MAKALAH
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN DIRINYA
Disusun guna memenuhi Tugas:
Mata kuliah : Hadist Tarbawi 2
Dosen Pengampu : M.Ghufron Dimyati,M.S.I
Disusun oleh
WIDYA WATI
2021110041
KELAS A
JURUSAN TARBIYAH (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PEKALONGAN
2012
PENDAHULUAN
Rasulullah adalah manusia sempurna yang Allah ciptakan untuk menyelamatkan umat manusia dari sifat jahiliahnya,melalui hadist sunah-sunah beliau di abadikan,sebagai pedoman umat islam setelah Al-Qur’an.
Termasuk didalamnya berisi sunah-sunah dari sifat beliau,dalam menyikapi hubungan manusia dengan dirinya,dari segi bentuk ibadah, dan menghormati orang lain(keluarganya,sahabat dan tamunya).
Karena Beliau adalah Uswatun Khasanah bagi kita selaku umatnya,maka kita patut mencontoh ke sunahan-kesunahan beliau dalam perilaku dan ibadah untuk keselamatan diri kita sendiri fiddunya wal akhirat.
Dalam Makalah ini akan dijelaskan tentang hubungan manusia dengan dirinya.
Semoga bermanfa’at..
PEMBAHASAN
A.Hadits
عَنْ عَا ئِشَةَ : أَنَّ النَّبِيَّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ إِلَى عُثْمَانَ بْنِ مَظْعُونٍ فَجَهُ فَقَالَ يَا عُشْمَانُ أَرَغِبْتَ عَنْ سُنَّتِي قَالَ لَا وَاللهِ يَا رَسُولَ اللهِ وَلَكِنْ سُنَّتَكَ أَطْلُبُ قَالَ فَإِنِّي أَنَامُ وَأُصَلِّي وَأَصُومُ وَأُفْطِرُ وَأَنْكِحُ النِّسَاءَ فَاتَّقِ اللهَ يَا عُثْمَانُ فَإِ نَّ لِأَهْلِكَ عَلَيْكَ حَقَّا وَإِنَّ لِضَيْفِكَ عَلَيْكَ حَقَّ وَإِنَّ لِنَفْسِكَ عَلَيْكَ حَقَّا فَصُمْ وَأَفْطِرْ وَضَلِّ وَنَمْ
(رواه أبو داود فى السنن, كتاب الصلاة, باب ما ي, ؤمر به من القصد في الصلاة)
B. Terjemah Hadits
Dari Aisyah R.A. bahwa Nabi S.A.W, pernah mengutus seseorang kepada Usman bin mazh’un.Melalui utusan itu beliau bertanya:”Hai Usman,apakah kamu tidak menyukai sunnahku?”
Jawabannya:” Tidak, demi Allah hai Rasulluah,sunnah engkaulah yang saya cari! “ sabda beliau:”Sesungguhnya aku tidur, aku sholat,aku berpuasa,aku berbuka dan aku menikahi wanita.
Bertawaqalah kepada Allah hai Usman,karena kamu punya kewajiban terhadap hak-hak keluargamu,hak-hak tamumu dan dirimu.
(Riwayat Abu Dawud dalam kitab Sunan abu dawud, kitab Sholat,Bab “Perintah Sholat Sederhana”).[1]
C.Mufrodat (Kata – kata penting)
أَرَغِبْتُ : Tidak Menyukaiku
أَطْلُبُ : Mencari
َنَامُ : Tidur
ُصَلِّ : Sholat
صُوم : Puasa
فْطِرُ : Berbuka
أَنْكِحُ النِّسَاءَ : Dan Menikahi Wanita
لِأَهْلِك : Keluargamuَ
لِضَيْفِكَ : Tamumu
لِنَفْسِكَ : Dirimu
D. Biografi Perawi
Nama lengkapnya Aisyah Abu Bakar Abdillah bin Qunafah Ustman bin Akair bin Amr bin ka’ab bin Said bin Tam bin Murrah bin Kaib Lu’ay al – Qurasyiyyah at-taimiyyah al Malikiyyah.
Kun-yahya adalah Ummu Abdillah.rasuluallah memberi kun-yah dengan anak saudaranya, Asma, yaitu Abdullah bin Az-Zubair. Menikah dengan Rasuluallah di Makkah ketika berumur 6 Tahun, dan berkumpul dengannya di Madinah pada bulan syawal sekembali dari badar tahun 2 hijriyah, Ketika dia berumur 9 tahun. Nabi meninggal ketika dia berumur 18 tahun. Hidup setelahnya selama 40 tahun, dan meeninggal pada tahun 57 H. Yang mengimani sholat jenazah untuknya adalah Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu dan memimpin Madinah ketika itu adalah Marwan bin Al – Hakam. Dia adalah seorang wanita yang paling luas Ilmunya dan paling ahli di bidang fiqih. Diriwayatkan darinya sebanyak 120 hadits.[2]
E. Keterangan Hadist
Dari hadits di atas Rasuluallah S.A.W. mengatakan أَرَغِبْتَ”apakah engkau benci? فَإِ نَّ لِأَهْلِكَ عَلَيْكَ حَقَّا Sesungguhnya terhadap keluargamu ada hak yang wajib atas kamu.Berkata Imam Khitabi beliau berharap jika megenai dirinya dan sungguh-sungguh maka lemah kekuatannya kemudian dia tidak mampu untuk menepati kepada keluarganya.
وَإِنَّ لِضَيْفِكَ عَلَيْكَ Dan sesungguhnya bagi tamumu ada hak yang wajib atas kamu didalamnya mengandung dalil bahwa sesungguhnya bagi orang yang berpusa sunah,jika kedatangan tamu maka disunahkan baginya untuk berbuka dan makan bersama tamunya untuk menghormati tamunya dan menambahi kecintaannya terhadap tamu dengan makan bersamanya.Yang demikian itu salah satu bentuk menghormati tamu dan Nabi telah bersabda: “ Barang siapa yang Iman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah menghormati tamunya”.
وَضَلِّ وَنَمْ Dan sholatlah engkau, serta tidurlah engkau.Diperintahkan sholat disebagian malam dan tidur disebagian malam dari hari yang telah dilaluinya.[3]
F. Aspek Tarbawi
Al-Qur’an dan hadist adalah Pedoman hidup kita sebagai umat Islam,yang mana didalam hadist merupakan kumpulan perilaku dan kesunahan-kesunahan Rasulullah yang patut harus kita contoh,berikut beberapa aspek tarbawi mengenai keterangan hadis ini,yaitu :
1. Dengan kita mencontoh Sunah dan perilaku Rasulullah yang kita petik dari hadist,akan membawa kita pada kehidupan yang tentram,bahagia,sejahtera dan selalu dalam Ridho Nya,karena didalam kesunahan dan perilaku beliau selalu mengandung makna dan pahala yang besar,dalam perilaku kita kepada keluarga,tamu,sahabat,dan bahkan orang yang selalu menyakiti,beliau mencontohkan lewat sifat mulianya dengan perilaku terpuji sebagai cerminan jiwa khasanahnya.
2. Dengan kita mempelajari,tahu,dan mempraktekan apa yang menjadi isi sunah-sunah perilaku Rasulullah,sungguh akan menambah mahabah dan rindu kita pada beliau, yang nantinya akan mempermudah kita semua menggapai syafa’at beliau.
PENUTUP
Demikian makalah yang saya susun,mengenai hubungan manusia dengan dirinya,berdasarkan Sunah Rasul yang terkumpul dalam hadist,dan juga menjadi pedoman bagi kita semua agar bisa menambah syafa’at kelak di yaumul akhir,semoga makalah yang saya susun dapat bermanfa’at. Amiin………..
DAFTAR PUSTAKA
v Arifin dkk, tarjamah sunan Abi Dawud jilid 2,Semarang:CV.Asy Syifa’
v Musthofa Al – Bugha dan Syaikh Muhyiddin Mistu,Al – Wafi: Syarah Hadis arba’in imam Nawawi Jakarta: Pustaka Al –Kautsar,2007
v الجز اار بع هل : ۲٤٤− ٢٤٣. عَبْدُ رَحْمَنْ مُحَمَّدٌ عُثْمَانْ عو ن المعبود, شَرحْ سُنَنْ أَبِى دَاوُدْ
[2] Musthafa Al – Bugha dan Syaikh Muhyiddin Mistu,Al – Wafi: Syarah Hadis arba’in imam Nawawi (Jakarta: Pustaka Al –Kautsar,2007),halm.470
[3] الجز اار بع هل : ۲٤٤− ٢٤٣. عَبْدُ رَحْمَنْ مُحَمَّدٌ عُثْمَانْ عو ن المعبود, شَرحْ سُنَنْ أَبِى دَاوُدْ
nurul fauziyah 2021110023_A
BalasHapusterkadang kita itu lupa akan adanya manusia yang memiliki kelebihan dari kita, dan merasa kita itu sempurna, menurut anda bagaimana dengan adanya rasa yang demikian pada diri kita?bagaimana agar kita itu tidak sombong dengan apa yang kita miliki karena sesungguhnya Allah pemilik dari segalanya. ???
terima kasih atas pertanyaannya.............
Hapusmemang kadang kita itu khilaf akan kelebihan yang kita miliki sehingga kita lupa bahwa masih banyak yang lebih dari kita,namun kita itu merasa sempurna pdhal kita itu belum sempurna seutuhnya karena hanya robblah yang sempurna dari segalanya...
Agar kita tidak merasa seperti itu seharusnya kita bersyukur dengan kelebihan yang kita miliki,semisal kita memiliki ilmu yang orang laen belum tahu seakan-akan kita itu tidak tahu dihadapan mereka.karena kunci satu-satunya agar kita tidak memiliki sikap sombong yaitu dengan bersyukur.walaupun kadang setiap manusia memiliki sikap sombong,,,,tapi alangkah baiknya kita meminalisir sikap sombong itu dengan bersyukur,,,,,
Nama : Irma Hardika Saputri
BalasHapusNIM : 2021110010
Kelas: A
bagaimana agar kita tidak menyepelekan sunnah nabi, karena saya sering menjumpai orang yang menyepelekan sunnah, karena dianggap itu bukan perkara yang wajib ??
Syukrooonn :)
syukrooon katsir mb' yuuu atas pertanyaane.....
HapusDalam kehidupan sehari-hari memang bnyak orang yang begitu menyepelekan sunah,kaarena mungkin mereka menganggap bahwa sunah itu tidak harus dilakukan,nah...mengenai pertanyaan yang anda berikan ya setidaknya kita berusaha menjelaskan bahwa sunah itu banyak manfaatnnya semisal ketika kita melaksanakan puasa-puasa sunah didalamnya itu kan manfaatnya sgat banyak dan ketika mengerjakan sunah tersebut akan mendapatkan pahala.
sekian jwban yang bisa saya berikan,,,,
1. Bagaimana etika untuk menghargai diri sendiri?
BalasHapus2. Mengapa Rosul begitu peduli terhadap umatnya? tetapi
masih ada yang tidak mengikuti beberapa ajarannya?
1.Etika untuk menghargai diri sendiri yaitu ketika kita bisa menghormati dan menghargai orang lain, nah disitulah kita bisa menemukan etika untuk menghargai diri sendiri.
Hapus2.Karena beliau baginda Rasuluallah S.A.W adalah utusan Allah S.W.T untuk memberikan pengarahan mengenai agamanya untuk umat muslim……,
Karena itu menyangkut jiwa keimanan seseorang.
Kelas A
BalasHapusApa yang melatar balakangi alasan seorang tamu harus dihormati, seperti yang sudah dicontohkan di makalah di atas, kita sedang puasa (sunnah)pun sebaiknya kita batalkan. apa yang menjadi keutamaan menghormati tamu tersebut?
Ya karena itu sunah rasul dan merupakan melaksanakan kewajiban kita terhadap allah S. W.T ………..
HapusYa walaupun ketika kita puasa dan ketika kita bertamu diberi makan hendaknya kita memakan makanan tersebut…..karena ketika kita melakukan sunah akan mendaptkan pahala dan ketika kita menolaknya kita akan mendapatkan dosa…………dan keutamaan menghormati tamu adalah memuliakan tamu tersebut karena seperti kata pepatah mengatakan "tamu adalah raja",maka diharuskan kita memuliakan tamu,,,,,,,,,dan dengan menghormati tamu kita akan mendapatkan pahala......sekian
assalamualaikum
BalasHapusbagaimana ketika hubungan manusua dg dirinya itu rusak apa yang terjadi bagaimana dampak positif dan negatifnya tolong jelaskan
ketika hubungan manusia dengan dirinya rusak ya tergantung dirinya masing-masing seberapa ilmu yang mereka miliki,dampak positifnya ya kita dengan mengerjakan sunah-sunah rasul kita akan mendapatkan syafa'atnya dan mendapatkan pahala dari Allah S.W.T dan dampak negatifnya dengan kita tidak melaksanakan sunah tersebut kita tidak akan mendapatkan ssyafa'atnya.........
Hapus2021110046
BalasHapusA
Memuliakan tamu adalah kewajiban kita sebagai seorang muslim...akan tapi jika tamunya datang hampir larut malam dan yg dibicarakan bukan hal yg penting, apakah boleh kita mengusirnya?????
ya tindakan kita jangan terkesan mengusir tapi dengan menggunakan kata-kata yang halus agar tidak menyinggung orang yang bertamu.karena dalam bertamu kan ada adab/aturan kapan kita harus bertamu.
Hapusassalamuualikum wr.wb.
BalasHapus2021110012
1.apa penyebab tidak harmonisnya hubungan manusia dengan manusia
2. bagaimana solusinya.
1.Maaf ya mz ubaidi sbenarnya jdul makalah saya adalah bukan hubungan manusia dengan manusia. namun,hubungan manusia dengan dirinya.tetapi saya akan mencoba menjawab pertanyaaan anda.........Penyebab tidak adanya keharmonisan antara satu dengan yang lainnya adalah kurangya komunikasi, silaturahmi, dan ketika akan mengemukakan pendapat antara yang satu dengan yang lainnnya kurang club dan antara keduanya tidak mau ada yang mengalah alias tetap pada pendirian masng-masing.
Hapus2. Dan solusinya adalah memperkuat tali silaturahmi antara kedua artinya kita harus memperkokoh ukhuwah ialamiyah antar umat muslim.
itu saja ya mzz jwban dari saya........
Judul makalah anda berjudul "Hubungan Manusia dengan Dirinya", sebenarnya konsep hubungan tersebut yang dimaksud dalam hadits anda itu yang bagaimana?dan disebutkan diatas bahwa menghormati tamu adalah kewajiban kita sebagai seorang muslim, tapi jika tamunya datang hampir larut malam dan yang dibicarakan bukan hal yang penting, apakah kita berhak menolaknya?Terima kasih.
BalasHapusKonsep hubungan manusia dengan dirinya yang ada dalam makalah saya yaitu ketika seseorang memenuhi kewajiban atas hak-haknya terhadap tamunya,keluarganya,dirinya.Nah dan mengapa kita harus menghormati tamu?dalam hadis yang sdah saya cantumkan bahwa alangkah baiknya kita sebagai seorang muslim yang baik menghormati seorang tamu karena itu merupakan sunah rasul, dan bagaimana ketika kita didatangi tamu sampai larut malam? Seharusnya orang tersebut tahu etika maupun adab bertamu itu ketika dia bertamu ada aturan dan waktu yang baik ketika kita bertamu. Setidaknya kita basa basi terhadap yang bertamu bahwa waktu bertamunya sudah habis……..kita bicara dengan tutur kata yang lembut agar tidak menyinggung perasaan orang yang bertamu, sekian saja ya….
Hapusbagaimana cara mengendalikan diri dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan, jika dikaitkan dengan hubungan manusia dengan dirinya?
BalasHapusmakaciii mb' subb..atas pertanyaannya.....
Hapuslangsung saja ya mb,,,,,
Pertama-tama dan yang paling utama kita lihat dulu masalah apa yang telah kita alami,selanjutnya kita cari sebabnya mengapa ada masalah tersebut?, tahap selanjutnya setelah kita tau masalah tersebut sedikit demi sedikit klarifikasi masalah itu dengan baik.Jika setelah diklarifikasi masalahnya maupun situasinya tambah memanas,kendalikan diri kita agar bisa terselesaikan dengan semaksimal mungkin,,,
itu saja yang bisa saya jawab...selebihnya nanti,okey.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus