Pendidikan
Life Skill
Silahturahim
Membuka Rejeki
Q.S
An-nisa ayat 1
Irda Roikhatu Jannah (2021115311)
Kelas : B
JURUSAN PAI/FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang
Maha Esa Tuhan Seluruh alam. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada
Rasulullah SAW. Puji syukur kepada illahi Rabbi yang telah memberikan penulis
kemudahan dalam menyelesaikan makalah Tafsir Tarbawi II ini dengan judul
“Silahturahim membuka rejeki, An-Nisa Ayat 1
Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya kepada
:
1.
Bapak
Muhammad Ghufron, M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah Tafsir Tarbawi II
2.
Bapak
dan Ibu atassemua doa dan bantuan untuk menyelesaikan makalah ini
3.
Serta
semua pihak yang telah berkontibusi dalam pembuatan makalah ini
Oleh karena itu penulis
menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kesalahan. Penulis mengharapkan saran
dan kritik yang membangun kepada para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Demikian kami ucapkan terimakasih.
Penulis berharap semoga makalah “Silaturrahim membuka rejeki , Q.S
An-Nisa ; ayat 1 dapat bermanfaat bagi pembacanya
Pekalongan,
21 april 2017
Irda
Roikhatu Jannah
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Silaturrahmi
atau dapat diartikan menyambung tali kasih sayang adalah merupakan bagian dari
kebutuhan setiap makhluk hidup dan yang lebih utamanya disini adalah manusia.
Karena manusia merupakan “Makhluk Sosial” yakni makhluk yang membutuhkan hidup
bersama hal ini terbukti dengan adanya dalam memenuhi kebutuhannya manusia
tidak mampu sendirian meskipun pada saat sekarang ini tekhnologi sudah sangat
mengalami perkembangan dan kemajuan,oleh karena itu maka tidak bias dipungkiri
lagi bahwa manusia harus senantiasa menjaga hubungan yang baik dengan orang
lain.
B. Judul
Judul makalah ini
adalah pendidikan life skill, dan dengan sub judul “silahturahim membuka rejeki Q.S An-Nisa
ayat 1
C. Nash
Surat An-Nisa ayat 1
يَا أَيُّهَا
النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ
مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا
اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ
رَقِيبًا (١
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada tuhanmu yang
telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya allah menciptakan
isterinya. Dan dari keduanya allah memperkembangkan biakan laki-laki dan
perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada allah yang dengan (mempergunakan)
nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan
silahtirahim. Sesungguhnya allah telah menjaga dan mengawasi kamu.
D. Arti Penting Surah
An-Nisa ayat 1
Dalam surah An-Nisa ayat 1 ini dapat dikatakan bahwa
allah menciptakan manusia untuk bertakwa
kepada allah dan untuk memelihara silahturahmi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori
a. Pengertian
Silaturahmi
secara bahasa berasal dari dua kata, yakni silah (hubungan) dan Rahim (Rahim
perempuan) yang mempunyai arti Hubungan nasab, kata al-Arham (rahim) diartikan
sebagai Silaturahmi.
Silahturahmi berarti membina hubungan dengan semua kerabat dan bersedekah
untuk orang-orang yang membutuhkan dari kerabat yang dekat adalah hal yang
dianjurkan dalam islam. Bersedekah kepada orang yang jauh kekerabatannya adalah
semata-mata bersedekah, tetapi bila bersedekah kepada kerabat-kerabat dekat
maka itu adalah sedekah dan sekaligus bermakna silahturahim
Seseorang yang banyak menyambung tali persaudaraan akan mendapat banyak teman, dengan banyak teman berarti
seseorang itu mempunyai peluang untuk berusaha dan membuka jalan rizki bagi
seseorang., demikian juga semakin banyak seseorang menjalin tali persaudaraan.,
maka diharapkan akan semakin banyak pula seseorang iu berbuat kebaikan sesam
manusia, dengan begitu seolah-olah seseorang tersebut mempunyai umur yang
panjang yang bermanfaat bagi orang lain
dan akan dikenang oleh orang walaupun dia telah tiada (wafat).[1]
b.
Hubungan silahturahmi dengan pernikahan
Didalam surat an-nisa ayat 1 allah menciptakan manusia dari adam dan hawa
untuk mendapatkan keturunan. Pernikahan berasal dari kata dasar nikah. Menurut
bahsa indonesia, kata nikah berati berkumpul atau bersatu. Menurut istilah
syarak, nikah itu berarti melakukan suatu akad atau perjanjian untuk
mengikatkan diri antara seorang laki-laki dengan seorang permpuan yang
bertujuan untuk menghalalkan hubungan antara keduanya dengan dasar suka rela
demi terwujudnya keluarga bahagia yang diridhoi allah swt. Nikah adalah fitrah
yang berati sifat asal pembawaan manusia sebagi makhluk allah swt. Setipa
manusia membutuhkan teman hidup yang dapat memenuhi kebutuhan biologisnya, yang
dapat mencintai dan dicintai serta dapat bekerja sama untuk mewujudka
ketentraman, kedamaian, dan kesejahteraan dalam hidup berumah tangga. Menikah
dapat membuka pintu rejeki karena meniakh merupakan salah satu sarana dalam
bersilahturahmi. Sesuai denga hadits nabi muhammad saw. Dari abu hurairah radhiayallahu
anhu, ia berkata bahwa rosulullah shallalalhu alaihi wasalam bersabda.
ثَلَاثَةٌ
كُلُّهُمْ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ عَوْنُهُ الْمُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ وَالنَّاكِحُ الَّذِي يُرِيدُ الْعَفَافَ وَالْمُكَاتَبُ الَّذِي يُرِيدُ
الْأَدَاءَ
“Ada tiga
orang yang akan mendapatkan pertolongan Allah: (1) orang yang berjihad di jalan
Allah, (2) orang yang menikah demi menjaga kesucian dirinya, (3) budak mukatab
yang ingin membebaskan dirinya.” (HR. An-Nasa’i, no. 3218; Tirmidzi, no.
1655; Ibnu Majah, no. 2518. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits
ini hasan.[2]
c.
Hubungan Silahturahim dalam membuka rejeki
Karena silahturahim adalah
aktivitas hati dan fisik, maka rejeki bisa datang dengan berbagi cara.
Pertemuan dengan saudara bisa mendatangkan peluang, baik peluang kerja maupun
peluang bisnis. Namun kita jangan membatasi dengan itu saja, sebab allah memiliki
wewnang memberikan rejeki kepadanya denga arah yang tidak disangka-sangka.
Kapan dan seberapa besarnya itu adalah
hak allah yang menentukan.[3]
B. Tafsir
1.
Tafsir Ibnu Katsir
Allah Ta’ala menyuruh makhluknya agar bertakwa
kepadanya, yaitu beribadah kepadanya yang maha esa tanpa menyekutukan-Nya. Dia
pun mengingatkan mereka terhadap kekuasaan-Nya yang dengan kekuasaan itulah dia
menciptakan mereka dari diri yang satu, yaitu Adam as. “Dan dia menciptakan
dari diri itu pasangannya, “yaitu hawa as yang diciptakan dari tulang rusuk
adam bagian belakang yang sebelah kiri ketika dia sedang tidur. Kemudian adam
bangun dan dikejutkan oleh keberadaan hawa. Keduanya pun saling tertarik.
Firman allah, “dan dia mengembangbiakan laki-laki dan perempuan yang banyak”
yakni allah memperbanyak dari adam dan hawa laki-laki dan perempuan yang
banyak. Dia menyebarkan mereka diberbagai wilayah dunia atas perbedaan
ras,sifat, warna kulit dan bahasanya. Setelah itu, mereka semua dikembalikan
dan dikumpulkan kepadanya. Kemudian allah swt berfirman “dan bertakwalah kepada
allah yang dengan-Nya kamu saling meminta serta peliharalah silahturahmi”
yakni, bertakwalah kepada allah dengan cara kamu menaati-Nya.[4]
2.
Tafsir Al-Misbah
Surat An-nisa ayat 1 mengajak agar senatiasa
menjalin hubungan kasih sayang antara seluruh manusia. Karena itu ayat ini
turun karena di Madinah yang biasanya panggilan ditunjukan kepada orang yang
beriman, ya ayyuhal ladzina amanu, namun demi persatuan dan kesatuan, ayat ini
mengajak semua manusia yang beriman dan yang tidak beriman : hai sekalian
manusia, bertakwalah kepada tuhan kamu yang telah menciptakan kamu dari yang
satu, yakni adam atau jenis yang sama, tidak ada perbedaan dari segi
kemanusiaan antara seorang manusia dengan yang lain. Dan allah menciptakan
darinya, yakni dari diri yang satu itu pasangannya. Dan dari keduanya yakni
adam dan isterinya, Allah memperkembangbiakan laki-laki yang banyak dan
perempuan pun demikian. Dan bertakwalah kepada allah yang dengan namanya kamu
slaing meminta dan peliharalah pula hubungan silahturahim. Jangan putuskan
hubungan tersebut, karena apapun yang terjadi sesungguhnya allah terus menerus
sebagaimana dipahami dari kata kan-maha pengawas terhadap kamu.[5]
3.
Tafsir Al-Azhar
Dengan itu dapatlah dipahamkan
bahwa dari diri yang satu itu jugalah dijadikan jodohnya. Maka dibagi dualah
diri yang satu itu, sebagin jadi laki-laki dan sebagian jadi perempuan, maka
berkawin-kawinlah mereka itu dan berkembang-biaklah mereka tidak putus-putsnya.
Ini ditegaskan oleh ayat yang selanjutnya. “ serta dari keduanya dia
memperkembangbiakan laki-laki dan perempuan yang banyak” maka penuhilah dunia
ini oleh manusia laki-laki dan perempuan. Ayat ini memberikan kesadraan kepada
manusia, setelah akal manusia itu tumbuh dan mereka telah hidup bermasyarakat, mereka
selalu menyebut nama allah atau nama maha pencipta yang telah menganugrahi
mereka hidup dalam dunia ini. Kata arham adalah jamak kata rahim, yang berati
kasih sayang, kemudian disebut untuk keluarga yang bertali darah. Tuhan telah
mewahyukan kalimat al-arham untuk mengingatkan manusia agar sadar akan kesatuan
tali persaudaraan manusia dan untuk saling bersilahturahmi.[6]
C. Implementasi Dalam Kehidupan
Hendaknya kita sebagai umat muslim yang taat selalu bertakwa kepada allah
swt dan saling menjaga silahturahmi antara sesama muslim satu dengan yang
lainnya. Karena dengan silahturahmi akan
duluaskan rejekinya, dipanjangkan umurya, dan termasuk kunci surga juga.
D. Aspek tarbawi
1.
Sebagai seorang muslim harus saling membuka tali silahturahmi agar
meningkatkan persaudaraan kita.
2.
Senantiasa menjalin hubungan kasih sayang antara seluruh manusia.
3.
Silahturahim dapat membuka rejeki dan mempepanjang umur kita
4.
Silahturahim kunci masuk surga
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dapat
disimpulkan bahwa dalam surat An-nisa ayat 1 yaitu menjelaskan hubungan
manusia, yang pada awalnya allah menciptakan adam dan hawa untuk saling
berpasangan sehingga lahir manusia didunia ini. Dan allah memerintahkan manusia
agar bertakwa dan saling menjaga hubungan silahturahim. Allah akan memperluas
rejeki kita dan memperpanjang umur kita dengan syarat kita sebagai muslim harus
bisa saling bersilahturahim antara sesama manusia.
DAFTAR
PUSTAKA
Suryani.2012.
Hadis Tarbawi. Yogyakarta. Teras.
Rasjid, H
Sulaiman. 2012. Fiqh Islam. Bandung.
Sinar Baru Algesindo.
Hamka, Prof
dr. 2004. Tafsir Al-azhar. Jakarta.
Pustaka punjimas.
Shihab, M
Quraish. 2000. Tafsir Al-Misbah,
Jakarta. Lentera hati.
Ar-rifai,
Muhammad nasib. 1999. Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta. Gema Insani.
www.motivasi-islami.com. (diakses
pada tanggal 21a april 2017)
B.
Biografi
Nama : Irda
Roikhatu Jannah
Nim :
2021115311
Alamat :
Desa Tanjung Sari, Kajen
Riwayat Pendidikan : 1. SDM Tanjung
Sari Kajen
2. SMP Islam Wonopringgo
3. SMA N 1 Kedungwuni
4. IAIN Pekalongan ( masih)
[1] Suryani, Hadis Tarbawi,
(Yogyakarta:Teras, 2012) hlm 145
[2] H. Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam.
(Bandung:Sinar Baru Algesindo,2012) hlm 381-383
[3] . www.motivasi-islami.com
[4] Muhammad Nasib Ar-rifai, Tafsir
Ibnu Katsir, (Jakarta: Gema Insani,1999) hlm 646
[5] M. Quraish Shihab, Tafsir Al
Misbah, (Jakarta:Lentera hati ,2000) hlm 313-314
[6] Prof. Dr. Hamka, Tafsir Al Azhar,
(Jakarta: Pustaka Panjimas, 2004) hlm 280-314
Tidak ada komentar:
Posting Komentar