C8-46 Dewi Susanti

BUDAYA SUAP DAN RENDAHNYA

KUALITAS KERJA

Disusun untuk memenuhi tugas:

Mata kuliah           : Hadist Tarbawi I

Dosen Pengampu : Muhammad Ghufron,M.S.I

Kelas                    : C     

 

Disusun oleh:

DEWI SUSANTI

2021110125

JURUSAN TARBIYAH

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

                     (STAIN) PEKALONGAN

                                                2012

PENDAHULUAN

           

            Suap yang dalam bahasa arabnya riswah merupakan sebuah problema umat Islam saat ini.Hampir diseluruh instansi-instansi pemerintah dan pendidikan ditemukan pekerjaan suap.

            Suap sebagai perilaku sosial boleh dikatakan memiliki usia sama tuanya dengan usia syariat Islam Nabi Muhammad SAW sebagai peletak dasar tasyri’ pada awal masa pemerintahannya telah menegaskan garis ketentuan ajaran Islam tentang larangan praktik suap.Bahwa suap dikenal dan setidaknya dipraktikan oleh orang Yahudi,juga olehorang-orang musyrik pada zaman sahabat.

            Suap dilarang dan diharamkan dalam Islam,karena memang merupakan salah satu bentuk kemaksiatan dan dosa yang diakibatkan dari praktik suap ini,tidak hanya merugikan atau menguntungkan seseorang,akan tetapi justru bisa menjadikan kerusakan dan kemudharatan pada masyarakat secara luas.

           

PEMBAHASAN

                    

A.     MATERI HADIST

عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ: لَمَنْ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّاشِيَ وَالرَّائِشَ يَمْنِيْ الَّذِيْ يَمْشِيْ بَيْنَهُمَا

Artinya:

Dari sahabat Tsauban berkata: Rasulullah SAW melaknat orang-orang yang melakukan perbuatan suap, penyuap dan yang disuap, yakni orang yang menjalankan di antara keduanya.

B.     MUFRODAT

َالرَّائِشَ	Orang yang menyuap
وَاْلمُرْتَشِيَ	Orang yang disuap
الرَّائِشَ	perbuatannya

C.     BIOGRAFI PERAWI

Nama lengkapnya al-Arif al-Sufi al- Wasil Abu al-Faidl Tsauban bin Ibrahim,dan terkenal Dhunnun Al mishry kendati demikian besar nama yang disandangnya namun tidak ada catatan sejarah tentang kelahirannya.

             Waliyullah yang bangga dan dibanggakan oleh Mesir ini berasal dari Nubay (satu suku diselatan Mesir),kemudian menetap dikota Akhmim (sebuah kota di propinsi Suhaj),kota Akhmim  ini rupanya bukan tempat tinggal terakhirnya.Sebagaimana lazimnya para sufi,ia selalu menjelajah bumi mensyiarkan agama Allah menjari jati diri,menggapai cita-cita,dan ma’rifatutullah yang hikiki.

Pujian para ulama terhadap Dhunnun,tidak ada maksud supaya Dhunnun al-Misri menjadi lebih terpuji,sebab apa yang beliau harapkan dari pujian makhluk sendiri ketika Yang Maha Sempurna sudah memujinya.

Perjalanan ke dunia tasawuf ,banyak cara kalau Allah berkehendak menjadikan hambanya menjadi kekasihnya.Kadang berliku penuh onak dan duri,kadang lurus bak jalan bebashambatan,kadang melewati genangan lumpur dan limba dosa,tak dikecualikan apa yang terjadi pada Dzunnun al-misri.Bukan wali yang mengajaknya kedunia tasawuf,bukan pula seorang alim yang mewejahnya mencebur ke alam hakikat,tapi seekor burung lemah tiada daya.

D.    KETERANGAN HADIST

Akan dilaknat orang-orang yang menyuapdan yang di suap,orang  yang melakukan suap dan yang menerima suap hukuman dari sebab menyuap itu akan diganti oleh hukuman Allah SWT (mendapat hukuman dari Allah SWT), sebab demikian itu adalah perbuatan orang-orang Yahudi. Apabila berlaku suap menyuap kepada orang-orang Islam, maka mereka juga mendapat laknat dari Allah SWT seperti orang Yahudi. Demikianlah seperti dikatakan oleh kitab Mathomih. Dan benar –benar datng pencegahan dari suap menyuap itu juga terdapat dalam kitab Taurat. Maka dalam pelaksanaan suap menyuap tidak akan diterima oleh Allah SWT (Allah akan menghukumnya), sebab suap menyuap itu membutakan mata. Demikian pelaksanaan suap menyuap, demikian itu dari tafsir dari perkataan perawi-perawi dari sahabat Tsauban ,Imam Tabrani dan Imam Basari diriwayatkan Imam Tsaubani.

Seperti yang dijelaskan dalam hadist yang bersumber dari”(Hr Ahmad).

E.      ASPEK TARBAWI

Nilai-nilai kependidikan yang dapat diperoleh dari hadist diatas adalah:

1. Kita dilarang melakukan suap menyuap .

2. Melakukan suap menyuap akan mengakibatkan rendahnya kualitas kerja.

3. Akan menjadi malas jika melakukan suap menyuap.

4. Semangat kerjanya menjadi lemah.

                                          PENUTUP

Bahwa akan dilaknat orang-orang yang menyuap dan yang disuap,orang yang melakukan suap dan yang menerima suap.Sebab suap menyuap itu akan membutakan matanya juga akan menjadikan rendah kualitas kerjanya,menjadikan malas,tidak ikhlas karena A LLAH SWT melainkan hanya karena uang semata,Untuk itu dalam Islam sangat dilarang perbuatan suap menyuap,karena dapat merugikan di dunia maupun di akhirat kelak.Untuk itu janganlah melakukan hal suap menyuap karena sesungguhnya jika melakukan perbuatan ini akan di laknat oleh Allah SWT.   

                                                          

                                          DAFTAR PUSTAKA

 Muhammad,Syaih,”Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah”,(Jakarta:Logos 1996)

Muhmmad,Faiz Ajmath,”1100 Hadist Terpilih”,(Jakarta:Gema Insani Press,1993)

Aly hery&Munzier”Watak Pendidikan Islam”(Jakarta:Friska Agung Insani,2003)

Faidhul Qadir,juz 5