EVALUASI DAN UMPAN BALIK
"HAKIKAT DAN MACAM-MACAM UMPAN BALIK"
Riska
Sanifa
( 2021115280 )
Kelas E
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH & ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada kita semua, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
lancer. Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada nabi kita, baginda
Nabi agung Muhammad SAW., semoga kita semua termasuk umat beliau yang akan
mendapat syafaatnya di yaumul akhir.
Tidak lupa, pemakalah juga menyampaikan rasa terima kasih
sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yang telah sepenuhnya memfasilitasi
pembuatan makalah ini, kemudian bapak dosen yang telah memberikan bimbingan,
serta teman-teman semua yang telah berpartisipasi memberi arahan dan masukan.
Disusunya makalah ini guna memenuhi tugas Strategi Belajar
Mengajar. Yang mana dalam penyusunan makalah ini tentu masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam penulisan ataupun kata yang kurang sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik senantiasa kita harapkan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Pekalongan, November 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Tema
Untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah Strategi Belajar
Mengajar, dalam hal ini pemakalah membahas tentang “Evaluasi dan Umpan
Balik”.
Sub Tema
Dalam pembahasan ini pemakalah membahas sub tema “Hakikat dan
Macam-Macam Umpan Balik” sesuai dengan tugas yang telah diamanahkan.
Urgensi
Penting adanya pembahasan mengenai Strategi Belajar Mengajar yang
lebih khususnya “Hakikat dan Macam-macam Umpan Balik” ini karena didalamnya
mengandung banyak nilai penting yang patut kita teladani, diantaranya:
1.
Umpan
balik bertujuan untk mencari informasi sampai dimana peserta didik mengerti
materi yang telah dibahas.
2.
Peserta
didik diberikan kesempatan untuk menginvestigasi sejauh mana mereka mengerti
materi tersebut.
3.
Pendidik
perlu melakukan umpan balik karena untuk mengetahui sejauh mana materi yang
telah disampaikan dapat dimengerti oleh peserta didik. Karena hal ini untuk
mengidentifikasi apakah peserta didik dapat melanjutkan pelajaran dengan materi
berikutnya, jika belum mengerti maka pengajar harus mengulangi lagi
penjelasanya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat Umpan Balik
Yang dimaksud umpan balik adalah pemberian informasi yang diporoleh
dari tes atau alat ukur lainnya kepada peserta didik untuk memperbaiki atau
meningkatkan pencapaian atau hasil belajarnya. Umpan balik bermanfaat apabila
pendidik dan peserta didik menelaah kembali jawaban-jawaban tes (umpan balik
tes), baik yang dijawab benar maupun salah oleh peserta didik, dan diberikan
kesempatan memperbaiki jawaban yang salah tersebut. Umpan balik mempunyai peranan
yang penting baik bagi pendidik maupun peserta didik. Umpan balik dalam kajian
ini adalah pemberian informasi mengenai benar atau tidaknya jawaban peserta didik
atas soal/pertanyaan yang diberikan, disertai dengan informasi tambahan berupa
penjelasan letak kesalahan/pemberian motivasi verbal/tertulis. Melalui umpan
balik, seorang peserta didik dapat mengetahui sejauh mana materi yang telah
diajarkan. Dengan kata lain, umpan balik dapat menjadi sarana koreksi terhadap
kemajuan belajar peserta didik itu sendiri
. Dengan demikian, dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan,
pemberian umpan balik sangat diperlukan. Terlebih jika ditinjau dari penerapan
konsep belajar tuntas (mastery learning) yang menghendaki semua peserta didik
dapat mencapai tujuan yang dirumuskan secara benar dan maksimal. Selama
pelajaran berlangsung penting pula untuk sering memberikan umpan balik baik
terhadap hasil tes maupun hasil jenis evaluasi lainnya (misalnya Tanya jawab di
kelas).[1]
Umpan balik tidak sama dengan penilaian. Umpan balik hanya
dimaksudkan untuk mencari informasi sampai dimana murid mengerti bahan yang telah dibahas. Selain itu
murid atau mahasiswa juga diberi kesempatan untuk memeriksa diri sampai di mana
mereka mengerti bahan tersebut, sehingga mereka dapat melengkapi
pengertian-pengertian yang belum lengkap. Pada umumnya pengajar kurang
memikirkan perlunya mengadakan umpan balik seperti itu. Sehingga ia tidak tahu
efek dari pengajaran yang ia berikan, baru setelah seluruh kursus atau seluruh
rangkaian pelajaran selesai diberikan terlihat pada waktu ujian bahwa murid
belum mengerti secara baik bahan yang diajarkan. Dan itu berarti suatu
keterlambatan. Sebaliknya, bilamana pengajar menyadari pentingnya umpan balik
maka pengajaran yang ia berikan akan menjadi lebih efektif.[2]
Umpan balik yang mungkin didapat adalah berupa informasi, apakah
tujuan pengajaran sudah tercapai atau belum. Bila sudah sudah tercapai, maka
umpan balik yang diharapkan sudah diterima. Bila tujuan tidak tercapai, maka
harus dicari mana letak kelemahannya. Mungkin kelemahan terdapat pada salah
satu atau beberapa komponen dalam sistem[3]
Pengajar yang menyadari pentingnya umpan balik maka tidak akan
memberikan pelajaran selanjutnya jika pengajar tidak tahu secara pasti hasil
pelajaran sebelumnya. Pengajar dapat mengetahui hasil pelajaran sebelumnya
dengan melakukan:
1)
Lewat
kesan yang diperoleh selama jam pelajaran itu sendiri.
2)
Lewat
informasi sederhana dari pihak murid melalui pertanyaan-pertanyaan lisan yang
diajukan oleh pengajar selama atau setelah jam pelajaran.
3)
Lewat
informasi tertulis dari pihak murid yang diperoleh melakukan ujian singkat.[4]
Menurut Kardi dan Nur, untuk memberikan umpan balik yang efektif
kepada peserta didik yang jumlah nya banyak, pendidik dapat menggunakan
beberapa pedoman yang patut dipertimbangkan antara lain sebagai berikut:
a.
Memberikan
umpan balik sesegera mungkin setelah latihan, hal ini tidak berarti umpan balik
perlu diberikan kepada peserta didik seketika, tetapi umpan balik seharusnya
diberikan segera setelah proses pembelajaran sehingga peserta didik dapat
mengingat dengan jelas kinerja performa mereka di dalam kelas.
b.
Mengupayakan
agar umpan balik jelas dan spesifik memungkinkan dapat membantu peserta didik.
c.
Umpan
balik ditujukan langsung pada tingkah laku dan bukan pada maksud yang tersirat
dalam tingkah laku tersebut.
d.
Menjaga
umpan balik sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, umpan balik harus
diberikan secara hati0hati agar bermanfaat. Kadang-kadang, peserta didik diberi
umpan balik yang terlalu banyak atau umpan balik yang terlalu rumit untuk
memahaminya.
e.
Memberikan
pujian dan umpan balik pada kinerja yang benar, tentunya setiap peserta didik
lebih menyukai umpan balik yang positif darpada negative. Pada umumnya, pujian
akan diterima sedangkan umpan balik negative mungkin ditolak.
f.
Apabila
memberi umpan balik negative, tunjukkan bagaimana melakukanya dengan benar.
Apabila mengetahui bahwa sesuatu telah dilakukan salah, umpan balik negative
harus selalu disertai dengan demonstrasi yang benar oleh pendidik.
g.
Membantu
peserta didik memusatkan perhatiannya pada proses dan bukan pada hasil
merupakan tanggung jawab pendidik agar mereka memusatkan perhatian pada proses
atau teknik tertentu.
h.
Mengajari
peserta didik cara member umpan balik kepada dirinya sendiri, dan bagaimana
menilai keberhasilan knerjanya sendiri. Belajar bagaimana meniali keberhasilan
sendiri dan memberikan umpan balik kepada dirinya sendiri merupakan hal yang
penting yang perlu dipelajari oleh peserta didik.[5]
Kondisi atau keadaan peserta didik maupun situasi pengajaran
menentukan keberhasilan usaha pemberian umpan balik terhadap belajar peserta
didik. Berikut ini beberapa ketentuan mengenai umpan balik:
a.
Umpan
balik tidak mempermudah proses belajar jika:
·
Peserta
didik susah mengetahui jawaban yang benar sebelum memberikan jawaban atas soal
itu. Misalnya, mencontek jawaban yang benar dari temannya tanpa mengolah soal
itu ke dalam pemikirannya sendiri)
·
Bahan
yang hendak dipelajari terlalu sukar dimengerti oleh peserta didik sehingga
umumnya hanya menebak jawaban soal-soal yang diberikan.
b.
Umpan
balik membantu dan mempermudah proses belajar apabila syarat-syarat berikut ini
dipenuhi:
·
Mengkonfirmasikan
jawaban-jawaban benar yang diberikan oleh peserta didik, dan menyampaikan kepda
peserta didik seberapa jauh dia mengerti materi belajar yang disajikan
·
Mengidentifikasi
kesalahan serta memperbaikinya atau menyuruh peserta didik memperbaikinya sendiri.[6]
B.
Macam-Macam Umpan Balik
Menururt
Slameto yang mengacu Kulhavy dan Anderson (1972) dalam studinya menemukan bahwa
umpan balik antara lain:
1.
Delayed
Feedback (umpan balik yang ditunda)
Yaitu
Feedback yang disampaikan ketika komunikasi telah selesai atau umpan balik yang
diberikan paling cepat dua hari setelah tes.
2.
Immediate
feedback (umpan balik segera)
Yaitu
feedback yang ditujukan ketika komunikasi berlangsung atau memberikan informasi
tentang jawaban yang benar, tetapi dalam ingatanya maih terdapat jawaban yang
salah. Dengan demikian, baik jawaban benar maupun salah bercampur baur dalam
ingatan peserta didik. Hal ini menampakkan hambatan bagi peserta didik dalam
mengingat jawaban yang benar.
Selain alasan tersebut, hal lain yang
menjadi alasan diterimanya pandangan bahwa delayed feedback lebih efektif daripada
immediate feddback adalah factor kelelahan pada peserta didik. Mereka yang baru
menyelesaikan tes mungkin masih terasa lelah, terutama untuk factor psikologis.
Jadi, jika umpan balik diberikan segera setelah tes, peserta didik tidak
memberikan perhatian sepenunya terhadap umpan balik itu.
Slameto
juga mengacu Van Houten (1980) yang mempunyai pandangan sebaliknya. Van Houten
menolak delayed feedback dan mengusulkan immediate feedback
dengan alasan:
a.
Faktor
yang membelakangi permunculan tingkah laku yang salah pada tes pertama sudah
dilupakan.
b.
Dalam
waktu setelah tes sampai dengan pemberian delayed feedback, memungkinkan
peserta didik mengulangi tingkah lakunya yang salah sehingga semakin sulit
untuk dikoreksi. Peserta didik sulit menggantikan tingkah lakunya yang salah
tersebut sehingga semakinsulit untuk dikoreksi.[7]
Bila diteliti secara mendetail, evaluasi yang dilakukan bukan
sekedar menilai hasil belajar siswa saja, akan tetapi lebih jauh daripada
mengandung arti yang lebih luas berupa kegiatan: pengumpulan data tentang
materi dan kemampuan siswa, memantau proses belajar mengajar, dan mengatur
pencapaian tujuan pengajaran. Hasil analisis data yang diperoleh melalui
evaluasi tersebut dapat dijadikan umpan balik untuk merevisi hal-hal atau
kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kendala dalam pencapaian tujuan pengajaran
tersebut. Mungkin kelemahan tersebut terdapat pada perencanaan pengajaran atau
pelaksanaanya, sehingga dengan umpan balik diharapkan perencanan selanjutnya
dapat direvisi dan lebih dimantapkan sebagaimana mestinya.[8]
BAB III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Umpan balik adalah pemberian
informasi yang diperoleh siswa untuk memperbaiki atau meningkatkan
pencapaian/hasil belajarnya. Tujuan umpan balik adalah mencari informasi sampai
dimana murid mengerti bahan yang telah dibahas. Macam-macam umpan balik anatar
lain delayed feedback dan immediate feedback. Delayed Feedback (umpan balik yang ditunda) Yaitu
Feedback yang disampaikan ketika komunikasi telah selesai atau umpan balik yang
diberikan paling cepat dua hari setelah tes.
Immediate
feedback (umpan balik segera) yaitu feedback yang ditujukan ketika komunikasi
berlangsung atau memberikan informasi tentang jawaban yang benar. Umpan balik
yang mungkin didapat adalah berupa informasi, apakah tujuan pengajaran sudah
tercapai atau belum. Bila sudah sudah tercapai, maka umpan balik yang
diharapkan sudah diterima. Bila tujuan tidak tercapai, maka harus dicari mana
letak kelemahannya. Mungkin kelemahan terdapat pada salah satu atau beberapa
komponen dalam sistem
DAFTAR PUSTAKA
Ad. Rooijakkers. Mengajar dengan Sukses,
PT Gramedia, Jakarta, 1981
Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, PT
Intermasa, Jakarta, 2002
Mudhoffir, Teknologi Instruksional, Remaja Rosdakarya,
Bandung, 1986
Suke Silverius, Evaluasi hasil belajar dan Umpan Balik, PT
Grasindo, Jakarta, 1991
Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, IAIN Pekalongan Press, Pekalongan, 2017
PROFIL PENULIS
Nama Lengkap adalah Riska Sanifa lahir di Pekalongan, 29 Juli 1997.
Anak pertama dari dua bersaudara. Nama Ayah Rasani dan Ibu Rokiswati status
masih lajang. Hobi saya traveling bersama teman-teman dan mendengarkan music.
Alamat saya di Kelurahan Jenggot gang 4 Pekalongan Selatan.
Riwayat Pendidikan:
1.
SD
Negeri Waru Lor (lulus tahun 2009)
2.
SMP
Negeri 2 Wiradesa (lulus tahun 2012)
3.
MAN
2 Pekalongan (lulus tahun 2015)
4.
IAIN
Pekalongan (masih berjalan di semester lima)
[1]Zaenal
Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran (Pekalongan: IAIN Pekalongan
Press, 2017), hlm. 190-191
[2]Ad.
Rooijakkers. Mengajar dengan Sukses (Jakarta: PT Gramedia. 1981). hlm.
11
[3]Mudhoffir,
Teknologi Instruksional (Bandung: Remaja Rosdakarya: 1986), hlm. 86
[4]
Ad. Rooijakkers, Op. Cit., hlm. 12
[5]Zaenal
Mustakim, Op. Cit., hlm. 194-195
[6]Suke
Silverius, Evaluasi hasil belajar dan Umpan Balik, (Jakarta: PT
Grasindo, 1991), hlm. 49
[7]Zaenal
Mustakim, Op. Cit., hlm. 196-197
[8]Basyiruddin
Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: PT Intermasa,
2002) hlm. 130-132
BANDAR DOMINO99
BalasHapusAGEN BANDARQ
AGEN POKER
DOMINO ONLINE
AGEN DOMINO
DOMINO99
DOMINO KIUKIU
Baca isu yang lainnya yuk!
Berita Online Nasional
Nonton Film Online
Wise men talk because they have something to say, fools because they have to say something.
BalasHapusAgen Bola Resmi
Bandar bola
Agen Bola Terpercaya
Agen Bola Terbesar
Agen Bola online
Judi bola
Berita Bola
Agen Sbobet
Agen Ibcbet
People who managed to take advantage of the mistakes that he did, and will try again to perform in a different way
BalasHapusTogel Online Singapore
Togel Online Hongkong
Bandar Togel
Bandar Togel Online Terpercaya
Togel Online
Agen Togel Online Terpercaya
Do you want to meet the love of your life, Look in the mirror
BalasHapusTogel Online Singapore
Togel Online Hongkong
Bandar Togel
Bandar Togel Online Terpercaya
Togel Online
Agen Togel Online Terpercaya
Each one prays to God according to his own light
BalasHapusAgen Bola Resmi
Bandar bola
Agen Bola Terpercaya
Agen Bola Terbesar
Agen Bola online
Judi bola
Berita Bola
Agen Sbobet
Agen Ibcbet
I'm good but not an angel, I do sin but i'm not the devil.
BalasHapusAGEN BOLA ONLINE
JUDI BOLA ONLINE
AGEN SBOBET IBCBET
AGEN SBOBET 25RB
PREDIKSI PERTANDINGAN
No matter how chic your outfit is, bad nails or hair will ruin it all.
BalasHapusAGEN BOLA ONLINE
JUDI BOLA ONLINE
AGEN SBOBET IBCBET
AGEN SBOBET 25RB
PREDIKSI PERTANDINGAN
It is not wise to be wiser than is necessary
BalasHapusAGEN BOLA ONLINE
JUDI BOLA ONLINE
AGEN SBOBET IBCBET
AGEN SBOBET 25RB
PREDIKSI PERTANDINGAN