Laman

new post

zzz

Kamis, 20 April 2017

TT2 B10e “Tanggungjawab Cermin Kesempurnaan Jiwa” (Qs. At- Tahrim Ayat 6)

PENDIDIKAN LIFESKILL
“Tanggungjawab Cermin Kesempurnaan Jiwa”
(Qs. At- Tahrim Ayat 6)

Durohmatun Istiqomah (2021115316) 
Kelas B

JURUSAN PAI/FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)  PEKALONGAN
2017




Kata Pengantar

Assalamu’alaikum wr.wb
            Puji Syukur atas segala nikmat , iman, sehat dan daya serta upaya yang telah Allah SWT berikan,Berkat rahmat dan Hidayah-Nya lah kami mampu menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Tanggungjawab Cermin Kesempurnaan Jiwa” sesuai dengan Q.S At Tahrim ayat 6.
            Sholawat serta salam tak lupa kami sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang seperti sekarang ini. 
            Tersusunnya makalah ini tak lepas dari bantuan dan dukungan yang diberikan oleh orang-orang yang berada disekitar kami. Maka,dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua kami yang telah memberikan bantuan moril maupun materil. Serta terima kasih juga kepada Bapak Muhammad Ghufron, M.S.I selaku dosen pembimbing.
            Kami menyadari banyaknya kesalahan dan kekeliruan dalam makalah ini,maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan sebagai sarana evaluasi kesempurnaan dalam penulisan tugas makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan bagi seluruh pembaca Aamiin.
                                                                              
Pekalongan, 1 April 2017



Penulis


                                                          

  
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Tanggung jawab adalah salah satu ajaran pokok dari agama. Bahwa Tuhan Maha Adil, maka setiap orang pasti akan mempertanggung jawabkan perbuatannya, sekecil apapun itu, dan akan mendapatkan balasan yang setimpal. Balasan bisa di terima kelak di akhirat, atau sekarang di dunia, atau bahkan dua-duanya, dibalas di dunia dan diakhirat. Perilaku tanggung jawab harus diterapkan dimana saja kita berada karena ini merupakan sifat yang terpuji, oleh karena itu kita wajib bertanggung jawab atas segala bentuk apapun yang kita perbuat, entah itu perbuatan baik ataupun tidak. Bertanggung jawab berarti kita juga telah berlaku jujur. Dalam makalah ini akan dibahas tentang ayat mengenai tanggung jawab terhadap keluarga dan berbagai Tafsir serta implementasi dan aspek tarbawi.
B.     Judul Makalah
Pendidikan Lifeskill “Tanggungjawab Cermin Kesempurnaan jiwa”
(QS. At- Tahrim ayat 6)
C.    Nash Dan Arti QS. At-Tahrim:6
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

D.    Mengapa Penting Untuk dikaji
Melalui ayat ini Allah memerintahkan kepada umat manusia yang percaya kapada Allah dan Rasulnya agar mereka menjaga dirinya dan keluarganya dari api neraka yang bahan bakarnya terdiri dari manusia dan batu,yaitu dengan taat dan patuh melaksanakan perintah dan meninggalkan larangannya dan bertanggungjawab kepada keluarganya dengan mengajarkan supaya mereka melaksanakan perintah agama dan meninggalkan apa yang dilarangnya,sehingga mereka selamat dari kobaran api neraka.


























BAB II
PEMBAHASAN
A.    Teori
1.      Pengertian Tanggung jawab
Tanggung jawab merupakan sesuatu yang mendampingi hak asasi manusia sejak lahir. Dapat kita lihat tanggung jawab mengandung 2 unsur kata yaitu menangggung dan menjawab. Menanggung sendiri yaitu memikul sesuatu baik nyata ataupun tidak sedangkan menjawab adalah sesuatu hasil yang mutlak dari sebuah reaksi manusia dalam merespon sesuatu disekitarnya. Dapat diartikan tanggung jawab adalah sesuatu yang ditanggung dan harus dilakukan oleh manusia baik terlihat maupun tidak terlihat. Tanggung jawab sendiri erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari manusia maka dari itu diperlukan sebuah tekad untuk melaksanakan sebuah tanggung jawab.
Contoh sehari-hari sebuah tanggung jawab yaitu:  Seorang anak yang telah menerima hak untuk disekolahkan oleh orang tuanya maka harus belajar dengan giat dan menjadi seorang siswa/siswi yang berprestasi
TUHAN menciptakan manusia ke dunia dan memberikan hak untuk hidup namun manusia tersebut harus taat dan mematuhi larangannya agar tetap selamat.
2.      Tanggung jawab Terhadap keluarga
Tanggung jawab terhadap keluarga, yaitu tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya terhadap nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan,dan kehidupan.[1]


B.     Tafsir
1.      Tafsir Al- Misbah
 “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kamu dan keluarga kamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia-manusia dan batu-batu; Diatasnya malaikat-malaikat yang kasar-kasar, yang keras-keras, yang tidak mendurhakai  Allah menyangkut apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan mereka mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Dalam suasana peristiwa yang terjadi dirumah tangga Nabi SAW seperti diuraikan oleh ayat-ayat yang lalu, ayat di atas memberituntunan kepada kaum beriman bahwa “ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kamu”antara lain dengan meneladani Nabi  dan pelihara juga keluarga kamu yakni istri, anak-anak dan seluruh yang berada dibawah tanggung jawab kamu dengan membimbing dan mendidik mereka agar kamu terhindar dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia-manusia yang kafir dan juga batu-batu antara lain yang dijadikan berhala-berhala. Diatasnya yakni yang menangani neraka itu dan bertugas menyiksa penghuni-penghuninya adalah malaikat-malaikat yang kasar-kasar hati dan perlakuannya, yang keras-keras dalam melaksanakan tugas penyiksaan, yang tidak mendurhakai Allah menyangkut apa yang Dia perintahkan kepada mereka Sehingga siksa yang mereka jatuhkan kendati  mereka kasar tidak kurang dan   juga tidak berlebih dari apa yang diperintahkan Allah, yakni sesuai dosa dan kesalahan masing-masing penghuni neraka dan mereka juga dan senantiasa dari saat ke saat mengerjakan dengan mudah apayang diperintahkan Allah kepada mereka.
Ayat tersebut menggambarkan bahwa dakwah dan pendidikan harus bermula dari rumah.Ayat diatas walau secara redaksional tertuju kepada kaum pria (ayah), tetapi buakan berarti hanya tertuju kepada mereka.Ayat ini tertuju kepada perempuan dan lelaki (ibu dan ayah) sebagaimana ayat-ayat yang serupa (misalnya ayat yang memerintahkan berpuasa) yang juga tertuju  kepada lelaki dan perempuan. Ini berarti kedua orang tua bertanggung jawab terhadap anak-anak dan juga pasangan masing-masing sebagaimana masing-masing bertanggung jawab atas kelakuanya. Ayah atau ibu sendiri tidak cukup untuk menciptakan satu rumah tangga yang diliputi oleh nilai-nilai agam serta dinaungi oleh hubungan yang harmonis.
Bahwa manusia menjadi bahan bakar neraka, dipahami oleh Thaba’athaba’I dalam arti manusia terbakar dengan sendirinya. Menurutnya ini sejalan dengan Qs. Al_mu’min [40]: 72[2]
2.      Tafsir Al-Maraghi
Sesudah Allah memerintahkan kepada sebagian dari istri-istri Nabi saw. Untuk bertaubat dari kesalahan yang terlanjur dilakukan, dan menjelaskan  kepada mereka bahwa allah akan menjaga dan menolong rasul_Nya hingga kerja sama untuk menyakitinya tidak akan membahayakannya, kemudian memperingatkan mereka agar berkepanjangan dalam menentangnya karena khawatir akan ditalak dan dijatuhkan dari kedudukanya yang mulia sebagai ibu-ibu kaum muslimin, karena digantikan dengan istri-istri yang lain dari wanita-wanita mukmin yang shaleh, Dia memerintahkan kaum mukmin pada umumnya untuk menjaga diri dan keluarga dari neraka yang kayu bakarnya adalah manusia dan berhala-berhala pada hari kiamat.
يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا قُوْا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيْكُمْ نَارًا وَقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
Wahai orang-orang percaya kepada Allah dan Rasul-Nya hendaklah sebagian dari kamu memberitahukan kepada sebagian yang lain, apa yang dapat menjaga dirimu dari api neraka dan dan menjauhkan dari padanya, yaitu ketaatan kepada Allah dan menuruti segala perintah_Nya. Dan hendaklah kamu mengajarkan kepada keluargamu perbuatan yang dengannya mereka dapat menjaga diri mereka dari api neraka. Dan bawalah mereka kepada yang demikian ini melalui nasehat dan pengajaran.
عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ
Malaikat-malaikat itu diserahi neraka untuk mengurusnya dan menyiksa para penghuninya.Mereka ada 19 orang malaikat penjaga yang akan disebutkan dalam surat Al-Mudassir di dalam firman_Nya :
“ Artinya: Aku akan memasukkanya kedalam (neraka ) saqar. Tahukah kamu Apakah (neraka) saqar itu?Saqar tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (neraka saqar) adalah pembakar kulit manusia. Diatasnya ada Sembilan belas (malaikat penjaga).”(Al-Mudassir,74: 26-30).
غِلَاظٌ شِدَادٌ Mereka keras terhadap penghuni neraka itu, Kemudian Allah menjelskan besarnya ketaatan mereka kepada tuhan mereka, Firman_Nya:
لَايَعْصُوْنَ اللهَ مَاأَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَايُعْمَرُوْنَ
“Mereka tidak menyalahi peritah_Nya, tetapi mereka menjalankan apa yang diperintahkan kepada mereka pada waktu itu juga tanpa selang, mereka tidak mendahului dan tidak menunda perintah_Nya”.[3]
3.      Tafsir Ibnu Katsir.
Allah swt berfirman:“ Hai orang-orang yang beriman, Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka ,” yaitu kamu perintahkan dirimu dan keluarga-Nya yang terdiri dari istri, anak,  saudara, kerabat, sahaya wanita dan sahaya laki-laki untuk taat kepada Allah dan kamu larang dirimu beserta semua orang yang dibawah tanggung jawabmu untuk tidak melakukan kemaksiatan kepada Allah. Kemudian kamu ajari dan didik mereka serta pimpin mereka  dengan perintah Allah kamu perintahkan mereka untuuk melaksanakanyadan kamu bantu merekadalam merealisasikannya. Bila kamu melihat ada yang berbuat maksiat kepada Allah maka cegah dan larang mereka. Ini merupakan kewajiban setiap muslim yaitu mengajarkan kepada orang yang berada dibawah tanggung jawabnya segala sesuatu yang telah diwajibkan dan dilarang oleh Allah Ta’ala kepada mereka.[4]
C.    Implementasi
Setiap manusia harus bertanggung jawab terhadap  Perbuatanya.. Setiap manusia harus berani menanggung resiko dari apa yang dilakukannya. Sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk indivdu, makhluk sosial dan makhluk ciptaan Allah, tanggung jawab manusia dapat dibedakan atas tanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap keluarga,terhadap masyarakat, dan tanggung jawab terhadap Allah.
D.    Aspek Tarbawi
-          Perintah Taqwa Kepada Allah SWT dan berdakwah
-          Bertanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan kepada Allah
-          Anjuran menyelamatkan diri dan keluarga dari api neraka
-          Pentingnya pendidikan islam sejak dini
-          Keimanan kepada para malaikat
-           
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Tanggung jawab adalah salah satu ajaran pokok dari agama. Bahwa Tuhan Maha Adil, maka setiap orang pasti akan mempertanggung jawabkan perbuatannya, sekecil apapun itu, dan akan mendapatkan balasan yang setimpal. Balasan bisa di terima kelak di akhirat, atau sekarang di dunia, atau bahkan dua-duanya, dibalas di dunia dan diakhirat. pada hakikatnya semua manusia itu adalah pemimpin. Dengan demikian, semua orang harus mempertanggung jawabkan segala sesuatu yang menjadi tanggung jawabnya.

B.     Saran
Kami menyadari banyaknya kesalahan dan kekeliruan dalam makalah ini,maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan sebagai sarana evaluasi kesempurnaan dalam penulisan tugas makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan bagi seluruh pembaca Aamiin.













Daftar Pustaka

Al-Maraghi, Ahmad Mustafa. 1993. Tafsir Al-Maraghi Juz XXVIII.Semarang: PT. Karya Thoha Putra.
Ar-Rifa’i, Muhammad Nasib. 2006. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta: Gema Insani Press.
Shihab, M Quraish. 2002. Tafsir Al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati.






















PROFIL PENULIS

Nama                           : Durohmatun Istiqomah
Nim                             : 2021115316
Tempat/tgl lahir           : Pekalongan, 19 April 1997
Alamat                                    : Ds. Garungwiyoro kec. Kandangserang Kab. Pekalongan
Riwayat Pendidikan   :- SD N 2 Garungwiyoro
                                     - SMP N 2 Kandangserang
                                     - MAN 1 Pekalongan
                                     - IAIN Pekalongan



[2] M. Quraish Shihab,Tafsir Al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 326-327
[3] Ahmad Mustafa Al-Maraghi, tafsir Al-Maraghi Juz XXVIII,( Semarang: PT. Karya Toha Putra Semarang, 1993), hlm. 256-263.
[4] Muhammad Nasib AR Rifa’I, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir,( Jakarta: Gema Insani Press,2006), hlm. 751-752.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar