Laman

new post

zzz

Senin, 03 Juli 2017

MPD 02 JUDUL PENELITIAN

METODE PENELITIAN DASAR
"JUDUL PENELITIAN"

  
                                  KHASMA AFIYANA                      KHOYRUL UMAM

YULIA AGUSTINA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017



PRAKATA
Alhamdulilah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Judul Penelitian” ini dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini, dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, kami telah berusaha untuk dapat memberikan yang terbaik dan sesuai dengan harapan, walaupun di dalam pembuatannya kami menghadapi kesulitan, karena keterbatasan ilmu pengetahun dan keterampilan yang kami miliki.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada M. Ghufron Dimyati, M.S.I  Selaku dosen pembimbing Metodologi Penelitian Dasar dan juga kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dan dorongan kepada kami. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan agar dapat menyempurnakan dimasa yang akan datang.
Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi  teman-teman dan pihak yang berkepentingan.
Pekalongan, 28 Juni 2017

Penyusun






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Sebagai bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi, penelitian mutlak diperlukan dan dilakukan oleh akademisnya, karena merupakan tugas dan tanggung jawab mereka yang bernaung pada lembaga perguruan tinggi tersebut.
Pada mahasiswa diajarkan/diberikan mata kuliah metode penelitian hanya satu semester dengan bobot 2 satuan kredit semester atau lebih kurang 16 kali pertemuan, setiap kali pertemuan 100 menit tatap muka. Setelah itu mereka diharapkan telah akan mampu melakukan penelitian untuk menulis karya ilmiah mereka. Jika dibandingkan dengan luasnya materi dan dalamnya pemahaman yang dibutuhkan dan dituntut agar bisa melakukan penelitian, dengan waktu yang intensif dan terarah serta sistematis dan berencana., hingga waktu yang tersedia betul-betul dapat memenuhi keinginan dari disajikan nyata mata kuliah metode penelitian tersebut.
Namun sebaliknya, metode penelitian adalah suatu metode ilmiah yang memerlukan sistematika dan prosedur yang harus ditempuh dengan tidak mungkin meninggalkan setiap unsur, komponen yang diperlukan dalam suatu penelitian. Salah satu komponen yang ada dalam  penelitian. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar  judul penelitian tersebut jelas, baik dan benar.
Dari latarbelakang di atas maka pemakalah hendak menulis beberapa hal terkait dengan  cara menyusun Judul Penelitian yang baik dan benar dari beberapa pakar ahli yang sudah berpengalaman dalam dunia penelitian.

B.  Rumusan Masalah
1. Apa yang Dimaksud dengan Judul Penelitian?.
2. Bagaimana Menyusun Judul Penelitian yang baik dan benar?.
3. Bagaimana Menyusun Judul Penelitian kuantitatif dan kualitatif yang baik dan benar?.
C.  Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian judul penulisan.
2. Untuk mengetahui cara menyusun judul penelitian yang baik dan benar.
3. Untuk mengetahui cara menyusun judul kualitatif dan kuantitatif yang baik dan benar.


























BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Judul Penelitian
Sebelum berbicara hubungan antara judul dan masalah penelitian, ada baiknya dikemukakan pengertian judul penelitian itu sendiri. Judul pada hakikatnya merupakan nama suatu karangan/tulisan. Ada juga orang mengatakan bahwa judul adalah kepala suatu karangan/tulisan. Seperti halnya kepala manusia, kepala karangan/tulisan tentu mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu tulisan termasuk dalam suatu proposal penelitian. Judul mengungkapkan abstraksi tertinggi dari suatu penelitian/tulisan dan dari judul tersebut, orang dapat menangkap esensi penelitian/tulisan (Cf. Abdullah, 2004:17). Sungguhpun di atas dikatakan bahwa yang pertama kali ditetapkan dalam penelitian adalah masalah penelitian, yang pertama kali dan paling sering dibaca orang adalah judul penelitian tersebut, bukan masalah penelitiannya. Judul penelitian tetap memberikan kesan pertama terhadap isi penelitian secara keseluruhan sehingga baik buruknya suatu proposal penelitian juga sangat ditentukan oleh baik buruknya atau menarik tidaknya judul proposal tersebut.
Jika masalah dianggap sama dengan topik/tema dapatlah dikatakan bahwa antara masalah/topik suatu karangan pada umumnya bisa sama bisa juga berbeda. Biasanya, kedua hal itu akan berbeda jika tulisan/karangan itu berupa karya sastra. Akan tetapi, dalam tulisan-tulisan ilmiah apalagi yang berupa hasil penelitian keduanya harus sama atau hampir sama. Artinya judul penelitian hendaknya mampu mencerminkan masalah penelitiannya atau judul penelitian harus sesuai dengan masalah penelitian.[1] Demikian strategisnya peran judul tersebut, sudah sepatutnya seorang peneliti memahami bagaimana persyaratan atau kriteria perumusan judul yang dianggap baik. Menurut Achmadi (1999:2), pada umumnya judul bersifat indikatif artinya merujuk pada pokok persoalan atau masalah penelitian, tetapi kadang-kadang bersifat informatif yaitu merujuk pada simpulan. Namun, dalam kaitannya dengan penelitian, judul sebaiknya bersifat indikatif bukan informative. Di samping itu, judul yang baik hendaknya menarik, singkat (tidak lebih dari 12 kata), jelas, gramatikal, disusun dalam bentuk frase bukan kalimat, tidak menggunakan singkatan atau akronim (kecuali yang sudah dikenal oleh umum), dan ditulis sesuai dngan ejaan yang resmi berlaku (EYD).[2]
B.    Perumusan Judul Penelitian
Rumusan judul penelitian merupakan cerminan keseluruhan rencana penelitian yang akan dilaksanakan sehingga hanya dengan mebaca judul penelitian, seseorang akan dengan mudah memperoleh gambaran tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian yang dilaksanakan. Judul penelitian kuantitatif dan kualitatif memang berbeda variasinya. Untuk penelitian kuantitatif, secara singkat rumusan judul penelitian harus memuat unsur-unsur diantaranya:
1)       Sifat penelitian;
2)       Variabel penelitian
3)       Subjek penelitian;
4)       Lokasi penelitian
5)       Jenis penelitian
6)       Waktu penelitian
Tentang penulisan judul, beberapa pakar memberi arahan tentang bagaimana penulisan judul penulisan yang baik, yaitu sebagai berikut.
1.   Judul harus mencamtumkan topik permasalahan
2.   Judul harus jelas dan mudah dipahami.
Contoh judul semacam ini:
“Motivasi Berprestasi, Hubungan dan Pengaruhnya terhadap Prestasi Belajar Siswa SMU Perwira Yogyakarta
Akan lebih baik jika ditulis sebagai berikut:
”Pengaaruh Motivasi Belajar Berprestasi terhadap Prestasi  Belajar Siswa”.
3.   Judul tidak perlu Puitis
Untuk contoh di atas (butir 2), tidak perlu ditulis seperti ini:
Benang Merah antara Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Belajar Siswa SMU Perwira Yogyakarta”
4.   Judul ditulis singkat.
Untuk contoh judul di atas, tidak perlu ditulis seperti ini:
“Hubungan dan Pengaruh Motivasi Berprestasi Siswa Sekolah Menengah Umum Perwira Yogyakarta”
5.   Judul ditulis dalam kalimat berita.
Kembali dengan contoh judul di atas, tidak perlu ditulis seperti ini:
“Bagaimana Pengaruh Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Belajar Siswa SMU Perwira Yogyakarta?”
6.   Judul ditulis secara logis.
Karena ketidakpahaman terhadap kedudukan satu variabel, sering kali terjadi kekeliruan dalam menempatkan variabel dalam judul penelitian sehingga yang terjadi adalah seperti ini:
“Pengaruh Prestasi Belajar terhadap Motivasi Berprestasi Siswa SMU Perwira Yogyakarta?”
Meski mungkin terdapat pengaruh prestasi terhadap motivasi, dari teori yang pernah ada, tidak pernah tergambarkan kondisi tersebut. Artinya selama ini motivasilah yang akan memengaruhi prestasi seseorang, bukan sebaliknya.[3]
7.   Hindari menggunakan singkatan.
Kerap terjadi seseorang peneliti menganggap pembaca telah mengetahui maksud yang diinginkannya, dan akhirnya membuat singkatan yang bisa menimbulkan makna ganda. Misalnya:
“Pengaruh SPA terhadap Peningkatan Mutu Akademis”
Hal yang menjadi pertanyaan adalah mengenai singkatan SPA, sebab SPA bisa berarti Silaturahmi Pengajian Anak, Sistem Pengajian Awal, atau yang lainnya, padahal yang dimaksud si penliti adalah “Sistem Panel Auditor”. Jadi, menuliskan singkatan pada judul bisa menimbulkan persepsi yang berbeda antara pembaca dengan si penulis.
8.   Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Perhatikan contoh judul berikut:
“Tingkat Kebisaan Pegawai tentang Pelaksanaan Pekerjaan yang Ditangani Dirinya Sendiri”
Apa yang dimaksud “bisa” pada judul di atas? Dalam bahasa Indonesia bisa berarti racun. Akan lebih baik jika ditulis seperti berikut.
“Kemampuan Pegawai Melaksanakan Pekerjaannya”
Meski demikian, trend terbaru yang muncul saat ini adalah pada penelitian kuantitatif, rumusan judul cukup ditulis variabel dependennya (variabel terikat) saja. Terkait dengan contoh di atas
“Pengaruh Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Belajar Siswa”
Dapat ditulis seperti ini:
“Prestasi Belajar Siswa SMU X”
Contoh lain judul penelitian.
“Pengaruh Pola Asuh Orang tua, Interaksi Antarteman Sebaya, Status Identitas dan Orientasi Nilai Budaya terhadap Kepercayaan Eksistensial Remaja Jawa Tengah di Desa Tlogorejo, Purwodadi, Purworejo”.
Dapat saja ditulis menjadi:
Kepercayaan Eksistensial Remaja Jawa”[4]
Mardailis dalam bukunya Metodologi Penelitian Pendekatan Proposal menyampaikan dalam memilih dan menetapkan judul suatu penelitian yang perlu diperhatikan antara lain:
1)       Judul sebaiknya yang menarik minat peneliti. Menarik dan dapat membangkitkan minat si peneliti merupakan sesuatu yang dapat mendorong dan membangkitkan semangat kerja dalam setiap langkah kegiatan penelitian. Terutama keinginan untuk memperoleh kebenaran ilmiah. Karena dalam melakukan suatu pekerjaan, jika tidak diminati atau tidak menarik hati. Orang sering bekerja setengah-setengah hati dan hasilnya tidak memuaskan. Untuk itu yang pertama penulis usulkan agar memilih dan menetapkan judul, carilah masalah-masalah yang menarik bagi si peneliti.
2)       Judul yang dipilih mampu untuk dilaksanakan peneliti. Dengan kemampuan pengetahuan dan ketrampilan, peneliti akan mampu memecahkan permasalahan yang dicakup oleh judul yang dipilih. Mampu disini dimaksudkan pula dapat melakukan penelitian dan cukup waktu yang tersedia untuk menyelesaikan penelitian tersebut serta didukung oleh dana yang telah diperhitungkan untuk biaya penyelesaian penelitian dengan judul yang dipilih. Atau tidak mahal dan terjangkau oleh peneliti.
3)       Judul hendaknya mengandung kegunaan praktis dan penting untuk diteliti. Peneliti sudah bekerja dan berusaha dengan susah payah, hendaknya hasilnya berguna untuk diri, masyarakat dan ilmu pengetahuan. Dengan demikian perlu dipikirkan hasil penelitian dengan judul yang dipilih, apakah ada manfaatnya atau tidak. Peneliti tentu ingin menyumbangkan karyanya untuk kemajuan ilmu pengetahuan.
4)       Judul yang dipilih hendaknya cukup data tersedia. Pemilihan judul penelitian hendaknya didukung oleh data yang cukup tersedia dan menyakinkan peneliti untuk menelitinya. Data di sini dimaksudkan pula data sekunder dari kepustakaan yang ada untuk memperoleh teori dan konsep-konsep yang kelak digunakan pula untuk menyusun hipotesa penelitian. Serta situasi lapangan yang memungkinkan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan oleh peneliti.
5)       Hindari terjadinya duplikasi judul dengan judul lain. Jika terdapat dua judul yang sama, orang sering mengatakan salah satunya tiruan atau plagiat. Hendaknya hal seperti ini tidak terjadi. Karena penelitian kita telah dilakukan dengan susah payah dan akhirnya ejekan yang akan terjadi. Hal ini bisa terjadi jika melakukan penelitian ulang atas penelitian orang lain, yang mungkin kita meragukan hasil yang mereka peroleh, atau kita ingin menyempurnakan lebih lanjut. Hal ini perlu dijelaskan dalam penelitian.[5]

C.    Judul Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Judul dalam penelitian kualitatif pada umumnya disusun berdasarkan masalah yang telah ditetapkan. Dengan demikian judul penelitiannya harus sudah spesifik dan mencerminkan permasalahan dan variabel yang akan diteliti. Judul penelitian kuantitatif digunakan sebagai pegangan peneliti untuk menetapkan variabel yang akan diteliti, teori yang digunakan, instrumen penelitian yang dikembangkan, teknik analisis data, serta kesimpulan.
Dalam penelitian kualitatif, karena masalah yang dibawa oleh peneliti masih bersifat sementara, dan bersifat holistik (menyeluruh), maka judul dalam penelitian kualitatif yang dirumuskan dalam proposal juga masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah memasuki lapangan. Judul laporan penelitian kualitatif yang baik justru berubah, atau mungkin diganti. Judul penelitian kualitatif yang tidak berubah berarti peneliti belum mampu menjelajah secara mendalam terhadap situasi sosial yang diteliti. Sehingga, belum mampu mengembangkan pemahaman yang luas dan mendalam terhadap situasi sosial yang diteliti (situasi sosial = obyek yang diteliti).
Judul penelitian kualitatif tentu saja tidak harus mencerminkan permasalahan dan variabel yang diteliti, tetapi lebih pada usaha untuk mengungkapkan fenomena dalam situasi sosial secara luas dan mendalam, serta menemukan hipotesis dan teori. Berikut ini diberikan beberapa contoh penelitian kualitatif.
1.       Pengembangan Model Perencanaan yang Efektif, di Era Otonomi Daerah.
2.       Membangun Iklim Kerja yang Kondusif.
3.       Pengembangan Kepemimpinan Berbasis Budaya.
4.       Makna Menjadi Pegawai Negeri Sipil bagi Masyarakat.
5.       Makna Pembangunan Bagi Masyarakat Miskin.
6.       Strategi Hidup Masyarakat yang Tanah dan Rumahnya Tergusur.
7.       Manajemen Keluarga Petani Dalam Menyekolahkan Anak-anaknya.
8.       Model Belajar Anak yang Berprestasi.
9.       Profil Guru yang Efektif Mendidik Anak.[6]
























BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Judul pada hakikatnya merupakan nama suatu karangan/tulisan. Judul mengungkapkan abstraksi tertinggi dari suatu penelitian/tulisan dan dari judul tersebut, orang dapat menangkap esensi penelitian/tulisan. Pertama kali ditetapkan dalam penelitian adalah masalah penelitian, yang pertama kali dan paling sering dibaca orang adalah judul penelitian tersebut, bukan masalah penelitiannya. Judul penelitian tetap memberikan kesan pertama terhadap isi penelitian secara keseluruhan sehingga baik buruknya suatu proposal penelitian juga sangat ditentukan oleh baik buruknya atau menarik tidaknya judul proposal tersebut. Judul penelitian dibagi menjadi dua, yaitu kuantitatif dan kualitatif.
B.    Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Kami sadar makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya. Kami minta maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan dan isi makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.












DAFTAR PUSTAKA
Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Mardailis. 2010.  Metode Penelitian Pendekatan Proposal, cet.ke-12. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sunandi,I Nengah. 2008. Pengantar Metodologu Penelitian Bahasa. Bali: Universitas Pendidikan Ganesha.


















 PROFIL PENULIS
  
                                                   Khasma Afiyana
                                                   Pekalongan, 11 April 1996
                                                   Desa Kadipaten Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan.
D                                               Sedang menempuh study di IAIN PEKALONGAN  
                                           Jurusan PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah                 Ibtidaiyyah), Fakultas Tarbiyyah dan Ilmu Keguruan
                                               Semester enam.                                  
, Semester enam.





                                                    Khoirul Umam
                                                    Pekalongan, 14 Juli 1994
                                                    Banyurip Ageng, Rt 04 Rw 01
                                                    Sedang menempuh study di IAIN PEKALONGAN          PEKALONGAN, Jurusan PGMI ( Penddikan Guru
                                                 Madrasah Ibtidaiyyah), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
                                                  Keguruan, Semester enam.



                                                     Yulia Agustina
                                                      Pekalongan, 28 Juli 1997
                                                      Banyurip Ageng, Rt 04 rw 01 No. 120,
                                                     Pekalongan Selatan
                                                     Sedang menempuh study di IAIN Pekalongan
                                                     Jurusan PIAUD (Pendidikan Islam Anak Usia
                                                     Dini), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,
                                                     Semester enam.









[1] Dr. I Nengah Suandi, M. Hum., Pengantar Metodologu Penelitian Bahasa, (Bali: Universitas Pendidikan Ganesha, 2008), hlm. 16.
[2]Ibid, hlm. 17.
[3]Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009), hlm. 45-46.
[4] Ibid, 47.
[5] Drs. Mardailis, Metode Penelitian Pendekatan Proposal, cet.ke-12 (Jakarta: Bumi Aksara , 2010), hlm. 34-35.
[6] Prof. Dr. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,2014), hlm.38-39.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar