MAKALAH
MEMANFAATKAN MEDIA PUBLIK UNTUK
MENYEBARKAN ILMU KE KALANGAN EKSTERNAL
Disusun guna
memenuhi tugas :
Mata kuliah : Hadits Tarbawi 2
Dosen
pengampu : Muhamamad Ghufron Dimyati, M.S.I
Disusun
oleh :
Cristina
Mustikawati
Kelas C
JURUSAN TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
Media publik merupakan sarana yang efisien dan efektif serta mudah
diterima oleh semua kalangan secara luas. Teknologi di era globalisasi ini telah
mengalami kemajuan yang begitu pesatnya,
beragam macam media komunikasi bersaing dalam memberikan informasi yang tanpa
batas. Dengan adanya media massa, seperti surat kabar, radio, televisi, dan internet, sebagai komunikasi
abad modern telah berpengaruh luas. Fasilitas internet merupakan yang
terlengkap dan terefisien, dimana segala bentuk dan macam informasi dapat
diakses dengan mudah, kemana dan dengan siapapun kita berkomunikasi dapat kita
lakukan dengan mengunakan fasilitas internet.
Internet difungsikan juga sebagai media dakwah, untuk menjalin hubungan
antar muslim Indonesia di Kairo dan muslim di Kanada dan beberapa negara barat
lainnya bahkan ke kalangan eksternal. Sejak itulah terbentuk cyber-cyber Islam media komunikasi dakwah.
Dakwah tidak lagi dilakukan sebatas pemberian khutbah di masjid/mushalla, kantor-kantor, sekolah dan lembaga formil lainnya juga ke kalangan eksternal. Tapi seiring dengan meningkatnya kemajuan teknologi informasi penyebaran dakwah Islamiyah tersebar melalui media teknologi khususnya teknologi informasi seperti Internet ini.
Dakwah tidak lagi dilakukan sebatas pemberian khutbah di masjid/mushalla, kantor-kantor, sekolah dan lembaga formil lainnya juga ke kalangan eksternal. Tapi seiring dengan meningkatnya kemajuan teknologi informasi penyebaran dakwah Islamiyah tersebar melalui media teknologi khususnya teknologi informasi seperti Internet ini.
Langkah-langkah untuk berdakwah melalui internet dapat dilakukan dengan
membuat jaringan-jaringan tentang Islam, diantaranya: Cybermuslim atau Cyberdakwah, Situs Dakwah Islam,
YoutubeIslam atau IslamTube, Website, Blog dan Jaringan sosial seperti:
Facebook dan Twitter.
Masing-masing cyber tersebut menyajikan dan menawarkan informasi Islam dengan
berbagai fasilitas dan metode yang beragam
variasinya.
Dalam makalah ini akan dijelaskan salah satu hadits tentang memanfaatkan
media publik untuk menyebarkan ilmu ke kalangan eksternal.
BAB
II
PEMBAHASAN
MEMANFAATKAN
MEDIA PUBLIK UNTUK MENYEBARKAN ILMU
KE
KALANGAN EKSTERNAL
A.
HADITS
15- عَنْ سَعِيْدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ اِبْنِ
عَبَّاسٍ رَضِيَ الله ُعَنْهُمَا قَالَ: (لَمَّا نَزَلَتْ: وَأَنْذِرْ
عَشِيْرَتَكَ اْلاَقْرَبِيْنَ وَرَهْطَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَ, خَرَجَ رَسُوْلُ الله ِصَلَّى الله ُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى صَعِدَ الصَّفَا فَهَتَفَ: يَاصَبَاحَاهْ. فَقَالُوْا:
مَنْ هَذَا؟ فَاجْتَمَعُوْ إِلَيْهِ, فَقَالَ: أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَخْبَرْ تُكُمْ
أَنَّ خَيِلاً تَخْرُجُ مِنْ سَفْحِ هَذَا الْجَبَلِ َاكُنْتُمْ مُصَدِّقِيَّ؟
قَالُوا: مَاجَرَّبْنَا عَلَيْكَ كَذِبًا. قَالَ: فَإِنِّي نَذِيْرٌ لَكُمْ بَيْنَ
يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيْدٍ. قَالَ أَبُوْلَهَبٍ: تَبَّالَكَ مَاجَمِعْتَنَا إِلاَّ
لِهَذَا؟ ثُمَّ قَامَ فَنَزَلَتْ:(تَبَّتْ يَدَا أَبِيْ لَهَبٍ وَتَبَّ), وَقَدْ
تَبَّ. هَكَذَا قَرَأَهَا الأَعِمَشُ يَوْمَئِذٍ . (رواه البخارى فى الصحيح, كتاب
تفسير القرآن الكريم, باب تباب خسران تتبيب تدمير)
B.
TERJEMAH
“Dari Sa’id bin Jubair,
dari Ibnu Abbas RA, dia berkata, “Ketika turun ‘Dan berilah peringatan
keluargamu yang paling dekat, dan kelompokmu di antara mereka yang ikhlash’,
Rasulullah SAW keluar hingga naik ke shafa, lalu berteriak, ‘ya shabahaah’. Mereka
bersabda, ‘Siapa ini?’ Mereka pun berkumpul kepadanya. Beliau bersabda,’
Bagaimana pendapat kalian jika aku mengabarkan bahwa pasukan berkuda keluar
dari balik bukit ini, apakah kalian membenarkanku?’ Mereka berkata, ‘Kami tidak
pernah mencoba dusta kepadamu’. Beliau bersabda, Sesungguhnya aku adalah
pemberi peringatan dihadapan adzab yang pedih’. Abu Lahab berkata, Binasalah
kamu, kamu tidak mengumpulkan kami kecuali untuk ini?’ Kemudian dia berdiri.
Maka turunlah ayat, ‘Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan
binasa’, yakni sungguh binasa. Demikian dibaca oleh Al A’masy pada hari itu”.(HR. Bukhori)[1]
C. MUFRODAT
Berilah peringatan
|
أَنْذِرْ
|
Keluargamu
|
عَشِيْرَ تَكَ
|
Yang terdekat
|
اْلاَقْرَبِيْنَ
|
Kelompokmu
|
رَهْطَكَ
|
Yang ikhlas
|
الْمُخْلَصِيْنَ
|
keluar
|
خَرَجَ
|
Naik
|
صَعِدَ
|
Bukit Shafa
|
الصَّفَا
|
D. BIOGRAFI ROWI
Al-Bukhori adalah Abu Abdullah Muhammad Ibn Ismail
Ibn Ibrahim Ibn Al Mughira Al Ja’fy. Dalam usia 10 tahun, mulailah beliau
menghafal hadits dan setelah umur 16 tahun beliau menghafal kitab-kitab susunan
Ibnul Mubarak dan Wakie’ serta melawat untuk menemui ulama-ulama hadits di
Maru, Naisabury, Ray, Baghdad, Basrah, Kufah, Makkah, Madinah, Mesir, Damaskus
dan Asqalan.
Al-bukhori mempunyai daya hafalan yang sangat kuat
khususnya dalam bidang hadits. Dalam masa kanak-kanak, beliau telah menghafal
70.000 hadits lengkap dengan sanadnya. Kitab Al-Bukhori berisi 7397 hadits.
Kalau dihitung hadits-hadits mu’allaq, Mauquf dan maqthu’, maka jumlahnya
menjadi 9082 hadits. Jika diambil hadits-hadits yang mausul tanpa
mengulang-ulangnya, maka jumlah isinya 2762 hadits.
Diantara kitabnya ialah: Al Adabul Mufrad, Raf’ul
Yadaini, Fishshalati, Al Qira’atu Khafal Imam, Birrul Walidaini, At Tahirul
Kabier, At Tarikhul Shaghir, Adl Dlu’afa’, Al Jami’ul Kabier, Al ‘ilal, Al
Kuna, Al Fawaid, At Tafsirul kabier, Asyribah, dan Al Hibah.
Beliau dilahirkan di Bukhara sebagai anak
yatim pada tahun 194 H = 810 M, Wafat pada tahun 256 H= 8A70 M. Beliau dilahirkan
pada malam hari raya puasa pada tahun 194 H.[2]
E.
KETERANGAN HADITS
(Surah Tabbat yadaa abii lahab.
Bismillahirrahmaanirrahiim). Tetapi selain riwayat Abu Dzar tidak
mencantumkan basmalah. Abu Lahab adalah Ibnu Abdul Muthalib. Nama bapaknya
adalah Abdul Uzza dan ibunya bernama Khuza’iyah. Dia biasa dipanggil Abu Lahab,
karena mungkin anaknya bernama Lahab. Al Fakihi meriwayatkan dari jalur
Abdullah bin Katsir, dia berkata, “Dia dinamai Abu Laha, karena wajahnya yang
putih bersih karena ketampanannya.”
Hal ini tidak dapat dijadikan hujjah bagi mereka
yang memperbolehkanmemberi nama panggilan orang musyrik secara mutlak. Al
Waqidi berkata, “Abu Lahab adalah manusia paling memusuhi Nabi SAW. Hal ini
dikarenakan Abu Thalib berkelahi dengan Abu Lahab. Namun, Abu Lahab lebih
unggul dan ia menduduki dada Abu Thalib. Saat itu Nabi SAW datang dan memegang
pinggul Abu Lahab, lalu membantingnya ke tanah. Abu Lahab berkata kepadanya, “Kami
berdua adalah pamanmu. Mengapa engkau melakukan hal ini kepadaku? Demi Allah,
hatiku tidak akan mencintaimu selamanya.” Peristiwa ini berlangsung sebelum
kenabian.
Ketika Abu Lahab meninggal,
saudara-saudara Abu Lahab berkata kepadanya, “Sekiranya engkau mendukung putra
pamanmu niscaya engkau adalah manusia paling berhak atas hal itu.” Abu Lahab
meninggal setelah peristiwa perang Badar. Dia tidak menghadiri perang Badar,
tetapi hanya mengirim pengganti. Ketika sampai kepadanya apa yang menimpa kaum
Quraisy dia pun meninggal karena kalut.
وَتَبَّ: خَسِرَ, تَبَّا بُ:
خُسْرَانٌ (Tabba artinya merugi.
Tabaab artinya kerugian). Dalam riwayat Ibnu Mardawaih disebutkan dari jalur
lain dari Al A’masy, “Maka
Allah menurunkan تَبَّتْ يَدَا أَبِيْ لَهَبٍ وَتَبَّ (binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sungguh binasa). Dia berkata , ‘Yakni
merugi dan binasa’. “Maksudnya, dia merugi serta apa yang diusahakannya, yaitu
anaknya. Abu Ubaidah berkata tentang firman-Nya dalam surah Al Mukmin ayat 37, وَمَاكَيْدُفِرْعَوْنَ إِلاَّفِي تَبَّابِ (dan
tipu daya Fir’aun itu tidak lain hanyalah membawa kerugian), yakni kebiasaan.
تَتْبِيبٌ: تَدْمِيرٌ (Tatbiib artinya
kehancuran). Abu Ubaidah berkata tentang firman-Nya dalam surah Huud ayat
101, =Î7÷Gs? ö uöxîNèdrß#y $tBur (Dan sembahan-sembahan itu tidaklah
menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka), yakni kehancuran.
عَنْ اِبْنِ
عَبَّاسٍ رَضِيَ الله ُعَنْهُمَا قَالَ: لَمَّا نَزَلَتْ: وَأَنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ
اْلاَقْرَبِيْنَ وَرَهْطَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَ (Dari Ibnu Abbas RA,
dia berkata, “Ketika turun ‘Dan berilah peringatan keluargamu yang paling
dekat, dan kelompokmu di antara mereka yang ikhlash”) [3]
F.
ASPEK TARBAWI
Dari keterangan
hadits di atas, sangat jelas bahwa dalam menyampaikan suatu ilmu atau informasi
ke semua kalangan termasuk orang-orang kafir tanpa membedakan-bedakan suku,
ras, bangsa maupun agama. Kita sebagai
umat Islam hendaknya bisa menerapkan apa yang pernah dilakukan oleh Rasulullah
Saw pada zaman dahulu dengan memanfaatkan bukit shafa sebagai media publikasi
untuk menyampaikan informasi ilmu ke kalangan eksternal.
Media publik merupakan sesuatu yang
bersifat menyalurkan pesan dan sarana yang efisien dan efektif serta mudah
diterima oleh semua kalangan secara luas,
Media publik dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Media cetak seperti
buku, koran, majalah, surat kabar dan lain-lain
2. Media elektronik,
seperti televisi, radio, internet, dan lain-lain.
Dakwah melalui internet
merupakan suatu inovasi terbaru dalam syiar Islam, dan tentunya akan memudahkan
para da’i dalam melebarkan sayap-sayap dakwahnya. Penggunaan media internet
sebagai media dakwah merupakan kesempatan dan tantangan untuk mengembangkan dan
memperluas cakrawala dakwah Islamiyah.[4]
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan
uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1.
Sarana yang efisien dan efektif serta mudah
diterima oleh semua kalangan secara luas.
2.
Pemanfaatan Internet
sebagai media berdakwah sangatlah efektif, karena didukung oleh sifat internet
yang tidak terbatas ruang dan waktu.
3.
Rasulullah Saw memanfaatkan bukit
shafa sebagai media publikasi dalam menyampaikan informasi.
4.
Internet adalah media dan sumber
informasi yang paling canggih saat ini sebab teknologi ini menawarkan berbagai
kemudahan, kecepatan, ketepatan akses dan kemampuan menyediakan berbagai
kebutuhan informasi setiap orang, kapan saja, dimana saja dan pada tingkat apa
saja.
DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Azqalani, Ibnu Hajar dan Al Imam Al-Hafizh. 2008. Fathul
Baari. Juz. 24. Jakarta:
Pustaka Azzam.
2. Hasbi Ash Shiddieqy, Teungku
Muhammad. 1999. Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits. Semarang: PT. Pustaka
Risqi Putra.
3.
Toto, Tasmara. 1997. Komunikasi
Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama.
[1]Ibnu Hajar Al-Azqalani dan Al Imam Al-Hafizh, Fathul Baari. Juz. 24, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), hlm. 642-643.
[2] Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Sejarah dan
Pengantar Ilmu Hadits, (Semarang: PT. Pustaka Risqi Putra, 1999), hlm.
292-296.
[4] Tasmara, Toto, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya
Media Pratama, 1997, hlm. 15.
Nama:Umu Aisyiatul Maqbulah
BalasHapusNim:2021 111 094
Assalamu'alaikum,,,
menurut pemakalah apakah menyebarkan pembelajaran dengan media cetak dan elektronik sudah efisien???? dan kemudian bagaimana solusi untuk orang yang bertempat tinggal dipelosok desa yang mungkin untuk penerangan lampu saja sulit bagaimana internet bisa sampai ksana????? apakah ini berarti ilmu terbatas kalangan yang maju saja???
trimakasih
menurut saya jika ditempat terpencil, menyebarkan pembelajaran dengan menggunakan media cetak itu sudah efisien karena media cetak itu menggunakan media seperti buku, koran, majalah, tetapi kalau menggunakan media elektronik belum efisien, karena belum semua daerah bisa mengakses informasi menggunakan internet, karena fasilitasnya kurang mendukung. tetapi kita bisa berinisiatif sendiri, kan didaerah pelosok/desa banyak sumber mata air jadi bisa dimanfaatkan untuk dijadikan kincir.
Hapusapakah ini berarti ilmu terbatas dikalangan yang maju saja? menurut saya bukan terbatas untuk kalangan yang maju saja, tetapi kurang fasilitas saja, ilmu bisa diperoleh dari mana saja, dimana saja tidak hanya melalui media elektronik/internet.
terimakasih....
fizar nugroho
BalasHapuskelas c
2021111119
bagaimana jika media publik di salah gunakan menjadi hal-hal yang negatif??
menurut saya..
HapusInternet itu memberikan banyak sekali manfaat, ada yang bisa memberikan manfaat baik dan buruk. Baik bila digunakan untuk pembelajaran informasi dan buruk bila digunakan untuk hal yang berbau pornografi, informasi kekerasan, dan lain-lainnya yang negatif. Pada akhirnya nilai positif atau negatif produk teknologi akan ditentukan oleh niat dan motivasi seseorang yang akan menjadi penentu apakah suatu alat akan menjadi bermanfaat atau mudharat. itu tergantung pada individunya.. terimakasih
hasan basri
BalasHapus2021 111 241
c
assalamu'alaikum
hal-hal apa sajakah yang melatar belakangi dalam mEDIA PUBLIK UNTUK MENYEBARKAN ILMU KE KALANGAN EKSTERNAL?
dampak positif dan negatifnya apa bagi kalangan bawah yg tidak tahu informasi?
terimakasih atas pertanyaannya...
Hapusmenurut saya yang melatarbelakangi adalah karena dizaman yang serba canggih ini,pola pikir kita juga sebaiknya mengikuti perkembangan saat ini ke kalangan eksternal melalui media publik tersebut. Kemudian dampak positifnya yaitu mereka tidak terjerumus ke hal-hal yang kurang baik, sedangkan dampak negatifnya yaitu mereka kurang informasi tentang adanya kemajuan teknologi yang semakin canggih pada zaman sekarang ini. semoga paham atas jawabannya terimakasih..
Nama : Dewi Suryani
BalasHapusNIM : 2021 111 093
Assalamu'alaikum wr. wb
Sebagai umat Islam hendaknya bisa menerapkan apa yang pernah dilakukan oleh Rasulullah Saw pada zaman dahulu dengan memanfaatkan bukit shafa sebagai media publikasi untuk menyampaikan informasi ilmu ke kalangan eksternal.
Media publik merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan sarana yang efisien dan efektif serta mudah diterima oleh semua kalangan secara luas, Yang ingin saya tanyakan bagaimana kondisi yang serba canggih seperti zaman sekarang ini jika diterapkan di tanah pelosok ( pegunungan ) yang belum ada tower, jauh dari kota serba kekurangan, Apakah orang-orang dipegunungan pola pikirnya sama dengan orang kota???...
menurut saya pola pemikirannya itu tergantung dengan pengalaman bukan karena tempat tinggal, sekarang banyak oaring desa (pegunungan) yang mengenyam pendidikan jadi pola pikir orang desa itu sama pola pemikirannya dengan orang kota, tetapi bagi orang desa yang monoton atau menetap dan tidak ingin membuka atau masih ikut kebudayaan tempat tinggalnya, maka pemikirannya akan jauh berbeda dengan orang kota.
Hapusanamil choir 2021 111 122
BalasHapusassalamualaikum...
jaman sekarang ini kan banyak media seperti televisi,koran,maljalah bahkan internet yang bisa di ambil buat pelajaran ,,
tetapi juga ada banyak efeknya yang kurang baik,,misalkan saja sinema-sinema sekarang ini yang lebih condong cenderung pada pengajaran yang ke barat-baratan atau modernitas..!
bagaimana mengatasi hal semacam ini yang sesuai hadis nabi ,,???
wassalamualaikum
terima kasih
terimakasih atas pertanyaannya…
HapusMenurut saya Internet itu memberikan banyak sekali manfaat, ada yang bisa memberikan manfaat baik dan buruk. Baik bila digunakan untuk pembelajaran informasi dan buruk bila digunakan untuk hal yang negatif. Pada akhirnya nilai positif atau negatif produk teknologi akan ditentukan oleh niat dan motivasi yang akan menjadi penentu apakah suatu alat akan menjadi bermanfaat atau mudharat. Jadi kita tidak terjerumus ke hal-hal yang tidak kita inginkan seperti pengajaran yang ke barat-baratan atau modernitas yang anda tanyakan. Semoga paham dengan jawabannya hehe…
muh. muslihul umam 2021 111 131
BalasHapusmau tanya,,
di jaman sekarang ini kan sudah banyak yang menggunakan media publik sebagai pusat penyebaran ilmu tapi menurut anda bagaimana kalu mereka yang menyebarkan ilmu itu dalam kontek yang tidak benar,,
mohon di analisis
ya memang sekarang sudah jamannya menggunakan media elektronik seperti internet yang digunakan untuk media dakwah yang bermaksud menyebarkan ilmu agama ke kalangan eksternal. gini Internet juga memberikan banyak sekali manfaat, ada yang bisa memberikan manfaat baik dan buruk. Baik bila digunakan untuk pembelajaran informasi dan buruk bila digunakan untuk hal yang negatif. Pada akhirnya nilai positif atau negatif produk teknologi akan ditentukan oleh niat dan motivasi yang akan menjadi penentu apakah suatu alat akan menjadi bermanfaat atau mudharat.
Hapusasslmkm..
BalasHapusAsyef Nurdianto (2021 111 113)
bagaimana pendapat anda tentang kemudahan-kemudahan yang di berikan oleh byk media (dalam hal ini tentang ilmu) yang kadang tidak sesuai dengan kemampuan audien dalam menerima informasi/ilmu? misal anak-anak Islam yang tanpa sadar menonton tentang ajaran agama lain yang sesat.
menurut saya untuk mengatasi hal seperti itu kembali lagi kepada diri kita sendiri, bagaimana cara kita untuk memanfaatkan media tersebut apakah ajaran tersebut layak kita tiru atau tidak, itu tergantung pada diri kita sendiri. Memang media internet itu memudahkan kita untuk mencari dan menemukan berbagai hal, tetapi dengan catatan dalam penggunaan media tersebut tidak disalahgunakan terutama anak kecil, yang masih perlu pengawasan orang tua.
HapusNama : Ana Lailya
BalasHapusNIM : 2021 111 121
Assalamu'alaikum....
bagaimana pendapat anda tentang banyaknya orang yang dengan mudah mencari informasi ke media elektronik,dengan melupakan media cetak. lalu bagaimana peran media cetak disini ?
terimakasih atas pertanyaanya,,
HapusMenurut saya,, media elektronik itu hanya sebagai fasilitas tambahan saja,yang mana di zaman modern ini yang fasilitasnya semakin maju,dan agar kita tidak ketiggalan dengan adanya perubahan zaman tersebut menurut saya media cetak dan media elektronik disini itu saling melengkapi,,tidak malah meninggalkan media cetak tersebut,contohnya saja di STAIN Pekalongan sendiri,walaupun sudah ada fasilitas media elektronik seperti internet, namun kita juga masih memebutuhkan refrensi-refrensi lain yang mana membutuhkan dan menggunakan media cetak.
Terima kasih mbak,atas jawabannya.... lalu bagaimana tanggapan anda melihat media cetak yang semakin kesini semakin terlupakan,,,,,
HapusNama : Marlihatin
BalasHapusNIM : 2021 111 123
Assalamu'alaikum...
Menyebarkan ilmu ke kalangan eksternal menggunakan media cetak dan elektronik, lalu cakupan eksternal siapa saja? kemudian apa kelemahan dan kelebihan menggunakan media tersebut?
Terima kasih..
menurut saya cakupannya yaitu semua kalangan atau orang berhak menikmati media atas perkembangan zaman. Kemudian kelebihan dan kelemahannya sebagai berikut:
HapusKelebihan Media Internet.
1.Internet memberikan sambungan (konektivitas) dan jangkauan yang sangat luas sehingga akses data dan informasi tidak dibatasi waktu, tempat, dan negara.
2.Akses infromasi di internet tidak dibatasi oleh waktu karena dunia maya yang dihadirkan secara global tidak pernah tidur. Dengan kata lain, kita dapat melakukan pencarian informasi melalui internet kapan saja selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.
3.Akses informasi melalui internet lebih cepat bila dibandingkan dengan mencari informasi pada halaman-halaman buku-buku di perpustakaan. Kita tinggal mengklik icon tertentu, maka apa yang kita inginkan akan muncul di layar monitor komputer kita.
4.Internet juga menyediakan kegiatan pembelajaran interaktif seperti fasilitas elearning yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga tertentu yang dapat meningkatkan kemampuan intelektual kita, seperti sekolah menulis online, dsb.
5.Kita dapat berdiskusi dengan teman-teman sebaya atau setingkat mengenai berbagai hal jika kita memasuki mailing list atau melakukan chatting.
Kekurangan Media Internet.
1.Informasi yang tersedia di internet sangat besar jumlahnya, namun tidak semuanya kita butuhkan.
2.Internet bersifat interaktif dengan menyediakan banyak sekali link-link menuju situs tertentu yang terkadang membuat kita menggoda untuk mengkliknya yang justeru membuat pencarian informasi kita terbengkalai dan lepas kendali.
3.Salah satu kelemahan internet yang sangat terasa dan sangat mengganggu adakah resiko terkena virus komputer yang mudah menyebar, baik melalui email maupun melalui file-file yang kita unduh.
Puji Astuti 2021 111 103
BalasHapusassalamualaikum...
menurut pemakalah, bahwa pemanfaatan internet sebagai media dakwah sangat efektif,lalu bagaimana dengan orang tua yang terkadang tidak selalu memanfaatkan keefektifan internet tersebut,karena tidak semua orang tua bisa menggunakan internet?bagaimana pemakalah menanggapi permasalahan tersebut?
terima kasih,,,
terimakasih buat pertanyaannya
HapusMenurut saya bagi orang tua yang kurang informasi atau gaptek atau ketinggalan dengan adanya media elektronik,bisa menggunakan media lainya,seperti media cetak,,contohnya seperti menggunakan koran,majalah-majalah atau buku-buku dari beberapa sumber,toh dalam penyebaran dakwah tidak diwajibkan dengan menggunakan internet,itu hanya untuk memeprmudahkan kita untuk berinteraksi dengan kaum muslim yang lainnya,.
Kurang lebihnya seperti itu mb,semga bisa dipahami...
nama: Amilatun Istiqomah
BalasHapusNIM: 2021111100
Assalamu'alaikum,,,,
mo tanya nichhh, tanggapan anda mengenai dakwah dg media elektronik khususnya internet yang hanya bisa di akses oleh orang orang tertentu saja?????////
wassalamu'alaikum
mkchhhhhh
tanggapan saya mengenai media tersebut tidak seharusnya seperti itu siapapun berhak punya dan menikmati atas perkembangan zaman dan harus sesuai porsi. Misalnya kalau anak kecil (mengerti media) sebaiknya harus ada pengawasan dari orang tua atau orang yang ada disekitarnya, namun kalau orang dewasa iya harus ada kesadaran sendiri mengenai media elektronik itu untuk kegiatan yang positif.
HapusSILFINA HAYATI
BalasHapus2021111268
C
Assalamu’alaikum..
Pertanyaan:
Bagaimana cara kita sebagai orang awam (yang pengetahuan mengenai dunia mayanya kurang) untuk bisa menyaring informasi-informasi bermanfaat yang ada di internet? Karena tidak semua informasi yang ada di internet itu belum pasti kebenarannya. Dan bagaimana cara kita untuk bisa membuat orang lain tidak terjerumus dalam kesesatan karena menerima informasi yang salah tersebut?
Terima kasih
menurut saya orang tersebut sebaiknya belajar sedikit demi sedikit mengenai dunia maya,agar kita tidak ketinggalan dengan adanya informasi melalui media maya tersebut karena dizaman yang serba canggih ini,pola pikir kita juga sebaiknya mengikuti perkembangan saat ini,menerut saya seperti itu,
HapusUntuk jawaban ke II ,menurut saya ,peran kita sebagai orang yang mengetahui dampak-dampak positif dan negatifnya itu,kita memberi suatu masukan-masukan ,yang mana masukan tersebut mengacu pada hal-hal yang positif,kurang lebihnya seperti itu jawaban dari saya semoga bisa di pahami
NAMA:SITI ROHMAH
BalasHapusNIM:2021111090
KLS:C
assalamu'alaikum,,,
mau tanya ne mb,,
dimakalah anda tertulis penggunaan media internet sebagai media dakwah ,merupakan kesempatandan tantangan untuk mengembangkandan memperluas cakrawala dakwah islamiah.yang saya tanyakan kesempatan tersebut maksutnya bagaimana tolong dijelaskan kembali ya..
terimaksih:)
terimakasih atas pertanyaannya....
HapusKesempatan yang dimaksud ialah bagaimana orang-orang yang peduli terhadap kemampuan dakwah maupun memanfaatkan media internet tersebut sebagai sarana dan media dakwah untuk menunjang proses dakwah Islamiyah. Sementara mewujudkannya mulai dari tenaga, pikiran dan sumber daya manusia yang mengerti akan dakwah dan internet. Umat Muslim harus mampu menguasai dan memanfaatkan sebesar-besranya perkembangan teknologi informasi.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Mirza Fajrian
BalasHapusNim: 2021 111 110
Assalamu'alaikum...
Pertanyaan
Bahwa dizaman sekrang media massa yang menguasai, dan merajalela,,,
Ketika itu terjadi, maka banyak orang yang memanfaatkan dengan positif dan negatif...
Bagaimana caranya memanfaatkan media, dan bagaimana menyadarkan agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif media.???
terimakasih ya atas pertanyaannya,
Hapussaya kira pertanyaan ini hampir sama ya dengan pertanyaan yang di atas pertanyaannya mbak SILFINA HAYATI, saya hanya menambahi sedikit ,tentang cara memanfaatkan media tersebut:.sebaiknya kita mengambil ilmu-ilmu atau informasi atau pelajaran yang bernilai(baik/positif)dari media tersebut jangan sampai disalahgunakan. Kurang lebihnya seprti itu mas mirza semoga paham dengan jawabannya. hehe
Terimakasih atas jawabannya, ya mungkin tergantung niat kita dalam memanfaatkan sesuatu dengan baik
HapusQurrotul Aini (2021 111 098)
BalasHapusAssalamualaikum Wr.Wb.
anda menuliskan bahwa, Internet adalah media dan sumber informasi yang paling canggih saat ini sebab teknologi ini menawarkan berbagai kemudahan, kecepatan, ketepatan akses dan kemampuan menyediakan berbagai kebutuhan informasi setiap orang, kapan saja, dimana saja dan pada tingkat apa saja.
pertanyaannya yaitu dari sudut mana anda memandangnya? sedangkan zaman sekarang banyak di internet berbagai ajaran yang menyimpang, bagaimana jika tertanam dalam hati, siapa yang bertanggung jawab dan apa yang harus diperbuat??
terimakasih
terimakasih atas pertanyaannya...
Hapussaya memandangnya dari nilai sisi positifnya bukan dari sisi negatifnya,kemudian pertanyaan ke II@sebelum kita menggunakan media tersebut alangkah baiknya kalau kita mengetahui dampak-dampak dari penggunaan media itu,agar kita tidak terjerumus ke lubang yang salah.mengenai siapa yang bertanggung jawab?menerut saya diri kita sendiri,karena kita yang bisa menentukan baik dan buruknya sesuatu yang kita lakukan,namun peran kedua orang tua disini sangat penting,orang tua harus memantau si anak dan juga orang-orang yang disekitarnya.apa yang harus diperbuat?memeberi pengarahan kepada mengenai hal-hal yang berkaitan dengan media tersebut.
NUR FARIKHAH
BalasHapus2021111116
apakah dakwah menggunakan media elektronik seperti internet itu sudah efektif atau belum, kemudian apa alasan anda mengenai hal itu??
terimakasih
terimakasih atas pertanyaannya....
Hapusmenurut saya Dakwah melalui jaringan internet dinilai sangat efektif dan potensial dengan berbagai alasan, diantaranya :
a.Mampu menembus batas ruang dan waktu dalam sekejap dengan biaya dan energi yang relatif terjangkau.
b.Pengguna jasa internet setiap tahunnya meningkat drastis, ini berarti berpengaruh pula pada jumlah penyerap misi dakwah.
c.Para pakar dan ulama yang berada dibalik media dakwah via internet bisa lebih konsentrasi dalam menyikapi setiap wacana dan peristiwa yang menuntut status hukum syar’i.
d.Dakwah melalui internet telah menjadi salah satu pilihan masyarakat. Berbagai situs mereka bebas memilih materi dakwah yang mereka sukai, dengan demikian pemaksaaan kehendak bisa dihindari.
e.Cara penyampaian yang variatif telah membuat dakwah Islamiyah via internet bisa menjangkau segmen yang luas.
Nama
BalasHapusAgus Triyono
Nim
2021 111 135
Salam hangat sahabati
Bagaimana cara memanfaatkan media publikuntuk menyebarkan ilmu pengetahuan dan kendala or hambatan untuk merealisasikan apa saja....?
tq
terimakasih ya atas pertanyaannya,saya kira pertanyaan ini hampir sama ya dengan pertanyaan yang di atas pertanyaannya mbak SILFINA HAYATI dan mas MIRZA FAJRIAN tentang cara memanfaatkan media publik, untuk kendala atau hambatan sendiri yaitu untuk di daerah pedesaan itu kurang efektif dikarenakan adanya fasilitasnya kurang memadai seperti sinyal yang salah satunya sebagai penghambat untuk menggunakan media elektronik.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNurul Hidayah
BalasHapus2021 111 118
ass....
dalam aspek tarbawi di atas, ada pernyataan bahwa media elektronik seperti televisi dapat digunakan untuk menyampaikan ilmu/informasi. bagaimana jika ada tayangan non muslim yang misalnya saja di tonton oleh seorang muslim yang ilmu agamanya masih lemah, bagaimana pendapat njenengan tentang permasalahan tersebut??
mohon penjelasannya y mb' ...
matur nuwun
wass..
menurut saya mengenai hal itu yaa tidak apa-apa melihatnya asal peran orang disekeliling kita harus memantau dan memberi pengajaran, misal seorang anak melihat/menonton tayangan non muslim kemudian orang tua memantau dan mengasih tahu bahwa yang ditonton itu tidak layak untuk ditiru itu kurang lebihnya seperti itu hehe semoga paham dengan jawabannya.
HapusNama: Nur Faizatul Khaeriyah
BalasHapus2021 111 111
Assalamualaikum..
gini loch,,Media publik merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan sarana yang efisien dan efektif serta mudah diterima oleh semua kalangan secara luas,gt kan???? so, media yang seperti apa agar semua orang, termasuk di daerah terpencil, termasuk orang yang katakanlah gaptek agar bisa memanfaatkan media publik sebagai sumber ilmu?
makasih y jenk.. :)
iya betul, gini lho mbak dimakalah sudah ada penjelasan bahwa media publik itu terbagi menjadi 2 yaitu media elektronik seperti intenet, televisi dll, dan juga media cetak seperti majalah, koran, surat kabar dll. Jadi media yang digunakan untuk didaerah terpencil, maupun juga orang yang kurang tahu tentang media elektronik boleh jadi dikatakan (gaptek) bisa menggunakan media cetak itu sebagai media yang efisien. jadi media publik tidak hanya lewat internet saja bisa lewat sumber-sumber lain seperti media cetak itu. Itu pemaparan dari saya semoga paham atas jawabannya hehe. terimakasih
HapusAssalamualaikum...
BalasHapusNama: Irva Silvia
NIM : 2021 111 101
keika dakwah melalui media publik telah membahana, semua orang dengan mudah menyerap ilmu lewat media tersebut, kemudian masjid menjadi kosong karena ilmu agama yang sering didengungkan dalam pengajian2 di masjid telah sedikit-demi sedikit berpindah alih ke dalam internet atau media publik lainnya, maka apa yang akan kita lakukan?
terima kasih!
menurut saya media publik itu merupakan suatu media tambahan, bukan berarti meninggalkan dakwah yang secara langsung yang dipaparkan dimasjid-masjid dan pengajian-pengajian lainnya. Terimakasih hehe
HapusHengki NF
BalasHapus2021 111 088
Asslm'alaikum,..
menurut Anda dari semua media yang Anda ketahui, mana yang lebih baik untuk berdakwah bagi kalangan eksternal ???
karena melihat pada jaman sekarang media itu digunakan untuk hal-hal yang negatif !
matur nwun,..
makasih atas pertanyaannya..
Hapusmenurut saya media yang paling efektif yaitu dakwah melalui media elektronik sepini erti internet dibandingkan media dakwah yang lain, karena Internet memiliki tiga keunggulan :
1. Karena sifatnya yang never turn-off (tidak pernah dimatikan) dan unlimited access (dapat diakses tanpa batas). Internet memberi keleluasaan kepada penggunanya untuk mengakses dalam kondisi dan situasi apapun.
2. Internet merupakan tempat yang tepat bagi mereka yang ingin berdiskusi tentang pengalaman spiritual yang mungkin tidak rasional dan bila dibawa pada forum yang biasa akan mengurangi keterbukaannya.
3. Sebagian orang yang memiliki keterbatasan dalam komunikasi sering kali mendapat kesulitan guna mengatasi dahaga spiritual mereka. Padahal mereka ingin sekali berdiskusi dan mendapat bimbingan dari para ulama. Sementara itu ada sebagian orang yang ingin bertanya atau siap berdebat dengan para ulama untuk mencari kebenaran namun kondisi sering tidak memungkinkan. Internet hadir sebagai kawan (atau lawan) diskusi sekaligus pembimbing setia. Para ulama seharusnya dapat menggunakan internet sebagai media efektif untuk mencapai tujuan dakwahnya. Semoga paham dengan jawabannya hehe
mus'aliyah
BalasHapus2021 111 087
Ai,, ,, ,, ,,Cristina maaf ya.. aqu baru tanya.
Mungkin sekarang banyak media masa yang mengabarkan berbagai macam kabar yang isinya memang fakta ada dan terjadi, tetapi banyak juga yang mengabarkan info/kabar yang sifatnya bohong dan bahkan cenderung melemhkan keimanan orang orang islam. Seperti hal nya info bohong dari suku maya yang mengabarkan akan ada kiamat di Tahun 2012. Tidak munafik semua orang pun sedikit banyak mempercayai info tersebut baik dr orang non islam dan orang islam, telah sedikit terselip rasa takut karena mempercayai info tersebut.
Apakah dengan adanya info tersebut orang muslim mendapat dosa karena termakan berita yang menyesatkan seperti itu.
terimakasih
maksih atas pertanyaannya...
Hapusmenurut saya dosa atau tidaknya kan itu masalah Allah, tapi janganlah percaya dengan hal-hal seperti itu,karena itu mendahului Allah yang nantinya akan menyesatkan kita. adapun yang percaya karena keyakinan bahwa Allah lah yang akan menurunkan kiamat, karena innallaha likulli syain qadran. bahwa Allah memiliki semuanya.
semoga jawabannya bisa di pahami makasih....
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusASEP ROKHMATUL YAHYA
BalasHapus2021 111 120
PERTANYAAN :
> media masa trkadang disalahgunakan untuk hal-hal yg negatif.. misal adanya media digunakan untuk penyebaran aliran sesat? bagaimana tanggapan anda mengenai hal itu?
sekian, trims
pertanyaan ini intinya sama pertanyaan dari teman-teman yang lain menurut saya itu tergantung yang memenfatkan media internet itu, Internet itu memberikan banyak sekali manfaat, ada yang bisa memberikan manfaat baik dan buruk. Baik bila digunakan untuk pembelajaran informasi dan buruk bila digunakan untuk hal yang berbau pornografi, informasi kekerasan, dan lain-lainnya yang negatif. Pada akhirnya nilai positif atau negatif produk teknologi akan ditentukan oleh niat dan motivasi seseorang yang akan menjadi penentu apakah suatu alat akan menjadi bermanfaat atau mudharat. itu tergantung pada individunya. kurang lebihnya seperti itu. terima kasih.....
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus