METODE PENELITIAN DASAR
"JUDUL PENELITIAN"
"JUDUL PENELITIAN"
KHASMA AFIYANA KHOYRUL UMAM
YULIA AGUSTINA
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
PRAKATA
Alhamdulilah
puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Judul Penelitian” ini
dengan baik.
Dalam
penyusunan makalah ini, dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak,
kami telah berusaha untuk dapat memberikan yang terbaik dan sesuai dengan
harapan, walaupun di dalam pembuatannya kami menghadapi kesulitan, karena
keterbatasan ilmu pengetahun dan keterampilan yang kami miliki.
Oleh karena
itu, pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada M. Ghufron
Dimyati, M.S.I Selaku dosen pembimbing Metodologi
Penelitian Dasar dan juga kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dan
dorongan kepada kami. Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan agar dapat
menyempurnakan dimasa yang akan datang.
Semoga apa yang disajikan dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagi
teman-teman dan pihak yang berkepentingan.
Pekalongan,
28 Juni 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Sebagai bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi,
penelitian mutlak diperlukan dan dilakukan oleh akademisnya, karena merupakan
tugas dan tanggung jawab mereka yang bernaung pada lembaga perguruan tinggi
tersebut.
Pada mahasiswa diajarkan/diberikan mata kuliah
metode penelitian hanya satu semester dengan bobot 2 satuan kredit semester
atau lebih kurang 16 kali pertemuan, setiap kali pertemuan 100 menit tatap
muka. Setelah itu mereka diharapkan telah akan mampu melakukan penelitian untuk
menulis karya ilmiah mereka. Jika dibandingkan dengan luasnya materi dan dalamnya
pemahaman yang dibutuhkan dan dituntut agar bisa melakukan penelitian, dengan
waktu yang intensif dan terarah serta sistematis dan berencana., hingga waktu
yang tersedia betul-betul dapat memenuhi keinginan dari disajikan nyata mata
kuliah metode penelitian tersebut.
Namun sebaliknya, metode penelitian adalah suatu
metode ilmiah yang memerlukan sistematika dan prosedur yang harus ditempuh
dengan tidak mungkin meninggalkan setiap unsur, komponen yang diperlukan dalam
suatu penelitian. Salah satu komponen yang ada dalam penelitian. Terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan agar judul penelitian
tersebut jelas, baik dan benar.
Dari latarbelakang di atas maka
pemakalah hendak menulis beberapa hal terkait dengan cara menyusun Judul Penelitian yang baik dan
benar dari beberapa pakar ahli yang sudah berpengalaman dalam dunia penelitian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
yang Dimaksud dengan Judul Penelitian?.
2. Bagaimana
Menyusun Judul Penelitian yang baik dan benar?.
3. Bagaimana
Menyusun Judul Penelitian kuantitatif dan kualitatif yang baik dan benar?.
C.
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui
pengertian judul penulisan.
2. Untuk mengetahui
cara menyusun judul penelitian yang baik dan benar.
3. Untuk mengetahui cara menyusun judul kualitatif dan
kuantitatif yang baik dan benar.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Judul
Penelitian
Sebelum
berbicara hubungan antara judul dan masalah penelitian, ada baiknya dikemukakan
pengertian judul penelitian itu sendiri. Judul pada hakikatnya merupakan nama
suatu karangan/tulisan. Ada juga orang mengatakan bahwa judul adalah kepala
suatu karangan/tulisan. Seperti halnya kepala manusia, kepala karangan/tulisan
tentu mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu tulisan termasuk dalam
suatu proposal penelitian. Judul mengungkapkan abstraksi tertinggi dari suatu
penelitian/tulisan dan dari judul tersebut, orang dapat menangkap esensi
penelitian/tulisan (Cf. Abdullah, 2004:17). Sungguhpun di atas dikatakan bahwa
yang pertama kali ditetapkan dalam penelitian adalah masalah penelitian, yang
pertama kali dan paling sering dibaca orang adalah judul penelitian tersebut,
bukan masalah penelitiannya. Judul penelitian tetap memberikan kesan pertama
terhadap isi penelitian secara keseluruhan sehingga baik buruknya suatu
proposal penelitian juga sangat ditentukan oleh baik buruknya atau menarik
tidaknya judul proposal tersebut.
Jika masalah dianggap sama dengan topik/tema dapatlah
dikatakan bahwa antara masalah/topik suatu karangan pada umumnya bisa sama bisa
juga berbeda. Biasanya, kedua hal itu akan berbeda jika
tulisan/karangan itu berupa karya sastra. Akan tetapi, dalam tulisan-tulisan
ilmiah apalagi yang berupa hasil penelitian keduanya harus sama atau hampir
sama. Artinya judul penelitian hendaknya mampu mencerminkan masalah penelitiannya
atau judul penelitian harus sesuai dengan masalah penelitian.[1] Demikian strategisnya peran judul
tersebut, sudah sepatutnya seorang peneliti memahami bagaimana persyaratan atau
kriteria perumusan judul yang dianggap baik. Menurut Achmadi (1999:2), pada umumnya
judul bersifat indikatif artinya merujuk pada pokok persoalan atau masalah
penelitian, tetapi kadang-kadang bersifat informatif yaitu merujuk pada
simpulan. Namun, dalam kaitannya dengan penelitian, judul sebaiknya bersifat
indikatif bukan informative. Di samping itu, judul yang baik hendaknya menarik,
singkat (tidak lebih dari 12 kata), jelas, gramatikal, disusun dalam bentuk
frase bukan kalimat, tidak menggunakan singkatan atau akronim (kecuali yang
sudah dikenal oleh umum), dan ditulis sesuai dngan ejaan yang resmi berlaku
(EYD).[2]
B.
Perumusan Judul Penelitian
Rumusan
judul penelitian merupakan cerminan keseluruhan rencana penelitian yang akan
dilaksanakan sehingga hanya dengan mebaca judul penelitian, seseorang akan
dengan mudah memperoleh gambaran tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
penelitian yang dilaksanakan. Judul
penelitian kuantitatif dan kualitatif memang berbeda variasinya. Untuk
penelitian kuantitatif, secara singkat rumusan judul penelitian harus memuat
unsur-unsur diantaranya:
1) Sifat
penelitian;
2) Variabel
penelitian
3) Subjek
penelitian;
4) Lokasi
penelitian
5) Jenis
penelitian
6) Waktu
penelitian
Tentang
penulisan judul, beberapa pakar memberi arahan tentang bagaimana penulisan
judul penulisan yang baik, yaitu sebagai berikut.
1. Judul
harus mencamtumkan topik permasalahan
2. Judul
harus jelas dan mudah dipahami.
Contoh
judul semacam ini:
“Motivasi Berprestasi,
Hubungan dan Pengaruhnya terhadap Prestasi Belajar Siswa SMU Perwira Yogyakarta
Akan
lebih baik jika ditulis sebagai berikut:
”Pengaaruh Motivasi
Belajar Berprestasi terhadap Prestasi
Belajar Siswa”.
3. Judul
tidak perlu Puitis
Untuk
contoh di atas (butir 2), tidak perlu ditulis seperti ini:
“ Benang
Merah antara Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Belajar Siswa SMU Perwira
Yogyakarta”
4. Judul
ditulis singkat.
Untuk
contoh judul di atas, tidak perlu ditulis seperti ini:
“Hubungan dan Pengaruh
Motivasi Berprestasi Siswa Sekolah Menengah Umum Perwira Yogyakarta”
5. Judul
ditulis dalam kalimat berita.
Kembali
dengan contoh judul di atas, tidak perlu ditulis seperti ini:
“Bagaimana Pengaruh
Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Belajar Siswa SMU Perwira Yogyakarta?”
6. Judul
ditulis secara logis.
Karena ketidakpahaman terhadap kedudukan satu variabel, sering kali terjadi kekeliruan
dalam menempatkan variabel dalam judul penelitian sehingga yang terjadi adalah
seperti ini:
“Pengaruh Prestasi
Belajar terhadap Motivasi Berprestasi Siswa SMU Perwira Yogyakarta?”
Meski mungkin terdapat pengaruh
prestasi terhadap motivasi, dari teori yang pernah ada, tidak pernah tergambarkan
kondisi tersebut. Artinya selama ini motivasilah yang akan memengaruhi prestasi
seseorang, bukan sebaliknya.[3]
7. Hindari
menggunakan singkatan.
Kerap terjadi seseorang peneliti
menganggap pembaca telah mengetahui maksud
yang diinginkannya, dan akhirnya membuat singkatan yang bisa menimbulkan makna
ganda. Misalnya:
“Pengaruh SPA terhadap
Peningkatan Mutu Akademis”
Hal yang menjadi pertanyaan adalah
mengenai singkatan SPA, sebab SPA bisa berarti Silaturahmi Pengajian Anak,
Sistem Pengajian Awal, atau yang lainnya, padahal yang dimaksud si penliti
adalah “Sistem Panel Auditor”. Jadi, menuliskan singkatan pada judul bisa
menimbulkan persepsi yang berbeda antara pembaca dengan si penulis.
8. Gunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar
Perhatikan contoh judul berikut:
“Tingkat Kebisaan
Pegawai tentang Pelaksanaan Pekerjaan yang Ditangani Dirinya Sendiri”
Apa yang dimaksud “bisa” pada judul
di atas? Dalam bahasa Indonesia bisa berarti racun. Akan lebih baik jika
ditulis seperti berikut.
“Kemampuan Pegawai Melaksanakan
Pekerjaannya”
Meski demikian, trend terbaru
yang muncul saat ini adalah pada penelitian kuantitatif, rumusan judul cukup
ditulis variabel dependennya (variabel terikat) saja. Terkait dengan contoh di
atas
“Pengaruh Motivasi
Berprestasi dengan Prestasi Belajar Siswa”
Dapat ditulis seperti ini:
“Prestasi Belajar Siswa
SMU X”
Contoh lain judul penelitian.
“Pengaruh Pola Asuh
Orang tua, Interaksi Antarteman Sebaya, Status Identitas dan Orientasi Nilai
Budaya terhadap Kepercayaan Eksistensial Remaja Jawa Tengah di Desa Tlogorejo,
Purwodadi, Purworejo”.
Dapat saja ditulis menjadi:
“Kepercayaan Eksistensial Remaja
Jawa”[4]
Mardailis dalam
bukunya Metodologi Penelitian Pendekatan Proposal menyampaikan dalam memilih
dan menetapkan judul suatu penelitian yang perlu diperhatikan antara lain:
1) Judul sebaiknya yang menarik minat peneliti. Menarik
dan dapat membangkitkan minat si peneliti merupakan sesuatu yang dapat
mendorong dan membangkitkan semangat kerja dalam setiap langkah kegiatan
penelitian. Terutama keinginan untuk memperoleh kebenaran ilmiah. Karena dalam
melakukan suatu pekerjaan, jika tidak diminati atau tidak menarik hati. Orang
sering bekerja setengah-setengah hati dan hasilnya tidak memuaskan. Untuk itu
yang pertama penulis usulkan agar memilih dan menetapkan judul, carilah
masalah-masalah yang menarik bagi si peneliti.
2) Judul yang dipilih mampu untuk dilaksanakan
peneliti. Dengan kemampuan pengetahuan dan ketrampilan,
peneliti akan mampu memecahkan permasalahan yang dicakup oleh judul yang
dipilih. Mampu disini dimaksudkan pula dapat melakukan penelitian dan
cukup waktu yang tersedia untuk menyelesaikan penelitian tersebut serta
didukung oleh dana yang telah diperhitungkan untuk biaya penyelesaian
penelitian dengan judul yang dipilih. Atau tidak mahal dan terjangkau oleh
peneliti.
3) Judul hendaknya mengandung kegunaan praktis dan
penting untuk diteliti. Peneliti sudah bekerja dan berusaha
dengan susah payah, hendaknya hasilnya berguna untuk diri, masyarakat
dan ilmu pengetahuan. Dengan demikian perlu dipikirkan hasil penelitian dengan
judul yang dipilih, apakah ada manfaatnya atau tidak. Peneliti tentu ingin menyumbangkan
karyanya untuk kemajuan ilmu pengetahuan.
4) Judul yang dipilih hendaknya cukup data tersedia. Pemilihan
judul penelitian hendaknya didukung oleh data yang cukup tersedia dan
menyakinkan peneliti untuk menelitinya. Data di sini dimaksudkan pula data
sekunder dari kepustakaan yang ada untuk memperoleh teori dan konsep-konsep
yang kelak digunakan pula untuk menyusun hipotesa penelitian. Serta situasi
lapangan yang memungkinkan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan oleh
peneliti.
5) Hindari terjadinya duplikasi judul dengan judul
lain. Jika terdapat dua judul yang sama, orang sering
mengatakan salah satunya tiruan atau plagiat. Hendaknya hal seperti ini tidak
terjadi. Karena penelitian kita telah dilakukan dengan susah payah dan akhirnya
ejekan yang akan terjadi. Hal ini bisa terjadi jika melakukan penelitian ulang
atas penelitian orang lain, yang mungkin kita meragukan hasil yang mereka peroleh,
atau kita ingin menyempurnakan lebih lanjut. Hal ini perlu dijelaskan dalam
penelitian.[5]
C. Judul
Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Judul
dalam penelitian kualitatif pada umumnya disusun berdasarkan masalah yang telah
ditetapkan. Dengan demikian judul penelitiannya harus sudah spesifik dan
mencerminkan permasalahan dan variabel yang akan diteliti. Judul penelitian
kuantitatif digunakan sebagai pegangan peneliti untuk menetapkan variabel yang
akan diteliti, teori yang digunakan, instrumen penelitian yang dikembangkan,
teknik analisis data, serta kesimpulan.
Dalam
penelitian kualitatif, karena masalah yang dibawa oleh peneliti masih bersifat
sementara, dan bersifat holistik (menyeluruh), maka judul dalam penelitian
kualitatif yang dirumuskan dalam proposal juga masih bersifat sementara, dan
akan berkembang setelah memasuki lapangan. Judul laporan penelitian kualitatif
yang baik justru berubah, atau mungkin diganti. Judul penelitian kualitatif yang
tidak berubah berarti peneliti belum mampu menjelajah secara mendalam terhadap
situasi sosial yang diteliti.
Sehingga, belum mampu mengembangkan pemahaman
yang luas dan mendalam terhadap situasi sosial yang diteliti (situasi sosial =
obyek yang diteliti).
Judul
penelitian kualitatif tentu saja tidak harus mencerminkan permasalahan dan
variabel yang diteliti, tetapi lebih pada usaha untuk mengungkapkan fenomena
dalam situasi sosial secara luas dan mendalam, serta menemukan hipotesis dan
teori. Berikut ini diberikan beberapa contoh penelitian kualitatif.
1. Pengembangan
Model Perencanaan yang Efektif, di Era Otonomi Daerah.
2. Membangun
Iklim Kerja yang Kondusif.
3. Pengembangan
Kepemimpinan Berbasis Budaya.
4. Makna
Menjadi Pegawai Negeri Sipil bagi Masyarakat.
5. Makna
Pembangunan Bagi Masyarakat Miskin.
6. Strategi
Hidup Masyarakat yang Tanah dan Rumahnya Tergusur.
7. Manajemen
Keluarga Petani Dalam Menyekolahkan Anak-anaknya.
8. Model
Belajar Anak yang Berprestasi.
9. Profil
Guru yang Efektif Mendidik Anak.[6]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Judul pada hakikatnya merupakan nama suatu
karangan/tulisan. Judul mengungkapkan abstraksi tertinggi dari suatu
penelitian/tulisan dan dari judul tersebut, orang dapat menangkap esensi
penelitian/tulisan. Pertama kali ditetapkan dalam penelitian adalah masalah
penelitian, yang pertama kali dan paling sering dibaca orang adalah judul
penelitian tersebut, bukan masalah penelitiannya. Judul penelitian tetap
memberikan kesan pertama terhadap isi penelitian secara keseluruhan sehingga
baik buruknya suatu proposal penelitian juga sangat ditentukan oleh baik
buruknya atau menarik tidaknya judul proposal tersebut. Judul penelitian dibagi
menjadi dua, yaitu kuantitatif dan kualitatif.
B.
Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Kami sadar makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah
selanjutnya. Kami minta maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan dan isi
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Idrus, Muhammad.
2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Mardailis. 2010. Metode Penelitian
Pendekatan Proposal, cet.ke-12. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono.
2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:
Alfabeta.
Sunandi,I Nengah.
2008. Pengantar Metodologu Penelitian Bahasa. Bali: Universitas
Pendidikan Ganesha.
PROFIL PENULIS
Khasma Afiyana
Pekalongan, 11 April 1996
Desa
Kadipaten Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan.
D Sedang menempuh
study di IAIN PEKALONGAN
Jurusan PGMI (Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyyah
Ibtidaiyyah), Fakultas Tarbiyyah dan Ilmu Keguruan
Semester enam.
, Semester enam.
Khoirul Umam
Pekalongan, 14 Juli 1994
Banyurip Ageng, Rt 04 Rw 01
Sedang menempuh study di IAIN PEKALONGAN PEKALONGAN, Jurusan PGMI ( Penddikan
Guru
Madrasah Ibtidaiyyah), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan, Semester enam.
Yulia Agustina
Pekalongan, 28 Juli 1997
Banyurip Ageng, Rt 04 rw 01 No. 120,
Pekalongan
Selatan
Sedang menempuh study di IAIN Pekalongan
Jurusan PIAUD (Pendidikan Islam Anak Usia
Dini),
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,
Semester enam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar