“HAKIKAT ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN”
Dewi Masadah (2021115244)
Kelas : E
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT
yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat hamba-Nya, Maha Suci Allah, yang telah
memuliakan kita dengan iman. Kita memuji-Nya dan meminta pertolongan,
pengampunan dan petunjuk-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri
kita dan keburukan amal kita. Dan aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah SWT yang berhak disembah dan Muhammad SAW adalah hamba dan Rasul-Nya. Dan
teriring doa dan keselamatan semoga terlimpah atas Nabi dan Rasul termulia,
juga atas keluarga dan para sahabat, serta kepada yang mengikuti mereka dalam
kebenaran sampai hari kiamat.
Makalah Strategi Belajar
Mengajar tentang Alat dan Media Belajar Mengajar dengan tema Hakikat Alat
dan Media semoga terselesaikan dengan baik dan dalam waktu yang tepat.
Kemudian saya menyampaikan terimakasih pertama kepada Dosen Pengampu yaitu
Bapak Muhammad Hufron, M.S.I yang telah menuntun saya, memberi arahan dan
mendidik kami yang semoga semua ilmu yang diberikan kepada kami dapat
bermanfaat baik bagi diri saya sendiri
ataupun bagi orang lain. Kemudian kepada kedua orang tua saya yang telah
mendukung dalam pembuatan makalah ini, dan doanya yang selalu kami harapkan
semoga dengan mendapat ridho kedua orang tua dan ridho guru ataupun dosen kami,
kami dapat menggapai ridho Allah SWT. Dan tidak lupa teman-teman semua yang
telah mendukung dan ikut berpartisipasi. Semoga kelak kita akan menjadi orang
yang sukses dan bermanfaat ilmunya. Aamiin...
Terlepas dari itu saya
menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan
baik dari segi susunan kalimat ataupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima saran dan kritik dari pembaca demi kemajuan kami
kedepan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan mohon maaf atas
segala kekurangannya.
Pekalongan, 03 November
2017
Dewi Masadah
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Tema
Alat dan Media Belajar Mengajar
B.
Judul
Hakikat Alat dan Media Pembelajaran
C.
Mengapa Penting dikaji
Pentingnya mengkaji
mengenai Hakikat Alat dan Media ialah agar seorag guru atau pendidik
betul-betul memahami dari alat ataupun media yang akan digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar. Sehingga proses belajar mengajarpun akan berjalan dengan baik
dan akan tercapainya tujuan dari pembelajaran karena penggunaan media dan alat
yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Dan peserta didikpun akan dengan
mudah mampu mengikuti proses pembelajara. Dengan mengetahui tentang hakikat
alat dan media pembelajaran, maka akan menjadikan para pembaca khususnya calon
guru memiliki pandangan tentang bagaimana nanti ketika akan mengajar. Mampu
mengidentifikasi alat dan media yang harus digunakan sehingga tujuan pembelajaran
akan lebih mudah tercapai baik secara
langsung maupun tidak langsung.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat Alat Pembelajaran
1.
Pengertian Alat Pembelajaran
Alat
pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk pencapaian tujuan
pembelajaran. Kata “segala sesuatu” mempunyai arti bahwa alat pembelajaran
dapat berupa fisik dan non fisik.
Alat pembelajaran yang berupa fisik dapat dibagi menjadi dua jenis,
yaitu:
a.
Alat pembelajaran yang tidak berhubungan langsung (membantu)
penyampaian materi, yang kemudian disebut dengan istilah sarana dan prasarana
(sarpras) pembelajaran.
b.
Alat pembelajaran yang berhubungan langsung (membantu) penyampaian
materi, yang kemudian disebut dengan istilah media pembelajaran.
Sedangkan alat
pembelajaran yang berupa non fisik dapat berupa perintah, larangan, hukuman dan
ganjaran. Alat pembelajaran non fisik ini mempunyai kedudukan yang sama dengan
alat pembelajaran fisik. Yaitu digunakan untuk membantu pencapaian tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Penggunaan alat
pembelajaran sepenuhnya menjadi wewenang pendidik, tentunya dengan
memperhatikan asas edukatif, sehingga dalam proses pembelajaran tidak akan
terjadi hal-hal yang kurang baik. Sebagai contoh penggunan alat pembelajaran
berupa hukuman, harus dilakukan dengan cara mendidik (hukuman yang mendidik)
yaitu dengan syarat dilakukan secara bermartabat (tidak merendahkan peserta
didik), tidak berupa hukuman fisik, dilakukan tidak karena dendam dan hukuman
yang diberikan sesuai dengan tingkat kesalahan (tidak berlebihan).
Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan bagian dari alat
pembelajaran. Baik alat maupun media pembelajaran secara umum berfungsi untuk
membantu pencapaian tujuan pembelajaran baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pemilihan maupun penggunaan alat dan media pembelajaran agar
berfungsi secara optimal, sepenuhnya tergantung pada pendidik.[1]
B.
Hakikat Media Pembelajaran
1.
Pengertian Media Pembelajaran
Secara harfiah
kata media memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Berasal dari bahasa
latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. AECT mendefinisikan media
adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi.
Sedangkan Education Association mendefinisikan sebagai benda yang dapat
dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen
yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat
mempengaruhi efektifitas program intructional.
Gagne
menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta
didik yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara menurut Briggs media
adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan-pesan serta merangsang
peserta didik untuk belajar. Contohnya adalah buku, film, kaset, dan film bingkai.
Menurut Gerlach
dan Ely secara garis besar media adalah manusia, materi atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan
dan sikap. Dalam pengertian ini buku teks dan lingkungan sekolah merupakan
media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar
cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau elektrolis untuk
menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Heinich
dkk mengemukakan medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara
sumber dan penerima. Jadi, televisi, radio, film, foto dan sejenisnya merupakan
media komunikasi. Apabila media tersebut membawa informasi yang bertujuan intruksional
atau mengandung maksud-maksud pembelajaran, maka media tersebut dapat disebut
sebagai media pembelajaran. Hamidjodjo dalam Latuheru memberi batasan media
sebagi bentuk perantara yang digunakan manusia untuk menyampaikan atau menyebar
ide, gagasan atau pendapat sehinggan pendapat yang dikemukakan tersebut sampai
kepada penerima.
Sedangkan media
pendidikan adalah seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh
guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau pendidik atau
disebut juga dengan media komunikasi.
Secara istilah,
pengertian media pembelajaran adalah semua alat bantu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, dengan maksud
untuk membantu menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber
(pendidik maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini peserta didik atau
warga belajar). Pesan (informasi) yang disampaikan melalui media dalam bentuk
isi atau materi pembelajaran itu harus dapat diterima dengan baik oleh penerima
pesan (peserta didik), dengan menggunakan salah satu atau gabungan beberapa
alat indera mereka.[2]
Brown
mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektifitas pembelajaran. Pada
mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru dalam
mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar abad ke-20 usaha pemanfaatan
visual dilengakapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu
audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau
media menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan
internet. Sedangkan NEA mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana
komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi
perangkat keras.
Latuheru
mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat atau teknik yang
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi
komunikasi pendidikan antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna
dan berdaya guna.
Dari beberapa
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan
kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada
diri peserta didik.[3]
Pada saat
seorang guru mendesain suatu program pengajaran, komponen-komponen media
pengajaran harus mendasari pemikirannya. Untuk memulai penggunaan media
pengajaran, guru bisa memulai dengan menggunakan media yang sederhana, seperti
poster, lukisan, foto, radio, tape recorder, dan lain sebagainya.
Penggunaan media audio-visual tersebut sangat membuat komunikasi menjadi lebih
efektif karena siswa langsung menangkap apa yang diajarkan guru secara nyata.
Media visual yang sering digunakan dalam penyampaian materi pelajaran adalah
gambar. Gambar dapat memberikan nilai yang sangat berarti, terutama dalam
membentuk dan memperjelas pengertian baru, serta memperkuat pengertian tentang
suatu konsep tertentu. Disamping itu, penggunaan media gambar dapat menimbulkan
daya tarik bagi siswa sehingga lebih senang belajar yang pada akhirnya akan
memberikan hasil belajar yang lebih baik.[4]
2.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Media Pembelajaran
a.
Tujuan pembelajaran yang inigin dicapai
b.
Karakteristik siswa atau sasaran
c.
Jenis rangsangan belajar yang diinginkan
d.
Keadaan latar atau lingkungan
e.
Kondisi setempat
f.
Luasnya jangkauan yang ingin dilayani
3.
Prinsip Pemilihan Media
a.
Harus adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media
pembelajaran
b.
Karakteristik media pembelajaran, setiap media pembelajaran
memiliki karakteristik masing-masing. Maka seorang guru harus mampu memahami
karakteristik dari media pembelajaran yang akan digunakan
c.
Alternatif pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat
dibandingkan atau dikompetisikan. Dengan demikian guru dapat menentukan pilihan
media pembelajaran mana yang akan dipilih, jika terdapat beberapa media yang
dapat dibandingkan.
Selain
itu, prinsip-prinsip lain yang harus dipertimbangkan juga adalah:
a)
Memilih media harus berdasarkan pada tujuan pembelajaran dan bahan
pengajaran yang akan disampaikan
b)
Memilih media harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta
didik
c)
Memilih media harus disertai dengan kemampuan guru baik dalam
pengadaannya dan penggunaannya
d)
Memilih media harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau
pada waktu, tempat dan situasi yang tepat
e)
Memilih media harus memahami karakteristik dari media itu sendiri.[5]
4.
Ciri-ciri Umum Media Pembelajaran
a.
Media pembelajaran memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal
sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu yang dapat dilihat, didengar,
atau diraba dengan pancaindra
b.
Media pembelajaran memiliki pengertian non fisik yang dikenal
sebagai software (perangkat lunak) yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam
perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada peserta didik
c.
Penekanan media pembelajaran pada visual dan audio
d.
Media pembelajaran memiliki pengertian sebagai alat bantu pada
proses belajar, baik didalam maupun diluar kelas
e.
Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi
pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran
f.
Media pembelajaran dapat digunakan secara masif, kelompok besar,
dan kelompok kecil atau perorangan
g.
Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang
berhubungan dengan penerapan suatu ilmu. [6]
5.
Ciri-ciri Media Pembelajaran Menurut Gerlach dan Ely
a.
Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksikan suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa
atau objek dapat diurut atau disusun disusun kembali dengan media seperti
potografi, video, tape, audio tape, disket komputer dan film.
b.
Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media
memiliki ciri manipulatif.kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat
disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik
pengambilan gambar time-lapse recording. Misalnya, bagaimana proses larva
menjadi kemompong kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik
rekaman fotograpi tersebut disamping dapat dipercepat, suatu kejadian dapat
diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman vidio.
c.
Ciri Distributif (DistributionProperty)
Ciri ini memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan
melalui ruang, secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah
besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.[7]
BAB III
PENUTUP
1.
Simpulan
Alat
pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk pencapaian tujuan
pembelajaran. Kata “segala sesuatu” mempunyai arti bahwa alat pembelajaran
dapat berupa fisik dan non fisik.
Penggunaan alat
pembelajaran sepenuhnya menjadi wewenang pendidik, tentunya dengan
memperhatikan asas edukatif, sehingga dalam proses pembelajaran tidak akan
terjadi hal-hal yang kurang baik.
media
pembelajaran adalah semua alat bantu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, dengan maksud
untuk membantu menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber
(pendidik maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini peserta didik atau
warga belajar).
Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan bagian dari alat
pembelajaran. Baik alat maupun media pembelajaran secara umum berfungsi untuk
membantu pencapaian tujuan pembelajaran baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pemilihan maupun penggunaan alat dan media pembelajaran agar
berfungsi secara optimal, sepenuhnya tergantung pada pendidik.
2.
Saran
Dari makalah
yang telah saya ketik ini mungkin masih banyak kekurangan dan kesalahan. Maka
dari itu saya buka selebar-lebarnya untuk kritik dan sarannya dari para pembaca
demi kemajuan saya kedepannya. Dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Pemakalah
mengharapkan adanya kritik dan saran dari Bapak Dosen dan teman-teman dari
makalah ini. Guna memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam makalah
ini. Kurang lebihnya mohon maaf dan semoga bermanfaat. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Hosnan,
M. 2014. Pendekatan Saintifik Dan
Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghaila Indonesia.
Mustakim, Zaenal. 2009. Strategi
dan Metode Pembelajaran. Pekalongan:
STAIN
Pekalongan Press.
Mustakim, Zaenal. 2017. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan:
IAIN
Pekalongan
Press.
Suryani , Nunuk dan Leo Agung. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta:
Ombak.
BIODATA
Nama : Dewi Masadah
TTL : Pemalang, 11 Juli 1996
Jenis
Kelamin : Perempuan
Alamat
: Dk. Mundong, Ds. Tlagasana,
RT/RW : 005/013
Kec. Watukumpul, Kab. Pemalang
Status
: Mahasiswi (Hamba Allah SWT)
Hobby
: Shalawat
Motto : Bermanfaat bagi orang lain
Pendidikan :
1.
SD Negeri 03 Tlagasana (2003-2009)
2.
MTs Salafiyah Paninggaran (2009-2012)
3.
MA YMI Wonopringgo (2012-2015)
4.
Pendidikan Agama Islam di IAIN Pekalongan (2015-sekarang)
[1]Zaenal Mustakim,
Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press,
2017), hlm. 158
[3]Nunuk Suryani
dan Leo Agung, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Ombak, 2012),
hlm. 136-137
[4]M.Hosnan, Pendekatan
Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21, (Bogor: Ghaila
Indonesia, 2014), hlm. 111-112
[5]Nunuk Suryani
dan Leo Agung.,Op. Cit., hlm.
137-139
[6] Zaenal
Mustakim, Op. Cit., hlm. 162
[7]Zaenal
Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan; STAIN
Pekalongan Press, 2009), hlm. 154-155
Tidak ada komentar:
Posting Komentar