KHUTBAH MEDIA MENYEBARKAN ILMU PENGETAHUAN
Disusun oleh :
Latifatul Khusna ( 2021213016 )
Kelas L Reguler Sore
JURUSAN TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2015
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan inayah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah dengan tema khutbah
media menyebarkan ilmu pengetahuan ini dapat selesai sesuai dengan
yang diharapkan.
Makalah ini saya susun dengan tujuan sebagai informasi serta untuk menambah wawasan khususnya mengenai khotbah
yang merupakan media untuk menyebarkan ilmu pengetahuan,dan adapun metode yang kami ambil dalam penyusunan makalah ini adalah berdasarkan pengumpulan sumber informasi dari berbagai karya tulis dan kajian dengan tema makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk para pembaca dan tidak lupa saya mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa
kata ataupun isi dari keseluruhan makalah ini.Saya sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan saran sangat saya harapkan demi kebaikan saya untuk kedepannya.
Pekalongan,
21 Februari 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Khutbah jum’at adalah syarat sahnya jum’atan
karena tidak pernah dinukil dari Nabi SAW baha beliau shalat jum’at tanpa
didahului oleh dua khotbah
Khutbah jum’at juga merupakan dzikir yang disebut
oleh Allah dalam surah al jumu’ah dan Allah memerintahkan untuk segera
mendatanginya. Khutbah juga momen yang sangat tepat untuk menjelaskan ilmu
pengetahuan baik agam ataupun umum, karena saat itu kaum muslimin berkumpul
pada sebuah tempat atau masjid.
Dan
pada kesempatan kali ini, saya akan mencoba membahas dan memberikan gambaran tentang
khotbah sebagai media menyebarkan ilmu pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
LANDASAN TEORI
a.
Pengertian Khutbah
Secara terminology khutbah adalah ceramah yang
menggunakan ajaran agama.Khutbah merupakan kegiatan dakwah yang paling efektif
yang bertujuan untuk mengajak orang lain untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan dengan
member nasihat yang isinya berupa ajaran agama.
Dalam ajaran agama Islam ada beberapa macam jenis khutbah antara lain:
1) Khutbah Jum’at
2) Khutbah Idul Fitri
3) Khutbah Idul Adha
4) Khutbah Istisqa
b. Pengertian Ilmu
Pengetahuan
Pada dasarnya hakekat ilmu
pengetahuan adalah suatu metode pendekatan terhadap keseluruhan dunia empiris,
yakni dunia kenyataan yang daat dikenal manusia melalui pengalamannya.[2]
Dalam bahasa inggris ilmu pengetahuan disebut dengan science.
Tujuan science yang sebenarnya ialah
untuk memahami dunia ini. Dalam science, teori memegang peranan sangat penting.
Teori sangat pokok dan merupakan dasar bagi science. Teori dianggap baru akan
menjadi fakta setelah terbukti kebenarannya.
2.
TEORI PENDUKUNG
a. Khotib
Khotib
adalah seorang Da’i yang melakukan khutbah sholat Jum’at. Khotib harus dari
seorang muslim yang memiliki pengetahuan
Islam yang luas, khotib juga harus memiliki mental yang kuat.
Ketentuan-ketentuan untuk menjadi khotib:
1) Menguasai rukun, syarat dan sunnah khutbah jum’at
2) Hafal
Al-Qur’an dan Hadits
3) Berpakaian rapi dan sopan
4) Bahasanya mudah dipahami
5) Baligh
6) Ikhlas
7) Materinya siap
b. Syarat Khutbah Jum’at
Syarat
adalah sesuatu yang harus dipenuhi dalam melaksanakan Sholat Jum’at.
Syarat-syarat khutbah Jum’at:
1) Masuk Sholat
Dhuhur
2) Berdiri
di atas mimbar
3) Laki-laki
4) Duduk diantara dua khutbah
5) Suaranya keras
6) Harus berurutan
7) Suci dari hadas dan najis
8) Tertutup auratnya
c. Rukun khutbah
Rukun khutbah adalah hal-hal
yang harus dilakukan oleh khotib ketika khutbah Jum’at. Rukun khutbah harus dipenuhi,
jika tidak maka tidak sah.
Rukun Khutbah:
1) Pujian-pujian
2) Syahadatain
3) Sholawat Nabi SAW
4) Meningkatkan Imn dan Taqwa
5) Baca
ayat Al-Qur’an
6) Do’a
c. Sunnah khutbah jum’at
Sunnah khutbah adalah segala sesuatu yang dikerjakan akan mendapatkan kesempurnaan dalam sholat Jum’at.
Sunnah Khutbah Jum’at:
1) Diatas mimbar
2) Fasih,
jelas mudah dipahami
3) Salam
4) Materi sederhana
5) Duduk sebentar waktu adzan
6) Puji-pujian,
sholawat
7) Jama’ah dia
Fungsi khutbah jum’at
1) Meningkatkan Iman dan Taqwa
2) Terjalinnya Ukhuwa Islamiyah dan Silaturrahmi
3) Sebagai
media dalam meningkatkan sesama
4) Meningkatkan persatuan dan kesatuan
5) Memberikan tambahan pengetahuan
6) Menjadi control diri dan sosial
di masyarakat
7) Membentuk generasi Islam yang berakhlak mulia
3.
MATERI HADITS
a. Hadits
عَنْ سَالِمٍ عَنْ أبِيهِ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيِّ صَلَّى الله عَلَيهِ
وَسَلَّم يَخْطُبُ عَلَى الْمِنْبَرِ فَقَالَ: { مَنْ جَاءَ إلَى الْجُمُعَةِ
فَلْيَغْتَسِلْ} (رواه البخارى فى الصحيح, كتاب الجمعة, باب الْخُطْبَةِ عَلَى
الْمِنْبَرِ)
Artinya : Dari Salim dari bapaknya, ia berkata, aku mendengar
Rasul berkhotbah di atas mimbar beliau bersabda:“Barang siapa yang hendak
menghadiri shalat Jum’at, maka hendaknya ia ghuzul terlebih dahulu”(Riwayat Al
Bukhari dalam As Shahihah, Kitab al Jumu’atu, Bab Khotbah di Mimbar)
b. Biografi Perowi
Nama sebenarnya adalah Abu Abdullah Salim bin Abdullah bin Umar bin Khaththab al
Quraisy al Aday al Madany. Ia seorang ulama tabi’in dan seorang pemuka ilmu.
Ia menerima hadits dari ayahnya, dari Ayyub al-Anshary, Rafi’ bin Khadij, Abu Hurairah dan Aisyah dan juga menerima hadits dari para tabi’in.
Haditsnya diriwayatkan oleh ‘Amr bin Dinnar, Nafi, Az-Zuhry,
Musa bin Uqbah, Humaidath thawil, Shalih bin Kaisan dan juga hadits haditsnya diriwayatkan oleh tabi’in lainnya.
Para ulama menetapkan bahwa ia Tsiqah dan imam dalam bidang hadist. Ishaq bin Ruhawaih berkata, ” Hadits
yang paling Shahih sanadnya bersumber dari az-Zuhry dari Salim dari Ayahnya”.[4]
Muhammad Sa’id berkata “ Salim adalah seorang ulama yang banyak hadits, seorang yang tinggi ilmunya” dan seorang
yang wara’”.
Ia wafat pada tahun 106 H. menurut al-Bhukhary dan Abu Nu’aim.
c. Keterangan Hadits
Pada zama Rasulullah dalam menyampaikan
khutbahnya Rasulullah berdiri di atas mimbar, agar jamaah dapat melihat dan
mendengarkan khutbah Rasulullah dengan jelas.
Dalam hadits juga diterangkan bahwa
sebelum pergi sholat jum’at dianjurkan untuk mandi terlebih dahulu, untuk
menghilangkan najis dan juga memakai wewangian dan pakaian yang rapih.
4.
REFLEKSI HADITS DALAM KEHIDUPAN
Saat ini, kita hidup di zaman serba modern. Kemajuan ilmu pengetahuan yang
sangat pesat menjadikan aktivitas manusia banyak yang tergantikan oleh mesin.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang selama ini kita rasakan mungkin
tak terbayangkan oleh generasi sebelumnya.demikian pula generasi sekarang, yang
tidak dapat membayangkan betapa maju dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi dimasa akan datang.
Generasi islam dituntut mampu bersaing memiliki dan memanfaatkan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang super canggih. Hal ini agar mereka tidak
menjadi umat yang terbelakang dan bodoh.[5]
Khutbah bisa menjadi sarana untuk menyebarkan ilmu pengetahuan,
tidak hanya ilmu pengetahuan agama namun juga ilmu pengetahuan umum yang
lainnya yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
Materi khutbah hendaknya berisi tentang ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan realitas yang sedang terjadi di masyarakat, agar masyarakat
mampu berfikir maju sehingga mereka bisa mengatasi problem yang terjadi.
Khotib dalam menyampaikan khotbah berada di mimbar dengan suara
yang lantang dan jelas, agar para jamaah bisa memahami apa yang disampaikan
oleh khotib.
5.
ASPEK TARBAWI
1. Khutbah
merupakan media belajar bagi masyarakat, karena dalam khutbah banyak materi
tarbiyah yang disampaikan dan berguna bagi kehidupan masyarakat.
2. Pada saat
khotbah, khotib menyampaikan khotbahnya dengan tegas dan jelas, begitu juga dengan
pendidik. Pendidik harus jelas dalam menyampaikan materi kepada siswanya.
3. Tema khotbah
hendaknya menyesuaikan dengan perkembangan zaman, agar menciptakan kemajuan
berfikir bagi masyarakat. Begitupun dalam pendidikan hendaknya pendidik
memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang luas.
4. Sebelum
melaksanakan sholat jum’at hendaknya mandi terlebih dahulu, begitupun dalam
melaksanakan pendidikan.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Khutbah merupakan kegiatan dakwah yang paling efektif
yang bertujuan untuk mengajak orang lain untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan dengan
memberi nasihat yang isinya berupa ajaran agama.
Syarat-syarat khutbah Jum’at:
1) Masuk Sholat
Dhuhur
2) Berdiri
di atasmimbar
3) Laki-laki
4) Duduk diantara dua khutbah
5) Suaranya keras
6) Harus berurutan
7) Suci dari hadas dan najis
8) Tertutup auratnya
Rukun Khutbah:
1) Pujian-pujian
2) Syahadatain
3) SholawatNabi
SAW
4) Meningkatkan Iman dan Taqwa
5) Baca
ayat Al-Qur’an
6) Do’a
DAFTAR PUSTAKA
https ://kumpulankisahislami.wordpress.com
Nasution. 2012. Metode Research. Jakarta :
PT Bumi Aksara.
Zaenuri nur, Muchammad. 2014 Kumpulan Lengkap dan
Praktis Khutbah Jum’at dan HBI Sepanjang Tahun. Jogjakarta : Sabil.
TENTANG
PENULIS
Nama : Latifatul Khusna
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Pekalongan, 05 mei 1995
Alamat : Gembong gang beringin 2 kedungwuni, kabupaten Pekalongan
Moto Hidup : Aku lebih menghargai proses dari pada hasil
Riwayat Pendidikan :
TK : RA Muslimat NU Gembong
Sd : M.I Paesan 02
Smp : SMP Negeri 2 Kedungwuni
SMA : SMK Gondang wonopringgo
Perguruan Tinggi : STAIN Pekalongan
[1] http://artikelkuislami.blogspot.com/2011/11/pengertian-khutbah.html
[2]Nasution, Metode Research, (Jakarta
: PT Bumi Aksara, 2012) hlm. 2-3
[3]
http://artikelkuislami.blogspot.com/2011/11/pengertian-khutbah.html
[4] https
://kumpulankisahislami.wordpress.com
[5] r, Muchammad Zaenuri nur, Kumpulan
Lengkap dan Praktis Khutbah Jum’at dan HBI Sepanjang Tahun, (Jogjakarta :
Sabil, 2014) Hlm. 68
Tidak ada komentar:
Posting Komentar