EVALUASI DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah evaluasi pembelajaran
Dosen pengampu mata kuliah: Muhamad Ghufron.M.Si
Rolanda Guruh Widyanto
20323016
PROGRAM STUDI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
K.H ABDURRAHMAN WAHID
PEKALONGAN
2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun makalah "Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran " ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu saran dan kritik sangat kamin harapkan supaya kami dapat memperbaiki makalah ini dan untuk pembelajaran di masa mendatang.
Pekalongan, 09 Februari 2024
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran, evaluasi memegang peran penting sebagai penentu keberhasilan. Melalui evaluasi, kita dapat menilai sejauh mana penyampaian pembelajaran atau tujuan pendidikan dapat tercapai. Evaluasi juga memberikan informasi tentang perkembangan hasil belajar, kecerdasan, bakat, minat, interaksi sosial, sikap, dan kepribadian peserta didik, serta keberhasilan program secara keseluruhan. Istilah-istilah seperti pengukuran, penilaian, dan evaluasi sering digunakan dalam konteks pendidikan, masing-masing dengan perbedaan yang spesifik. Ada tiga jenis evaluasi yang sesuai dengan fokus evaluasi pembelajaran: evaluasi masukan, proses, dan hasil pembelajaran.
Penilaian merupakan bagian penting dalam evaluasi, karena memberikan umpan balik yang diperlukan untuk meningkatkan perencanaan dan proses pembelajaran. Namun, penilaian harus dilakukan dengan cermat dan tidak sembarangan agar hasilnya akurat. Penilaian yang dilakukan secara asal-asalan akan menghasilkan informasi yang tidak akurat dan tidak sesuai dengan realitas lapangan. Menurut Prof. Soegarda dalam Ensiklopedia Pendidikan, evaluasi adalah perkiraan kenyataan berdasarkan ukuran tertentu dalam situasi dan tujuan yang spesifik. Oleh karena itu, adanya pedoman atau acuan dalam penilaian sangat penting untuk memastikan validitas evaluasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi pembelajaran?
2. Apa saja jenis-jenis evaluasi pembelajaran?
3. Apa saja prinsip dalam proses evaluasi pembelajaran?
4. Apa yang dimaksud dengan penilaian pembelajaran?
5. Apa saja prinsip dari penilaian pembelajaran ?
4
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian evaluasi pembelajaran? 2. Untuk mengetahui jenis-jenis evaluasi pembelajaran? 3. Untuk memahami prinsip evaluasi pembelajaran? 4. Untuk mengetahui pengertian penilaian pembelajaran? 5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip penilaian pembelajaran?
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi pendidikan
Menurut KBBI, evaluasi pembelajaran adalah proses penilaian terhadap hasil belajar peserta didik untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. Menurut Stufflebeam, evaluasi pendidikan merupakan sebuah proses yang terstruktur dan terencana yang melibatkan langkah-langkah seperti pengumpulan, analisis, dan interpretasi data serta informasi. Tujuan utama dari evaluasi pendidikan adalah untuk membuat keputusan yang berfokus pada perbaikan dan pengembangan sistem pendidikan secara keseluruhan. Ini mencakup tiga aspek utama:
1. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran: Evaluasi pendidikan bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. Ini dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam metode pengajaran, kurikulum, dan lingkungan pembelajaran untuk menemukan cara yang lebih efektif dalam mendukung proses pembelajaran.
2. Mengukur Pencapaian Tujuan Pendidikan: Evaluasi pendidikan digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana tujuan pendidikan telah tercapai. Ini melibatkan pengukuran kemajuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, serta evaluasi tujuan program atau kebijakan pendidikan yang ditetapkan.
3. Mengevaluasi Efektivitas Program, Kebijakan, dan Praktik Pendidikan: Evaluasi pendidikan juga bertujuan untuk menilai efektivitas program, kebijakan, dan praktik pendidikan secara menyeluruh. Ini mencakup mengevaluasi sejauh mana program-program pendidikan, kebijakan sekolah, dan metode pengajaran memberikan hasil yang diinginkan dan sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.
Dengan demikian, evaluasi pendidikan menurut pandangan Stufflebeam adalah sebuah alat yang penting untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas sistem pendidikan, serta untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan pendidikan dapat dicapai dengan baik.
6
Salah satu ahli Indonesia yang memberikan kontribusi dalam pemahaman tentang evaluasi pendidikan adalah Prof. Dr. H. Muhadjir Effendy, seorang pakar pendidikan yang banyak dikenal di Indonesia. Beliau menyatakan bahwa evaluasi pendidikan adalah suatu proses pengumpulan data, pengukuran, dan penilaian yang sistematis terhadap hasil pembelajaran siswa serta proses pendidikan secara keseluruhan. Tujuan dari evaluasi pendidikan menurut pandangan Muhadjir Effendy adalah untuk memberikan umpan balik yang konstruktif kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan efektivitas program pendidikan.
Dengan demikian, evaluasi pendidikan menjadi sebuah alat yang penting dalam memperbaiki dan mengembangkan sistem pendidikan, serta memastikan bahwa tujuan tujuan pendidikan dapat dicapai dengan baik.
B. Jenis-jenis evaluasi pembelajaran
Secara prinsip, dalam pelaksanaan evaluasi, kita mengenal jenis evaluasi pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan bersama. Oleh karena itu, terdapat beberapa jenis evaluasi pendidikan sebagai berikut:
a. Jenis Evaluasi Berdasarkan Tujuan:
1) Evaluasi diagnostik bertujuan untuk menyelidiki kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor yang menyebabkannya.
2) Evaluasi selektif digunakan untuk memilih siswa yang paling sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
3) Evaluasi penempatan digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan yang cocok dengan karakteristik mereka.
4) Evaluasi formatif bertujuan untuk meningkatkan proses belajar-mengajar dengan memberikan umpan balik.
5) Evaluasi sumatif dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa.
b. Jenis Evaluasi Berdasarkan Sasaran:
1) Evaluasi konteks bertujuan untuk mengukur konteks program, termasuk tujuan, latar belakang, dan kebutuhan dalam perencanaan.
2) Evaluasi input difokuskan pada penilaian sumber daya dan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
7
3) Evaluasi proses mengevaluasi jalannya pelaksanaan, termasuk kelancaran, kesesuaian dengan rencana, dan faktor pendukung serta hambatan. 4) Evaluasi hasil atau produk menilai hasil program sebagai dasar untuk keputusan lanjutan, seperti perbaikan atau peningkatan.
5) Evaluasi lulusan atau outcome mengamati hasil belajar siswa setelah mereka terjun ke masyarakat
C. Prisip evaluasi pembelajaran
Penjelasan mengenai prinsip dalam pelaksanaan evaluasi dapat di bagi dalam kategoti sebagai berikut:
a. Keberlanjutan
b. Keterpaduan
Evaluasi pembelajaran harus memegang prinsip keterpaduan dimana ada kesesuaian antara tujuan instruksional/tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan metode pembelajaran.
c. Keterlibatan siswa
Keterlibatan siswa dalam kegiatan evaluasi merupakan suatu hal mutlak, karena keterlibatan siswa bukan merupakan suatu alternative. Maka dari itu keterlibatan siswa menjadi salah satu prinsip yang harus dipegang dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
d. Koherensi
Prinsip koherensi berarti suatu evaluasi pembelajaran harus berkaitan dengan materi pelajaran yang dipelajari dan harus sesuai dengan ranah kemampuan peserta didik yang akan diukur.
e. pedagogis
Dalam melakukan kegiatan evaluasi pembelajaran, diperlukan adanya alat penilai dari aspek pedagogis untuk melihat perubahan sikap dan perilaku peserta didik, sehingga pada akhirnya hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai motivasi bagi peserta didik untuk menjadi lebih baik.
f. Akuntabilitas
Hasil evaluasi haruslah menjadi bahan pertanggungjawaban bagi pihak yang terkait, seperti sekolah, orang tua peserta didik, dll.
8
D. Pengertian penilaian pendidikan
Penilaian pendidikan adalah proses yang melibatkan pengumpulan, pengolahan, dan interpretasi data atau informasi yang relevan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa, efektivitas metode pengajaran, serta pencapaian tujuan pendidikan. Penilaian pendidikan tidak hanya mencakup penilaian akademik, tetapi juga aspek-aspek seperti sikap, keterampilan, dan penerapan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.
Pendapat Para Ahli:
1. William James: Menyatakan bahwa penilaian pendidikan harus mencakup aspek kualitatif dan kuantitatif dari belajar, serta memberikan pemahaman yang holistik tentang kemajuan siswa.
2. Benjamin Bloom: Mengembangkan taksonomi Bloom yang mengidentifikasi tiga domain utama penilaian pendidikan: kognitif (pikiran), afektif (emosi), dan psikomotor (keterampilan).
3. Robert Stake: Menekankan pentingnya penilaian formatif yang terjadi secara berkelanjutan selama proses pembelajaran, bukan hanya penilaian akhir untuk menentukan hasil belajar siswa.
4. Lee Cronbach: Memperkenalkan konsep validitas dan reliabilitas dalam penilaian pendidikan, menyoroti pentingnya keandalan dan keabsahan instrumen penilaian. 5. Donald Kirkpatrick: Menyusun model empat tingkat evaluasi pembelajaran yang meliputi reaksi, pembelajaran, perilaku, dan hasil, untuk mengukur efektivitas program pembelajaran secara komprehensif.
Pendapat para ahli tersebut menggarisbawahi kompleksitas penilaian pendidikan dan pentingnya pendekatan yang holistik, valid, dan reliabel dalam menilai hasil belajar siswa serta efektivitas program pendidikan. Penilaian pendidikan harus melampaui sekadar pengukuran kemampuan akademik dan mencakup berbagai aspek penting dalam pengembangan siswa secara menyeluruh.
9
E. Prinsip penilaian pendidikan
Agar dalam melakukan penilaian atau evaluasi benar-benar dapat memberi gambaran yang senenarnya tentang pencapaian hasil belajar siswa, maka dalam melakukan penilaian guru perlu memperhatikan prinsi-prinsip penilaian sebagai berikut:
1. Berorientas pada pencapaian kompetensi, Artinya penilaian yang dilkukan harus berfungsi untuk mengukur ketercapaian siswa dalam pencapaian kompetensi seperti yang telah ditetapkan dalam kurikulum,
2. Instrumen penilaian harus valid dan reliable, artinya penilaian yang dilakukan harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk itu guru guru memerlukan alat ukur yang data menghasilkan hasil pengukuran yang valid dan reliable. Reliable artinya alat ukur tersebut walaupun digunakan berluang ulang akan mendapat hasil yang sama.
3. Adil, artinya penilaian oleh guru harus adil kepad seluruh siswa
4. Obyektif, artinya dalam penilaian hasil belajar siswa guru haurs dapat menjaga obyektifitas proses dan hasil belajar siswa.
5. Berkesinambungan (kontinuitas), artinya penilaian yang dilakukan harus terencana, bertahap, teratur, terus menerus dan berkesinambungan untuk memperoleh informasi hasil belajar dan perkembangan belajar siswa. 6. Menyeluruh. Dalam arti bahwa penilaian yang guru lakukan harus mampu menilai keseluruhan kompetensi yang terdapat dalam kurikulum yang melitputi kognitif, afektif, dan psikomotor.
7. Terbuka. Kriteria penilaian harus terbuka bagi berbagai kalangan sehingga keputusan hasil belajar siswa jelas bagi pihak ihak yang berkepentingan. 8. Bermakna, hasil penilaian harus bermakna bagi siswa, dan juga pihak pihak yang berkepentingan.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Evaluasi pendidikan adalah proses penilaian hasil belajar siswa untuk memperbaiki sistem pendidikan. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pembelajaran, mengukur pencapaian tujuan, dan mengevaluasi efektivitas program. Ada evaluasi berdasarkan tujuan (diagnostik, selektif, penempatan, formatif, dan sumatif) dan berdasarkan sasaran (konteks, input, proses, hasil, dan lulusan). Setiap jenis memiliki tujuan dan pendekatan yang berbeda.Prinsipnya meliputi keberlanjutan, keterpaduan, keterlibatan siswa, koherensi, pedagogis, dan akuntabilitas. Evaluasi haruslah berkelanjutan, melibatkan siswa, dan memberikan pertanggungjawaban.
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan data untuk mengevaluasi hasil belajar siswa, efektivitas metode pengajaran, dan pencapaian tujuan pendidikan. Prinsipnya termasuk berorientasi pada kompetensi, validitas, keadilan, objektivitas, kesinambungan, menyeluruh, terbuka, dan bermakna. Dengan pemahaman ini, kita dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan sistem pendidikan secara keseluruhan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, Mina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
http://zhocljr46.blogspot.com/2015/12/penilaian-dalam-pembelajaran.html di akses 09 februari 20024
Djemari Mardapi. (2008). Teknik penyusunan instrumen tes dan non tes. Yogyakarta: Mitra Cendekia
Arsi, A., I., & Arsyam, M. Artikel Administrasi Tata Kelola Dalam Pendidikan. https://doi.org/10.31219/osf.io/wsd9r
Nana Sudjana, Ibrahim, 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Sinar Baru Algesindo.
12
BIODATA PENULIS
Nama : Rolanda Guruh Widyanto
Ttl : Pekalongan, 18 Maret 2005 Alamat : Ds.Nyamok Kec.Kajen Kab. Pekalongan Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
No hp : 085877574142
Email : rolandaguruh3@gmail.com
13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar