METODE
PENDIDIKAN SECARA UMUM
Metode
Tabligh
Q.S
Al Maidah ; 67
Irda Roikhatu Jannah (2021115311)
Kelas A
TARBIYAH/PAI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PEKALONGAN
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Esa Tuhan Seluruh
alam. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah SAW. Puji
syukur kepada illahi Rabbi yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah Tafsir Tarbawi I ini dengan judul “Metode Tabligh, Q.S
Al-Maidah ; 67
Untuk itu penulis menyampaikan
terima kasih sedalam-dalamnya kepada :
1.
Bapak Muhammad Ghufron, M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah
Tafsir Tarbawi I
2.
Bapak dan Ibu atassemua doa dan bantuan untuk menyelesaikan makalah
ini
3.
Serta semua pihak yang telah berkontibusi dalam pembuatan makalah
ini
Oleh karena itu penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih
terdapat kekurangan dan kesalahan. Penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun kepada para pembaca demi kesempurnaan makalah
ini. Demikian kami ucapkan terimakasih.
Penulis berharap semoga makalah
“Metode Tabligh, Q.S Al-Maidah; 67 dapat bermanfaat bagi pembacanya
Pekalongan,
18 november 2016
Irda
Roikhatu Jannah
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Metode berasal dari bahasa yunani Methodos yang
berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah maka
metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi
sasaran ilmu yang bersangkutan.
Fungsi metode berarti sebagai alat untuk
mencapai tujuan atau bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu. Metode
merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar dilembaga
pendidikan. Apabila proses pendidikan tidak menggunakan metode yang tepat maka
akan sulit mendapatkan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam di
dalamnya memuat berbagai informasi tentang seluruh kehidupan yang berkaitan
dengan manusia. Karena memang Al-Qur’an diturunkan untuk umat manusia, sebagai
sumber pedoman, sumber inspirasi dan sumber ilmu pengatahuan. Salah satunya
adalah hal yang berkaitan dengan pendidikan seperti dalam al-quran surat al
maidah ayat 67
B.
Judul
Judul Makalah ini adalah “Metode Pendidikan secara umum”, dan
dengan sub judul “Metode Tabligh Q.S Al-Maidah; 67
C.
Nash
Surah
al-Ma’idah ayat 67.
يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ
بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ
رِسَالَتَهُ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ إِنَّ اللَّهَ
لا يَهْدِي الْقَوْمَ
الْكَافِرِينَ
“Hai
rosul, sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari tuhanmu, dan jika tidak
engkau kerjakan maka engkau tidak menyampaikan amanatnya. Allah memeliharamu
dari manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petujuk kepada orang-orang yang kafir”.
D.
Arti Penting
Makna yang
terkandung dalam ayat ini: Sampaikan bagian yang terpenting dari risalah
Tuhanmu, jika kamu tidak melakukannya berarti kamu tidak menyampaikan seluruh
risalah-Nya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Teori
Secara
bahasa kata tabligh di ambil dari bahasa arab dari kata ballagha,
yuballighu, tablighan. Yang berarti menyampaikan. Sedangkan secara sistematik
menurut Louis Makluf dan di kutip Ahmad Subandi tabligh merupakan bentuk isim
masdar yang berarti penyampaian atau sampainya sesuatau pada yang di kehendaki.
Sedangkan secara istilah menuurut Abu Bakar Atjeh tabligh merupakan kata
yang tidak berjauhan artinya dengan dakwah, hanya saja menurutnya tabligh ini
memiliki arti menyampaikan apa yang di perintahkan allah dan rasulnya yaitu
berupa amar ma’ruf dan nahy’an al-munkar. Sementara
Dr.Ibrahim Imam mengartikan tabligh adalah Memberikan informasi yang
benar,pengetahuan yang faktual dan hakikat pasti yang bisa menolong atau
membantu manusia untuk membentuk pendapat yang tepat dalam suatu kejadian atau
berbagai kesuliatan.
Metode
pembelajaran dan mengajar dalam Islam tidak terlepas dari sumber pokok ajaran
yaitu Al-Qur’an. Al-Qur’an sebagai tuntunan dan pedoman bagi umat telah
memberikan garis-garis besar mengenai pendidikan terutama tentang metode
pembelajaran dan metode mengajar. Ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan metode
pembelajaran dan mengajar dalam presfektif Al-Qur’an salah satunya terdapat
Surat Al-Maidah ayat 67.
Dalam ayat
tersebut terdapat kalimat “Balligh” yang artinya “Sampaikanlah”. Balligh
berasal dari kata Al-Balagh atau Al-Bulugh yaitu sampai ke tujuan yang dimaksud
baik berupa tempat, masa atau lainnya. Sedangkan masdarnya tabligh berarti
ajakan atau seruan yang jelas dan gamblang karena masa awal-awal Islam tabligh
tersebut disampaikan secara sembunyi-sembunyi.
B.
Tafsir
1.
Tafsir Al- Qurthubi
Keterangan ini menunjukan bahwa peristiwa tersebut (pengiriman Abu Thalib
terhadap orang-orang bani Hasyim untuk menjaga Nabi) terjadi di Mekkah, bahwa
ayat tersebut adalah ayat makkiyah.sebenarnya tidak demikian. Sebab telah dijelaskan bahwa ayat ini diturunkan dimadinah
berdasarkan ijma.
Diantara bukti yang menunjukan bahwa ayat ini adalah ayat yang diturunkan
di Madinah adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam muslim dalam shahih-nya
dari aisyah, dia berkata, Rosulullah Saw begadang pada suatu malam setelah
beliau tiba di Madinah. Beliau
bersabda “seandainya ada seorang lelaki shahih dari kalangan sahabatku yang
akan melindungiku paada malam ini”. Ketika kami sedang berada dalam kondisi
tersebut tiba-tiba mendengar gerakan yang menimbulkan suaa seperti suara
senjata.beliau bertanya siapaitu? Rang itu menjawab, sa’ad bin Abi Waqash.
Rosulullah Saw bersabda kepadanya “apa yang membawa mu kesini,Sa’ad menjawab “
aku khawatir terhadap rosulullah , maka aku pun datang untuk melindungi beliau.
Rosulullah Saw kemudian memanggilnya lalu beliau tidur.
Pada selain
Ash-Shahih , Aisyah berkata ketika kami berada dalam kondisi demikian,
tiba-tiba aku mendengr suara senjata. Beliau bertanya “siapa itu?” orang orang
itu menjawab saad dan hudzalifah. Kami mendatangimu untuk melindungimu. “beliau
kemudian tidur hingga aku mendengar dengkurannya. Setelah itu turunlah ayat
ini. Rosulullah kemudian mengeluarkan kepalanya dari dalam tenda yang terbat
dari kulit. Beliau brsabda “bubarlah wahai wahai orang-orang! Sesungguhnya
Allah telah melindungiku.[1]
2.
Tafsir Fi Zhilalil Qur’an
Dari ayat ini tampak baik sebelum maupun sesudah seruan ini bahwa yang
dimaksudkan seacara langsung ialah mengahdapi ahli kitab dengan menyatakan bahwa
hakikat yang sebenarnya mengenai apa yang mereka pegang, dan identitas yang
sebenarnya yang mereka sandang (yaitu kafir). Juga menghadapi mereka dengan menyatakan bahwa mereka itu tidak
berarti apa-apa. Mereka tidak berpegang
sedikitpun pada agama, akidah dan iman. Karena mereka tidak menegakan
hukum taurat, injil, dan apa yang diturunkan pada mereka dari tuhan mereka.
Oleh karena itu tidak ada artinya sama sekali pengakuan mereka sebagai ahli
kitab, pemeluk akidah dan pengikut agama.[2]
3.
Tafsir al- Misbah
Ar-Razi
berpendapat bahwa ayat ini merupakan janji
dari Allah dan nabinya Muhammad SAW. Bahwa beliau akan dipelihara Allah
dari gangguan dan tipu daya orang-orang Yahudi dan nasrani, karena Ayat-ayat yang mendahuluinya demikian juga sesudahnya
berbicara tentang mereka.
Thahir Ibn
Asyur menambahkan bahwa ayat ini mengingatkan Rasul agar menyampaikan ajaran
agama kepada ahli kitab. Tanpa menghiraukan kritik dan ancaman mereka, apalagi
teguran yang dikandung oleh ayat-ayat lalu yang harus disam[aikan Nabi SAW. Itu
merupakan teguran keras seperti: banyak diantara yang fasik, dan firmanya
apakah akan aku beritakan kepada kamu tentang yang lebih buruk dari itu
pembalasanya disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuk dan dimurkai Allah
dll, teguran tegas ini pada hakikatnya tidak sejalan dengan nabi yang cenderung memilih sikap lemah lembut,
bermujadalah dengan yang terbaik. Tetapi disini Allah memerintahkan bersikap
lebih tegas menetapkan pengecualian yang diperintahnya pada surat an-nisa
(4:148)
Teguran-teguran
keras yang disampaikan kepada ahli kitab itulah yang dihadapkan pada
kecenderungan sikap lemah lembut Nabi SAW. Yang merupakan hal khusus, dan yang
mengantar kepada turunya peringatan
tentang kewajiban menyampikan risalah disertai dengan jaminan keamanan beliau.
Itulah inti dari firmnya : “hai Rosul, sampaikanlah kepada siapapun
khususnya kepada ahli kitab, apa, yakni petunjuk Allah yang diturunkan kepdamu
dari tuhan yang memeliharamu.”[3]
4.
Tafsir Al Jalalain
يَأَيهَا الرَّسولُ بَلِّغْ (hai rosul, sampaikanlah) semua - مَا أُنزِلَ إِلَيْك مِن رَّبِّك (yang ditunkan kepadamu dari tuahnmu) dan janganlah kamu sembunyikan sesuatu darinya karena takut akan mendapatkan hal-hal yang tidak diinginkanوَ إِن لَّمْ تَفْعَ (dan jika tidak kamu lakukan) tidak kamu sampaikan semua yang diturunkan padamu itu - فَمَا بَلَّغْت رِسالَتَهُ (berarti kamu tidak menyampaiakna risalahnya. – risalah dengan tunggal atau jamak karean menyembunyikan sebagian bearti menyembunyikan semuanya وَ اللَّهُ يَعْصِمُك مِنَالنَّاسِ ( dan Allah memelihara kamu dari manusia)agar tidak sampai membunuhmu. Pada mulanya rosulullah saw itu dikawal sampai turun ayat ini, lalu sabdanya : “pergilah, sesungguhnya Allah memeliharaku!” riwayat hakim - إِنَّ اللَّهَ لا يهْدِى الْقَوْمَ الْكَفِرِينَ (sesungguhnya Allah tidak memberikan bimbingan pada kaum yang kafir).[4]
C. Aplikasi Dalam Kehidupan
Dalam duia pendidikan kita pasti memperoleh ilmu pengetahuan termasuk didalamnya ilmu agama islam maka kita mempunyai kewajiban untuk tabligh atau menyampaikan hal tersebut kepada orang lain agar orang lain juag mengetahuitentang suatu hal (agama islam).
Ada satu peribahasa “sampaikanlah ilmu walau satu atau dua ayat” artinya seberapapun ilmu yang kita peroleh kita wajib membaginya dengan orang-orang disekitar kita. Dengan begitu kita telah menjalankan amanah yang dibebankan keapada allah agar kita tidak menajdi orang yang kafir dan mendapat petunjuk dari Allah Swt
D. Aspek Tarbawi
1. Menyampaikan kebenaran yang ada dalam Al-Qur’an
2. Mengamalkan ilmu kepada orang lain
3. Menyampaikan amanah yang dibebankan kepada kita
4. Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang kafir
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ayat ini memberi ketegasan bahwa menyampaikan
perintah Allah kepada umatnya adalah suatu tugas yang penting yang tidak boleh
diabaikan. Tafsir surat Al-Maidah ayat 67 ini mengandung makna bahwa
menyampaikan risalah itu merupakan perintah Allah. Allah memerintahkan Nabi untuk
menyampaikan risalah kenabian kepada umatnya. Bagi Nabi tugas ini sangat berat
karena merupakan tanggung jawab dunia akhirat. Nabi menegaskan kembali tentang
tugas yang dipikul kepadanya. Ini artinya sebuah perintah harus dipertanggung
jawabkan. Bagi seorang guru pada akhir tugas pembelajaran harus ada pertanggng
jawaban.
Dalam dunia pendidikan guru pun mendapat
tantangan seperti itu guru adalah profesi mulia yang harus dijalankan sepenuh
hati sebagai pemegang amanah mulia ini guru dituntut bekerja professional,
artinya dalam menyampaikan ilmu pengetahuan tidak boleh asal-asalan harus
merujuk pada pedoman atau kode etik guru dalam mengajar, pasal-pasal tentang
perlindungan guru pun telah diupayakan olah Negara, sehingga guru dalam
melaksanakan tugasnya tidak terbebani oleh masalah-masalah yang
dikhawatirkannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Al Qurtubi, syeikh imam.2008.Tafsir al Qurthubi.Jakarta.Pustaka
Azzam
Al Mahali, imam
jalaluddin dan imam jalaluddin as-sayuti.2008.Tafsir AlJalalain.
Bandung. Sinar Baru Algensindo
Quthub,Sayyid.2002. Tafsir fi Zhilail Qur’an.Jakarta.Gema Insani Press
Shihab, M.
Quraish.2011. Tafsir Al-Misbah.Tanggerang. Lentera Hati
PROFIL
Nama :
Irda Roikhatu Jannah
Nim :
2021115311
Tempat, Tanggal Lahir : Pekalongan, 15 juni 1997
Alamat :
Desa Tanjung Sari, Kajen
Riwayat Pendidikan : - SDM Tanjung Sari
-
SMP Islam Ymi
Wonpringgo
-
SMA 1
Kedungwuni
-
IAIN PEKALONGAN
(Masih)
[1] Syeikh Imam Al Qurthubi, Tafsir al Qurthubi, (Jakarta:
Pustaka Azzam,2008)hlm.582-584
[2] Sayyid quthub, Tafsir fi
Zhilail Qur’an, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002),hlm.283
[3] M Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Tanggerang: Lentera
Hati, 2011), hlm, 140-141
[4] Imam Jalaluddin al Mahali dan Imam Jalaluddin As-Sayuti, Tafsir
Al-Jalalain, (Bandung:Sinar Baru Algensindo,2008),hlm 460
Mba Irda, dapet tugas dari Pak Dosen Muhammad Hufron, M.S.I. yg sama seperti punya aku metode tabligh. Versinya berbeda, intinya sama mungkin karena Liya dan mba Irda beda kepala... Heee ��
BalasHapus