METODE PEMBELAJARAN
"PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN"
Devi Maziyah
NIM. (2317174)
KELAS D
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PEKALONGAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji
Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan
harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman. Kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Pekalongan, 10 Oktober 2018
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Dunia pendidikan saat ini masih diselimuti aneka problematika yang belum terurai dari
masa ke masa. Diantaranya hal menerapkan metode dalam proses pembelajaran. Namun untuk menetukan metode dalam pembelajaran dibutuhkan perencanaan-perencanaan yang matang.
Karena tanpa didukung perencanaan metode pembelajaran, proses belajar akan terasa kaku dan statis sehingga menyebabkan peaksanaan pembelajaran cenderung kurang maksimal dan monoton.
Seorang pendidik
yang selalu berkecimpung dalam proses belajar mengajar kalau ia benar-benar mengingin kan
agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien, maka penguasaan materi saja tidakah mencukupi.
Ia harus menguasai berbagai teknik atau
metode penyampaian materi dan dapat menggunakan metode yang tepat dalam
proses belajar mengajar, sesuai dengan materi
yang diajarkan dan kemampuan anak didik yang menerima. Pemilihan teknik atau metode
yang tepat kiranya memang memerlukan keahlian tersendiri. Para pendidik harus pandai memilih dan mempergunakan teknik atau metode yang akan dipergunakan.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
yang pengertian dari metode pembelajaran?
2. Bagaiamana penerapan dalam metode pembelajaran?
C.
.TUJUAN
PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian metode pembelajaran.
2. Untuk mengetahui penerapan dalam metode pembeajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Metode Pembelajaran
Metode
pembelajaran menurut Thoifuri adalah cara yang ditempuh guru dalam menyampaikan
bahan ajar kepada siswa secara tepat dan cepat berdasarkan waktu yang telah
ditentukan sehingga diperoleh hasil yang maksimal.
B.
Penerapan Metode Pembelajaran
a.
Metode Belajar Mengajar Konvensional
1)
Metode Ceramah
Metode ceramah adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru kepada siswa. Dapat pula dimaksudkan bahwa metode ceramah adalah suatu cara penyajian atau penyampaian informasi melalui penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap siswanya.[1]
Contoh penerapan metode ceramah :Siswa
dianjurkan untuk dilatih berbicara didepan kelas sebagai seorang guru untuk
menerangkan suatu topik.
2) Metode Tanya
Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengajar
dimana seorang pendidik mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik
tentang bahan pelajaran yang telah diajarkan atau bacaan yang telah mereka baca
sambil memperhatikan proses berfikir diantara peserta didik.
Contoh penerapan metode tanya jawab:Di kelas
guru menerangkan sebuah materi pelajaran, kemudian siswa tersebut disuruh untuk
bertanya tentang materi yang belum dimengerti dan selanjutnya guru menjawab
sebisa mungkin dari pertanyaan siswa tersebut.
3) Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian
pelajaran, dimana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa
pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan
dipecahkan bersama.
Contoh penerapan metode diskusi:Siswa membahas
tentang masalah Pemilihan Umum yang langsung, umum, bebas, dan rahasia,serta
jujur dan adil.
4) Metode
Bercerita
Metode bercerita ialah suatu cara mengajar
dengan bercerita. Pada hakikatnya metode bercerita sama dengan metode ceramah.
Karena informasi disampaikan melalui penuturan atau penjelasan lisan dari
seseorang kepada orang lain.
Contoh penerapan metode bercerita:Guru di
kelas menerangkan tentang sejarah Jenderal Sudirman dalam bergerilya di medan
perang, kemudian siswa disuruh untuk menentukan dan menganalisis, apakah taktik
tersebut cocok untuk diterapkan.
5) Metode
Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian
pelajaran dengan memeragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses,
situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun
tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.[2] Contoh
penerapan metode demonstrasi :Guru memperagakan bagaimana Ir. Soekarno dalam
membacakan teks proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945.
6) Metode Tugas
dan Resitasi
Metode resitasi (penugasan) adalah metode
penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan
kegiatan belajar.
Contoh penerapan metode tugas dan resitasi :Siswa
ditugasi oleh guru untuk menampilkan berbagai atraksi dan kemampuan yang
dimiliki dari setiap masing-masing individu atau kelompok, yang disajikan di
depan kelompok atau individu yang lain, misalnya dalam menirukan gaya berperang
pahlawan dalam melawan penjajah.
7) Metode Latihan
Metode Latihan adalah suatu cara belajar untuk
menenamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Contoh penerapan metode latihan:Siswa
ditugasi belajar bagaimana, cara bergaya bagai seorang guru agar nantinya kelak
jika ia akan menjadi guru.
8) Metode
Pembiasaan
Merupakan bentuk pendidikan bagi manusia yang prosesnya
dilakukan secara bertahap, dan menjadikan pembiasaan itu sebagai teknik pendidikan
yang dilakukan dengan membiasakan sifat-sifat baik sebagai rutinitas .
Metode ini diterapkan pada anak usia dini karena
mereka mempunyai daya ingat yang kuat sehingga mudah mengikuti, meniru dan membiasakan
aktivitasnya dalam kehidupan sehari-hari.
9) Metode
Keteladanan
Metode keteladanan adalah suatu metode pendidikan dengan cara pendidik/ guru memberikan contoh-contoh teladan yang baik kepada peserta didik, agar
ditiru dan dilaksanakan.
Adapun bentuk keteladanan yang diberikan oleh guru adalah teladan akhlak yang
mulia, misalnya keteladanan bermurah hati,
berlaku jujur dan adil, kasih sayang, penampilan yang sopan, santun dalam bertutur
kata, mencipatakan hubungan
yang harmonis antara seorang guru dengan guru lainnya dan hubungan
guru dengan para siswanya, disiplin dalam mengajar dan sebagainya.
10) Metode Penghargaan
Metode penghargaan yaitu metode yang dilakukan
dengan cara memberikan hadiah pada anak didik,baik yang berprestasi akademik
maupun yang berperilaku baik. Penerapan pada metode penghargaan berupa ucapan,
tulisan, barang/ benda.
11) Metode Hukuman
Penerapan pada metode ini dengan memberikan pukulan yang tidak
menyakitkan kepada anak didik yang tidak tertib atau melanggar peraturan
sekolah. Hukuman pukulan ini bisa diterapkan kepada peserta didik yang berumur
kurang lebih sepuluh tahun keatas dengan tiga kali pukulan yang tidak
menyakitkan. Hukuman ini bisa dilakukan ketika anak didik tidak mau atau
menentang untuk melakukan aturan sekolah.
b. Metode Belajar
Mengajar Inkonvensional
1) Metode
Pengajaran Modul
Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan
tujuan agar peserta didik bisa belajar dengan mandiri tanppa atau dengan
bimbingan guru. Contoh penerapan pembelajaran pada SMK menggunakan metode
modul.
2) Metode
Pengajaran Berprogram
Metode pengajaran berprogram adalah metode
pengajaran yang memungkinkan siswa untuk mempelajari materi tertentu, terbagi
atas bagian-bagian kecil yang dirangkaikan secara berurutan untuk mencapai
tujuan tertentu pula.
Contoh penerapannya: Seorang guru dalam memberikan materi tentangpelajaran
ilmu sejarah, maka ia harus terlebih dahulu memberikan dasar-dasarnya terlebih
dahulu, yakni dasar-dasar ilmu sejarah.
3) Metode
Karyawisata
Metode karyawisata ialah suatu cara penguasaan
bahan pelajaran oleh para anak didik dengan jalan membawa mereka langsung ke
objek yang terdapat di luar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata, agar
mereka dapat mengamati atau mengalami secara langsung. Misalnya : SMK mengadakan study tour (kunjungan industry), sekolah perguruan tinggi mengadakan KKL, dll.
4) Metode
Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode pengambilan
kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan
suatu proses atau percobaan.
Contoh penerapan metode eksperimen: Para siswa
ditugasi mengamati kebijakan-kebijakan politisi apakah kebijakan tersebut
berpengaruh bagi masyarakat Indonesia.
5) Metode Problem
Solving
Metode problem solving (metode pemecahan
masalah)merupakan pembelajaran berbasis masalah yakni pembelajaran yang
berorientasi berpusat pada pemecahan suatu masalah oleh siswa melalui kerja
kelompok.[3]
Contoh penerapan metode problem solving: Siswa disuruh mencari suatu
masalah dalam pendidikan, lalu dianalisis dan dibahas sehingga siswa dapat
memecahkan masalah itu sendiri dengan bimbingan dari gurunya terlebih dahulu.
6) Metode
Sosiodrama
Metode sosiodrama (bermain peran) merupakan
metode yang sering digunakan dalam mengajarkan nilai-nilai dan memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi dalam hubungan sosial dengan masyarakat. Dalam pelaksanaannya,
peserta didik diberi berbagai peran tertentu dan melaksanakan peran tersebut,
serta mendiskusikannya di kelas.[4]
Contoh penerapannya : Siswa disuruh memerankan bagaimana para pendiri
bangsa ini dalam mengadakan rapat untuk perencanaan proklamasi kemerdekaan.
7) Metode The
Power of Two
Merupakan metode belajar dalam kelompok kecil dengan menumbuhkan kerjasama secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran oleh teman sendiri dengan anggota dua orang di
dalamnya untuk mencapai kompetensi dasar. Penerapan pada
metode ini menggunakan metode ceramah, diskusi, kerja kelompok dan lain-lain.
8) Metode Info
Search
Merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada
kemampuan siswa untuk mencari informasi dari
berbagai sumber atas pertanyaan atau kasus yang diajukan guru kepada siswa untuk
dipecahkan atau dijawab berdasarkan informasi yang didapat. Penerapan metode ini siswa bias belajar diluar kelas melalui perpustakaan, warnet, atau yang lainnya.
9) Metode
Point-Counterpoint
Sebuah teknik hebat untuk merangsang diskusi dan mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang berbagai isu kompleks. Penerapannya menggunakan suatu cara dalam proses pembelajaran yang
memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif berargumen (mengajukan ide-ide
gagasan) dari persoalan yang muncul atau sengaja dimunculkan dalam pembelajaran
sesuai dengan aturan-aturan yang ada.
10) Metode Students
Question Have
Metode ini merupakan cara yang mudah untuk
mempelajari tentang keinginan dan harapan siswa. Metode ini menggunakan
penerapan sebuah tehnik untuk mendapatkan partisipasi peserta didik melalui
tulisan.
11) Metode Kartu
Sortir
Metode ini merupakan kegiatan kolaboratif yang
bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang
suatu objek atau mengulangi informasi.
Dalam proses belajar mengajar siswa dapat belajar dengan menggunakan metode kartu sortir jika siswa terlibat langsung/aktif dalam belajar.
Adapun komponen-komponen belajar metode kartu sortir meliputi: pengalaman, interaksi, komunikasi, refleksi.
12) Metode Tim Quiz
Teknik ini meningkatkan kemampuan tanggung jawab
peserta didik untuk apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan
tidak menakutkan.
Penerapan metode tim quiz dimana siswa dibagi kedalam tiga kelompok besar dan semua anggota bersama-sama mempelajari materi tersebut, mendiskusikan materi,
saling memberi arahan, saling memberikan pertanyaan dan jawaban, setelah materi selesai diadakan suatu pertandingan akademis.
13) Metode Jigso
Merupakan sebuah teknik yang
dipakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan teknik “pertukaran dari kelompok”
dengan suatu perbedaan penting. Misalnya pada SMA metode jigso dapat diterapkan pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan yang dikhususkan pada pertemuan
yang membahas tentang organ pokok pada tumbuhan.
Pada materi ini akan menjadi tiga sub
bahasan yaitu: struktur dan fungsi akar, struktur dan fungsi dan, struktur dan fungsi batang.
14) Metode Peta
Pikiran
Pemetaan pikiran adalah cara kreatif bagi
peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran
atau merencanakan penelitian baru.[5] Metode peta pemikiran sangat baik diterapkan dalam kegiatan menulis, terutama bagi yang sama sekali terbiasa menulis dan mengembangkan
ide menjadi karangan yang baik.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara yang ditempuh guru dalam
menyampaikan bahan ajar kepada siswa secara tepat dan cepat berdasarkan waktu
yang telah ditentukan sehingga diperoleh hasil yang maksimal. Dengan demikian, metode pengajaran merupakan
alat untuk mencapai proses pembelajaran. Penerapan atau penggunaan metode pengajaran
sangat bergantung pada tujuan pembelajaran.
Memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan
proses belajar mengajar yang menarik. Ketepatan penerapan metode mengajar tersebuts
sangat tergantung kepada tujuan, isi, proses belajar mengajar. Perlu disadari
bahwa sangat sulit untuk menyebutkan metode mana yang terbaik, yang paling
sesuai atau efektif. Sebab suatu macam metode mengajar menjadi metode yang baik
sekali pada seorang guru, sebaliknya pada guru yang lain pemakaiannya menjadi jelek.
Begitu pula metode yang umumnya dikatakan baik, gagal pada guru yang tidak menguasai
teknik penguasaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Majid Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik
Terpadu. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mustakim Zaenal. 2018. Strategi dan Metode Pembelajaran. Yogyakarta:
IAIN Pekalongan
Press
Ibrahim R dkk. 1996. Perencanaan
Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Ramayulis. 1994. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta:
Kalam Mulia.
BIODATA
Nama : Dewi Maziyah
Nama
Panggilan : Ziyah
TTL : Pekalongan, 22
Desember 1998
Alamat : Pekajangan gg 19 no 30
Kedungwuni, Pekalongan
Riwayat
Pendidikan :
1.
SD Muhammadiyah 03 Pekajangan
2.
SMP N 01 Kedungwuni
3.
SMK Muhammadiyah Bligo
[1]Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama
Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), hlm. 150
[2]Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Yogyakarta:
IAIN Pekalongan Press, 2018), hlm. 129-132
[3]Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 170
[4]R. Ibrahim dan Nana Syaodih S, Perencanaan
Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hlm. 107
[5]
Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Yogyakarta:
IAIN Pekalongan Press, 2018), hlm. 129-132
Tidak ada komentar:
Posting Komentar