Peradaban Dunia Pra Islam
Peradaban Islam Masa Nabi Muhammad SAW (610-632 M)
Kelas G
Wasilatul
Khikmah
Dewi Nur Atfiyah
Rizqi Silviana
Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur
kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat dan karunia-Nya, makalah yang berjudul
“Peradaban Dunia Pra Islam dan Peradaban Islam Masa Nabi Muhammad SAW (610-632
M)” ini dapat diselesaikan.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya.
Makalah ini
berisi tentang keadaan peradaban Dunia Pra Islam dan Peradaban Islam Masa Nabi
SAW. Dengan demikian, materi ini diharapkan mampu membuat mahasiswa mengetahui
tentang Peradaban Dunia Islam dan Perdaban Islam Masa Nabi SAW melalui makalah
ini.
Penulis telah
berupaya menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya, meskipun tidak
komprehensif. Disamping itu, apabila dalam penulisan makalah ini didapati
kekurangan dan kesalahan, baik dalam pengetikan maupun isinya, maka penulis
dengan senang hati menerima saran dan kritik dari pembaca, guna penyempurnaan
penulisan berikutnya. Akhirnya, semoga makalah yang sederhana ini menambah
khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya.
Pekalongan, 4 September 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................
ii
Daftar Isi..............................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Metode Pemecahan Masalah ............................................................... 2
D. Sistematika Penulisan Makalah ........................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Peradaban Dunia Pra Islam
1. Peradaban
Romawi Timur .................................................................... 3
2. Peradaban Persia ................................................................................... 5
3. Peradaban Arab Jahiliyah ..................................................................... 7
B.Peradaban Islam Masa Nabi
Muhammad SAW (610-632 M)
1. Periode Makkah .................................................................................... 8
2. Periode Madinah .................................................................................. 10
3. Peperangan dalam Islam ....................................................................... 11
4. Misi Dakwah Nabi Muhammad SAW ................................................. 16
5. Masa Terakhir Nabi Muhammad SAW ................................................ 16
BAB
III PENUTUP
A. Simpulan
............................................................................................. 17
DAFTAR
PUSTAKA
PROFIL PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Sosok
manusia terpopuler sepanjang masa telah lahir di padang pasir tandus menjelang
akhir abad keenam Masehi. Namanya paling banyak disebut dan tak tertdandingi
oleh tokoh dunia manapun di muka bumi. Keluhuran budi pekertinya menjadi suri
tauladan bagi siapapun yang mendambakan kebahagiaan ajaran yang dibawanya
menjadi penerang bagi pecinta kebenaran. Beliau adalah Nabi terakhir yang
diutus Allah kepada umat manusia dan menjadi penyempurna dari ajaran-ajaran yang
dibawa Nabi terdahulu. Beliau lahir
ditengah-tengah masyarakat Arab Jahiliyah. Ditengah-tengah masyarakat dalam
kegelapan moral, Beliau menyalahkan pelita kebenaran. Beliau damaikan suku-suku
yang bermusuhan dan 20 tahun lebih Beliau bekarja keras dan akhirnya berhasil.
Bagi setiap muslim mempelajari dan memahami kehidupan dan perjuangan Nabi
Muhammad merupakan keniscayaan, dan mengikuti ajarannya adalah kewajiban.
Tulisan ini memang kurang menyajikan uraian yang rinci dan detail, namun telah
diupayakan untuk memberikan gambaran yang utuh sekalipun hanya dalam garis
besar. Rujukan yang digunakan untuk tulisan ini diharapkan bisa sedikit
membantu para pembaca untuk memperluas wawasan dan mengetahui lebih jauh
kehidupan dan perjuangan Beliau.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana peradaban Romawi Timur pada masa Pra
Islam ?
2.
Bagaimana peradaban Persia pada masa Pra Islam
?
3.
Bagaimana peradaban Arab Jahiliyah pada masa
Pra Islam ?
4.
Bagaimana peradaban Islam masa Nabi Muhammad
dalam periode Mekkah?
5.
Bagaimana peradaban Islam masa Nabi Muhammad
dalam periode Madinah?
6.
Apa saja peperangan yang terjadi dalam Islam ?
7.
Apa misi dakwah Nabi Muhammad SAW ?
8.
Bagaimana masa terakhir Nabi Muhammad SAW ?
C.
Metode Pemecahan Masalah
Metode
pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka,
yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi yang
lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan
masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukan
perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan
kajian dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber, dan
penyintesisan serta pengorganisasian jawaban permasalahan.
D.
Sistematika Penulisan Masalah
Makalah ini
ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab 1, bagian pendahuluan yang terdiri
dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan
sistematika penulisan masalah. Bab II, adalah pembahasan. Bab III, bagian
penutup yang terdiri dari simpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Peradaan Dunia Pra Islam
Beberapa saat
sebelum Islam diperkenalkan dan diperjuangkan oleh Muhammad SAW sebagai fondasi
peradaban baru, bangsa Arab dan bangsa-bangsa yang ada di sekitarnya telah memiliki
peradaban. Secara berturut-turut diungkapkan berbagai aspek peradaban Arab pra
Islam, diantaranya agama, filsafat, bahasa dan kesenian.[1]
a.
Peradaban Romawi Timur
Kerajaan Romawi
didirikan pada 753 SM, dengan ibu kotanya Roma, dan usianya lebih 10 abad.
Bulan Mei 30 M terjadi perpecahan dalam kerajaan Romawi menjadi dua, yaitu
kerajaan Romawi Barat (Roma) dan Kerajaan Romawi Timur, dengan ibu kota
Konstantinopel dan Konstantinus Agung (Kaisar Constain) sebagai Maharajanya.
1.
Agama
Negeri-negeri
yang berada di bawah kerajaan Romawi Timur pada umumnya beragama Nasrani, yang
pada waktu itu terpecah dalam berbagai aliran. Aliran yang termasyhur diantara
aliran tersebut ada tiga :
a.
Aliran
Yaaqibah, banyak dianut di Mesir, Habsyah, dll.
b.
Aliran
Nasathirah, banyak dianut di Musil, Irak, Persia.
c.
Aliran
Mulkaniyah, banyak dianut di Afria Utara, Sicilia, Syiria dan Spanyol.
Diantara ketiga
aliran ini, terdapat perbedaan keyakinan. Aliran Yaaqibah berkeyakinan bahwa
Isa Al-masih adalah Allah, dengan pengertian bahwa Allah dan manusia bersatu
dalam diri Isa Al-Masih. Aliran Nasathirah dan Mulkaniyah berkeyakinan bahwa
dalam diri Isa Al-Masih terdapat dua tabiat, yaitu tabiat ketuhanan, dan tabiat
kemanusiaan.
Perdebatan seru
terus menerus terjadi antara aliran-aliran ini tentang keyakinan kepercayaan
kepada Allah. Dilukiskan dalam Al-Qur’an tentang kepercayaan itu.
Firman Allah SWT :
لَقَدْ كَفَرَالَذِ يْنَ قَا لُوْااِنٌ اللهَ هُوَ
اْلمَسِيْحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيْحُ يَبَنِيْ اِ سْرَاءِ يْلّ اعْبُدُوْااللهَ
رَبِيْ وَرَبٌكُمْ اِنَهُ مَنْيُشْرِكْ
بِاا للهِ فَقَدْ حَرّمَ
اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَةَ وَمَاْ وهُ النّارُوَمَا لِلظّالِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ
Artinya:
“Sesungguhnya
kafirlah mereka yang berkata bahwa Al-Masih putra Maryam adalah Allah. Dan berkatalah
Al-Masih : “Wahai Bani Israil, beribadahlah kepada Allah, Tuhanku dan Tuhanmu.
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, maka sudah pasti Allah
mengharamkan surga baginya, dan tempat dia neraka jahanam dimana nanti mereka
yang jahat tidak akan ada pembantu.” (QS. Al-Maidah:72).[2]
2.
Filsafat
Jurji Zaidan, membagi kebudayaan Yunani kepada tujuh zaman, sebagai
berikut.
a.
Masa
dongeng (mitologi)
b.
Masa
Pahlawan (heroik) tahun 900-700 SM
c.
Masa
Lyric (perasaan) tahun 700-500 SM
d.
Masa
Keemasan tahun 500-323 SM
e.
Masa
Iskandary tahun 323-146 SM
f.
Masa
Yunani-Romawi tahun 142 SM-550 M
g.
Masa
Bizantium tahun 550-1453 M
Dengan
memperhatikan catatan ini, jelaslah bahwa kebudayaan Romawi adalah kelanjutan
dari kebudayaan Yunani.
3.
Bahasa
dan Kesenian
Dalam wilayah
kerajan Romawi Timur, ada tiga bahasa yang berpengaruh, yaitu bahasa Latin,
bahasa Greek, dan bahasa Suryani. Kesenian Romawi sangat maju pada masa Kaisar
Yustianus I (527-565 M) dan penggantian-penggantiannya, dan meluas sampai ke
Italia Utara. Patung-patung sangat banyak dibuat orang. Demikian pula
bangunan-bangunan gereja yang berkubah, yang sangat terkenal , yaitu Gereja Aya
Sophia dan banyak didirikan gereja-gereja yang berbentuk silang Yunani berkubah
lima. Disamping itu terjadi kegiatan dalam bidang seni lukis, seni pahat, seni
bahasa, seni suara, filsafat, dan sebagainya.
b.
Peradaban Persia
Kerajaan Persia
merupakan saingan dari kerajaan Romawi Timur, dimana diantara dua kerajaan
tersebut terus-menerus terjadi peperangan karena masing-masing ingin merebut
daerah kekuasaan dan pengaruh. Pada waktu Yustinus menjadi maharaja Romawi
Timur, Kerajaan Persia berada di bawah Maharaja Anusyarwan dari Dinasti Sasanid
(Sasaniyah) yang terkenal sangat adil.
Setelah itu,
pada hakikatnya, permusuhan antara dua kerajaan tersebut terus berlangsung sehingga
keduanya mengalami kemunduran dan kehancuran. Hal tersebut terus berlangsung
sampai dengan datangnya Islam, dimana akhirnya kedua super power pada
waktu itu menyerah kalah kepada kebenaran Islam.
1.
Agama
Masyarakat
Persia lama cenderung untuk menyembah berbagai alam nyata, seperti langit biru,
cahaya, api, udara air dan sebagainya. Ada alam yang merupakan Tuhan baik dan
adapula alam yang merupakan Tuhan jahat. Antara Tuhan baik dan Tuhan jahat
selalu terjadi permusuhan dan perkelahian. Api (cahaya) adalah lambang dari
Tuhan baik, sehingga menyebabkan mereka menyembah api sebagai Tuhan, yang
selalu mereka nyalakan dalam rumah-rumah ibadat mereka. Api sebagai Tuhan
mereka, menjadi sunber ilham bagi para penyair.
v Zoroaster
Pada abad VII
SM muncullah seorang pemimpin bernama Zoroaster, yang kemudian dikenal sebagai
“Nabi Orang Persia”. Ia membawa ajaran baru yang didasarkan atas
prinsip-prinsip agama lama yang telah diperbaiki. Ia lahir dalam lingkungan
suku Midia di daerah Azerbaijan dan meninggal pada tahun 583 SM.
Ajaran Zoroaster terdiri atas dua prinsip yaitu sebagai berikut.
1)
Alam
berjalan sesuai dengan “kanun” yang tertentu
2)
Dalam
alam selalu ada pertentangan antar berbagai kekuatan antara cahaya dengan
gelap, antara subur dengan tandus, dll.
2.
FilsafatZoroaster
Diantara
pembahasan mereka yang bersifat filsafat, yaitu pembahasan tentang nafs.
Menurut agama zoroaster bahwa nafs insan diciptakan tuhan tidak ada,
kemudian dapat mencapai kehidupan abadi yang berbahagia, apabila ia sanggup
memerangi kejahatan dimuka bumi ini. Tuhan memberikan mereka bebas memilih
antara baik dengan jahat. Dalam diri manusia terdapat berbagai kekuatan,
seperti daya rasa, daya hidup, daya akal, daya ruh, daya jaga, dan sebagainya.
a.
Almanuwiyah
Diantara aliran
agama yang termashur di Persia, yaitu aliran Almanuwiyah yang diciptakan oleh
pemimpinnya yang bernama Manu atau Many pada tahun 215 M. Madzhab Almanuwiyah
banyak berkembang di Asia dan Eropa. Ajaran-ajarannya, yaitu campuran ajaran
agama Zoroaster dengan ajaran agama Nasrani.
b.
Mazdak
Sekitar tahun
487 M lahirlah di Persia seorang ahli filsafat (pengikut Many) yang bernama
Mazda, ia membawa paham baru dalam agama dua Tuhan, tuhan cahaya dan tuhan
gelap. Adapun yang membedakan ia dengan gurunya, yaitu dalam hal ajaran yang
mirip dengan komunisme, yang mengatakan bahwa manusia dilahirkan sama, karena
itu haruslah hidup sama pula. Persamaan yang terpenting yaitu dalam hal
memiliki harta dan wanita. Oleh karena itu terhadap harta dan wanita tidak
boleh ada pemiliknya yang khas, keduanya adalah milik bersama.
3.
Bahasa
Pada waktu pemerintahan “Dinasti Sassanid” yang menjadi bahasa
Persia resmi yaitu bahasa Pahlawi, dan Avesta menjadi bahasa kitab suci mereka.
Oleh karena itu, pengaruh kitab agama ini dalam memelihara dan memperkembangkan
bahasa Pahlawi besar sekali.
4.
Kesenian
Hasil
seni Persia yang paling kuno, yaitu keramik, patung-patung, berbagai perabot
dari perunggu, dll (5000-1000 SM), seni lukis, dan arsitektur (550 SM-1600 M).
c. Peradaban Arab Jahiliyah
Jazirah Arabia
adalah tempat lahirnya agama Islam dan kemudian menjadi pusat Islam, merupakan
pusat dari peradaban dan kebudayaan Islam. Oleh karena itu, perlu dijelaskan
mengenai keadaan geografi, penduduk, politik, ekonomi dan sosial, bahkan agama,
sebelum lahirnya agama Islam.
1.
Keadaan
Negeri Arabia
Negeri-negeri Arabia pada umumnya terdiri dari padang pasir
(sahara), tetapi tidak semuanya tandus, ada pula yang subur.
Para ahli georafi purba membagi jazirah Arabia sebagai berikut.
a.
Arabia
Petrix
b.
Arabia
Deserta
c.
Arabia
Felix
Adapun ahli
sejarah membagi penduduk jazirah Arabia sebagai berikut.
1)
Arab
Baidah (bangsa Arab yang telah punah), yaitu orang-orang Arab yang telah lenyap
jejaknya dan tidak diketahui lagi, kecuali karena tersebut dalam kitab-kitab
suci, seperti kaum Ad dan Samud.
2)
Arab
Baqiyah (bangsa Arab yang masih lestari), dan mereka terbagi dalam dua kelompok
yaitu sebagai berikut.
a.
Arab
Aribah, yaitu kelompok Qahthan, dan tanah air mereka yaitu Yaman
b.
Arab
Musta’rabah, mereka adalah sebagian besar penduduk Arabia, dari dusun sampai ke
kota, yaitu mereka yang mendiami bagian tengah jazirah Arabia dan negeri hijau
sampai ke lembah Siria.
Dari merekalah
kemudian timbul bermacam kaum dan suku Arab, termasuk arab Quraisyi, yang
tumbuh dari induk suku Adnan. [3]
B.
Peradaban Islam Masa Nabi muhammad SAW (610-632 M)
Dalam sejarah
peradaban Islam, sejarah hidup nabi Muhammad dibedakan menjadi dua, yaitu
ketika nabi Muhammad menjalani hidupnya di Makkah dan di Madinah.[4]
a.
Periode Makkah
Makkah adalah
kota penting yang berada disekeliling gurun pasir Arab yang luas yang disebut
dengan ‘al-Rab ‘Al Khali’ (tempat yang sunyi). Tepatnya, Makkah terletak di
sebelah barat laut gurun ini, dekat gurun Barat. Al-rab ‘Al Khali hampir tidak
pernah didatangi orang dan sangat sunyi. [5]
Pada periode
ini tiga tahun pertama, dakwah Islam dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Nabi
Muhammad mulai melaksanakan dakwah Islam di lingkungan keluarga, mula-mula istri
beliau sendiri, yaitu Khadijah. Kemudian Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar sahabat
beliau, lalu Zaid bekas budak beliau.
Kemudian
setelah turun ayat 94 surah al-Hijr, Nabi Muhammad memulai berdakwah secara
terang-terangan.
“Maka
sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.” QS. Al-Hijr
(94)
Bidang pokok
yang dilakukan Rasulullah dalam memberikan pembinaan umat di Makkah adalah
melalui pengajaran Al-Qur’an. Al-Qur’an merupakan intisari dan sumber pokok
dari ajaran Islam yang disampaikan Nabi Muhammad SAW kepada umatnya. Rasulullah
bersabda : “Aku tinggalkan dua perkara, apabila kamu berpegang teguh
kepadanya, maka kamu tidak akan tersesat, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah.” [6]
Dakwah yang
dilakukan beliau tidak mudah karena mendapat tantangan dari kaum Quraisy karena
timbul beberapa faktor, yaitu:
1.
Mereka
tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan
2.
Nabi
Muhammad menyerukan persamaan hak antara bangsawan dan hamba sahaya
3.
Para
pemimpin Quraisy tidak mau percaya ataupun mengakui serta tidak menerima ajaran
tentang kebangkitan kembali dan pembalasan di akhirat.
4.
Taqlid
kepada nenek moyang adalah kebiasaan yang berurat akar pada bangsa Arab,
sehingga sangat berat meninggalkan agama nenek moyang dan mengikuti Islam
5.
Pemahat
dan penjual patung memandang Islam sebagai penghalang rizki. [7]
Penolakan kaum
Quraisy terhadap Islam mendorong Rasulullah lebih mengintensifkan dakwahnya.
Semakin tegas dan lantang Rasulullah mendakwahkan Islam, semakin keras
permusuhan yang dilancarkan orang-orang Quraisy terhadap beliau dan para
pengikutnya. [8]
Banyak cara dan
upaya yang ditempuh para pemimpin Quraisy untuk mencegah dakwah namun selalu
gagal, baik secara diplomatik, bujuk rayu, maupun tindakan kekerasan fisik.
Tekanan dari
orang-orang kafir semakin keras terhadap gerakan dakwah nabi Muhammad. Terlebih
setelah meninggalnya dua orang yang selalu melindungi dan menyokong nabi
Muhammad dari orang-orang kafir yaitu paman dan istri beliau tercinta.
Peristiwa itu terjadi pada tahun ke 10 kenabian. Atau tahun kesedihan bagi nabi
(amul khuzn). Karena di Makkah dakwah nabi mendapat rintangan dan tekanan maka
beliau memutuskan untuk berdakwah di luar Makkah. Namun, di Thaif beliau dicaci
dan dilempari batu sampai beliau terluka. Hal ini semua hampir menyebabkan nabi
putus asa, sehingga untuk menguatkan hati beliau Allah mengutus dan mengisra’
mi’rajkan beliau pada tahun ke 10 kenabian.
Setelah
peristiwa isra mi’raj, suatu perkembangan besar bagi kemajuan dakwah Islam
terjadi, yaitu dengan datangnya sejumlah penduduk Yatsrib untuk berhaji ke
Makkah. Mereka terdiri dari dua suku yang saling bermusuhan, yaitu suku Aus dan
Khasraj yang masuk Islam dalam tiga gelombang. Pada gelombang pertama pada
tahun ke 10 kenabian, gelombang kedua pada tahun ke 12 kenabian dengan
perjanjian yang dikenal dengan perjanjian “Aqabah pertama” (ikrar kesetiaan).
Gelombang ketiga pada tahun ke 13 kenabian mereka datang kembali pada nabi
untuk hijrah ke Yatsrib yang disebut dengan perjanjian “Aqobah kedua”. Akhirnya
nabi Muhammad bersama kurang lebih 150 kaum muslimin hijrah ke yatsrib. Dan ketika
sampai disana sebagai penghormatan kepada nabi, nama Yatsrib diubah menjadi
Madinah.
Demikian
periode Makkah terjadi. Nabi Muhammad mengalami hambatan dan kesulitan dalam
dakwah Islamiyah. Nabi belum terpikir untuk menyusun suatu masyarakat Islam yang
teratur karena perhatian nabi Muhammad lebih terfokus pada penanaman teologi
atau keimanan masyarakat.
b.
Periode Madinah
Dalam periode ini pengembangan Islam
lebih ditekankan pada dasar-dasar pendidikan masyarakat Islam dan pendidikan
sosial kemasyarakatan. Oleh karena itu, Nabi kemudian meletakkan dasar-dasar
masyarakat Islam di Madinah sebagai berikut.
1.
Mendirikan
masjid
2.
Mempersatukan
dan mempersaudarakan antara kaum anshor dan muhajirin
3.
Perjanjian
saling membantu antara sesama kaum muslimin dan bukan muslimin.
4.
Meletakkan
dasar-dasar politik, ekonomi dan sosial untuk masyarakat baru.
a)
Pertentangan
antara kaum yahudi dan muslimin
Sikap ingkar
janji yang dilakukan kaum yahudi mulai terlihat, ketika terjadinya perang
pertama dalam sejarah Islam yang dikenal dengan perang badar. Dalam peperangan
ini kaum Islam memang atas kaum mustrik namun orang-orang mekkah memerangi
nabi. Bukti penyelewengan kaum yahudi yang lain adalah pada waktu terjadi
perang uhud dimana kaum yahudi berjumlah 300 orang dengan pimpinan Abdullah bin
Ubay, seorang munafik yang bersedia mau membantu kaum muslimin, namun tiba-tiba
membelot dan kembali ke madinah yang mengakibatkan kaun muslim mengalami
kekalahan. Sehingga Nabi pun dengan tegas mengusir bani Nadzir, satu dari dua
suku Yahudi di Madinah yang berkomlot dengan Abdullah bin Ubay keluar kota.
b)
Perjanjian
Hudaibiyah
Pada tahun 6 H
ketika ibadah haji sudah di syariatkan Nabi Muhammad dengan sekitar 1000 kaunm
muslimberangkat ke Mekkah bukan untuk berperang, tetapi untuk melaksanakan ibadah
umroh, namun pendudk mekkah tidak mengizinkan mereka masuk kota akhirnya
diadakan perjanjian hudaibiyah.
Dengan
perjanjian ini, harapan untuk mengambil alih ka’bah dan menguasai mekkah
semakin terbuka
c.
Peperangan dalam Islam
1.
Peperangan
pada masa Nabi Muhammad
Perang
yang terjadi pada masa ini terbagi atas dua bagian, yaitu
a)
Ghazwah,
yaitu perang yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad
b)
Sariyah,
yaitu perang yang dipimpin oleh sahabat atas penunjukkan Nabi Muhamad.
Ø Ghazwah
Para
ahli sejarah membagi beberapa ghazwah dan sariyah dalam sejarah Islam antara
lain sebagai berikut:
1.
Perang
Badar (17 Ramadhan 2 H)
Perang Badar
terjadi dilembah Badar, 125 km setelah Madinah. Perang badar merupakan puncak
pertikaian kaum muslim madinah dan musyrik mekkah. Peperngan ini disebabkan
oleh tindakan pengusiran dan perampasan harta kaum muslim yang dilakukan oleh
musyrik quraisy. Kaum quraisy berupaya menghancurkan kaum muslim agar
perniagaan dan sesembahan mereka terjamin. Dalam perang ini kaum muslim memenangkan
pertempurang dengan gemilang. Tiga tokoh quraisy yang terlibat adalah Utbah bin
Rabi’ah, Al Walid dan Syibah ketiganya tewas di tangan tokoh muslimin seperti
Ali bin Abi Thalib, Ubaidah bin Harits dan Hamzah bin Abdul Mutalib. Adapun
dipihak muslim, Ubaidah Bin harits meninggal karena terluka.
2.
Perang
Uhud (Sya’ban 3 H)
Perang Uhud
terjadi dibukit Uhud. Perang uhud dilatar belakangi kekalahan kaum quraisy pada
perang badar sehingga timbul keinginan untuk membalas dendam kepada kaum
muslimin. Pasukan quraisy dipimpin Khalid bin Walid mendapat bantuan dari
kabilah saqif, tihamah dan qinanah. Perang ini dimulai dengan perang tanding
yang dimenangkan tentara Islam, tetapi kemenangan tersebut digagalkan oleh
godaan harta, yakni prajurit islam sibuk memungut harta rampasan. Pasuka khalid
bin walid memanfaatkan keadaan ini dan menyerang balik tentara Islam. Tentara
islam menjadi porak poranda, sedangkan Nabi sendiri terkena serangan musuh.
Pasukan quraisy kemudian mengakhiri pertempuran setelah mengira Nabi Terbunuh.
Dalam perang ini Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi) terbunuh.
3.
Perang
Khandaq (Syawal 5 H)
Perang Khandak
terjadi di sekitar kota Madinah bagian Utara. Perang ini juga dikenal sebagai
perang Ahzab (perang gabungan). Perang Arab melibatkan kabilah Arab dan Yunani
yang tidak senang kepada Nabi Muhammad. Mereka bekerjasama melawan nabi. Usaha
pemimpin Yahudi, Huyay bin Akhtab, membuahkan hasil. Pasukanya berangkat ke
Madinah untuk menyerang kaum muslimin. Berita penyerangan itu terdengar oleh
Nabi Muhammad. Kaum muslimin segera menyiapkan strategi perang yang tepat untuk
menghadapi pasukan musuh. Salman Al-Farisi, sahabat nabi yang memiliki banyak
pengalaman tentang seluk beluk peperangan, mengusulkan untuk membangun sistem
pertahanan parit (khandaq). Ia menyarankan agar menggali parit di perbatasan
kota Madinah, dengan demikian gerakan pasukan musuh akan terhambat oleh parit
tersebut. Usaha tersebut ternyata berhasil menghambat pasukan musuh.
4.
Perang
Mut’ah (8 H)
Perang ini
terjadi karena Harris Al-Ghassani, raja Hirah, menolak penyampaian wahyu dan
ajakan masuk Islam yang dilakukan Nabi Muhammad. Nabi kemudian mengirimkan
pasukan perang di bawah pimpinan Zaid bin Harisah. Perang ini dinamakan perang
Mut’ah karena terjadi di desa Mut’ah, bagian utara Semenanjung Arabia. Pihak
pasukan muslimin mendapat kesulitan menghadapi pasukan Al-Ghassani yang dibantu
pasukan kekaisaran Romawi. Beberapa sahabat gugur dalam pertempuran tersebut,
antara lain Zaid bin Harisah sendiri. Akhirnya Khalid bin Walid mengambil alih
komando dan menarik pasukan muslimin ke Madinah. Banyak kabilah Najd, Sulaim,
Asyja, Gatafan, Abs, Zubyan, dan Farasa masuk Islam karena melihat keberhasilan
dakwah Islam.
5.
Penaklukan
Kota Makkah/Fathu Makkah
Fathu Makkah
terjadi di sekitar kota Makkah. Latar belakang peristwa ini adalah adanya
anggapan kaum Quraisy bahwa kekuatan kaum muslimin telah hancur akibat kalah
perang di Mut’ah. Kaum Quraisy beranggapan perjanjian Hudaibiyah tidak penting
lagi, maka mereka mengingkarinya dan menyerang Bani Khuza’ah yang berada
dibawah perlindungan kaum muslimin. Nabi Muhammad segera memerintahkan kaum
muslimin untuk menghukum kaum Quraisy yang dipimpin Ikrimah dan Safwan. Berhala
di Kota Makkah dihancurkan dan akhirnya banyak kaum Quraisy masuk Islam.
6.
Perang
Hunain (8 Safar 8 H)
Perang ini
berlangsung antara kaum muslimin melawan kaum Quraisy. Perang Hunain merupakan
balas dendam kaum Quraisy karena peristiwa Fathu Makkah. Pada awalnya pasukan
musuh berhasil mengacaubalaukan pasukan Islam sehingga banyak pasukan Islam
yang gugur. Nabi kemudian menyemangati pasukannya dan memimpin langsung peperangan.
Pasukan muslim akhirnya dapat memenangkan pertempuran tersebut.
7.
Perang
Tha’if (8 H)
Pasukan muslim
mengejar sisa pasukan Quraisy yang melarikan diri dari Hunain, sampai di kota
Tha’if. Pasukan Quraisy bersembunyi dalam benteng kota yang kokoh sehingga
pasukan pasukan muslimin tidak dapat menembus benteng. Nabi Muhammad mengubah
taktik perangnya dengan memblokade seluruh wilayah Tha’if. Pasukan muslimin
kemudian membakar ladang anggur yang merupakan sumber daya utama penduduk
Tha’if, dan akhirnya menyerah serta menyertakan bergabung dengan pasukan Islam.
8.
Perang
Tabuk (9H)
Adanya
peristiwa penaklukan Kota Makkah membuat seluruh semenanjung Arabia berada
dibawah kepemimpinan nabi Muhammad. Melihat kenyataan itu, Heraclius, penguasa
Romawi Timur menyusun pasukan besar untuk menyerang kaum muslimin. Pasukan
muslimin menyiapkan diri dengan menghimpun kekuatan besar karena pada waktu itu
banyak pahlawan Islam yang menyediakan diri unuk berperang bersama nabi.
Pasukan romawi mundur setelah melihat sejumlah besar pasukan Islam.
9.
Perang
widan (12 Rabiul awal 2 H)
Rasulullah
memimpin pasukan muslimin menghadang kafilah Quraisy. Pertempuran fisik tidak
terjadi karena kafilah Quraisy melalui daerah tersebut. Rasulullah melakukan
perjanjian kerja sama dengan Bani Damrah yang tinggal di rute perdagangan
kafilah Quraisy di Widan. Kesepakatan tersebut berisi kesanggupan Bani damrah
untuk membantu kaum muslimin apabila dibutuhkan.
Ø Sariyah
1.
Sariyah
Hamzah bin Abdul Mutholib (Ramadham 1 H)
Perang ini merupakan sariyah pertama
yang terjadi dalam sejarah Islam. Sariyah ini berlangsung di dataran rendah
Al-bahr, tidak jauh dari Kota Madinah. Pasukan muslimin dipimpin Hamzah bin
Abdul Mutholib, sedangkan pasukan Quraisy dipimpin Abu jahal bin Hisyam. Perang
ini tidak menimbulkan korban karena segera dilerai Majdi bin Amr.
2.
Sariyah
Ubaidah bin Haris (Syawal 1 H)
Sariyah ini berlangsung di Al-Bawa’,
desa antara Makkah dan Madinah. Kaum muslimin semuanya muhajirin dipimpin
Ubaidah bin Haris. Sedangkan kaum Quraisy dipimpin Abu Sufyan. Perang ini tidak
mengakibatkan bentrok fisik, namun sa’ad bin abi Waqqas sempat melepaskan anak
panahnya. Peristiwa tersebut menandai lepasnya anak panah pertama dalam sejarah
perang Islam.
3.
Sariyah
Abdullah bin Jahsy (9 Rajab 2 H)
Dalam perang
ini kaum muslimin berhasil membunuh Arm bin Hasrami dan menahan dua orang
Quraisy sebagai tawanan perang. Kaum muslimin juga memperoleh harta rampasan
perang dan membawanya kehadapan Nabi Muhammad SAW.
4.
Sariyah
Qirdah (Jumadil akhir 3 H)
Perang ini
bertujuan menghadang kafilah Quraisy dari Makkah. Perang ini berhasil
dimenangkan kaum muslimin dengan menyita harta kaum Quraisy. Harta tersebut
dijadikan ghanimah (harta rampasan perang) yang merupakan ghanimah pertama dalam sejarah perang Islam.
5.
Sariyah
Bani Asad (4 H)
Nabi Muhammad
memerintahkan kaum muslimin untuk menghadang kaum Bani Asad yang berencana
untuk menyerang Madinah. Nabi menganjurkan agar pasukan muslimin berjalan pada
malam hari yang tidak biasa dilalui orang. Pasukan muslimin yang dipimpin Abu
Salamah terdiri dari 150 orang berhasil menyergap musuh.
6.
Sariyah
Raji’ (Safar 4 H)
Sariyah ini
dilatarbelakangi rencana pemimpin Bani Husail, Khalid bin Sufyan bin Nubaih
Al-Huzali untuk menyerang Madinah. Nabi muhammad memerintahkan Abdullah bin
Unais meneliti kebenaran rencana tersebut. Abdullah nembunuh Kholid dan
melaporkan kejadian itu kepada Nabi Muhammad. Bani Husail merencanakan balas
dendam atas terbunuhnya Kholid. Merka meminta agar Nabi Muhammad mengirimka
sahabat untuk memberi pelajaran agama islam kepada mereka. Nabi muhammad
mengirim enam orang sahabat, namun ke enam sahabat disergap oleh pasukan Bani
Husail di Raji. Para sahabat sempat mengadakan perlawanan namun tiga orang
terbunuh dan tiga lainnya di tawan selanjutnya dibawa oleh kaum Musyrikin
Mekkah dan dibunuh.
7.
Sariyah
Bi’ru Ma’unah (syafar 4 hijriyah)
Nabi Muhammad
mengutus Amir bin Malik untuk memeluk agama Islam. Rombongan Amir berjalan
sampai di Bi’ru Ma’unah, yakni suatu daerah antara Bani Amer dan Bani Salim.
Mereka mengirim surat kepda Amir bin Tufail, pemimpin Bani Amir melalui seorang
anggota pasukan bernama Haram bin Malhan. Amir bin Tufail membunuh Haram bin
Malhan. Sehingga memicu peperangan antara kedua belah pihak.
8.
Sariyah
Ijla’ Bani Nadir
Sariyah Ijla’ bani Naddir merupakan
sariyah yan dilakukan sahabat Nabi untuk
mengusir Bani Nadir dari tempat tinggal mereka, namun sebagian dari Bani Nadir
menetap di Khaibar dan Syam.
9.
Sariyah
Zi Al-qissah
Sariyah berlangsung di Zi Al-qissah
sekitar 24 mil dari Madinah, antara kaum muslim dan Bani Sa’labah. Bani
Sa’labah berencana menyerang peternakan kaum muslim di Haifa’, suatu tempat
yang jauh dari madinah. Setelah mengetahui rencana tersebut, pasukan muslimin
menyerang Bani Sa’labah. Pasukan pertama gagal menjalankan tugas karena meraka
dibunuh ketika beristirahat dipinggiran Desa. Selanjutnya Nabi mengirimkan
pasukan kedua dibawah pimpinan Abu Ubaidah bin Jarrah. Bani Sa’labah melarikan
diri ketika Abu Ubaidah sampai di tempat itu.
10.
Sariyah
Ka’b bin Umair Al-Gifari (8 H)
Latar belakang sariyah ini adalah
penolakan kaum musrikin di Zat-atlah, suatu tempat di Syam, terhadap ajakan
beberapa utusan Nabi Muhammad untuk memeluk agama Islam. Nabi mengirimkan 15
tentara untuk menyerang mereka. Dalam pertempuran tersebut semua pasukan
muslimin menjadi syuhada’, kecuali Ka’b
bin Umar Al-Gifari yang dapat menyelamatkan diri.
d.
Misi dakwah Nabi Muhammad SAW
Misi dakwah Nabi Muhammad diutus untuk menyampaikan pesan-pesan
dakwah untuk menegakkan agama Islam kepada para pimpinan negara sekitar dan
juga kepada kabilah atau bangsa sekitar yang ternyata mempunyai pengaruh sangat
besar bagi perkembangan agama Islam selanjutnya.
e.
Masa Terakhir Nabi Muhammad SAW
Pada
tahun 9 dan 10 H (630-632M) banyak suku dari pelosok Arab yang mengirimkan
delegasi kepada Nabi Muhamad menyatakan pengakuan akan kekuasaan Islam. Oleh
karena itu, tahun tersebut disebut dengan tahun perutusan. Diantara yang rasul
katakan pada istri-istrinya ketika Rasul sakit panas adalah
“Aku berwasiat
pada kalian untuk berbuat baik pada orang-orang anshor. Sesungguhnya
orang-orang anshor adalah orang-orang dekatku dimana aku berlindung pada
mereka. Karena mereka telah melalui apa yang menjadi beban mereka dan masih
tersisa apa yang akan menjadi hak mereka. Oleh karena itu, berbuat baiklah
kepada mereka yang melakukan kesalahan.
Tatkala sakitnya makin keras, maka Rasul bersabda “Suruh Abu Bakar untuk
memimpin manusia melakukansholat.“ Rasulullah meninggal pada waktu Dhuha
pada hari senin 12 Rabiul Awal tahun 11 H (8 Juni 632 M). pada saat wafat,
Rasul berusia 63 tahun.[9]
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari uraian singkat di atas dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
- Sebelum diangkat menjadi Rasul, Muhammad SAW dipersiapkan secara fisik maupun mental oleh Allah SWT melalui berbagai ujian dan kesulitan hidup yang dialami semenjak kecil hingga dewasa.
- Perjuangan Muhammad SAW untuk melaksanakan tugas dakwah melalui perjalanan panjang dan berliku serta mengalami rintangan dan hambatan yang luar biasa.
- Kesabaran, ketabahan, kegigihan dan semangat pantang menyerah dalam menghadapi segala tantangan akhirnya membawa Muhammad SAW mencapai puncak kesuksesan dalam dakwahnya.
- Hijrahnya Muhammad SAW ke Madinah, membawa Islam ke arah gerakan politik tanpa meninggalkan agama sehingga Islam mejadi semakin kuat.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdul M. Karim.
2007. Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Yogyakarta : Pustaka Book
Publisher.
Abdurrahman Dudung
& Siti Maryam. 2003. Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik
Hingga Modern.Yogyakarta : Lesfi.
Ali Asghar Engineer.
1999. Asal-usal dan Perkembangan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Al-Qur’an
Al-Karim. QS. Al-Maidah : 72
Fu’adi Imam.
2011. Sejarah Peradaban Islam. Yogyakarta : Teras.
Munir Samsul Amin.
2010. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta : Amzah.
Syukur Fattah.
2002. Sejarah Peradaban Islam. Semarang : PT. Pustaka Rizki Putra.
PROFIL PENULIS
1.
Nama : Dewi Nur Athfiyyah
TTL : Batang, 25 Februari 1997
Alamat : Dk. Sogo Ds. Sidayu Kec. Bandar
Kab. Batang
Riwayat
Pendidikan : RA Asyafi’iyyah
Bandar Batang
MI Asyafi’iyyah Bandar Batang
MTs At Taqwa Bandar Batang
MA Darul Amanah Sukorejo Kendal
STAIN Pekalongan
Hobi
: Bersholawat, Tartil, Hunting, Olah
Raga, Touring.
No.
Hp : 085842221165
2.
Nama : Wasilatul Khikmah
TTL : Pemalang, 18 Februari 1996
Alamat : Ds. Lowa Kec. Comal Kab. Pemalang
Riwayat
Pendidikan: TK Pertiwi Lowa Comal
SD Negeri Lowa Comal
SMP N 1 Ulujami Pemalang
SMA N 1 Comal
STAIN Pekalongan
Hobi : Hiking, Touring
3.
Nama : Risqi Silviana
TTL : 30 September 1996
Alamat : Simbang Kulon gang 5 Pekalongan
Riwayat
Pendidikan: RA Simbang Kulon
MIS Simbang Kulon
MTSs Simbang Kulon
MAS Simbang Kulon
Hobi : Bulu tangkis
No.
HP: 098618392613
[1]M.Abdul Karim, Sejarah Pemikiran dan Pedaban
Islam,cet.1, (Yogyakarta : Pustaka Book Publisher, 2007), hlm.49-50.
[2]Al-Qur’an Al-Karim, QS. Al-Maidah : 72.
[3]SamsulMunir Amin, SejarahPeradaban Islam, (Jakarta : Amzah,
2010), hlm.48-62.
[4] Imam Fu’adi, SejarahPeradaban Islam,cet.1 (Yogyakarta
:Teras, 2011), hlm.1.
[5]Asghar Ali Engineer, Asal-usaldanPerkembangan,cet.1(Yogyakarta:PustakaPelajar,
1999), hlm.1-2.
[6] Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam, (Semarang
: PT. Pustaka Rizki Putra, 2002), hlm.34.
[7]Op Cit, hlm. 66.
[8]Dudung Abdurrahman & Siti Maryam, Sejarah
Peradaban Islam Dari Masa Klasik Hingga Modern,(Yogyakarta : Lesfi, 2003),
hlm.31.
[9]Op.Cit, hlm. 66-85.
jelaskan perbedaan peradaban islam pada periode mekah dan periode madinah!
BalasHapus