NIM 2317037
Kelas E
JURUSAN PGMI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2018
DAFTAR
ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................. i
BABI PENDAHULUAN..................................................................... 1
A.
Latar Belakang Masalah........................................................ 1
B.
Rumusan Masalah.................................................................. 1
C.
Metode Pemecahan Masalah................................................. 2
D.
Sitematika Penulisan
Makalah............................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
A.
Pengertian Pembelajar........................................................... 3
B.
Proses Belajar........................................................................ 5
C.
Unsur Belajar......................................................................... 6
BABIII PENUTUP................................................................................. 8
A.
Simpulan................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 9
BIODATA PENULIS................................................................................ 10
LAMPIRAN .............................................................................................. 11
A.
Latar Belakang Masalah
Peserta
didik didefinisikan sebagai setiap manusia yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan, baik pendidikan formal
maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan
tertentu. Peserta didik juga dapat didefinisikan sebagai orang yang belum
dewasa dan memiliki sejumlah potensi dasar yang masih perlu dikembangkan.
Seperti potensi kognitif, efektif, dan psikomotor.
Sedangkan
belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,
meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan
kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau proses memperoleh pengetahuan,
menurut pemahaman sains konvensional, kontak manusia dengan alam diistilahkan
dengan pengalaman (experience).
Proses belajar merupakan
jalan yang harus ditempuh oleh seorang pelajar atau mahasiswa untuk mengerti
suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui. Ada 2 macam proses belajar, yaitu proses
intern dan proses ekstern.
Unsur belajar adalah
faktor-faktor yang menjadi indikator keberlangsungan proses belajar. Cronbach
berpendapat ada 7 unsur utama dalam proses belajar, antara lain: tujuan,
kesiapan, situasi, interpretasi, respon, konsekuensi, reaksi terhadap
kegagalan.
Berdasarkan latar belakang
tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya
kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.
1.
Apa pengertian pembelajar ?
2.
Bagaimana proses belajar
siswa atau peserta didik ?
3.
Apa yang menjadi unsur
utama dalam proses belajar ?
Metode pemecahan masalah
yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan
menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk
pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai
dengan menentukan masalah yang akan
dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah
pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban
permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan serta pengorganisasian
jawaban permasalahan.
D. Sistematika Penulisan Makalah
Makalah ini ditulis dalam
tiga bagian, meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar
belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan sistematika
pnulisan makalah: Bab II, adalah pembahasan; Bab III, bagian penutup yang
terdiri dari simpulan dan saran-saran.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pembelajar
Pembelajar (orang yang belajar) bisa juga
peserta didik atau murid. Didalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas), peserta didik didefinisikan sebagai setiap
manusia yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran
pada jalur pendidikan, baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada
jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik juga dapat
didefinisikan sebagai orang yang belum dewasa dan memiliki sejumlah potensi
dasar yang masih perlu dikembangkan. Seperti potensi kognitif, efektif, dan
psikomotor.[1]
Peserta didik juga disebut “raw material”
(bahan mentah) didalam proses transformasi yang disebut pendidikan.[2]
Sedangkan belajar adalah suatu aktivitas
atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan,
memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Dalam konteks menjadi
tahu atau proses memperoleh pengetahuan, menurut pemahaman sains konvensional,
kontak manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman (experience).
Pengalaman yang terjadi berulang kali melahirkan pengetahuan (knowledge), atau
a body of knowledge. Definisi ini merupakan definisi umum dalam pembelajaran
sains secara konvensional, dan beranggapan bahwa pengetahuan sudah terserak di
alam, tinggal bagaimana siswa atau pembelajar bereksplorasi, menggali dan
menemukan kemudian memungutnya, untuk memperoleh pengetahuan.[3]
Menurut Witherington (1952) seperti yang dikutip
oleh Sukmadinata (2004:155) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan dalam
kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru yang
berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, dan kecakapan.
Menurut Crow and Crow (1958) dalam
Sukmadinata (2004:155-156), belajar merupakan diperolehnya kebiasaan-kebiasaan,
pengetahuan dan sikap baru.
Menurut Hilgard (1962), belajar adalah suatu
proses dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respon terhadap
suatu situasi.[4]
Psikologi Daya berpendapat, bahwa belajar
adalah melatih daya-daya yang dimiliki oleh manusia. Dengan latihan tersebut,
akan terbentuk dan berkembang berbagai daya yang dapat berfungsi sebagaimana
mestinya, seperti daya ingat, daya pikir, daya rasa, dan sebagainya. Pandangan
baru menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku
akibat latihan dan pengalaman.[5]
Belajar merupakan sebuah proses yang
kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak
masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga liang lahat. Salah satu pertanda
bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku
dalam dirinya.[6]
Belajar pada hakikatnya adalah suatu
aktivitas yang mengharapkan perubahan tingkah laku (behavioral change) pada
individu yang belajar. Perubahan tingkah laku tersebut terjadi karena usaha
individu yang bersangkutan. Belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:
bahan yang dipelajari, instrumen, lingkungan, dan kondisi individu si pelajar.[7]
B. Proses Belajar
Proses belajar merupakan jalan yang harus ditempuh oleh
seorang pelajar atau mahasiswa untuk mengerti suatu hal yang sebelumnya tidak
diketahui.
1.
Proses intern
a)
Motivasi
Keinginan untuk mencapai suatu hal tentu berdasarkan pada
motivasi tertentu. Begitu pula halnya dengan seseorang yang melakukan kegiatan
belajar.
b)
Perhatian pada pelajaran
atau kuliah
Murid harus diikutsertakan dalam bahan yang diajarkan. Mereka
harus memusatkan perhatiannya pada bahan tersebut.
c)
Menerima dan mengingat
Kalau perhatian tertuju pada sesuatu yang harus
dimengerti, seorang murid dapat menyerap bahan pelajaran baru dan menyimpannya
dalam pikiran.
d)
Reproduksi
Dalam suatu proses belajar seseorang tidak hanya menerima
informasi baru saja. Dia harus dapat mereproduksi informasi baru itu agar dapat
bermanfaat. Dia harus dapat menemukan kembali informasi baru yang pernah dia
terima.
e)
Generalisasi
Pada tahap ini jalannya proses belajar menjadi semakin
meningkat. Murid harus menempatkan apa yang telah diajarkan (oleh pengajar) ke
dalam ruang lingkup yang lebih luas, tidak cukup hanya mengembangkan
pengetahuan yang direproduksi dalam kaitan yang sama.
f)
Latihan tentang hal yang
telah diajarkan serta umpan baliknya (feedback)
Tugas latihan tentang hal yang telah diajarkan merupakan
metode terbaik bagi pengajar untuk menyakinkan diri, bahwa masalahnya telah
difahami benar oleh pihak murid.
2.
Proses ekstern
Pada paragraf ini akan membicarakan bagaimana cara
meningkatkan jalannya proses intern. Sebagaimna telah dikatakan, hal tersebut
tidak dapat dilakukan secara langsung, tetapi harus melewati proses yang
terjadi di luar diri murid.[8]
C. Unsur Belajar
Unsur belajar adalah faktor-faktor yang menjadi indikator
keberlangsungan proses belajar. Cronbach sebagai penganut aliran behaviorisme
(1954:49-50) menyatakan dalam Sukamdinata (2004:157) adanya 7 unsur utama dalam
proses belajar, antara lain:
1.
Tujuan. Belajar dimulai
karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai. Tujuan ini muncul karena adanya
sesuatu kebutuhan. Perbuatan belajar atau pengalaman belajar akan efektif bila
diarahkan kepada tujuan yang jelas dan bermakna bagi individu.
2.
Kesiapan. Agar mampu melaksanakan
perbuatan belajar dengan baik, anak perlu memiliki kesiapan, baik kesiapan
fisik, psikis, maupun kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu
yang terkait dengan pengalaman belajar.
3.
Situasi. Kegiatan belajar
berlangsung dalam situasi belajar. Adapun yang dimaksud dalam situasi belajar
ini adalah tempat, lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, guru,
kepala sekolah, pegawai administrasi, dan seluruh warga sekolah yang lain.
4.
Interpretasi. Di sini anak
melakukan interpretasi yaitu melihat hubungan di antara komponen-komponen
situasi belajar, melihat makna dari hubungan tersebut dan menghubungkannya
dengan kemungkinan pencapaian tujuan.
5.
Respon. Berlandaskan hasil
interpretasi tentang kemungkinannya dalam mencapai tujuan belajar, maka anak
membuat respon. Respon ini dapat berupa usaha yang terencana sistematis, baik
juga berupa usaha coba-coba, (trial and error).
6.
Konsekuensi. Berupa hasil,
dapat hasil positif (keberhasilan) maupun hasil negatif (kegagalan) sebagai
konsekuensi respon yang dipilih siswa.
7.
Reaksi terhadap kegagalan.
Kegagalan dapat menurunkan semangat, motivasi, memperkecil usaha-usaha belajar
selanjutnya. Namun, dapat juga membangkitkan siswa karena dia mau belajar dari
kegagalannya.[9]
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Simpulan
Peserta
didik didefinisikan sebagai setiap manusia yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan, baik pendidikan formal
maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan
tertentu.
Sedangkan
belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,
meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan
kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau proses memperoleh pengetahuan,
menurut pemahaman sains konvensional, kontak manusia dengan alam diistilahkan
dengan pengalaman (experience).
Proses belajar merupakan
jalan yang harus ditempuh oleh seorang pelajar atau mahasiswa untuk mengerti
suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui. Ada 2 macam proses belajar, yaitu
proses intern dan proses ekstern.
Unsur belajar adalah
faktor-faktor yang menjadi indikator keberlangsungan proses belajar. Cronbach
berpendapat ada 7 unsur utama dalam proses belajar, antara lain: tujuan,
kesiapan, situasi, interpretasi, respon, konsekuensi, reaksi terhadap
kegagalan.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina.
Nora. 2018. Perkembangan Peserta
Didik. Ed.1. Cet.1. Yogyakarta:
Deepublish
Hamalik.
Oemar. 2013. DASAR-DASAR
PENGEMBANGAN KURIKULUM.
Cet.5. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Majid. Abdul. 2013. PERENCANAAN PEMBELAJARAN. Cet. Ke-10
Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset
Mustakim.
Zaenal. 2018. STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN
(Edisi
Revisi). Cet. 6. Pekalongan: IAIN Pekalongan Press
Rooijakkers,
1991. MENGAJAR
DENGAN SUKSES. Cet.8. Jakarta: PT
Gramedia
Siregar. Eveline & Nara. Hartini. 2011. TEORI BELAJAR dan
PEMBELAJARAN. Cet. Ke-2. Bogor: Ghalia Indonesia
Suyono & Hariyanto. 2015. BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN TEORI DAN
KONSEP DASAR. Cet.5. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
BIODATA PENULIS
Nama Lengkap : Isna Nabilah
Nama
Panggilan : Isna
Tempat,
Tanggal Lahir : Pekalongan, 31
Januari 1999
Alamat : Buaran Gg. 3
Kec. Pekalongan Selatan
Kota Pekalongan
Riwayat
Pendidikan : 1. RA Masyithoh 06
Buaran
2. MI NU Buaran
3. MTs S Hidayatul Athfal
4. MAN 2 Pekalongan
5. IAIN Pekalongan (Sekarang)
LAMPIRAN
[1] Nora
Agustina, Perkembangan Peserta Didik,
Ed.1, Cet.1 (Yogyakarta: Deepublish, 2018), hlm. 1
[2] Zaenal Mustakim, STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN
(Edisi Revisi), Cet. 6 (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2018), hlm. 120
[3] Suyono & Hariyanto, BELAJAR DAN PEMBELAJARAN TEORI DAN KONSEP DASAR, Cet.5 (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), hlm. 9
[4] Ibid., hlm. 11
[5] Oemar Hamalik, DASAR-DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM, Cet.5 (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), hlm. 106
[6] Eveline Siregar & Hartini Nara, TEORI BELAJAR dan PEMBELAJARAN, Cet.
Ke-2 (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), hlm. 3
[7] Abdul Majid, PERENCANAAN PEMBELAJARAN, Cet. Ke-10 (Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset, 2013), hlm. 225
[8] Rooijakkers, MENGAJAR DENGAN SUKSES, Cet.8 (Jakarta: PT Gramedia, 1991), hlm. 13
[9] Suyono & Hariyanto, BELAJAR DAN PEMBELAJARAN TEORI DAN KONSEP DASAR, Cet.5 (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), hlm.
126
Tidak ada komentar:
Posting Komentar