MAKALAH
KURIKULUM SEBAGAI SISTEM: KOMPONEN DESAIN PEMBELAJARAN DAN KOMPONEN EVALUASI PEMBELAJARAN
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum PAI
Dosen Pengampu : Muhammad Hufron, Dr., M.S.I
Disusun oleh:
Desi Sulista Irwanda (20122009)
KELAS H
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI K.H. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang merupakan Tuhan semesta alam. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Tidak lupa juga shalawat serta salam saya haturkan kepada junjungan kita, Rasulullah Saw. yang saya nantikan syafaatnya dihari akhir kelak.
Makalah ini disusun sebagai bagian dari tugas individu pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI yang membahas tentang “Kurikulum Sebagai Sistem: Komponen Desain Pembelajaran dan Komponen Evaluasi Pembelajaran”. Saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan baik dalam materi maupun struktur serta teknik penulisannya. Oleh karena itu, kepada Bapak Muhammad Hufron, Dr., M.S.I sebagai dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI ini, saya meminta masukan demi perbaikan makalah ini dan sangat mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca agar makalah ini dapat tercipta lebih baik. Semoga makalah yang saya susun ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan memberikan dampak positif serta dapat menjadikan kontribusi pemikiran kepada para pembaca terutama para Mahasiswa/i di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pekalongan, 10 Februari 2024
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................ii DAFTAR ISI ......................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1 C. Tujuan Pembahasan.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
A. Apa Pengertian dari Komponen Desain Pembelajaran .............................. 3 B. Apa Saja Komponen Desain Pembelajaran ............................................... 4 C. Apa Pengertian dari Komponen Evaluasi Pembelajaran............................ 6 D. Apa Saja Komponen Evaluasi Pembelajaran............................................. 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 10 A. Kesimpulan ............................................................................................ 10 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komponen dalam pembelajaran yang meliputi tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran yang merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Proses belajar mengajar termasuk penguasaan materi yang akan berorientasi pada tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran tercapai atau tidak baru akan terjawab setelah diadakan evaluasi dengan persyaratan memperhatikan tujuan pembelajaran dan materi pelajaran.
Desain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, ilmu, sistem, maupun proses. Sedangkan evaluasi hasil pembelajaran atau evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui tingkat pencapaian atau prestasi belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan belajar mengajar dirumuskan sebagai tujuan pembelajaran khusus.
Pembelajaran sendiri dapat diartikan sebagai proses, cara, perbuatan yang menjadikan orang untuk belajar. Orang yang belajar disebut dengan pembelajaran. Pada hakikatnya pembelajaran adalah proses menjadikan orang agar mau belajar dan kompeten melalui berbagai pengalaman sehingga, tingkah lakunya dapat berubah menjadi lebih baik.
Selain itu, pembelajaran yang efektif menekankan pentingnya belajar sebagai suatu proses personal. Dimana setiap siswa membangun pengetahuan dan pengalaman personalnya. Pengetahuan dan pengalaman personal dibangun oleh setiap siswa melalui interaksi dengan lingkungannya. Dalam hal ini pembelajaran harus mampu mengorientasikan siswa untuk dapat memainkan perannya dalam kehidupan yang akan datang dengan kemampuan, pengetahuan, sikap dan berbagai keterampilan yang telah diberikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Komponen Desain Pembelajaran?
2. Apa saja Komponen Desain Pembelajaran?
3. Apa Pengertian dari Komponen Evaluasi Pembelajaran?
1
4. Apa Saja Komponen Evaluasi Pembelajaran?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mendeskripsikan Pengertian dari Komponen Desain Pembelajaran 2. Mendeskripsikan Komponen Desain Pembelajaran
3. Mendeskripsikan Pengertian dari Komponen Evaluasi Pembelajaran 4. Mendeskripsikan Komponen Evaluasi Pembelajaran
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dari Komponen Desain Pembelajaran
Komponen desain pembelajaran adalah pengembangan secara sistematis dari spesifikasi pembelajaran dengan menggunakan teori belajar dan pembelajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran. Proses perancangan dan pengembangan ini meliputi segala proses analisis kebutuhan pembelajaran, tujuan, dan pengembangan sistem untuk mencapai tujuan.1 Desain pembelajaran merupakan kegiatan memaksimalkan keefektifan, efisiensi dan hasil pembelajaran dan pengalaman pembelajaran lainnya. Dibagian lain dijelaskan bahwa desain pembelajaran adalah pengembangan pengajaran secara sistematik yang digunakan secara khusus mengenai teori-teori pembelajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran.
Menurut Gagne (1985), menyatakan bahwa desain pembelajaran disusun untuk membantu proses belajar peserta didik. Dimana proses belajar tersebut memiliki tahapan saat ini dan tahapan jangka panjang. Selain itu, berisi serangkaian peristiwa yang dirancang dan disusun sedemikian rupa untuk memengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.2 Sementara menurut Hambaugh menjelaskan tentang desain pembelajaran sebagai sebuah proses intelektual untuk membantu pendidik menganalisis kebutuhan peserta didik dan membangun berbagai kemungkinan untuk merespon kebutuhan tersebut.3
Sedangkan pengertian pembelajaran merupakan suatu kombinasi tersusun yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pembelajaran yang terdiri dari siswa, guru, dan
1 Qammaddin dan Sulfikar Sallu, “Rancangan Pembelajaran Jaringan Komputer Model Dick dan Carey Berbasis Manajemen Layanan Information Technology Infrastructure Library”, (Sulawesi Tenggara: Jurnal Instruksional Universitas Sembilanbelas November, No. 2, Vol. 2, 2021), hlm. 77.
2 Khanifatul, Pembelajaran Inovatif, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hlm. 14. 3 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 67.
3
tenaga lainnya. Material meliputi buku-buku, papan tulis, slide, film, audio, video, dan lain sebagainya. Fasilitas dan perlengkapan meliputi ruangan kelas, perlengkapan audio visual dan juga komputer. Prosedur yang meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya.4
Pembelajaran sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan siswa yang direncanakan, dilaksanakan, dan dievalusi secara sistematis agar pembelajar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara aktif, efektif dan inovatif. Pembelajaran merupakan suatu yang kompleks artinya segala sesuatu yang terjadi pada proses pembelajaran harus merupakan suatu yang sangat berarti baik ucapan, pikiran maupun tindakan.5 Pembelajaran juga dapat dikatakan sebagai hasil dari memori, kognisi dan metakognisi yang berpengaruh terhadap pemahaman. Hal inilah yang terjadi ketika seseorang sedang belajar, dan kondisi ini juga sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, karena belajar merupakan proses alamiah setiap orang.6
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari komponen desain pembelajaran adalah suatu pengembangan pembelajaran secara sistematis guna penyusunan media teknologi komunikasi untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik. Dimana proses ini diawali dengan menganalisis kebutuhan peserta didik, penentuan status awal dari pemahaman peserta didik, perumusan tujuan pembelajaran, merancang tindakan berbasis media dalam membantu terjadinya transisi, penentuan strategi pembelajaran, sumber belajar, serta penilaian belajar untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik. Hal ini hanya dapat terjadi pada siswa yang dipandu oleh guru ataupun komunitas.7
B. Komponen Desain Pembelajaran
Dalam desain pembelajaran terdapat komponen utama yang bersifat integral. Dimana saling berhubungan dan harus ada dalam pelaksanaan proses
4 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm. 57. 5 Udin Syaefuddin Sa’ud, Inovasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 124. 6 Miftakhul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hlm. 2-3.
7 Uwes Anis Chaeruman dan Cecep Kustandi, Belajar, Pembelajaran, dan Desain Pembelajaran, (Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2021), hlm. 33.
4
pembelajaran. Agar tujuan dari proses pembelajaran itu tercapai, maka semua komponen harus diorganisir sehingga komponen itu tetap terjadi kerja sama yang baik.8 Berikut komponen utama desain pembelajaran, antara lain: 1. Peserta Didik
Peserta didik merupakan sumber daya utama dan terpenting dalam proses pendidikan formal. Tidak ada peserta didik, tidak ada dosen atau pengajar. Peserta didik dapat belajar tanpa adanya dosen. Sebaliknya, dosen tidak bisa mengajar tanpa adanya peserta didik karena kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan dalam proses pendidikan formal dan menuntun interaksi antara pendidik dan peserta didik. Didalam proses belajar mengajar, peserta didik sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal. Peserta didik merupakan mahasiswa yang sedang mengikuti proses pembelajaran pada suatu universitas.9
2. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran (umum dan khusus) adalah untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Selain itu juga merupakan penjabaran kompetensi yang akan dikuasai oleh peserta didik.
3. Pengalaman Belajar
Dalam proses pembelajaran, dosen harus mampu menciptakan kondisi yang merupakan pengalaman belajar yang dirancang agar mahasiswa dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengalaman belajar tersebut harus dapat mendorong mahasiswa/i untuk aktif didalam belajar baik secara fisik maupun nonfisik.10
4. Pembelajaran
8 Novan Ardy Wiyani, Manajemen Kelas: Teori dan Aplikasi untuk Menciptakan Kelas yang Kondusif, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hlm. 26.
9 Sudarwan Danim, Pengantar Kependidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 1. 10 Novan Ardy Wiyani, Manajemen Kelas: Teori dan…, hlm. 26.
5
Pembelajaran (pihak yang menjadi fokus) yang perlu diketahui meliputi, karakteristik mereka, kemampuan awal dan pra syarat. 5. Analisis Pembelajaran
Analisis pembelajaran merupakan proses menganalisis topik atau materi yang akan dipelajari.
6. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran dapat dilakukan secara makro dalam kurun satu tahun atau mikro dalam kurun satu kegiatan belajar mengajar. Dimana bahan ajar merupakan format materi yang akan diberikan kepada peserta didik.
7. Sumber Belajar
Sumber belajar adalah sumber-sumber yang dapat diakses untuk memperoleh materi yang akan dipelajari.
8. Penilaian Belajar
Penilaian belajar membahas tentang pengukuran kemampuan atau kompetensi yang sudah dikuasai atau belum oleh peserta didik.11 C. Pengertian Komponen Evaluasi Pembelajaran
Kedudukan evaluasi dalam proses belajar mengajar sangat penting dan tidak dapat dipisahkan. Dimana evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan, dan penetapan kualitas berbagai komponen pembelajaran. Hal ini berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu sebagai bentuk pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Selain itu, evaluasi adalah salah satu fungsi dalam manajemen pembelajaran dari fungsi-fungsi manajemen pembelajaran lainnya. Bahkan evaluasi termasuk tugas utama seorang guru ketika dalam membuat rancangan pembelajaran. Tugas seorang guru sebagai perancang sistem dalam konteks
11 Bunga Mulyahati dan Ronald Fransyaigu, “Desain Inkuiri Moral dalam Pembentukan Karakter Nasionalis Siswa SD”, (Aceh: Dwija Cendekia: Jurnal Riset Pedagogik Universitas Samudra, No. 2, Vol. 2, 2018), hlm. 14.
6
pembelajaran, yakni mengorganisir orang-orang, material, dan prosedur prosedur agar siswa dapat belajar secara efisien.12
Pengertian evaluasi pembelajaran itu sendiri merupakan inti bahasan evaluasi yang kegiatannya dalam lingkup kelas atau dalam lingkup proses belajar mengajar. Evaluasi pembelajaran termasuk kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh guru dalam menyampaikan materi pembelajaran pada siswa. Bagi seorang guru, evaluasi pembelajaran adalah media yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan mengajar karena melalui evaluasi seorang guru akan mendapatkan informasi tentang pencapaian hasil belajar. Selain itu, guru juga akan mendapatkan informasi tentang materi yang ia gunakan apakah dapat diterima oleh para siswa atau tidak.13
Evaluasi pembelajaran itu dilakukan oleh guru untuk mengukur sejauh mana tingkat penguasaan atau pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran. Guru melakukan penilaian terlebih dahulu terhadap proses pembelajaran tersebut. Kemudian, hasil penilaian pembelajaran tersebut akan dievaluasi apakah sudah sesuai dengan tujuan dari pembelajaran tersebut ataukah belum.14
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa komponen evaluasi pembelajaran adalah suatu upaya untuk menggali informasi tentang sampai sejauh mana keberhasilan pembelajaran itu tercapai pada diri peserta didik dan juga pendidik. Sehingga, akan ada perbaikan yang diperlukan untuk dapat mengembangkan konsep pembelajaran atau pegajaran yang efektif dan efisien. Oleh sebab itu, tujuan pembelajaran itu dapat tercapai dan hal ini secara tidak langsung akan mewujudkan tujuan dari pendidikan itu sendiri.15
D. Komponen Evaluasi Pembelajaran
12 Sagaf S. Pettalongi, “Evaluasi dalam Pendidikan dan Pembelajaran”, (Palu: Ta’dieb: Jurnal Kependidikan dan Sosial Keagamaan STAIN Datokarama Palu, No. 6, Vol. 11, April September 2009), hlm. 1.
13 Sukardi, Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 5.
14 RD. Brinkerhoff, Program Evaluation a Practitioner’s Guide for Trainers and Educators, (Western Michigan: Kluwer-Nijhoff, 1986), hlm. 9.
15 Haryanto, Evaluasi Pembelajaran (Konsep dan Manajemen), (Yogyakarta: UNY Press, 2020), hlm. 67-68.
7
Secara umum ruang lingkup evaluasi pendidikan dan pembelajaran dapat dilihat dari ruang lingkup proses pendidikan sebagai suatu sistem. Menurut Anas Sujono (2003), ruang lingkup evaluasi pembelajaran mencakup tiga komponen utama, antara lain:
1. Evaluasi Program Pembelajaran
Evaluasi terhadap program pembelajaran mencakup tiga hal, yakni evaluasi terhadap tujuan pembelajaran, evaluasi terhadap isi program pembelajaran, dan evaluasi terhadap strategi pembelajaran.
2. Evaluasi Proses Pembelajaran, antara lain:
a. Evaluasi kesesuaian antara proses belajar mengajar yang berlangsung dengan garis-garis besar program pembelajaran yang telah ditentukan; b. Evaluasi terhadap kesiapan guru dalam melaksanakan program pembelajaran;
c. Evaluasi terhadap kesiapan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran;
d. Evaluasi terhadap minat atau perhatian peserta didik didalam mengikuti pelajaran;
e. Evaluasi terhadap keaktifan atau partisipasi peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung;
f. Evaluasi terhadap program peranan bimbingan dan penyuluhan terhadap peserta didik yang memerlukannya;
g. Evaluasi terhadap komunikasi dua arah antara guru dan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung;
h. Evaluasi terhadap pemberian tugas-tugas kepada peserta didik dalam rangka penerapan teori-teori yang diperoleh didalam kelas;
i. Evaluasi terhadap pemberian dorongan atau motivasi terhadap peserta didik; serta
j. Evaluasi terhadap upaya menghilangkan dampak negative yang timbul sebagai akibat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan disekolah. 3. Evaluasi Hasil Pembelajaran, antara lain:
8
a.) Evaluasi mengenai tingkat penguasaan peserta didik terhadap tujuan tujuan khusus yang ingin dicapai dalam unit-unit program pembelajaran; serta
b.) Evaluasi mengenai tingkat pencapaian peserta didik terhadap tujuan tujuan umum pembelajaran.16
16 Sagaf S. Pettalongi, “Evaluasi dalam Pendidikan…, hlm. 5-6.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komponen desain pembelajaran adalah pengembangan secara sistematis dari spesifikasi pembelajaran dengan menggunakan teori belajar dan pembelajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran. Proses perancangan dan pengembangan ini meliputi segala proses analisis kebutuhan pembelajaran, tujuan, dan pengembangan sistem untuk mencapai tujuan. Dimana Komponen utama desain pembelajaran dalam proses ini dengan menganalisis kebutuhan peserta didik, penentuan status awal dari pemahaman peserta didik, perumusan tujuan pembelajaran, merancang tindakan berbasis media dalam membantu terjadinya transisi, penentuan strategi pembelajaran, sumber belajar, serta penilaian belajar untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik.
Komponen evaluasi pembelajaran adalah suatu upaya untuk menggali informasi tentang sampai sejauh mana keberhasilan pembelajaran itu tercapai pada diri peserta didik dan juga pendidik. Sehingga, akan ada perbaikan yang diperlukan untuk dapat mengembangkan konsep pembelajaran atau pegajaran yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran itu dapat tercapai dan hal ini secara tidak langsung akan mewujudkan tujuan dari pendidikan itu sendiri. Ruang lingkup evaluasi pembelajaran mencakup tiga komponen utama, yakni evaluasi program pembelajaran, evaluasi proses pembelajaran, dan evaluasi hasil pembelajaran.
10
DAFTAR PUSTAKA
Brinkerhoff, RD. 1986. Program Evaluation a Practitioner’s Guide for Trainers and Educators. Western Michigan: Kluwer-Nijhoff.
Chaeruman, Uwes Anis dan Cecep Kustandi. 2021. Belajar, Pembelajaran, dan Desain Pembelajaran. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. Danim, Sudarwan. 2010. Pengantar Kependidikan. Bandung: Alfabeta. Hamalik, Oemar. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Haryanto. 2020. Evaluasi Pembelajaran (Konsep dan Manajemen). Yogyakarta: UNY Press.
Huda, Miftakhul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Khanifatul. 2013. Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Mulyahati, Bunga dan Ronald Fransyaigu. 2018. “Desain Inkuiri Moral dalam Pembentukan Karakter Nasionalis Siswa SD”. Aceh: Dwija Cendekia: Jurnal Riset Pedagogik Universitas Samudra, No. 2, 2.
Pettalongi, Sagaf S. 2009. “Evaluasi dalam Pendidikan dan Pembelajaran”. Palu: Ta’dieb: Jurnal Kependidikan dan Sosial Keagamaan STAIN Datokarama Palu, No. 6, April-September, 11.
Qammaddin dan Sulfikar Sallu. 2021. “Rancangan Pembelajaran Jaringan Komputer Model Dick dan Carey Berbasis Manajemen Layanan Information Technology Infrastructure Library”. Sulawesi Tenggara: Jurnal Instruksional Universitas Sembilanbelas November, No. 2, 2.
Sa’ud, Udin Syaefuddin. 2009. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.
Wiyani, Novan Ardy. 2013. Manajemen Kelas: Teori dan Aplikasi untuk Menciptakan Kelas yang Kondusif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
11