KEWAJIBAN BELAJAR SECARA SPESIFIK
"DOA TAMBAHKAN ILMU"
Q.S THAHA, 20: 114
WIDADUL ALFA
NIM. (2117168)
Kelas E
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PEKALONGAN
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji Bagi Allah yang
telah melimpahkan segala rahmat kepada kita semua sehingga makalah yang
berjudul “Doa agar bertambahnya Ilmu” dapat terselesaikan. Sholawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad swt yang kita nanti nantikan syafaatnya di yaumul kiyamah. Dan
tak lupa penulis ucapakan kepada Dosen Pengampu mata kuliah Tafsir Tarbawi Bapak Muhammad
Ghufron M.Si. yang telah membimbing kami selama ini, demikian juga, segenap pihak yang telah terlibat dalam pembuatan makalah ini.Makalah ini dapat terselesaikan dan tentunya tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan, Oleh karena penulis dengan senanghati menerima kritik dan saran yang bias membuat makalah ini menjadi baik, dan penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Pekalongan, 23 September 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 1
C. Tujuan Makalah............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 2
A. Hakikat Doa dan Ilmu................................................................................. 2
B. Dalil Doa Tambahkan Ilmu dan Kepahaman............................................... 3
C. Doa dan Ilmu Saran Mendekatkan pada Allah............................................ 5
BAB III PENUTUP................................................................................................ 8
A. Simpulan...................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 10
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan modern saat ini, selalu saja ada waktu dimana manusia
merasa tidak mengerti , tidak tahu serta tidak mampu mengatasi permasalahan
kehidupan yang dihadapinya, dalam
menjalankan perintah Allahkita diwajibkan mengenal betul tentang agama islam.
Dengan ilmu manusia yang akan menjadikan
landasan bukti petunjuk dan yang bermanfaat dari ilmu adalah yang dibawa
Rosulullah, ilmu lebih baik dari pada keadaan Sedangkan Dengan doa itu
menunjukan rasa fekir jita serta rasa membutuhkan seorang hamba kepada tuhannya
yang maha kuasa .
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian doa dan ilmu?
2. Dalil doa tambahkan ilmu dan
kepahaman?
3. Doa dan Ilmu sarana mendekatkan pada Allah?
C. Tujuan
Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian doa dan ilmu
2. Untuk
mengetahui dalil-dalil apa sajakah dalam doa tambahkan ilmu dan kepahaman.
3. Untuk mengetahui doa dan
ilmu sarana mendekatkan pada Allah
BAB II
PEMBAHASAN
A.
HAKIKAT DOA DAN ILMU
1. Doa.
Arabi menyatakan bahwa doa adalah bentuk komunikasi dengan tuhan sebagai satu upaya untuk membersihkan
diri dan menghilangkan nilai-nilai kemusrikan dengan sikap khusyu’ dan tadharru’ dalam menghadapkan diri kepada
Allah SWT.
Doa adalah permohonan diri kepada allah yang disertai kerendahan
diri kepada hati untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada
disisinya. Allah pasti mengabulkan doa yang dimohonkan, dan tidak mengabaikan
orang yang mengharapkan.
Fungsi doa dalam Islam sabagai sarana untuk memohon kepada allah,
sebagai ungkapan rasa syukur dan sebagai ungkapan penyesalan. [1]
2.
Ilmu
Kata ilmu berasal dari bahasa arab
‘alima- ya’lamu –‘ilman, yang berarti mengetahui, mengenal, memberi tanda dan petunjuk.
Ilmu adalah yang menjadi landasan bukti petunjuk dan yang bermanfaat dari ilmu
adalah yang dibawa Rosulullah, ilmu lebih baik dari pada keadaan, ilmu
merupakan petunjuk keadaan dan keadaan yang mengikuti, sedangkan keadaan yang
mengikuti petunjuk dan mengikutinya.
Manfaat ilmu tentunya masih banyak
sekali antara lain bisa membedakan antara yang halal dan haram, dengan ilmu
persaudaraan dapat terjalin,dengan ilmu dapat menghantarkan ketujuan yang dekat
dan masih banyak lagi manfaatnya, bukti manusia yang paling akurat menunjukan
kemuliaan ilmu bahwa, kelebihan orang yang berilmu dari pada semua manusia
seperti kelebihan rembulan pada malam purnama dari pada semua bintang. bagi
manusia kebutuhan ilmu lebih besar dari pada kebutuhan terhadap makan dan
minum.[2]
B.
Dalil Doa Tambahkan Ilmu dan kepahaman
Hendaknya seoranghamba memanjatkan doa kepada allah dengan
sungguh-sungguh dan meratap kepada allah. Allah pasti mengabulksn do’a yang
dimohonkan dan tidak mengabaikan orang yang mengharapkan dijelaskan dalam QS
Surat Thaha (20) : 114
فتعا لئ الله
الملك الحق ؤلا تعجل بالقرءان من قبل ىن ئقضي اليك وحيه وقل رب زد ني علما
“Maka maha
tinggi allah, Maha raja yang haq dan janganlah engkaun terges-gesa membaca
al-qur’an sebelum disempurnakan untukmu pewahyu dan katakanlah
“Tuhanku,tambahkanlah kepadaku ilmu”(Qs. Thaha
:20 (114)
1.
Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan
“Larangan Kepada Nabi Muhammad untuk membaca al-qur’an dengan
tergesa-gesa sebelum wahyu disempurnakan” maksudnya hendaklah kamu dengar
dulu dan jika malaikat sudah selesai membacakan kepadamu, maka bacalah setelah
itu “Dan katakanlah, Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku”
2.
Tafsir AL Misbah
Mengisyaratkan bahwa sesuatu yang luhur dan tinggi haq lagi
sempurna, serta hatus diagungkan dengan mengikuti tuntunan Al-qur’an, karena
Al-qur’an bersumber dari Allah yang maha tinggi dan maha tunduk kepada-NYA
Semua Mahluk.[3]
Doa nabi ini penting sekali artinya, bahwasannya disamping wahyu
yang dibawa oleh malaikat jibril itu, Nabi Muhammad selalu disuruh berdoa
kepada Allah agar selalau berdo”a kepada allah selalu diberi Tambahan ilmu.
Yaitu ilmu ilmu yang timbul karena dari pengalaman, pergaulan, memegang
pemerintahan, memeimipin peperangan, sehingga disamping wahyu datang juga
petunjuk yang lain seperti ilham.
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh ibnu majah dari abu
Hurairah salah satu doa dari Nabi Muhammad s.a.w :
اللهم
انفعني بما علمتنى وعلمنئ ما ينفعنئ وزدنئ علما والحمداللهعلئ كل حال
“Ya allah, bermanfaatkanlah untukku dari
ilmu yang engkau ajarkan kepadaku, dan beri aku ilmu daripada apa yang memberi
manfaat kepadaku, dan selalulah tambahkanlah ilmu untuku ,dan segala puji bagi
allah dalam segala ilmu”(H.R ibnu majah dari abu Hurairah)
Memohon tambahan ilmu pengetahuan adalah teladan nabi Muhammad
yang seyogianya dituruti oleh tiap-tiap ummat nabi yang beriman. Karena ilmu
allah itu amat banyak luas. Dapat mengetahui suatu cabang ilmu akan menambahkan
keyakinan kita akan kebesaran allah..dengan bertambahlah ilmu kita, bertambah
pula yaqin kita bahwa yang dapat kita ketahui sejemput kecil saja. Ahli pengetahuan yang sejati tidak memegang satu pendapat saja,
bahwa itu sudah sampai pada tingkat yang akhir. Sesungguhnya hasil penyelidikan
yang lam bisa saja berubah karena dapat pula hasil penyelidikan yang baru.
Sebab itu berdoalah kepada allah seperti yang diajarkan oleh Allah kepada Nabi
: ya allah,tambahkan bagiku ilmu.[4]
Ayat diatas dinyatakan oleh Al-Hafizh
Ibnu Hajar dalam kitabnya (al-fath 1/187) sangat jelas mengindikasikan tentang
keutamaan ilmu yang sangat besar, sebab
Allah tidakpernah memerintahkan nabi
untuk meminta apapun selain tambahan
ilmu.seorang hamba allah yang berilmu diperintahkan untuk berdoa dan memohon
tambahan ilmu , karena sesungguhnya ilmu itu adalah kebaikan dan limpahan kebaikan memang
dibutuhkan.
Dan Seorang
muslim juga senantiasa diperintahkan agar memohon tambahan ilmu karena ilmu
ibarat lautan yang tak bertepi, semakin dalam seseorang mengarunginya, semakin
sadar betapa dangkal apa yang telah ia mengerti.[5]
C.
Doa dan Ilmu sarana mendekat pada Allah
1.
Hubungan Doa dan Ilmu
Bagi setiap muslim berkewajiban
mendekatkan diri kepada allah agar meraih kecintaannya Dalam hadist Qudsi
disebutkan : “Pendekatan diri hambaku yang paling aku cintai adalah dengan
sesuatu yang aku wajibkan padanya. Dan jika hambamu senantiasa mendekatkan diri dengan nafilah (ibadah
tambahan), sehingga aku mencintainya” (bukhari).
Ayat al-qur’an telah mengisyaratkan
bahwa doa adalah ibadah,Manfaat dan pentingnya berdoa karena seriap untaian doa
menjadi bagian penting dalam setiap usaha manusia, dengan berdoa manusia
mengetahui bahwa allahlah yang m,enetukan segala usahanaya. Alangkah buruknya
kesombong manusia yang tidak berdoa kepada allah.Keutamaan berdoa sangatlah
banyak sekali.
Selain
dengan berdoa, manusia juga wajib mempunyai bekal yaitu ilmu,Ilmu sangat
berperan penting dalam kehidupan manusia,ilmu sebagai alat,sarana dan penggerak
pernak-pernik kehidupan, adapun fungsi ilmu tidak akan terhitung dalam
kehidupan manusia sejak zaman Nabi adam sampai zaman sekaerang.
Ilmu dalam hal ini tidak terbatas
kepada ilmu tertentu tetapi mencangkup ilmu-ilmu apa saja , sebab kemajuan
tidak akan tercapai tanpa ilmu, sejarah membuktikan kemajuan dan kejayaan islam masa lalu karena
kaum muslimin menguasai pengetahuan
dalam berbagai bidang. Berdoa dan
berdzikir kepada allah semakin diperlukan oleh manusia dengan diikutin semakin
majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, erat kaitannya sebab semakin
majunya pengetahuan dan teknologi juga
banyak perististiwa dan bencana yang terjadi diluar perhitungan.[6]
2.
Sarana-sarana mendekatkan diri kepada Allah
“Pendekatan diri hambaku yang paling
aku cintai adalah dengan sesuatu yang aku wajibkan padanya. Dan jika hambamu
senantiasa mendekatkan diri dengan
nafilah (ibadah tambahan), sehingga aku mencintainya” (bukhari).
Dalam hadist ini menun jukan bahwa
ibadah yang paling dicintai oleh allah adalah melaksanakan kewajiban. Kewajiban
apa sih agar kita dekat dengan Allah ? Kita sebagai manusia wajib melakukan apa
yang diperintahkan allah dan menjauhi larangannya
Banyak hal hal yang agar kita dapat
dengan allah antara lain :
a.
Sholat
Sholat adalah suatu perbuatan serta
perkataan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam sesuai denngan
persyaratan yang ada. Secara hakikinya “berhadapan hati (jiwa) kepada allah.
b.
Sedekah
Sedekah adalah pemberian seseorang muslim
secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi waktu dan jumlah
c.
Puasa sunnah
Menahan diri dari kegiatan makan dan minum
serta hal yang membatalkannya.
d.
Shodaqoh
Shodakoh adalah memberikan kepada
sesuatu kepada kaum muslimin atau orang lain secara spontan dan suka rela tanpa
dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu.
e.
Dzikir
Dzikir adalah
sebuah aktifitas dalam umat islam untuk mengingat Allah. Diantaranya dengan
menyebut dan memuji nama-namanya.
Sarana mendekatkan diri kepada Allah selain
diatas sangatlah banyak sekali, dengn adanya ilmu dan doa kita akan senakin
dekat dengan Allah dengan kebersamaan yang khusus. [7]
BAB III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Doa adalah permohonan diri
kepada allah yang disertai kerendahan diri kepada hati untuk mendapatkan suatu kebaikan
dankemaslahatan yang berada di sisinya. Allah pasti mengabulkan doa yang
dimohonkan, dan tidak mengabaikan orang yang mengharapkan. Ilmu adalah yang menjadi
landasan bukti petunjuk dan yang bermanfaat dari ilmu adalah yang dibawa Rosulullah,
ilmu lebih baik dari pada keadaan. Dalil Doa Tambah Ilmu dan kepahaman dalam Q.S.
Surat Thaha (20) : 114
فتعا
لئ الله الملك الحق ؤلا تعجل بالقرءان من قبل ىن ئقضي اليك وحيه وقل رب زد ني علما
“Maka maha tinggiallah, Maha
raja yang haq dan janganlah engkau tergesa-gesa
membaca al-qur’an sebelum disempurnakan untukmu pewahyu dan katakanlah
“Tuhanku, tambahkan lah kepadaku ilmu” (Qs. Thaha :20 (114)
Dapat mengetahui
suatu cabang ilmu akan menambahkan keyakinan kita akan kebesaran allah..dengan
bertambahlah ilmu kita, bertambah pula yaqin kita bahwa yang dapat kita ketahui
sejemput kecil saja.
DAFTAR PUSTAKA
Dadang ahmad Fajar,estimologi doa, (Bandung : Nuansa, 2011)
Quraish Shihab, Ibnu Qayi. 2002. Tafsir Al-Misbah. Jakarta : Lentera Hati.
Madarijussalikhin. 1998. Jakarta timur : pustaka al-kausatsar
Madarijussalikhin. 1998. Jakarta timur : pustaka al-kausatsar
Hamka, Tafsir
Al-Azharjuzu’ XVI
Ad’iyah, Fikhul. 2009. Solo. Yayasan Lajna Istiqomah
Surakarta,
Harmathilda. 2016. Jurnal psikologi islami. Vol 2. No.1.
https://amaliafadini.wolpress,com.sarana-mendekatkan-diri,
diaksespada
23
september 2018,pukul 20:30
[1]
Dadang ahmad Fajar,estimologi doa, (bandung : Nuansa, 2011), hlm.53
[4]Prof. Dr.
Hamka, Tafsir Al-Azharjuzu’ XVI, hlm. 232
[5] Fiqhul Ad’iyah,
(Solo : Yayasan Lajna Istiqomah Surakarta,2009), hlm.111
september 2018,pukul 20:30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar