KONSEP
DASAR PEMBELAJARAN
“KOMPONEN
PEMBELAJARAN”
Sri
Manah
(2023116065)
KELAS A
JURUSAN
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur kehadirat Allah swt., atas segala nikmat dan karunia-Nya, makalah
yang berjudul “Konsep Dasar Pembelajaran” dengan sub tema “Komponen
Pembelajaran” ini dapat diselesaikan. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua, bapak Ghufron,
M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar serta
teman-teman mata kuliah Strategi Belajar Mengajar, karena berkat do’a dan
dukungan mereka semua makalah ini dapat tersusun.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Strategi Belajar Mengajar. Dalam makalah ini membahas mengenai
komponen-komponen dalam pembelajaran. Semoga dengan makalah ini kita sebagai
calon guru dapat mengetahui komponen-komponen dalam pembelajaran agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan hasilnya sesuai tujuan yang telah
direncanakan sebelumnya.
Penulisa sudah berusaha semaksimal mungkin menulis makalah ini
dengan baik, apabila masih terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini,
penulis menerima kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah yang sederhana
ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Pekalonagan, 22 September 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Tema
Konsep Dasar Pembelajaran
B.
Sub Tema
Komponen-Komponen Pembelajaran
C.
Penting Dikaji
Pembelajaran
adalah suatu sistem artinya keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponen
yang berinteraksi antara satu dengan yang lainnya secara keseluruhan untuk
mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Komponen merupakan
bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam keseluruhan berlangsungnya
suatu proses untuk mencapai tujuan sistem. Jadi, komponen pendidikan adalah
bagian-bagian dari sistem proses pendidikan yang menentukan berhasil atau
tidaknya.
Oleh karena
itu, makalah ini penting dikaji karena sebagai calon guru kita harus mampu
memahami komponen-komponen yang ada dalam proses pembelajaran. Sehingga proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Komponen- komponen pemmbelajaran
Sebagai sebuah
sistem, pembelajaran tentu saja mempunyai sejumlah komponen, yang meliputi
komponen utama dan komponen penunjang. Komponen utama terdiri dari tujuan,
bahan/materi pembelajaran, guru dan peserta didik. Sementara itu, komponen
penunjang mencakup metode, alat, evaluasi pembelajaran. Keempat komponen utama
tersebut harus selalu ada. Hal ini menunjukkkan bahwa jika salah satu dari
komponen utama tidak ada, maka proses pembelajaran tidak akan terjadi. Untuk
komponen penunjang, jika salah satunya tidak ada, hanya mengganggu pelaksanaan
dan pencapaian tujuan pembelajaran. Berikut ini akan dijelaskan
komponen-komponen pembelajaran.
1. Tujuan
Tujuan adalah
suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Tidak ada
suatu kegiatan yang diprogram tanpa suatu tujuan karena merupakan hal yang
tidak memiliki kepastian dalam menentukan kearah mana kegiatan itu akan dibawa.
Sebagai unsur penting dalam suatu kegiatan, tujuan tidak dapat
diabaikan. Demikian juga dalam kegiatan belajar mengajar, tujuan merupakan
cita-cita yang hendak dicapai. Kegiatan pembelajaran tidak bisa dilakukan
sesuka hati, kecuali untuk menentukan suatu tujuan yang sudah ditetapkan.[1]
Dalam konteks
pendidikan, persoalan tujuan merupakan persoalan tentang misi dan visi suatu
lembaga pendidikan itu sendiri. Tujuan-tujuan pendidikan merupakan arah yang
harus dijadikan rujukan dalam proses pembelajaran.[2]
Tujuan dalam
pendidikan merupakan suatu cita-cita yang bernilai normatif. Dengan kata lain,
terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada peserta didik, yang
nantinya akan menjadi cara peserta didik bersikap dan berbuat dalam
kehidupannya. Tujuan mempunyai jenjang dari yang luas/umumsampai pada yang
sempit/khusus. Semua tujuan itu salingberhubungan satu sama lainnya. Hal ini
berarti dalam menentukan tujuan, harus memperhatikan kesinambuangan setiap
jenjang tujuan dalam pendidikan.
2. Materi pembelajaran
Materi
pembelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses pembelajaram.
Tanpa itu, proses pembelajaran tidak akan berjalan. Oleh karena itu, guru yang
akan mengajar harus menguasai materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada
peserta didik. Terdapat dua jenis meteri pembelajaran; yaitu materi
pembelajaran pokok dan penunjang. Materi pembelajaran pokok adalah materi
pembelajaran yang menyangkut bidang studi yang diampu oleh guru sesuai dengan
disiplin keilmuannya. Sementara itu, materi pembelajaran penunjang adalah jenis
materi pembelajaran yang dapat membuka wawasan seorang guru dalam mengajar agar
dapat menunjang penyampaian materi pembelajaran pokok. Penggunaan materi
pembelajaran ini harus sesuai dengan materi pembelajaran pokok agar dapat
memotivasi peserta didiknya.
3. Kegiatan pembelajaran
Kegiatan belajar
adalah inti dari kegiatan pendidikan. Segala proses yang telah diprogramkan
akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran akan
melibatkan semua komponen pengajaran, kegiatan belajar akan menentukan sejauh
mana tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.[3]
Dalam kegiatan
pembelajaran, guru dan peserta didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan
materi pembelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi tersebut, peserta
didiklah yang lebih aktif, bukan guru. Guru hanya berperan sebagi motivator dan
fasilitator. Aktivitas peserta didik bukan hanya secara individual, tetapi juga
dalam kelompok. Interaksi ini dikatakan maksimal jika terjadi antara guru dan
peserta didiknya, dan antara peserta didik dengan peserta didikyang lain dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Tambahan pula,
guru hendaknya memperhatikan perbedaan individual anak didik, termasuk pada
aspek biologis, intelektual, dan psikologis dalam kegiatan pembelajaran. Hal
tersebut dimaksudkan agar guru mudah dalam melakukan pendekatan mastery
learning kepada setiap peserta didik secara individual.
4. Metode
Metode adalah
suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam
kegiatan pembelajaran, metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya bervariasi
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai setelah pembelajaran berakhir. Dalam
mengajar, guru seharusnya menggunakan metode yang bervariasi agar pembelajaran
menarik perhatian peserta didik. Selain itu, penggunaan metode yang bervariasi
juga seharusnya disesuaikan dengan kondisi psikologis peserta didik. Oleh
karena itu, guru dituntut untuk memiliki kompetensi dalam pemilihan metode yang
tepat dalam mengajar.[4]
Karena metode mengajar adalah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan
pelajaran kepada peserta didik.
Berikut beberapa pendapat para ahli tentang metode:
a)
Menurut Hasan langgulung metode adalah cara atau jalan yang harus
dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan.
b)
Menurut Abd. Al-Rahman Ghunaimah metode adalah cara-cara yang
praktis dalam mencapai tujuan pengajaran.
c)
Al-Abrasy mendefinisikan bahwa metode adalah jalan yang kita ikuti
untuk memberikan pengertian kepada murid-murid tentang segala macam metode
dalam berbagai pelajaran.[5]
Faktor yang
mempengaruhi penggunanaan metode dalam mengajar adalah sebagai berikut:
a)
Tujuan dengan berbagai jenis dan fungsiny.
b)
Anak didik dengan berbagai tingkat kematangannya.
c)
Situasi yang bermacam-macam.
d)
Fasilitas yang bermacam-macam kualitas dan kuantitasnya dan
e)
Pribadi guru serta kemampuan dan profesional yang berbeda-beda
5. Alat/Media
Alat adalah segala
sesuatu yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran.[6]
Alat pendidikan adalah hal yang tidak biasa membuat kondisi-kondisi yang
memungkinkan terlaksananya pekerjaan mendidik, tetapi juga mewujudkan diri
sebagai perbuatan atau situasai yang membantu pencapaian tujuan pendidikan.[7] Alat
mempunyai tiga fungsi, yaitu alat sebagai pelengkap, alat sebagai pembantu
memudahkan untuk mencapai tujuan, dan alat sebagai tujuan itu sendiri.
Alat dibagi
menjadi dua macam, yaitu: alat dan alat bantu pengajaran. Yang dimaksud dengan
alat adalah perintah, larangan dan sebagainya., sedangkan alat bantu pengajaran
dapat berupa globe, kapur tulis, gambar, diagram, dan lain sebagainya.[8]
Adapun fungsi media pembelajaran antar lain:
a)
Dapat membantu kemudahan belajar bagi siswa dan kemudahan mengajar
bagi guru
b)
Melalui alat bantu, pembelajaran konsep/tema pelajaran yang abstrak
dapat diwujudkan dalam bentuk konkret
c)
Jalannya pelajaran tidak membosankan dan tidak monoton
d)
Lebih dapat menarik perhatian dan minat siswa
Dengan demikian penggunaan media pengajaran dalam proses belajar
mengajar adalah untuk menarik perhatian dan minat siswa, meningkatkan
efektivitas dan menciptakan situasi belajar yang baik. Oleh karena itu dapat
dinyatakan bahwa kedudukan media dalam proses belajar mengajar sebagai alat
bantu dalam mencapai tujuan pembelajaran.
6. Sumber Pembelajaran
Sumber belajar
adalah bahan atau materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung
hal-hal baru bagi pelajar (peserta didik). Sebab belajar pada hakikatnya adalah
untuk mendapatkan hal-hal baru (perubahan). Hal ini selaras dengan apa yang
dikemukakan oleh Udin Winataputra (1996) bahwa sumber belajar adalah segala
sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat
atau asal untuk belajar seseorang.
Sumber belajar
sesungguhnya banyak sekali dan terdapat dimana-mana, di sekolah, di halaman, di
pedesaan, di pusat kota dan lain-lain. Udin Winataputra menyatakan bahwa
setidak-tidaknya terdapat lima macam sumber belajar, yaitu: 1) manusia, 2)
buku/perpustakaan, 3) media massa, 4) alam lingkunagan, 5) media pendidikan.[9]
7. Evaluasi
Evaluasi adalah
suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai daripada sesuatu.
Evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau suatu proses
untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala
sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan.[10]
Evaluasi
mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut:
a)
Untuk memberikan umpan balik (feed back) kepada guru sebagai dasar
untuk memperbaiki proses belajar mengajar, serta mengadakan perbaikan program
bagi siswa.
b)
Untuk memberikan angka yang tempat tentang kemajuan atau hasil
belajar siswa.
c)
Untuk mengetahui latar belakang (psikologis, fisik, dan linhkungan)
siswa yang mengalami kesulitan-kesuitan belajar, dan nantinya dapat
dipergunakan sebagai dasar pemecahan kesulitan-kesulitan belajar yang muncul.[11]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang
memiliki peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai
tujuan sistem. Jadi, komponen pendidikan adalah bagian-bagian dari sistem
proses pendidikan yang menentukan berhasil atau tidaknya proses pendidikan.
Komponen pembelajaran dibagi menjadi dua, yaitu komponen utama dan komponen
penunjang. Komponen utama terdiri dari tujuan, bahan/materi pembelajaran, guru,
dan peserta didik. Sementara itu komponen penunjang mencakup metode,
alat/media, dan evaluasi pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, keempat
komponen utama tersebut harus selalu ada.
DAFTAR PUSTAKA
Nunik
Suryani dan Leo Agung. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta:
Penerbit Ombak (Anggota IKAPI).
Ramayulis. 2000. Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta: Kalamulya.
Wiji
suwarno. 2013. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Wina
Sanjaya. 2008. Perencananaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP.
Zainal
Mustakim. 2017. Strategi dan Metodologi Pembelajaran. Pekalongan: IAIN
Pekalongan PRESS.
DATA DIRI
Nama : Sri Manah
Alamat : Pandanarum Gg Bambu Indah Rt: 06 Rw: 02 Tirto Pekalongan
Riwayat pendidikan:
-
RA Muslimat Pandanarum
-
MIS Pandanarum
-
MTS Hidayatul Athfal
-
MAS Simbangkulon
[1] Zainal Mustakim, Strategi dan Metodologi Pembelajaran, cet.
Ke-5 (Pekalongan: IAIN Pekalongan PRESS, 2017), hlm. 47.
[2] Wina Sanjaya, Perencananaan dan Desain Sistem Pembelajaran,
cet. Ke-7 (Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP, 2008), hlm. 10.
[3] Zainal Mustakim, op.cit, hlm. 48-49.
[4] Zainal Mustakim, op.cit, hlm. 49-50.
[5] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, cet. Ke-3 (Jakarta:
kalamulya, 2000), hlm. 156.
[6] Zainal Mustakim, op.cit, hlm. 5o.
[7] Wiji suwarno, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, cet. Ke-4,
(yogyakarta:AR-RUZZ MEDIA, 2013), hlm. 38.
[8] Zainal Mustakim, op.cit, hlm.
50.
[9] Nunik Suryani dan Leo Agung, Strategi
Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Penerbit Ombak (Anggota IKAPI), 2012), hlm.
43-44.
[10] Zainal Mustakim, op.cit, hlm. 1
[11] Nunik Suryani dan Leo Agung, op.cit, hlm. 46-47.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar