blog ini merupakan wahana keilmuan, pengetahuan dan pendidikan. Siapapun bisa memberikan kontribusi dan sharing demi terwujudnya knowledge culture dan modern culture yang selalu tanggap dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan untuk kepentingan kemaslahatan umat manusia.
new post
zzz
Kamis, 05 Maret 2015
M-4-b : ZAENATUL FITRIYAH
"Memanfaatkan
ilmu ke kalangan internal melalui media massa"
Mata kuliah: Hadits tarbawi II
Disusun
Oleh:
Zaenatul Fitriyah
( 2021213044 )
Kelas M
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PEKALONGAN (STAIN)
2014/2015
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Yang maha pengasih
dan maha penyayang atas segala rahmat dan nikmat yang telah dilimpahkan kepada
hambanya, sehingga makalah ini bisa diselesaikan dengan baik. Sholawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW.
Dengan dibuatnya makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dari dosen mata kuliah hadits tarbawi ll , saya mengharapkan
semoga makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa STAIN PEKALONGAN , terutama pada
mata kuliah hadits tarbawi ll . Saya yakin bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna , oleh karena itu saya sangat terbuka terhadap kritik dan saran demi
perbaikan pada masa yang akan datang.
PENDAHULUAN
BAB I
Latar belakang
Telah di sabdakan oleh Rasulullah saw
kewajiban setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan untuk mencari ilmu dari
kandungan sampai ke liang lahat. Karena dengan mencari ilmu kita dapat
memperoleh manfaat yang banyak, disamping kita berkewajiban mencari ilmu kita
juga berkewajiban untuk menyampaikan ilmu tersebut kepada orang lain agar ilmu
yang kita peroleh tersebut bermanfaat dunia dan akhirat. Di zaman yang serba
modern ini, banyak sekali media-media yang dapat kita manfaatkan untuk
menyebarkan ilmu kepada orang lain. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan
media massa sebagai media untuk memanfaatkan ilmu ke kalangan internal melalui
media massa . oleh karena itu, makalah ini akan membahas tentang tema tersebut.
PEMBAHASAN
BAB II
1.
Pengertian
Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium.
Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya
komunikasi dari pengirim menuju penerima.
Kata media berasal dari bahasa Latin adalah bentuk jamak dari
medium batasan mengenai pengertian media sangat luas, namun kita membatasi pada
media pendidikan saja yakni media yang digunakan sebagai alat dan bahan
kegiatan pembelajaran.[1]
Dari beberapa pengertian diatas dapat kita garis bawahi
bahwa media adalah perantara dari sumber informasi ke penerima informasi ,
contohnya vidio, televisi, komputer, dan lain-lain sebagainya.[2]
2.
Landasan teori
Dengan adanya media-media massa tersebut, Levie
dan Dickie (1973) mengemukakan bahwa “ memahami media dapat dengan
menspesifikkan media dengan pengertian ciri-cirinya, merumuskan ciri-ciri
tersebut dalam pengertian yang berhubungan dengan cara-cara di prosesnya
informasi secara internal, dan menemukan hubungan antara ciri-ciri dengan
variabel instruksional lain yang penting.[3]
Secara umum media mempunyai kegunaan antara lain:
1.Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis
2.Mengaasi keterbatasan ruang, waktu tenaga, dan daya
indra.
3.Menimbulkan gairah belajar , interaksi lebih langsung
antara murid dengan sumber belajar.
4.Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat
dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.
5.Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman
dan menimbulkan persepsi yang sama.
6.Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi
, guru, (komunikator), bahan pembelajaran ,media pembelajaran , siswa
(komunikan), dan tujuan pembelajaran.[4]
Ada beberapa jenis media pengajaran yang bisa
digunakan dalam proses pengajaran.
Pertama, media grafis seperti gambar , foto,
grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik, dan lain-lain. Media grafis
juga sering desebut media dua dimensi , yakni media yang mempunyai ukuran
panjang dan lebar.
Kedua, media tiga dimensi yaitu dalam bentuk
model susun, model kerja, mock up, dioroma dan lain-lain.
Ketiga, media proyeksi seperti slide, film
strips, film, penggunaan ohp, dan lain-lain.
Keempat penggunaan lingkungan sebagai media
pengajaran.[5]
Dalam memilih media untuk kepentingan
pengajaran sebaiknya memperhatikkan kriteria-kriteria sebagai berikut:
1.Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media
pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah di
tetapkan.
2.Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan
pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat
memerlukan bantuan media agar lebih mudah di pahami siswa.
3.Kemudahan memperoleh media , artinya media yang
diperlukan mudah diperoleh , setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu
mengajar.
4.Keterampilan guru dalam menggunakannya, apa pun jenis
media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakkan nya dalam
proses pengajaran.
5.Tersedia waktu untuk menggunakkannya, sehingga media
tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.
6.Sesuai dengan taraf berfikir siswa, memilih media untuk
pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga
makna yang terkandung di dalamnya dapat di pahami oleh para siswa.[6]
3. Materi hadits
Menyebarkan
Ilmu ke kalangan Internal
- عَنْ أَبِي بَكْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
: { عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ إِنَّ
الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ
السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ
ذُوالْقَعْدَةِ وَذُوالْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبٌ شَهْرُ مُضَرَ الَّذِي
بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ . ثُمَّ قَالَ:اَيُّ شَهْرٍ هَذَا؟ قُلْنَا: اللهُ
وَرَسُوْلُهُ اَعْلَمُ قَالَ:فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا اَنَّهُ سَيُسَمِّيْهِ
بِغَيْرِ اِسْمِهِ ,قَالَ:اَلَيْسَ ذَاالْحِجَّةِ؟ قُلْنَا: بَلَى, قَالَ:فَاَيُّ
بَلَدٍ هَذَا؟ قُلْنَا : اللهُ وَرَسُوْلُهُ اَعْلَمُ, قَالَ:فَسَكَتَ حَتَّى
ظَنَنَّا اَنَّهُ سَيُسَمَّيْهِ بِغَيْرِ اِسْمِهِ ,قَالَ : اَلَيْسَ الْبَلْدَةَ؟
قُلْنَا :بَلَى, قَالَ : فَاَيُّ يَوْمٍ هَذَا؟ قُلْنَا: اللهُ وَرَسُوْلُهُ
اَعْلَمُ, قَالَ : فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا اَنَّهُ سَيُسَمِّيْهِ بِغَيْرِ اِسْمِهِ
,قاَلَ :اَلَيْسَ يَوْمَ النَّحْر؟ ِقُلْنَا: بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ, قَالَ :
فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَ اَمْوَالَكُمْ, (قَالَ:مُحَمدٌ وَ اَحْسِبُهُ قَالَ)
وَاَعْرَاضَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ
هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا وَ سَتَلْقَوْنَ ربكُمْ فَيَسْاَلُكَمْ
عَنْ اَعْمَالِكُمْ فَلآتَرْجِعُنَ بَعْدِيْ كفارا أو ضُلَالاً يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ
رِقَابَ بَعْضٍ. اَلَا لِيُبَلِغَ الشَاهِدُ اْلغَائِبَ,فَلَعَلَ بَعْضُ مَنْ
يُبَلِغُهُ يَكُوْنُ اَوْعَى لَهُ مِنْ بَعْضِ مَنْ سَمِعَهُ,ثُمَّ قَالَ:اَلآ هَلْ
بَلَّغْتُ؟ } (رواه مسلم فى الصحيح, كتاب القسامة و
المحاربين و القصاص و الديات, باب تغليظ تحريم الدماء و الأعراض و الأموال)
Diriwayatkan
dari Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
sesungguhnya beliau telah bersabda: Sesungguhnya zaman telah berputar
sebagaimana saat Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu dua belas
bulan, dan sekarang ini (saat Nabi bersabda) telah kembali kepada keadaan
semula yang Allah tetapkan di kala menciptakan langit dan bumi. Empat bulan
diantara bulan-bulan itu adalah bulan haram. Tiga diantaranya berurutan, yaitu
Dzulqa’dah, bulan berhenti dari berperang, Dzulhijjah, bulan mengerjakan haji
dan bulan Al Muharram, bulan tidak diperkenankan berperang di dalamnya. Dan
yang satu lagi berdiri sendiri yaitu Rajab Mudlar. Dikatakan Rajab Mudlar
karena merekalah yang sangat menghormati bulan ini. Tak ada seorang arab yang
berani merusakkan kehormatanya. Dia terletak antara Jumada dan Sya’ban. Lalu beliau bersabda, “Bulan apakah ini?” Kami menjawab,
“Kami tidak tahu, Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahuinya.” Lalu beliau
diam sehingga kami mengira beliau akan memberinya nama lain. Beliau bersabda,
“Bukankah bulan ini adalah bulan Dzulhijjah?” Kami menjawab, “Ya, benar.” Lalu
beliau bersabda, “Negeri apakah ini?” Kami menjawab, “Kami tidak tahu, Allah
dan Rasul-Nya yang lebih mengetahuinya.” Lalu beliau diam sehingga kami mengira
beliau akan memberinya nama lain. Beliau bersabda, “Bukankah negeri ini adalah
negeri Makkah?” Kami menjawab, “Ya, benar.” Lalu beliau bersabda, “Hari
apakah ini?” Kami menjawab, “Kami tidak tahu, Allah dan Rasul-Nya yang lebih
mengetahuinya.” Lalu beliau diam sehingga kami mengira beliau akan memberinya
nama lain. Beliau bersabda, “Bukankah hari
ini adalah hari Nahr (sepuluh Dzulhijjah)?” Kami menjawab, “Ya, benar,
wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Sungguh, darahmu, hartamu, dan
kehormatanmu itu haram atasmu seperti haramnya hari kamu di negeri ini dan pada
bulan kamu ini. Di hari-hari dan di bulan-bulan
haram tidak boleh dikerjakan sesuatu yang diharamkan. Mereka menyamakan hukum
merusak kehormatan hari dan bulan haram di Makkah, dengan hukum merusakan jiwa
dan kehormatan manusia. Maka dengan sabda Nabi menegaskan, bahwa mereka
diharamkan menumpahkan darah darah dan merusakkan harta orang. Dan hal itu
disamakan dengan merusakkan kehormatan hari nahar di negeri Makkah di bulan
Dzulhijjah pula. Dan kamu akan menemui Tuhanmu. Lalu
Dia akan menanyai kamu tentang segala amal perbuatan kamu . Oleh karena
itu, janganlah kamu kembali tersesat sesudahku, yaitu sebagian kamu memenggal
leher sebagian lainnya. Hendaklah
yang hadir ini menyampaikan berita ini kepada yang tidak hadir karena bisa jadi
orang yang disampaikan berita kepadanya lebih memahami dari pada orang yang
mendengarkannya.” Kemudian beliau bersabda, “Bukankah aku telah menyampaikan (pesan
ini?).(HR.Imam Muslim)
4.Refleksi dalam kehidupan
Bahwa
media juga dapat menimbulkan gairah belajar,interaksi lebih langsung antara
murid dengan sumber belajar. Memberikan kemudahan memperoleh media , artinya
media yang diperlukan mudah diperoleh , setidak-tidaknyamudah dibuat oleh guru
pada waktu mengajar. Dan memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
5.Aspek tarbawi
Sudah
dijelaskan diatas bahwa proses pembelajaran mengandung lima komponen
komunikasi, guru (komunikasi),bahan pembelajaran, media pembelajaran,siswa,dan
tujuan pembelajaran.dengan media tersebut ilmu itu laksana lemari(yang tertutup
rapat) , dan sebagai anak didik kunci pembukanya adalah pertanyaan.oleh karena
itu, bertanyalah kalian, karena sesungguhnya dalam tanya jawab itu akan memberi
pahala empat macam, yaitu: penanya,orang yang berilmu, pendengar,dan orang yang
mencintai mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 2010. Media pembelajaran. Yogyakarta
: Gava media
Sanjaya.Wina, 2012. Media komunikasi pembelajaran. Jakarta: kencana prenada
media group
Bachtiar . Harsja w. 1984. Media dalam pembelajaran. Jakarta:
Cv. Rajawali
Sudjana, Nana. Ahmad Rivai. 2010. Media pengajaran. Bandung
: Sinar baru algensindo
PENUTUP
Dari
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa media juga dapat menimbulkan gairah
belajar, memberikan kemudahan memperoleh media, memperjelas pesan agar agar
tidak terlalu verbalistis, dan sebagai anak didik harus memperbanyak
pertanyaan. Karena sesungguhnya dalam tanya jawab itu akan memberi pahala,dan
menambah wawasan.
TENTANG PENULIS
Zaenatul Fitriyah dilahirkan di batang, alamat desa kalipucang wetan
batang, kecamatan batang,kabupaten batang. Pada tanggal 3 maret 1995.
Menyelesaikan pendidikan dasarnya di MII, sekolah menengah pertama di MTS
RIBATUL MUTTA’ALLIMIN ,kemudian melanjutkan sekolah menengah atasnya di MAS
simbang kulon,dan sekarang sedang menempuh di STAIN PEKALONGAN.
[2] Prof.Dr.H.Wina
Sanjaya,M.Pd,Media komunikasi pembelajaran,kencana prenada media
group,jakarta,2012,hal57
[5] Dr. Nana
sudjana,drs.ahmad rivai,media pengajaran(penggunaan dan pembuatannya),sinar
baru algensindo bandung.2010.hal3-4
[6] Dr.nana sudjana,drs.ahmad
rivai,media pengajaran(penggunaan dan pembuatannya),sinar baru algensindo
bandung.2010.hal4-5
Langganan:
Postingan (Atom)