KONSEP DASAR PEMBELAJARAN
"CIRI-CIRI PEMBELAJARAN"
MILATUL KHUSNA
NIM. 2317077
Kelas E
JURUSAN PGMI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018
Alhamdullilah,
puji syukur kehadirat Allah swt.
atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul”Ciri-ciri
Pembelajaran” ini dapat diselesaikan. Salawat dan salam senantiasa tercurah
kepada Nabi Muhammad Saw., keluarganya, dan sahabatnya.
Makalah
ini menjelaskan tentang Ciri-ciri pembelajaran diantaranya, tujuan, adanya
prosedur, penggarapan materi yang khusus, aktivitas peserta didik, guru
berperan sebagai pembimbing, kegiatan pembelajaran membutuhkan disiplin, adanya
batas waktu, dan evaluasi. Selain itu, dalam makalah ini membahas tentang
ciri-ciri interaksi pembelajaran. Dengan demikian, materi makalah ini
diharapkan dapat membantu pembangunan karakter mahasiswa melalui proses menulis
makalah yang baik dan benar.
Makalah
ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu,
penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik dari pembaca untuk
penyempurnaan penulisan makalah ini. Semoga dengan makalah ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan serta bermanfaat bagi mahasiswa. Aamiin yaa robbal
‘alamin.
Pekalongan, 23 September 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BABI PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. Latar Belakang
Masalah........................................................ 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................... 1
D. Metode Pemecahan
Masalah.................................................. 2
E.
Sistematika
Penulisan............................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
A. Ciri-ciri
Pembelajaran............................................................ 3
B. Ciri-ciri Interaksi
Pembelajaran............................................. 8
BAB III PENUTUP................................................................................. 9
A. Simpulan................................................................................ 9
B. Saran...................................................................................... 9
LAMPIRAN............................................................................................... 11
BIODATA PENULIS................................................................................. 12
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pembelajaran
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru secara terprogram dalam desain
intruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada
penyediaan sumber belajar. Maka dalam suatu pembelajaran memiliki ciri
tertentu. Ciri-ciri pembelajaran pada dasarnya merupakan tanda-tanda upaya guru
mengatur unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran, sehingga dapat mengaktifkan
siswa dalam kegiatan belajar mengajar agar terjadi proses untuk tercapainya
suatu tujuan pembelajaran.
Suatu pembelajaran
yang efektif dicirikan dengan tingginya kemampuan pembelajaran tersebut dalam
menyajikan secara optimal tiga dimensi pembelajaran sebagai proses, produk, dan
sikap. Pembelajaran tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak mengatahuai
ciri-ciri pembelajaran. Sebab dengan mengetahui ciri-ciri tersebut seorang guru
dapat membenahi sikap, motivasi, konsentrasi serta penyimpanan hasil belajar
itu sendiri. Sehingga dapat tercapai proses pembelajaran yang kondusif.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan
masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan
masalahnya sebagai berikut.
1. Apa saja ciri-ciri pembelajaran?
2. Apa saja ciri-ciri interaksi pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan
pembuatan ini adalah sebagai berikut:
1. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami ciri-ciri
pembelajaran.
2. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami ciri-ciri interaksi
pembelajaran.
D.
Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang digunakan melalui studi
literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi
buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada pemecahan masalahnya dimulai
dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah,
melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran,
perumusan jawabanpermasalahn dari berbagai sumber.
E.
Sistematika Penulisan
Makalah ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab 1 Pendahuluan
yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan
sistematika penulisan. Bab II Pembahasan yang terdiri dari ciri-ciri
pembelajaran, ciri-ciri interaksi pembelajaran, dan ciri-ciri pembelajaran
tematis. Bab III Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Ciri-ciri
Pembelajaran
Pendidikan dan pengajaran adalah salah satu
usaha yang yang bersifat sadar tujuan yang dengan sistematis terarah pada
perubahan tingkah laku yang menuju kedewasaan peserta didik. Dengan demikian
manusia yang hidup dan berkembang itu merupakan hasil belajar. Pembelajaran
merupakan merupakan suatu proses menyampaikan informasi atau pengetahuan dari
sesorang guru kepada siswa. Maka dalam suatu pembelajaran memiliki ciri
tertentu. Ciri-ciri pembelajaran pada dasarnya merupakan tanda-tanda upaya guru
mengatur unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran, sehingga dapat mengaktifkan
siswa dalam kegiatan belajar mengajar agar terjadi proses untuk tercapainya suatu
tujuan pembelajaran.[1]
Kegiatan pembelajaran merupakan proses
komunikasi yang dapat diterima, dipahami, dan bersifat timbal balik, baik
antara guru dengan peserta didik maupun antar peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Edi Suardi, sebagai suatu proses pengaturan,
kegiatan pembelajaran dapat diamati dari ciri-ciri berikut ini:
1.
Memiliki Tujuan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingiin dicapai dari pelaksanaan suatu
kegiatan. Secara umum kegiatan belajar mengajar harus mempunyai tujuan
yakni untuk membentuk anak didik dalam
suatu perkembangan tertentu, sadar akan tujuan yang ingin dicapai dengan
menepatkan peserta didik sebagai satu pusat perhatian.[2]
Tujuan mempunyai jenjang
dari yang luas ata umum sampai kepada yang sempit atau khusus. Semua tujuan itu
berhubungan antara satu dengan lainnya, dan tuju[3]n
di atasnya. Bila tujuan terendah tidak tercapai, maka tujuan di atasnya tidak
tercapai pula. Hal ini disebabkan karean tujuan berikutnya merupakan turunan
dari tujuan sebelumnya. Oleh karena itu, aspek tujuan pembelajaran merupakan
yang paling utama, yang harus dirumuskan secara jelas dan spesifik karena dapat
menentukan arah. Tujuan-tujuan pembelajaran harus berpusat pada perubahan
perilaku peserta didik yang diinginkan, dan karenanya harus dirumuskan secara
operasional, dapat diukur, dan dapat diamati ketercapaiannya.
2.
Adanya Suatu Prosedur ( jalan Interaksi )
Dalam suatu prosedur ( jalurnya interaksi) yang
direncanakan, didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar dapat
mencapai tujuan secara optimal, maka dalam melakukan interaksi perlu ada
prosedur atau langkah-langkah sistematik dan relevan. Untuk mencapai suatu
tujuan pembelajaran yang satu dengan yang lain, mungkin membutuhkan prosedur
dan desai yang berbeda pula. Sebagai contoh, misalnya tujuan pembelajaran agar
anak didik dapat menunjukkan letak kota New York tentu kegiatannya tidak cocok
kalau anak didik disuruh membaca dalam hati, dan begitu seterusnya.[4]
Secara umum prosedur kegiatan belajar mengajar
dilakukan melalui tiga tahap:
a.
Kegiatan Pendahuluan
Yang dilakukan dalam kegiatan pendahuluan untuk
menciptakan kondisi awal pembelajaran meliputi membina keakraban, menciptakan
kesiapan belajar dan suasana belajar
yang demokratis.
b.
Kegiatan inti
Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan inti
yaitu menyampaikan tujuan yang ingin dicapai baik secara lisan maupun tulisan.
c.
Kegiatan Akhir dan tindak lanjut kegiatan
belajar mengajar
Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan akhir dan
tindak lanjut kegiatan belajar mengajar yaitu penilian akhir, analisis akhir,
tindak lanjut, mengemukakan topik yang akan dibahas pada waktu yang akan datang
dan menutup belajar mengajar di tandai dengan harapan khusus.
3.
Ditandai dengan Penggarapan Materi yang Khusus
Dalam hal ini materi harus didesai sedemikian
rupa sehingga cocok untuk mencapai tujuan. Beberapa kriteria dalam pemilihan
materi pembelajaran dijelaskan sebagai berikut:
a.
Valid (benar) yaitu materi yang diruangkan
dalam kegiatan pembelajaran benar-benar telah diuji kebenarannya.
b.
Tingkat pemilihan materi yang disajikan
benar-benar diperlukan oleh peseta didik.
c.
Kebermaknaan, materi yang dipilih dapat memberikan manfaat akademis.
d.
Layak dipelajari, maksudnya materi memungkinkan
untuk dipelajari, baik dari aspek tingkat kesulitannya maupun aspek
kelayakannya.
e.
Menarik minat, materi yang dipilih hendaknya
menarik minat dan memotivasi serta menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik.
f.
Aktual, maksudnya mengidikasikan bahwa guru
menyampaikan materi dengan memperhatikan pemahaman peserta didik pada masa
depan.
4.
Ditandai
dengan Aktivitas
Peserta Didik
Kegiatan pembelajaran memerlukan peserta didik
sebagai komponen utama. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran
ditandai dengan aktivitas peserta didik. Dengan kata lain, tujuan
pembelajarantidak dapat dicapai secara optimal jika peserta didik bersikap
pasif dalam mengikuti proses pembelajaran.[5]
Sebagai konsekuensi bahwa anak didik merupakan
syarat mutlak bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Aktivitas anak
didik dalam hal ini, baik secara fisik maupun secara mental, dan aktif. Inilah
yang sesuai dengan CBSA. Jadi, tidak ada gunanya melakukan kegiatan belajar
mengajar, kalau anak didik hanya pasif.
5.
Guru Berperan
sebagai Pembimbing
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berperan
sebagai pembimbing. Dalam perannya sebagai pembimbing , guru harus berusaha
menghidupkan dan memberiakan motivasi, agar terjadi proses interaksi yang
kondusif. Guru harus siap sebagai mediator dalam segala situasi proses belajar
mengajar, sehingga guru merupakan tokoh yang dilihat dan ditiru tingkah lakunya anak didik.[6]
Selain sebagai pembimbing menurut Yamin dan Maisah (2009:
103-115), menyampaikan bahwa guru memiliki peran strategis dalam pembelajaran
dan membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidunya, yaitu
guru harus kreatif, professional, dan menyenangkan dalam memposisikan dirinya
sebagai manager, observer, diagnostic, educator, organizer, decision-maker,
presenter, communicator, fasilitator, motivator, counselor, dan evaluator.[7]
6.
Membutuhkan Disiplin
Disiplin dalam kegiatan mengajar diartikan
sebagai pola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang
sudah ditaati oleh pihak guru maupun anak didik dengan sadar. Dalam pembentukan
disiplin belajar peserta didik Reisma dan Dayne dalam E. Mulyasa (2003),
mengemukakan strategi umum merancang disiplin peserta didik, yaitu:
a.
konsep diri, untuk menumbuhkan konsep diri,
peserta didik dapat berlaku disiplin, guru disarankan untuk bersifat empatik,
menerima, hangat dan terbuka.
b.
Keterampilan komunikasi, guru terampil
berkomunikasi secara efektif sehingga menerima perasaan dan mendorong kepatuhan
peserta didik.
c.
Konsenkuensi-konsekuensi logis dan alam, guru
disarankan dapat menujukan secara tepat perilaku yang salah, sehingga membantu
peserta didik dalam mengatasinya.
d.
Klasifikasi nilai, guru membantu peserta didik
dalam menjawab pertanyaan sendiri tentang nilai-nilai dan membentuk sistem nilai sendiri.
e.
Analisis transaksional, guru disarankan belajar
sebagai orang dewasa terutama ketika berhadapan dengan peserta didik yang
menghadapi masalah.
f.
Terapi realitas, guru bersikap positif dan
bertanggung jawab.
g.
Disiplin yang berintegrasi, menekankan
pengendalian penuh oleh guru untuk mengembangkan dan memperhatikan peraturan.
h.
Modifikasi perilaku, perilaku salah yang
disebabkan oleh lingkungan, oleh karena itu perlu diciptakan lingkungan yang kondusif.
i.
Tantangan bagi disiplin, guru diharapkan
cekatan, sangat terorganisasi dan dalam pengendalian yang tegas.
7.
Ada Batas Waktu
Dalam kegiatan belajar mengajar ada batas waktu
untuk mencapai tujuan tertentu dalam sistem berkelas ( kelompok anak didik),
batas waktu menjadi salah satu ciri yang tidak bisa ditinggalkan. Setiap tujuan
akan akan diberi waktu tertentu, kapan kapan tujuan itu harus tercapai.
8.
Evaluasi
Evaluasi adalah
kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang direncakan sudah
dicapai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat efisiensi
pelaksanaan. Esensi dari evaluasi menurut stafflebearn yaitu memberikan
informasi bagi kepentingan pengambilan keputusan. Dari seluruh kegiatan di
atas, masalah evaluasi sebagai terpenting yang tidak bisa diabaikan, setelah
guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Evaluasi harus guru lakukan untuk
mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran yang telah ditentukan.[8]
Evaluasi atau penilaian
pada pembelajaran memiliki beberapa ciri. Ciri-ciri tersebut antara lain:
a.
Sistem penilaian menggunakan ulangan/ujian berkelanjutan
dengan ketentuan ulangan dilaksanakan untuk melihat ketuntasan setiap
kompetensi dasar.
b.
Ulangan dapat dilaksanakan untuk satu atau lebih
kompetensi dasar.
c.
Hasil ulangan dianalisis dan ditindaklanjuti melalui
program remedial, program pengayaan.
d.
Ulangan mencakup aspek kognitif dan psikomotorik.
e.
Aspek afektif diukur melalui kegiatan inventori afektif
seperti pengamatan dan kuisioner.[9]
B.
Ciri-ciri
Interaksi Pembelajaran
Ciri-ciri interaksi Pembelajaran menurut Winarno
Surachmad, (1984: 16) yaitu:
1.
Ada tujuan yang ingin dicapai
2.
Ada bahan/pesan yang menjadi isi interaksi
3.
Ada pelajar yang aktif mengalami
4.
Ada guru yang melaksanakan
5.
Ada metode untuk mencapai tujuan
6.
Ada situasi yang memungkinkan proses belajar
mengajar berjalan dengan baik
7.
Ada penilaian terhadap hasil interaksi
Proses belajar-mengajar merupakan proses
kegiatan interaksi antara dua unsur manusiawi, yakni siswa sebagai pihak yang
belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar. Dengan siswa sebagai subjek
pokoknya. Dalam proses interaksi antara siswa dengan guru, dibutuhkan
komponen-komponen pendukung seperti yang telah disebut pada ciri-ciri interaksi
edukatif.[10]
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam
suatu pembelajaran memiliki ciri tertentu. Ciri-ciri pembelajaran pada dasarnya
merupakan tanda-tanda upaya guru mengatur unsur-unsur dinamis dalam
pembelajaran, sehingga dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar
agar terjadi proses untuk tercapainya suatu tujuan pembelajaran. Ciri-ciri
tersebut yaitu adanya tujuan, prosedur, aktivitas peserta didik, adanya guru
yang berperan sebagai pembimbing, kedisplinan, adanya batas waktu, dan
evaluasi. Dengan adanya
ciri-ciri pembelajaran tersebut diharapkan suatu kegiatan pembelajaran akan
mudah tercapai sesuai dengan tujuan pendidikan.
B. Saran
Demikian
makalah ini kami susun. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak
terdapat kekurangan, oleh karena kritik dan saran yang membangun kami perlukan
untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga bermanfaat bagi pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah,
Syaiful Bahri. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Khuluqo, Ihsan
el. 2017. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
M, Sardiman A. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Mustakim,
Zaeanal. 2011. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan:
STAIN Pekalongan Press.
Suryani,
Nunuk dan Leo Agung. 2012. Strategi
Belajar Mengajar. Yogyakarta:
Penerbit Ombak.
Triwiyanto,
Teguh. 2015. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Winaryati, Eni. 2014. Evaluasi Supervisi
Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
Nama : Milatul Khusna
TTL : Pekalongan, 22 September 1998
Alamat : Kertijayan Gg 10 A, Buaran Pekalongan
Hobi : Membaca Cerita
Cita- Cita : Guru
Riwayat
Pendidikan :
·
TK Desa Kertijayan
·
SD N 01 Kertijayan
·
SMP N 14 Pekalongan
·
Madrasah Aliyah Salafiyah Simbang Kulon
·
IAIN PEKALONGAN (smt 3)
Pengalaman
Organisasi :
·
PMR WIRA
·
IPPNU
Moto Hidup :
“Khusnudzon dalam segala hal dan
libatkan Allah dalam segala hal”
[1] Nunuk Suryani dan Leo Agung, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2012), hlm. 34-35.
[2]
Zaeanal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: STAIN
Pekalongan Press, 2011), hlm. 42.
[3] Ihsan el khuluqo, Belajar dan
Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017), hlm. 57.
[4] Syaiful
Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, cet ke-5, (Jakarta:Rineka Cipta, 2013), hlm.
40.
[6] Syaiful Bahri Djamarah., Op.Cit, hlm. 41.
[7] Eni
Winaryati, Evaluasi Supervisi Pembelajaran, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2014), hlm. 38.
[9] Teguh Triwiyanto, Manajemen Kurikulum dan
Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2015), hlm. 189-190.
[10]
Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya,
Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997). Hlm. 118-119.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar