SBM E2 : Pengajar vs Pembelajar - word
SBM E2 : Pengajar vs Pembelajar - ppt
SBM E2 : Pengajar vs Pembelajar - ppt
MAKALAH
ANTARA PENGAJAR DAN PEMBELAJARAN
Disusun guna memenuhi tugas:
Dosen Pengampu : M. Ghufron
Dimyati, M.S.I
Mata Kuliah :
Strategi Belajar Mengajar
Disusun Oleh:
1. Salafudin 2021110207
2. Hammydiati Azifa L. I. 2021110208
3. Sri Setisningrum 2021110209
4. Uswatun Khasanah 2021110210
5. Nofi Hidayati 2021110211
6. M. Al Amin 2021110212
Kelas E
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
NEGERI
( STAIN ) PEKALONGAN
2012
PENDAHULUAN
Semua
orang yakin bahwa guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan
pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan
peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal.
Minat
, bakat, kemampuan, dan potensi yang
dimiliki oleh peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan
guru. Dalam kaitan hal ini guru perlu memperhatikan peserta didik secara
individual, karena antara satu peserta didik dengan peserta didik yang lain
memiliki perbedaan yang sangat mendasar.[1]
Guru
merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, dan begitu mulianya menjadi seorang
pendidik. Namun tidak semudah yang kita bayangkan, butuh keahlian dan
pendidikan yang cukup untuk bekal mengajar. Sehingga dalam proses pendidikan,
dapat berhasil sesuai dengan harapan dan tujuan. Dalam menjadi seorang pendidik
tentu harus memiliki beberapa kriteria dan sikap yang harus dimiliki oleh
seorang pendidik. Dimana seorang pendidik merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan setiap upaya pendidikan.
PEMBAHASAN
A. Pengajar
Pengajar atau guru adalah orang yang
memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat
adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat- tempat tertentu, tidak
mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi juga di masjid, di mushola, di rumah
dan sebagainya.[2]
Tidak dapat dipungkiri bahwa peran guru
dalam mendidik siswa menjadi salah satu ukuran keberhasilan pendidikan di
sekolah.[3]
1. Syarat- syarat pengajar
Menurut
Zakiah Darajat, untuk menjadi guru harus memenuhi beberapa persyaratan seperti
dibawah ini:
a. Taqwa kepada Tuhan YME
b. Berilmu
c. Sehat jasmani
d. Berkelakuan baik.[4]
2. Sifat- sifat pengajar
Adapun
sifat- sifat yang harus dimiliki oleh seorang pengajar adalah sebagai berikut:
a. Memiliki sifat zuhud
b. Kebersihan guru
c. Ikhlas dalam pekerjaan
d. Bersifat pemaaf
e. Seorang guru harus mencintai murid-
muridnya
f. Seorang guru harus mengetahui tabiat,
pembawaan, adat, kebiasaan, rasa dan pemikiran murid- muridnya agar tidak
keliru dalam mendidik murid- muridnya.
g. Guru harus menguasai mata pelajaran yang
akan disampaikan.[5]
3. Peran pengajar
Adapun
peran pengajar terhadap peserta didik, adalah sebagai berikut:
a. Korektor
b. Inspirator
c. Informator
d. Organisator
e. Motivator
f. Inisiator.
g. Fasilitator
h. Pembimbing
i.
Demonstrator
j.
Pengelola
kelas
k. Mediator
l.
Supervisor
m. Evaluator.[6]
B. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan aspek kegiatan
manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran
secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara
pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks,
pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk
membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar
lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.[7]
1. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menurut
Fred Percival dan Henry Ellington (1984), yaitu suatu pernyataan yang jelas dan
menunjukkan penampilan atau ketrampilan siswa tertentu yang diharapkan dapat
dicapai sebagai hasil belajar. Benyamin S. Bloom dan D. Krathwohl (1994)
memilah taksonomi pembelajaran dalam tiga kawasan, yaitu:
a. Kawasan Kognitif, yakni kawasan yang
membahas tujuan pembelajaran berkenaan dengan proses mental yang berawal dari
tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang lebih tinggi yakni evaluasi.
b. Kawasan Afektif, yaitu satu domain yang
berkaitan dengan sikap, nilai-nilai interes, apresiasi (penghargaan) dan
penyesuaian perasaan sosial.
c. Kawasan Psikomotor, kawasan ini mencakup
tujuan yang berkaitan dengan ketrampilan (skill)
yang bersifat manual atau motorik.[8]
2. Metode Pembelajaran
Metode
pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan, memberi
contoh, dan memebri latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan
tertentu.
No.
|
Metode
|
Kemampuan
Yang Akan Dicapai Berdasarkan Indikator
|
1
|
Ceramah
|
Menjelaskan
konsep/prinsip/prosedur
|
2
|
Demonstrasi
|
Menjelaskan
suatu ketrampilan berdasarkan standar prosedur tertentu
|
3
|
Tanya
Jawab
|
Mendapatkan
umpan balik/ partisipasi/ menganalisis
|
4
|
Penampilan
|
Melakukan
suatu ketrampilan
|
5
|
Diskusi
|
Menganalisis/memecahkan
masalah
|
6
|
Studi
Mandiri
|
Menjelaskan/
menerapkan/ menganalisis/ mensintesis/ mengevaluasi/ melakukan sesuatu baik
yang bersifat kognitif maupun psikomotor
|
7
|
Kegiatan
Pembelajaran terprogram
|
Menjelaskan
konsep/ prinsip/ prosedur
|
8
|
Latihan
bersama teman
|
Melakukan
sesuatu ketrampilan
|
9
|
Simulasi
|
Menjelaskan/
menerapkan/ menganalisis suatu konsep dan prinsip
|
10
|
Pemecahan
Masalah
|
Menjelaskan/
menerapkan/ menganalisis konsep/ prosedur/ prinsip tertentu
|
11
|
Studi
kasus
|
Menganalisis
dan memecahkan masalah
|
12
|
Insiden
|
Menganalisis
dan memecahkan masalah
|
13
|
Praktikum
|
Melakukan
suatu ketrampilan
|
14
|
Proyek
|
Melakukan
sesuatu/ menyusunkan laporan suatu kegiatan
|
15
|
Bermain
Peran
|
Menerapkan
suatu konsep/ prinsip/ prosedur
|
16
|
Seminar
|
Menganalisis/
memecahkan masalah
|
17
|
Simposium
|
Menganalisis
masalah
|
18
|
Tutorial
|
Menjelaskan/
menerapkan/ menganalisis konsep/ prosedur/ prinsip
|
19
|
Deduksi
|
Menjelaskan/
menrapkan/ menganalisis konsep/ prosedur prinsip
|
20
|
Induksi
|
Mensintesis
suatu konsep, prinsip atau perilaku
|
21
|
Computer
Assisted Learning
|
Menjelaskan/
menerapkan/ menganalisis/ mensintesis/ mengevaluasi sesuatu
|
3.
Pendekatan dalam Pembelajaran
Pendekatan
yang harus dilakukan dalam proses pembelajaran, antara lain:
a. Pendekatan individual
Masing-
masing anak didik memang mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda satu
sama lain. Perbedaan individual anak didik tersebut memberikan wawasan kepada
guru, bahwa strategi pengajaran harus memperhatikan perbedaan anak didik pada
aspek individual.
b. Pendekatan kelompok
Dengan
pendekatan ini diharapkan dapat menumbuhkan dan mengembangkan rasa sosial yang
tinggi pada diri setiap anak.
c. Pendekatan bervariasi
Seorang guru harus
menggunakan beberapa metode (bervariasi).
d. Pendekatan edukatif
adalah hubungan dua
arah antara guru dan anak didik dengan sejumlah norma sebagai mediumnya untuk
mencapai tujuan pendidikan. Setiap tindakan, sikap, dan perbuatan yang guru
lakukan harus bernilai pendidikan.[9]
SIMPULAN
A. Pengajar
Pengajar atau guru adalah orang yang memberikan
ilmu pengetahuan kepada anak didik. Menjadi seorang pengajar tentu harus
memenuhi syarat, yaitu: Taqwa kepada Tuhan YME, berilmu, sehat jasmani,
berkelakuan baik.
Adapun sifat- sifat sebagai pengajar
yaitu: memiliki sifat zuhud, kebersihan guru, ikhlas dalam pekerjaan, bersifat
pemaaf, seorang guru harus mencintai murid- muridnya, dan seorang guru harus
mengetahui tabiat, pembawaan, adat, kebiasaan, rasa dan pemikiran murid-
muridnya agar tidak keliru dalam mendidik murid- muridnya.
Untuk menjadi seorang pengajar tentu
harus mengetahui peran sebagai seorang pengajar.
B. Pembelajaran
Pembelajaran secara simpel dapat
diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan
pengalaman hidup. Mengajar.
1.
Tujuan
pembelajaran
Tujuan
pembelajaran yaitu suatu pernyataan yang jelas dan menunjukkan penampilan atau
ketrampilan siswa tertentu yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar.
Benyamin S. Bloom dan D. Krathwohl (1994) memilah taksonomi pembelajaran dalam
tiga kawasan, yaitu:
a. Kawasan Kognitif,
b. Kawasan Afektif,
c. Kawasan Psikomotor,
2. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran
merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi
latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu.
3.
Pendekatan dalam Pembelajaran
Pendekatan yang harus
dilakukan dalam proses pembelajaran, antara lain:
a. Pendekatan individual
b. Pendekatan kelompok
c. Pendekatan bervariasi
d. Pendekatan edukatif
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto, Suharti.
1980. Manajemen Pengajaran.
Yogyakarta: Rineka Cipta
Djamarah,
Saiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik
dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Mulyasa, E. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Rustamaji. 2007. Guru Yang Menggairahkan. Yogyakarta: Gama Media.
Trianto. 2000. Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
Uhbiyati, Nur dan Abu
ahmadi. 1998. Ilmu Pendidikan Islam.
Bandung: CV Pustaka Setia.
Uno, Hamzah B. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
[1] E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2006), hlm.35
[2] Saiful Bahri
Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam
Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), hlm. 31
[3] Rustamaji, Guru Yang Menggairahkan, (Yogyakarta:
Gama Media, 2007), hlm.1
[4] Suharti
Arikunto, Manajemen Pengajaran,
(Yogyakarta: Rineka Cipta, 1980), hlm. 268- 269
[5] Nur Uhbiyati
dan Abu ahmadi, Ilmu Pendidikan Islam,
(Bandung: CV Pustaka Setia, 1998), hlm. 77
[6] Ibid., hlm. 43
[7] Trianto, Mendesain Model Pembelajaran
Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana, 2000), hlm.17
[8] Hamzah B. Uno,
Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), hlm.35-38
[9] Saiful Bahri
Djamarah, Loc. Cit., hlm. 06- 09
Dewi Riska Kh
BalasHapus2021110219
E
Dari beberapa pendekatan dalam pembelajaran yang telah disebutkan diatas, pendekatan manakah yg lebih dominan dilakukan dalam proses pembelajaran?
Terima kasih untuk pertanyaannya..
HapusMengenai pendekatan yang lebih dominan, sebenarnya tidak ada pendekatan yang lebih dominan karena semua pendekatan tersebut sangat berpengaruh, tergantung dimana penempatan pendekatan itu dilakukan dan kapan dilaksanakannya. Misalnya saja kita akan mengatasi siswa yang kesulitan belajar, maka kita dapat menggunakan pendekatan individual, karena disinilah peran kita sebagai guru untuk mengarahkan siswa tersebut agar lebih memahami apa yang menjadi kekurangannya, meskipun suatu saat pendekatan kelompok juga diperlukan..
kalau berbicara tentang manakah yang paling dominan, jawabannya adalah tergantung situasi dan kondisi siswa itu sendiri...
Hapusbenar juga apa yang dikatakan rekan ami,
dan saya juga ingin sedikit memberi contoh lain, bahwa Pendekatan kelompok juga memang suatu waktu diperlukan dan perlu digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial peserta didik. Hal ini disadari bahwa peserta didik adalah sejenis makhluk homo socius, yakni makhluk yang berkecenderungan untuk hidup bersama....
thanks atas pertanyaannya,,,
Hapussebagai guru Dalam memilih pendekatan yang hendak digunakan dalam proses pembelajaran, guru terlebih dahulu memikirkan kira-kira pendekatan mana yang cocok untuk diterapkan. Memang ada banyak macam-macam pendekatan yang bisa digunakan oleh guru. Hanya saja diantara pilihan tersebut, guru harus bisa memilah dan memilih pendekatan yang terbaik dan cocok, sehingga tujuan dari pembelajaran yang akan dilaksanakan bisa tercapai secara optimal, sebagai contohnya adalah pendekatan individual, digunakan guru untuk mengetahui kareakter dan watak dari setiap siswanya
dalam hal ini bukan masalah mana yang lebih dominan akan tetapi pendekatan tersebut digunakan sesuai kebutuhan dan kondisi peserta didik.misalnya saja anak didik adalah anak yang pemalu maka mendekatan yang harus digunakan yaitu pendekatan individual.dengan pendekatan tersebut maka guru akan lebih berinteraksi dengan anak didik.
Hapussebagai seorang guru yang baik, sudah seharusnya guru bijak mengenali karakteristik masing-masing peserta didiknya. maka dengan itu, seorang guru akan tepat dalam memilih tentang pendekatan yang cocok yang pantas digunakan dalam menghadapi peserta didiknya. namun pada dasarnya, semua pendekatan itu sama tapi tergantung situasi dan katakteristik dari masing-masing peserta didik.
Hapusani maftuchah
BalasHapus2021110201
E
di atas telah dipaparkan panjang lebar tentang pengajar Vs pembelajaran menurut para ahli pendidikan,kemudian pertanyaan saya adalah bagaimana jika pengajar di VS dengan pembelajaran menurut cara pandang pemakalah, jelaskan!
menurut saya, antara pengajar dan pembelajaran itu dua hal yang tak dapat dipisahkan. seperti halnya dengan sisi mata uang koin, ia mempunyai dua sisi yang tak terpisahkan....
Hapusdimana ada pengajar, disitulah terjadi sebuah pembelajaran...
karena dalam proses pembelajaran itu tidak luput dari sesosok pengajar..
yeps,,, betul kata mbak nopi,,, kita lihat makna dari pengajar..
HapusPengajar berasal dari kata ajar yang artinya petunjuk kepada orang supaya diketahui (kalau gak percaya liat di Kamus Besar Bahasa Indonesia, deh). Dari sini dapat dipahami bahwa ajar; mengajar adalah suatu tindakan untuk membuat orang lain mengerti, atau paham akan sesuatu, dengan cara begitu secara tidak langsung supaya orang mengerti pasti ada suatu proses pembelajaran,,, bener gak tuh,,, jadi kedua kata itu tak dapat dipisahkan key bray,,,,
menurut saya, pengajar adalah orang yang melakukan pembelajaran. dengan kata lain, kalau ada pengajar pasti ada pembelajaran. mustahil pengajar dikatakan pengajar kalau dia tidak melakukan pembelajaran
HapusAkromurijal
BalasHapus2021110234
kelas E
Bagaimana jika pengajar yang mengajari kita adalah orang yang berbeda agama?
menurut saya gak masalah ya,,, sedangkan Muhammad SAW dalam hadistnya memerintahkan kita untuk mecari ilmu walau kenegeri cina,, sedangkan orang cina bukan hanya orang islam saja akan tetapi penduduknya mayoritas beragama konghucu,, jadi menurut saya " boleh-boleh saja kita mencari ilmu dengan orag non muslim" akan tetapi kita harus pandai-pandai mem filternya.
HapusPerbedaan agama tidaklah menjadi suatu penghalang bagi kita untuk mencari ilmu, karena pada hakikatnya ilmu tersebut dapat dan boleh kita peroleh dari siapapun termasuk orang yang beda agama selama itu dalam hal kebaikan. akan tetapi yang perlu kita garis bawahi dalam hal ini yakni mengenai ajaran. kita sebagai umat muslim hendaknya mampu memilah dan memilih kembali penyampaian ataupun hal-hal yang menyangkut sesuatu yang dilarang ajaran islam. meskipun begitu sah-sah saja kita belajar dari orang yang beda agama.
Hapusmenurut saya tergantung pada pelajran yang diberikan, kalau memang ia mengajar untuk memengaruhi kita agar berpindah agama, ya jelas tidak boleh...
Hapusakan tetapi, jika belajar mengenai hal umum ya boleh- boleh saja....
seperti dulu waktu saya di SMA, guru saya seorang guru yang beragama kristen, ia mengajar matematika dan ada mapel lain juga...
itu membuktikan bahwa tidak ada batasan agama dalam hal pendidikan, selama pendidikan itu bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa...
Uswatun Khasanah
Hapus2021110210
kelas E
menurut saya belajar dari orang yang berbeda agama boleh-boleh saja selama yang kita pelajari itu membawa kepada hal yang positif dan menambah ilmu kita,kecuali bila guru yang berbeda agama tersebut mempengaruhi kita untuk mengikuti agamanya maka kita wajib menolaknya dengan tegas,karena masalah akidah tidak bisa ditoleransi.
perbedaan agama bkn menjadi penghalang untuk kita mencari ilmu. asal saling menghormati dan tidak saling mempengaruhi
Hapusnama: Inayatul Maula
BalasHapusnim: 2021110196
kelas: E
yang ingin saya tanyakan dari peranan pengajar terhadap pesertadidik itu, menurut pemakalah yang paling mendukung dalam proses pembelajaran itu apa???
dan bagaimana aplikasi dari peranan tersebut.
semua peran pengajar dalam makalah tersebut mendukung adanya sebuah pembelajaran.....
Hapuspenerapannya adalah....
misal dalam pembelajran, seorang guru itu harus bisa menjadi fasilitator, motivator dll. serta tentunya bisa mengelola kelas dengan baik, agar anak didik mampu memahami apa yang disampaikan oleh pengajar.
Semua komponen yang ada pada pembelajaran sangat berpengaruh pada proses pembelajaran tsb, termasuk didalamnya peran pengajar. Dalam hal ini juga sangat mendukung ketercapaiannya tujuan yang diharapkan. semisal peran pengajar sebagai pembimbing, tentunya hal itu sangat diperlukan,karena tanpa adanya bimbingan atau pengarahan dari seorang pengajar,maka kesimpulan ataupun tanggapan yang diperoleh akan menyimpang bahkan salah arah dan tidak sesuai dengan pernyataan yg benar.
Hapusoke thanks atas pertanyaannya,,,...
Hapussebelum menjawab kita lihat dulu pendapat dari Masjumi (2008:74) peranan dan tugas guru seharusnya dipilih dan ditetapkan sebelum pelaksanaan proses belajar mengajar. Oleh karena itu guru harus memahami betul peranannya dalam proses belajar mengajar yang bersifat majemuk, artinya peran guru tidak hanya satu tetapi lebih dari satu.
dengan demikian antara satu dengan yang lainya itu sangat mendukung,,, dalam suatu proses pembelajaran.
menurut saya dalam pembelajaran semua peranan pengajar yang tertera dalam makalah itu sangan mendukung dalam arti tidak ada yang mendominasi. adapun aplikasinya ketika siswa mengalami penurunan dalam belajar disitulah guru sebagai motivator sekaligus fasilitator dan ketika seorang murid membutuhkan ide-ide atau pokok pikiran dalam mengatasi suatu masalahnya disitulah guru sebagai inspirator.serta untuk mendiagnosis sejauh mana kemampuan siswa dalam belajarnya disitulah guru sebagai evaluator dan peranan lain sebagainya.
HapusLaila fitriani
BalasHapus2021110225
E
pada umumnya manfaat pembelajaran itu di peruntukan bagi para peserta didik. yang saya tanyakan apa manfaat pembelajaran bagi para pengajar itu sendiri????
tanpa disadari manfaatnya itu sangat banyak sekali, sehingga saya tidak mampu menyebutka satu persatu.
Hapustapi diantaranya dapat untuk memflashback apa yang pernah kita pelajari dari para pengajar kita.
sehingga kita bisa lebih memahami ilmu yang kita sampaikan,,,
tq
thanks atas pertanyaanya,,,
Hapusmenurut saya pembelajaran juga ada manfaatnya bagi seorang pengajar,,
1. pengajar mendapatkan informasi yang lebih tentang apa yang akan ia ajarkan, (sudah barang tentu seorang pengajar harus lebih menguasai materi dari pada orang yang akan diajari,)
2. pengajar akan lebih mengetahui materi, hal ini karena seorang pengajar melakukannya berulang-ulang atau mereview materi pelajaran yang pernah ia pelajari dan ia ajarkan.
3. akan mendapatkan penghormatan dari orang yang diajarnya, (sudah menjadi tradisi bahwa seorang murid harus tunduk serta menghormati seorang guru)
4. ilmu nya akan bermanfaat,, jika ilmu itu tidak ajarkan maka ilmu itu akan hilang dan tidak akan bermanfaat dan tidak akan pernah berbuah
5. mendapatkan pahala
dan masih banyak lagi manfaat yang bisa kita dapatkan selaku pengajar dalam proses pembelajaran,, wa Allahu a'lam
seperti yg sdh di jelaskan pd semester lalu, bahwa kalau kita mengamalkan ilmu kita maka ilmu kita tdk akan berkurang tp malah semakin bertambah
HapusNama: Rizki Amalia R
BalasHapusnim: 2021110213
Jika dilihat dari judul makalah di silabus pembahasannya mengenai "antara pengajar dan pembelajar", yang saya tanyakan adalah apa sajakah persamaan dan perbedaan antara pengajar dan pembelajar?
Matur nuwun :)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapuspersamaan antara pengajar dan pembelajar:
Hapussama- sama ada dalam dunia pendidikan,
sama- sama mempunyai tujuan untuk lebih baik
perbedaannya:
pengajar adalah oarng yang memberi pengajaran pada siswa,
sedangkan pembelajar adalah orang yang menuntut ilmu.
persamaannya:
Hapussama- sama dalam dunia pendidikan,
sama- sama mempunyai tujuan untuk lebih baik
perbedaannya:
pengajar adalah yang memberikan ilmu,
sedangkan pembelajar adalah orang yang menuntut ilmu
persamaan dari pengajar dan pembelajar
Hapuspengajar dan pembelajar sama-sama bergelut dalam dunia pendidikan. mereka juga memiliki tujuan yang sam yaitu, sama-sama bertujuan untuk memajukan pendidikan selain itu mereka adalah orang yang melakukan pengajaran
kalau perbedaanya adalah, kalau pengajar adalah guru atau orang yang memberikan pengajaran. sedangkn pembelajar adalah orang yang menerima pembelajaran. dalam hal ini adalah peserta didik
Ruswati
BalasHapus2021110229
Assalamu'alaikum Wr.Wb
yang saya tanyakan; bagaimana cara agar seorang guru kreatif dalam memberikan pelajaran? kadang-kadang ada seorang guru yang menjenuhkan,agar dalam pembelajaran itu tidak menjenuhkan maka seorang guru harus bersikap bagaimana?
wa'alaikumsalam wr wb
Hapusterima kasih untuk pertanyaannya..
jika ditanyakan mengenai guru kreatif, sebenarnya itu menyangkut pendalaman juga pengalaman dari guru tersebut,maksudnya seorang guru dalam menyampaikan suatu materi tidak hanya sekedar penyampaian secara teoritis dan hafalan saja, karena hal tersebut dapat membuat siswanya jenuh bahkan terkesan tidak paham dengan apa yang disampaikan. diantara cara yang dapat dilakukan yaitu
1. jangan bersikap monoton, hal ini tentu saja sangat membosankan dan mengurangi ketertarikan siswa dalam memperhatikan.
2. selingi dengan humor, karena dengan humor dapat membuat siswa bersemangat dan suasana kelas menjadi segar.
3. gunakan media pembelajaran, karena dapat mempengaruhi pemusatan perhatian siswa pada suatu materi atau objek yang diajarkan, misalnya dengan LCD, dll
4. praktik lapangan, penyampaian materi dalam suatu pembelajaran tidak harus selalu dalam kelas, akan tetapi bisa juga diluar kelas, selain berfungsi untuk menyegarkan pikiran, siswa juga mampu memahami lebih dalam tentang materi yang disampaikan.
dalam proses pembelajaran itu tidak cukup dengan memakai satu metode saja, akan tetapi harus dengan berbagai macam metode, misal hari ni menggunakan metode ceramah, besoknya menggunakan metode diskusi, dan seterusnya..............
Hapusagar dalam pembelajaran itu tidak menjenuhkan...
untuk menjadi seorang giru yang kreatif yaitu haruslah menguasai beberapa metode dalam pembelajaran sehingga dalam menyampaikan pelajaran dapat berganti-ganti metode agar siswa tidak merasa bosan.
Hapusagar dalam pembelajaran tidak merasa jenuh maka seorang guru haruslah pandai membuat para muridnya merasa senang sehingga murid-murid dapat menikmati proses pembelajaran.
guru yang kreatif adalah guru yang pintar membaca keadaan, sebagai contoh jika guru berada dalam keadaan dimana peserta didik terlihat bosan dikelas. maka guru harus menghidupkan kembali suasana kelas dengan cara menyelingi hiburan dalam memberikan pelajaran sehingga peserta didik kembali bersemangat
HapusMubarokah
BalasHapus2021110202
E
Di dalam makalah disebutkan syarat-syarat pengajar diantaranya yaitu berkelakuan baik.
Kemudian yang saya tanyakan yaitu bagaimana pendapat para pemakalah apabila ada seorang pengajar yang memiliki watak keras dan berperilaku tidak baik, dan perilakunya itu sangat tidak mencerminkan bahwa ia seorang pengajar ??? dan apakah seorang pengajar yang seperti itu pantas untuk di hormati oleh anak didiknya ???
jika ada seorang pengajar yang memiliki watak keras dan berperilaku tidak baik?
Hapusmisal kita sebagai rekan kerja dia,awalnya sebagai rekan mengingatkan pada orang tersebut untuk tidak keras lagi terhadap anka- anak, karena anak perlu perlakuan baik dan lembut dari seorang guru...
dekit demi sedikit perlu adanya kritik dan saran dari orang yang ada disekitarnya, jadi....lama kelamaan dia akan berubah meskipun tidak sepenuhya.
apakah pantas untuk dihormati?
jawabanya adalah iya.....
semua orang yang ada di dunia ini haruslah kita hormati, bukankah kita hidup untuk saling menghormati. meskipun itu adalah oarng yang paling jahat dan buruk...kita harus tetap menghormatinya, karena bagaimanapun juga ia adalah guru.
mengenai sikap keras seorang pendidik, sebenarnya itu salah. karena yang menjadi prioritas itu bukan tentang pengajaran kekerasan, tapi ketegasan juga kedisiplinan. sebenarnya jika kita siap menjadi seorang pendidik, maka pantasnyalah kita mampu mendidik diri kita terlebih dahulu, yakni mengenai sifat, sikap dan loyalitas. seperti pepatah, jika kita akan mengajarkan pada seseorang hendaknyalah kita mulai dari diri sendiri.oleh karenanya perlu pemahaman yang lebih agar kita mampu menjadi seorang pendidik yang baik.
Hapusjika permasalahannya apakah layak untuk kita hormati, ya tentu saja harus kita hormati, karena bagaimanapun dia adalah guru kita. namun perlu digaris bawahi juga mengenai intruksi yang diberikan, hendaknya siswa mampu memilah dan menyikapi hal apa saja yang tidak dan perlu dilaksanakan.
so..mulai dari diri sendiri ya..
jika ada pengajar yang berkelakuan tidak baik sebagai sesama guru dan sebagai sesama saudara muslim kita harus memberikan peringtkan,kita harus mengingatkannya bahwa dia adalah seorang guru,guru itu digugu dan ditiru,jadi apapu segala tindak tanduknya akan ditiru oleh muridnya oleh karenya harus memberikan contoh yang baik.
Hapusdan apakah dia pantas dihormati oleh muridnya? tentu saja pantas karena seorang murid wajib menghormati gurunya.
apabila kita menemukan pengajar yang tidak baik, kita tetap wajib menghormatinya karena dia tetap pengajar kita. namun bila dia tidak mencerminkan sikap baik, kita juga wajib mengkritik dan memberikan saran yang tidak menyinggung
HapusEkawati
BalasHapus2021110230
Kelas E
Tolong jelaskan dengan definisi singkat mengenai pengajar dan pembelajar ?
karena saya pribadi masih bingung membedakan antara keduanya.
pengajar itu adalah orang yang memberikan pelajaran pada anak didik, yang dimaksud disini adalah "GURU"
Hapussedangkan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik...
secara singkatnya seperti itu................
maaf........
Hapussaya ulangi............
pengajar itu adalah orang yang memberikan pelajaran pada anak didik, yang dimaksud disini adalah "GURU".
sedangkan pembelajar adalah orang yang menuntut ilmu "murid"
seperti yang sudah di jelaskan saudari nofi, bahwa pengajar adalah guru kita. kalau pembelajar adalah orang yang belajar, atau kita mahasiswa
HapusNuhisa Filiandi
BalasHapus2021110233
E
Mengajar dan Mendidik adalah suatu hal yang berbeda, Mengajar berarti memberikan materi pelajaran, sedangkan Mendidik lebih kepada pembentukan kepribadian dan sifat anak didik, menurut pemakalah, bagaimanakah cara mengajar dan mendidik yang sesuai? agar kita sebagai guru tidak hanya memberikan materi saja, tetapi juga membentuk sifat anak didik, menjadi anak yang cerdas sekaligus berakhlak mulia.. trims atas jawabannya,,
mengajar dan mendidik yang sesuai adalah:
Hapusdalam mengajar kita dituntut untuk bisa memahamkan anak didik terhadap materi yang diberikan, menjelaskan serta memberikan penilaian.
dan kiat juga harus mendidik anak tersebut, dengan cara menerapakan kedisiplinan, kerajinan dalam pakaian, serta kejujuran dalam setiap perbuatannya.
dengan memberikan contoh menjadi pendidik yg baik. atau dg kita tdk hny memberikan teori sj namun jg ada baiknya lgs terjun ke perbuatan. contohnya,kita tdk hny memberikan pengeertian tentang berbagi tp siswa kita ajak untuk memberikan sumbangan kpd yg terkena musibah misalnya agar siswa jg ikut merasakan penderitaan mereka sehingga mereka mau ikhlas berbagi
HapusLaelatul Masruro
BalasHapus2021110224
kelas E
Didalam peranan pengajar salah satunya yaitu sebagai Motivator. Bagaimana seorang pengajar memberikan motivasi kepada peserta didiknya untuk meningkatkan kemauan mereka dalam belajar dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri peserta didik?? jelaskan dan terima kasih.
Pemberian motivator sangat diperlukan, disamping untuk meningkatkan kemauan dan mengembangkan potensi, itu juga dikarenakan agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. Seorang guru dituntut dan diharuskan dapat menjadi seorang motivator meskipun hal tersebut tidak bisa dikatakan mudah mengingat adanya faktor internal maupun eksternal peserta didik.
HapusDiantara beberapa langkah yang bisa dijadikan pedoman bagi seorang guru untuk meningkatkan motivasi peserta didik adalah
1.Memperjelas tujuan yang ingin dicapai, hal ini bertujuan agar pembelajaran yang dilakukan tidak sia-sia.
2.Membangkitkan minat siswa.
3.Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar, karena berpengaruh dalam keberhasilan pemahaman peserta didik.
4.Berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa, agar siswa merasa dihargai atas pekerjaannya.
5.Berikan penilaian, untuk mengetahui hal apa saja yang perlu dikembangkan lagi ataupun di evaluasi.
6.Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa.
7.Ciptakan persaingan dan kerja sama.
http://sdnsarikarya.sch.id/2012/02/14/peran-guru-sebagai-motivator/
banyak cara dalam memberikan motivator untuk anak didik, tergantung pada tingkat pendidikannya,
Hapussemisal kita mengajar di TK. nah.....
biasanya anak lebih menyukai diberi hadiah ketika ia sanggup mengerjakan sesuatu, yah diberi reward agar semakin semangat.....contoh kecilnya seperti itu.
dengan terus menyemangati dan mengatakan KAMU BISA, hal simple seperti itupun juga bisa menjadi motivasi untuk siswa untuk lebih yakin dan percaya diri
Hapuscara memberikan motivasi kepada anak didik yaitu dengan memberikan apresiasi (penghargaan) misalnya setelah diadakan ujian anak yang mendapat nilai tertinggi diberi hadiah buku,maka hal ini dapat memotivasi dirinya agar dia dapat mempertahankan nilainya ada ujian selanjutnya,demikian juga pada anak yang lain yang belum mendapat nilai bagus maka mereka akan berlomba untuk mendapat nilai yang terbaik sehingga akan meningkatkan semangat belajar mereka.
HapusKurnia Hidayati
BalasHapus202 111 0206
E
Kondisi zaman sudah berubah. Perkembangan teknologi semakin pesat dan kadang tak tentu arah. Posisi guru yang pada masa beberapa puluh tahun lalu dianggap sebagai tokoh sentral dalam KBM kini mulai menyusut. Ada yang mengatakan guru hanya sebagai mediator. Tugas guru yang seharusnya tidak sekedar membagi ilmu namun juga mendidik kepribadian siswa juga memudar. Akibatnya kepribadian siswa zaman sekarang menjadi buruk (misalnya: kurang sopan kepada orang tua). Nah, bagaimana Anda menanggapi hal ini. Apakah Anda memilih menjadi seorang guru modern (bertugas sebagai mediator/fasilitator dengan manfaatnya yaitu murid menjadi mandiri) atau menjadi guru yang "tradisional" menerapkan cara mengajar yang mungkin sudah ketinggalan zaman (dengan konsekuensi "kuno" dan murid tidak mandiri karena minta dibimbing terus).
Anda pilih yang mana? Berikan alasannya.
terimakasih,
Hapuskalau saya disuruh memilih...
saya akan memilih untuk tetap menjadi guru modern, karena tak mungkin juga ditengah kehidupan yang serba modern ini kita tetap menjadi guru yang tradisional.
akan tetapi bukankah guru modern juga membimbing anaknya...? bukan hanya guru tradisional saja,
kita tidak bisa menyalahkan begitu saja terhadap guru modern sekarang. tinggal bagaimana guru itu dalam mengajar dan tentunya seorang guru tidak akan menyuruh anak didiknya untuk melakukan perbuatan yang tak baik.....
mengenai anak yang tidak sopan terhadap orang tuanya itu juga bukan semata- mata karena guru modern, akan tetapi ada faktor lain yang membuatnya seperti itu.
saya memilih yg modern, sebab dalam kegiatannya menuntut siswa untuk lebih aktif dan tidak hanya mengandalkan penjelasan dari gurunya saja namun siswa akan mencari sumber info lain dan dapat mengoreksi guru kalau ada salah info materi pembelajaran. kl siswa kurang ajar, kadang dlm yg tradisionalpun ada
HapusTri Indah Pamuji
BalasHapus2021110198
kelas E
dalam silabus tertulis bahwa kelompok kedua ini membahas tentang pengajar vs pembelajar (antara pengajar dan pembelajar), nah yang saya tanyakan apakah sama antara pembelajar dengan pembelajaran?
kemudian klo membahas persoalan tentang pembelajaran ini menurut pemakalah faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi proses pembelajaran?
jawabanya tidak sama, karena pembelajar adalah orang yang menuntut ilmu, sedangkan pembelajaran adalah proses interaksi antar guru dan murid.
Hapusadapu faktor pembelajran:
1. Aktivitas siswa
2. Pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh Guru
3. Respon dan minat siswa terhadap pembelajaran
menurut saya, pembelajar adalah orang yang melakukan pembelajaran. sedangkan pembelajaran adalah, proses kegiatan yang di lakukan dalam belajar mengajar
Hapusjadi menurut pemakalah pembelajar disini bisa disimpulkan sebagai orang yg melakukan pembelajaran. lalu menurut pemakalah istilah yg menyatakan guru sebagai pembelajar itu apa sih ?
HapusUswatun Khasanah
Hapus2021110210
kelas E
pembelajar itu artinya adalah orang yang menuntut ilmu seperti yang telah disampaikan oleh saudari nofi diatas. jadi kalau guru sebagai pembelajar brarti mungkin disini dapat diartikan bahwa guru juga menuntut ilmu artinya guru tersebut selain mengajarkan ilmu kepada para muridnya dia juga belajar dari murid-muridnya tersebut,
UMI NADHIFAH
BalasHapus2021110223
kelas : E
Dengan melihat syarat-syarat dan sifat pendidik yang sudah dijelaskan di atas, tentunya seorang pendidik tersebut harus mempunyai perilaku yang baik dalam segala hal. namun, tidak semua pendidik bersikap demikian. Dan yang saya tanyakan adalah, bagaimana sikap kita jika kita melihat seorang pendidik yang perilakunya tidak baik??? dan bagimana definisi pengajar yang baik menurut para pemakalah?
misal kita sebagai rekan kerja dia,awalnya sebagai rekan mengingatkan pada orang tersebut untuk tidak berbuat buruk....
Hapusdekit demi sedikit perlu adanya kritik dan saran dari orang yang ada disekitarnya, jadi....lama kelamaan dia akan berubah....
pengajar yang baik adalah yang memenuhi syarat dan sifat pengajar yang ada di mkalah.
sikap kita jika melihat hal tersebut tentunya harus dan wajib mengingatkan. sebagai sesama manusia hendaknya menegur dan meluruskan segala sesuatu yang tidak baik, agar dia mampu memperbaiki sikap yang tidak sesuai norma.
Hapusdan pengajar yang baik adalah pengajar yang mampu bersikap dan mengamalkan sesuai dengan ajaran islam, yaitu Al-Qur'an dan hadits.
jika melihat kejadian tersebut maka sikap kita sebaiknya memperingatkan kepada guru tersebut agar tidak bersikap demikian karena sebagai seorang guru kita harus memberikan contoh yang baik,karena setiap perilaku kita menjadi sorotan orang banyak.
Hapuspengajar yang baik adalah pengajar yang mempunyai sikap dan tingkah laku yang baik yang dapat dijadikan contoh oleh para anak didiknya.
kita memberikan masukan kepada pengajar kita kalau sikapnya itu tidak baik. pengajar yang baik adalah pengajar yang mampu menghasilkan siswa yang baik. karena mustahil pengajar dapat memiliki siswa yang baik kalau pengajar itu sendiri tidak baik
HapusNumpang nanya y.. :)
BalasHapusmenurut pemakalah, lebih baik seorang pengajar memberikan materi sedikit demi sedikit untuk benar2 dapat memahamkan pesertta didik ato memberikan materi pelajarn sesuai waktu yg terprogram hingga bahan materi dapat tuntas diberikan??
(◡‿◡✿) (◕‿◕✿)
menurut saya lebih baik sdikit tapi mengena, daripada banyak tapi tidak mengena,,,,,,,,,,
Hapuskarena yang dibutuhkan dalam pembelajaran adalah sebuah pemahaman.
klo seperti itu, lalu bagaimana mengejar target materi yg harus disampaikan dalam satu semester misalnya??
Hapusuntuk mengejar target, guru hrs membuat time management mengajar agar materi yg di ajarkan selse tpt pada waktunya
Hapusproses pembelajaran tidak hanya dan tidak harus didalam kelas saja, apalagi seiring kecanggihan iptek jaman sekarang hendaknya siswa tidak hanya bersifat pasif saja menerima materi hanya dari guru, mereka bisa saja mempelajari dari media yang ada, jika siswanya aktif, maka guru bisa lebih bisa mengejar target sesuai waktu yang ditentukan, jika memang hal tersebut tidak bisa, maka guru bisa memberikan pelajaran tambahan atau ektra diluar jam pelajaran.
HapusFerri Jariyah
BalasHapus2021110227
E
Apakah dalam IslAm ada perbedaan antara pengajar laki- laki dengan pengajar perempuan ????
perbedaan seperti apa maksudnya?
Hapussetahu sy, pengajar laki laki jg hrs tetap menjaga jarak dg siswa perempuan. demikian pula sebaliknya
Uswatun Khasanah
Hapus20211102 10
kelas E
kalau secara umum antara pengajar laki-laki dengan perempuan itu sama artinya mereka sama-sama mengajarkan ilmu kepada anak didiknya,tp jika secara khusus tentu saja beda karena antara pengajar laki-laki dengan muridnya yang perempuan harus ada jarak karena mereka bukan muhrim kecuali jika muridnya tersebut masih belum baligh misalnya guru laki-laki yang mengajar anak TPQ jilid 1.
Fina Atiqotul Maula
BalasHapus2021110200
E
Di sini telah dijelaskan ya....mengenai syarat-syarat dan sifat-sifat pendidik. yang ingin saya tanyakan adalah, bagaimana pendapat para pemakalah sendiri mengenai seorang guru negeri (PNS), dengan gaji yang cukup besar tetapi tidak menjalankan kewajibannya sebagai seorang tenaga pendidik dengan baik, misalnya sering bolos, terlambat datang, bahkan izin. apakah orang seperti itu layak menjadi seorang pendidk????????
jelas tidak layak!!!!
Hapustentu saja tidak layak. karena sebagai seorang pendidik itu harus dapat memberikan contoh yang baik dan bertanggung jawab pada pekerjaannya. kalau orang tersebut meninggalkan tugasnya pada saat jam pelajaran maka orang tersebut tidak mempunyai tanggung jawab.
HapusDyah Titis P.
BalasHapus2021110221
kelas E
didalam makalah dijelaskan ada beberapa macam metode pembelajaran, metode pembelajaran yang mana yang paling efektif dilakukan didalam kelas?
Uswatun Khasanah
Hapus2021110210
kelas E
menurut saya semua metode yang terdapat di dalam makalah semuanya efektif dilakukan didalam kelas tergantung pada situasi dan kondisi dalam kelas,misalnya saja dalam suatu kelas dalam kondisi sedang belajar kimia maka yang yang lebih cocok digunakan adalah metode praktikum.
benar yang dikatakan saudari uswatun, bahwa tidak ada metode yang paling efektif, karena semua metode tersebut efektif jika ditempatkan pada tempat dan waktu yang sesuai. bahkan jika kita menggunakan satu metode, bisa saja membutuhkan metode yang lain misalnya pelajaran biologi, disini siswa tidak hanya dituntut untuk mengerti materi secara teoritis saja yaitu dengan metode ceramah, akan tetapi kita juga lebih baik dan akan memahamkan siswa dengan metode praktikum.
Hapusmenurut saya, semua metode efektif namun tergantung situasinya
HapusAf'idatun Nisa
BalasHapus2021110199
E
Tolong jelaskan korelasi antara pelajar dan pembelajar!!!!!!
menurut saya, pelajar dan pembelajar memiliki devinisi yang sama yaitu keduanya adalah orang yang melakukan pembelajaran atau sama-sama orang yang menuntut ilmu
HapusUswatun Khasanah
BalasHapus2021110210
kelas E
antara pelajar dan pembelajar itu mempunyai pengertian yang sama yaitu sama-sama orang yang menuntut ilmu (murid/siswa/santri).
naelal khusna
BalasHapus2021110222
berikan contoh dari masing masing pendekatan dalam pembelajaran...
terima kasih
1.pendekatan individual contohnya apabila ada seorang murid yang bersifat pemalu dan sulit berinteraksi dengan teman-temannya maka guru tersebut harus memberikan perhatian secara khusus kepada anak tersebut dengan melakukan pendekatan individual yaitu mengajak bicara anak tersebut hanya berdua saja sehingga anak tersebut merasa nyaman.
Hapus2.pendekatan kelompok contohnya yaitu guru mengadakan diskusi kelas sehingga anak didiknya dapat berpartisipasi dalam ajang diskusi hal tersebut diharapkan agar dapat menumbuhkan dan mengembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri setiap anak.
3.pendekatan bervariasi contohnya yaitu guru menggunakan metode pembelajaran yang berbeda pada setiap mata pelajaran agar para siswa tidak merasa bosan.
4.pendekatan edukatif contohnya yaitu guru selalu datang tepat waktu sehingga dapat memberikan contoh yang baik kepada para siswanya.
Aswan Zain, et al (2006) memberikan contoh pendekatan yang dibagi menjadi empat, yaitu:
Hapus1. Pendekatan Individual: pendekatan yang dilakukan oleh guru dengan memahami
karakter atau watak dari setiap siswa. Karakter siswa dalam sebuah kelas tentu
berbeda-beda. Agar benar-benar memahami karakter siswa ini, guru harus melakukan
pendekatan secara individu. Dengan pendekatan ini, guru akan lebih mudah memahami
karakter siswa, disamping juga persoalan kesulitan belajar siswa lebih mudah
dipecahkan, meskipun terkadang pendekatan kelompok diperlukan.
2. Pendekatan Kelompok: pendekatan kelompok ini suatu waktu bisa dipergunakan dan
perlu digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial siswa. Dengan
pendekatan ini diharapkan dapat ditumbuhkembangkan rasa sosial yang tinggi pada
diri setiap siswa.
3. Pendekatan Bervariasi: dalam belajar, siswa memiliki motivasi yang berbeda-beda,
termasuk juga permasalahan yang dihadapi siswa bervariasi. Guna mengatasi hal
ini, pendekatan yang digunakan lebih tepat dengan pendekatan bervariasi. Hal ini
berdasarkan konsep bahwa permasalahan yang dihadapi oleh setiap siswa dalam
belajar bermacam-macam, sehingga diperlukan variasi teknik pemecahan untuk setiap
kasus tersebut.
4. Pendekatan Edukatif: setiap tindakan, sikap, perbuatan yang dilakukan guru harus
bernilai pendidikan, dengan tujuan untuk mendidik siswa agar menghargai norma
hukum, susila, sosial, dan agama. Pendekatan ini juga bertujuan untuk membina
watak siswa.
http://dewin221106.blogspot.com/2010/05/contoh-contoh-pendekatan-pembelajaran.html
Indah Rediana
BalasHapus2021110205
kelas E
tolong jelaskan arti dari supervisor pendidikan!
dan berikan contoh riilnya terima kasih.
supervisor artinya adalah orang yang memberikan bantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik.
Hapuscontohnya yaitu seorang guru tersebut dapat mengelola kelas (menjadi seorang leader) agar anak didiknya itu menjadi lebih baik dalam bidang akademik maupun dalam bidang sikap dan perilaku.
Supervisor berasal dari kata supervise yang maknanya :
HapusAdalah bantuan dalam pengembangan situasi belajar-mengajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik. Meskipun tujuan akhirnya tertuju pada hasil belajar siswa, namun yang diutamakan dalam supervisi adalah bantuan kepada guru.
Ø Ross L (1980), mendefinisikan bahwa supervisi adalah pelayanan kapada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum.
Ø Purwanto (1987), mendefenisikan supervise ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
Sesuai dengan rumusan diatas maka kegiatan yang dapat disimpulkan dalam supervisi pembelajaran sebagai berikut :
1. membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru menjalankan tugasnya terutama dalam pembelajaran.
2. mengembangkan kegiatan belajar mengajar.
3. upaya pembinaan dalam pembelajaran
http://vaniadiantietikaprofesi.blogspot.com/2012/06/etika-profesi-seorang-supervisor.html
Ulva Rizqillah
BalasHapus2021110195
kelas E
bagaimana pendapat pemakalah jika seorang pengajar mengajar mata pelajaran yang tidak sesuai dengan bidangnya?
menurut saya jika seorang pengajar mengajar pelajaran yang tidak sesuai dengan bidangnya tidak masalah asalkan pengajar tersebut menguasai materi yang diajarkan,karena seperti yang telah dijelaskan dalam makalah diatas bahwa syarat seorang pengajar salah satunya yaitu berilmu.
Hapushal itu memang sering terjadi. ada baiknya, kalau pengajar itu mengajar sesuai dengan bidangnya, namun kalau memang keadaan memaksa untuk tidak sesuai bidang yang dikuasai, setidaknya pengajar itu benar-benar mempelajari materi pelajaran yang akan diajarkan dengan maksimal
Hapus