KOMPETENSI DAN ETIKA GURU
“KOMPETENSI GURU”
2023116024
KELAS D
PRODI PGMI JURUSAN TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah swt, atas segala nikmat dan karunia-Nya,
makalah yang berjudul “Konsep Dasar Pembelajaran” dengan sub tema “Ciri-ciri
Pembelajaran” ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, keluarga, kerabat, dan para
sahabatnya.
Dalam penulisan makalah
ini, tentunya dapat tersusun bukan hanya dari usaha keras penulis semata,
melainkan berkat doa dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ayah Ibunda
tercinta atas doa dan dukungannya sejauh ini.
2. Bapak M.
Ghufron, M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar.
3. Teman-teman
yang telah mengarahkan penulis dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini dibuat
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar. Dalam
makalah ini akan dibahas beberapa pembahasan mengenai Ciri-ciri Pembelajaran.
Penulis telah berupaya
menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya, meskipun kurang komprehensif. Di
samping itu apabila dalam makalah ini didapati kekurangan dan kesalahan, baik
dalam pengetikan maupun isinya, maka penulis dengan senang hati menerima saran
dan kritik yang konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan penulisan
berikutnya. Akhir kata, semoga makalah yang sederhana ini dapat menambah
khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi kita semua. Amin yaa robbal ‘alamin.
Pekalongan, 25 September
2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Tema
Konsep Dasar Pembelajaran
B.
Sub tema
Ciri-ciri Pembelajaran
C.
Penting Dikaji
Sekarang ini
kemajuan dan perkembangan pendidikan sangat pesat sehubungan dengan itu harus adanya peningkatan kualitas
pembelajaran dalam pendidikan, didalam pembelajaran terdapat ciri-ciri yang
harus terpenuhi dalam proses pembelajaran. Karena dengan adanya ciri-ciri
pembelajaran dapat mengetahui bagaimana
ciri-ciri suatu pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan agar
tercapaianya suatu keberhasilan pembelajaran dalam mengikuti perkembangan dan
kemajuan pendidikan di dunia.
Kegiatan
pembelajaran diselenggaran untuk membentuk watak, peradaban, dan meningkatkan
mutu kehidupan peserta didik. Kegiatan pembelajaran mengembangkan kemampuan
untuk mengetahui, memahami, malakukan sesuatu, hidup dalam kebersamaan dan
mengaktualisasikan diri. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan berbagai
strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif,
efisien, dan bermakna. Dalam hal ini kegiatan pembelajaran mampu mengembangkan
dan meningkatkan kompetensi, kreativitas, kemandirian, kerjasama, solidaritas,
kepemimpinan, empati dan kecakapan hidup peserta didik guna membentuk watak,
meningkatkan kualitas pendidikan dan martabat bangsa. Dan maka dari itu Dasar
Konsep Pembelajaran dengan sub tema Ciri-ciri pembelajaran perlu dikaji.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ciri – Ciri
Pembelajaran
Pendidikan atau
pembelajaran adalah salah satu usaha yang bersifat sadar tujuan yang dengan
sistematis terarah pada perubahan tingkah laku menuju ke kedewasaan anak didik.
Misalnya, seorang anak dibimbing, ditolong sehingga saat waktunya datang
dilepaskan dari keluarga, mulai berumah tangga sendiri, bertanggung jawab untuk
mencukupi kebutuhan hidupnya. Pestazoli mengatakan bahwa makna dan tujuan
pendidikan itu adalah Hilfe Zur Selbsthilfe, artinya pertolongan untuk
pertolongan diri. Perubahan-perubahan itu menujukan suatu proses yang harus
dilalui. Tanpa proses itu tujuan tidak dapat tercapai. Proses yang dimaksud itu
adalah proses pendidikan atau pembelajaran.
Pengajaran
merupakan proses yang berfungsi membimbing para siswa di dalam kehidupan sesuai
dengan tugas perkembangan yang harus dijalani oleh para siswa. Dengan demikian
manusia yang hidup dan berkembang itu merupakan hasil belajar. Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan menyampaikan informasi atau
pengetahuan dari seorang guru kepada siswa. Berdasarkan hal tersebut maka dalam
pembelajaran terdapat ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri pembelajaran pada dasarnya
merupakan tanda-tanda upaya guru mengatur unsur-unsur dinamis dalam
pembelajaran, sehingga dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar
agar terjadi proses untuk tercapainya suatu tujuan pembelajaran.[1]
Kegiatan
belajar mengajar merupakan proses komunikasi yang dapat diterima, difahami dan di sepakati yang bersifat timbal
balik. Baik diantara guru dan peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Sedangkan belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses atau
upaya sadar yang dilakukan individu
untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan berintraksi dengan
lingkungan sehingga dapat memperoleh pengalaman dari interaksi tersebut.
Menurut Edi Suardi sebagai suatu proses
pengaturan kegiatan belajar mengajar memiliki beberapa ciri, yaitu:
1.
Memiliki Tujuan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan
suatu kegiatan. Secara umum kegiatan belajar mengajar harus mempunyai tujuan
yakni untuk membentuk anak didik dalam
suatu perkembangan tertentu, sadar akan tujuan yang ingin dicapai dengan
menepatkan peserta didik sebagai satu pusat perhatian. Menurut Nana Syaodih
Sukmadimata(1997)terdapat beberapa tujuan kegiatan belajar diantaranya
a.
Menggambarkan apa yang diharapkan dapat dilakukan oleh peserta
didik dengan menggunakan kata kerja yang khusus tentang sumber-sumber yang
dapat digunakan peserta didik dan orang-orang yang dapat diajak bekerja sama
b.
Menujukkan perilaku yang diharapkan dilakukan oleh kecepatan,
panjangnya dan frekuensi respon.
c.
Menggambarkan kondisi-kondisi atau lingkungan fisik, kondisi atau
lingkungan psikologi.
2.
Adanya suatu prosedur ( jalan Interaksi )
Dalam kegiatan
belajar mengajar diperlukan adanya suatu prosedur yang direncanakan, didesain
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar mencapai tujuan secara
optimal. Maka dalam melakukan interaksi perlu ada langkah-langkah sistematik dan relevan. Terhadap beberapa
pendapat yang telah digunakan. Yaitu :
a.
Pendekatan yang berpusat pada mata pelajaran lumject orientred
b.
Pendekatan yang berpusat pada
peserta didik(student
c.
Pendekatan yang berorientasi pada kehidupan masyarakat
Secara
umum prosedur kegiatan belajar mengajar dilakukan melalui tiga tahap:
a.
Kegiatan Pendahuluan
Hal-hal
dilakukan dalam kegiatan pendahuluan yang menciptakan kondisi awal pembelajaran
meliputi membina keakraban, menciptakan kesiapan belajar dan suasana belajar yang demokratis.
b.
Kegiatan inti
Hal-hal
yang dilakukan dalam kegiatan inti yaitu menyampaikan tujuan yang ingin dicapai
baik secara lisan maupun tulisan.
c.
Kegiatan Akhir dan tindak lanjut kegiatan belajar mengajar
Hal-hal
yang dilakukan dalam kegiatan akhir dan tindak lanjut kegiatan belajar mengajar
yaitu penilian akhir, analisis akhir, tindak lanjut, mengemukakan topik yang
akan dibahas pada waktu yang akan datang dan menutup belajar mengajar di tandai
dengan harapan khusus.
3.
Ditandai dengan aktivitas peserta didik
Mengutip pemikiran E. Mulyasa menekankan pentingnya upaya
pengembangan aktivitas, kreativitas, motivasi peserta didik dalam kegiatan
belajar mengajar mengemukakan hal-hal yang perlu di pikirkan yaitu:
a.
Dikembangkanya rasa percaya diri peserta didik dan mengurangi rasa
takut.
b.
Memberikan kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk
berkomunikasi ilmiah secara bebas terarah.
c.
Melibatkan peserta didik dalam menentukan tujuan dan evaluasi.
d.
Memberi pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter.
e.
Melibatkan peserta didik secara aktif dan kreatif dalam proses
belajar mengajar secara keseluruhan.
4.
Guru berperan sebagai pembimbing
Guru berperan sebagai pembimbing yang harus menghidupkan dan
memberikan motivasi, agar terjadi proses interaksi yang kondusif, harus siap
berbagai modiator dalam segala situasi proses belajar mengajar sehingga menjadi
tokoh yang dilihat dan ditiru tingkah lakunya oleh anak didik. Selain sebagai
pembimbing menurut Alan Syamsudin dengan mengutip pemikiran crage dan berliner
mengemukakan peran guru lainnya yaitu sebagai perencana, pelaksana, dan
evaluator.
Dalam menjalankan peran dan fungsinya, seorang guru yang di dukung
oleh berbagai kompetesi sehingga dapat menghasilkan kinerja yang optimal.Kompetisi
dalah keseluruhan pengetahuan, keterampilan, sifat-sifat karakteristik
kepribadian yang diperlukan oleh seorang guru untuk mendukung terhadap
pencapaian kinerjannya. Tiga jenis kompetisi yang harus di miliki guru menurut
Raka joni sebagaimana dikutip oleh Suyanto dan Djihad Hisyam ( 2002)”, yaitu:
a.
Kompetensi profesional yaitu memiliki pengetahuan yang luas dari
bidang studi yang dikerjakanya.
b.
Kompetisi kemasyarakatan yaitu mampu berkomunikasi baik dengan
peserta didik, sesama guru, maupun
masyarakat.
c.
Kompetisi personal yaitu memiliki kepribadian yang mantap dan patut
diteladani sehingga mampu menjadi seorang pemimpin.
5.
Membutuhkan Disiplin
Disiplin dalam
kegiatan mengajar diartikan sebagai pola tingkah laku yang diatur sedemikian
rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh pihak guru maupun anak didik
dengan sadar. Dalam pembentukan disiplin belajar peserta didik Reisma dan Dayne
dalam E. Mulyasa (2003), mengemukakan strategi umum merancang disiplin peserta
didik, yaitu:
a.
Konsep diri, untuk menumbuhkan konsep diri , peserta didik dapat
berlaku disiplin, guru disarankan untuk bersifat empatik, menerima, hangat dan
terbuka.
b.
Keterampilan komunikasi, guru terampil berkomunikasi secara efektif
sehingga menerima perasaan dan mendorong kepatuhan peserta didik.
c.
Konsenkuensi-konsekuensi logis dan alam, guru disarankan dapat
menujukan secara tepat perilaku yang salah, sehingga membantu peserta didik
dalam mengatasinya.
d.
Klasifikasi nilai, guru membantu peserta didik dalam menjawab pertanyaan
sendiri tentang nilai-nilai dan
membentuk sistem nilai sendiri.
e.
Analisis transaksional, guru disarankan belajar sebagai orang
dewasa terutama ketika berhadapan dengan peserta didik yang menghadapi masalah.
f.
Terapi realitas, guru bersikap positif dan bertanggung jawab.
g.
Disiplin yang berintegrasi, menekankan pengendalian penuh oleh guru
untuk mengembangkan dan memperhatikan peraturan.
h.
Modifikasi perilaku, perilaku salah yang disebabkan oleh
lingkungan, oleh karena itu perlu diciptakan
lingkungan yang kondusif.
i.
Tantangan bagi disiplin, guru diharapkan cekatan, sangat
terorganisasi dan dalam pengendalian yang tegas.
6.
Ada batas waktu
Dalam kegiatan
belajar mengajar ada batas waktu untuk mencapai tujuan tertentu dalam sistem
berkelas ( kelompok anak didik), batas waktu menjadi salah satu ciri yang tidak
bisa ditinggalkan. Setiap tujuan akan di beri waktu tertentu , kapan tujuan itu
sudah harus tercapai.
7.
Evaluasi
Adalah kegiatan
identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang direncakan sudah dicapai
atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat efisiensi
pelaksanaan. Esensi dari evaluasi menurut stafflebearn yaitu memberikan
informasi bagi kepentingan pengambilan keputusan. Masalah evaluasi adalah
bagian penting yang tidak bisa diabaikan. Setelah guru melakukan kegiatan
belajar mengajar. Evaluasi harus dilakukan untuk mengetahui tercapai tidaknya
tujuan pengajaran yang telah ditentukan.[2]
B. Ciri-ciri
Interaksi Belajar Mengajar
Ciri-ciri
interaksi belajar mengajar Winarno Surachmad, 1984 : 16
a.
Ada tujuan yang jelas akan dicapai
b.
Ada bahan yang menjadi isi interaksi
c.
Ada siswa yang aktif
d.
Ada guru yang melaksakan
e.
Ada metode tertentu untuk mencapai tujuan
f.
Ada situasi yang kondusif, yang memungkinkan proses interaksi
berlangsung dengan baik
g.
Ada penilaian terhadap hasil interaksi itu. [3]
C. Hal- hal yang
Perlu dalam Pembelajaran
Hal- hal yang Perlu dalam Pembelajaran yaitu :
a.
Berpusat pada peserta didik.
b.
Mengembangkan kreativitas peserta didik.
c.
Menciptkan kondisi menyenangkan dan menantang.
d.
Bermuatan nilai, etika, logika, dan kinestetika
e.
Menyediakan pengalaman belajar yang beragam.
D. Hal- hal yang
Perlu Diperhatikan dalam Kegiatan Pembelajaran
Hal- hal yang Perlu Diperhatikan dalam Kegiatan Pembelajaran yaitu:
1.
Pengetahuan Awal Siswa yaitu dalam proses pembelajaran harus di
sesuaikan dengan keterampilan dan nilai yang dimiliki siswa sambil memperluas
dan menujukan keterbukaan pada cara pandang.
2.
Refleksi yaitu perlu
menyediakan pengalaman belajar bermakna mampu mendorong tindakan dengan
renungan pada diri siswa.
3.
Motivasi yaitu kegiatan pembelajaran memberikan motivasi dan kejelasan tujuan.
4.
Kemandirian dan Kerjasama yaitu kegiatan pembelajaran mendorong
siswa untuk mandiri maupun bekerjasama
5.
Keragaman individu
6.
Belajar untuk kebersamaan yaitu mendorong siswa untuk memiliki
simpati, empati dan toleransi pada orang lain.
7.
Siswa sebagai Pembangun Gagasan yaitu pembelajaran mengakomodasikan pandangan bahwa
pembangun gagasan adalah siswa sedangkan guru hanya sebagai penyedia kondisi
supaya belajar berlangsung lancar.
8.
Rasa ingin tahu, Kreativitas, dan Ketuhanan.
9.
Interaksi dan komunikasi
10.
Menyenangkan
11.
Belajar Cara Belajar yaitu pembelajaran memuat keterampilan belajar
sehingga siswa terampil belajar bagaimana belajar.
12.
Suasana yang mendukung, sekolah dan kelas perlu diatur lebih aman dan kondusif agar siswa belajar
lebih efektif.[4]
E. Ciri-ciri
Pembelajaran Tematis.
Pembelajaran
tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan
beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada
siswa. Sebagai suatu proses, pembelajaran tematik memiliki ciri-ciri berikut:
1.
Pembelajaran berpusat pada Anak
yaitu memberikan keleluasaan pada siswa baik secara individu maupun
kelompok.
2.
Menekankan pembentukan
pemahaman dan kebermaknaan
3.
Belajar melalui pengalaman langsung yaitu pembelajaran sesuai
dengan fakta dan peristiwa yang dialami
4.
Lebih memperhatikan proses dari pada hasil semata yaitu
pembelajaran tematis di kembangkan pendekatan penemuan terbimbing yang
melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
5.
Syarat dengan muatan keterkaitan yaitu pembelajaran tematis
memusatkan pada pengamatan dan pengkajian suatu peristiwa dari beberapa mata
pelajaran sekaligus tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak.
6.
Bersifat fleksibel artinya saat pembelajaran langsung guru bisa menggulirkan ke suatu arah sesuai dengan
yang di minati oleh siswa.[5]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengajaran
merupakan proses yang berfungsi membimbing para siswa di dalam kehidupan sesuai
dengan tugas perkembangan yang harus dijalani oleh para siswa. Dengan demikian
manusia yang hidup dan berkembang itu merupakan hasil belajar. Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan menyampaikan informasi atau
pengetahuan dari seorang guru kepada siswa. Berdasarkan hal tersebut maka dalam
pembelajaran terdapat ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri pembelajaran pada dasarnya
merupakan tanda-tanda upaya guru mengatur unsur-unsur dinamis dalam
pembelajaran, sehingga dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar
agar terjadi proses untuk tercapainya suatu tujuan pembelajaran.
Ciri-ciri pembelajaran yaitu memiliki
tujuan, adanya suatu prosedur,ditandai dengan aktifitas peserta didik, guru
berperan sebagai pembimbing, membutuhkan disiplin, ada batas waktu, evaluasi.
Hal- hal yang Perlu dalam Pembelajaran yaitu Berpusat pada peserta didik,
mengembangkan kreativitas peserta didik, menciptkan kondisi menyenangkan dan
menantang, bermuatan nilai, etika, logika, dan kinestetika, menyediakan
pengalaman belajar yang beragam. Ciri-ciri pembelajaran tematis yaitu pembelajaran
berpusat pada Anak, menekankan pembentukan pemahaman dan kebersamaaan, belajar
melalui pengalaman langsung, lebih memperhatikan proses dari pada hasil semata,
syarat dengan muatan keterkaitan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi,
Abu dan dan Joko Tri Prasetya. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:
CV. Pustaka Setia.
Fajar,
Arni. 2002. Portofolio dalam
Pelajaran Ips. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
M, Sardiman A. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Muskakim, Zaeanal. 2011. Strategi dan Metode
Pembelajaran. Pekalongan: STAIN Pekalongan Press.
Imron,
Ali. 2012. Supervisi Pembelajaran Tingkatan Satuan Pendidikan. Jakarta:
PT Bumi Aksa.
DATA DIRI
Nama
: Nur Hidayah
Alamat : Podo,
Kedungwuni
Pernah
belajar di : - TK
Pertiwi Podo
-
SD N 03 Podo
-
SMP 02 Kedungwuni
-
SMA N 1 Kedungwuni
[1] Sardiman A.M.,Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,2012), hlm. 12.
[2] Zaeanal Muskakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan:
STAIN Pekalongan Press, 2011), hlm. 62-69.
[3] Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung:
CV. Pustaka Setia, 1997). Hlm. 118-119.
[5] Ali Imron, Supervisi Pembelajaran Tingkatan Satuan
Pendidikan,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012),hlm. 117-118.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar