Laman

new post

zzz

Minggu, 05 November 2017

sbm E 9-c MENERAPKAN ALAT DAN MEDIA BELAJAR MENGAJAR

ALAT DAN MEDIA BELAJAR MENGAJAR
MENERAPKAN ALAT DAN MEDIA BELAJAR MENGAJAR

Liya Amaliya
(2021115273)
 Kelas E

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN (IAIN)
2017




KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam tetap kita curahkan kepada baginda nabi agung Muhammad SAW, semoga kita semua termasuk umat yang mendapat syafaat di Yaumul Akhir nanti. Aamiin.
Makalah tentang “Menerapkan Alat dan Media Belajar Mengajar”,dibuat guna memenuhi tugas mata Strategi Belajar Mengajar.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan Terima Kasih kepada Bapak Muhammad Hufron, M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar yang telah memberikan waktu untuk mengizinkan penulis menyelesaikan makalah ini dengan semampu penulis. Serta teman-teman yang telah mendukung sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Dengan menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu penulis sangat mengharap kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Aamiin...

Pekalongan,  25 Oktober 2017



Liya Amaliya
(2021115273)



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar danproses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Pembelajaran merupakan kegiatan yang bertujuan, yang banyak melibatkanaktivitas siswa dan aktivitas guru.Mengajar bukan hanya menyampaikan bahan pelajaran pada siswa, tetapi merupakan suatu proses upaya dalam membimbing dan memfasilitasi siswa agar dapat belajar secara efektif dan efisien.
Media Pembelajaran (Alat Peraga) pada zaman kemajuan saat ini para pendidik dituntutuntuk menyesuaikan dan mengembangkan cara-cara penyampaian pelajaran agar dapat efektif dan efisien. Usaha ini dapat ditunjang dengan menggunakan berbagai alat bantu pengajaran,dengan demikian usaha pencapaian tujuan pengajaran diharapkan akan mencapai hasil yang jauh lebih besar dalam waktu yang lebih singkat dan proses kegiatan belajar mengajar lebihmenyenangkan, karena pada umumnya peserta didik kurang senang dan cepat merasa bosan terhadap pelajaran. Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang dikembangkan oleh guru. Oleh karena itu, guru dan juga calon guru harus memiliki wawasan lebih untuk kemajuan proses pembelajaran.
Makalah iniakan membahas tentang menerapan Alat dan Media belajar mengajar, sehingga sehingga dapat menjadi sumber referensi kepada pembaca untuk menambah wawasan dalam proses pembelajaran.



B.  Tema dan judul makalah
1.    Tema :  Alat dan Media Belajar Mengajar
2.    Sub Tema :  Menerapkan Alat dan media Belajar Mengajar

C.  Mengapa Penting Untuk Dikaji
Makalah ini membahas penerapan alat dan media Belajar Mengajar yang sangat penting bagi proses pembelajaran di kelas, alat bantu atau media atau sumber belajar yang perlu dimanfaatkan secara sinergis untuk mengoptimalkan pembelajaran. Dengan adanya media dan alat bantu pembelajaran semakin memudahkan guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Sehingga dapat menciptakan kondisi yang dapat mendorong siswa agar dapat mencapai kompetensinya dalam pembelajaran yang diberikan oleh guru.





BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Alat dan Media Pembelajaran
Alat pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk membantu pencapaian tujuan pembelajaran. Kata “Segala sesuatu” memberikan pengertian bahwa alat pembelajaran mempunyai wujud fisik maupun non fisik. Alat pembelajaran yang berwujud fisik, dibagi menjadi dua jenis:
a.       Alat pembelajaran yang tidak berhubungan langsung (membantu) penyampaian materi, yang kemudian disebut dengan istilah sarana dan preasarana (sarpres) pembelajaran.
b.      Alat pembelajaran yang berhubungan langsung  (membantu) penyampaian materi, yang kemudian disebut dengan istilah media pembelajaran.[1]
Kata “media” bersal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara hafiah berarti “perantara atau pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahan penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Dengan demikian, media merupakan wahana pengantar informasi belajar atau penyalur pesan.
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempuyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melaluai kata-kata atau kaliamat tertentu. Bahakan keabstrakan bahan dapat digambarkan jelas dengan kehadiran media. Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.[2]
Dilihat dari Jenisnya, media dibagi ke dalam :
a.       Media Auditif
yaitu hanya mengandalkan suara saja, media ini tidak cocok untuk orang yang mempunyai kelainan dalam pendengaran (tuli), contohnya radio, cassete recorder, piringan hitam.
b.      Media Visual
Yaitu hanya mengandalkan media penglihatan. Contohnya : slides, foto, gambar, film dan simbol.
c.       Media Audiovisual
Media yang mempunyai unsur suara dan gambar. media ini dibagi lagi ke dalam : audiovisual diam(suara dan gambar diam) dan audiovisual gerak(suara dan gambar bergerak). Pembagian yang lain dari media ini : audiovisual murni(suara dan gambar berasal dari satu sumber), dan audiovisual tidak murni(suara dan gambar berasal dari sumber yang berbeda).[3]

B.  Syarat Pemanfaatan Media Pembelajaran
Syarat umum yang harus dipenuhi dalam pemanfaatan media pengajaran dalam PBM, yakni:
1.    Media pengajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2.    Media pengajaran tersebut merupakan media yang dapat dilihat dan didengar.
3.    Media pengajaran yang digunakan dapat merespon siswa belajar.
4.    Media pengajaran juga harus sesuai dengan kondisi individu siswa.
5.    Media pengajaran tersebut merupakan perantara (medium) dalam proses pembelajaran siswa.
Agar seorang guru dalam menggunakan media pendidikan yang efektif, setiap guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan / pengajaran. Pengetahuan tersebut menurut Oemar Hamalik (1985:16) yang meliputi :
1.    Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
2.    Media berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
3.    Penggunaan media dalam proses belajar mengajar.
4.    Hubungan antara metode mengajar dengan media pendidikan.
5.    Nilai dan manfaat media pendidikan.
6.    Memilih dan menggunakan media pendidikan.
7.    Mengetahui berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan.
8.    Mengetahui penggunaan media pendidikan dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan.
9.    Melakukan usaha-usaha inovasi dalam media pendidikan.
Berdasarkan hal tersebut diatas jelaslah bahwa media pendidikan sangat membantu dalam upaya mencapai keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Oleh sebab itu guru harus mempunyai keterampilan dalam memilih dan menggunakan media pendidikan dan pengajaran. Di samping itu perlu dilakukan latihan-latihan praktek yang kontinyu dan sistematis, baik dalam bidang pre-service maupun in-service training.[4]

C.  Langkah-Langkah Mempergunakan Media dalamMengajar
Didalam proses belajar mengajar memerlukan mediadan alat sebagai
1.    Guru harus terlebih lebih dahulu merumuskan tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan media tertentu.
2.    Guru mempersiapkan diri dengan cara-cara memilih dan menetapkan media mana yang sesuai dengan konteks yang dihadapai yang selanjutnya akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan pembelajaran
3.    Guru mempersiapkan kelas. Artinya peserta didik dan kelas dipersiapkan sebelum pelajaran dengan menggunakan media dimulai.
4.    Guru menyajiakan materi pelajaran dengan memanfaatkan media. Media diperankan guru untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan pelajaran.
5.    Siswa melakukan serangkaian aktivitas belajar. Pemanfaatan media oleh peserta didik sendiri dengan cara mempraktekkannya.
6.    Guru mengevaluasi proses pembelajaran sudah sejauh mana tujuan pembelajaran bisa dikuasai oleh peserta didik.[5]
Media pembelajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara dalam terjadinya pembelajaran.Berdasar fungsinya media dapat berbentuk alat peraga dan sarana.Namun dalam keseharian kita tidak terlalu membedakan antara alat peraga dan sarana.Menurut Estiningsih (1994) alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri konsep yang dipelajari. Contoh: papan tulis, buku tulis, dan daun pintu yang berbentuk persegi panjang dapat berfungsi sebagai alat peraga pada saat guru menerangkan bangun geometri dalam persegi panjang.
Fungsi utama alat peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan dari konsep, agar anak mampu menangkap arti sebenarnya dari konsep yang dipelajari.Dengan melihat, meraba, dan memanipulasi alat peraga maka anak mempunyai pengalaman nyata dalam kehidupan tentang arti konsep. Sedangkan sarana merupakan media pembelajaran yang fungsi utamanya sebagai alat bantu untuk melakukan pembelajaran. Dengan menggunakan sarana tersebut diharapkan dapak memperlancar pembelajaran. Contoh: papan tulis, jangka, penggaris, lembar tugas (LT), lembar kerja (LK), dan alat-alat permainan.
Prinsip-prinsip penggunaan alat peraga ialah sebagai berkut:
1.      Menentukan alat peraga dngan tepat
2.      Menetapkan /memperhitungkan subjek dengan tepat.
3.      Menyajikan alat peraga dengan tepat.
4.      Menempatkan atau memperlihatkan alat peraga tepat waktu, tempat dan situasi yang tepat.[6]

D.   Penerapan media dalam proses pembelajaran
1.      Media gambar, potret, slide: siswa dapat memperoleh gambaran nyata tentang peristiwa atau benda-benda bersejarah
2.      Media film, radio: siswa dapat mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi baik karena tmpatnya jauh, berbahaya, atau terlarang, misalnya tentang kehidupan harimau dihutan
3.      Media mikroskop, slide : siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/masalah yang sukar diamati secara langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar atau terlalu kecil. Misalnya mengetahui tentang bakteri, amuba, dll
4.       Media Televisi, radio : memungkinkan siswa untuk menjangkau audio (pendengaran) yang besar jumlahnya. Melalui media tersebut, ratusan siswa dalam waktu yang sama.[7]

E.  Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran memiliki enam fungsi utama sebagai berikut:
1.      Fungsi atensi, menarik perhatian siswa dengan menampilkan sesuatu yang menarik dari media tersebut.
2.      Fungsi motivasi, menumbuhkan kesadaran siswa untuk lebih giat belajar.
3.      Fungsi afeksi, menumbuhkan kesadaran emosi dan sikap siswa terhadap materi pembelajaran dan orang lain
4.      Fungsi kompensatori, mengakomodasi siswa yang lemah dalam menerima dan memahami pelajaran yang disajikan secara teks atau verbal
5.      Fungsi pisikomotorik, mengakomodasi siswa untuk melakukan sesuatu kegiatan secara motorik
6.      Fungsi evaluasi, mmpu menilai kemampuan siswa dalam merespons pembelajaran.[8]



BAB III
PENUTUP

A.  Simpulan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar. sehingga media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran pada proses belajar mengajar sangat berpengaruh terhadap capaian hasil belajar peserta didik. Media pembelajaran tersebut akan mempermudah peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan.



DAFTAR PUSTAKA

Mustakim, Zaenal. 2017.  Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: Matagraf Yogyakarta.
          Bahri Djamarah, Syaiful dan  Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Reneka Cipta.
Usman, Basyiruddin dan Aswanir. 2002 Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pres.
Ibrahim dan Syaodih. 2003. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sujana, Nana dan A. Rivai. 1991. media pengajaran. Bandung : Sinar Baru.
Suprihatiningrum Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.














PROFIL PENULIS


A.    Data Diri
Nama                                       : Liya Amaliya
NIM                                        : 2021115273
Tempat, Tanggal Lahir            : Pekalongan, 28 Februari 1997
Alamat                                                : Podosugih Gg H. Palal,
 Kecamatan Pekalongan Barat,  Kota Pekalongan

B.     Riwayat Pendidikan
TK/RA                                     : RA MASYITOH 10            2001-2003
SD/MI/Sederajat                     : MSI 08 MEDONO              2003-2009
SMP/MTs/Sederajat                : MTs HIDAYATUL ATFAL 2009-2012
SMA/SMK/MA/Sederajat      : MAN 02 PEKALONGAN             2012-2015
Perguruan Tinggi                     : STAIN/IAIN Pekalongan 2015 – Sekarang





[1]Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: Matagraf Yogyakarta, 2017), Hlm. 158
[2] Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Reneka Cipta, 2002), hlm. 136
[3]Ibid.,hlm. 127
[4]    Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pres, 2002), hlm.18-19
[5]Zaenal Mustakim, Op.,Cit, hlm. 174
[6]  Ibrahim dan Syaodih, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),  hlm.120-130
[7] Nana Sujana dan A. Rivai, Media Pengajaran, (Bandung : Sinar Baru, 199), hlm 6
[8]Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hlm. 320 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar