MAKNA DAN HAKIKAT GURU
Nama : Silvy Rizma Oktavia
Nim : 2317023
Kelas : E
JURUSAN PGMI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018
Alhamdullilah,puji syukur kehadirat Allah swt. atas segala
nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul”Makna dan Hakikat Guru”
ini dapat diselesaikan. Salawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi
Muhammad SW.,keluarganya,dan sahabatnya.
Makalah
ini menjelaskan . Dengan demikian, materi makalah ini diharapkan dapat membantu
pembangunan karakter mahasiswa melalui proses menulis makalah yang baik dan
benar.
Makalah
ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu,
penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik dari pembaca untuk
penyempurnaan penulisan makalah ini. Semoga dengan makalah ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan serta bermanfaat bagi mahasiswa. Amin yaa robbal
‘alamin.
Pekalongan,
3 September 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BABI PENDAHULUAN..................................................................... 3
A. Latar Belakang Masalah........................................................ 3
B. Rumusan Masalah.................................................................. 3
C.
Tujuan
Pemecahan Masalah................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................
4
A. Peranan Guru ........................................................................ 4
B. Peranan Guru dalam Proses Pembelajaran............................. 6
C. Peranan Guru dalam Masyarakat........................................... 7
BABIII PENUTUP................................................................................. 8
A. Simpulan................................................................................ 8
B. Saran-saran............................................................................ 8
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Guru adalah
unsur manusiawi dalam pendidikan. Guru adalah figur manusia sumber yang
menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. Ketika semua
orang mempersoalkan masalah dunia pendidikan, figur guru mesti terlibat dalam
agenda pembicaraan, terutama yang menyangkut persoalan pendidikan formal di sekolah.
Hal itu tidak dapat disangkal, karena lembaga pendidikan formal adalah dunia
kehidupan guru Sebagian besar waktu guru ada di sekolah, sisanya ada dirumah
dan di masyarakat.
Di sekolah,
gurun hadir untuk mengabdikan diri kepada umat manusia dalam hal ini anak
didik. Negara menuntut generasinya yang memerlukan pembinaan dan bimbingan dari
guru. Guru dengan sejumlah buku yang terselip di pinggang datang ke sekolah
dinwaktu pagi hingga petang, sampai waktu mengajar dia hadir di kelas untuk
bersama-sama belajar dengan sejumlah anak didik yang sudah menantinya untuk
diberikan pelajaran. Anak didik ketika itu haus akan imu pengetahuan dan siap
untuk menerimanya dari guru. Ketika itu guru sangat berarti sekali bagi anak didik.
Kehadiran seorang guru di kelas merupakan kebahagiaan bagi mereka. Apalagi bila
figur guru itu sangat disenangi oleh mereka.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakan tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk
terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.
1.
Apa
saja peranan Guru ?
2.
Bagaimana
peran Guru dalam proses pembelajaran?
3.
Bagaimana
peran Guru di Masyarakat?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas,
maka tujuan pembuatan ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
mengetahui peranan Guru.
2.
Untuk
mengetahui peranan Guru dalam proses pembelajaran.
3.
Untuk
mengetahui peranan Guru dalam Masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peranan Guru
Banyak
peranan yang diperlukan dari guru sebagai pendidik, atau siapa yang telah
menerjunkan diri menjadi guru. Semua peranan yang diharapkan dari guru seperti
diuraikan di bawah ini.
1. Korektor
Sebagai
korektor, guru harus bisa membedekan mana nilai yang baik dan mana nilai yang
buruk. Kedua nilai yang berbeda ini harus betul-betul dipahami dalam kehidupan
di masyarakat.kedua nilai ini mungkin telah anak didik miliki dan mungkin pula
telah mempengaruhinya sebelum anak didik masuk sekolah.
2. Inspirator
Sebagai Inspirstor,
guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan belajar anak didik.
Persoalan belajar adalah masalah utama anak didik. Guru harus dapat memberikan
petunjuk (ilham) bagaimana cara belajar yang baik.
3.
Informator
Sebagai
informator, guru harus dapat memberikan infomasi perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, selain sejumlah bahan pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang
telah diprogramkan dalam kurikulum.
4.
Organisator
Sebagai
organisator, adalah sisi lain dari peranan yang diperlukan dari guru. Dalam
bidang ini guru memiliki kegiatan pengelolaan kegiatan akademik, menyusun tata
tertib sekolah, menyusun kalender akademik, dan sebagainya.
5.
Motivator
Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong
anak didik agar bergairah dan aktif.
6.
Inisiator
Dalam
peranannya sebagai inisiator, guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide
kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran.
7.
Fasilitator
Guru
hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan kemudahan kegiatan
belajar anak didik.
8.
Pembimbing
Peranan
guru yang tidak kalah pentingnya dari semua peran yang telah disebutkan diatas,
adalah sebagai pembimbing. Peranan ini harus lebih dipentingkan, karena
kehadiran guru di sekolah adalah untuk membimbing anak didik menjadi manusia
dewasa susila yang cakap.
9.
Demonstrator
Dalam
interaksi edukatif, tidak semua bahan pelajaran dapat anak didik dipahami.
Apalagi anak didik yang memiliki intelegensi yang sedang.
10. Pengelola kelas
Guru
hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik, karena kelas tempat berhimpun
semua anak didik dan guru dalam rangka menerima bahan pelajaran dari guru.
11. Mediator
Guru
hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media
pendidikan dalam berbagai bentuk dan jenisnya, baik mendia nonmaterial maupun
material. [1]
PMR mempunyai
konsepsi tentang guru sebagai berikut :
a. Guru hanya sebagai fasilitator belajar
b. Guru harus mampu membangun pengajaran yang
interaktif
c. Guru harus memberikan kesempatan kepada
siswa untuk secara aktif menyumbang pada proses belajar dirinya dan secara
aktif membantu siswa dalam menafsirkan persoalan ini
d. Guru tidak terpencang pada materi yang
termasuk dalam kurikulum, melainkan aktif mengaitkan kurikulum dengan dunia
riil, baik fisik maupun sosial.[2]
Peranan
guru akan mengalami perubahan dari tokoh yang terutama menyampaikan informasi
menjadi orang yang memberikan bimbingan dan bantuan kepada tiap siswa secara
individual. Namun ia tidak dihalangi untuk memberikan pengajaran klasikal atau
menggunakan metode kuliah bila diperlukan oleh segenap siswa. Untuk menjalankan
pengajaran individual guru harus memperdalam pengetahuan dan ketrampilan tentang
cara-cara mengajar yang terbuka baginya.[3]
Guru
memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk watak bangsa
serta mengembangkan potensi peserta didik. Kehadiran guru tidak tergantikan
oleh unsur yang lain, lebih-lebih dalam masyarakat kita yang multikultural dan
multidimensional, dimana peranan teknologi untuk menggantikan tugas-tugas guru
sangat minim.
Guru
memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan.
Guru yang profesional diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Profesionalisme guru sebagai ujung tombak di dalam implementasi kurikulum di
kelas yang perlu mendapat perhatian.[4]
B. Peranan guru dalam proses pembelajaran
Kualitas
sekolah yang baik tidak dapat muncul begitu saja tanpa adanya perencanaan yang
matang, terutama adanya campur tangan unsur manusia. Apabila ada ide untuk
memasukkan iklim pemanusiaan ke dalam organisasi sekolah, maka sumber-sumber
daya manusia seperti: siswa, guru, orangtua siswa, pengusaha dan siapa saja
yang tertarik kepada kegiatan pendidikan, harus diberi prioritas di dalam
pembahasan dan ketertiban kegiatannya. Sumber-sumber manusia tersebut harus
ditangani secara seksama. Mereka harus diberi pengertian dan ditumbuhkembangkan
kesadarannya terhadap semua aspek kependidikan, mulai dari tujuan, peran yang
diharapkan dan keluaran (output) yang diinginkan.[5]
Uzair Usman
yang mengutip dari Adam dan Decey dalam Basic
Principles of Student Teaching
mengemukakan, bahwa peran guru adalah mengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur
lingkungan, partisipasi, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator, dan
konselor.
Menurut
Pulias dan Young (1988), Manan (1990), Yelon and weinstein (1977) dan dikutip
Mulyasa (2005) dalam mengemukakan peran guru antara lain sebagai berikut.
a. Guru sebagai pendidik
b. Guru sebagai pengajar
c. Guru sebagai pembimbing
d. Guru sebagai pelatih
e. Guru sebagai penasihat
f. Guru sebagai pembaru (inovator)[6]
C. Peran Guru di Masyarakat
Guru
merupakan kunci penting dalam kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat. oleh
karena itu ia harus memiliki kompetensi untuk melakukan beberapa hal sebagai
berikut.
a. Membantu sekolah dalam melaksanakan
teknik-teknik Husemas. Meskipun kepala sekolah merupakan orang kunci dalam
pengelolaan Husemas, akan tetapi kepala sekolah tidak mungkin melaksanakan
program Husemas tanpa bantuan guru-guru. Guru-guru dapat ditugasi kepala
sekolah melaksanakan hal-hal yang berkaitan dengan Husemas, di sesuaikan dengan
jenis dan bentuk kegiatan yang ada.
b. Membuat dirinya lebih baik lagi dalam
bermasyarakat. Guru adalah tokoh milik masyarakat. tingkah laku atau sepak
terjang yang dilakukan guru dilakukan guru di sekolah dan di masyarakat,
menjadi sesuatu yang sangat penting. Apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
guru menjadi panutan masyarakat.
c. Dalam melaksanakan semua itu guru harus
melaksanakan kede etiknya. Kode etik guru merupakan seperangkat aturan atau
rambu-rambu yang perlu diikuti dan tidak boleh dilanggar oleh guru. Kode etik
guru mengatur guru untuk menjadi manusia terpuji di mata masyarakat. karena
kode etik guru juga merupakan cerminan kehendak masyarakat terhadap guru, maka
menjadi suatu kewajiban guru untuk melaksanakan atau mengikutinya.
Kompetensi
sosial guru merupakan kemampuan guru untuk mempersiapkan peserta didik menjadi
anggota masyarakat yang baik serta kemampuan untuk mendidik, membimbing
masyarakat dalam menghadapi kehidupan dimasa yang akan datang.
Adapun
peran guru di masyarakat dalam kaitannya dengan kompetensi sosial dapat
diuraikan sebagai berikut.
a. Guru sebagai Petugas Kemasyarakatan
b. Guru di Mata Masyarakat
c. Tanggungjawab[7]
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasarkan uraian pada bagian pembahasan disimpulkan bahwa, makna guru (pendidik) sebagaimana dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003, Bab 1,
Pasal 1, ayat 6 adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususnya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan.
Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu
pengetahuan kepada peserta didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang
yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga
pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, disurau/mushola, di rumah, dan
sebagainya.
B.
Saran-saran
Demikianlah
makalah dari saya, tentunya makalah ini banyak kekurangan baik dalam penulisan
maupun materi dalam pembahasan. Oleh karena itu kritik dan saran diharapkan
untuk membantu kesempurnaan penyusunan makalah ini. Semoga dengan disusunnya
makalah ini dapat memberi pengetahuan dan dapat meningkatkan kualitas seorang
guru.
DAFTAR
PUSTAKA
Djamarah Bahri Syaiful, Guru Dan Anak Dalam Interaksi Edukatif Jakarta:
Rineka Cipta 2000
Daryanto, Konsep Pembelajaran Kreatif Yogyakarta: Gava Media 2012
Nasution. S, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar (Jakarta:
Bumi Aksara 2000
Rachmawati Tutik, Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka
Kreditnya Yogyakarta: Gava Media 2013
Arikunto Suharsimi, Manajemen Pengajaran Jakarta: Rineka Cipta 1993
Asril Zainal, Micro Teaching Jakarta: Raja Grafindo
Persada 2010
Mulyasa. E, Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru Bandung: Remaja Rosdakarya
2008
Nama :
silvy rizma oktavia
TTL :
Pemalang, 01 oktober 1998
Alamat :
Pemalang
Riwayat Pendidikan :
? TK muslimat wanarejan utara
? SDN 07 wanarejan utara
? MTSN Pemalang
? MAN Pemalang
[1] Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Dalam Interaksi Edukatif (Jakarta:
Rineka Cipta, 2000), hlm. 43-47.
[2] Daryanto, Konsep Pembelajaran Kreatif (Yogyakarta:
Gava Media, 2012), hlm. 152.
[3] S.Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan
Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hlm. 76.
[4] Tutik Rachmawati, Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka
Kreditnya (Yogyakarta: Gava Media, 2013), hlm. 13.
[5] Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran (Jakarta: Rineka
Cipta, 1993), hlm. 210.
[6] Zainal Asril, Micro Teaching (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2010), hlm. 9-11.
[7] E. Mulyasa, Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 181-184.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar