Laman

new post

zzz

Senin, 17 September 2018

SBM E C2 Pembelajar


PEMBELAJAR
Pembelajar
Isna Nabilah

NIM 2317037 
Kelas E

JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2018






DAFTAR ISI


DAFTAR ISI..............................................................................................      i

BABI       PENDAHULUAN.....................................................................      1
A.    Latar Belakang Masalah........................................................      1
B.     Rumusan Masalah..................................................................      1
C.     Metode Pemecahan Masalah.................................................      2
D.    Sitematika Penulisan Makalah...............................................      2

BAB II    PEMBAHASAN........................................................................      3
A.    Pengertian Pembelajar...........................................................      3
B.     Proses Belajar........................................................................      5
C.     Unsur Belajar.........................................................................      6

BABIII    PENUTUP.................................................................................      8
A.    Simpulan................................................................................      8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................      9

BIODATA PENULIS................................................................................      10

LAMPIRAN ..............................................................................................      11



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Peserta didik didefinisikan sebagai setiap manusia yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan, baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik juga dapat didefinisikan sebagai orang yang belum dewasa dan memiliki sejumlah potensi dasar yang masih perlu dikembangkan. Seperti potensi kognitif, efektif, dan psikomotor.
Sedangkan belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau proses memperoleh pengetahuan, menurut pemahaman sains konvensional, kontak manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman (experience).
Proses belajar merupakan jalan yang harus ditempuh oleh seorang pelajar atau mahasiswa untuk mengerti suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui. Ada 2 macam proses belajar, yaitu proses intern dan proses ekstern.
Unsur belajar adalah faktor-faktor yang menjadi indikator keberlangsungan proses belajar. Cronbach berpendapat ada 7 unsur utama dalam proses belajar, antara lain: tujuan, kesiapan, situasi, interpretasi, respon, konsekuensi, reaksi terhadap kegagalan.

Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.
1.      Apa pengertian pembelajar ?
2.      Bagaimana proses belajar siswa atau peserta didik ?
3.      Apa yang menjadi unsur utama dalam proses belajar ?
Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan serta pengorganisasian jawaban permasalahan.

D.    Sistematika Penulisan Makalah

Makalah ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan sistematika pnulisan makalah: Bab II, adalah pembahasan; Bab III, bagian penutup yang terdiri dari simpulan dan saran-saran.








BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pembelajar

Pembelajar (orang yang belajar) bisa juga peserta didik atau murid. Didalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), peserta didik didefinisikan sebagai setiap manusia yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan, baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik juga dapat didefinisikan sebagai orang yang belum dewasa dan memiliki sejumlah potensi dasar yang masih perlu dikembangkan. Seperti potensi kognitif, efektif, dan psikomotor.[1] Peserta didik juga disebut “raw material” (bahan mentah) didalam proses transformasi yang disebut pendidikan.[2]
Sedangkan belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau proses memperoleh pengetahuan, menurut pemahaman sains konvensional, kontak manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman (experience). Pengalaman yang terjadi berulang kali melahirkan pengetahuan (knowledge), atau a body of knowledge. Definisi ini merupakan definisi umum dalam pembelajaran sains secara konvensional, dan beranggapan bahwa pengetahuan sudah terserak di alam, tinggal bagaimana siswa atau pembelajar bereksplorasi, menggali dan menemukan kemudian memungutnya, untuk memperoleh pengetahuan.[3]
Menurut Witherington (1952) seperti yang dikutip oleh Sukmadinata (2004:155) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, dan kecakapan.
Menurut Crow and Crow (1958) dalam Sukmadinata (2004:155-156), belajar merupakan diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru.
Menurut Hilgard (1962), belajar adalah suatu proses dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respon terhadap suatu situasi.[4]
Psikologi Daya berpendapat, bahwa belajar adalah melatih daya-daya yang dimiliki oleh manusia. Dengan latihan tersebut, akan terbentuk dan berkembang berbagai daya yang dapat berfungsi sebagaimana mestinya, seperti daya ingat, daya pikir, daya rasa, dan sebagainya. Pandangan baru menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku akibat latihan dan pengalaman.[5]
Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga liang lahat. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya.[6]
Belajar pada hakikatnya adalah suatu aktivitas yang mengharapkan perubahan tingkah laku (behavioral change) pada individu yang belajar. Perubahan tingkah laku tersebut terjadi karena usaha individu yang bersangkutan. Belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: bahan yang dipelajari, instrumen, lingkungan, dan kondisi individu si pelajar.[7]


B.     Proses Belajar
Proses belajar merupakan jalan yang harus ditempuh oleh seorang pelajar atau mahasiswa untuk mengerti suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui.
1.      Proses intern
a)      Motivasi
Keinginan untuk mencapai suatu hal tentu berdasarkan pada motivasi tertentu. Begitu pula halnya dengan seseorang yang melakukan kegiatan belajar.
b)      Perhatian pada pelajaran atau kuliah
Murid harus diikutsertakan dalam bahan yang diajarkan. Mereka harus memusatkan perhatiannya pada bahan tersebut.
c)      Menerima dan mengingat
Kalau perhatian tertuju pada sesuatu yang harus dimengerti, seorang murid dapat menyerap bahan pelajaran baru dan menyimpannya dalam pikiran.
d)     Reproduksi
Dalam suatu proses belajar seseorang tidak hanya menerima informasi baru saja. Dia harus dapat mereproduksi informasi baru itu agar dapat bermanfaat. Dia harus dapat menemukan kembali informasi baru yang pernah dia terima.
e)      Generalisasi
Pada tahap ini jalannya proses belajar menjadi semakin meningkat. Murid harus menempatkan apa yang telah diajarkan (oleh pengajar) ke dalam ruang lingkup yang lebih luas, tidak cukup hanya mengembangkan pengetahuan yang direproduksi dalam kaitan yang sama.
f)       Latihan tentang hal yang telah diajarkan serta umpan baliknya (feedback)
Tugas latihan tentang hal yang telah diajarkan merupakan metode terbaik bagi pengajar untuk menyakinkan diri, bahwa masalahnya telah difahami benar oleh pihak murid.
2.      Proses ekstern
Pada paragraf ini akan membicarakan bagaimana cara meningkatkan jalannya proses intern. Sebagaimna telah dikatakan, hal tersebut tidak dapat dilakukan secara langsung, tetapi harus melewati proses yang terjadi di luar diri murid.[8]

C.    Unsur Belajar
Unsur belajar adalah faktor-faktor yang menjadi indikator keberlangsungan proses belajar. Cronbach sebagai penganut aliran behaviorisme (1954:49-50) menyatakan dalam Sukamdinata (2004:157) adanya 7 unsur utama dalam proses belajar, antara lain:
1.      Tujuan. Belajar dimulai karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai. Tujuan ini muncul karena adanya sesuatu kebutuhan. Perbuatan belajar atau pengalaman belajar akan efektif bila diarahkan kepada tujuan yang jelas dan bermakna bagi individu.
2.      Kesiapan. Agar mampu melaksanakan perbuatan belajar dengan baik, anak perlu memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik, psikis, maupun kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu yang terkait dengan pengalaman belajar.
3.      Situasi. Kegiatan belajar berlangsung dalam situasi belajar. Adapun yang dimaksud dalam situasi belajar ini adalah tempat, lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, guru, kepala sekolah, pegawai administrasi, dan seluruh warga sekolah yang lain.
4.      Interpretasi. Di sini anak melakukan interpretasi yaitu melihat hubungan di antara komponen-komponen situasi belajar, melihat makna dari hubungan tersebut dan menghubungkannya dengan kemungkinan pencapaian tujuan.
5.      Respon. Berlandaskan hasil interpretasi tentang kemungkinannya dalam mencapai tujuan belajar, maka anak membuat respon. Respon ini dapat berupa usaha yang terencana sistematis, baik juga berupa usaha coba-coba, (trial and error).
6.      Konsekuensi. Berupa hasil, dapat hasil positif (keberhasilan) maupun hasil negatif (kegagalan) sebagai konsekuensi respon yang dipilih siswa.
7.      Reaksi terhadap kegagalan. Kegagalan dapat menurunkan semangat, motivasi, memperkecil usaha-usaha belajar selanjutnya. Namun, dapat juga membangkitkan siswa karena dia mau belajar dari kegagalannya.[9]






















BAB III
PENUTUP

A.      Simpulan

Peserta didik didefinisikan sebagai setiap manusia yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan, baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.

Sedangkan belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau proses memperoleh pengetahuan, menurut pemahaman sains konvensional, kontak manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman (experience).
Proses belajar merupakan jalan yang harus ditempuh oleh seorang pelajar atau mahasiswa untuk mengerti suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui. Ada 2 macam proses belajar, yaitu proses intern dan proses ekstern.
Unsur belajar adalah faktor-faktor yang menjadi indikator keberlangsungan proses belajar. Cronbach berpendapat ada 7 unsur utama dalam proses belajar, antara lain: tujuan, kesiapan, situasi, interpretasi, respon, konsekuensi, reaksi terhadap kegagalan.

 





DAFTAR PUSTAKA



Agustina. Nora. 2018. Perkembangan Peserta Didik. Ed.1. Cet.1. Yogyakarta:
                  Deepublish

Hamalik. Oemar. 2013. DASAR-DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM.
                  Cet.5. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Majid. Abdul. 2013. PERENCANAAN PEMBELAJARAN. Cet. Ke-10
                  Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset

Mustakim. Zaenal. 2018. STRATEGI  DAN METODE PEMBELAJARAN
                  (Edisi Revisi). Cet. 6. Pekalongan: IAIN Pekalongan Press

Rooijakkers, 1991. MENGAJAR DENGAN SUKSES. Cet.8. Jakarta: PT
                  Gramedia

Siregar. Eveline & Nara. Hartini. 2011. TEORI BELAJAR dan
                  PEMBELAJARAN. Cet. Ke-2. Bogor: Ghalia Indonesia

Suyono & Hariyanto. 2015. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN TEORI DAN
                  KONSEP DASAR. Cet.5. Bandung: PT Remaja Rosdakarya








BIODATA PENULIS








Nama Lengkap                  : Isna Nabilah
Nama Panggilan                : Isna
Tempat, Tanggal Lahir      : Pekalongan, 31 Januari 1999
Alamat                              : Buaran Gg. 3 Kec. Pekalongan Selatan
                                            Kota Pekalongan
Riwayat Pendidikan         : 1. RA Masyithoh 06 Buaran
                 2. MI NU Buaran
                 3. MTs S Hidayatul Athfal
                 4. MAN 2 Pekalongan
                 5. IAIN Pekalongan (Sekarang)











                           LAMPIRAN



                                                                                                                        















                                                      


















[1] Nora Agustina, Perkembangan Peserta Didik, Ed.1, Cet.1 (Yogyakarta: Deepublish, 2018), hlm. 1
[2]  Zaenal Mustakim, STRATEGI  DAN METODE PEMBELAJARAN (Edisi Revisi), Cet. 6 (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2018), hlm. 120
[3]  Suyono & Hariyanto, BELAJAR DAN PEMBELAJARAN TEORI DAN KONSEP DASAR, Cet.5  (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), hlm. 9
[4]  Ibid., hlm. 11
[5]  Oemar Hamalik, DASAR-DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM, Cet.5 (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 106
[6]  Eveline Siregar & Hartini Nara, TEORI BELAJAR dan PEMBELAJARAN, Cet. Ke-2 (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), hlm. 3
[7]  Abdul Majid, PERENCANAAN PEMBELAJARAN, Cet. Ke-10 (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2013), hlm. 225
[8]  Rooijakkers, MENGAJAR DENGAN SUKSES, Cet.8 (Jakarta: PT Gramedia, 1991), hlm. 13
[9]  Suyono & Hariyanto, BELAJAR DAN PEMBELAJARAN TEORI DAN KONSEP DASAR, Cet.5  (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), hlm. 126

Tidak ada komentar:

Posting Komentar