PENDEKATAN
BELAJAR MENGAJAR
“HAKIKAT
PENDEKATAN”
Arofah
Aprilia (2021115094)
KELAS: E
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji
syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad saw beserta keluarga, dan sahabat.
Makalah yang berjudul Hakikat Pendekatan disusun
untuk memenuhi tuga sStrategi Belajar
Mengajar.
Adapun dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan serta bimbingan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis
menghaturkan terima kasih kepada Bapak. Muhammad
Hufron,MSI, selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar. Kedua orang tua, yang telah selalu memberi dukungan
dengan ikhlas baik materiil maupun spirituil, Serta teman-teman yang
telah banyak membantu penulis.
Penulis
menyadari sepenuhnya dalam makalah ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu, memohon kritik serta saran yang membangun dari para pembaca khususnya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
Pekalongan, September 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tema
Pendekatan Belajar
Mengajar
B. Judul Makalah
Dalam kesempatan kali
ini penulis akan membahas tentang “ Hakikat Pendekatan ” Menyesuaikan dengan
tugas yang telah penulis terima.
B. Alasan Penting Dikaji
Pentingnya
mengkaji mengenai materi ini yaitu Pendekatan Belajar Mengajar merupakan suatu
titik tolak atau sudut pandang yang kemudian dijadikan landasan dalam pengelolaan
proses pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar tidak mudah seperti yang
dibayangkan. Pembelajaran bukanlah sekedar transfer of knowledge yang tidak
memperhatikan kondisi yang dialami oleh peserta didik. Dibutuhkan suatu
keahlian khusus bagi seorang pendidik untuk memahami segala situasi yang
terjadi pada para peserta didiknya. Untuk itulah pendekatan dalam pembelajaran
harus dipelajari oleh setiap pendidik, agar proses pembelajaran menjadi lancar
dan sukses
BAB II
PEMBAHASAN
A. Belajar
Belajar
merupakan suatu istilah yang berasal dari bahasa arab, yaitu ta’allama dan
darasa. Ta’allama secara harfiah dapat diartikan kepada “menerima ilmu sebagai
akibat dari suatu pengajaran”. Belajar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan
seorang dimana aktivitas itu membuatnya memperoleh ilmu. Sedangkan kata darasa
secara harfiah selalu diartikan kepada “mempelajari”, maka belajar dapat
didefinisikan kepada suatu kegiatan pencarian ilmu, dimana hasilnya berbekas
dan berpengaruh terhadap orang yang mencarinya. Artinya, belajar hanya sekedar
aktivitas tetapi ia mesti mendatangkan pengaruh dan perubahab pada orang yang
belajar tersebut.
Sumber
belajar, secara umum Al-Qur’an menggambarkan dua sumber belajar bagi manusia,
yaitu wahyu dan alam.
Al-qur’an
sebagai sumber belajar, mempelajari Al-qur’an dengan membaca dan memahami serta
mengamalkan isi kandungannya, bisa membuat pembacanya mendapatkan hidayah.
Alam
sebagai sumber belajar, Al-qur’an mengenai alam sebagai sumber belajar dapat
dilihat dalam dorongan atau motivasi yang diberikannya terhadap manusia agar
memperlajari alam.[1].
B. Mengajar
Tugas
guru dalam mendidik dan mengajar murid-muridnya adalah membimbing, memberikan
petunjuk, teladan, bantuan, latihan, penerangan, pengetahuan, pengertian,
kecakapan, ketrampilan, nilai-nilai, norma-norma kesusilaab, kebenaran,
kejujuran, sikap dan sifat-sifat yang baik dan terpui yang mengarahkan dan
mengantarkan peserta menjadi pribadi yang matang dan dewasa.
Secara
praktis mengajar dan mendidik adalah kegiatan bersama guru dan peserta didik
dalam interkasi pembelajaran, baik dalan kelas maupun diluar kelas. Sedangkan
secara teoritis, mengajar lebih bersifat penyampaian pengetahuan dan mendidik
lebih beraksentuasi pada penanaman nilai.
Mengajar
adalah aktivitas yang dilaksanakan oleh guru. Guru atau pendidik merupakan
tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan latihan,
serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi
pendidikan pada perguruan tinggi.
Sukses
tidaknya mengajar itu dapat diketahui dari adanya perubahan pada tingkah laku
anak menuju kesempurnaan. Pengjaran dikatakan sukses apabila :
a. Hasilnya mantap
atau tahan lama dan dapat digunakan oleh si pelajar dalam hidupnya.
b. Anak-anak dapat
menggunakan apa yang dipelajarinya
dengan bebas serta penuh kepercayaan di berbagai situasi.[2]
C. Hakikat
Pendekatan
Hakikat
pendekatan pembelajaran perlu kita pahami dalam konteks perbedaannya dengan
strategi dan metode pembelajaran, bahkan dengan teknik dan taktik pembelajaran.
Pemahaman demikian penting bagi guru
dalam pelaksanaan pembelajaran. Kita mulai dari pengertian strategi terlebih
dahulu. Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method,
series of activities designed to achieves a particular educational goal
(J.R.David, 1976). Dengan demikian, strategi pembelajaran dapat diartikan
sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.Adapun
metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang
telah ditetapkan. Dengan demikian, bisa terjadi satu strategi pembelajaran
digunakan beberapa metode.
Pendekatan berbeda,
baik dengan strategi maupun metode. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik
tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Isitilah pendekatan
merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih
sangat umum. Oleh karenanya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan
dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu.
Roy Killen (1998)
misalnya, mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang
berpusat pada guru (teacher-centred-approaches) dan pendekatan yg berpusat pada
peserta didik (student-centred-approaches). Pendekatan yang berpusat pada guru
menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran
deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik menurunkan
strategi pembelajaran discovery dan inkuiry serta pembelajaran induktif.
Selain strategi,
metode, dan pendekatan pembelajaran, terdapat juga istilah lain yang sulit
dibedakan, yait teknik dan taktik mengajar. Teknik dan taktik mengajar
merupakan penjabaran dari metode pembelajaran. Teknik adalah cara yang
dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Sedangkan
taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode.
Berdasarkan penjelasan
diatas, maka dapat dipahami bahwa suatu strategi pembelajaran yang diterapkan
guru akan bergantung pada pendekatan yang digunakan , sedangkan bagaimana
menjalankan strategi itu dapat ditetapkan sebagai metode pembelajaran. Dalam
upaya menjalankan metode pembelajaran guru dapat menentukan teknik yang
dianggapnya relevan dengan metode, dan penggunaan teknik itu setiap guru
memliki taktik yang mungkin berbeda antara guru dengan guru yang lain.[3]
Menjadi guru kreatif,
profesional dan menyenangkan dituntut untuk memiliki kemampuan untuk
mengembangkan pendekatan dan memilih metode pembelajaran yang efektif. Hal ini
penting terutama untuk menciptakan iklim pembalajaran yang kondusif dan
menyenangkan. Cara guru melakukan suatu pendekatan pembelajaran mungkin
memerlukan pendekatan dan metode yang berbeda dengan pembelajaran lainnya.
Dalam melakukan suatu
pembelajaran, agar para murid terkondisikan dan menerima pelajaran dengan baik,
maka diperlukan suatu pendekatan yang harus dilakukan seorang pengajar kepada
siswanya.
Pendekatan pembelajaran
dapat sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran,
yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih
sangat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.
Satu pendekatan
direncanakan untuk satu pembelajaran , mungkin dalam pelaksanaan proses
tersebut digunakan beberapa metode. Sebagai contoh, dalam pembelajaran
Pencemaran Lingkungan. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran tersebut
dapat dipilih dari beberap pendekatan yang sesuai, antara lain pendekatan
lingkungan. Ketika proses pembelajaran Pencemaran Lingkungan dilaksanakan
dengan pendekatan lingkungan, maka dapat digunakan beberapa metode, misalnya
metode observasi, metode diskusi dan metode ceramah.[4]
D.
Pendekatan Pembelajaran yang Mendidik
Dengan
mengacu pada arti pendekatan pembelajaran dan arti pembelajaran yang mendidik
yang telah dikemukakan, maka pendekatan pembelajaran yang mendidik dapat
diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang atau pandangan terhadap proses
pembelajaran yang mengharuskan proses pembelajaran itu membimbing peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spriritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperluka dirinya, masyarakat, bangsa dan negara melalui
proses yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpasitipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagai
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan
fisik serta psikilogi peserta didik.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Menjadi guru kreatif,
profesional dan menyenangkan dituntut untuk memiliki kemampuan untuk
mengembangkan pendekatan dan memilih metode pembelajaran yang efektif. Hal ini
penting terutama untuk menciptakan iklim pembalajaran yang kondusif dan
menyenangkan. Cara guru melakukan suatu pendekatan pembelajaran mungkin
memerlukan pendekatan dan metode yang berbeda dengan pembelajaran lainnya.
Dalam melakukan suatu
pembelajaran, agar para murid terkondisikan dan menerima pelajaran dengan baik,
maka diperlukan suatu pendekatan yang harus dilakukan seorang pengajar kepada
siswanya.
B.
Saran
Penulis
sadar betul bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi bahasa maupun penulisan. Dengan demikian, kritik dan saran yang
bersifat membangun akan sangat berguna bagi penulis agar menjadi motivasi lebih
baik lagi kedepannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Juarsih,Cicih.2014. Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran
yang Mendidik. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Mustakim, Zaenal.2017. Strategi dan Metode Pembelajaran.
Yogyakarta: Matagraf Yogyakarta.
Mustakim,Zaenal. 2009. Strategi dan Metode Pembelajaran Jilid I.
Yogyakarta: Gama Media Yogyakarta.
Yusuf, Kadar M. 2013.Tafsir Tarbawi.Jakarta: Amzah
Juarsih,Cicih.2014. Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran
yang Mendidik. Jakarta: PT. Rineka Cipta
PROFIL
Nama :
Arofah Aprilia
Tempat Tanggal
Lahir : Pekalongan, 17 April 1997
Alamat : Jl.kalimantan
Gg.Arjuna RT.03/RW.O4 Podosugih Pekalongan.
Cita-cita : Dosen
[1] Kadar M, Yusuf, Tafsir Tarbawi, (Jakarta:AMZAH, 2013), hl. 34-37
[2] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran (Yogyakarta:
Matagraf Yogyakarta,2017)hlm.30-34
[3] Cicih Juarsih. Teori Belajar dan Prinsip-prinsio Pembelajaran yang
Mendidik (Jakarta : PT RINEKA CIPTA, 2014)hl.65-67
[4] Zaenal Mustakim, Straetegi dan Metode Pembelajara Jilid I (Yogyakarta:
Gama Media Yogyakarta: 2009)hlm.72
Tidak ada komentar:
Posting Komentar