malinda Risma Fitriani
NIM :
2021114075
Tempat Tanggal Lahir : Pekalongan, 10
Februari 1996
Nama :Titin Kurniati
NIM :
2021114119
Tempat Tanggal Lahir : Pekalongan, 18 April
1995
Nama :Titin Kurniati
NIM :
2021114120
Tempat Tanggal Lahir : Pekalongan, 9 Mei 1995
[1]Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain,
Strategi Belajar Mengajar(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2013),
hlm. 120.
[2]AhmadSabri,Strategi
Belajar Mengajar dan Micro Teaching (Ciputat: Quantum Teaching, 2005), hlm.
112.
[3]Rostina Sundayana,
Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika (Bandung: CV Alfabeta,
2014) hlm. 16.
[4]Arief S.
Sadiman, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya(Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada, 1996), hlm. 6.
[7]Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran(Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2015), hlm. 160-161.
[9]Zaenal Mustakim, op.
cit., hlm. 162-165.
[10]Wina Sanjaya,
Media Komunikasi Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2012), hlm. 70-71.
[11]JamilSuprihatiningrum, Strategi Pembelajaran: Teori & Aplikasi(Yogyakarta:
AR-RUZZ MEDIA, 2013) hlm. 320.
[12]Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media
Pembelajaran (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 19-20.
[13]Ibid.,hlm.
20.
[14]
Zaenal Mustakim, op. cit., hlm. 167-168.
[17]Chabib
Thoha, dkk, Metodologi Pembelajaran Agama (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
1999), hlm. 133-134.
[18]Ibid.,hlm.
222-223.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar