VARIASI MENGAJAR
M. Syukron Baihaqi
Kelas : G
FAKULTAS
TARBIYAH
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PEKALONGAN
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
Dalam proses belajar mengajar apabila tidak menggunakan variasi,
maka akan mengakibatkan, kebosanan siswa (sesuatu yang tidak menyenangkan),
perhatian siswa berkurang, mengantuk di kelas, siswa akan jenuh dan tidak bersemangat untuk melakukan sesuatu
yang monoton dan tidak berubah. Hal
tersebut akan mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran (proses
pembelajaran akan gagal).
Dalam hal ini
guru memerlukan adanya suatu variasi dalam mengajar, guru
dituntut untuk memiliki ketrampilan dalam variasi mengajarnya, baik dalam metode, media
dan bahan pembelajaran maupun interaksinya dengan siswa.
B.
RumusanMasalah
1. Apa yang
dimaksud dengan hakekat Variasi Mengajar?
2. Apa saja macam-macam Variasi Mengajar?
3. Bagaimana contoh dalam Variasi Mengajar?
4. Apa saja kegunaan dalam Variasi mengajar?
BAB II
PEMBAHASAN
A.HakikatVariasiMengajar
Variasi dapat diartikan
selang seling atau bermacam-macam. Menurut Uzer Usman, variasi adalah suatu
kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan
mengatasi kebosanan murid, sehingga dalam situasi belajar mengajar, murid senantiasa
menunjukan ketekunan antusiasme serta penuh partisipasi
Kejenuhan siswa dalam memperoleh pelajaran dapat
di amati selama proses belajar mengajar berlagsung seperti kurang perhatian,
mengantuk, mengobrol dengan sesame tema natau pura-pura mau ke kamar kecil hanya untuk menghindari kebosanan. karenanya,
pengajaran yang
bervariasi sangat urgen sehingga situasi dan kondisi belajar mengajar berjalan normal.[1]
Variasi mengajar adalah
mengajar yang tidak monoton bisa dari gaya mengajar, metode, materi dan juga
interaksinya.[2]Keterampilan mengadakan variasi mengajarakan meliputi
3 aspek, yaitu :
1. Variasi dalam gaya mengajar
2. Variasi dalam menggunakan media
dan bahan pengajaran
3. Variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa[3]
B. Macam-macam Variasi Mengajar
1. Variasi Gaya Mengajar.
Variasi ini meliputi variasi suara, variasi gerakan anggotabadan dan
variasi perpindahan posisi guru dalam kelas. Perilaku guru dalam mengadakan
variasi tersebut dalam proses belajar mengajar akan menjadi dinamis dan
mempertinggi komunikasi antara guru dan peserta didik, menarik perhatian peserta
didik, menolong penerimaanbahan pengajaran dan memberikan stimulasi (dorongan
atau pemberi semangat). Variasi dalam gaya mengajar ini adalah:
a. Variasi suara.
b. Penekanan (focusing).
c. Pemberian waktu (pausing).
d. Kontak pandang.
e. Gerakan anggota badan
(gesturing).
f. Rendah posisi.
2. Variasi Media dan Bahan Ajar.
Tiap peserta didik mempunyai kemampuan indra yang tidak sama, baik
pendengaran maupun penglihatannya, demikian juga kemampuan berbicara. Ada yang
lebih enak atau lebih senang membaca, ada yang lebih senang mendengar dulu baru
membaca, dan ada yang sebaliknya. Dengan variasi penggunaan media –
media adalah wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan -
kelemahan indra yang dimiliki tiap peserta didik misalnya, guru dapat memulai
dengan berbicara terlebih dahulu, kemudian menulis di papan tulis,
dilanjutkan dengan melihat contoh konkret. Dengan variasi seperti itu dapat
memberi stimulus terhadap peserta didik. Yang mana media mempunyai peranan yang
penting dalam proses belajar mengajar yang tidak bisa ditinggalkan, karena
media dapat:
a. Menghemat waktu belajar
b. Memudahkan pemahaman,
c. Meningkatkan perhatian
siswa
d. Meningkatkan aktivitas
siswa.
e. Mempertinggi daya ingat
siswa.
Ada tiga komponen dalam variasi penggunaan media, yaitu media pandang,
media dengar dan media taktil. Ketiga komponen tersebut dapat diperjelas
sebagai berikut:
a. Variasi Media Pandang.
Penggunaan media pandang dapat diartikan sebagai penggunaan alat dan
bahan ajaran khusus untuk komunikasi, sperti buku, majalah, globe, peta,
majalah dinding, film, film strip, TV, Radio, tape recorder, gambar grapik,
model, dukumentasi, dan lain-lain. Penggunaan yang lebih luas dari alat-alat
tersebut akan memiliki keuntungan:
-
Membantu secara konkrit
konsep berpikir, dan mengurangi respon yang kurang bermanfaat.
-
Memiliki secara potensial
perhatian peserta didik pada tingkat yang tinggi.
-
Dapat memberi hasil
belajar yang riil yang akan mendorong kegiatan mandiri peserta didik.
-
Mengembangkan cara
berpikir yang berkesinambungan, seperti halnya dalam film.
-
Memberi pengalaman yang
tidak mudah dicapai oleh alat lain.
- Menambah frekuensi kerja, lebih dalam dan variasi belajar.
b. Variasi Media Dengar.
Pada umumnya dalam proses belajar mengajar di kelas, suara guru adalah alat
utama dalam berkomunikasi. Variasi dalam penggunaan media sangat memerlukan
saling bergantian atau kombinasi dengan media pandang dan media taktil. Sudah
barang tentu ada sejumlah media dengar yang dapat dipakai untuk itu, di
antaranya ialah pembicaraan peserta didik, rekaman bunyi dan suara, rekaman
musik, rekaman drama, wawancara, bahkan rek suara ikan lumba-lumba, yang
semua itu dapat memiliki relevansi dengan pengajaran.
c. Variasi Media Taktil.
Komponen terakhir dari keterampilan menggunakan variasi media dan bahan
ajaran adalah penggunaan media yang memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menyentuh dan memanipulasi benda atau bahan ajaran. Dalam hal ini akan
melibatkan peserta didik dalam kegiatan menyusun pembuatan model, yang hasilnya
dapat disebut sebagai media taktil.
3. Variasi Metode
Yang dimaksud dengan
variasi metode yakni guru dalam proses belajar mengajar tidak terpaku dengan
satu metode atau bisa memvariasikan penggunaan berbagai metode dengan tujuan
agar anak didik ridak merasa jenuh atau bosan sehinggga proses pembelajaran
bisa tetap berjalan lancar.
Berbagai macam metode yang
sering kita dengar seperti : metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi,
resitrasi, diskusi dan sebagainya.[4]
C. ContohVariasiMengajar
a)
Gaya
mengajarKlasik
Gaya mengajarklasikalmerupakan,
pengajarmendominasikelas(teacher centered).pengajarmelakukanberbagaimacamkegiatanyaitupengajarberbicara,
memikirkan, mempertimbangkan, menulis, bertanya, membacadan lain-lain.
Pengajarhanyamembatasibeberapacirigayamengajarklasik:
Ø Bahanpelajaransudah popular,
telahdiketahuisiswa
Ø Proses penyampaianmateri,
denganmenggunakannilai-nilai lama darigenerasiterdahulu
Ø Peransiswapasif,
hanyadiberipelajaranuntukdidengarkan
Ø Guru menguasaimateri,
namunbersifatdominandalammenyampaikanbahan ajar.
b)
Gaya
mengajarTeknologi
Gaya mengajarteknologi,pengajarandengan(students
centered)mensyaratkan guru untukmenggunakanmedia pengajaran yang
tersediaserta guru memberikanrangasangankepadapesertadidiknyauntukmenjawabpersoalan
yang di berikanoleh guru denganmemperhatikankesiapansiswa, dan guru
memberikankesempatankepadasiswauntukmempelajaripengetahuansesuaidenganminatnya,
sehinggabermanfaatterhadapsiswaitusendiri. Cirigayamengajarteknologi :
Ø Bahanpelajaranterprogramsecarasoftwaredan
hardware, ditekankanpadakompetensisiswasecara individual
Ø Proses penyampaianmaterisesuaikesiapansiswa
Ø Peransiswa, mempelajariapa yang
bermanfaatpadadirinya,siswabelajardengan media yang adadanmeresponapa yang
diajukankepadanya
Ø Peran guru sebagaipengarah, pembimbing,
danfasilitatordalamkelas.
c)
Gaya
mengajarPersonalisasi
Gaya mengajarPersonalisasi, merupakn guru
mengajarbukanuntukmemandaikansiswa,
semataakantetapijugamemandaikandirinyasendiri. Guru mempunyaiprinsipini, sehinggaiaakanselalumeningkatkanbelajarnya.
Disini guru tidakmemaksaanakdidiknyauntuksamadengandirinya,
karenayakinbahwamerekamempunyaibakatdanminatnyamasing-masing.
Adapuncirinyasebagaiberikut:
Ø Bahanbelajardisusunsituasional
(sesuaidenganminatkebutuhansiswa) secaraindividu
Ø Penyampaianmaterisesuaidenganperkembangan
mental, emosionaldankecerdasansiswa
Ø Peransiswalebihdominan
Ø Peran guru, membantudanmenuntunperkembangansiswamelaluipengalamanbelajar,
menjadipsikolog, menguasaimetodologipengajaran, dansebagainarasumber.
d)
Gaya
mengajarInteraksional
Gaya mengajarinteraksionalmerupakan guru
berperanlebihaktifdalamberinteraksidengansiswadenganpengajarandialogisdengansiswa
(bertanya).Disinisiswasebagaimakhluk social, yang
hendaknyamelakukaninteraksidalamberbagaiproblematika yang harusdihadapi.
Ø Bahanpelajaranberupamasalah-masalahsituasionalterkaitdengnsosiokulturaldankontemporer
Ø Proses penyampaian: denganduaarah (guru
dengansiswa/ siswadengansiswa)
Ø Peransiswalebihdominan,
mengungkapkanpendapatsesuaidenganrealita, mendengarkantemannya, danmemodifikasi
ide.[5]
D. KegunaanVariasiMengajar
Mengajarmenurut
guru untukbekerja demi keberhasilananakdidikya,
sehinggakemajuanmuridmenjadititikperhatian guru.JikadilihatdariHadits yang
artinyadiriwayatkandariIbnuMas’udberkata :Nabi Muhammad Saw. Berselang-
selingdalammemberikanpelajaran agar terhindardarikebosanan(H.R. Bukhari)
VariasimengajarsudahadasejakzamanNabi
Muhammad Saw.Adapunmanfaatnyasebagaiberikut:
a.
Untukmenimbulkandanmeningkatkanperhatiansiswakepadaaspek-aspekbelajar
yang relevan
b.
Untukmemberikankesempatanbagiperkembanganbakatingintahudaninginmenyelididkisiswatentanghal-halbaru
c.
Untukmemupukdanmembentuktingkahlaku yang positifterhadap guru
dansekolahdengangayabelajar yang lebihhidup
d.
Gunamemberikesempatanpadasiswadengancara yang disenanginnya
e.
Meningkatkanmotivasisiswaterhadapingintahumelaluikegiataninvestigasidaneksploitasi
Membentuksikappositif,
sertamendorongaktivitasbelajardengancaramelibatkansiswadalamkegiatanataupengalamanbelajar
yang menarikdanberbagitingkatpositif. [6]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Variasi mengajar merupakan
suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang
ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid, sehingga dalam situasi belajar
mengajar murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh
partisipasi. Variasi mengajar adalah mengajar yang tidak monoton bisa dari gaya
mengajar, metode, media dan materi. Variasi mengajar memiliki
bermacam-macam tujuan, yaitu sebagai berikut:
·
Meningkatkan dan
memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar mengajar
·
Memberikan kesempatan
kemungkinan berfungsinya motivasi
·
Membentuk sikap positif
terhadap guru dan sekolah
·
Memberikan kemungkinan
pilihan dan fasilitas belajar individual
·
Meningkatkan keberhasilan
kegiatan belajar mengajar
·
Menghilangkan kejenuhan
dalam belajar mengajar
·
Mendorong anak didik untuk
belajar.
B. PENUTUP
Dengan ucapan syukur
alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga apa yang kami
uraikan dapat bermanfaat bagi kita sekalian. Kritik dan saran yang konstrutif
sangat kami harapkan untuk perbaikan.
Ucapan terimakasih kami
sampaikan kepada pembaca khususnya dosen pengampu dan semua pihak yang membantu
menyelesaikan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Mustaqim,
Zaenal. 2011. StrategidanmetodePembelajaran cet.ke-2.Pekalongan,STAINPekalongan
Press.
Usman, Moh.
Uzer. 1995.Menjadi Guru Prefesional.cet. ke-2.Bandung:PT,Remaja
RusdaKarya
Fathurrohman
Pupuh2009, Strategibelajarmengajar Bandung PtRefikaAditama
DjamarahSyaifulBahri.
2000 Guru danAnakDidik Jakarta PT RinekaCipta,
PROFIL
Nama : SofiMiftahulFitri
Nim :2021114242
TTL :Brebes, 15 Oktober
1996
Nama :
AmaliaRiskiyati
Nim : 2021114275
TTL : Pekalongan, 6 Juni 1996
Nama :MuhammadSyukronBaihaqi
Nim : 2021114301
[1]PupuhFathurrohman, Strategibelajarmengajar (Bandung :PtRefikaAditama
2009) hlm 93.
[2]ZaenalMustaqim,StrategidanmetodePembelajaran
cet.ke-2(Pekalongan,STAINPekalongan Press,2011)hlm 220.
[3]SyaifulBahriDjamarah. Guru danAnakDidik( Jakarta :PT
RinekaCipta, 2000) hlm 124.
[4]ZaenalMustaqim,Ibid. hlm 249
[5]Ibid.
hlm. 230-234.
[6]Moh.UzerUsman.
Menjadi Guru Prefesional.cet.ke-2 (Bandung:PT,RemajaRusda Karya,1995)
hlm 84.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar