PENDIDIKAN ILMIAH PENGETAHUAN
“FENOMENA ALAM, BAHASA DAN WARNA KULIT”
Q.S AR-RUUM AYAT 22
Maqnunah 2021115255
Kelas A
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2017
Kata Pengantar
Assalamualaikum, Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah yang maha melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah
kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang bersama-sama kita nantikan syafaat-Nya di
hari akhir kelak.
Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan Makalah
untuk memenuhi tugas dengan tepat pada waktunya. Penulis sangat berterima kasih
kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Tafsir Tarbawi II Bapak Muhammad Hufron,
M.S.I. yang memberikan pengarahan dan ilmunya kepada bagi mahasiswanya. Penulis
juga berterima kasih kepada semua kalangan yang membantu dalam proses pembuatan
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat membantu pembaca dan
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Adapun
jika masih banyak kesalahan penulisan maupun materi penulis minta maaf yang
sebesar-besarnya.
Disini penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca.
Pekalongan, 19
April 20017
Maqnunah
NIM. 2021115255
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Allah telah
menciptakan alam semesta beserta fenomena-fenomena yang ada didalamnya. Dimana
dengan kekuasaan-Nya, Allah menciptakan bentuk alam, perbedaan bahasa dengan perbedaan
yang tidak ada batasnya serta
berbeda-bedanya jenis dan bentuk kalian hingga perbedaan ini dapat membantu
kita untuk membedakan diantara orang-orang, baik melalui suaranya atau warna
kulitnya.
Kalau saja
misalnya Allah menciptakan semua manusia itu sama tanpa perbedaan pastinya kita
akan sulit untuk mengenali sesorang dan bahkan kita akan mengalami kejenuhan
karena tidak ada variasi kehidupan disekeliling kita. Selain itu dengan adanya
perbedaan ini kita dapat belajar bagaimana menghargai perbedaan, bagaimana
bersyukur atas pemberian Allah yang Maha Esa serta bagaimana kita menyikapi
perbedaan.
Ketetapan
seperti ini juga telah diatur di Nash Al-qur’an pada surat Ar-ruum ayat 22.
Sehingga sebagai manusia yang beriman kepada Allah sudah sepatutnya kita
mematuhi apa yang diperintahkan-Nya. Salah satunya dengan menghargai perbedaan
yang ada disekitar kita.
B.
Judul Makalah
Judul Besar “Pendidikan
Pengetahuan Dasar”
Sub Judul “Fenomena Alam
Bahasa dan Warna Kulit”
C.
Nash dan Arti Qur’an Surat Ar-rum 30: 22
وَمِنْ ءَايَاتِهِ
خَلْقُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ أَلسِنَتِكُمْ وَأَلْوانِكُمْ إِنَّ
فِيْ ذَلِكَ لَآيَاتِ لِلْعَالِمِيْن
Artinya: “Dan diantara tanda-tanda-Nya adalah
penciptaan langit dan dan bumi serta perbedaan lidah kamu dan warna kulit kamu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang
yang alim” (Q.S. Ar-Ruum : 22)
D. Arti penting dikaji
Ayat
ini menjelaskan tentang tanda-tanda kebesaran Allah yang mana beliau telah
menciptakan langit, bumi, fenomena Alam, bahasa dan warna kulit dengan segala
macam perbedaan. Sehingga ayat ini penting dikaji karena dengan mengetahui
bahwa Allah telah menetapkan adanya perbedaan ini, kita dapat mengetahui
bagaimana seharusnya kita menyikapi perbedaan itu sehingga hubungan antar
manusia dapat berjalan secara selaras tanpa adanya perpecahan yang disebabkan
perbedaan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori
Tanda-tanda
kekuasaan Allah dalam penciptaan langit dan bumi sering kali disebut dalam
Al-qur’an dan kita sering kali melewatinya dengan cepat-cepat tanpa berhenti
lama dihadapannya. Namun, ia selayaknya untuk direnungkan dengan seksama dan
ditadaburi secara mendalam.
Karena
penciptaan langit dan bumi maknanya adalah mengadakan ciptaan yang besar, agung
dan amat cermat ini, yang kita ketahui
amat sedikit saja darinya. Bilangan planet, meteor, bintang, matahari, awan dan
tata surya tak terhitung jumlahnya.
Diantara
tanda-tanda kekuasaan Allah yang lain adalah berbeda-beda bahasa kalian dengan
perbedaan yang tidak ada batasnya, ada yang berbahasa Arab, ada yang berbahasa
Prancis, Inggris, Hindustan, Cina dan lain sebagainya yang tiada seorangpun
mengetahui banyaknya melainkan hanya Yang Menciptakan bahasa-bahasa (Allah).
Dan berbeda-bedanya jenis dan bentuk kalian hingga perbedaan ini membantu kita
untuk membedakan diantara orang-orang, baik melalui suaranya atau warna
kulitnya. Hal ini merupakan sesuatu yang penting sekali didalam pergaulan hidup
dan berbagai macam tujuan. Maka betapa banyaknya orang-orang yang hanya dengan
melalui suaranya kita mengenal identitasnya, dengan demikian maka kita dapat
mengetahui teman dan lawan, kemudian kita dapat mempersiapkan sesuatunya untuk
menghadapinya.[1]
Diantara
ayat penciptaan langit dan bumi yang menakjubkan itu adalah perbedaan bahasa
dan warna kulit diantara anak manusia. Hal itu pastilah mempunyai hubungan
dengan penciptaan langit dan bumi. Karena perbedaan hawa udara dipermukaan bumi
dan perbedaan lingkungan yang terjadi karena tabiat kedudukan bumi secara
astronomis, mempunyai hubungan dengan perbedaan bahasa dan warna kulit. Hal ini
terjadi karena adanya kesamaan asal dan penciptaan dikalangan manusia.[2]
Ilmuan
zaman sekarang melihat perbedaan bahasa dan warna kulit. Kemudian mereka
melewatinya tanpa melihat tangan Allah padanya, dan ayat-ayat-Nya dalam
penciptaan langit dan bumi. Mereka mempelajari fenomena ini secara objektif.
Namun, mereka tidak merenungkannya untuk kemudian mengagungkan sang khalik yang
mengatur apa yang lahir dan apa yang batin. Hal itu karena kebanyakan manusia
tak mengetahui.[3]
B. Tafsir Ayat
a. Tafsir
Al-Misbah
Pada ayat ini masih melanjutkan
uraian tentang bukti-bukti keesaan dan kekuasaan Allah, ada persamaan antara
pria dengan langit dan wanita dengan bumi. Dari langit turun hujan yang
ditampung oleh bumi, sehingga lahir tumbuhan. Demikian juga pasangan suami dan
istri. Atau setelah menyebut pasangan manusia, kini disebut pasangan yang lain
yaitu langit dan bumi. Ayat-ayat diatas menyatakan: Dan juga diantara
tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah penciptaan langit yang bertingkat-tingkat dan
bumi. Semua dengan sistemnya yang sangat teliti, rapi dan serasi. Serta kamu
juga dapat mengetahui tanda-tanda kekuasaan Allah melalui pengamatan terhadap
perbedaan lidah kamu seperti perbedaan bahasa, dialek dan intonasi. Dan juga
perbedaan warna kulit kamu, ada yang hitam, kuning, sawo matang dan tanpa warna
(putih), padahal kamu semua bersumber dari asal-usul yang sama. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
alim.[4]
b. Tafsir
Ibnu Katsir
Firman
Allah ta’ala ayat 22 “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya” yang menunjukkan
kekuasaan-Nya yang besar ialah “penciptaan langit dan bumi”, yakni penciptaan
langit dalam hal ketinggian, keluasan, serta berbagai bentuk makhluk yang terdapat didalamnya. “Dan
perbedaan bahasamu”, yakni bahasa manusia baik bahasa arab, asing, maupun
bahasa lainnya, “serta perbedaan warna kulitmu”, yakni tanda-tanda khusus pada
setiap manusia. Tanda ini berbeda dari tanda yang dimiliki oleh manusia yang
lain. Tidak ada manusia yang serupa dengan yang lain, yang ada adalah kemiripan
tanda, perilaku dan bahasa. Masing-masing manusia memiliki pakaian khas yang
berbeda dari yang lain. “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui”.
“Dan
diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu pada malam hari dan siang hari
serta usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya.” Diantara tanda kebesaran
Allah ialah karakteristik malam yang dapat digunakan untuk beristirahat dan
diam, dan menjadikan siang hari sebagai ajang untuk menyebar, berusaha mencari
penghidupan, dan bepergian. “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan,” yakni menyadari kemudian
pengetahuan tentang ayat ini diambil manfaatnya sehingga dapat menunjukkan
mereka kepada yang mengadakan tanda kebesaran itu.[5]
c. Tafsir
Jalalain
وَمِنْ ءَايَاتِهِ
خَلْقُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ أَلسِنَتِكُمْ (Dan
diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan
berlain-lainan bahasa kalian) maksudnya dengan bahasa yang berlainan, ada yang
berbahasa arab dan ada yang berbahasa ‘ajam serta berbagai bahasa lainnya, وَأَلْوانِكُمْ (dan
berlain-lainan pula warna kulit kalian) diantara kalian ada yang berkulit
putih, ada yang hitam, dan lain sebagainya, padahal kalian berasal dari seorang
lelaki dan seorang perempuan, yaitu Nabi Adam dan Siti Hawa, إِنَّ فِيْ ذَلِكَ لَآيَاتِ
(sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda) yang
menunjukkan kekuasaan Allah SWT, لِلْعَا لِمِيْنَ (bagi
orang-orang yang mengetahui) yaitu bagi orang-orang yang berakal dan berilmu. [6]
C. Implementasi
dalam kehidupan
Dengan
mengetahui tanda-tanda kekuasaan Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
serta berlain-lainan bahasa dan kulit, kita dapat memahami dengan adanya
perbedaan bahasa dan kulit tersebut merupakan keagungan Allah yang patut kita
syukuri dengan tidak meremehkan atau merendahkan serta merasa dirinya yang
paling baik. Karena sesungguhnya perbedaan tersebut merupakan ciptaan Allah
yang patut kita syukuri, apabila kita menghina dari segala perbedaan itu maka
sama halnya kita menghina yang menciptakan (Allah).
D. Aspek
Tarbawi
1. Allah
maha menguasai segala penciptaan alam dan keanekaragaman hayati dan non hayati
serta variasi individu.
2. Menghormati
perbedaan yang ada dilingkungan masyarakat sekitar.
3. Dengan
banyaknya jenis bahasa menjadikan manusia termotivasi untuk mempelajari
berbagai macam bahasa yang ada.
4. Terkandung
bukti-bukti yang jelas bagi orang-orang yang berilmu. Maka manusia
berbondong-bondong untuk mencari ilmu pengetahuan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tanda-tanda
yang menunjukkan kekuasaan-Nya adalah menciptakan langit dan bumi dengan sangat
luas cakrawalanya. Dengan kekuasaan Allah pulalah, timbul keanekaragaman alam
dengan dialeg bahasanya, dengan masyarakatnya dan dengan perbedaan-perbedaan
yang lain. Namun seringkali banyak ilmuan yang beranggapan bahwa keanekaragaman
hal tersebut tidak ada campur tangan Allah, sehingga tidak sedikit orang yang
memandang keanekaragaman itu hanya sebagai sesuatu yang wajar saja tergantung
dari pada usaha ataupun orang itu sendiri.
Dengan
mengetahui bahwa keanekaragaman tadi merupakan karunia Allah maka kita sebagai
sesama makhluk Allah kita tidak boleh saling mencela satu sama lain. Karena
dari setiap perbedaan itu pasti ada maksud yng tersimpan dari Allah.
Profile
Nama: Maqnunah
Orang Tua
Ayah: Masikin
Ibu: Muzayanah
TTL: Batang, 02 Juli 1996
Alamat: Masin Rt.07 Rw.04 Warungasem
Batang
Riwayat Pendidikan:
ü RA Tholabuddin Masin
ü MI Tholabuddin Masin
ü MTS Tholabuddin Masin
ü MAS Simbangkulon
[1]Ahmad Mushthafa Al-Maraghi, Terjemah
Tafsir Al-Maraghi, (Semarang: Toha Putra, 1998), hlm. 71
[2]Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an,
(Jakarta: Gema Insani, 2004),hlm. 139
[4]M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan,
Kesan dan Keserasian Al-Qur’an (Jakarta: Lentera Hati, 2002) Hlm. 37
[5]Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Kemudahan dari
Allah Ringkasan Ibnu Katsir (Jakarta: Gema Insani, 1999) hlm. 160
[6]Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam
Jalaluddin As-Syuyuti, Terjemahan Tafsir Jalalain, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo Offset, 2010) hlm. 44
Tidak ada komentar:
Posting Komentar