MAKALAH
KOMPONEN DESAIN PEMBELAJARAN DAN KOMPONEN EVALUASI PEMELAJARAN
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum
Dosen Pengampu : Dr. Muhammad Hufron, MSI
Disusun oleh Kelompok A.C
1. Nurul Uswatun Khasanah (20122016)
KELAS F
PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI K.H. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas nikmat dan karunianya Tak lupa sholawat serta salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Komponen Desain Pembelajaran Dan Komponen Evaluasi Pembelajaran” Pada dasarya makalah ini dibuat dengan memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Muhammad Hufron, M.S.I. selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengembangan Kurikulum.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis pada khususnya. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis menerima saran dan kritik dari semua pihak bersifat membangun guna perbaikan yang lebih sempurna. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.
Pekalongan, 09 Februari 2024
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................ii DAFTAR ISI.................................................................................................iii BAB I.............................................................................................................1 PENDAHULUAN .........................................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................1 B. Rumusan Masalah ...............................................................................1 C. Tujuan .................................................................................................1
BAB II............................................................................................................3 PEMBAHASAN ............................................................................................3 A. Definisi Desain....................................................................................3 B. Komponen Desain Pembelajaran ........................................................3 C. Komponen Evaluasi Pembelajaran .....................................................6 BAB III ..........................................................................................................8 PENUTUP......................................................................................................8 A. Kesimpulan .........................................................................................8 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Desain pembelajaran dikelas sangat penting dan harus dikusai olehguru sebelum melakukan atau melaksanakan proses pembelajaran dikelas.Desain pembelajaran ini harus dirancang terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran dikelas dengan menggunakan model pembelajaran agar dapatmemudahkan para guru dalam memadukan dan menghubungkan berbagaimacam mata pelajaran dalam menunjang keberhasilan secara efektif dalam proses pembelajaran.Proses pengajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakankurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswamencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan padadasarnya mengantarkan para siswa menuju perubahan perubahan tingkahlaku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagaiindividu dan makhluk sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berintraksi dengan lingkungan belajar yang diatur oleh guru melalui proses pengajaran.
Evaluasi pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang harus diterapkan oleh tenaga pendidik dalam setiap pelaksanaan pembelajaran. Dalam setiap rangkaian tahapan pembelajaran yang baik, evaluasi harus dilakukan secara terus-menerus. Kegiatan evaluasi pembelajaran harus dilakukan secara terencana dan saling berhubungan antar faktor penunjang pendidikan, agar dapat berfungsi sebagai alat untuk mengetahui sejauh mana keefektifan pelaksanaan belajar mengajar yang telah dilakukan guna mencapai tujuan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi desain?
2. Apa saja komponen desain pembelajaran?
3. Apa saya komponen evaluasi pembelajaran?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi desain.
2. Untuk mengetahui komponen desain pembelajaran.
1
3. Untuk mengetahui komponen evaluasi pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Desain
Desain adalah sebuah istilah yang diambil dari kata design ( bahasa inggris) yang berarti perencanaan . ada pula yang mengartikan dengan “persiapan” . di dalam ilmu manajemen pendidikan atau ilmu administrasi pendidikan ,perencanaan disebut dengan istilah planning yaitu “persiapan menyusun suatu keputusan berupa langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu. Desain pembelajaran menurut istilah dapat di definisikan: Proses untuk menentukan metode pembelajaran apa yang paling baik dilaksanakan agar timbul perubahan dan keterampilan pada diri pemelajran kearah yang dikehendaki (reigeluth). Suatu proses desain dan sistematis untuk menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan efesien ,serta membuat kegiatan pembelajran lebih mudah yang di dasarkan pada apa yang kita ketahui mengenai teori/teori pembelajaran,teknologi informasi,sistematika analisis,penelitian dalam bidang pendidikan dan metode-metode manajemen.1
B. Komponen Desain Pembelajaran
1. Kompetensi pendidik
Salah satu komponen dalam pembelajaran adalah kompetensi pendidik. Kompetensi pendidik adalah salah satu faktor yang mempegaruhi tercapainya tujuan pembelajaran dan proses pembelajaran di sekolah, namun kompetensi pendidik tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh faktor latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar, dan lamanya mengajar. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh pendidik dalam melakukan tugasnya. Dalam pasal 28 ayat 3 PP RI No. 19 tahun 2005 tentang kompetensi yang harus dimiliki seorang pendidik, yaitu ada 4 jenis kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik antara lain,
1 W. Kurniawati, “Desain Perencanaan Pembelajaran”, (Lampung: Jurnal An-Nur: Kajian Pendidikan Dan Ilmu Keislaman, No. 1, VII, 2021), hlm. 2-3.
3
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.2
2. Peserta didik
Dalam proses pembelajaran, peserta didik merupakan subjek sekaligus objek pembelajaran. Dikatakan sebagai subjek pembelajaran karena mereka berperan sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran, sedangkan dikatakan sebagai objek karena mereka menjadi sasaran didik untuk ditumbuhkembangkan oleh pendidik. Jika peserta didik dijadikan sasaran, maka mereka harus berperan sebagai subjek yanng aktif belajar dengan difasilitasi oleh sumber belajar, termasuk di dalamnya adalah pendidik.3 Pada dasarnya peserta didik adalah: a) peserta didik bukan merupakan miniatur orang dewasa, akan tetapi memiliki dunianya sendiri. Hal ini sangat penting untuk dipahami agar perlakuan terhadap mereka tidak boleh disamakan dengan perlakuan terhadap orang dewasa, b) peserta didik memiliki perbedaan antara individu yang lain, baik perbedaan yang disebabkan oleh faktor endogen (fitrah) maupun eksogen (lingkungan) yang meliputi segi jasmani, intelegensi, sosial, bakat-minat, dan lingkungan yang mempengaruhinya.4
3. Tujuan pembelajaran
Merujuk pada tulisan Hamzah B. Uno (2008) berikut ini dikemukakan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli. Robert F. Mager (1962) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran adalah perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu. Kemp (1977) dan David E. Kapel (1981) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Henry Ellington (1984) bahwa tujuan pembelajaran adalah pernyataan yang
2 M. Ramli, “Hakikat Pendidik Dan Peserta Didik”, (Banjarmasin: Jurnal Tarbiyah Islamiyah, No. 1, V, 2015), hlm. 80-81.
3 Kamaliah, “Hakikat Peserta Didik”, (Kalimantan Selatan: Education Journal: General And Specific Research, No. 1. I, 2021), hlm. 51.
4 M. Ramli, hakikat pendidik..., hlm. 79.
4
diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar. Sementara itu, tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung pembelajaran. tujuan pembelajaran sebaiknya mencakup tiga komponen utama, yaitu: (1) menyatakan apa yang seharusnya dapat dikerjakan siswa selama belajar dan kemampuan apa yang harus dikuasainya pada akhir pelajaran; (2) perlu dinyatakan kondisi dan hambatan yang ada pada saat mendemonstrasikan perilaku tersebut; dan (3) perlu ada petunjuk yang jelas tentang standar penampilan minimum yang dapat diterima. Berkenaan dengan perumusan tujuan performansi, Dick dan Carey menyatakan bahwa tujuan pembelajaran terdiri atas: (1) tujuan harus menguraikan apa yang akan dapat dikerjakan atau diperbuat oleh anak didik; (2) menyebutkan tujuan, memberikan kondisi atau keadaan yang menjadi syarat yang hadir pada waktu anak didik berbuat; dan (3) menyebutkan kriteria yang digunakan untuk menilai unjuk perbuatan anak didik yang dimaksudkan pada tujuan.5 4. Metode pembelajaran
Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan peserta didik dalamsuatu pembelajaran untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan. Metode adalah cara, jalan atau teknik yang digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam silabus mata pelajaran.6
5. Alat pembelajaran
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi sebagai perlengkapan, sebagai pembantu dalam proses pembelajaran. Alat juga merupakan pendukung untuk melakukan metode pembelajaran, contohnya seperti metode diskusi, bisa menggunakan mand mapping ataupun LCD. 7
5 Tuti Iriani & M. Aghpin Ramadhan, Perencanaan Pembelajaran Untuk Kejuruan, (Prenada Media, 2019), hlm. 80-82.
6 Oemar hermalik, kurikulum dan pembelajaran, (jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), hlm. 57.
7 M. Ilyas & Abd. Syahid, “Pentingnya Metodologi Pembelajaran Bagi Guru”, (Jurnal Al Aulia, No. 1, IV, 2018), hlm. 65
5
6. Bahan ajar
Bahan ajar dapat diartikan bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara lengkap dan sistematis berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar bersifat sistematis artinya disusun secara urut sehingga memudahkan siswa belajar.
7. Evaluasi pembelajaran
Evaluasi adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Tujuan umum evaluasi ialah untuk mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan peserta didik dalam mencapai tujuan yang diharapkan, menilai metode mengajar yang digunakan. Serta tujuan khususnya yaitu menemukan sebab-sebab keberhasilan dan kegagalan peserta didik, memberikan bimbingan sesuai dengan kebutuhan, serta untuk memperbaiki mutu pelajaran.8
C. Komponen Evaluasi Pembelajaran
Menurut Anas Sujono (2003) ruang lingkup evaluasi pembelajaran mencakup tiga komponen utama yaitu:
1. Evaluasi program pembelajaran
Evaluasi terhadap program pembelajaran mencakup tiga hal, yaitu a) evaluasi terhadap tujuan pembelajaran, b) evaluasi terhadap isi program pembelajaran, c) evaluasi terhadap strategi pembelajaran.
2. Evaluasi proses pembelajaran
Evaluasi dalam proses pelaksanaan pembelajaran meliputi atas: a. Evaluasi kesesuaian antara proses belajar mengajar yang berlangsung dengan garis-garis besar program pembelajaran yang telah ditentukan. b. Evaluasi terhadap kesiapan guru dalam melaksanakan program pembelajaran.
8I. Magdalena, dkk, “Analisis Pengembangan Bahan Ajar”, (Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sosial, No. 2, II, 2020), hlm. 172.
6
c. Evaluasi terhadap kesiapan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.
d. Evaluasi terhadap minat atau perhatian peserta didik di dalam mengikuti pelajaran.
e. Evaluasi terhadap keaktifan atau partisipasi peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
f. Evaluasi terhadap program peranan bimbingan dan penyuluhan terhadap peserta didik yang memerlukannya.
g. Evaluasi terhadap komunikasi dua arah antara guru dan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
h. Evaluasi terhadap pemberian tugas-tugas kepada peserta didik dalam rangka penerapan teori-teori yang diperoleh di dalam kelas
i. Evaluasi terhadap pemberian dorongan atau motivasi terhadap peserta didik
3. Evaluasi hasil pembelajaran
Evaluasi terhadap hasil pembelajaran peserta didik meliputi:
a. Evaluasi mengenai tingakat penguasaan peserta didik terhadap tujuan tujuan khusus yang ingin dicapai dalam unit-unit program pembelajaran.
b. Evaluasi mengenai tingkat pencapaian peserta didik terhadap tujuan tujuan umum pembelajaran.9
9 S. S. Pettalongi, “Evaluasi Dalam Pendidikan Dan Pembelajaran”, (Palu: Jurnal Kependidikan Dan Sosial Keagamaan, No. 6, XI, 2009), hlm.5-6.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Desain pembelajaran merupakan rancangan untuk proses belajar mengajar. Tanpa adanya desain pembelajaran, proses belajar mengajar tidak akan berjalan secara maksimal. Dengan adanya desain pembelajaran maka proses belajar mengjar pun akan tersusun secara sistematis, dalam desain pembelajaran salah satunya ada pendidik yang jelas tanpa pendidik proses belajar mengajar tidak akan bisa berjalan dengan sendirinya. Evaluasi pembelajaran merukan cara untuk mengetahui nilai ataupun skor, dimana evaluasi ini membantu dalam mendata bagaimana pembelajaran selama ini. Apa saja kekurangan yang ada dalam proses pembelaran berlangsung. Dan sampai mana peserta didik mampu menerima materi-materi yang telah diberikan oleh pendidik.
8
DAFTAR PUSTAKA
Hermalik, Oemar. 2003. kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Ilyas, & Abd. Syahid.2018. “Pentingnya Metodologi Pembelajaran Bagi Guru”. Jurnal Al-Aulia, No. 1, IV.
Iriani, Tuti & M. Aghpin Ramadhn. 2019. Perencanaan Pembelajaran Untuk Kejuruan. Prenada Media.
Kamaliah. 2021. “Hakikat Peserta Didik”. Kalimantan Selatan: Education Journal: General And Specific Research, No. 1. I.
Kurniawati, W. 2021. “Desain Perencanaan Pembelajaran”. Lampung: Jurnal An Nur: Kajian Pendidikan Dan Ilmu Keislaman, No. 1, VII.
Magdalena, I., dkk. 2020. “Analisis Pengembangan Bahan Ajar”. Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sosial, No. 2, II.
Pettalongi, S. S. 2009. “Evaluasi Dalam Pendidikan Dan Pembelajaran”. Palu: Jurnal Kependidikan Dan Sosial Keagamaan, No. 6, XI.
Ramli, M. 2015. “Hakikat Pendidik Dan Peserta Didik”. Banjarmasin: Jurnal Tarbiyah Islamiyah, No. 1, V.
9
Curriculum Vitae
NURUL USWATUN KHASANAH
Tegal, Jawa Tengah, Indonesia
WA: +62 85647738041 | Email: nuruluswatunkhasah89@gmail.com RINGKASAN
Saya adalah seorang mahasiswa UIN Gusdur Semester 4, prodi pendidikan agama islam. Saya anak pertama dari dua bersaudara. Domisili sekarang di kost istoqomah rowolaku
DATA PRIBADI
Nama : Nurul Uswatun Khasanah
Tempat, tanggal lahir : Tegal, 14 Juli 2004
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Kertaharja RT 01 RW 01 Kec. Kramat Kab. Tegal Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum menikah
Motto hidup : Teruslah untuk berusaha tanpa ada kata menyerah,cape boleh, nyerah atau putus asa jangan
RIWAYAT PENDIDIKAN
UIN KH Abdurrahmanan Wahid Pekalongan 2022 SMA Negeri 1 Kramat 2019 SMP Negeri 2 Kramat 2016 SD Negeri 01 Kertaharja 2010
10
PENGALAMAN ORGANISASI
HMPS PAI (Bendahara) 2024 Saka Bhayangkara 2019 Dewan Kerja Ranting Kramat 2019
●PENGALAMAN KEGIATAN
∙ Mengikuti berbagai kegiatan seminar, kepanitiaan dan workshop selama kuliah.
∙ Mengajar di berbagai bimbel & BTQ yang dinaungi oleh departemen pendidikan HMPS PAI
HOBI
∙ Memasak
∙ Mengajar
∙ Kewirusahaan
1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar