SUBYEK PENDIDIKAN MAJAZI
"NABI RAHMATAN
LIL ALAMIN"
QS.AL-ANBIYAA’21:107
FESTI ALFON FANINDA
NIM. (2117259)
Kelas
D
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
|
KATA
PENGANTAR
Alhamdulilah ,puji syukur kehadirat
Allah SWT karena atas nikmat, karunia, dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah Tafsir Tarbawi yang berjudul “Nabi Rahmatan Lil alamin”
dengan sebaik mungkin , saya berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai “TafsirTarbawi”. Makalah ini kami buat berdasarkan reverensi yang kami
temukan dari berbagai sumber yang ada.
Demikian
sedikit pengantar dari saya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang
membacanya.Terima kasih saya ucapkan kepada bapak Muhammad Hufron M SI selaku dosen
pembimbing yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini, dan saya berharap
adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang akan kami buat dilain
kesempatan.
Wassalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakatuh
Pekalongan,26 Oktober 2018
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Nabi Muhammad saw adalah
pembawa kedamaian ,kesejahteraan, dan pembawa berita gembira sekaligus untuk
kemauan mayarakat. Islam agama yang sangat mengajurkan agar hidup penuh dengan
kedamaian, oleh karena itu islam memberi ketentuan yang jelas sekiranya terjadi
pertentangan antara individu, msyarakat atau dunia secara keseluruhan.
Rahmatan lil alamin itu rasa
kasih sayang Allah SWT karunia dan nikmat yang diberikan kepada makhluknya
diseluruh alam semesta. Islam mewujudkan sebuah kenikmatan yang berupa rasa
kedamaian dan ketentraman bagi manusia dan juga meliputi dimensi kehidupan
manusia.
Nabi Muhammad saw sebagai
rahmatan lil alamin artinya beliau diutus sebagai rahmatan lil alamin artinya
beliau diutus oleh Allah SWT untuk menyebarkan rahmat-Nya dengan cara
memperbaiki akhlak. Pada saat itu masyarakat rusak moralnya hingga norma-norma
kesusilaannya bahkan jauh menyimpang dari ajaran Allah. Semuanya diberantas dan
di perbaiki, kemudian di ganti dengan akhlakul karimah yang sesuai dengan wahyu
Allah SWT.
B. RumusanMasalah
1.
Bagaimana pengertian hakikat rahmat
2.
Jelaskan dalil Nabi Muhammad SAW sebagai Rahmatan lilAlamin
3.
Apa saja ayat al quran yang menjelaskan tentang pendidikan penuh kasih sayang
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui tentang pengertian hakikat rahmat
2.
Untuk mengetahui tentang dalil Nabi Muhammad SAW sebagai Rahmatan lilAlamin.
3.
Untuk mengetahui ayat
al quran yang menjelaskan tentang pendidikan penuh kasih sayang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat rahmat
Menurut arti
bahasa, bahwa rahmat itu berasal dan kata rahima yang berarti kasih sayang.
Adapun yang dimaksud dengan istilah syar’iyyah ialah: kasih sayang (karunia)
Allah yang dilimpahkan-Nya kepada semua makhluk-Nya.[1] Rahmat adalah sistem
ajaran yang membawa kebahagiaan bagi manusia dan juga mendapatkan rahmat yang
lebih penting yaitu adanya kemerdekaan untuk berpikir yang bisa menjadikan akal
yang di milikinya tidak takut untuk maju dalam menentukan suatu maju dalam menentukan kebenaran menjadikan suatu
keseimbangan di antara kesuburan jasmani dan rohani. Dan juga nabi Muhammad membawa ajaran yang mengandung
kemaslahatan baik di dunia maupun diakhirat.
Kepribadian nabi Muhammad
saw.sehingga menjadikan sikap, ucapan, perbuatan, bahkan seluruh seluruh
totalitas beliau adalah rahmat, bertujuan mempersamakan totalitas beliau dengan
ajaran yang beliau sampaikan, karena ajaran beliau adalah rahmat menyeluruh dan
menyatu ajaran dan penyampai ajaran, menyatu risalah dan rasul, dan karena itu pula rasul saw.
Rahmatan lil alamin adalah
bahwa sementara pakar memahami kata alam dalam arti kumpulan sejenis makhluk allah yang hidup,
baik hidup sempurna maupun terbatas. Rahmat itu terpenuhilah hajat batin
manusia untuk meraih ketenangan, ketenteraman, serta pengakuan atas wujud,
bakat, dan fitrahnya, sebagaimana terpenuhi pula hajat keluarga kecil dan
besar,menyangkut perlindungan, bimbingan dan pengawasan serta saling pengertian
dan penghormatan.
B. Dalil Rahmatan lil alamin
ؤماار
سلنك الارحمةللعلمين(107)
Artinya:’’Dan kami tidak mengutusmu
(wahai rasul),melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.(QS.AL-ANBIYYA 21:107)
Dalam Kami Tidaklahmengutusmu, wahaiRasul, kecuali sebagai
rahmat bagi seluruh manusia.Maka barang siapa beriman kepadamu, niscaya dia akan
berbahagia dan selamat, dan barang siapa tidak beriman, maka dia akan gagal dan
merugi.
Tafsiran
1.
Tafsir Al Maraghi
Tidaklah kami mengutusmu dengan membawa pelajaran ini dan yang serupa dengannya
berupa syari’at dan hukum yang merupakan sumber kebahagiaan di dunia dan akhirat,
kecuali agar kamu menjadi rahmat dan petunjuk bagi manusia dalam urusan dunia dan
akhirat.Hal ini dapat di jelaskan, bahwa Rasulullah SAW diutus dengan membawa ajaran
yang mengandung kemaslatan di dunia dan akhirat.
Hanya saja, orang kafir tidak mau memanfaatkannya dan berpaling darinya akibat kesiapan
dan tabiatnya yang telah rusak, tidak menerima rahmat ini, sehingga dia tidak merasakan
kebahagiaan dalam urusan agama maupun urusan dunia. [2]
2. Tafsir Al Mishbah
Ayat yang lalu menegaskan bahwa al qur’an merupakan
peringatan, atau bekal menuju kebahagiaan abadi serta kecukupan bagi siapa yang
siap untuk menjadi pengabdi yang tulus kepada Allah swt. Al qur’an turun kepada
Nabi Muhammad SAW. Untuk beliau sampaikan kepada umat manusia.Dapat juga dikatakan
karena tema utama surah ini tentang kenabian, dan namanya pun adalah al
anibiyya yang menguraikan kisah dan keistmewaan enam belas orang diantara mereka,
diakhiri dengan keistimewaan Nabi Isa as.Dan beliau, maka sangat wajar pula
bila keistimewaan Nabi Muhammad SAW.Keistimewaan tersebut adalah kepribadian beliau
merupakan rahmat disamping ajaran-ajaran yang beliau sampaikan dan diterapkan.Ayat
ini menyebut empat hal pokok :
a)
Rasul /utusan Allah dalam ini Muhammad SAW
b)
yang mengutuskan beliau dalam hal ini Allah.
c)
yang diutus kepada mereka (al-alamin).
d)
risalah, yang kesemuanya mengisyaratnya,yakni rahmat yang sifatnya sangat besar sebagaimana dipahami dari bentuk nakirah/indifinitif.
Sebagaimana
sabda beliau:”aku didik oleh tuhanku maka sungguh baik hasil
pendidikannya”kepribadian beliau dibentuk sehingga bukan hanya pengetahuan yang
allah limpahkan kepada beliau melalui ayat-ayat al qur’an,tetapi kelabu beliau
di sinari, bahkan totalitas wujud beliau merupakan rahmat bagi seluruh alam
dengan beliau merupakan rahmtun muhdab sebagaimana pengakuan beliau yang
diriwayatkan oleh Muhammad ibn thahir al-maqdasi melalui abu hurairah yakni
beliau adalah rahmat yang dihaiakan oleh allah kepada seluruh alam.[3]
3. Tafsir
ibnu katsir
Firman Allah Ta’ala “Dan tidaklah kami mengutus kamu
melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam. “Allah ta’ala memberitahukan bahwa
Dia menjadikan nabi Muhammad SAW. Barang siapa yang menerima rahmat ini dan
mensyukuri nikmat in, maka berbahagialah dia di dunia dan diakhirat.
Rahmat macam apakah yang dapat
diperoleh yang kafir kepadanya jawabnya iaalah keterangan yang diriwayatkan
oleh abu ja’far bin jarir ibnu abbas , sehubungan dengan firman allah,”dan
tidaklah kami mengutusmu melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam”,yaitu
barang siapa yang beriman kepada allah dan hari akhir maka ditetapkanlah
baginya rahmat di dunia dan akhirat. Dan barang siapa yang
tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya maka dia di hindarkan dari musibah
yang menimpa umat terdahulu berupa penenggelaman dalam bumi dan hujan batu.[4]
C. Pendidikan Penuh Kasih Sayang
Dalam hal pendidikan,
kasih sayang harus mendasari semua upaya dalam membawa anak menuju tujuannya
yaitu kedewasaan. Orang tua sudah seharusnya menumpahkan kasih sayang terhadap
anaknya selama mereka membimbingnya sampai mencapai dewasa. Begitu juga guru
sebagai pendidik, harus menyadari bahwa kasih sayang merupakan syarat mutlak
dalam melakukan interaksi dengan anak didiknya. Tanpa kasih sayang, pendidikan
tidak akan bermakna apa-apa.
Rasulullah sendiri merupakan pendidik yang penuh kasih sayang. Beliau merupakan
seorang yang halus perasaanya dan penyayang. Seorang pendidik harus
mempermudah peerta didik dan tidak mempersulit peserta didik, karena Islam
sendiri merupakan agama kasih sayang, mudah, dan damai.
D. Aspek Tarbawi
1.
Sebagai seorang pendidik senantiasa menjadi pendidik
yang penuh kasih sayang, tidak mudah marah, dan selalu memudahkan peserta
didik.
2.
Sebagai seorang siswa senantiasa belajar dengan baik
dan rajin.
3.
Senantiasa menyayangi alam dan tidak merusaknya.
BAB III
PENUTUPAN
KESIMPULAN
Nabi Muhammad saw
merupakan pembawa rahmatan lil alamin yaitu pembawa rahmat bagi seluruh makhluk
yang ada di alam semesta, yaitu bagi seluruh muslimin dan untuk manusia yang
menaati beliau, tak terkecuali bagi tumbuhan dan hewan. Kedatangannya membawa
kebahagiaan dan kesejahteraan bagi umatnya. Dengan perilaku beliau yang baik
kepada seluruh orang muslimin maupun non muslim mampu mewujudkan suasana
kedamaian, ketentraman dan kesejahteraan. Dalam hal mendidik nabi Muhammad
merupakan pendidik yang penuh kasih sayang, terlihat beliau tidak pernah
mempersulit dan selalu mempermudah, serta perkataan beliau yang lembut dan
tenang sehingga dapat dipahami dengan mudah.
DAFTAR PUSTAKA
Nasib, Muhammad. 1999. Ar –Rifa’I,Tafsir Ibnu Katsir.
Jakarta :Gema insani press.
Shihab, M.Quraish. 2002. tafsir al-mishbah.
Jakarta: Lentera hati.
Biodata diri
Nama : festi alfon faninda
Alamat :ds.beji kec.tulis kab.batang
Hobi :menyanyi,memasak
Tempat tanggal
lahir:batang,15 april 1999
Jurusan : PAI
RIWAYAT SEKOLAH
1.
RA Masyithoh beji
2.
SD Negeri beji 02
3.
Smp 2 tulis
4.
Madrasah aliyah negeri batang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar