MAKALAH
“TANGGUNG JAWAB SOSIAL”
Disusun Guna Memenuhi
Tugas
Mata Kuliah :
Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu
: Muhammad Ghufron, M.Ag
Disusun Oleh :
MEI ANDRIYANTI
202 111 0384
Kelas H
JURUSAN TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
Sebagai seorang hamba manusia
selalu bersyukur kepada Allah,dengan berusaha semaksimal mungkin untuk menaati
segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena pada hakikatnya
manusia di ciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah. Dalam firman-Nya
disebutkan “ Dan aku tidak menciptakan
jin dan manusia melainkan mereka supaya mereka menyembahku”. (Al-Dzariyat:56)
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Hadits
عَنِ
النّعْمَانَ بْنَ بَشِيْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ النّبِيَّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
)مَشَلُ
الْقَائِمِ عَلَى حُدُوْدِ اللهِ وَالْوَاقِعِ فِيْهَا كَمَثَلِ قَوْمِ
اسْتَهَمُوْا عَلى سَفِيْنَةِ فَأَ صَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلَاهَا وَبَعْضُهُمْ
أَسْفَلَهَا فَكَانَ الّذِيْنَ فِيْ أَسْفَلِهَا إِذَا اسْتَقَوْا مِنْ الْمَاءِ
مَرُّوْا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ فَقَالُوْا لَوْ أَنّاَ خَرَقْنَا فِيْ
نَصِيْبِنَا خَرْقًا وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا فَإِنْ يَتْرُكُمْ هُمْ وَمَا
أَرَادُوْا جَمِيْعًا وَإِنْ أَخَذُوْا عَلَى أَيْدِيْهِمْ نَجَوْا وَجَوْ
جَمِيْعًا(
Terjemah:
Di riwayatkan dari Al-Nu’man bin Basir r.a.
Nabi SAW, Pernah bersabda bahwa sannya “pengibaratan orang yang menaati
perintah dan larangan Allah dengan orang yang mengingkarinya seperti
orang-orang yang melakukan pengundian untuk memperoleh tempat duduk di dalam
prahu sebagian dari mereka duduk di bagian atas(prahu) dan sebagian lagi duduk
di bagian bawah. Pada saat orang-orang
yang duduk di bawah membutuhkan air mereka harus naik ke atas, mengambil
air(dan menyusahkan orang lain) maka mereka berkata, sudahlah, kita lubangi
saja bagian kapal yang kita tempati ini(dan mengambil air dari sini) agar tidak
menyusahkan orang-orang yang berada di atas kita. Maka seandainya mereka yang
berada di atas membiarkan mereka (yang berada di bawah) melakukan niatnya,
niscaya mereka semua akan tenggelam. Dan jika mereka (yang di atas) mencegah
mereka (yang di bawah) niscaya mereka semua akan selamat.[1]
B.
Arti
Mufrodat
حُدُودِ : Batas-batas
نَجَوْا : memerangi
وَالّوَأ : Menyelamatkan
اسْتَهَمُوا قَوْمٍ : Orang-orang diatas
الْمَاءِ :
Air
C. Biografi Perawi
Al-Nu’man
bin Basyir nama lengkapnya Al-Nu’man bin Basyir bin sa’ad bin Tsa’labah bin Julas
bin zaid bin Malik bin Tsa’labah Ka’ab bin Al-khozroj bin Al-Anshori bin
Al-Khozroji,Abu Abdullah Al-Madani. Ayahnya bernama Shohbah dan ibunya bernama
Umaroh binti Rowakhah. Beliau tinggal di syam.
Abu
Nu’aim, berkata : Beliau adalah seorang amir di khufah pada masa Muawiyyah.
Beliau meninggal di Hams pada usia 66 tahun. Pada umur 64 tahun beliau pernah
menjadi gubernur di Hijaz.[2]
D.
keterangan
hadits
Hadits
di atas menerangkan tentang sesuatu yang di terima bagi orang –orang yang
menaati segala perintah dan larangan Allah serta orang yang mengingkarinya.
Yangmana orang yang menaati perintah dan larangan Allah ia akan selamat dan bagi orang-orang yang mengingkarinya ia
akan mengalami kerugian bagi dirinya.Dalam firman-Nya di sebutkan “Barang siapa
yang berbuat sesuai dengan hidayah Allah, maka sesungguhnya ia telah berbuat
untuk keselamatan dirinya , dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya dia
tersesat bagi kerugian dirinya sendiri.Dan seorang yang berdosa tidak akan
memikul dosa orang lain dan kami tidak akan menghukum sebelum kami mengutus
seorang rasul”. (Al-Isra’ : 15)
Oleh karena itu sebagai seorang
hamba manusia selalu bersyukur kepada Allah,dengan berusaha semaksimal mungkin
untuk menaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena pada
hakikatnya manusia di ciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah. Dalam
firman-Nya disebutkan “ Dan aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan mereka supaya mereka menyembahku”.
(Al-Dzariyat:56)
E.
Aspek
Tarbawi.
Sifat
tanggung jawab sosial (social responsibility) ini, dapat kita lihat pada zaman
Nabi yaitu di kalangan Anshar, Berbagai bantuan di tawarkan kepada muhajirin.
Hal ini sampai di lukiskan oleh Allah dalam Al-qur’an. (Q. S Al- Hasyr ayat 9).
“Dan orang-orang yang telah menempati kota madinah dan telah menempati
kota madinah dan telah beriman (anshar) sebelum (kedatangan) mereka(muhajirin)
dan mereka mengutamakan(orang-orang muhajirin)atas diri mereka sendiri.
Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang di
pelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang sukses”.
Demikianlah kepekaan dan solidaritas sosial orang-orang
anshar. Mereka bukan hannyamengendalikan diri dari sifat tercela. Namun dalam
dirinya selalu tertanam keinginan untuk memberi, melayani dan membantu orang
lain yang membutuhkannya.
Demikian juga ketika kita di pilih menjadi pemimpin (orang
yang di atas), maka semangat memberi dan melayanilah yang seharusnya
mendominasi kehidupan kita . seperti yang dikatakan pepatah arab : “Pemimpin
yang sesungguhnya ialah yang melayani rakyatnya”.termasuk orang-orang yang
beriman. Tidaklah boleh membiyarkan sesuatu kemungkaran terjadi. Harus
mempunyai kesadaran untuk ber amar ma’ruf nahi munkar.[3]
BAB III
PENUTUP
Dengan
demikian untuk menngarahkan manusia agar tetap berada pada jalan yang lurus,
sehingga tidak tersesat kearah kebatialan , Allah memberikan petunjuk –petunjuk dan pedoman yang harus di ikuti oleh manusia
yaitu dengan selalu mengikuti pegangan yang ada dalam Al-Qur’an dan
Al-Hadits.dengan demikian manusia di berikan kebebasan untuk menentukan arah
perjuangannya.
Dan juga ketika kita di pilih menjadi pemimpin (orang
yang di atas), maka semangat memberi dan melayanilah yang seharusnya
mendominasi kehidupan kita . seperti yang dikatakan pepatah arab : “ Pemimpin
yang sesungguhnya ialah yang melayani rakyatnya”.termasuk orang-orang yang
beriman. Tidaklah boleh membiyarkan sesuatu kemungkaran terjadi. Harus
mempunyai kesadaran untuk ber amar ma’ruf nahi munkar.[4]
DAFTAR PUSTAKA
1.Imam Az-Zabidi, Ringkasan
Shahih Al-Bukhari, (Bandung: Mizan,2004)cet. XI, h
2.http: defriskedar . blogspot.com/2009108/nu’man-ibn-basyir.html
3.Ibnu Hajar
Al-Asqalani,Tahzib At= Tahzib, (Beirut Lebanon : Al-Fikr, 1995) h. 516
4.http://www.ekawenats.blogspot.com/2007/011 teori- tanggung jawab_sosial
htal 24 februari 2012. Pada jam 09.12 wib
[1] Imam
Az-Zabidi, Ringkasan Shahih Al-Bukhari, (Bandung: Mizan,2004)cet. XI, h
[2] Ibnu
Hajar Al-Asqalani,Tahzib At= Tahzib, (Beirut Lebanon : Al-Fikr, 1995) h. 516
[3] http://www.ekawenats.blogspot.com/2007/011
teori- tanggung jawab_sosial htal 24 februari 2012. Pada jam 09.12 wib
[4] http://www.ekawenats.blogspot.com/2007/011
teori- tanggung jawab_sosial htal 24 februari 2012. Pada jam 09.12 wib
Seperti yang dikatakan pepatah arab :
BalasHapus“Pemimpin yang sesungguhnya ialah yang melayani rakyatnya”. Termasuk orang-orang yang beriman. Tidaklah boleh membiyarkan sesuatu kemungkaran terjadi. Harus mempunyai kesadaran untuk ber amar ma’ruf nahi munkar.
Dari redaksi tersebut seperti apa kesadaran untuk ber amar ma'ruf nahi mungkar? Dalam bertanggungjawabannya.
Class H
Menurut pendapat saya dari pertanyaan yang anda sampaikan,yang mana disebutkan bahwa seorang pemimpin tidak boleh membiyarkan sesuatu kemungkaran terjadi. Harus mempunyai kesadaran untuk ber amar ma’ruf nahi munkar. Yaitu yang pertama harus anda ketahui bahwasannya pemimpin adalah seseorang yang di pilih yangmana dia harus mahir melaksanakan dari tugas-tugasnya sebagai seorang pemimpin. Sedangkan kesadaran beramar ma’ruf nahi mungkar pada seorang pemimpin itu sendir adalah kesadaran akan tugas-tugasnya sebagai seorang pemimpin seperti halnya memajukan, mensejahterakan masyarakatnya sendiri.
HapusKrisna ayu diana (2021110348)
BalasHapusMenurut Anda, samakah antara kewajiban sosial dengan tanggung jawab sosial? Tolong jelaskan terkait dengan hadits di atas.
Menurut saya antara kewajiban dan tanggung jawab sosial itu berbeda.
HapusKarena kewajiban sosial dari seorang pemimpin itu muncul baik sebelum seseorang menjadi pemimpin maupun sebelum dirinya sebagai pemimpin.(sesuatu yang harus di lakukan oleh seseorang tanpa adanya alasan apapun).
Tanggung jawab adalah segala sesuatu yang harus di terima oleh seseorang sebagai konsekuensi dari apa yang di terima.maka munculah kewajiban akan pelaksanannya menjadi sebuah tanggung jawab yang di bebankan kepadanya.
DEWI ANA (2021110370)
BalasHapus1. apa korelasi hadits diatas dengan judul makalah anda?
makalah anda berjudul "tanggung jawab sosial" sedangkan terjemah hadits diatas menerangkan tentang keimanan seseorang terhadap perintah dan larangan Allah SWT.
Pada perinsipnya tanggung jawab seorang muslim di dasarkan oleh perbuatannya sendiri seperti halnya yang telah di tegaskan dalam ayat 164 surat Al-An’am
Hapus164. Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain[526]. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan."
[526]. Maksudnya: masing-masing orang memikul dosanya sendiri-sendiri.
Akan tetapi perbuatan seseorang merupakan lingkungan sosial yangmana pada waktu, tempat, kondisi tertentu mungkin bisa meninggalkan akibat ataupun pengaruh pada orang lain oleh karena itu tanggung jawab sosial itu terbatas pada amal sedangkan amal adalah salah suatu cara untuk meningkatkan keimanan kita ke pada Allah SWT.
Nama: Siti Nurrohmah
BalasHapusNIM: 2021110382
Tanggung jawab yang baik/benar dalam kehidupan sosial itu yang bagaimana menurut perspektif hadis??
Disini saya membahas tentang hadis tanggung jawab yangmana memicu pada tanggung jawab seorang pemerintah maka tanggung jawab seorang pemerintah antara lain adalah melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik. Namun harus kita ketahui pula bahwasannya sudah melaksanakan tugas sebagai seorang pemimpin tidak pasti dikatakan baik. Karena pada hakikatnya yang menilai bahwa tanggung jawab kita baik adalah orang lain. Namun apabila kita ingin dikatakan tanggung jawab kita baik maka kita harus dapat menunjukan hasil kerja kita agar kita tidak dikatakan sebagai sebagai orang yang bertanggung jawab.
Hapusfarah dibha (2021110357)
BalasHapus"Pemimpin yang sesungguhnya ialah yang melayani rakyatnya"
pertanyaannya: bgmn bila kita mengetahui bahwa pemimpin kita tak bisa lagi melayani rakyatnya dg baik?
seharunya kita bisa menilai pada sikapnya.dan kita juga dapat meniru setiap perbuatan baiknya dan tidak mengikuti perbuatan yang salah.dan alangkah baiknya juga kita bisa mengingatkan dan menegur perbuatan yang salah.
Hapusadin refqi larenurifta 2021110359
BalasHapussebenarnya yang diberi tanggung jawab sosial itu siapa saja? Kenapa dimakalah hanya menyebutkan pemimpin? Kemudian bentuk-bentuk tanggung jawab sosial itu seperti apa?
Semua orang.
HapusKenapa di makalah menyebutkan pemimpin?
Jawab:….karena pada hakikatnya setiap orang itu pemimpin baik pada dirinya sendiri mau pun orang lain, hadist rosul yanh mengatakan bahwa setiap kamu adalah pemimpin yang mana akan di minta pertanggung jawaban atas kepemimpinanya.
Kemudian bentuk- bentuk tanggung jawab social itu seperti apa?
Jawab:… contoh
Tanggung jawab dari pemimpin seperti halnya memajukan potensi rakyat, kita bertanggung jawab menjaga kesehatan dll.
seperti apakah ciri2 pemimpin yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya dan bagaimna cara kita memilih seorang pemimpin yang adil dan dapat meminpin dengan benar.....?
BalasHapusKhoirul Amri
2021110353
kelas H
Seperti apakah cirri- ciri pemimpin yang tanggung jawab dan dapat di percaya dan bagai mana kita memilih seseorang pemimpin yang adil dan dapat memimpin dengan benar….?
HapusJawab:……….
Seorang pemimpin dapat menunjukan hasil kerja yang telah di capainya dengan ber cirikan :
- dia selalu menjawab dengan sebenarnya yang dapat di ketahui dari kebiasaanya.
- tidak selalu menyalakan orang lain atas kondisi, dll.
- dan lebih banyak berinterksi dengan masyarakat dan bawahanya dari pada teori.
SUSWATI (H)
BalasHapus2021110358
Menurut pemakalah bagaimanakah cara merealisasikan sikap tanggung jawab sosial dalam dunia pendidikan?
1. Dengan cara kita sadar akan tugas dari seorang pelajar.
Hapus2. Kita palajar dengan giat agar kita dapat meraih prestasi baik di dalam maupun luar negeri.
3. Kita mengamalkan setiap pengetahuan yang kita dapat kan.
“katakanalah pada mereka walau satu ayat”
Sampaikanlah.