Laman

new post

zzz

Jumat, 23 November 2012

sbm G11 : variasi

sbm G11 : variasi - word

sbm G11 : variasi - ppt







MAKALAH
VARIASI MENGAJAR
Disusun Guna Memenuhi Tugas :
Mata Kuliah                : Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pengampu        : M.Ghufron Dimyati.M.Si




Disusun Oleh :

Anna Irhamna                (2021110303)
Riskiyah                         (2021110304)
M.Miftachul Riza            (2021110305)
M.Farid As-shiddiqi        (2021110306)
M.Labib A.M                  (2021110307)

 Kelas G

JURUSAN TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2012






BAB 1
PENDAHULUAN
            Pada umumnya, setiap orang tidak akan menginginkan kebosanan dalam hidupnya.sesuatu yang membosankan adalah sesuatu yang tidak menyenangkan.orang akan merasa jenuh dan tidak lagi bersemangat untuk melakukan sesuatu yang selalu monoton tidak pernah berubah. jika seorang sudah kehilangan semangatnya, maka tidak menutup kemungkinan orang tersebut akan gagal dalam berbagai hal.
            Demikian juga dalam proses belajar mengajar tidak menggunakan variasi(monoton),maka akan membosankan siswa, perhatian siswa berkurang,mengantuk,tidak bersemangat dan akibatnya tujuan belajar tidak tercapai.jika tujuan belajar tidak bisa tercapai maka bisa di katakan proses pembelajaran tidak belajar/gagal.Dalam hal ini guru memerlukan adanya suatu variasi dalam mengajar,guru di tuntut memiliki keterampilan dalam variasi mengajar baik dari gaya belajarnya,media,metode dan bahan ajarnya maupun dalam interaksinya dengan siswa.
            Semua hal di maksudkan agar siswa tidak menjadi bosan,lebih perhatian ,tidak mengantuk dalam proses pembelajaran dan bisa lebih bersemangat dalam belajar sehingga nantinya dapat tercapai dengan efektif tujuan dari pembelajaran.










BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian variasi mengajar

Variasi dapat diartikan selang-seling atau bermacam-macam. menurut Udin S.Winataputra (2004) mengartikan “variasi” sebagai keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton.sedangkan menurut Uzer Usman, variasi adalah suatu kegiatan guru dalam kontek proses interaksi belajar mengajar yang di tujukan untuk  mengatasi kebosanan murid.
Variasi mengajar adalah mengajar yang tidak monoton bisa dari gaya mengajar, metode, media, materi dan juga interaksinya, dalam keanekaragaman dalam penyajian kegiatan mengajar.pengajaran yang bervariasi sangat urgen sehingga situasi dan kondisi belajar mengajar berjalan normal.[1]

2.      Tujuan variasi mengajar

Penggunaan variasi terutama ditujukan terhadap perhatian siswa, motivasi, dan belajar siswa. Tujuan mengadakan variasi dimaksud adalah :
·         Meningkatkan dan Memelihara Perhatian Siswa terhadap Relevansi Proses Belajar Mengajar.
Dalam proses belajar mengajar perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan sangat dituntut apabila perhatian siswa berkurang apalagi tidak memperhatikan sama sekali, sulit di harapkan jika siswa mengetahui dan memahami dan memahami apa yang di uraikan guru.
·         Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi
Motivasi memegang peranan penting dalam belajar, seorang siswaa tidak akan dapat belajar dengan baik dan tekun jika tidak ada motivasi di dalam dirinya.dalam konteks itulah variasi mengajar yang di lakukan oleh guru berkontribusi besar untuk membantu siswa agar lebih termotivasi dalam belajar,salah satunya harus di akui akibat guru kurang mampu menampilkan  pengajaran yang bervariasi.
·         Membantu siswa positif terhadap guru dan sekolah
Guru hendaklah menyadari bahwa kehadirannya sewaktu mengajar tidak seluruh siswa menyenanginya.Banyak guru yang kehadirannya di kelas di sambut dengan senyum kecut,ditertawai,bahkan adakalanya siswa mengguncing ketika guru itu selesai mengajar.
Guru yang bijaksana adalah guru yang pandai menempatkan diri dan pandai mengambil hati siswa.guru seperti itu biasanya karena gaya mengajarnya dan pendekatanya yang sesuai dengan psikologi siswa.variasi mengajarnya mempunyai relevansi dengan gaya belajar siswa,di sela-sela penjelasan selalu di selingi humor dengan pendekatan yang edukatif,jauh dari sikap permusuhan.
·         Memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual
Sebagai seorang guru di tuntut untuk mempunyai berbagai keterampilan yang mendukung tugasnya dalam mengajar.penguasaan metode mengajar yang di tuntut kepada guru tidak hanya satu/dua metode,tetapi lebih banyak dari itu
Aspek lain yang sangat penting bagi kemampuan  guru memiliki variasi mengajar bergantung dari ketersediaan fasilitas yang ada di kelas/sekolah.fungsi fasilitas sendiri antara lain sebagai alat bantu,peraga dan sumber belajar.
·         Mendorong anak didik untuk belajar
Lingkungan pengajar yang kondusif adalah lingkungan yang mampu mendorong anak didik untuk selalu belajar hingga berakhirnya kegiatan belajar mengajar.belajar memerlukan motivsi sebagai pendorong bagi anak didik adalah motivasi intrinsik yang lahir dari kesadaran akan pentingnya ilmu-ilmu pengetahuan.

3.      Prinsip-prinsip Variasi mengajar
Dalam menerapkan keterampilan dasar mengajar mengadakan variasi perlu diperhatikan beberapa prinsip yang berkaitan dengan pencapaian tujuan sebagai berikut:
Ø  Variasi hendaknya di gunakan dengan maksud tertentu,relevan dengan tujuan yang hendak di capai,sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan hakikat pendidikan.
Ø  Variasi harus di gunakan secara lancar dan berkesinambungan sehingga tidak akan merusak perhatian murid dan tidak mengganggu pelajaran.
Ø  Sejalan dengan prinsip a dan b, komponen variasi tertentu memerlukan susunan dan perencanaan yang baik.[2]

4.      Macam-macam gaya mengajar
a.       Gaya mengajar klasik
b.      Gaya mengajar teknologi
c.       Gaya mengajar personalisasi
d.      Gaya mengajar interaksional
5.      Komponen-komponen variasi gaya mengajar
Komponen-komponen variasi mengajar itu di bagi ke dalam tiga kelompok besar,yaitu : variasi gaya mengajar,variasi media dan bahan, serta variasi interaksi.
a.       Variasi gaya mengajar
Variasi pada dasarnya meliputi variasi,variasi gerakan anggota badan dan variasi perpindahan posisi guru dalam kelas.perilaku guru seperti itu dalam proses  belajar mengajar akan menjadi dinamis dan mempertinggi komunikasi antara guru dan anak didik,menarik perhatian anak didik,menolong penerimaan bahan pelajar,dan memberi stimulasi.variasi dalam gaya mengajar ini adalah sebagai berikut:
-          Penggunaan variasi suara
Dalam hal ini termasuk pengubahan nada suara yang keras menjadi lemah,dari tinggi menjadi rendah,dari cepat berubah menjadi lambat,dari suara gembira menjadi sedih,atau saat memberikan tekanan pada kata-kata tertentu.
-          Pemusatan perhatian
Memusatkan perhatian pada hal yang di anggap penting dapat di lakukan oleh guru dengan perkataan seperti:”perhatikan baik-baik”.
-          Kesenyapan
Adanya ksenyapan yang tiba-tiba yang di sengaja selagi guru menerangkan sesuatu merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian karena pengubahan stimulasi dari adanya suara ke keadaan tenang/senyap/dari keadaan adanya kesibukan kegiatan lalu di hentikan,akan dapat menarik perhatian,sebab siswa ingin tahu ”ada apa” yang terjadi.
-          Mengadakan kontak pandang
Bila guru berbicara/berinteraksi dengan siswanya,sebaiknya pandangannya menjelajahi seluruh kelas dan melihat kepada mata murid-murid untuk menunjukan hubungan yang intim dengan mereka.kontak pandang dapat di gunakan untuk menyampaikan informmasi(seperti:membesarkan mata tanda tercengang),atau dapat juga di gunakan untuk mengetahui perhatian dan pemahaman siswa.
-          Gerakan badan dan mimik
Variasi dalam ekspresi wajah guru,gerakan kepala,gerakan badan,adalah aspek yang amat penting dalam berkomunikasi.hal ini tidak hanya sekedar menarik perhatian tetapi selain itu dapat pula menyampaikan arti dari pesan lisan yang di maksudkan.
-          Pergantian posisi guru dalam kelas
Pergantian posisi guru di dalam kelas dapat di gunakan untuk mempertahankan perhatian murid,pergantian posisi di sini di maksudkan ke arah depan/belakang,ke bagian kiri samping siswa.kadang-kadang guru berdiri,kadang-kadang duduk.Hal yang penting di ingat adalah bahwa adanya variasi ini di pergunakan dengan maksud tertentu dan di lakukan secara wajar tidak berlebih-lebihan.[3]
b.      Variasi penggunaan media dan bahan ajaran
Adalah suatu kenyataan yang bersifat alamiah,bahwa setiap anak didik memiliki tingkatan kemampuan yang tidak sama dalam menangkap pelajaran melalui berbagai sarana komunikasi yang di milikinya.
Ada tiga komponen dalam variasi penggunaan media,yaitu media pandangan,media dengar,dan media kerikil.Bila guru dalam menggunakan media bervariasi dari suatu media ke media yang lain,atau variasi bahan ajaran dalam satu komponen media akan banyak sekali memerlikan penyesuaian indra anak didik,membuat perhatian anak didik menjadi lebih meningkatkan kemampuan belajar.
-          Variasi media pandang dapat di artikan sebagai penggunaan alat dan bahan ajaran khusus untuk komunikasi seperti:buku,majalah,globe dsb.
-          Penggunaan audio visual
Dalam proses belajar mengajar di kelas,pada umumnya suara guru merupakan alat utama dalam berkomunikasi.penggunaan media yang selang-seling dengan audio visual atau media pendengaran pandangan serta media taktil akan membantu menumbuhkan suasana belajar yang lebih hidup dan menggairahkan.
-          Media taktil
Komponen terakhir dari keterampilan menggunakan variasi media dan bahan ajaran adalah penggunaan media yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk menyentuh dan memanipulasi benda/bahan ajaran.
            3.         Variasi Interaksi
Variasi dalam pola interaksi antara guru dengan anak diidiknya mmemiliki rentangan yang bergerak dari dua kutub yaitu:
-          Anak didik bekerja/belajar secara bebas tanpa campur tangan dari guru
-          Anak didik mendengarkan dengan pasif situasi di dominasi oleh guru,di mana guru berbicara kepada anak didik.[4]
Namun di antara dua jenis tersebut jenis yang pertama akan lebih baik,sekalipun yang ideal adalah guru dan siswa memiliki peranan yang profesional. Dalam arti,guru tidak mendominasi kelas dan siswa juga memiliki kebebasan tanpa berarti tidak ada kendali guru.[5]

6. Manfaat Variasi Mengajar
                Manfaat variasi mengajar adalah :
a.       Meningkatkan, menimbulkan dan memelihara perhatian siswa terhadapaspek-aspek belajar yang relevan.
b.      Memberi kesempatan untuk meningkatkan dan berkembangnya bakat ingin tahu dan berfungsinya moivasi belajar. Memupuk dan membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai gaya mengajar yang lebih hidup.
c.       Memberi layanan yang baik kepada siswa secara individualdalam menerima pelajaran agar mudah dan senang belajar. [6]




















BAB 3
KESIMPULAN

Variasi mengajar adalah mengajar yang tidak monoton bisa dari gaya mengajar, metode, media, materi dan juga interaksinya, dalam keanekaragaman dalam penyajian kegiatan mengajar.pengajaran yang bervariasi sangat urgen sehingga situasi dan kondisi belajar mengajar berjalan normal.
Tujuan variasi mengajar :
1.      Meningkatkan dan Memelihara Perhatian Siswa terhadap Relevansi Proses Belajar Mengajar.
2.      Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi
3.      Membantu siswa positif terhadap guru dan sekolah
4.      Memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual
5.      Mendorong anak didik untuk belajar

Macam-macam gaya mengajar
a.       Gaya mengajar klasik
b.      Gaya mengajar teknologi
c.       Gaya mengajar personalisasi
d.      Gaya mengajar interaksional
            Manfaat variasi mengajar adalah :
a.       Meningkatkan, menimbulkan dan memelihara perhatian siswa terhadapaspek-aspek belajar yang relevan.
b.      Memberi kesempatan untuk meningkatkan dan berkembangnya bakat ingin tahu dan berfungsinya motivasi belajar.
c.       Memberi layanan yang baik kepada siswa secara individualdalam menerima pelajaran agar mudah dan senang belajar.



[1] Zainal mustakim,strategi dan metode pembelajaran.(pekalongan:stain press,2009)hlm.48.
[2] J.J. Hasibuan,dkk.,proses belajar mengajar(Bandung:Remaja Rosdakarya,1994) hlm.72
[3] Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran (Jakarta: Kencana,2011) hlm.290-292
[4] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta : Riena Cipta, 2006) hlm.
[5] Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, SBM- Stategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Pemahaman Konsep Umum & Konsep Islami (Bandung : Refika Aditama , 2009) hlm. 97.
[6] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran (Pekalongan : STAIN Pekalongan, 2009) hlm. 56.

1 komentar: