MANAJEMEN KELAS
Fajar Hudananto
Kelas: H
JURUSAN TARBIYAH / PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2016
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan taufiq, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Menejemen Kelas”. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, sahabatnya, keluarganya, serta segala umat-Nya hingga yaumil
akhir.
Makalah ini disusun guna menambah wawasan pengetahuan secara
detail. membahas tentang memahami manajemen kelas yang menjadi pokok bahasan. Makalah
ini disajikan sebagai bahan materi dalam diskusi matakuliah Strategi
Belajar Mengajar, kelas
H.
Penulis telah berupaya menyajikan makalah ini dengan
sebaik-baiknya, meskipun tidak komprehensif. Penulis menyadari bahwa kemampuan
dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna, penulis sudah berusaha dan
mencoba mengembangkan dari beberapa referensi mengenai materi tersebut. Apabila
dalam penulisan makalah ini ada kekurangan dan kesalahan baik dalam penulisan
dan pembahasannya maka penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran
dari pembaca.
Akhir kata, semoga makalah yang sederhana ini dapat
bermanfaat bagi semuanya.
Amin Yaa Robbal ‘Alamin.
Pekalongan,
14 Oktober 2016
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR……………………………………………...…………….i
DAFTAR ISI…………………..…………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………1
C. Metode Pemecahan………………………………………………………..2
D. Sistematika Penulisan
Makalah………………………………………...…2
BAB II PEMBAHASAAN
A. Pengertian Manajemen
Kelas..………………………….............…….…..3
B. Fungsi dan Tujuan Manajemen Kelas ....………………..………………..4
C. Faktor-faktor Penghambat dan Masalah-masalah
Manajemen Kelas...…..5
D. Prosedur Manajemen Kelas….....……………….…………..............…….8
E. Prinsip-prinsip dalam Manajemen
Kelas....................................................9
BAB III PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………………………....10
Daftar Pustaka…………………………….………………………….......11
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru
memiliki andil yang sngat besr terhadap keberhsilan pembelajaran di sekolahan. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik
untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Di dalam kelas guru
melaksanakan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan mengjar dan kegiatan mengelola
kelas, kegiatan mengajar pada hakikatnya adalah proes mengatur, mengorganisasi
lingkungan yang ada disekitar siswa. Pengelolaan kelas tidak hanya berupa pengaturan kelas,
fasilitas fisik dan rutinitas.
Kegiatan pengelolaan kelas
dimaksudkan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana dan kondisi kelas.
Sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Misalnya memberi penguatan, mengembangkan hubungan guru dengan siswa dan
membuat aturan kelompok yang produktif. Di kelaslah segala aspek pendidikan
pengajaran bertemu dan berproses. Guru dengan segala kemampuannya, siswa dengan
segala latar belakang dan sifat-sifat individualnya. Kurikulum dengan segala
komponennya, dan materi serta sumber pelajaran dengan segala pokok bahasanya
bertemu dan berpadu dan berinteraksi di kelas. Bahkan hasil dari pendidikan dan
pengajaran sangat ditentukan oleh apa yang terjadi di kelas. Oleh sebab itu
sudah selayaknyalah kelas dikelola dengan bagi, professional, dan harus
terus-menerus.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk
terfokusnya kajian makalah ini sebagai berikut:
1.
Apa pengertian
manajemen kelas?
2.
Apa fungsi
dan tujuan manajemen kelas?
3.
Bagaimana
faktor-faktor penghambat dan masalah-masalah dalam manajemen kelas?
4.
Bagaimana
prosedur manajemen kelas?
5.
Apa prinsip-prinsip dalam
manajemen?
C.
Tujuan Penulisan
Berdasarkan
rumusan masalah diatas penulis akan memaparkan beberapa tujuan penulisan
makalah sebagai berikut:
1.
Untuk
mengetahui pengertian manajemen kelas
2.
Untuk
mengetahui fungsi dan tujuan manajemen kelas
3.
Untuk
mengetahui faktor-faktor penghambat dan masalah-masalah dalam manajemen kelas.
4.
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud prosedur manajemen kelas
5.
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud
prinsip-prinsip
dalam manajemen kelas.
D.
Metode Penulisan
Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui
studi literature atau metode kajian pustaka, menggunakan beberapa
referensi buku dan dari referensi lain yang merujuk pada permasalahan yang
dibahas. Langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan tema yang akan dibahas,
melakukan perumusan masalah, penentuan tujuan penulisan, serta perumusan
masalah dengan mengkaji sumber-sumber yang ada.
E.
Sistematika Penulisan
Makalah ini
ditulis dalam tiga bab dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan, meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penulisan, metode penulisan, dan
sistematika penulisan.
BAB II Pembahasan, meliputi: Pengertian
manajemen kelas, fungsi dan tujuan manajemen kelas, faktor yang menghambat dan
masalahh-masalah dalam manajemen kelas, prosedur manajemen kelas,
prinsip-prinsip manajmen kelas.
BAB III Penutup, meliputi : Kesimpulan dan
Saran-saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manajemen Kelas
Manajemen dari kata “Management”,
diterjemahkan pula menjadi pengelolaan, berarti proses penggunaan sumber daya
secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedangkan pengelolaan adalah proses yang
memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan dan
pencapaian tujuan. Maksud manajemen kelas adalah mengacu kepada penciptaan
suasana atau kondisi kelas yang memungkinkan siswa dalam kelas tersebut dapat
belajar dengan efektif.
Made Pidarta mengatakan, pengelolan kelas adalah proses
seleksi dan penggunan alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi kelas.
Ini berarti guru bertugas menciptakan, memperbaiki, dan memelihara sisitem atau
organisasi kelas. Sehingga anak didik dapat memanfaatkan kemampuaan, bakatnya,
dan energinya pada tugas-tugas individu. Maka agar member dorongan dan
rangsangan terhadap anak didik untuk belajar, kelas harus dikelola
sebaik-baiknya oleh guru.
Pengelolaan kelas diperlukan karena dari hari ke hari dan
bahkan dari waktu ke waktu tingkah laku dan perbuatan anak didik selalu
berubah. Jadi pengelolaan kelas adalah suatu upaya memberdayagunakan potensi
kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif
mencapai tujuan pembelajaran.[1]
Sangatlah
penting membangun lingkungan ruang kelas seimbang dimana siswa dapat belajar
dengan baik. Untuk mendapatkan hal ini, guru harus memelihara elemn-elemn
tertentu yaitu: lingkungan ruang kelas, gaya kepemimpinan, peraturan-peraturan
harian, dan hubungan dengan siswa.[2]
Didalam
proses belajar mengajar terdapat dua masalah yang menentukan berhasil tidaknya
suatu proses belajar mengajar, yaitu masalah pengajaran (instructional problem) dan masalah manajemen kelas (classroom management). Pengajaran dan
manajemen kelas adalah dua kegiatan yang saling terkait, namun dapat dibedakan.
Kalau pengajaran mencangkup semua kegiatanyang secara langsung misalnya seperti
tercapainnya tujuan-tujuan khusus pengajaran, menyusun rencana pelajaran,
member informasi, bertanya, menilai dan sebagainya. Maka manajemen kelas lebih
merujuk kepada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi
yang optimal bgi terjadinya proses belajar.
Untuk
memperjelas pengertian manajemen kelas, Cooper J.M dalam bukunya “Classroom Teaching Skills” mengutip lima
defenisi, yaitu :
1.
Manajemen
kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan memepertahankan
ketertiban suasana kelas.
2.
Manajemen
kelas ialah seperangkat kegiatan memaksimalkan kebebasan siswa.
3.
Manajeman
kelas ialah seperangkat kegiatan untuk menumbuhkan dan mempertahankan
organisasi kelas yang efektif.
Dalam
kaitan ini, bahwa manajeman kelas adalah seperangkat kegiatan untuk
mengembangkan tingkah laku siswa yang di inginkan dan mengurangi atau
meniadakan tingkah laku yang tidak di inginkan, mengembangkan hubungan
interpersonal, serta mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas yang
efektif dan produktif. [3]
B.
Fungsi dan Tujuan Manajemen Kelas
1.
Fungsi Manajemen Kelas
Manajemen
kelas berfungsi sebagai berikut :
1)
Memberikan
fasilitas dan kelengkapan untuk segala macam tugas, membantu pembentukan
kelompok, membantu kerjasama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi, membantu
individu agar dapat berkerja sama dengan kelompok atau kelas, membantu prosedur
kerja dan dapat mengubah kondisi kelas.
2)
Memelihara
agar tugas itu dapat berjalan lancara.[4]
Fungsi
tersebut dapat dijabarkn beberapa tugas yang harus dilakukan oleh guru dalam
kegiatan manajemen kelas:
a.
Membantu
pembentukan kelompok
b.
Membantu
kerja sama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi
c.
Mengubah
kondisi kelas. [5]
2.
Tujuan Manajemen Kelas
Adapun tujuan dari manajemen kelas adalah sebagai penyedia fasilitas
bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional
dan intelektual dalam kelas.[6]
Sedangkan tujuan manajemen kelas :
1)
Mewujudkan
situasi dan kondisi kelas, sebgai lingkungna pembelajaran
yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampun mereka semakimal
mungkin;
2)
Menghilangkan
berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran;
3)
Menyediakan
dan mengatur fasilitas serta media pembelajaran sesuai dengan lingkungan
sosial, emosional dan interaksi mereka dlam kelas;
4)
Membina
dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, bdaya dn sifat-sifat
individunya. [7]
C.
Faktor-faktor Penghambat dan Masalah-masalah dalam Manajemen Kelas
Dalam
pelaksanaan manajemen kelas akan ditemui berbagai faktor penghambat, yaitu :
1.
Faktor
Guru
Dalam
manajemen kelas guru pun dapat merupakan faktor penghambat dalam melaksanakan
penciptaan suasana yang menguntungkan dalam proses belajar mengajar. Faktor
yang menghambat yang datang nya dari guru dapat berupa :
a)
Tipe
kepemimpinan guru yang otoriter.
b)
Format
belajar mengajar yang monoton.
c)
Kepribadian
guru.
d)
Terbatasnya
kesempatan guru untuk memahami tingkah laku siswa dan latar belakangnya.
e)
Terbatasnya
pengetahun guru tentang masalah manajemen dan pendekatan manajemen baik yang
siftanya teoritis maupun pengalaman praktis.
2.
Faktor
siswa
Siswa
dalam kelas dapat dianggap sebagai individu dalam suatu mayarakat kecil yaitu kelas
dan sekolah. Mereka harus tahu hak-haknya sebagai bagian dari satu kesatuan
msyarkat, di samping itu mereka juga harus tahu kan kewajibannya dan keharusan
menghormati hak-hak orang lain yaitu temen-temen sekelasnnya.
3.
Faktor
keluarga
Keluarga
sebagai unit terkecil dalam masyarakat terbentuk berdsarkan sukarela dan cinta
yang asasi antara dua subjek manusia (suami-istri).
Motivasi pengabdian keluarga (orangtua)
ini semata-mata demi cinta kasih yang bersifat kodrati. Keluarga dan sekolah
merupakan dua jalan yang mempunyai satu tujuan dalam pendidikan seorang anak.
Tingkah laku nakal dalam kelas merupakan perncerminan keadaan keluaragannya.
4.
Faktor
Fasilitas
merupakan
pembatasan dalam manajemen jelas, yang meliputi besar kelas, besr ruangan kelas
dan keterbatasan alat belajar. Ruang kelas yang kecil dibandingakan dengan
jumlah siswa untuk bergerak dalam kelas merupakan salah satu problem yang terjadi
pada menejemen kelas. Demikian juga jumlah buku yang kurang data alat lainnya
dengan jumlah siswa yang membutuhkan juga akan menimbulkan masalah dalam
manajemen kelas. [8]
Adapun
beberpa masalah dalam pengelolaan kelas, menurut Made Pidarta masalah-msalah
pengelolaan kelas yang berhubungan dengan perilaku anak didik adalah :
a)
Kurangnya
kesatuan, misalnya dengan adanya pertentangan jenis kelamin.
b)
Tidak
ada standar perilaku dalam berkerja kelompok, misalnya ribut, bercakap-cakap,
pergi kesana ke mari, dan sebagainnya.
c)
Moral
rendah, permusuhan, agresif, misalnya dalam lembaga yang alat-alat belajarnya
kurang, kekurangan uang, dan lain-lain.
d)
Tidak
mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah, seperti tugas-tugas
tambahan, anggota kelas yang baru, situasi baru dan sebagainnya.[9]
D.
Prosedur Manajemen Kelas
Pengertian prosedur manajemen kelas sukar dipisahkan dengan pengertian
dari manajemen kelas. Karen manajemen kelas adalah pekerjaannya, sedangkan
prosedur manajemen kelas adalah langkah-langkah bagaimana pekerjaan itu
dikerjakan.
Pentingnya menciptakan prosedur untuk
memperlancar tugas akademik di kelas. Prosedur yang paling penting anda
kembangkan adalah bagaimana anda merespon ketika siswa bertindak dengan cara
yang mengganggu lingkungan belajar dan melanggar hak orang lain. Satu cara
untuk menunjukkan siswa bahwa anda mampu dan peduli dengan mereka adalah
kemampuan anda menanggapi secara efektif
gangguan siswa terhadap lingkungan belajar.[10]
Dengan demikian maka prosedur manajemen kelas merupkan
langkah-langkah yang harus ditempuh untuk melakukkan perkerjan manajemen kelas
itu dengan baik. Adapun prosedur manajemen kelas dapat dikategorikan menjadi
dua, yaitu :
1.
Prosedur
manajemen kelas dimensi pencegah (preventif)
Dimensi prosedur pencegahan
merupakan langkah-langkah yang harus diambil oleh guru dalam rangka mengatur
siswa, perlatan, atau format belajar mengajar yang
mendukung berlangsungnny proses belajr mengajar. Dengan demikian prosedur
mnjemen penceghan ini merupakan
langkah-langkah yamg harus direncnakan guru, sehingga tercipta suatu struktur
kondisi yang kondusif baik untuk jangka pendek mupun jangka panjang.
Menurut Mulyani Sumatri (1999) dalam
mengembangkan keterampilan mnajemen siswa yang bersifat preventif, guru dapat
menggunakan kemampuaannya dengan cara sebagai berikut :
a.
Menunjukkan
sikap tanggap, dalam tugs mengajarnya guru harus terlibat secara fisik maupun
mental dalam arti guru selalu memiliki waktu untuk semua perilaku peserta
didik, baik peserta didik yang mempunyai perilaku positif maupun perilaku yang
bersifat negatif.
b.
Memberi
petunjuk-petunjuk yang jelas, petunjuk ini dapat dilakukan untuk materi yang
disampaikan, tugas yang diberikan dan perilaku-perilaku perserta didik lainnya
yang berhubungan baik langsung maupun tidak langsung pada pelajaran.
c.
Menegur,
teguran pesert didik bila merek menunjukkn perilaku yang menympang atau
mengganggu. Sampaikan tegurn itu dengan tegas dan jelas tertuju pada perilaku
yang mengganggu menghindarkan ejekan dan peringatan kasar dan menyakitkan.
2.
Prosedur
manajemen kelas dimensi penyembuhan (kuratif)
Prosedur
mnajemen dimensi kurati adalah langkah-langkah tindakan penyembuhan terhadap
tingkah laku menyimpang yang dapat mengganggu kondisi-kondisi optimal dan
proses belajar mengajar yang sedang berlangsung.
Johar Purnama
(2000) mengemukkan langkah-langkah sebagai berikut :
a.
Mengidentifikasi
masalah siswa, guru dapat mengenal masalah-masalah pengelolan kelas yang timbul
dalam kelas. Berdasarkan masalah tersebut guru dapat mengidentifikasi jenis
penyimpangan sekaligus mengethui latar belakang yang membuat peserta didik
melakukan penyimpngan tersebut.
b.
Menganalisis
masalah, pada lngkah ini guru menganalisis penyimpangan pesert didik dan
menyimpulakn latar belakang dari penyimpangan tersebut.
c.
Menilai
alternativ-alternativ pemecahan, pada langkah
ini guru menilai dan memilih alternativ pemecahan masalah yang dianggap tepat
dalam menanggulangi masalah.
d.
Mendaptkan balikan (feed-back), pada langkah ini guru melaksanakan
monitor dengan tujuan menilai keampuhan pelaksanaan dari alternatif pemecahan
untuk mencapai sasaran sesuai dengan yang direncanakan. [11]
E.
Prinsip-prinsip dalam Manajemen
Kelas
“Secara umum faktor yang
mempengaruhi manajemen kelas dibagi menjadi dua golongan yaitu, faktor intern
dan faktor ekstern siswa.” (Djamarah 2006:184). Faktor intern siswa berhubungan
dengan masalah emosi, pikiran, dan perilaku. Kepribadian siswa denga ciri-ciri
khasnya masing-masing menyebabkan siswa berbeda dari siswa lainnya sacara
individual. Perbedaan sacara individual ini dilihat dari segi aspek yaitu
perbedaan biologis, intelektual, dan psikologis.
Faktor ekstern siswa terkait dengan
masalah suasana lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokan siswa,
jumlah siswa, dan sebagainya. Masalah jumlah siswa di kelas akan mewarnai
dinamika kelas. Semakin banyak jumlah siswa di kelas, misalnya dua puluh orang
ke atas akan cenderung lebih mudah terjadi konflik. Sebaliknya semakin sedikit
jumlah siswa di kelas cenderung lebih kecil terjadi konflik.
Djamarah (2006:185) menyebutkan
“Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan kelas dapat
dipergunakan.” Prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang dikemukakan oleh Djamarah
adalah sebagai berikut.
1. Hangat dan
Antusias
Hangat dan
Antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru yang hangat dan akrab
pada anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada
aktifitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.
2. Tantangan
Penggunaan
kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan yang menantang akan
meningkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan
munculnya tingkah laku yang menyimpang.
3. Bervariasi
Penggunaan
alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik
akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian siswa. Kevariasian
ini merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan
menghindari kejenuhan.
4. Keluwesan
Keluwesan
tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah
kemungkinan munculnya gangguan siswa serta menciptakan iklim belajarmengajar
yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti
keributan siswa, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.
5.
Penekanan pada hal-hal yang
positif
Pada
dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal-hal yang
positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang negative.
Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu penekanan yang dilakukan guru
terhadap tingkah laku siswa yang positif daripada mengomeli tingkah laku yang
negatif. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang
positif dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu
jalannya proses belajar mengajar.
6. Penanaman
disiplin diri
Tujuan
akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan dislipin
diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan mengendalikan diri dan
pelaksanaan tanggung jawab. Jadi, guru harus disiplin dalam segala hal bila
ingin anak didiknya ikut berdisiplin dalam segala hal.[12]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pengelolan kelas adalah proses seleksi dan penggunan
alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi kelas. Pengelolaan kelas
diperlukan karena dari hari ke hari dan bahkan dari waktu ke waktu tingkah laku
dan perbuatan anak didik selalu berubah. Untuk member dorongan dan rangsangan
terhadap anak didik untuk belajar, kelas harus dikelola sebaik-baiknya oleh
guru. Ini berarti guru bertugas menciptakan, memperbaiki, dan memelihara
sisitem atau organisasi kelas.
Adapun fungsi dan tujuan dalam manajemen kelas untuk memberikan fasilitas dan kelengkapan segala tugas, membantu
kerjasama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi, membantu individu agar
dapat berkerja sama dengan kelompok atau kelas dan membantu prosedur kerja dan
dapat mengubah kondisi kelas. Sedangkan tujuan dari manajemen kelas adalah
sebagai penyedia fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam
lingkungan sosial, emosional dan intelektual dalam kelas.
Prosedur
manajemen kelas merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk melakukkan
perkerjan manajemen kelas itu dengan baik Sedangakan faktor yang mempengaruhi manajemen kelas dibagi
menjadi dua golongan yaitu, faktor intern dan faktor ekstern siswa.
B.
Saran-saran
Dengan demikian diharapkan hasil dari paparan makalah kami
dapat memberikan manfaat bagi pembacanya dan apabila ada kesalah dalam
penulisan dengan senang hati mendapakan kritik dan saranya.
C.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Bahri Syaiful. 2000. GURU DAN ANAK DIDIDK DALAM INTERAKSI
EDUKATIF. Jakarta: PT. Rieneka
Cipta
Mulyadi. 2009. CLASSROOM
MANAGEMENT. Malang: UIN-Malang Press.
Mustakim, Zaenal. 2015. STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN. Pekalongan: STAIN Pekalongan
Press.
Irawati, Intan. 2012. MANAJEMEN
KELAS KOMPREHENSIF. Jakarta: Kencana.
Wahyuni, Siti. 2011. GURU
DAN KELAS CERMELANG MENGHIDUPKAN DAN MENINGKATKAN PENGAJARAN DI DALAM KELAS
. Jakarta: PT INDEK.
PROFIL DIRI
1.
Nama Lengkap :
Intan Rizka Agustia
NIM : 2021 114 210
Tempat Tanggal
Lahir : Pekalongan, 17 Agustus 1996
Alamat : Pekalongan,
Krapyak lor Stembok.
Email :
Intanrizkaagustia17@gmail.com
2.
Nama Lengkap : Khusna Ainun Ni’mah
NIM : 2021114208
Tempat Tanggal
Lahir : Pekalongan 13
Agustus 1996
Alamat : Watusalam Buaran
Email :
nanazifana@gmail.com
3.
Nama Lengkap : Fajar Hudananto
NIM : 2021114211
Tempat Tanggal
Lahir : Batang, 23
Oktober 1995
Alamat : Perum Korpri RT. 02, RW. 04
Email :
FajarHudananto95@gmail.com
[1] Drs. Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Dididk dalam Interaksi
Edukatif, (Jakarta: PT. RINEKA CIPTA, 2000), hlm. 172-173.
[2] Siti
Wahyuni, Guru dan Kelas Cermelang Menghidupkan dan Meningkatkan Pengajaran di
dalam Kelas, (Jakarta: PT Indek, 2011), hlm: 39.
[3] Dr. H. Mulyadi, Classroom Management, (Malang:
UIN-Malang Press, 2009), hlm. 1-3
[4] Ibid., Mulyadi, hlm. 4-5.
[5] Zaenal Mustakim, STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN,
(Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2015), hlm. 203.
[6] Ibid., Zaenal Mustakim, hlm. 203.
[12]. Op, Cit., Zaenal Mustakim, hlm. 209-210.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar