VISI MISI MANUSIA
“Dihiasi Kesenangan Duniawi” (QS. Ali Imran [3] ayat 14-15)
Nama :Sofa Sofiyah
NIM :(2021115045)
Kelas :
C
Fakultas :
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan :
Pendidikan Agama Islam
Fakultas
TarbiyahPendidikan Agama Islam (PAI)
Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan
2017
PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Segala puji bagi
Allah, Tuhan seru sekalian alam, yang telah menciptakan makhluk dijagat raya
ini dengan berbagai bentuk dan rupa. Sholawat bermutiarakan salam semoga selalu
tercurah kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad Rasulullah SAW, keluarga dan
sahabat serta umatnya hingga akhir zaman.
Bahwa manusia
adalah makhluk Allah yang diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna
dibandingkan dengan makhluk yang lain. Dalam surat At Tin ayat keempat
disebutkan bahwa “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
paling sempurna”. Termasuk sempurna kecerdasannya.
Oleh karena itu
manusia dapat memberdayakan kesempurnaannya itu dengan menggunakan akalnya
untuk menciptakan berbagai hasil karya untuk kepentingan manusia. Manusia
sebagai khalifatullah di bumi dituntut untuk mampu memenuhi kebutuhan dalam
kehidupannya baik kebutuhan jasmani maupun rokhani.
Dunia ini
hanyalah suatu permainan belaka yang hanya ada kesenangan sesaat saja, namun banyak
orang terlena dengan kesenangan duniawi dengan kegemerlapan dunia. Namun
sesungguhnya kesenangan yang abadi adalah akhirat, tempat yang abadi dan
kebahagiaan sesungguhnya, Ibaratlah bagi kaum yang beriman bahwasanya hati ini
jangan dilekatkan kepada harta-benda, sebab harta-benda hanyalah semata
perhiasan dunia. Dan jangan berjiwa kecil menghadapi segala kesulitan hidup.
Bukan agama mengutuk harta, tetapi memberi peringatan jangan sampai harta-benda
dan anak keturunan membelokkan haluan hidup dalam menuju Tuhan.
Ucapan terima
kasih penulis sampaikan kepada Allah SWT yang memberikan kesehatan sehingga
saya dapat membuat Makala ini dengan sehat jasmani maupun rohani, tak lupa beserta orang-orang yang saya sayangi, terutama kedua
orang tua saya Ibu Roniyah dan Bapak Abdullah penulis sampaikan salam
ta’dzimnya serta dorongan untuk selalu giat dan semangat untuk mencari ilmu.
Beserta saudara-saudara yang selalu memberikan semangat untuk mencari ilmu
dengan niat yang ikhlas, beserta teman-teman seperjuanganku. Penulis berdoa
semoga kelak menjadi manusia pembelajar yang menghargai ilmu pengetahuan.
Tugas Makala
Tafsir Tarbawi II yang berjudul “Dihiasi kesenangan Duniawi” yang penulis susun
bertujuan untuk menambah pengetahuan pembaca dan bisa menjadi landasan diskusi
yang menarik untuk teman-teman mahasiswa dan semoga bermanfaat bagi pembaca.
Akhirnya, hanya
kepada Allah SWT penulis berharap agar berkenan menjadikan Makala ini sebagai
amal baik yang akan menemani kelak dihari penimbangan. Makala ini masih jauh
dari kata kesempurnaan. Oleh karenanya, saran dan kritik membangun selalu
penulis harapkan dari pembaca. Semoga bermanfaat,Terima kasih.
Pekalongan,
19 Februari 2017
Penyusun
Sofa
Sofiyah
(2021115045)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Visi Misi manusia
untuk meraih masa depan adalah hal yang utama untuk meraihnya agar harapannya
terwujud, namun keinginan untuk mewujudkannya banyak rintangan yang dihadapi.
Namun tidak serta merta mengedepankan keinginan didunia saja, namun harus juga
mengedepankan Akhirat.
Dizaman yang modern ini
banyak orang terlena akan kesenangan duniawi dengan mengedepankan keinginannya
tanpa mengimbangi urusan diakhirat. Tujuan hidup adalah bagaimana kita
berproses dalam dunia untuk hasil final akhir adalah kematian. Keinginan
seseorang dalam mencari ilmu kejenjang perguruan tinggitujuan utamanya bukan
untuk mencari ilmu melainkan mencari ijasah untuk bekerja. Dengan adanya niat
dalam hati diiringi rasa ikhlas benar-benar ingin mencari ilmu maka
pekerjaanlah yang akan menghampiri kita.
Diera globalisasi dengan
adanya alat komunikasi yang serba canggih ini janganlah kita mudah diperbudak
dengan alat serba canggih. Namun kita juga harus mengedepankan urusan-urusan
agama juga dalam hidup didunia ini, karena banyak orang lalai akan
urusan-urusan agama. Karena nikmat yang tidak pernah habis adalah nikmat
akhirat.
B.
Tema
Visi Misi Manusia
C.
Judul
“DIHIASAI KESENANGAN DUNIAWI
QS.ALI IMRAN. 3: AYAT 14-15”
D.
Nash
زُيِّنَ لِنَّا سِ حُبُّ الشَّهَوَتِ مِنَ
انِّسَاءِ وَالْبَنِينَ والْقَنَا طِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ
وَالْفِظَّةِ والْخَيْلِ اْلمُسَوَّمَةِوَالاْءَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ
مَتَاعُ الْحَيَاةِالدُّنْيَاوَاللّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَابِ
14. “Dijadikan
indah bagi manusia kecintaan kepada aneka syahwat, yaitu wanita-wanita,
anak-anak lelaki, harta yang tidak terbilang lagi berlipat ganda dari jenis
emas,perak,kuda pilihan,binatang ternak,dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup
di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik.”
قُلْ أَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍمِنْ ذَلِكُمْ لِلَّذِيْنَ اتَّقَوْاعِنْدَرَبِّهِمْ
جَنَّاتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَااْلأَنْهَارُخَالِدِيْنَ فِيْهَاوَأَزْوَاجٌ
مُطَهَّزَةُوَرِظْوَانٌ مِنَاللّهِ وَاللّهُ بَصِيْرٌبِالْعِبَادِ
15.katakanlah,”inginkah
kuberitahukan kepada kamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?” Untuk
orang-orang yang bertakwa, pada sisi Tuhan mereka, ada surga yang mengalir
sungai-sungai dibawahnya, mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dianugerahi)
pasangan-pasangan yang disucikan serta keridhaan yang sangat besar bersumber
dari Allah. Allah maha melihat hamba-hambaNya.”
E.
Arti Penting dikaji
Dalam pembahasan surat Ali Al-Imran dari ayat 14-15
telah dijelaskan arti yang terkandung dalam setiap ayatnya, dalam ayat 14
membahas mengenai Dijadikan indah bagi manusia kecintaan aneka syahwat,
yakni aneka keinginan. Ada yang dapat menghalangi seseorang untuk mengambil
pelajaran dari peristiwa-peristiwa yang terkandung dalam ayat 14, ada juga yang
menghalanginya terlibat dalam perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan,
hal-hal itulah yang dilukiskan oleh ayat ini.
Yang diperindah adalah kecintaan
kepada aneka syahwat. syahwat adalah kecenderungan hati yang sulit
terbendung kepada sesuatu yang bersifat inderawi, material.
Didalam surat Ali Imran pada ayat 15,
redaksi ayat ini berbentuk pertanyaan. Ini ditempuh untuk menarik perhatian
pendengar dan mengundang naluri ingin tahu mereka, sehingga apa yang akan
disampaikan dapat mereka camkan dan amalkan. Inginkah kuberitahukan kepada
kamu. Berita yang disampaikan itu, adalah berita yang penting, bukan kabar
biasa. Ini dipahami dari kata (أؤنبّئكم) yang digunakan
kata diatas. Kata ini terambil kata نبأ berarti penting, dari kata yang sama,lahir
kata nabi yakni manusia pilihan Allah untuk menyampaikan berita-berita penting
berupa petunjuk-petunjuk-Nya kepada masyarakat.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Teori atau Definisi
Kata
syahwat dalam tulisan arab latin ash-shahawâti, sahwat/hawa nafsu. Jumlah
pemakaian kata syahwat dalam al-Qur’an dipakai sebanyak 3 kali. Kata syahwat
tersusun dari kata dasar dengan suku kata: ,ش ه يhuruf pertama: ,شhuruf kedua:
,هdan huruf ketiga:
.يJumlah pemakaian pola dasar ش ه يdalam Alquran 13 kali, yang terdiri dari dipakai
kata benda sebanyak 5 kali, dipakai kata kerja sebanyak 8 kali.
Kalimat syahwat disebut al-Quran dalam
bentuk mufrad sebanyak dua kali, di antaranya adalah QS. al-Naml, Shaikh
Muhammad Ali al-Ṣabuni, menjelaskan dalam kitab Ṣafwat al-Tafa>sīr,
menjelaskan ayat di atas berulang-ulang sebagai cacian terhadap kaum Luṭ,
“Wahai kaum Luṭ yang sangat bodoh mengapa kamu lebih memiliki syahwat kepada
laki-laki dan meninggalkan perempuan. Sedangkan yang berhubungan dengan syahwat
seksual, disebutkan sebanyak tiga kali dalam bentuk jamak. Dalam QS. al-Nisā’
Tuhanberfrman yang artinya mengungkapkan bahwa syahwat berhubungan dengan
pikiran-pikiran tertentu ,yakni mengikuti pikiran orang karena menuruti hawa
nafsu .al-Ṣabuni menafsirkan kalimat syahwat pada ayat di atas bahwa manusia
senang kepada kemunkaran; mereka mengikuti setansehingga mereka berpaling dari
kebenaran kepada kebatilan, sehingga mereka menjadi fasik dan inkar. Padahal
Allah menginginkan kemudahan bagi manusia, maka diturunkanlah shari’at yang
mudah dan Allah tahu bahwamanusia sangat lemah untuk melawan hawa nafsu dan
tidak sabar untuk mengikuti keinginan syahwat[1]
B.
Tafsir dari Al-Quran surah Ali Imran
ayat 14-15
1.
Tafsir Al-Azhar
a.) Ali Imran ayat 14
“Diperhiaskan
kepada manusia kesukaan kepada barang yang diingini, yaitu dari hal perempuan
dan anak laki-laki,dan berpikul-pikul emas dan perak,dan kuda kendaraan yang
diasuh, dan binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Yang demikian itulah
perhiasan hidup didunia. Namun disisi Allah ada lagi sebaik-baik tempat
kembali”
Didalam Makna dari pangkal ayat 14 “Diperhiaskan
bagi manusia kesukaan kepada barang yang diingini.” Disini telah terdapat
tiga kata, pertama zuyyina,artinya diperhiaskan. Maksudnya, segala barang yang
diingini itu ada baiknya dan ada buruknya, tetapi apabila keinginan telah
timbul, yang kelihatan hanya eloknya saja dan lupa akan buruk atau susahnya.
Kata kedua adalah Hubb, artinya kesukaan atau cinta. Kata ketiga adalah
syahwat, yaitu keinginan-keinginan yang menimbulkan selera yang menarik nafsu
buat mempunyainya. Maka disebutlah disisi enam macam hal yang manusia sangat
menyukainya karena ingin hendak mempunyai dan menguasainya, sehingga yang
nampak oleh manusia hanyalah keuntungannya saja, sehingga manusia tidak
memperdulikan kepayahan buat mencintainya, “ yaitu dari hal perempuan dan
anak laki-laki, dan berpikul-pikul emas dan perak, dan kuda kendaraan yang
diasuh, dan binatang-binatang ternak, dan sawah-ladang,” itulah enam macam yang
sangat disukai, diinginkan dan dengan berbagai macam usaha manusia ingin
mempunyainya.
makna yang tekandung dalam kata “perempuan”
maksudnya bahwa permpuan itu sudah ditakdirkan oleh Allah untuk tiap-tiap orang
laki-laki, apabila bertambah kedewasaannya bertambah pulalah keinginan hendak
mempunyai teman hidup orang permpuan. Arti dari “anak laki-laki” diayat
ini disebut banin ditonjolkan kesukaan karena ingin mempunyai anak,
terutama anak laki-laki, termasuk hal yang dihiaskan pula bagi manusia. Dia
menjadi yang kedua sesudah kesukaan syahwat perempuan. Arti dari makna“Dan
berpikul-pikul emas dan perak” berarti kekayaan, manusia semuanya mempunyai
keinginan mempunyai kekayaan emas dan perak. Arti dari “Dan kuda kendaraan
yang diasuh” maksudnya dizaman dahulu, yang diasuh dan dipingit diberi
pelana dan sanggurdi, ialah kuda. Disikati bulunya dan diistimewakan makannya,
sehingga sampai kepada zaman kita sekarang ini amat masyhurlah kuda tunggang
arab diseluruh dunia. Dan yang terakhir adalah “Dan sawah ladang”
berarti kekayaan dari perkebunan dan pertanian, teringatlah kita akan luasnya
sawah ataupun lahan yang ada dibumi ini dengan nikmat yang selalu bertambah
dengan kesuburan tanah yang kita pijak ini.
b.) Ali Imran ayat 15
“katakanlah,
‘sukakah kamu aku ceritakan kepada kamu apa yang lebih baik dari pada yang
demikian?” pangkal ayat 15, yang lebih dari
perempuan,anak-anak,emas-perak,kuda kendaraan, binatang ternak dan sawah ladang
itu? “Ialah surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai kekal mereka
didalamnya, dan isteri-isteri yang suci”.semuanya ini beribu kali lebih
baik daripada yang dihiaskan kepada kamu dari yang enam perkara itu. Maka sebagai
kunci atau inti sari dari surga diterangkan oleh Allah: “Dan keridhaan dari
pada Allah.” Keridhaan dari pada Allah,inilah yang sebenarnya puncak nikmat
surga. Di ayat lain dilebih terangkan lagi:
وَرِضْوَاللّهِ
أَكْبَرُ “Dan keridhaan Allah adalah
lebih besar.” Sehingga shufi
perempuan yang terkenal Rabi’atul Adawiyah ketika ditanyai orang tentang surga,
dia menjawab: “Dimanapun aku akan ditempatkan tuhan ,terserahlah pada Tuhan,
asal aku tetap diberinya, yaitu Ridha-Nya.
Beginilah Tuhan membayangkan tujuan hidup
yang sejati bagi seorang muslim, memang Tuhan mengakui bahwa Dunia mempunyai
perhiasan dan manusia ditakdirkan menginginkan perhiasan itu, tetapi Tuhan
memperingatkan bahwa janganlah lupa akan tujuan karena bimbang melihat
perhiasan. Jangan terpesona oleh perhiasan diluar, karena yang disebelah dalam
lebih hebat dari perhiasan luar itu. “Dan Allah adalah melihat akan
hamba-hambaNya.” (ujung ayat 15)
Dengan adanya ujung ayat begini teranglah
bahwa tidak ada ditutup mati sama sekali keinginan "Perhiasan
Dunia”itu.boleh terus tetapi ingatlah bahwa Allah telah melihat gerak-gerikmu.
Bekerjalah dan carilah, tetapi jangan kamu lupakan bahwa kamu tidak lepas dari
penglihatan Tuhan. Sebagai tersebut dalam atsar sahabat
اِعْمَلْ
لِذُنْيَا كَ كَأَنَّكَ تَعِيْشُ أَبَدًاوَاعْمَلْل لآِخِرَتِكَ كَآَنَّكَ
تَمُوْتُ غَدًا
“Beramallah untuk dunia kamu,
seakan-akan kamu akan hidup selamanya, dan beramallah untuk akhirat kamu,
seakan-akan kamu akan meninggal besok.”
Ringkasnya ialah: “Kerja keras selalu dan
ingat mati selalu”.[2]
2.
Tafsir Al-Maraghi
a.) Ali Imran ayat 14,
Manusia dihiasi oleh cinta kepada kesenangan-kesenangan
Maksudnya, cintanya kepada kesenangan
ialah mereka menganggap bahwa kesenangan itu baik, dan tidak melihat adanya
kejelekan dan aib. Karena itu mereka hampir tidak meninggalkan kesenangannya.
Kemudian diperinci enam kesenangan yang
memenuhi hati manusia dengan penuh kecintaan,sebagaimana firmanya: “kepada
wanita, dan anak-anak laki dan jumlah yang sangat banyak dari emas dan perak,
dan kuda tunggangan,dan ternak,dan sawah ladang.
Pertama, wanita. Mereka menjadi
sasaran kesenangan dan sasaran pandangan. Kedua, anak-anak laki lebih
besar kasih sayang yg diberikan dari Ayahnya karena dengan alasan anak
laki-laki merupakan penerus keturunan dan dibanggakan dimasyarakat. Ketiga, emas
dan perak yang berlimpah. Cinta kepada harta sudah merupakan tabiat manusia
yang mendarah daging, yang menimbulkan kesenangan dan memperoleh kelezatan dan
kenikmatan. Keempat,kuda piaraan,yaitu kuda yang digembalakan
dilembah-lembah menjadikan tunggangan untuk memuat barang dagangan. Kelima, binatang
ternak, jenis kekayaan ini adalah kekayaan penduduk desa, yang merupakan
sumber penghidupan dan kesibukan penduduk desa dengan berternak, Allah menguji
hamba-hambaNya dengan harta kekayaan ternak ini. Sebagaimana firman Allah dalam
surah An-Nahl ayat 5. Keenam,sawah ladang, yang merupakan tulang
punggung kehidupan manusia dan hewan.diladang ini keuntungan bagi kehidupan
desa yaitu sinar matahari dan hawa segar, namun kelalaian manusia tanpa
memikirkan rahasia ketuhanan yang ada pada keduanya.
b.) Ali Imran ayat
15, “Apakah aku akan mengabarkan kepadamu yang lebih baik dari itu?”
Maksudnya,
katakanlah kepada kaummu dan orang-orang lain: “apakah aku mengabarkan
kepadamu hal-hal yang lebih baik daripada masalah wanita,anak-anak,dan
seterusnya.” Kalimat ini dinyatakan dalam bentuk pertanyaan adalah untuk
mengarahkan jiwa dan membangkitkan rasa kerinduan kepada jawaban yang akan
diberikan. Kata-kata “lebih baik (khairun)” memberikan gambaran bahwa
berbagai macam kesenangan tersebut diatas pada pokoknya adalah baik. Karena
kesenangan-kesenangan merupakan karunia yang terpenting yang Allah berikan
kepada manusia , tetapi kesenangan-kesenangan tersebut bisa juga menjadi jelek
sebagaimana karunia-karunia lain yang Allah berikan kepada hambaNya, seperti
halnya anggota badan,akal,dan lainnya.[3]
3. Tafsir Al-Mishbah
a.) Ali Imran ayat 14
Dalam ayat ini
maksud dari yang diperindah adalah kecintaan kepada aneka syahwat. Syahwat
adalah kecenderungan hati yang sulit terbendung kepada sesuatu yang bersifat
inderawi, material.
Perlu
diperhatikan redaksi ayat diatas, yang dijadikan indah adalah kecintaan, bukan
hal-hal yang aka disebutnya.bisa jadi ada diantara ada diantara apa yang
disebut dalam rinciannya itu bukan merupakan dorongan hati yang sulit atau
tidak terbendung. Tetapi kalau ia telah dicintai oleh seseorang, maka ketika
itu ia menjadi sulit atau tidak terbendung. Hal-hal yang dicintai adalah
keinginan terhadap wanita-wanita,anak-anak lelaki,harta yang banyak dari
jenis emas,perak,kuda pilihan,binatang ternak,dan sawah ladang.
Ayat ini enggan mencatat
eksplisit syahwat wanita terhadap pria, demi memelihara kehalusan perasaan
wanita. Disisi lain ayat ini menyebutkan
anak-anak lelaki,tidak anak-anak wanita,karena keadaan masyarakat ketika itu
masih sangat mendambakan anak perempuan. Masyarakat arab jahiliyah ketika itu
memandang rendah kedudukan wanita dan menganggap mereka hanya pembawa aib.
Pembelaaan wanita hanya tangis, dan pengabdiannya adalah mencuri, yakni mencuri
harta suami untuk diberikan kepada ibu bapaknya. Itu sebabnya anak-anak
perempuan tidak disebut dalam rangkaian redaksi ayat ini.
Dengan memerhatikan ayat ini
dapat tergambar, betapa kecintaan manusia terhadap harta. Bukan saja satu qinthar
(timbangan tanpa batas), yakni jumlah yang tidak terbatas dan mencukupinya
meraih kenyamanan, tetapi qanathir (perlipatgandaan), yakni banyak
qinthar, bahkan bukan hanya banyak, yang banyak itupun berlipatganda, yakni
menjadi muqantharah. Itulah sifat manusia menyangkut harta benda dari
jenis emas,perak, dan sebagainya.
Selanjutnya, kudapilihan,
binatang ternak pun merupakan salah satu yang dicintai manusia. Dan maksud kuda
disini adalah kuda pilihan atau istemewa berbeda dengan kuda-kuda biasa,
sehingga disebut benar-benar merupakan kuda pilihan.
Yang terakhir dari ayat ini
adalah sawah ladang, ini dijadikan yang terakhir karena untuk
memilikinya diperlukan upaya ekstra dari manusia. Manfaat dari sawah lading ini
untuk membajak atau dimanfaat oleh manusia untuk ditanami.[4]
b.) Ali Imran ayat 15
Ingin kuberitahukan kepada
kamu, berita yang disampaikan itu adalah berita penting, bukan kabar biasa.
Berita penting itu adalah sesuatu
yang lebih baik dari yang demikian itu, yakni apa yang disebutkan oleh ayat
yang lalu, yaitu lawan seks,anak dan aneka harta. Tetapi ada yang lebih baik
itu, yaitu apa yang telah disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, yaitu
yang menggunakan naluri kecintaan yang melekat pada dirinya sesuai dengan cara
dan tujuan yang digariskan Allah. Untuk mereka yang pada sisi Tuhan, yang
mendidik dan memelihara mereka, ada surga yang mengalir sungai-sungai
dibawahnya, sehingga mereka tidak bersusah payah mengairinya, didalam surge
banyak hal yang tidak terlihat oleh mata,tidak juga terdengar berita oleh
telinga atau terlintas oleh imajinasinya dalam benak, mereka kekal didalamnya,
selain itu mereka dianugerahi pasangan-pasangan yang disucikan dari
segala macam kotoran jasmani dan rohani, disamping kenikmatan jasmani itu
mereka juga memperoleh kenikmatan rohani yang tidak ada taranya, yaitu
keridhaan yang amat besar yang bersumber dari Allah. Anugerah tersebut wajar
karena Allah Maha Melihat hamba-hambaNya. Disamping itu Allah juga
menegaskan dalam (QS.at-Taubah [9]: 72) “Allah menjanjikan kepada
orang-orang yang mukmin lelaki dan perempuan,(akan menganugerahi mereka) surga
yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka didalamnya, dan juga
tempat-tempat yang bagus di surge And. Dan keridhaan Allah walau sedikit adalah
lebih besar, itu adalah keberuntungan yang besar. Demikian dari ayat ini
terlihat adanya peningkatan dan nilai tambah dibandingkan dengan
syahwat-syahwat duniawi. Disurga lebih baik karena tidak ada kesengsaraa. Yang
didunia berpotensi untuk menyengsarakan, lagi sifat sementara,sedang yang
diakhirat tidak demikian, ia kekal, bahkan pemiliknya pun kekal.[5]
C.
Implementasi dalam kehidupan
1.
Mensyukuri nikmat Allah SWT;
2.
Kebahagiaan yang kekal
adalah akhirat;
3.
Perbanyaklah amal dan ibadah
untuk bekal diakhirat;
4.
Mengakui keesaan Allah SWT;
5.
Senantiasa bertakwa kepada
Allah;
6.
Selalu tunduk kepada Allah
SWT.
7.
Senantiasa menjaga apa yang
diberikan Allah kepada kita
D.
Aspek Tarbawi
1.
Senantiasa menjaga keimanan
kita, karena iman adalah pondasi untuk diri kita;
2.
Mensyukuri nikmat Allah SWT
dengan adanya alam ini, karena kuasaNya kita dapat mengambil manfaat;
3.
jadilah makhluk yang bersabar dan selalu
berdzikir terhadap takdir Allah;
4.
Menjaga syahwat dari dari
sesuatu yang bersifat inderawi dan material;
5.
Masa depan boleh dicari
namun jangan lupa harus mengedepankan Akhirat;
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Firman Allah SWT dalam surah
Ali Imran ayat 14-15. Pada ayat 14 menjelaskan tentang kesenangan aneka syahwat
yang dicintai oleh manusia yaitu perempuan,anak-anak lelaki,emas dan perak
yang banyak,kuda pilihan,binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Dan
pada ayat 15 menjelaskan surga yang mengalir dibawahnya
sungai-sungai,pasangan yang disucikan dan Ridha Allah. Cintanya kepada
kesenangan terhadap manusia beranggapan bahwa kesenangan itu baik, tidak
melihat adanya kejelekan dan aib. Karena itu hampir semua orang tidak
meninggalkan kesenangandunia. Padahal kesenangan dunia adalah sementara dan
penuh sandiwara namun kebanyakan seseorang terbedaya dengan kesenangan dunia.
Visi masa depan yang jauh
merupakan etika pertama dan utama dalam setiap aktivitas,sehingga pelakunya
tidak sekedar mengejar keberuntungan sementara/duniawi yang segera habis,
tetapi selalu berorientasi masa depan. Disini Al-Qur’an mengingatkan, bahwa
sukses yang diperoleh mereka yang berpandangan dekat bisa melahirkan
penyesalan, dan bahwa kelak masa depan mereka akan merugi dan dikecam. “barang
siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka kami segerakan baginya
didunia ini apa yang kami kehendaki dan kami tentukan baginya neraka jahanam;
dia akan memasuki dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barang siapa
menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha kearah itu dengan sungguh-sungguh,
sedang dia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya aka
disyukuri (dibalas) dengan baik” (QS. AL-Isra[17]: 18-19). Dengan adanya
firman Allah SWT, ini memberitahukan kepada manusia tentang kehidupan dunia dan
akhirat, Sesungguhnya kesenangan dan kebahagiaan yang kekal adalah akhirat,Maka
dari itu mari kita tumbuhkan iman kita sebagai pondasi didunia dan diakhirat.
Daftar Pustaka
Al-Maraghi, Syekh Ahmad Musthafa.1987. Tafsir
Al-maraghi.Bandung.CV ROSDA
Hamka.1982. Tafsir Al-azhar.Jakarta.Panji
masyarakat
Shihab, Quraish.2006.Tafsir
Al-Mishbah:pesan,kesan daan keserasian Al-Qur’an.Tangerang.Lentera Hati
BIOGRAFI PENULIS
Nama :
sofa sofiyah
TTL :
Pekalongan, 22 maret 1996
Alamat : Desa
pajumblangan, kec.kedungwuni,kab.pekalongan
Motto Hidup : Jadilah manusia yang
bermanfaat untuk orang lain
Riwayat pendidikan :
-TK.RA Desa pajumblangan
-MI walisongo Desa
pajumblangan, 2003-2009
-SMP NU desa Pajumblangan,
2009-2012
-MAN 01 Pekalongan,
2012-2015
- Sedang proses menyelesaikan pendidikan S1 di IAIN Pekalongan,
Fakultas Tarbiyah, Prodi Pendidikan Agama Islam, 2015- Sekarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar