Laman

new post

zzz

Minggu, 05 November 2017

sbm E 10-b “MACAM-MACAM ALAT DAN MEDIA”

ALAT DAN MEDIA BELAJAR MENGAJAR
“MACAM-MACAM ALAT DAN MEDIA”

Nur Aghistina
2021115272 
Kelas : E

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017



KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam tetap kita curahkan kepada baginda nabi agung Muhammad SAW, semoga kita semua termasuk umat yang mendapat syafaat di Yaumul Akhir nanti. Aamiin.
Makalah tentang “Macam-macam Alat dan Media”, dibuat guna memenuhi tugas mata Strategi Belajar Mengajar.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan Terima Kasih kepada Bapak Muhammad Hufron, M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar yang telah memberikan waktu untuk mengizinkan penulis menyelesaikan makalah ini dengan semampu penulis. Serta teman-teman yang telah mendukung sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Dengan menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu penulis sangat mengharap kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bisa  bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Aamiin...


Pekalongan, Oktober 2017


Nur Aghistina
2021115272





BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam ekonomi, sosial, budya maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan IPTEK tersebut perlu penyesuaian-penyesuaian, terutama sekali yang berkaiatan dengan faktor-faktor pengajaran disekolah. Salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai guru/calon guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa secara baik berdaya guna dan berhasil guna.
Hasil penelitian telah memperlihatkan media telah menunjukkan keunggulanya membantu para guru dan staf pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah ditangkap oleh para siswa. Media memiliki kekuatan-kekuatan yang positif dan sinergi yang mampu merubah sikap dan tingkah laku mereka kearah perubahan yang kreatif dan dinamis. Sehubung dengan hal itu, peran media sangat dibutuhkan dalam pembelajaran dimana perkembangannya saat ini media bukan lagi dipandang sekedar alat bantu tetapi merupakan bagian yang penting dalam sistem pendidikan dan pembelajaran.
Mengingat begitu besarnya peran media dalam pembelajaran makalah ini diharapkan dapat membantu kita sebagai calon guru dalam mengenal berbagai media pembelajaran dan karakteristiknya dan dimafaatkan dalam untuk kita mengajar untuk kedepannya.




B.     Tema dan judul makalah
1.    Tema :  Alat dan Media Pembelajaran
2.    Sub Tema :  Macam-macam Alat dan Media

C.  Mengapa Penting Untuk Dikaji
Makalah ini membahas tentang macam-macam alat dan media dalam pembelajaran yang sangat penting bagi proses pembelajaran di kelas, alat bantu atau media atau sumber belajar perlu dimanfaatkan secara sinergis untuk mengoptimalkan pembelajaran. Dan bahan pelajaran yang disampaikan dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas. Nah, dengan adanya media dan alat bantu pembelajaran semakin memudahkan guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Sehingga dapat menciptakan kondisi yang dapat mendorong siswa agar dapat mencapai kompetensinya dalam pembelajaran yang diberikan oleh guru.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Alat dan Media Pembelajaran
Alat pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk membantu pencapaian tujuan pembelajaran.[1] dalam proses pengajaran maka alat mempunyai fungsi sebagai pelengkap untuk mencapai tujuan. [2]Sedangkan Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah yang secara harfiah berarti ‘tengah’, perantara atau pengantara. Dalam bahasa Arab media adalah (و سا ئل ) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Berikut pendapat tentang media yang dikemukakann oleh para ahli yaitu:
1.      Gerlach dan Ely ( 1972 ) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
2.      Fleming mengatkan bahwa media yang sering diganti dengan mediator yaitu penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya.[3]
3.      Heinich, Molenda, dan Russel (1990) diungkapkan bahwa media is a channel of communication.
4.      AECT (Association for Education and Communication Technology) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi.
5.      NEA ( Educations Association ) mendefenisikan sebagai benda yang dapat dmanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar dapat mempengaruhi efektifitas program instruktional.

Dari defenisi-defenisi tersebut dapat ditarik kesimpulannya bahwa pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audio (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan siswa untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang inin dicapai.[4] Menurut Rossi dan Breidle mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat digunakan untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya.[5]
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan bagian dari alat pembelajaran. Baik alat maupun media pembelajaran secara umum berfungsi untuk membantu pencapaian tujuan pembelajaran baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemilihan maupun media penggunaan alat dan media pembelajaran agar berfungsi secara optimal, sepenuhnya tergantung pada pendidik.[6]

B.     Media dan Kegiatan Belajar Mengajar
1.      Guru dan Media Pembelajaran
Sistem pendidikan yang baru menuntut faktor dan kondisi yang baru pula baik yang berkenaan dengan sarana pisik maupun non fisik. Untuk itu diperlukan tenaga pengajar yang memiliki kemampuan dan kecakapan yang lebih memadai, diperlukan kinerja dan sikap yang baru, peralatan yang lebih lengkap dan administrasi yang lebih teratur. Guru hendaknya dapat menggunakan peralatan yang lebih ekonomis, efisien dan mampu dimiliki oleh sekolah serta tidak menolak digunakannya peralatan teknologi moderen yang relevan dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan zaman. Permasalahan pokok dan cukup mendasar adalah sejauh manakah kesiapan guru-guru dalam menguasai penggunaan media pendidikan dan pengajaran disekolah untuk pembelajaran siswa secara optimal sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.
Semakin maju perkembangan masyarakat dan ekslarasi teknologi moderen, maka semakin besar dan berat tantangan yang dihadapi guru sebagai pendidikan dan pengajar disekolah. Agar seorang guru dalam menggunakan media pendidikan yang efektif, setiap guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan/pengajaran. Oleh sebab itu guru harus mempunyai keterampilan dalam memilih dan menggunakan media pendidikan /pengajaran.[7]
2.      Media sebagai Alat Bantu
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena memeng gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik.  Guru sadar bahwa tanpa bantuan media maka bahan pembelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks. Setiap materi pelajaran tentu memiliki tingkat kesukatran yang bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi dilain pihak ada bahan pelajaran yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pengajaran. Bahan pelajaran dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar diproses oleh anak didik. Apalagi bagi anak didik yang kurang menyukai bahan pelajaran yang disampaikan itu.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi untuk melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama.Walaupun begitu penggunaan media sebagai alat bantu tidak bisa sembarang menurut sekehendak hati guru. Tetapi harus memperhatikan dan mempertimbangkan tujuan. Akhirnya dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar dan gurulah yang mempergunakannya untah membelajarkan anak didik demi tercapainya tujuan pengajaran.
3.      Media sebagai Sumber Belajar
Belajar mengajar adalah suatu proses yang mengolah sejumlah nilai umtuk dikosumsi oleh setiap anak didik. Nilai-nilai itu tidak datang dengan sendirinya, tetapi teramil dari berbagai sumber. Karena itu, sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar sekarang.
Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar ikut membantu guru memperkaya wawasan anak didik. Aneka macam bentuk dan jenis media pendidikan yang digunakan oleh guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi anak didik. Media sebagai sumber belajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual, dan audiovisual. Penggunaan ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan perumusan tujuan internasional dan tentu saja dengan kompetensi guru itu sendiri dan sebagainya. Maka guru yang pandai menggunakan media adalah guru yang bisa manipulasi media sebagai sumber belajar dan sebagai penyalur informasi dari bahan yang disampaikan kepada anak didik dalam proses belajar mengajar.[8]

C.    Klasifikasi Media dalam Pembelajaran
Rudi Bretz ( 1977 ) mengklasifikasikan ciri utama media pada tiga unsur pokok yaitu suara, visual dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk yaitu gambar visual, garis dan simbol. Disamping itu juga membedakan media siar dan media rekam sehingga terdapat 8 klasifikasi media:
1.      Media audio visual gerak
2.      Media audio visual diam
3.      Media audio semi gerak
4.      Media visual gerak
5.      Media visual diam
6.      Media visual semi gerak
7.      Media audio
8.      Media cetak
Menurut Oemar Hamalik ( 1985: 63 ) dan 4 klasifikasi media pengajaran yaitu:
1.      Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya filmstrip, transparansi, micro projectin, papan tulis, buletin board, gambar-gambar, ilustrasi, chart, grafik, poster, peta dan globe
2.      Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar misalnya: phonograph record, transkripsi electris, radio, rekaman pada tape recorder
3.      Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar, misalnya filim dan televisi, benda-benda tiga dimensi yang biasanya dipertunjukkan, misalnya: model, spicemens, bak pasir, peta electris, koleksi diorama
4.      Dramatisasi, bermain peranan, sosiodrama, sandiwara boneka, dan sebagainya.
Disamping itu para ahli media lainnya juga membagi jenis-jenis media pengajaran itu kepada:
1.      Media asli dan tiruan
2.      Media bentuk papan
3.      Media bagan dan grafis
4.      Media proyeksi
5.      Media dengar ( audio)
6.      Media cetak atau printed materialis
Briggs mengidentifikasi macam-macam media yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar yaitu: objek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparasi, filim bingkai, filim, televisi dan gambar.
Sedangkan Gagne membuat 7 macam pengelompokan media yaitu; 1)  Benda untuk didemonstrasikan, 2) Komunikasi lisan, 3) Gambar cetak, 4) Gambar diam, 5) Gambar gerak, 6) Film  bersuara,  7) Mesin belajar.
Dari ke tujuh macam pengelompokan media tersebut kemudian dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut tingkat hirarki belajar yang dikembangkannya, yaitu : pelotar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh perilaku belajar, memberi kondisi-kondisi eksternal, menuntun cara berpikir, memasukan ahli ilmu, menilai prestasi, dan pemberi umpan balik.[9]

D.    Macam-macam Media Pengajaran
Media yang dikenal dewasa ini tidak hanya terdiri dari tiga jenis,tetapi lebih dari jenis itu. Klafikasinya dapat dilihat dari jenisnya, daya liputnya dan dari bahan serta pembuatanya. Semua ini akan dijelaskan pada pembahasan berikut.
1.      Dilihat dari jenisnya
a.       Media Auditif
Media Auditif yaitu media yang mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini cocok untuk orang tuli atau   mempunya kelainan dalam pendengaran.
b.      Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini  yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai) slides (film bingkai), foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Adapula media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
c.       Media Audiovisual
Media Audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan  yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini terbagi kedalam :
1)      Audiovisual diam,yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slides), film rangaki suara dan cetak suara.
2)      Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergeak seperti film suara dan video cassette.
Pembagian lain dari media ini adalah :
1)      Audiovisual murni baik unsur suara atau gambar berasal dari satu sumber seperti film video cassette
2)      Audio Visual tidak murni, yaitu yang unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingaki suara yang unsure gambarnya bersumber dari slide proyektor dan unsure suaranya bersumber dari tape recorder contoh lianya adalah film strip suara dan cetak suara.
2.      Dilihat dari liputnya, media dibagi dalam :
a.       Media dengan Daya Liput Luas dan Serentak.
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. Contoh radio dan televise
b.      Media dengan Daya Liput yang Terbatas oleh Ruang dan Tempat.
Media ini dalam penggunaanya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.
c.       Media untuk Pengajaran individual.
Media ini penggunaanya hanya untuk seorang diri, termasuk media ini  adalah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.
3.      Dilihat dari bahan pembuatanya, media dibagi dalam :
a.       Media Sederhana (alat peraga)
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatanya mudah, dan penggunaanya tidak sulit.
b.      Media Kompleks
Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatanya sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan penggunaanya memerlukan keterampilan yang memadai.[10]

Nana Sudjana dan Ahmad Rifa’i menjelaskan jenis-jenis media yang dapat disebutkan sebagai berikut :
1.      Media grafis, seperti: gambar, photo, grafik, bagan, atau diagram, poster, kartun, komik, dan lain-lain.
2.      Media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat (solid model) model penampang, model susun, model kerja Much Up-Biorama dan lain-lain.
3.      Media proyeksi, seperti: slide, film-film menggunakan overhead projectordan lain-lain.
4.      Penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran.
Dari penjelasan di atas, dapat dinyatakan bahwa penggunaan media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar harus menyangkut setiap aspek dalam proses belajar mengajar itu sendiri. Hal ini mengindikasikan bahwa bagi pendidik, media pembelajaran harus mendukung dan mempermudah proses pembelajaran. Sementara itu, bagi peserta didik, media harus mampu berfungsi sebagai alat bantu dalam belajar. Akhirnya, dengan penggunaan media dalam proses belajar mengajar, tujuan kegiatan belajar mengajar dapat tercapai.[11]


E.     Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Sudjana dan Ahmad Rifa’i mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu :
1)      Pembelajaran menjadi lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2)      Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh para peserta didik menguasai tujuan pembelajaran yang lebih baik.
3)      Metode mengajar akan lebih baik bervariasi tidak semata-mata komunikasi verbal melalui peraturan atau kata-kata oleh pendidik sehingga peserta didik tidak bosan dan pendidik tidak kehabisan tenaga apalagi pendidik mengajar untuk setiap jam pelajaran.[12]













BAB III
PENUTUP

A.  Simpulan
1.      Pengertian Alat dan Media
sedangkan Media segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar.
2.      Macam-macam Media
A.    Dilihat dari daya liptutnya terdiri dari:
a)      media auditif
b)      Media visual
c)      Media audio visual.
B.     Dilihat dari daya liputnya terdiri dari:
a)      Media daya liput luas dan serentak
b)      Media daya liput terbatas oleh ruang dan tempat
c)      Media pengajaran individual.
C.     Dilihat dair bahan pembuatanya:
a)      Media sederhana
b)      Media kompleks.
3.      Manfaat media pembelajaran antara lain :
a.       Pembelajaran menjadi lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b.      Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh para peserta didik menguasai tujuan pembelajaran yang lebih baik.
c.       Metode mengajar akan lebih baik bervariasi tidak semata-mata komunikasi verbal melalui peraturan atau kata-kata oleh pendidik sehingga peserta didik tidak bosan dan pendidik tidak kehabisan tenaga apalagi pendidik mengajar untuk setiap jam pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA


Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Asnawir dan Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
Mustakim, Zaenal. 2017. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: Matagraf Yogyakarta.
Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Pupuh Fathurraman dan Sobry Sutikno. 2009. Strategi Belajar Mengajar : Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung : PT. Refika Aditama.











BIODATA


Nama                                      : Nur Aghistina
NIM                                        : 2021115272
Tempat Tanggal Lahir         : Pekalongan, 02 Agustus 1997
Alamat                                   : Jl. Hoscokro Aminoto Kuripan Kertoharjo gang     10 No.2 RT/RW: 02/02 Pekalongan Selatan
Riwayat Pendidikan             :
1.      TK  01 Masitoh Kuripan Kidul
2.      MIS Kuripan Kidul
3.      SMP N 14 Pekalongan
4.      MAN 2 Pekalongan
5.      Mahasiswa IAIN Pekalongan (sekarang masih semester 4)



[1] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: Matagraf Yogyakarta, 2017), hlm. 158
[2]    Pupuh Fathurraman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar : Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, (Bandung : PT. Refika Aditama, 2009), hlm. 15
                [3]   Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 3

[4]   Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers., 2002 ), hlm. 11
[5]  Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010 ), hlm. 204
[6]  Zaenal Mustakim, Op. Cit., hlm. 158
[7]   Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Op.cit., hlm. 19

[8]  Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 121-124
[9]   Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Op.cit., hlm 27-31
[10]    Syiful Bahri Djamarah,dkk, Op. Cit., hlm. 124-126
[11]   Zaenal Mustakim, Op. Cit., hlm. 173
[12]    Zaenal Mustakim, Op. Cit., hlm. 169-170

Tidak ada komentar:

Posting Komentar