MEDIA BELAJAR MENGAJAR
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Strategi Belajar
Mengajar
Dosen Pengampu: Ghufron Dimyati, M.S.I
Oleh:
MUHAMMAD SYAFI’I 2021
111 065
MILZAMAH 2021 111 126
DESSY NUR LAILY 2021 111 140
Kelas F
JURUSAN TARBIYAH/ PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013
PENDAHULUAN
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap
orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi
antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi
kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah
belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin
disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan,
atau sikapnya.
Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu
meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber
belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan,
media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajikan informasi
belajar kepada siswa. Jika program media itu didesain dan dikembangkan secara
baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan
guru.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru, motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran
akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan
isi pelajaran pada saat itu, sehingga yang menjadi tujuan dari pembelajaran
bisa tercapai secara maksimal.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kata
“media” berasal dari bahasa latin, dari bentuk jamak “medium” yang secara
harfiah berarti “perantara atau pengantar”.[1] Gagne
berpendapat bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa
yang dapat merangsangnya untuk belajar.[2]
Gearlach
dan Elly mengatakan secara garis besar media adalah manusia, materi atau
kejadian yang membangun suatu kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Atwi
Suparman mendefinisikan media sebagai alat yang digunakan untuk menyalurkan
pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan.[3]
Menurut Association for Education and Comunication Technologi
(AECT), segala bentuk yang diprogamkan untuk suatu proses penyaluran informasi.
Sedangkan menurut Education Association, media merupakan benda yang
dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau yang dibicarakan beserta
instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar dan
dapat mempengaruhi efektifitas. Media merupakan alat yang digunakan sebagai
perantara untuk menyampaikan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan
kemajuan audiens(siswa) sehingga dapat mendorang terjadinya proses belajar
mengajar.[4]
Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar
atau penyalur pesan. Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media
dapat diartikan dengan manusia, benda ataupun peristiwa yang memungkinkan anak
didik memperoleh pengetahuan dan ketrampilan. Proses belajar mengajar kehadiran
media mempunyai arti yang cukup penting. Jadi media adalah alat bantu apa saja
yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna pencapai tujuan pengajaran.[5]
B.
Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Kedudukan
media pengajaran ada dalam komponen medote pengajaran sebagai salah satu upaya
untuk mempertinggi proses interkasi guru-siswa dan interkasi siswa dengan
lingkungan belajarnya.[6]
1.
Media sebagai Alat Bantu
Kegiatan
belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil
belajar yang lebih baik dari pada tanpa bantuan media. Dapat dipahami bahwa
media adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar. Dan gurulah yang
mempergunakannya untuk membelajarkan anak didik demi tercapainya tujuan
pengajaran.
2.
Media sebagai Sumber Belajar.
Aneka
macam bentuk dan jenis media yang dipergunakan oleh guru menjadi sumber ilmu
pengetahuan anak didik. Dalam menerangkan suatu benda, guru dapat membawa
bendanya sacar langsung kehadapan anak didik dikelas. Dengan menghadirkan
bendanya sering dengan penjelasan mengenai benda itu, maka benda itu dijadikan
sebagai sumber belajar.[7]
C.
Fungsi Media Dalam Proses Belajar Mengajar
Fungsi media dalam proses belajar mengajar yaitu :
1.
Menarik perhatian siswa
2.
Membantu mempercepat pemahaman
3.
Memperjelas penyajian pesan agar tidak verbalistik
4.
Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
5.
Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif
6.
Menghilangkan kebosanan siswa
7.
Meningkatkan motivasi/menimbulkan gairah siswa
8.
Melayani gaya belajar siswa yang beragam
9.
Meningkatkan keaktifan/keterlibatan siswa
Dari
fungsi-fungsi diatas maka dapat dipahami bahwa peran media dalam proses belajar
mengajar adalah sebagai berikut:
1.
Sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu materi yang
disampaikan pendidik
2.
Sebagai sumber pertanyaan atau stimulasi belajar peserta didik
3.
Sebagai sumber belajar bagi peserta didik.[8]
D.
Macam-macam media pengajaran:
1.
Dilihat dari jenisnya:
a.
Media Auditif
Media
yang memiliki kemampuan suara saja. Hanya mampu diperdengarkan, diantaranya Radio,
Audio tape recorder/alat perekam, Alat music modern/tradisional, Laboratorium Bahasa, Sound
Syistem, Telephone/HP.
b.
Media Visual
Media
yang menampilkan gambar, artinya hanya mengandalkan indera penglihatan.
Contohnya seperti grafik, komik, chart atau bagan, karikatur, peta, foto, poster,
buku, makalah, diktat, majalah, gambar, papan tulis, slide, dan lain-lain.
c.
Media Audiovisual
Media
yang mampu menampilkan gambar dan juga sekaligus suara. Jenis media ini dapat
dibagi lagi:
1.
Audiovisual diam, yang menampilkan tampilan-tampilan slide yang
disertai dengan efek suara.
2.
Audiovisual gerak, menampilkan unsur suara dan gambar yang
bergerak, seperti film, video.
3.
Audiovisual murni, yakni baik unsur suara maupun unsur gambar
berasal dari satu sumber, seperti film video-casette
4.
Audiovisual tidak murni, yang unsur suara dan gambarnya berasal
dari sumber yang berbeda, seperti film bingkai yang unsur suaranya bersumber
dari tape recorder.[9]
2.
Dilihat dari daya liputnya:
a.
Media dengan gaya liput luas dan serentak
Penggunaan media ini
tidak terbatas ruang dan tempat serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang
banyak dalam waktu yang sama. Contoh: radio dan televisi.
b.
Media dengan daya liput yang terbatas
oleh uang dan tempat.
Dalam penggunaan media
ini dibutuhkan ruang dan tempat khusus seperti sound
slide, film rangkai yang
membutuhkan tempat yang tertutup dan gelap.
c.
Media
untuk pengajaran individual
Penggunaan media ini untuk masing-masing
individu. Contohnya seperti modul, buku pelajaran.
3.
Dilihat
dari bahan pembuatannya:
a. Media sederhana, media yang mudah
didapat, tidak banyak makan biaya, mudah pula penggunaannya.
b. Media kompleks, media yang penggunaanya
memerlukan keterampilan yang memadai,
sulit diperoleh karena harga yang relatif mahal.[10]
E.
Prinsip-Prinsip Pemilihan Media
Agar
penggunaan media dapat mencapai hasil yang baik, hendaknya seorang guru memperhatikan
prinsip-prinsip tertentu, seperti yang di kemukakan oleh Nana Sudjana:[11]
1.
Menentukan jenis media yang tepat
2.
Mempertimbangkan subjek dengan tepat
3.
Menyajikan media dengan tepat
4.
Menempatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat
F.
Faktor-Faktor dalam
Pemilihan Media Pembelajaran
1.
Objektivitas, yakni berkenaan dengan metode yang akan digunakan seorang
pendidik harus menyesuaikan objeknya (peserta didik).
2.
Program Pengajaran, yakni berkenaan dengan kurikulum pembelajaran.
3.
Sasaran Program, berkenaan dengan penyesuaian terhadap tingkat
perkembangan peserta didik.
4.
Situasi dan kondisi, yakni penyesuaian terhadap situasi dan kondisi
sekolah, atau tempat dan ruangan yang akan digunakan, serta kondisi lingkungan
setempat.
5.
Kualitas teknik, yakni keadaan atau kualitas dari media itu
sendiri.
G.
Manfaat Media Penbelajaran
Secara umum manfaat penggunaan media pengajaran dalam kegiatan belajar
mengajar, yaitu :
(1)
Media
pengajaran dapat menarik dan memperbesar perhatian anak didik terhadap materi
pengajaran yang disajikan,
(2)
Media
pengajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman belajar anak didik berdasarkan
latar belakang sosil ekonomi,
(3)
Media
pengajaran dapat membantu anak didik dalam memberikan pengalaman belajar yang
sulit diperoleh dengan cara lain,
(4)
Media
pengajaran dapat membantu perkembangan pikiran anak didik secara teratur
tentang hal yang mereka alami dalam kegiatan belajar mengajar mereka, misainya
menyaksikan pemutaran film tentang suatu kejadian atau peristiwa. Rangkaian dan
urutan kejadian yang mereka saksikan dan pemutaran film tadi akan dapat mereka
pelajari secara teratur dan berkesinambungan,
(5)
Media
pengajaran dapat menumbuhkan kemampuan anak didik untuk berusaha mempelajari
sendiri berdasarkan pengalaman dan kenyataan,
(6)
Media
pengajaran dapat mengurangi adanya verbalisme dalam suatu proses (dalam bentuk
kata-kata tertulis atau lisan belaka) (latuheru, 1988:23-24).[12]
PENUTUP
Media pembelajaran
adalah suatu alat, bahan ataupun berbagai macam komponen yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswanya
untuk memudahkan siswa dalam menerima suatu konsep.
Media
pembelajaran mempunyai manfaat sebagai sarana bagi guru untuk dapat
menyampaikan materi pelajaran menjadi lebih menarik, tidak hanya monoton, siswa
tidak hanya diajak untuk berhayal dan membayangkan saja tetapi siswa dapat
melihat kenyataan walaupun hanya melalui gambar ataupun video.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Renika Cipta.
Fathurrohman, Pupuh. 2009. Strategi
Belajar Mengajar-Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman
Konsep Umum & Konsep Islami. cet ke-3. Bandung: PT Refika Aditama.
Mustakim, Zaenal. 2009. Strategi
dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: Stain Press.
Sabri, H. Ahmad. 2005. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta:
PT. Ciputat Press.
Sadiman, Arief S. 1996. Media
Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafido Persada.
Sudjana, Nana. 2009. Media
Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
[1] Drs. H. Ahmad Sabri M.Pd, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Ciputat Press, 2005), hlm. 112.
[2] Arief S. Sadiman dkk. Media Pendidikan (Jakarta: PT. Raja
Grafido Persada, 1996), hlm. 6.
[3] Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi
Belajar Mengajar-Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman
Konsep Umum & Konsep Islami, cet ke-3 (Bandung: PT Refika Aditama,
2009), hlm. 65.
[5] Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar
Mengajar, (Jakarta: PT Renika Cipta, 1996), hlm. 137.
Algensindo, 2009), hlm. 7.
[12] http://sarijumitasari.blogspot.com/2012/05/makalah-media-pembelajaran.html.
sesuai dengan pengertian media apakah media pembelajaran itu ada batasnya atau tidak, lalu adakah perbedaan pada media pembelajaran dan alat pembelajaran, kemudian manakah yang lebih penting antara guru jadi sumber pembelajaran atau media sebagai sumber pembelajaran
BalasHapusterima kasih atas pertanyaannya
Hapus1. adakah batasan media pembelajaran? ada, batasannya tertuju dengan media untuk pembelajaran
2. perbedaan antara media pembelajaran dan alat pembelajaran.
media pembelajaran adalah suatu alat, bahan ataupun berbagai macam komponen yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar untuk menyampaikan pesan dari pemberi pesan kepada penerima pesan untuk memudahkan penerima pesan menerima suatu konsep. sedangkan alat pengajaran adalah alat yang mempermudah dalam menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran. kalau alat itu tidak dipakai hanya sebagai alat dan kalau dipakai dikatakan dengan media.
3. manakah yang lebih penting antara guru jadi sumber pembelajaran atau media sebagai sumber pembelajaran menurut kami keduanya sama-sama penting kalau tidak ada guru sebagai sumber pembelajaran maka pembelajaran tidak akan maksimal, begitupun sebaliknya.
Assalamu'alaikum...
BalasHapusNama: Khasan Fauzi
NIM: 2021111067
apa saja hal pokok yang harus dilakukan sebelum merancang suatu program media ? tlong jelaskan! dan jelaskan media apa yang tepat untuk proses pembelajaran pada anak-anak yang hiper aktif?
wass.....
Hapus1. hal pokok yang harus dilakukan sebelum merancang suatu program media yaitu dengan menetapkan materi apa yang akan disampaikan kepada siswa.
2. metode yang digunakan untuk anak hiperaktif adalah metode yang memberikan gambaran konkrit tentang “sesuatu”, sehingga anak dapat menangkap pesan, informasi dan pengertian tentang “sesuatu” tersebut. Media visual itu sangat diperlukan karena disamping anak hiperaktif ia juga kehilangan konsentrasi, dan biasanya juga diimbangi dengan gangguan pemahaman bahasa yang teramat dalam, apa yang tidak diketahui oleh anak hiperaktif divisualkan lewat gambar-gambar, dan dengan gambar-gambar yang berwarna, anak akan jadi lebih tertarik untuk melihat dan memperhatikan apa yang disampaikan, disamping itu cara yang termudah untuk menyampaikan kepada anak supaya mengerti adalah dengan menggunakan media visual (gambar).
Nama : Khoirun Ikrom
BalasHapusNIM : 2021111072
sebelumnya mohon maaf ya saya bukan dari kelas ini, tpi saya ingin belajar di sini untuk menambah wawasan gak apa-apa ya?
urgensi dari media pendidikan itu apa ya?
nilai dan tujuannya yang diharapkan dengan adanya media pendidikan.
kemudian prinsip-prinsip memilih media yang tepat itu seperti apa?
kan suatu media itu pasti ada manfaatnya, sama halnya obat ya pasti ada manfaat dan efek samping atau kerugian/kelemahan
la terus yang saya mau tanyakan itu apasih kerugian dengan adanya media pendidikan itu? kalau ada tolong jelaskan ya?