"Tujuan Pendekatan dalam Belajar Mengajar"
Anisah Oktalia
(2023116086)
KELAS A
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan
kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik tanpa halangan apapun.
Penyusunan makalah ini ditujukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam guna menambah pengetahuan
dalam bidang tersebut. Tidak lupa ucapan terimakasih yang tidak terhingga
kepada semua pihak atas kerja kerasnya bersama, sehingga memperlancar pembuatan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami
harapkan demi menambah motivasi penulis. Akhir kta terimakasih atas segenap
perhatiannya. Serta mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan.
Pekalongan, September
2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Tema
:
Pendekatan
Belajar Mengajar
Sub-Tema :
Tujuan Pendekatan
dalam Belajar Mengajar
Pentingnya
Dikaji
Pada
dasarnya strategi belajar mengajar sangatlah penting dalam sebuah pembelajaran,
sehingga penyampaian materi dapat berjalan denga baik, karena dalam strategi
belajar mengajar kita juga perlu mengetahui dan memahami pendekatan –
pendekatan apa saja dalam pembelajaran. Lalu pendekatan seperti apa yang sangat
tepat untuk sebuah kelas dalam kondisi tertentu.
Kita
sebagai guru ataupun calon guru harus bisa mengkondisikan kelas, menguasai
materi yang akan diajar dan metode apa yang tepat untuk materi hari itu. Selanjutnya
kita dapat menentukan sebaiknya menggunakan pendekatan yang seperti apa yang
sesuai pada mata pelajaran hari itu. Dengan begitu akan apa yang menjadi tujuan
dari pendekatan dalam pembelajaran dapat
tercapai serta mengasah kepekaan dan potensi yang dimiliki peserta
didik.dalam proses pembelajaran kemampuan seperti kognitif, afektif, dan
keterampilan peserta didik perlu dikembangkan dalam proses pembelajaran baik
secara individual, kelompok ataupun klasikal.
BAB II
PEMBAHASAN
Pendekatan pembelajaran menurut beberapa para ahli sebagai berikut
1)
Menurut Babbage, Byers, dan Redding : bahwa “teaching approach is a
way to begin and introduce ideas” artinya pendekatan pembelajaran adalah untuk
memulai dan mengenalkan berbagai gagasan/materi ajar.
2)
Menurut sanjaya, bahwa pendekatan dapat diartikan sebagi titik
tolak atatu sudut pandang kita terhadap suatu proses pembelajaran. Istilah
pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadi suatu proses yang sifatnya
masih umum. Oleh karenanya stretegi atau metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau
tergantung pada pendekatan tertentu.
3)
Menurut gulo, bahwa pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau
sudut pandang kita dalam memandang seluruh masalah yang ada dalam proses
pembelajaran. Sudut pandang tertentu tersebut menggambarkan cara berfikir dan
sikap seorang guru dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi.
4)
Menurut suprihatiningrum, bahwa pendekatan pembelajaran merupakan
sebuah filosofi atau landasan sudut pandang dalam melihat bagaimana proses
pembelajaran dilakukan sehingg tujuan yang diharapkan tercapai.
Berdasarkan
penejelasan pendekatan para ahli tersebut, Pendekatan pembelajaran diartikan
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum , didalamnya
mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran dengan
cakupan teoretis tertentu.[1]
Menurut
Richard Anderson menyatakan bahwa ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yakni
Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru atau teacher
centered dan Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada
siswa atau disebut student centered, pendekatan yang pertama bertipe
otokratis sedangkan pendekata yang kedua bertipe demokratis. Menurut
Massialas menyatakan adanya dua pendekatan yakni pendekatan ekpositari dan
pendekatan inquiry. Sedangkan Bruce Joice dan Marsha Weil mengemukakan ada
empat macam model yakni model informasi, model personal, model interaksi sosial
dan model tingakah laku[2]
Dilihat dari
pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu
1.
Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa
(student centered approach)
2.
Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach)[3]
Berdasarkan pengertian beberapa para ahli diatas , unsur penting
mengenai pendekatan sebagai berikut
1.
Pendekatan merupakan sebuah filosofis
2.
Pendekatan merupakan sudut pandang terhadap proses pembelajaran
3.
Serangkain kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu
4.
Jalan yang ditempuh untuk mencapai materi
Pada
dasarnya pendekatan memiliki hakikat yang sama, yaitu sebuah filosofi atau
landasan sudut pandang dalam melihat bagaimana proses pembelajaran yang
dilakukan sehingga tercapai tujuan pembelajaran. Karena karakteristik ilmu
memepengaruhi penentuan pendekatan yang digunakan dalam mengajar, ilmu sosial
misalnya memberikan pendekatan yang berbeda dengan ilmu sains. Paradigma
pendekatan yang berkembang sekarang berorientasi pada siswa sehingga siswa
merupakan subjek pembelajaran.[4]
Adapun
tujuan pendekatan dalam pembelajaran secara garis besar tercapainya seluruh
aspek pribadi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar yaitu aspek
konitif, aspek afektif dan aspek psikimotorik.
a)
Aspek Kognitif, meliputi :
1)
Pengetahuan
2)
Pemahaman
3)
Penerapan
4)
Analisis
5)
Sintesis
6)
Penilaian
b)
Aspek Afektif, meliputi :
1)
Penerimaan
2)
Penanggapan
3)
Penghargaan
4)
Pengorganisasian
5)
Pengkarakterisasian
c)
Aspek Psikomotorik
1)
persepsi
2)
kesiapan
3)
respon terbimbing
4)
mekanisme
5)
penyesuaian
6)
penciptaan[5]
berikut ini, beberapa pendekatan dalam pembelajaran dan tujuan dari
masing-masing pendekatan
1.
Pendekatan Ekspositori
Perpandangan bahwa tingkah laku kelas dan penyebaran pengetahuan di
kontrol dan ditentukan oleh guru. Tujuan dalam pendekatan ekspositori ini,
sebagai berikut
a)
seorang guru menyampaikan materi atau informasi kepada siswanya,
sedangkan peserta didik sebagai objek penerima apa yang disampaikan guru.
b)
Peserta didik diharapkan dapat menangkap dan meningat materi atau
informasi yang disampaikan oleh seorang guru.
c)
Peserta didik diharapkan mengungkapkan atau menyampaikan kembali
informasi tersebut saat diberikan pertanyaan oleh guru.
2.
Pendekatan Inquiry/Discovery (penyelidikan/penemuan)
Berpandangan bahwa siswa sebagai subjek dan objek memepunyai
kemampuan dasar untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki. Tujuan dalam pendekatan Inquiry/Discovery (penyelidikan/penemuan) ini
sebagai berikut
a)
Peserta didik mampu mengembangkan kemampuan dasar secara optimal
yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki peserta didik.
b)
Peserta didik lebih banyak belajar sendiri dengan mengembangkan
keaktifan dalam pemecahan masalah.
c)
Mampu menumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik, serta
tercipta situasi beajar yang menyenangkan.
3.
Pendekatan Interaksi Sosial
Dalam pendekatan ini hampir sama denga pendekatan inqury hanya saja
lebih menekankan terbentuknya suatu interaksi. Tujuan pendekatan Interaksi
Sosial ini sebagai berikut
a)
Peserta didik mampu mengembangkan kemampuan dan kesanggupan
mengadakan hubungan dengan peserta didik lain.
b)
Peserta didik mampu mengembangkan sikap dan perilaku yang
demokratis.
c)
Seorang guru mampu menumbuhkan produktivitas dalam kegiatan belajar
peserta didik.
4.
Pendekatan Tingkah Laku
Pendekatan ini menekankan pada teori tingkah laku dan sebagai
aplikasi teori belajar behaviorismeI. Tujuan dalam Pendekatan Tingkah Laku ini,
sebagai berikut
a)
Untuk mengetahui bagaimana respon peserta didik pada permasalahan
tertentu.
b)
Untuk melatih respon yang tepat peserta didik terhadap suatu
situasi.
c)
Untuk memperkuat repon yang diberikan peserta didik terhadap suatu
stimulus.[6]
5.
Pendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan ini merupakan suatu model belajar yang melibatkan guru
dan sisiwa secara aktif dan terpadu pada proses pembelajaran. Sedangkan
keterampilan proses merupakan keterampilan intelektual yang membekali siswa
dengan kemampuan berfikir logis dan
sisitematis.
Tujuannya
adalah
a)
Memotivasi belajar karena siswa dipacu untuk senantiasa
berpartisipasi aktif
b)
Memperjelas konsep pengertian dan fakta yang dipelajari oleh sisiwa
karena siswa sendiri yang mencari dan menemukan konsep
c)
Mengembangkan pengetahuan teori dengan kenyataan yanga ada dalam
kehidupan sehari-hari
d)
Melatih siswa untuk berfikir logis dalam memecahkan masalah
e)
Mengembangkan sikap percaya diri, bertanggung jawab, dan rasa
setiakawan an sosial dalam berbagai masalah kehidupan
6.
Pendekatan Sains Technologi
and Society
Pendekatan STS merupakan
inovasi pembelajaran sains yang berorientasi bahwa sains sebagai bidang ilmu
tidak terpisahkan dari realitas kehidupan masyarakat sehari-hari yang
melibatkan siswa secara aktif dalam mempelajari konsep – konsep yang terkait. Tujuan
Pendekatan Sains Technologi and Society
adalah
a)
Mengembangakan komunikasi/interaksi antara individu dengan lingkungan
b)
Mngembangkan pengetahuan teori dengan kenyataan yanga ada dalam
kehidupan sehari-hari
c)
Melatih siswa untuk berfikir logis dalam memecahkan masalah
d)
Mengiplementasikan sins ke dalam bentuk teknologi .
7.
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
Pendekatan yang melibatkan siswa secara penuh dalam proses
pelajaran dan didorong untuk berkreativitas memepelajari meteri pelajaran
sesuai dengan topik yang akan dipelajari.Tujuan Pendekatan Contextual
Teaching and Learning adalah
a)
Mengembangkan hubungan komunikasi antara sisiwa dengan yang lainnya
b)
Mengembangkan kerjasama siswa dalam menyelesaikan masalah
c)
Melatih cara berpikir siswa yang kritis dan kreatif
d)
Meningkatkan minat bakat sisiwa dalam poses pembelajaran.[7]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan daam
proses pembelajaran sangatlah penting, terutama dari tujuan pendekatan
pembelajaran sendiri. Dalam melakukan proses ppendidikan perlu di ketahui
pendekatan apa yang paling tepat bagi sebuah pembelajaran katena dengan
mengetahui pendekatan yang paling tepat bisa menentukan langkah selanjutnya.
Misalnya menetukan stretegi yang paling tepat dalam pembelajaran, metode serta
teknik yang lebih tepat untuk pembelajaran di dalam kelas. Sehingga proses
pembelajaran dapatlah berjalan dengan baik.
B.
Saran
Dengan adanya makalah yang kami buat ini, kami
berharap materi-materi yang dipaparkan diatas dapat bermanfaat, dan dapat
digunakan sebagaimana mestinya. Walaupun demikian, kami menyadari bahwa makalah
ini masih membutuhkan perbaikan-perbaikan lagi, oleh karena itu, kami
mengharapkan saran-saran maupun kritikan. Harapan kami dengan adanya saran dan
kritikan tersebut dapat memperbaiki makalah yang kami buat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. 2012.Konsep Strategi
Pembelajaran. cet. Ke-3 Bandung : Refika Aditama.
Mustakim, Zaenal. 2017. Strategi
dan Metode Pembelajaran. cet. Ke-5. Pekalongan : IAIN Press.
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. strategi Pembelajaran teori &
aplikasi. cet. Ke-1,. Yogyakarta : Ar Ruz Media.
Suryani, Nunuk & Leo Agung. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta
: Ombak.
PROFIL
DATA DIRI
Nama :
Anisah Oktalia
Tempat, tanggal lahir :
Pekalongan, 13 Oktober 1997
Alamat :
desa pakumbulan RT/RW 10/05 buaran Pekalongan
Riwayat pendidikan : MIS
PAKUMBULAN
SMP N 1 BUARAN
SMA N 1 BUARAN
[1] Zaenal Mustakim, Strategi dan
Metode Pembelajaran, cet. Ke-5, (Pekalongan : IAIN Press, 2017), hlm.,
75-76
[2] Ibid., hlm., 24-25
[3] Nunuk Suryani & Leo Agung, Strategi Belajar Mengajar, (
Yogyakarta : Ombak, 2012 ). Hlm., 5
[4] Jamil Suprihatiningrum, strategi Pembelajaran teori & aplikasi,
cet. Ke-1, (Yogyakarta : Ar Ruz Media, 2013), hlm., 148
[5]Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran,
cet. Ke-3 (Bandung : Refika Aditama, 2012)
[6]Nunuk Suryani & Leo Agung op. cit., hlm., 24-28
[7] Jamil Suprihatiningrum, Op., Cit., Hlm. 171-183
Tidak ada komentar:
Posting Komentar